Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL

TERHADAP Ny.D DI PMB KISWARI,Amd.Keb


METRO PUSAT
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

PUTU SETIA WATI


NIM. 1915471040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
TAHUN 2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia Nya,
sehingga saya dapat menyusun laporan asuhan kebidanan fisiologis yang berjudul
“Asuhan Kebidanan kehamilan pada Ny.D diPMB Kiswari Amd.Keb” telah
selesai
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
2. Martini,SKM.MKM.selaku pembimbing institusi Program Studi Kebidanan
Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
3. Kiswari Amd.Keb selaku pembimbing lahan praktek di Praktik klinik
kebidanan Metro Pusat.
4. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan asuhan kebidanan
normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua. Aamiin.

Metro, Agustus 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 3
C. Manfaat...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Kehamilan ................................................................................. 4
B. Tanda- tanda mungkin.............................................................. 11

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Data subyektif........................................................................... 19
B. Data obyektif............................................................................ 21
C. Assesment................................................................................. 22
D. Planning.................................................................................... 22

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 25
B. Saran......................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian Perinatal di Indonesia saat ini
masih sangat tinggi. Tahun 1994 AKI sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup
dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Di Negara
maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan dinegara sedang berkembangberkisarantara750-1000
kelahiran hidup (Wiknjosastro,dkk,1999).
Asuhan pada masa kehamilan sangat diperlukan karena pada periode ini
merupakan masa krisis baik pada ibu maupun janin yang dikandung oleh ibu.
Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanggal
12 oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional kehamilan
aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan
kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat 2010.
MPS adalah merupakan strategi sektor kesehatan yang terfokus kepada
pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi
klinis pelayanan kesehatan. Adapun pesan kunci dari Making Pregnancy Safer
(MPS) adalah:
1. Semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus mempunyai akses terhadap
pelayanan kehamilan, persalinan, dan nifas oleh tenaga kesehatan terampil.
2. semua komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
3. setiap wanita subur harus mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. (Asuhan
Antenatal,Depkes RI, 2001)
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan
atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tergantung dari lama dan
lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan
kehamilan dan penangannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab
tambahan lainnya. (Wiknjosastro, dkk, 1999).
Penyebab langsung dari kematian ibu tersebut sebagian besar adalah
perdarahan, infeksi dalam kehamilan dan keracunan kehamilan.

1
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lairnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.
(Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat
memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. (Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh
melonjok dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100000 kelahiran
hidup. Kebijakan departemen kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
AKI pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “ Empat pilar safe
motherhood”. Yaitu Keluarga Berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang
aman, dan pelayanan obstetri esensial. Menurut MNH (Maternal Neonatal
Health) asuhan antenatal/ANC yang merupakan salah satu bagian dari 43 pilar
tersebut diatas merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas
(dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan. Dengan demikian,
memberikan asuhan ANC yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga
dalam safe motherhood dalam menurunkan AKI dan AKB. (Nurul Jannah,
2012)

2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen kebidanan yang tepat pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan, konsep dasar dan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
b. Mampu mengidentifikasi dan melakukan analisa data yang terkumpul.
c. Mampu menginterpretasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun kebutuhan.
d. Mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi diagnosa dan masalah
potensial.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan
kolaborasi segera.
f. Mampu membuat rencana tindakan pada ibu hamil.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan manajemen
yang telah dicapai.

C. Manfaaat
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang
telah diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan dipolitekknik
kesehatan kemenkes tanjung karang Bagi Lahan Praktek
Sebagai pedoman sekaligus masukan untuk lebih meningkatkan
mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Definisi

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap


wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan
mengalami proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan
fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel
telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan endometrium yang akan
berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu.

Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan


perubahan–perubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak,
calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis sejak sebelum, selama, dan
sesudah kehamilan. Perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan,
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Sangat disayangkan sekali,
ketika wanita mengetahui terjadi perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak
mengetahui bagaimana perawatan kehamilannya (Manuaba, 2008).

