Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA

TERHADAPPEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BATITA 1-3 TAHUN DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAIKABUPATEN PADANG
PARIAMANTAHUN 2015Sisca Arnita YusraPRODI S1 Keperawatan STIKes
Nan Tongga Lubuk AlungABSTRAK

Standar pencapaian cakupan imunisasi yaitu BCG/ DPT 1/ polio 1 minimal 90%,
DPT3/ polio 3 minimal 80%. Pencapaian target imunisasi dasar lengkap di Kabupaten
PadangPariaman masih jauh dari target yang ditetapkan, dari 90% target yang
diharapkan, capaianimunisasi dasar lengkap baru mencapai 79,8%. Sedangkan
puskesmas yang paling rendahcapaian targetnya adalah Puskesmas Padang Alai
(27,6%).
Adapun tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap pasangan usia subur (PUS) terhadap pemakaian kontrasepsi di wilayah kerja
Puskesmas Padang Sago tahun 2015 Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif analiti dengan rancangan penelitian
cross sectional study
. Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Alai. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh orang tua yang mempunyai batita usia 1 sampai 3 tahun diWilayah Kerja
Puskesmas Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman, yaitu sebanyak 277orang,
dengan sampel sebanyak 73 orang. Pengolahan data dilakukan secara
komputerisasidengan analisa univariat dan bivariat, uji statistik yang dipakai adalah
analisa
Chi Square
.Hasil analisa univariat menunjukkan lebih dari separuh responden (57,5%)
memiliki pengetahuan yang rendah tentang imunisasi dasar lengkap. Lebih dari
separuh responden(52,1%) memiliki sikap negatif. Lebih dari separuh responden
(64,4%) tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada anaknya. Terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan responden tentang imunisasi dasar lengkap
dengan pemberian imunisasi dasar lengkapdengan p value 0,000. Terdapat hubungan
yang bermakna antara sikap dengan pemberianimunisasi dasar lengkap dengan p
value 0,000 Diharapkan kepada petugas Bidan desa (petugas posyandu) agar lebih
intensif lagi menyampaikan informasi ke masyarakat. Hendaknya menjalin kerjasama
dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat
mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap pada anak, sehingga bisa dilakukan
pendekatan yang lebih baik dalam merubah kebiasaan masyarakat kurang partisipatif
dalam membawa anak untuk imunisasi
Daftar bacaan : 33 (2005

