Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI

TUMBUH KEMBANG ANAK TERHADAP AN. N DENGAN


PERKEMBANGAN MERAGUKAN DI TEMPAT PRAKTIK BIDAN
MANDIRI KOTA METRO TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

PUTU SETIA WATI


NIM.1915471040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KLINIK SDIDTK DENGAN KASUS


PERKEMBANGAN MERAGUKAN DI TEMPAT PRAKTIK BIDAN
MANDIRI KOTA METRO

Penulis
PUTU SETIA WATI / NIM. 1915471040
LAPORAN INDIVIDU INI TELAH DIPERIKSA OLEH
PEMBIMBING LAHAN DAN PEMBIMBING INSTITUSI
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN METRO
PADA TANGGAL : 26 AGUSTUS 202

MENGESAHKAN
PEMBIMBING

TANDA TANGAN
Pembimbing Lahan : Kiswari,Amd. Keb
NIP.19609192010012003 ...................................

Pembimbing Institusi : MARTINI,SKM.M.KM


NIP.197503102005012002 ……………………...

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro

Islamiyati, AK., MKM


NIP.197204031993022001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan SDIDTK yang berjudul: Laporan Kasus
Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Terhadap An. N
Dengan Perkembangan Penyimpangan Di BPM KISWARI,Amd.Keb
Metro Timur Tahun 2021.
Saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Islamiyati, AK, M.KM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, dan selaku pembimbing institusi
Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
2. Kiswari,Amd.Keb selaku pembimbing lahan praktek dan,
3. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan Stimulasi, Deteksi Dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua. Aamiin.

Metro,04 Agustus 2021

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak dahulu, masalah perkembangan anak telah mendapat banyak
perhatian. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada usia dibawah
lima tahun. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada saat ini berbagai metode
deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Karena
deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun
pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh anak dapat
berlangsung seoptimal mungkin.
Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui adanya
masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari
kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam
pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari, yang dapat memberikan petunjuk
kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Sehingga masih diperlukan
anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang
lainnya agar diagnosis dapat dibuat, supaya intervensi dan pengobatan dapat
dilakukan sebaik-baiknya.

A. Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan baik yang meliputi:
1. Melaksanakan pengkajian dalam upaya deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak antara usia 54 sampai 72 bulan secara mandiri dan kolaborasi
bersama orang tua dan guru di lingkungan PAUD dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Melaksanakan kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak untuk meningkatkan
kemampuan gerak halus dan gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian anak usia 54 sampai 72 bulan secara mandiri, kolaborasi bersama
orang tua dan guru di lingkungan PAUD dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.
3. Melaksanakan kegiatan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.

B. Waktu Dan Pelaksanaan


Waktu prakek dilaksanakan mulai tanggal 22 juli sampai 24 Agustus 2021
dengan pembagian praktik dilaksanakan setiap hari selama 24 jam
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram,pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh.
(Soetjiningsih, 1995)
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapt diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiensi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system
oran yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. (soetjiningsih, 1995)
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat merupakan
landasan perkembangan berikutnya, sehingga setiap kelainan atau penyimpangan
sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari (Soetjiningsih,
2010).
Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.
Ciri-ciri :
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan dapaterjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri
jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi
berdiri anak terlambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
masa kritis karena anakn menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembagan memiliki kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan
fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta
bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju
ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b. Perkembangan terjadi terlebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak meliputi pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak
terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu menggambar
kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan.
Prinsip-prinsip:
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potwnsi yang ada pada individu. Belajar merupakan
perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan
potensi yang dimiliki anak.
2. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan
berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi
berkesinambungan.
Ada beberapa aspek yang perlu dipantau yaitu:
1. Gerak kasar atau Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh, yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik
beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan
fisik anak, contohnya kemampuan mengayuh sepeda roda tiga, berdiri satu
kaki, dan melompat.
2. Gerak halus atau Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-
otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan
menggambar lingkaran dan menyusun balok. Kemampuan tersebut sangat
penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. (Marmi, 2015)
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya. (Kementrian
Kesehatan RI, 2012.)
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakann hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara
lain (Kemenkes RI, 2012) :
1. Faktor dalam (internal)
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
a) Ras atau etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras atau bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b) Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus
c) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d) Jenis Kelamin
Faktor Reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada
laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki akan cepat.
e) Genetik anak .
Genetik (Heredokonstituional) adalah bawaan yaitu potensi anak yang
akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f) Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom pada umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindrom down dan sindrom turner.