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai


sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, I.B.G, 1998)
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan. (Sarwono Prawirohardjo,
2006).
Kehamilan adalah serangkaian materi yang diamati dari konsepsi atau
pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dilanjutkan dengan nidasi dan
implantasi. Pertama, dimulai dari konsepsi yaitu pertemuan antara ovum matang
dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Senggama harus
terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat. Ovarium wanita harus
melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi dan pria harus mengeluarkan

4
sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi. Kedua, fertilisasi yaitu
kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi
penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Ketiga, nidasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula
diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan
atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
ednometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mangandung nutrisi untuk buah kehamilan.

2. Etiologi
a. Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks
b. Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc. sebagian besar
spermatozoa mengalami kemtian dan hanya beberapa ratus yang dapat
mencapai tuba fallopi. spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia
wanita dapat hisup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
c. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot.
d. Terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus
Peristiwa masuknya atau tertanamnyya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Pembentukan plasenta
Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, pembentukan plasenta
dimulai. pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu
setelah fertilisasi.
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2012)

5
3. Tanda Dan Gejala
a. Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan
1) Amenore (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi
2) Nause (Enek) dan Emesis (Muntah)
Nause pada kehamilan bulan-bulan pertama disertai emisis karena
meningkatkan level HCG dan estrogen dalam daraah. Sering terjadi pada
pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila telampau
sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minunam tertentu)

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi


menghilag dengan makin tua nya kehamilan.

4) Pingsan

Sering dijumpai bila pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk


tidak pergi ke tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang
sesudah kehmilan 16 minggu.

5) Mammae menjadi tegang dan membesar

Sejak 3-4 minggu kehamilan payudara tegang. Keadaan ini


dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron yang merangsang duktulu dan
alveoli di mammae. Glandula montgotmery tampak lebih jelas.

6) Anoreksi (tidak nafsu makan)

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu


makan timbul lagi. Hendaknya jangan salah pengertian bahwa “makan
untuk dua orang”. Sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan..
7) Sering kencing

6
Terjadi karena kandung kemih pada bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke ruang panggul san menekan kembali kandung kemih.

8) Obstipasi
Terjadi penurunan tonus otot karena pengaruh hormon steroid.
9) Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu. Pada pipi, hidung, dan dahi,


kadang-kadang tampak deposit lemak yang berlebihan, dikenal sebagai
cloasma gravidarum. Areola mammae juga didapatkan lebih hitam
karena terdapat deposit pigemen yang berlebihan. Daerah leher juga
menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba atau garis putih di tengah
abdomen menjadi lebih hitam. Pigmentasi ini dirangsang karena
pengaruh dari hormon kartiko-streroid plasenta yang meragsang
melanofor dan kulit.
10) Epulis

Adalah suartu hipertrofi papila ginggivae. Sering terjadi triwulan


pertama.
11) Varises
Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat di daerah genetalia
eksterna, posa polite, kaki, dan betis. Pada multi gravida kadang-
kadang varises ditemukan pada kehamilan yang dahulu, timbul
kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya varises
merupakan gejala awal hamil muda.
12) Suhu basal
Yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37, 2 oC samapi 37, 8o
C, adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering
dipakai dalam pemeriksaan kemadulan.

7
b. Tanda-Tanda Mungkin
1) Hiperpigmentasi pada kulit

Terjadi pada kehamialn > 12 minggy pada pipi, hidung, dahi yang
disebut Cloasma Gravidarum. Linea alba digaris tengah abdomen
makin hitam.
2). Pembesaran Uterus dan Perut
3). Pada Organ Pelvik
a) Tanda hegar : pada kehamilan 6-12 minggu, ismus uteri
mengadakan hipertropi dan melunak
b) Tanda chadwick : sejak kehamilan 8 minggu warna merah kebiruan
pada membran mukosa serviks, vagina dan vulva
c) Tanda goodell : melunaknya serviks seperti konsentrasi bibir
d) Tanda piskacek : uterus membesar kesalah satu arah menonjol
e) Tanda braxton hicks : bila uterus dirangsang mudah berkontraksi
f) Teraba ballottement

4). HCG : Urine pada pagi hari wanita bangun tidur


Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionik
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pda
pagi hari. Denga tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat
membantu diagnosis kehamilan sedini-dininya.
c. Tanda-tanda pasti
1) Mendengar B.J. janin
2) Melihat, meraba atau mendengar pergerakan janin oleh pemeriksa
3) Melihat rangka janin dengan sinar Ro atau dengan USG.
(Unoversitas Padjadjaran, 1983)

8
4. Patofisiologi
a. Persalinan prematuritas
Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda. Kehamilan disertai
komplikasi (preeklampsia, eklampsia). Kehamilan dengan komplikasi
penyakit ibu (hipertensi,penyakit ginjal, atau penyakit hati), keadaan gizi
yang rendah (hamil disertai kurang darah yaitu anemia), lapisan dalam
rahim yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek .
b. Kehamilan ganda
Faktor ras yang sering mempunyai angka hamil ganda tinggi. Pemakaian
obat perangsang indung telur dan faktor keturunan dalam keluarga.
c. Perdarahan plasenta previa
Dengan makin tuanya kehamilan dan terjadi pembentukan segmen bawah
rahim, terjadinya pergeseran plasenta beserta pembuluh darahnya
sehingga terjadi perdarahan
d. Perdarahan solusio plasenta
Dapat dikaitkan dengan trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat
hamil tua, trauma langsung pada perut), ibu yang mengidap tekanan
darah tinggi, kehamilan disertai preeklampsia dan eklampsia dan ibu
yang mengidap penyakit ginjal
e. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
Trauma langsung pada perut ibu, kelainan letak janin dalam rahim dan
kehamilan grandemulti.
f. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Kehamilan diatas umur hamil 36minggu pada ibu dengan penyakit
kencing gula, mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan, terjadi
simpul tali pusat, gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan,
kehamilan dengan perdarahan dan kehamilan lewat waktu lebih dari
14hari.
g. Kehamilan lewat waktu
Tidak timbulnya his karena kurangnya air ketuban, isufusiensi plasenta,
kerentanan akan stres.

9
h. Kehamilan dengan preeklampsia dan eklampsia
Kehamilan pertama kali (primigravida) lebih tinggi, adanya enyakit ibu
yang menyertai hamil, kehamilan dengan regangan rahim makin tinggi.

5. Komplikasi
a. Perdarahan Vagina
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal.
Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal
ini karena terjadinya implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi),
mungkin normal atau disebabkan oleh infeksi. Perdarahan vagina yang
terjadi pada wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :Pada awal
kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik terganggu,
Pada akhir kehamilan : solusio plasenta dan plasenta previa. Sakit Kepala
yang Hebat, Menetap dan Tidak Hilang. Sakit kepala bisa terjadi selama
kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan yang biasa disebabkan oleh pengaruh hormone dan
keletihan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat adalah salah satu gejala preeklampsi.Preeklampsibiasanya
juga disertai dengan penglihatan tiba-tiba hilang/kabur, bengkak/oedema
pada kaki dan muka serta nyeri pada epigastrium.
b. Bayi Kurang Bergerak seperti Biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu
sebanyak 10 kali.
c. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya (Ketuban Pecah Dini)
Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak disertai bau yang
khas.Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan prematuritas yang

10
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.Ketuban pecah dini
yang disertai kelainan letak akan mempersulit persalinan yang dilakukan di
tempat dengan fasilitas belum memadai.
d. Kejang
Kejang pada ibu hamil merupakan gejala lanjut dari preeklampsi.
e. Demam tinggi , suhu lebih dari 380c
f. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan. (Prawirohardjo, 2010 : 282)

B. Pemeriksaan Ibu Hamil (Antenatal care)


1. Definisi
Antenatal care merupakan suatu program yang terencana berupa
obsevasi, edukasi, dan penangan medik pada ibu hamil. Pemeriksaan fisik
pada ibu hamil ini dilakukan setiap ibu datang untuk melakukan pemeriksaan
dan harus dilakukan secara lengkap agar mendapat hasil diagnosa yang tepat.

2. Tujuan Antenatal Care


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal

11
3. Pelayanan Asuhan Standar
Kunjungan pemeriksaan ibu hamil sebaiknya dilakukan sebelum usia
kehamilan 12 minggu. Pemeriksaan pertama akan menentukan model asuhan
yang akan diberikan pada ibu. Pada tahap ini ibu memberikan informasi yang
relevan dan sesuai untuk membantu memperbaiki gaya hidup serta
mempertimbangkan metode skrining antenatal yang akan dipilih. Berdasarkan
Permenkes 369 tahun 2007 Standar pelayanan antenatal meliputi:
a) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan ke rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi
agar masyarakat memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.
Dari standar identifikasi ibu hamil diharapkan hasil, yaitu:
1) Ibu mampu mengenali tanda dan gejala kehamilan
2) Ibu, suami, serta anggota keluarga mengetahui manfaat dari
pemeriksaan kehamilan sejak dini dan teratur
3) Masyarakat mengetahui dimana tempat pemeriksaan
4) Meningkatnya pemeriksaan kehamilan sejak dini dan teratur

b) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal


Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan
antenatal meliputi pemeriksaan anamnesis serta pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung
secara normal. Bidan juga harus dapat mengenali adanya kelainan pada
kehamilan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat, dan penyuluhan kesehatan serta tugas yang
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Bidan harus mencatat data
yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan adanya kelainan, maka
bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk
untuk tindakan selanjutnya

12
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
minggu
sebelum membahayakan jiwa.
Mencegah masalah, misalnya : tetanus
neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya)
Membangun hubungan saling percaya
Memulai persiapan kelahiran & kesiapan
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
Trimester II 14 – 28– Sama dengan trimester I ditambah:
minggu
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia,
pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36– Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
minggu
Setelah 36– sama, ditambah :deteksi kelainan letak atau
minggu
kondisi yang memerlukan persalinan di
RS.

c) Standar 5 : Palpasi Abdomen


Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara saksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin
ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.

d) Standar 6 : Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, identifikasi penanganan dan atau
rujukan untuk semua kasus antenatal pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

13
e) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menentukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.

f) Standar 8 : Persiapan Persalinan


Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, serta
keluarganya pada trimester ke-3 untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
yang bersih dan aman suasana yang meyenangkan akan direncanakan dengan
baik. Disamping itu persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk juga harus
direncanakan bila tiba-tiba terjadi kegawatdarurat. Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah.

4. Standar Asuhan Antenatal 10 T


a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan
yang kurang dar 9 kg selam kehamilan atau kurang dari 1 kg setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan
pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada
ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm dapat meningkatkan resiko
untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion)

b) Ukur tekanan darah


Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥140/90 mmHg) pada
kehamilan dan pre-eklampsi (hipertensi disertai oedema pada wajah, kaki, dan
tangan dan atau proteinuria)

c) Nilai status Gizi (LILA)


Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga
kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis

14
(KEK), hal ini dimaksudkan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan
sudah berlangsung lama dimana LILA kurang dari 23,5. Ibu hamil dengan KEK
berpotensi melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)Ukur Tinggi Fundus Uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidaknya dengan usia kehamilan.
Jika tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan maka kemungkinan
ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita ukur
setelah kehamilan 24 minggu
Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan
1/3 diatas simpisis 12 minggu
½ antara simpisis dan pusat 16 minggu
2/3 diatas simpisis 20 minggu
Setinggi pusat 24 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ antara pusat dan px 32 minggu
Setinggi px 36 minggu
Dua jari dibawah px 40 minggu

d) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)


Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala,
atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat dan kurang dari 120
kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menujukkan adanya gawat janin

e) Skrining Status Imunisasi TT


Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil di skrining status imunisasi TT
nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi
TT ibu saat ini. Ibu hamil minimal mempunyai status imunisasi T2 agar dapat

15
perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT
Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi

f) Beri tablet Fe
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
penambah darah (tablet Fe) dan Asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan
yang diberikan sejak kontak pertama

g) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin
adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil
yaitu golongan darah, haemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah
endemis (malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah
pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal

h) Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan

i) Temu Wicara (Konseling)


Temu wicara (konselinga) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang
meliputi:
1) Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang
cukup selama kehamilannya (sekita 9-10 jam perhari) dan tidak bekerja berat

16
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta
melakukan olahraga ringan

3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan


Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama
suami dalam kehamilannya. Suami dan keluarga perlu menyiapkan biaya
persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan, dan calon donor darah. Hal ini
penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar segera
dibawa ke fasilitas kesehatan

4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta kesiapan


menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik selama
kehamilan, persalinan, dan nifas seperti perdarahan pada hamil muda ataupun
hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat nifas, dll. Mengenal tanda
bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan
5) Asupan gizi seimbang
Selama hamil ibu dianjurkan unruk mrndapatkan asupan makanan yang
cukup dengan pola gizi yang seimbang. Hal ini penting karena untuk proses
tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan
minum tablet tambah darah secara rutin untuk mrncegah anemia pada
kehamilannya

6) Gejala penyakit menular dan tidak menular


Setiap ibu hamil harus mengetahui dan mengenali gejala-gejala penyakit
menular dan tidak menular karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janinnya

17
7) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera
setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting
untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan

8) KB pascapersalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu mempunyai waktu
merawat diri sendiri, anak, dan keluarga

9) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT untuk mencegah
bayinya mengalami tetanus neonatorum. Setiap ibu hamil minimal mempunyai
status imunisasi T2 agar terlindung terhadap infeksi tetanus

18
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL
TERHDAP NY. D DI BPM KISWARI, A.md.,Keb
HADIMULYO TIMUR METRO PUSAT
2021

Tempat pengkaji PMB Kiswari Amd.Keb


Tanggal pengkaji : 22 JULI 2021
Pukul :19.00 wib
Pengkaji : NILUH NELI NETARIA

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. D nama suami : Tn. W
Umur : 25 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat : Hadimulyo Timur Alamat : Hadimulyo
Timur
No. hp :-
Gol. Darah : AB

2. Alasan kunjungan / Keluhan utama


Ibu mengatakakan ingin memeriksakan kehamilannya ,mengeluh mudah
lelah dan sering mual.

3. Riwayat menstruasi
Hari pertama haid terakhir : 8 - 4 -2021
Taksiran persalinan : 15 – 01 - 2022
Siklus : ±28 hari teratur
Masalah : Tidak ada
4. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :1

19
Usia saat kawin : 24 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tahun UK Tempat Jenis Penolong Nifas Anak Keadaan anak
. partus partus partus JK/BB sekarang

1.

6. Riwayat kehamilan saat ini


Ibu mengatakan sering berkemih dan nyeri pungggung.

7. Riwayat imunisasi
TT1 : Sebelum menikah
TT2 : 14 minggu setelah TT1
TT3 : ketika hamil anak pertama

8. Riwayat penyakit / operasi yang lalu


Ibu mengatakan Tidak ada riwayat penyakit serius atau operasi
9. Riwayat yang berhubungan dengan kespro
Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan kespro.

10. Riwayat penyakit keluarga


Ibu mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit serius

11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

12. Pemenuhan kebutuhan sehari – hari


Umum : Nafsu makan biasa, kebutuhan eliminasi tidak ada

20
masalah, tidur tidak nyenyak dikarnakan sering
berkrmih
Psikososial : Ibu mengatakan kehamilan ini diterima dan diharapkan
serta akan merawat bayinya dengan baik. Keluarga juga
senang atas kehamilan ini.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg TB : 156 cm
Suhu : 36,5C BB Sebelum :50 kg
Nadi : 83x/menit BB Sekarang : 55