2014)Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Pemberian Imunisasi Dasar
16 pengetahuan yang dimiliki dengankesadaran responden dalam bertin-dak,
dimana dominan respondenyang memiliki pengetahuan rendahsebanyak 42 orang
responden(100%) ternyata juga tidak membe-rikan imunisasi dasar dengan leng-kap
pada anaknya yaitu sebanyak 37orang responden (88,1%). Tetapidari responden yang
memi-liki pengetahuan rendah ternyata jugaada yang memberikan imunisasidasar
dengan lengkap yaitu seba-nyak 5 orang responden (11,9%).Hal ini bisa saja
disebabkan olehkurangnya pemahaman respondenterhadap imunisasi dasar
lengkapterutama tentang manfaat yangdidapatkan dengan melakukan imu-nisasi dasar
lengkap, menyebabkanmereka beranggapan bahwa pembe-rian imunisasi ini tidak
begitu pen-ting untuk dilakukan pada anak se-hingga anak mereka tidak menda- patkan
imunisasi ini.Hal ini di dukung oleh teorimenurut Budiman & Agus, 2014, bahwa
pengetahuan adalah domainyang sangat penting untuk terben-tuknya tindakan
seseorang. Penge-tahuan yang dimiliki seseorangtentang imunisasi dasar akan mem-
pengaruhi seseorang itu membe-rikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya dan ia
harus tahu terlebihdahulu apa artinya atau manfaat perilaku tersebut bagi kesehatan
bayinya..
2.Hubungan sikap dengan Pemberian Imunisasi Dasar lengkap
Penelitian terhadap hubungansikap dengan pemberian Imunisasi da-sar lengkap
menunjukkan bahwa dari73 orang responden, total dari 38 responden yang memiliki
sikap negatiflebih banyak pemberian imunisasi dasartidak lengkap yaitu terdapat 35
orangresponden (92,1%) dibandingkandengan pemberian imunisasi dasarlengkap
terdapat 3 orang responden(7,9%). sedangkan total dari 35 orangresponden yang
memiliki sikap positiflebih sedikit pemberian imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak 12
orang responden (34,3%) dibandingkan de-ngan pemberian imunisasi dasarlengkap
yaitu terdapat 23 orangresponden (65,7%).Uji kemaknaan terhadap hubungan kedua
variabel didapatkan hasil p value = 0,000 < α 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap responden dengan pemberian imunisasi dasar lengkap. OR
didapatkan 22,361 berarti responden yang memiliki sikap negatif berpeluang 22,361 kali
lebih besaruntuk tidak memberikan imunisasI dasar lengkap dibandingkan dengan
responden yang memiliki sikap positif.Hasil penelitian yang penulis lakukan sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh, Cintia Permata Sari(2012) tentang hubungan
pengetahuandan sikap ibu tentang imunisasi BCG dengan Pemberian Imunisasi BCG
diWilayah kerja Puskesmas Padang Alaitahun 2012, ditemukan p value 0,005.
Menurut asumsi peneliti juga ditemukan adanya kesesuian antarasikap yang
dimiliki dengan kesadaran responden dalam bertindak, dimana dominan responden
yang memiliki sikap negatif Sebanyak 38 orang responden (100%) ternyata juga tidak
memberikan imunisasi dasar dengan lengkap pada anaknya yaitu sebanyak35 orang
responden (92,1%). Tetapidari responden yang memiliki sikap negatif ternyata juga ada
yang membe-rikan imunisasi dasar dengan lengkap yaitu sebanyak 3 orang
responden(7,9%). Hal ini bisa saja disebabkan oleh peran petugas yang sudah
baik,sehingga mampu merubah perilaku responden dalam memberikan imun-isasi
dasar lengkap pada anaknya.Kesesuaian sikap ibu bayidengan reaksi yang ditunjukkan
terlihat 17dari hasil penelitian, dimana pada ibu bayi yang memiliki sikap negative
sebagian besar diantaranya juga tidak memberikan imunisasi dasar lengkap kepada
anaknya.
Ibu bayi masih belum memahami manfaat dari imunisasi sehingga beranggapan
imunisasi tidak terlalu penting diberikan pada anaknya,dan tanpa diberi imunisasipun
anaknya akan tetap sehat.Hal ini di dukung oleh teori menurut Budioro, 2010, sikap
adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat didalam diri manusia, yang menim-
bulkan, menggerakkan dan mengor-ganisasikan tingkah lakunya. sikapdapat diartikan
sebagai dorongan secara sadar dan tidak sadar membuat orang berperilaku untuk
mencapai tu-juanyang sesuai kebutuhannya. Diha-rapkan dengan sikap yang positif
akan memotivasi orang tua untuk meleng-kapi imunisasi dasar bagi bayinya, se-gala
penyakit dapat dicegah sedini mungkin dan kesehatan bayi dapat terpenuhi.

KESIMPULAN DAN SARANA.


Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisa yangdilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
1.Lebih dari separuh responden (57,5%)memiliki pengetahuan yang rendah tentang
imunisasi dasar lengkap
2.Lebih dari separuh responden (52,1%)memiliki sikap negative
3.Lebih dari separuh responden (64,4%)tidak memberikan imunisasi dasarlengkap
pada anaknya
4.Terdapat hubungan yang bermaknaantara pengetahuan responden tentangimunisasi
dasar lengkap dengan pem- berian imunisasi dasar lengkap dengan p value 0,000.5.
Terdapat hubungan yang bermaknaantara sikap dengan pemberian imuni-sasi dasar
lengkap dengan p value0,000.