2. Faktor luar (Eksternal)


a. Faktor Prenatal
1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan elainan kongenital
seperti club foot.
3) Toksin atau zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
4) Endokrin
Diabetes melitus dapat meyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
5) Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH dapat
menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan jantung congenital.
7) Kelaianan imunologi
Eritoblatosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antiibodi terhadap sel
darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran
darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang akan
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
8) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c. Faktor Pascapersalinan
1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelaianan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut Melieu adalah tempat anak tersebut hidup
yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurnagnya sinar matahari,
paparan inar radioaktif, zat kimia tertentu (pb, mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembanganya.
5) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipertiroid akan
menyebabkan anak mengalami pertumbuhan.
6) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.
7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan interaksi ibu-anak sangat
memepengaruhi tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteriod jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.
C. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 60-72 bulan.
1. Berjalan lurus.
2. Berdiri dengan satu kaki selama 11 detik
3. Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
4. Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
5. Menggambar segi empat
6. Mengerti arti lawan kata
7. Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
8. Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
9. Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
10. Mengenal warna-warni
11. Mengungkapkan simpati
12. Mengikuti aturan permainan
13. Berpakaian sendiri tanpa dibantu

D. Beberapa Gangguan Tumbuh Kembang Anak


1. Gangguan Berbicara dan Bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.
Karenakemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau
kerusakan pada sistemlainnya, sebab melibatkan kemampuankognitif,
motor, psikologis, emosi dan lingkungansekitar anak. Kurangnya stimulasi
akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan
gangguan ini dapat menetap.
2. Cerebral palsy
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,
yangdisebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel
motorik pada susunansaraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai
pertumbuhannya.
3. Sindrom Down
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari
fenotipnya danmempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat
adanya jumlah kromosom 21yang berlebih. Perkembangannya lebih
lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung
kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis ataulingkungan lainnya
dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik
danketerampilan untuk menolong diri sendiri.
4. Perawakan Pendek
Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi
mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada
kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya
dapat karena varisasi normal, gangguan gizi,kelainan kromosom, penyakit
sistemik atau karena kelainan endokrin.
5. Gangguan Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya
muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh
aspek perkembangan sehinggagangguan tersebut sangat luas dan berat,
yang mempengaruhi anak secara mendalam.Gangguan perkembangan
yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksisosial,
komunikasi dan perilaku.
6. Retardasi Mental
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ
< 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan
beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hyperaktivitas (GPPH)
GPPH disebut juga sebagai Attention Dificultty Hyperactivity Disorder
(ADHD). Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian dan seringkali disertai dengan
hiperaktivitas. (Kementrian Kesehatan RI, 2012.)

E. Stimulasi ada Anak Umur 60-72 Bulan


Kemampuan Gerak Kasar
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
Dorong agar anakdan temannya bermain bola, permainan menjaga
keseimbangan tubuh, berlari, lompat dengan satu kaki, lompat jauh dan
sebagainya.
2. Naik sepeda, bermain sepatu roda
Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda. Beritahu anak hal-hal
untuk keamanannya. Bila anak sudah bisa naik sepeda atau main sepatu
roda dan mengerti serta mematuhi peraturan untuk keselamatan dan
keamanan, beri anak kesempatan naik sepeda/main sepatu roda agak jauh
dari rumah.

Kemampuan Gerak Halus


1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
 Bantu anak menulis namanya, kata-kata pendek serta angka-angka,
ajak anak bermain “berhitung”
 Buat anak mau menggambar, berhitung, memilih, mengelompokkan,
mengguntung, bermain puzzle, dan lain-lain.
2. Mengerti urutan kegiatan
Bantu anak mengerti urutan kegiatan dalam mengerjakan sesuatu.
Misalnya: mencuci tangan, menyiapkan makanan dan sebagainya. Siapkan
bahan-bahan yang diperlukan, beritahu anak langkah-langkahnya secara
berurutan.
3. Berlatih mengingat-ingat
Bila anak sudah mengenal angka 1-6, tulis setiap angka tersebut pada
potongan kertas kecil. Ajak anak melihat setiap tulisan angka tersebut,
kemudian letakkan terbalik. Minta anak menunjuk kertas dan menyebut
angkanya. Bila anak sudah menguasai permainan ini, tambahkan jumlah
potongan kertas bertuliskan angka.
4. Membuat sesuatu dari tanah liat/lilin
Sediakan tanak liat atau lilin mainan, bantu anak membuat binatang, gelas,
mangkok dan sebagainya. Bicarakan tentang apa yang dibuatnya, puji anak
atas hasil karyanya dan letakkan di tempat khusus agar terlihat oleh
anggota keluarga yang lain.
5. Bermain “berjualan”
Anak-anak seusia ini senang bermain “berjualan”. Kumpulkan hasil kebun
seperti buah, sayur, atau barang bekas seperti buku, mainan. Gunakan
benda-benda tersebut untuk berjualan dengan teman-temannya.
6. Belajar bertukang memakai palu, gergaji dan paku.
Anak-anak seusia ini dapat belajar bertukang. Sedangkan peralatan yang
diperlukan seperti palu, gergaji, paku, dan kayu serta benda yang akan
dipakukan ke kayu seperti tutup botol, gambar atau potongan kain.
Dibawah bimbingan dan pengawasan anda, ajarkan anak cara meletakkan
benda di kayu, memegang paku dan menggunakan palu.
7. Mengumpulkan benda-benda
8. Buat agar anak mempunyai hobi tertentu seperti mengumpulkan perangko,
mainan binatang, tutup botol, batu-batu indah dan lain-lain. bantu anak
menghitung benda-benda yang dikumpulkan dan menyusunnya dengan
rapi. Bicarakan dengan anak apa yang sedang anda berdua lakukan.
9. Belajar memasak
Ajak anak memasak sebuah resep kue yang sederhana. Bicarakan tentang
menimbang dan mengukur bahan-bahan serta mengaduk adonan. Setelah
selesai masak, minta anak membantu mencuci alat masak yang kotor.
10. Mengenal kalender
Letakkan sebuah kalender di kamar anak. Bantu anak mengenal bulan,
minggu dan hari. Minta anak menandai tanggal-tanggl penting di kalender,
dan ajak anak menghitung jumlah hari (minggu/bulan) untuk sampai pada
tanggal itu.
11. Mengenal waktu
Buat “jam” dari kertas/karton dengan dua buah jarum petunjuk. Letakkan
jarum petunjuk pada waktu makan siang, waktu makan malam, dan waktu
lainnya yang berarti bagi anak. Mulai dengan yang mudah, misalnya angka
12 waktu makan siang, angka 6 waktu makan malam. Setelah anak
mengerti, ajari yang lebih sulit, misalnya jam 12.30 atau 06.30.
12. Menggambar dari berbagai sudut pandang
Ajari anak menggambar benda dari berbagai sudut pandang, misalnya :
gambar kaleng dari depan dan dari atas.
13. Belajar mengukur
Bila anak sudah mengenal angka, ajari cara mengukur panjang/lebar suatu
benda menggunakan penggaris/pita ukur. Tulis hasil pengukuran pada
secarik kertas, bicarakan mana yang lebih lebar atau yang lebih panjang.

Kemampuan Bicara dan Bahasa


1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
 Teruskan berlangganan majalah anak atau meminjam buku-buku
aanak dari taman bacaan/perpustakaan. Buat agar anak anda sering
melihat anda membaca buku
 Sering-sering membaca buku, kemudian dibicarakan bersama. Setelah
selesai membaca sebuah cerita pendek, tanya pada anak beberapa
pertanyaan.
2. Mengenal benda yang serupa dan berbeda
Bantu anak mengenal benda yang serupa dan yang berbeda. Tanya pada
anak berbedaan radio-telivisi, kursi-bangku, pisau-garpu, bunga-pohon,
cermin-kaca jendela. Tantakan persamaannya sepeda-sepeda roda tiga,
kapal-kapal terbang, panci-dandang, dan lain-lain.
3. Bermain tebak-tebakan
Minta anak menebak/menyebutkan nama benda yang ada didekatnya,
setelah anda menjelaskan tanda-tanda benda tersebut. Misalnya : sedang
duduk di meja makan, didekatnya ada keranjang buah aper hijau kesukaan
ayah. Ajukan pertanyaan berikut : coba tebak, benda apakah ini?
Bentuknya bulat seperti bola kasti, berwarna hijau, dapat dimakan, ayah
suka sekali dengan benda tersebut”. Diharapkan anak bisa menjawab
“apel”. Mula-mula anda perlu membantu anak.
4. Berlatih mengingat-ingat
Sediakan benda-benda yang diperlukan. Ajak anak bermain, mula-mula
katakan : “kita isi keranjang ini dengan barang-barangmu, dilihat dan
diingat ya, apa saja yang dimasukkan kedalam keranjang ini. Nah
ini ....mu”. minta anak mengulangi menyebut nama benda-benda tersebut.
Kemudian giliran anak untuk menyebutkan nama benda dan
memasukkannya ke keranjang. Secara bergantian memasukkan,
tambahkan 1-2 jenis benda lagi. Minta anak menyebutkan nama-nama
benda tersebut, mula-mula jangan terlalu banyak. Bila anak selalu dilatih,
maka berangsur-angsur anak dapat mengingat nama-nama benda semakin
banyak.
5. Menjawab pertanyaan “mengapa?”
Ajari anak menjawab pertanyaan “mengapa?” misalnya “mengapa rumah
mempunyai atap?” “mengapa kita menyikat gigi?” “mengapa kita makan?”
“mengapa mobil mempunyai roda?”, dan seterusnya. Bantu anak
menjawab pertanyaan tersebut.
6. Mengenal rambu/tanda lalu lintas
Ajari anak mengenal rambu/tanda lalu lintas, misalnya tanda “ dilarang
parkir”, “dilarang stop”, “jalan berliku-liku”, “satu arah”, silahkan belok”,
“tanda kereta api lewat” dan sebagainya.
7. Mengenal uang logam
Ajari anak anda mengenal berbagai jenis uang logam. Mulai dengan
mengajak anak memilik uang logam Rp 100,-. Selanjutnya, ajari anak
membedakan uang logam dengan nilai rupiah yang berbeda. Minta anak
mengelompokkan beberaapa uang logam dan menyebutkan nilainya.
8. Mengamati/meneliti keadaan sekitarnya.
Pada umur ini, anak-anak senang bertanya, tulis beberapa pertanyaan di
selembar kertas dan bacakan kepada anak, kemudian minta ia
menjawabnya. Contoh pertanyaan: “berapa buah lampu yang ada dirumah
ini?”, “ berapa banyak binatang piaraanmu?” dan seterusnya

Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


1. Stimulasi Kegiatan yang perlu dilanjutkan:
 Dorong agar anak berpakaian sendiri, menyimpan mainannya tanpa
bantuan anda, dan membantu kegiatan di rumah seperti memasak,
bersih-bersih rumah dan sebagainya.
 Ajak anak berbicara tentang apa yang dirasakan anak, ikutkan anak
dalam acara makan sekeluarga
 Rencanakan kegiatan ke luar sering-sering, beri anak kesempatan
mengunjungi tetangga, teman dan saudara tanpa ditemani anda.
 Beri anak kesempatan memilih acara televisi yang ingin dilihat, tetapi
anda tetap membantu memilihkan acara. Batasi waktu menonton
televisi tidak lebih dari 2 sehari. Lihat dan bicarakan beberapa acara
yang dilihat dan didengar bersama-sama
2. Berkomunikasi dengan anak
Luangkan waktu setiap hari untuk bercakap-cakap dengan anak.
Dengarkan ketika anak berbicara dan tunjukkan bahwa anda mengerti
pembicaraam anak dengan mengulangi apa yang dikatakannya. Pada saat
ini, jangan menggurui, memarahi, menyalahkan atau mencaci anak.
3. Berteman dan bergaul
Pada umur ini anak-anak senang sekali bergaul dan membutuhkan teman
sebaya untuk bermain. Bantu dan beri anak kesempaatan untuk berkumpul
dengan teman-temanya. Ajari anak dalam memakai kata-kata yang tepat
ketika menyaampaikan maksudnya pada teman-temannya. Buat agar anak
memakai kata-kata dalam memecahkan masalah dan bukannya dengan
memukul atau mendorong.
4. Mematuhi peraturan keluarga
Buat persetujuan dengn suami/istri anda mengenai peraturan keluarga.
Sertakan anak pada “pertemua” keluarga ketika membicarakan peraturan
tersebut. Adakan pertemuan keluarga secara rutin untuk membicarakan
acara keluarga minggu ini/minggu depan, rencanakan jalan-jalan atau
ketika menentukan waktu anak mandi sore, sembahyang/ibadah, dan
sebagainya. Ajarkana anak untuk patuh terhadap peraturan tersebut. Beri
peringatan/teguran/penjelasan ketika anak tidak mematuhi peraturan.
Hindari penggunaan kekerasan/hukuman badan/cacian.
BAB III
TINJAUAN KASUS SDIDTK
TERHADAP An. N DI BPM KISWARI,Amd.Keb METRO TIMUR

Anamnesa pada tanggal 04 Agustus 2021 pukul 08.30 WIB

S: SUBYEKTIF
A. IDENTITAS ANAK DAN ORANGTUA
1. Identitas/Biodata
Nama : An. N
Jenis Kelamin : perempuan
Tempat lahir : METRO
Tangal lahir : 12 Desember 2014
Alamat : metro timur
2. Identitas orang tua
Nama Ibu : Ny. S
Umur : 27 th
Suku : Jawa
Pendidikan : S1Sosiologi
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bima IV No.3. Kampung baru, Tejoagung, Metro timur

Nama Ayah : Tn. M


Umur : 31 th
Suku : Jawa
Pendidikan : sarjana
Pekerjaan : polisi
Alamat : Jl. Bima IV No.3. Kampung baru, Tejoagung, Metro timur
B. RIWAYAT KEHAMILAN
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat hamil.

C. RIWAYAT PERSALINAN
Ibu mengatakan melahirkan saat usia kehamilan 37 minggu, Ibu melahirkan
di BPM pukul 23.20 WIB lahir normal pervaginam dengan berat lahir 3400
gram dan panjang badan 50 cm, tidak ada penyulit saat persalinan.

D. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU DAN SAAT INI


Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular maupun
menurun, ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit panas sampai kejang,
tidak pernah jatuh sampai trauma kepala.

E. POLA KEBUTUHAN DASAR


a. Nutrisi : Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali sehari dan tidak
pilih-pilih
makanan.
b. Personal Hygiene : Ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari,
menyikat gigi setiap
mandi dan mengganti pakaian jika pakaian basah kotor
atau berkeringat.
c. Eliminasi : ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dan BAK
5 kali sehari
d. Istirahat : Ibu mengatakan anaknya tidur malam ± 8-9 jam
perhari dan tidur
siang 1-2 jam, ibu mengatakan anaknya terkadang
tidur siang terkadang tidak.
e. Aktivitas : Ibu mengatakan anaknya berangkat sekolah pukul 7
pagi danmengikuti kegiatan di sekolah, saat dirumah terkadang anak bermain
bersama sepupunya atau bermain dengan mainannya senndiri, menonton tv,
kemudian tidur siang.
F. RIWAYAT IMUNISASI
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap.

G. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


Ibu mengatakan pertumbuhan anaknya normal dan perkembangan anaknya
selalu terlambat 2 bulan, Ibu mengatakan anaknya bisa berjalan pada usia 20
bulan. Kemudian pada usia 2 tahun bisa bicara tapi tidak jelas kemudian
sampai usia 3 tahun tidak ada penambahan kosa kata. Ibu mengatakan saat
usia 3 tahun anaknya sempat menjalani terapi wicara di RS Ahmad Yani tapi
tidak berlangsung lama. Saat usia 4 tahun sempat dilakukan assesment di
Matahati tetapi tidak sampai terapi. Setelah itu ibu mengatakan anaknya
sempat dilakukan asssesment di Yamet tapi tidak sampai terapi. Ibu
mengatakan hasil assesment di Yamet bahwa anaknya memiliki emosi yang
tidak stabil dan sudah usia 6 tahun tetapi cara bicara dan perilaku sama seperti
usia 4 tahun. Saat ini anaknya tidak menjalani pengobatan atau terapi.

O: OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Bentuk badan : normal
Bicara : sulit berkomunikasi
Kebersihan : baik
2. Pengkajian Fisik
a. Suhu : 36,60C.
b. Nadi : 89 x/menit
c. Pernafasan : 23x/menit
d. Berat badan : 24kg
e. Panjang badan : 104 cm
f. Lingkar kepala : 51 cm
g. Status Gizi : normal
h. Keadaan Umum : baik
Inspeksi
a. Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
b. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
c. Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva
merah muda
d. Hidung : Bersih, tidak ada sekret
e. Gigi dan Mulut : berlubang, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada
karies, lidah bersih, tidak ada pembesaran
tonsil
f. Leher : Tidak terlihat adanya pembesaran pada
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, maupun vena
jugularis.
g. Dada : Simetris, tidak tampak retraksi dada
h. Abdomen : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran
hepar
i. Ekstremitas
Atas : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil
dan sindaktil
Bawah : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil
dan sindaktil
Palpasi
a. Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal
b. Leher : Tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid,
kelenjar limfe maupun vena jugularis.
c. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
abnormal.
d. Ekstremitas
Atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema
Auskultasi
a. Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing.
b. Jantung : denyut jantung normal
c. Abdomen : Bising usus (+)
Perkusi
Abdomen : Tidak kembung

