DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia Nya,
sehingga saya dapat menyusun laporan asuhan kebidanan fisiologis yang berjudul
“Asuhan Kebidanan kehamilan pada Ny.D diPMB Kiswari Amd.Keb” telah
selesai
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
2. Martini,SKM.MKM.selaku pembimbing institusi Program Studi Kebidanan
Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
3. Kiswari Amd.Keb selaku pembimbing lahan praktek di Praktik klinik
kebidanan Metro Pusat.
4. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan asuhan kebidanan
normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 3
C. Manfaat...................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 25
B. Saran......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian Perinatal di Indonesia saat ini
masih sangat tinggi. Tahun 1994 AKI sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup
dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Di Negara
maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan dinegara sedang berkembangberkisarantara750-1000
kelahiran hidup (Wiknjosastro,dkk,1999).
Asuhan pada masa kehamilan sangat diperlukan karena pada periode ini
merupakan masa krisis baik pada ibu maupun janin yang dikandung oleh ibu.
Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanggal
12 oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional kehamilan
aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan
kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat 2010.
MPS adalah merupakan strategi sektor kesehatan yang terfokus kepada
pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi
klinis pelayanan kesehatan. Adapun pesan kunci dari Making Pregnancy Safer
(MPS) adalah:
1. Semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap
pelayanan kehamilan, persalinan, dan nifas oleh tenaga kesehatan terampil.
2. semua komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
3. setiap wanita subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. (Asuhan
Antenatal,Depkes RI, 2001)
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan
atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tergantung dari lama dan
lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan
kehamilan dan penangannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab
tambahan lainnya. (Wiknjosastro, dkk, 1999).
Penyebab langsung dari kematian ibu tersebut sebagian besar adalah
perdarahan, infeksi dalam kehamilan dan keracunan kehamilan.
1
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lairnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.
(Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat
memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. (Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh
melonjok dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100000 kelahiran
hidup. Kebijakan departemen kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
AKI pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “ Empat pilar safe
motherhood”. Yaitu Keluarga Berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang
aman, dan pelayanan obstetri esensial. Menurut MNH (Maternal Neonatal
Health) asuhan antenatal/ANC yang merupakan salah satu bagian dari 43 pilar
tersebut diatas merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas
(dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan. Dengan demikian,
memberikan asuhan ANC yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga
dalam safe motherhood dalam menurunkan AKI dan AKB. (Nurul Jannah,
2012)
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen kebidanan yang tepat pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan, konsep dasar dan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
b. Mampu mengidentifikasi dan melakukan analisa data yang terkumpul.
c. Mampu menginterpretasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun kebutuhan.
d. Mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi diagnosa dan masalah
potensial.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan
kolaborasi segera.
f. Mampu membuat rencana tindakan pada ibu hamil.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan manajemen
yang telah dicapai.
C. Manfaaat
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang
telah diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan dipolitekknik
kesehatan kemenkes tanjung karang Bagi Lahan Praktek
Sebagai pedoman sekaligus masukan untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
4
sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi. Kedua, fertilisasi yaitu
kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi
penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Ketiga, nidasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula
diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan
atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
ednometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mangandung nutrisi untuk buah kehamilan.
2. Etiologi
a. Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks
b. Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc. sebagian besar
spermatozoa mengalami kemtian dan hanya beberapa ratus yang dapat
mencapai tuba fallopi. spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia
wanita dapat hisup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
c. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot.
d. Terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus
Peristiwa masuknya atau tertanamnyya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Pembentukan plasenta
Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, pembentukan plasenta
dimulai. pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu
setelah fertilisasi.
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2012)
5
3. Tanda Dan Gejala
a. Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1) Amenore (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi
2) Nause (Enek) dan Emesis (Muntah)
Nause pada kehamilan bulan-bulan pertama disertai emisis karena
meningkatkan level HCG dan estrogen dalam daraah. Sering terjadi pada
pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila telampau
sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minunam tertentu)
4) Pingsan
6
Terjadi karena kandung kemih pada bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke ruang panggul san menekan kembali kandung kemih.
8) Obstipasi
Terjadi penurunan tonus otot karena pengaruh hormon steroid.
9) Pigmentasi kulit
7
b. Tanda-Tanda Mungkin
1) Hiperpigmentasi pada kulit
Terjadi pada kehamialn > 12 minggy pada pipi, hidung, dahi yang
disebut Cloasma Gravidarum. Linea alba digaris tengah abdomen
makin hitam.
