DISUSUN OLEH :
FEVIA MAKHARANI
NIM. 1915471042
Disusun Oleh :
FEVIA MAKHARANI
1915471042
iii
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1
C. Waktu dan Pelaksanaan............................................................. 1
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 13
B. Saran......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan
usianya, untuk memantau tumbuh kembang anak dengan baik maka para orang tua, tenaga
kesehatan, pendidik, kader dan tenaga lainnya perlu mengetahui sekaligus mengenali ciri-ciri
serta prinsip tumbuh kembang anak, seperti : pada usia berapa akan muncul gerakan, kata-
kata maupun prilaku tertentu pada seorang anak dan pada usia berapa kemampuan tersebut
digantikan dengan gerakan, kata-kata dan prilaku yang lebih matang. Apabila perkembangan
anak sesuai dengan ciri-ciri perkembangan pada usia tertentu berarti anak berhasil
menyesuaikan diri secara normal. Melalui deteksi tumbuh kembang anak, penyimpangan
dimana tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan keadaan normal, dapat diketahui secara
dini dan dapat melakukan intervensi dini. Kegiatan SDIDTK tidak hanya dilakukan pada
anak yang dicurigai mempunyai masalah saja tetapi harus dilakukan pada semua balita dan
anak pra sekolah secara rutin setahun 2 kali.
B. Tujuan
Dapat menerapkan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Fisiologispada bayi/balita
yang berdasarkan evidence based dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan
sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.
Isitilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh.
Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan,
organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya.
B. TahapTumbuhKembangAnak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tahapan tumbuh kembang anak terbagi
menjadi dua, yaitu masa prenatal dan masa postnatal. Setiap masa tersebut memiliki cirri
khas dan perbedaan anatomi, fisiologi, biokimia, dan karakternya.
Usia dini merupakan fase awal perkembangan anak yang akan menentukan
perkembangan pada fase selanjutnya. Perkembangan anak pada fase awal terbagi menjadi 4
aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus dan penglihatan, berbicara
dan bahasa, serta social emosi dan prilaku. Jika terjadi kekurangan pada salah satu aspek
kemampuan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan aspek yang lain.
8
Kemajuan perkembangan anak mengikuti suatu pola yang teratur dan mempunyai variasi
pola batas pencapaian dan kecepatan. Batasan usia menujukan bahwa suatu patokan
kemampuan harus dicapai pada usia tertentu. Batas ini menjadi penting dalam penilaian
perkembangan, apabila anak gagal dalam mncapai dapat memberikan petunjuk untuk segera
melakukan penilaian yang lebih terperinci dan intervensi yang tepat.
9
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kearah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal)
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang
dibagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal)
6. Perkembangan Memiliki Tahap Yang Berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-
tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat
lingkaran sebelum mampu mmembuta gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan
sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip prinsip yang saling berkaitan.
Prinsip-prinsp tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan
potensi yang ada pada individu. Balar merupakan perkembangan yang bersal dari latihan dan
usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan
dan potensi yang dimiliki.
b. Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat kesamaan pola perkembangan bagi semua anak. Denga demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan
spesifik, dan terjadi berkesinambungan
10
a. Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat menggangu
pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain ganguan nutrusi karena ibu kurang mendapat
assupan gizi yang baik, ganguan endokrin pada ibu (diabetes meillitus), dll. Faktor lingkungan
yang lainadalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b. Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi
lahit adalah:
1) Nutrisi
Adalah salah satu komponen yang sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti: protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin dan air.
2) Budaya lingkungan
Budaya lingkuangan atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana merka dalam
mempersepsiakan dan memahami kesehatan dan prilaku hidup sehat. Pola prilaku ibu hamil
dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, musalnya larangan untuk makan makanan tertentu
padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
3) Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan
gizi akan terpenuhi dengan baik di bandingkan dengan anak yang di besarkan di keluarga yang
berekonomi sedang atau kkurang. Demikian juga dengan pendidikan orangtua, keluarga dengan
pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas dan lainlain dibandingkan dengan
keluarga latar belakang pendidikan rendah.
4) Iklim atau cuaca
Iklim tetu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim penghujan akan
dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan
makanan, timbul penyakit menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-
anak.
5) Olahraga atau latihan fisik
11
Manfaat olahraga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulasi darah
sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan
menstimulasi perkembnagan otot dan jaringan sel.
6) Posisi anak dalam keluarga
Sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi pola
perkembangan anak tersebut diasuh dan di didik dalam keluarga.
7) Status dalam kesehatan
Status kesehatan pada anak dapat berpengaruh pada pencaian pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalam konsisi sehat maka percepatan
pertumbuhan dan perkembangan lebih mudah dibandingan dengan anak yang sakit.