3. Perhitungan Umur anak


Tanggal Test : 04 Agustus 2021
Tanggal Lahir : 12 Desember 2014
Perhitungan umur sebagai berikut : 2021 – 08 – 04
2014 – 12 – 12_
6 th - 12 bln – 1 hr
Jadi An “ N” Usia 6 Tahun 12bulan 1 hari atau 72bulan

Pemeriksaan KPSP
KPSP 72 Bulan
1. Jangan menunjuk, membantu atau Bicara dan Ya Tidak
membetulkan, katakan pada anak: Bahasa
“tunjukkan segi empat merah “
“tunjukkan segi empat kuning “ √
“tunjukkan segi empat biru “
“tunjukkan segi empat hijau “

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu


dengan benar ?
2. Suruh anak melompt dengan stu kaki beberapa Gerak kasar Ya Tidak
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan
kedua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat √
melompat 2-3 kali dengan satu kaki
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi Ya Tidak
tanpa bantuan ? Kemandiria
n √
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong Gerak halus Ya Tidak
yang tersedia. Katakan padanya :
“buatlah gambar orang” √
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/mengingatkan anak bila ada bagian
yang belum tergambar. Dalam memberi nilai
hitunglah beberapa bagian tubuh yang
tergambar . untuk bagian tubuh yang
berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan
kaki, setiap pasang dinilai 1 bagian. Dapatkah
anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh ?
5. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 4, Ya Tidak
dapatkah anak menggambar sedikitnya 6
bagian tubuh? √
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Ya Tidak
kalimat yang belum selesai ini, jangan
membantu kecuali mengulang pertanyaan: √

"Jika kuda besar maka tikus ...

"Jika api panas maka es ...

"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ...

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus


kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?

7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil Ya Tidak


sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar √
tidak ikut dinilai).

8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa Ya Tidak


berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
dan beri anak anda kesempatan melakukannya √
3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 11 detik atau
lebih?

9. Jangan membantu anak clan jangan Ya Tidak


memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas √
kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti


contoh ini?

10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban Ya Tidak


anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan sampai 3 kali bila anak √
menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"

"Sepatu dibuat dari apa?"

"Pintu dibuat dari apa?"

Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan


di atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi,
baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik,
kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

Interpretasi hasil KPSP :


Jawaban Ya :2
Jawaban Tidak: 8
Perkembangan anak mengalami penyimpangan
Yaitu pada kemampuan Gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian.

Tes daya dengar


1. Perhatikan benda-benda yang ada Ya Tidak
disekeliling anak seperti sendok, cangkir,
bola, bunga dan sebagainya. Suruh anak √
menyebutkan nama benda-benda tersebut.
Apakah anak dapat menyebutkan nama
benda benda tersebut dengan benar?
2. Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak Ya Tidak
tiga meter di depan anak. Suruh anak
mengulangi angka-angka yang telah anda √
ucapkan, atau menirukan dengan
menggunakan jari tangannya. Kemudian
tutup mulut anda dengan buku atau kertas,
ucapkan empat angka berlainan. Apakah
anak dapat mengulangi atau menirukan
ucapan anda dengan menggunakan jari
tangannya?
Pada tes daya dengar terdapat 1 jawaban tidak yang berarti anak
kemungkinan mengalami gangguan pendengaran.

Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMEE)


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak anda sering kali terlihat marah
tanpa sebab yang jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung √
atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang
sudah biasa dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar dari
teman-teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau √
merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat
terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku
merusak dan menentang terhadap lingkungan
di sekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, √
seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya
bagi dirinya, atau menyiksa binatang atau nak-
anak lainnya)
Dan tampak tidak perduli dengan nasihat nasihat
yang sudah diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya
perasaan ketakutan atau kecemasan
berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya √
dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh
karena adanya konsentrasi yang buruk atau
mudah teralih perhatiannya, sehingga mengalami √
penurunan dalam aaktivitas sehari-hari atau
prestasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku
kebingungan sehingga mengalami kesulitan √
dalam berkomunikasi dan membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menunjukkan perubahan
pola tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga √
sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur
malam oleh karena mimpi buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola
makan?
(seperti kehilangan nafsu makan, makan √
berlebihan atau tidak mau makan sama sekali)
9. Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit
kepala, sakit perut, atau keluhan-keluhan √
fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus
asa atau berkeinginan untuk mengakhiri √
hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya
kemunduran perilaku atau kemampuan yang √
sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol,
atau tidak mau berpisah dengan
orangtua/pengasuh)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang √
berulang-ulang tanpa aalasan yang jelas?
Dari hasil pemeriksaan Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMEE)
Diperoleh hasil : dari 12 pertanyaan terdapat 6 jawaban Ya dan 6 jawaban
Tidak. Dari hasil tersebut maka anak kemungkinan memiliki masalah
mental emosional dan harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.

Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas


(GPPH)
No Kegiatan yang diamati 0 1 2 3
.
1 Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan √
2 Mudah menjadi gembira, impulsive √
3 Mengganggu anak-anak lain √
4 Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah √
dimulai, rentang perhatian pendek
5 Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala √
secara terus menerus
6 Kurang perhatian, mudah teralihkan √
7 Permintaannya harus segera dipenuhi √
8 Sering dan mudah menangis √
9 Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat √
dan drastis
10 Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan √
tak terduga
Jumlah 0 4 8 3
Nilai Total 15

Dari hasil pemeriksaan Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas


(GPPH) didapatkan nilai total 15 hal ini berarti anak kemungkinan
mengalami GPPH dan perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
A: ANALISA DATA
Diagnosa : An.N usia 72 bulan dengan perkembangan penyimpangan

Dasar : Terdapat kegagalan pada KPSP no 2,3,4,5,6,7, 8 dan 10


yang berarti kemungkinan terjadi penyimpangan pada
anak
Pada tes daya dengar terdapat 1 jawaban tidak yang berarti
anak kemungkinan mengalami penyimpangan
Pada tes Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMEE)
ditemukan 6 jawabab Ya, yang berarti anak kemungkinan
mengalami penyimpangan
Pada tes Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas didapatkan hasil yaitu nilai 15 yg berarti
anak kemungkinan mengalami penyimpangan

P: PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan anak
Berat badan : 24 kg
Tinggi badan : 104 cm
LK : 51 cm
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan anaknya
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan KPSP bahwa skor KPSP
anak 2 yang berarti anak mengalami penyimpangan yang sehingga
diperlukan rujukan ke rumah sakit.
Ibu mengerti dengan kondisi anaknya
3. Menjelaskan pada ibu bahwa keterlambatan yang dialami anak adalah
pada aspek :
a. Kemampuan bicara dan bahasa yaitu anak belum bisa menyebutkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa, tetapi sudah bisa
menyebutkan warna yang ditunjukan oleh pemeriksa.
b. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian yaitu anak belum bisa
berpakaian sendiri tanpa dan masih perlu dibantu, dan belum mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa.
c. Kemampuan gerak kasar yaitu anak belum mampu melompat dengan
satu kaki serta berdiri dengan satu kaki selama 11 detik, dan anak
belum mampu menangkap bola kecil (seukuran bola tenis) yang
dilemparkan ke arahnya.
d. Kemampuan gerak halus yaitu anak belum mampu menggambar orang
yang terdiri dari sedikitnya 6 bagian tubuh.
Ibu mengerti dengan kondisi anaknya
4. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan tes daya dengar bahwa
terdapat satu jawaban tidak yang berarti kemungkinan anak mengalami
ganguan pendengaran.
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya
5. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan Kuesioner Masalah
Mental Emosional (KMEE) ditemukan 6 jawabab Ya, yang berarti anak
kemungkinan mengalami penyimpangan dan harus dirujuk ke rumah sakit
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya
6. Menjelaskan kepada ibu bahwa dari hasil pemeriksaan Gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) didapatkan nilai total 15
hal ini berarti anak kemungkinan mengalami GPPH dan perlu dirujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
untuk konsultasi dan lebih lanjut.
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya
7. Menjelaskan kepada ibu dan pihak pendidikan bahwa jika anak mengalami
penyimpangan perkemnamgan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya dan ibu mengatakan sudah pernah
memeriksakan keadaan anaknya
8. Memberitahu ibu pentingnya melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
pada anak
Ibu mengerti manfaat deteksi dini tumbuh kembang pada anak
9. Mengajarkan ibu cara melakukan stimulasi yang bisa dilakukan dirumah
seperti :
 Melatih gerak kasar anak dengan berdiri satu kaki atau melompat
dengan satu kaki, kemudian ajak anak bermain menangkap bola
seukuran bola tenis
 Melatih gerak halus anak dengan mengajarkan anak menggambar
orang sedikitnya terdapat 6 bagian tubuh
 Melatih bicara dan bahasa anak dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mudah dimengerti oleh anak dan memastikan anak
melakukan kontak mata saat berbicara.
 Melatih sosialisasi dan kemandirian anak dengan membiarkan anak
memakai pakaiannya sendiri
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya dan bersedia melakukan stimulasi di
rumah
10. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan evaluasi dan intervensi anak pada
tanggal 6 April 2021
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya dan bersedia melakukan evaluasi
dan intervensi ulang pada tanggal 6 april 2021
CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal : 10 Agustus 2021 pukul 08.00 WIB