2). Pembesaran Uterus dan Perut
3). Pada Organ Pelvik
a) Tanda hegar : pada kehamilan 6-12 minggu, ismus uteri
mengadakan hipertropi dan melunak
b) Tanda chadwick : sejak kehamilan 8 minggu warna merah kebiruan
pada membran mukosa serviks, vagina dan vulva
c) Tanda goodell : melunaknya serviks seperti konsentrasi bibir
d) Tanda piskacek : uterus membesar kesalah satu arah menonjol
e) Tanda braxton hicks : bila uterus dirangsang mudah berkontraksi
f) Teraba ballottement
8
4. Patofisiologi
a. Persalinan prematuritas
Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda. Kehamilan disertai
komplikasi (preeklampsia, eklampsia). Kehamilan dengan komplikasi
penyakit ibu (hipertensi,penyakit ginjal, atau penyakit hati), keadaan gizi
yang rendah (hamil disertai kurang darah yaitu anemia), lapisan dalam
rahim yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek .
b. Kehamilan ganda
Faktor ras yang sering mempunyai angka hamil ganda tinggi. Pemakaian
obat perangsang indung telur dan faktor keturunan dalam keluarga.
c. Perdarahan plasenta previa
Dengan makin tuanya kehamilan dan terjadi pembentukan segmen bawah
rahim, terjadinya pergeseran plasenta beserta pembuluh darahnya
sehingga terjadi perdarahan
d. Perdarahan solusio plasenta
Dapat dikaitkan dengan trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat
hamil tua, trauma langsung pada perut), ibu yang mengidap tekanan
darah tinggi, kehamilan disertai preeklampsia dan eklampsia dan ibu
yang mengidap penyakit ginjal
e. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
Trauma langsung pada perut ibu, kelainan letak janin dalam rahim dan
kehamilan grandemulti.
f. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Kehamilan diatas umur hamil 36minggu pada ibu dengan penyakit
kencing gula, mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan, terjadi
simpul tali pusat, gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan,
kehamilan dengan perdarahan dan kehamilan lewat waktu lebih dari
14hari.
g. Kehamilan lewat waktu
Tidak timbulnya his karena kurangnya air ketuban, isufusiensi plasenta,
kerentanan akan stres.
9
h. Kehamilan dengan preeklampsia dan eklampsia
Kehamilan pertama kali (primigravida) lebih tinggi, adanya enyakit ibu
yang menyertai hamil, kehamilan dengan regangan rahim makin tinggi.
5. Komplikasi
a. Perdarahan Vagina
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal.
Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal
ini karena terjadinya implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi),
mungkin normal atau disebabkan oleh infeksi. Perdarahan vagina yang
terjadi pada wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :Pada awal
kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik terganggu,
Pada akhir kehamilan : solusio plasenta dan plasenta previa. Sakit Kepala
yang Hebat, Menetap dan Tidak Hilang. Sakit kepala bisa terjadi selama
kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan yang biasa disebabkan oleh pengaruh hormone dan
keletihan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat adalah salah satu gejala preeklampsi.Preeklampsibiasanya
juga disertai dengan penglihatan tiba-tiba hilang/kabur, bengkak/oedema
pada kaki dan muka serta nyeri pada epigastrium.
b. Bayi Kurang Bergerak seperti Biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu
sebanyak 10 kali.
c. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya (Ketuban Pecah Dini)
Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak disertai bau yang
khas.Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan prematuritas yang
10
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.Ketuban pecah dini
yang disertai kelainan letak akan mempersulit persalinan yang dilakukan di
tempat dengan fasilitas belum memadai.
d. Kejang
Kejang pada ibu hamil merupakan gejala lanjut dari preeklampsi.
e. Demam tinggi , suhu lebih dari 380c
f. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan. (Prawirohardjo, 2010 : 282)
11
3. Pelayanan Asuhan Standar
Kunjungan pemeriksaan ibu hamil sebaiknya dilakukan sebelum usia
kehamilan 12 minggu. Pemeriksaan pertama akan menentukan model asuhan
yang akan diberikan pada ibu. Pada tahap ini ibu memberikan informasi yang
relevan dan sesuai untuk membantu memperbaiki gaya hidup serta
mempertimbangkan metode skrining antenatal yang akan dipilih. Berdasarkan
Permenkes 369 tahun 2007 Standar pelayanan antenatal meliputi:
a) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan ke rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi
agar masyarakat memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.
Dari standar identifikasi ibu hamil diharapkan hasil, yaitu:
1) Ibu mampu mengenali tanda dan gejala kehamilan
2) Ibu, suami, serta anggota keluarga mengetahui manfaat dari
pemeriksaan kehamilan sejak dini dan teratur
3) Masyarakat mengetahui dimana tempat pemeriksaan
4) Meningkatnya pemeriksaan kehamilan sejak dini dan teratur
12
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
minggu
sebelum membahayakan jiwa.
Mencegah masalah, misalnya : tetanus
neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya)
Membangun hubungan saling percaya
Memulai persiapan kelahiran & kesiapan
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
Trimester II 14 – 28– Sama dengan trimester I ditambah:
minggu
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia,
pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36– Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
minggu
Setelah 36– sama, ditambah :deteksi kelainan letak atau
minggu
kondisi yang memerlukan persalinan di
RS.
13
e) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menentukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
14
(KEK), hal ini dimaksudkan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan
sudah berlangsung lama dimana LILA kurang dari 23,5. Ibu hamil dengan KEK
berpotensi melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)Ukur Tinggi Fundus Uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidaknya dengan usia kehamilan.
Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan maka kemungkinan
ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita ukur
setelah kehamilan 24 minggu
Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan
1/3 diatas simpisis 12 minggu
½ antara simpisis dan pusat 16 minggu
2/3 diatas simpisis 20 minggu
Setinggi pusat 24 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ antara pusat dan px 32 minggu
Setinggi px 36 minggu
Dua jari dibawah px 40 minggu
15
perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT
Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi
f) Beri tablet Fe
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
penambah darah (tablet Fe) dan Asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan
yang diberikan sejak kontak pertama
g) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin
adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil
yaitu golongan darah, haemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah
endemis (malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah
pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal
h) Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
16
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta
melakukan olahraga ringan
17
7) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera
setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting
untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan
8) KB pascapersalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu mempunyai waktu
merawat diri sendiri, anak, dan keluarga
9) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT untuk mencegah
bayinya mengalami tetanus neonatorum. Setiap ibu hamil minimal mempunyai
status imunisasi T2 agar terlindung terhadap infeksi tetanus
18
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL
TERHDAP NY. D DI BPM KISWARI, A.md.,Keb
HADIMULYO TIMUR METRO PUSAT
2021
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. D nama suami : Tn. W
Umur : 25 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat : Hadimulyo Timur Alamat : Hadimulyo
Timur
No. hp :-
Gol. Darah : AB
3. Riwayat menstruasi
Hari pertama haid terakhir : 8 - 4 -2021
Taksiran persalinan : 15 – 01 - 2022
Siklus : ±28 hari teratur
Masalah : Tidak ada
4. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :1
19
Usia saat kawin : 24 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tahun UK Tempat Jenis Penolong Nifas Anak Keadaan anak
. partus partus partus JK/BB sekarang
1.
7. Riwayat imunisasi
TT1 : Sebelum menikah
TT2 : 14 minggu setelah TT1
TT3 : ketika hamil anak pertama
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
20
masalah, tidur tidak nyenyak dikarnakan sering
berkrmih
Psikososial : Ibu mengatakan kehamilan ini diterima dan diharapkan
serta akan merawat bayinya dengan baik. Keluarga juga
senang atas kehamilan ini.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg TB : 156 cm
Suhu : 36,5C BB Sebelum :50 kg
Nadi : 83x/menit BB Sekarang : 55
BB 55
Pernafasan : 22x/menit IMT : 2 = 1.562 = 22,6
TB ¿
¿
Lila : 25 Cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala dan wajah : Normal tidak ditemukan kelainan
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid
Payudara : Areola bersih, putting susu menonjol tidak ada
benjolan
Abdomen : Tidak ada bekas operasi.
Hasil pemeriksaan Leopold
Leopold I : Teraba bagian fundus uteri teraba bulat, lunak dan
tidak
melenting berarti bokong.
Leopold II : Teraba pada bagian kiri ibu teraba keras dan
memanjang
seperti papan yang berarti punggung janin (puki),
pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil
yang berarti ekstremitas
21
Leopold III : Teraba pada bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting
yang berarti kepala ,kepala belum masuk PAP.
Leopold IV : tidak dilakukan
Mc Donald : 20 cm
TBJ :1.240gram
DJJ : 145 x/menit
Ekstermitas : simetris, tidak bengkak dan tidak ada varises
Reflex patella : (+) kiri dan kanan
3.Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 11.8
HBsAg : (-) negatif
HIV : (-) negatif
Sivilis : (-) negatif
Hepatitis : (-) negatif
Glukosa ; (-) negatif
Protein : (-) negatif
C. ASSESSMENT
Ny.D usia 25 tahun G1P0A0 datang dengan keluhan ,udah lelah dan sering
merasa mual usia kehamilan 22 minggu janin tunggal hidup intra uteri letak
memanjang punggung kiri,presntasi kepala DJJ normal.
D. PLAN
1.beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Edukasi ibu cara mengatasi mual
3. Edukasi cara mengatasi mudah lelah
4. menjelaskan tanda bahaya kehamilan
5. menyepakati kunjungan ulang
22
LEMBAR IMPLEMENTASI
23
sudah ditentukan.
Evaluasi
1.ibu mengerti dengan keadaannya sekarang
2.ibu sudah mengerti cara mengatasi mual
3.ibu mengerti cara mengatasi mudah lelah
4.ibu mengerti tanda bahaya kehamilan
5.ibu menyepakati kunjungan ulang
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ibu hamil yaitu Ny.D Dari
hasil pengkajian dan pemeriksaan didapatkan hasil yaitu , janin tunggal hidup
intra uterine, presentasi kepala, riwayat ibu mengatakan hamil anak ke
dua,dan belum pernah mengalami keguguran.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mampu menerapkan pengetahuan yang diterima di bangku
kuliah dengan kasus yang ditemui di lapangan sehingga dapat memberikan
asuhan yang menyeluruh pada klien.
2. Bagi Lahan Praktek
Hendaknya lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada klien
agar terpenuhi pelayanan yang sesuai kebutuhan klien dan terjadi
peningkatan cakupan pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya lebih memberikan arahan dan bimbingan pada peserta didik
dalam melaksanakan praktek di lapangan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta: EGC
Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol. 2. Jakarta: EGC
Prawihardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
26