8) Faktor hormonal
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang
berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan menstimulasi
metabolisme tubuh glukokortiroid yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial
12
3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak
4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain,bernyanyi,
bervariasi,menyenangkan,tanpa paksaan dan tidak ada hukuman
5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,terhadap ke 4
aspek kemampuan dasar anak
6) Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana,aman da nada disekitar anak
7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki laki dan perempuan
8) Anak selalu diberi pujian,bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Dengan demikian stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan
dan perkembangan anak dapat diberikan oleh orangtua/keluarga sesuai dengan pembagian
kelompok umur stimulasi anak berikut ini :
Jadwal kegiatan dan jenis skrining deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
balita dan anak prasekolah
13
Keterangan
BB/TB : Berat Badan terhadap tinggi TDL : Tes Daya lihat
badan KMPE : Kuesioner Masalah Perilaku
LK : Lingkar Kepala Emosional
KPSP : Kuesioner Pra Skrining M-CHAT : Modified Checklist
Perkembangan Autism In toddlers
TDD : Tes Daya Dengar GPPH : Gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas
14
F.Deteksi dini pertumbuhan anak
1). Deteksi dini gangguan pertumbuhan
a) Penimbangan berat badan (BB)
- Menggunakan Timbangan Bayi
Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau
selama anak masih bisa berbaring/duduk tenang
- Menggunakan timbangan dacin
Dengan memasukkan balita kedalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin
- Menggunakan timbangan injak (timbangan digital)
Diguankan untuk anak yang sudah dapat berdiri diatas timbangan tanpa
dipegangi
15
Kuisioner pra skrining perkembangan adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang
ditujukan kepada orangtua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining
pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. Bagi tiap golongan
umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua atau pengasuh anak. Untuk memudahkan
selanjutnya Kuisioner Pra Skrining Perkembangan disebut KPSP.
Aspek-aspek perkembangan yang dinilai :
1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yan berhubungan dengan kemmpuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk,
berdiri, dan sebagainya.
2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu,
menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah
dan sebagainya.
4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai mainan), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.
16
Cara melakukan daya lihat yaitu dengan menggunakan poster “E” setinggi mata anak
pada posisi duduk dan letakan sejauh 3 meter
6. Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) pada anak
Tujuannya adalah mengetahui secara dini anak adanya gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktifitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan keatas.
Cara melakukannya yaitu dengan formulir deteksi dini gangguan pemusatan perhatian
dan Hiperaktifitas ( GPPH) yang terdiri dari 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada
orangtua. Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas/Biodata
Nama Anak : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 03 Mei 2017
Anak ke : 1 (satu)
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya
3. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit serius
18
4. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Nutrisi : Makan 3x/hari (nasi,lauk pauk,sayur mayor,buah dan susu)
Eliminasi : BAB 1x/hari, BAK 4-6x/hari
Istirahat : cukup dan nyenyak
Aktivitas : Aktif
Personal hygiene : 2x sehari
5. Riwayat Imunisasi
HBO : Sudah
BCG dan POLIO : Sudah
DPT-HB-HiB 1 dan POLIO 2 : Sudah
DPT-HB-HiB 2 dan POLIO 3 : Sudah
DPT-HB-HiB 3 dan POLIO 4 : Sudah
CAMPAK : Sudah
B. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Pertumbuhan
BB : 13 KG
TB : 90 CM
LK : 48 CM
2. Hasil Pemeriksaan Perkembangan melalui KPSP
Bicara & Bahasa Anak sudah tau membedakan warna dengan baik
19
detik,mampu meloncat dgn satu kaki tanpa
berpegangan,dapat menangkap bola kecil dengan
kedua tangannya.
C. ASSESMENT
An. A usia 40 bulan berdasarkan hasil KPSP , pertumbuhan dan perkembangan normal dan
sesuai umur.
D. PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu kondisi anaknya
2. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya
3. Menganjurkan memberikan makanan bergizi
4. Kunjungan ulang
LEMBAR IMPLEMENTASI
20
Perencanan Pelaksanaan Evaluasi
Waktu Tindakan Paraf Waktu Evaluasi Paraf
(tgl/ (tgl/jam) Tindakan
jam)
1.Beritahu 03-08- 1.Memberita 03-08- Ibu senang
ibu bahwa 2021 hu ibu bahwa 2021 dengan
kondisi 09.00 kondisi 07.00 kondisinya
anaknya saat WIB anaknya saat WIB anaknya
ini dalam ini dalam normal
keadaan sehat keadaan sehat
dan
memberitahu
ibu hasil
pemeriksaan
tumbuh
kembang
anaknya
normal,
sesuai dengan
usianya hasil
pemeriksaan
KPSP.
Gerakan
21
kasar :
Anak bias
berdiri
dengan satu
kaki dalam
waktu 2
detik,mampu
meloncat dgn
satu kaki
tanpa
berpegangan,
dapat
menangkap
bola kecil
dengan kedua
tangannya.
Bicara dan
bahasa :
Anak sudah
tau
membedakan
warna dengan
baik dan
benar
Sosialisasi
dan
Kemandirian
:
Anak bias
melepaskan
pakaiannya
sendiri tanpa
bantuan dari
siapapun.
3.Anjurkan 09.15 3. 09.15 Ibu akan
kepada ibu Menganjurka
WIB WIB memberikan
untuk n kepada ibu
memberikan untuk makanan
makanan memberikan
yang bergizi
bergizi makanan
bergizi
(nasi,lauk
pauk, sayur
mayur, buah
22
dan susu)
4. Kunjungan 09.20 4. 09.20 Ibu bersedia
Melanjutkan untuk
Ulang WIB WIB
kunjungan kunjungan
kepada ibu ulang.
untuk
memantau
tumbuh
kembang
anak
selanjutnya
apakah ada
pertumbuhan
dan
perkembanga
n yang
menyimpang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keselurusan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat.
23
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian
Jadi hasil pemeriksaan An.A sudah dilakukan imunisasi lengkap tidak ada kelainan,
pertumubuhan dan perkembangannya sesuai dengan usia.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh-sungguh dalam
memberikan asuhan di lahan praktik sesuai dengan standard pelayanan kebidanan sehingga
dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
Marmi & Rahardjo, Kukuh.2015. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
Prasekolah .Yogyakarta : Pustakan Belajar
24