DATA SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan baik dan sehat

DATA OBJEKTIF (O)


Pertumbuhan anak:
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
B : 24 kg LK : 51 cm
TB : 104

Evaluasi ulang KPSP yang belum tercapai


1. Minta anak untuk melompt dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
Hasil : Anak belum mampu melakukannya dan masih menggunakan dua kaki
untuk melompat
2. Minta anak untuk sepenuhnya berpakaian sendiri.
Hasil : Anak belum mampu sepenuhnya berpakaian sendiri, anak sudah
mampu memakai celana tetapi belum mampu memakai baju sendiri
3. Minta anak untuk menggambar orang
Hasil : Anak belum mampu melakukannya
4. Minta anak untuk menjawab pertanyaan seperti:
“Jika kuda besar maka tikus .....”
“Jika api panas makan es .....”
“Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ....”
Hasil : Anak belum mampu menjawab pertannyaan dengan benar, anak hanya
mengulangi pertanyaan yang diberikan
5. Minta anak untuk menangkap bola seukuran bola kasti.
Hasil : Dari 5 kali melempar bola anak hanya dapat menangkap bola 1 kali
6. Minta anak untuk berdiri 1 kaki tanpa berpegangan selama 11 detik
Hasil : Anak hanya dapat berdiri dengan 1 kaki selama 7 detik
ANALISA DATA (A)
Diagnosa : An. N usia 72 bulan dengan perkembangan penyimpangan

Dasar : Do : Anak belum mampu megulangi KPSP dengan benar

P: PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan anaknya bahwa anaknya belum
mampu mengulangi pemeriksaan KPSP
Ibu mengerti hasil pemeriksaan anaknya
2. Meminta ibu untuk melanjutkan ibu cara melakukan stimulasi yang bisa
dilakukan dirumah seperti :
 Melatih gerak kasar anak dengan berdiri satu kaki atau melompat
dengan satu kaki, kemudian ajak anak bermain menangkap bola
seukuran bola tenis
 Melatih gerak halus anak dengan mengajarkan anak menggambar
orang sedikitnya terdapat 6 bagian tubuh
 Melatih bicara dan bahasa anak dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mudah dimengerti oleh anak dan memastikan anak
melakukan kontak mata saat berbicara.
 Melatih sosialisasi dan kemandirian anak dengan membiarkan anak
memakai pakaiannya sendiri
Ibu mengerti tentang kondisi anaknya dan bersedia melanjutkan stimulasi
di rumah
3. Memberikan dukungan kepada ibu agar tetap sabar dan harus lebih sering
melakukan stimulasi kepada anaknya agar kemampuan yang belum dikuasai
pada usianya diharapkan dapat segera dikuasaioleh anak.
Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih sering melakukan stimulasi kepada
anaknya
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian terhadap anak N usia 72 bulan dengan
perkembangan penyimpangan, hasil KPSP jawaban Ya : 2 jawaban Tidak : 8
berarti penyimpangan. Hasil pemeriksan daya dengar terdapat 1 jawaban tidak
yang berarti penyimpangan. Hasil pemeriksaan KMEE terdapat terdapat 6
jawaban Ya dan 6 jawaban Tidak yang berarti ada penyimpangan. Hasil
pemeriksaan GPPH didapatkan nila 15 yang berarti terjadi penyimpangan
Kemudian telah dilakukan stimulasi perkembangan selama 6 hari dari tanggal
13-18 april didapatkan hasil yang sama, anak tidak menunjukkan kemajuan
perkembangan dan harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
B. Saran
Untuk Mahasiswa
1. Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tentang masalah – masalah dan cara melakukan
penilaian tumbuh kembang anak.
2. Dalam melakukan proses kebidanan perlu dilakukan asuhan secara
menyeluruh agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
3. Etika dan sopan santun diperhatikan dan diterapkan dalam menghadapi
klien maupun keluarga klien agar mereka tidak cemas dan percaya pada
percaya pada petugas
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang Anak, Kementrian Kesehatan RI.2012

Marmi. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.


YogyakartaPustaka Belajar ; 183 – 184.

Soetjiningsih. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak Balita.
Yogyakarta: nuha medika

Anda mungkin juga menyukai