BB 55
Pernafasan : 22x/menit IMT : 2 = 1.562 = 22,6
TB ¿
¿
Lila : 25 Cm

2. Pemeriksaan fisik
Kepala dan wajah : Normal tidak ditemukan kelainan
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid
Payudara : Areola bersih, putting susu menonjol tidak ada
benjolan
Abdomen : Tidak ada bekas operasi.
Hasil pemeriksaan Leopold
Leopold I : Teraba bagian fundus uteri teraba bulat, lunak dan
tidak
melenting berarti bokong.
Leopold II : Teraba pada bagian kiri ibu teraba keras dan
memanjang
seperti papan yang berarti punggung janin (puki),
pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil
yang berarti ekstremitas

21
Leopold III : Teraba pada bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting
yang berarti kepala ,kepala belum masuk PAP.
Leopold IV : tidak dilakukan
Mc Donald : 20 cm
TBJ :1.240gram
DJJ : 145 x/menit
Ekstermitas : simetris, tidak bengkak dan tidak ada varises
Reflex patella : (+) kiri dan kanan

3.Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 11.8
HBsAg : (-) negatif
HIV : (-) negatif
Sivilis : (-) negatif
Hepatitis : (-) negatif
Glukosa ; (-) negatif
Protein : (-) negatif

C. ASSESSMENT
Ny.D usia 25 tahun G1P0A0 datang dengan keluhan ,udah lelah dan sering
merasa mual usia kehamilan 22 minggu janin tunggal hidup intra uteri letak
memanjang punggung kiri,presntasi kepala DJJ normal.

D. PLAN
1.beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Edukasi ibu cara mengatasi mual
3. Edukasi cara mengatasi mudah lelah
4. menjelaskan tanda bahaya kehamilan
5. menyepakati kunjungan ulang

22
LEMBAR IMPLEMENTASI

Waktu Kegiatan Paraf


10 – 8 – 1.Memberitahu ibu kalau keadaannya baik
20201 TD :110/80mmHg
08.45 BB :55kg
TB :154cm
N :82x/menit
S : 36.4ºc
LILA : 25Ccm

08.50 2.memberitahu ibu bahwa mual disebabkan oleh


hormon dalam tubuh yang berubah ,menganjurkan
kepada ibu ketika bangun tidur minum teh anget dan
makan makanan ringan .

08.55 3. beritahu ibu untuk tidak melakukan pekerjaan


berat,banyak beristirahat ,makan makan an yang cukup.

09.00 4. menjelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan


1. Mual muntah terus menerus
2. Demam tinggi
3. kejang nyeri perut hebat
4. gerakan janin dalam kandungan berkurang
5. ketuban pecah sebelum waktunya.

09.05 5..menyepakati kunjungan ulang bulan depan pada


tanggal 10 oktober 2020 atau apa bila terdapat
keluhan,ibu bersedia kunjungan ulang pada waktu yang

23
sudah ditentukan.

Evaluasi
1.ibu mengerti dengan keadaannya sekarang
2.ibu sudah mengerti cara mengatasi mual
3.ibu mengerti cara mengatasi mudah lelah
4.ibu mengerti tanda bahaya kehamilan
5.ibu menyepakati kunjungan ulang

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ibu hamil yaitu Ny.D Dari
hasil pengkajian dan pemeriksaan didapatkan hasil yaitu , janin tunggal hidup
intra uterine, presentasi kepala, riwayat ibu mengatakan hamil anak ke
dua,dan belum pernah mengalami keguguran.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mampu menerapkan pengetahuan yang diterima di bangku
kuliah dengan kasus yang ditemui di lapangan sehingga dapat memberikan
asuhan yang menyeluruh pada klien.
2. Bagi Lahan Praktek
Hendaknya lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada klien
agar terpenuhi pelayanan yang sesuai kebutuhan klien dan terjadi
peningkatan cakupan pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya lebih memberikan arahan dan bimbingan pada peserta didik
dalam melaksanakan praktek di lapangan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta: EGC

Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol. 2. Jakarta: EGC

Prawihardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawihardjo

Prawihardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

26

Anda mungkin juga menyukai