B.Saran
1.Bagi PenelitiDiharapkan data ini merupakandata awal untuk penelitian
selanjutnyadengan topik yang berbeda.
2.Bagi institusi pendidikanDiharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah
satutambahan referensi kepustakaan danmenjadi salah satu bahan perbandingan bagi
adik-adik tingkat dalam melaku-kan penelitian yang sama.
3.Bagi Tenaga KesehatanDiharapkan kepada petugasBidan desa (petugas posyandu)
agarlebih intensif lagi menyampaikaninformasi ke masyarakat. Hendaknyamenjalin
kerjasama dengan tokohmasyarakat, tokoh adat dalam membe-rikan penyuluhan pada
masyarakatmengenai pentingnya imunisasi dasarlengkap pada anak, sehingga
bisadilakukan pendekatan yang lebih baiklagi dalam merubah kebiasaan masya-rakat
kurang partisipatif dalam mem- bawa anak untuk imunisasi
.4.Bagi Puskesmas Padang AlaiDiharapkan bagi puskesmasPadang Alai lebih
meningkatkan caku- pan imunisasi dasar lengkap di Wila-yah Kerja Puskesmas Padang
Alai.
5.Bagi masyarakatDiharapkan pada orang tuauntuk memberikan imunisasi lengkap
pada anaknya, karena imunisasi yangkurang lengkap diberikan pada anakakan
menimbulkan resiko yang tinggiterhadap anak pada berbagai penya-kit,dan diminta
pada masyarakat untuk banyak-banyak bertanya tentang man-faat dari imunisasi
sehingga masyara-kat tidak ragu lagi tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Azki,A. 2014.
Hubungan Tingkat Pendidikandan Pengetahuan Ibu dengan Imunisasi Dasar Lengkap
pada Anak18 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Guci Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2014.
SkripsiSTIKes Nan Tongga Lubuk AlungBudiman & Agus R. 2014.
Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikapdalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta :Salemba MedikaBudioro, 2010.
Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Nuha MedikaCintia Permata Sari. 2012.
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentangimunisasi BCG dengan Pemberian
Imunisasi BCG di Wilayah kerja Puskesmas Padang Alai tahun 2012
Depkes RI. 2005.
Imunisasi Dasar Lengkap
.http://www.depkes.go.id(Diakses
pada tanggal 20 April 2015), 2007. Buku
Kesehatan Ibu dan Anak
. Jakarta : DepartemenKesehatan dan JICA (JapanInternational Cooperation Agency),
2011.
Pedoman Nasional Kesehatan Ibu dan Anak.
JakartaDinkes Sumbar, 2014.
Data dan Informasi Kesehatan
. http://www.depkes.
go.id/download.php?file=download/pusdatin/kunjungan-kerja/03%20Sumbar%20-20Des
%2014.pdf. (Diakses padatanggal 20 April 2015)

Dinas Kesehatan Kabupaten PadangPariaman. 2014.


Data Cakupan Imunisasi Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014
.Padang Pariaman : Dinas KesehatanKabupaten Padang PariamanEmmy Isnaini. 2008.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadapkepatuhan pemberian
Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal
Gusrian Neri. 2013.
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Motivasi Ibu dandukungan Petugas dengan
pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Muaro Bodi KabupatenSijunjung
Giantiningsih. 2013.
Hubungan perankeluarga dengan kelengkapanimunisasi dasar lengkap pada bayiusia
10-12 bulan di desa Batursari RW 3,4,5, dan 35 Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak
Hidayat, A. A. 2005.
Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1.
Jakarta :Salemba MedikaImron,M.2010.
Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan.
Jakarta : CVSagung SatoKemenkes, 2013.
Dalamhttp://health.detik.com/read/2013/08/20/183256/ 2335526 /763/kemenkes-
mengapa-anak-indonesia-harus-imunisasi-rutin-ini-sebabnya.
Diakses pada tanggal 20 April 2015Lisnawati, L. 2011.
Generasi Sehat Melalui Imunisasi.
Jakarta : Trans Info MediaLubis, Namora. 2010.
Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan
. Jakarta :KencanaManuaba, Ida Gde. 2010.
Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan.
Jakarta : EGCMulyani, N. S. 2013.
Imunisasi untuk Anak.
Jakarta : Nuha Medika Notoatmodjo, S. 2012.
Metedologi Penelitian Kesehatan
. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2010.
Metedologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai