Anda di halaman 1dari 24

MODUL TEORI TOPIK 10

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN

MK KesehatanMasyarakat

Oleh :
Tingkat 3 Reguler 1

Nama Mahasiswa :

1. INDAH FITRI WULANDARI (1915471022)


2. WINDA DAMAYANTI (1915471026)
3. FEVIA MAKHARANI (1915471042)
4. NOVITA ULAN SARI (1915471047)

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |1


MODUL KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 :

Tinjauan Bahan Kajian Modul

Modul 10 berisikan bahan kajian yang menjelaskn tentng pelayanan kesehatan, fasilitas pela
yanan kesehatan, definisi rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat ,pos pelayanan terpad
u, posyandu khusus lansia
Modul ini dari mata kuliah ini memberikan kemampuan penguasaan tentang pelaynan
kesehtan pada mahasiswa tingkat tiga semester ganjil (lima). Mahasiswa untuk mencapai
penguasaan baha n, definisi rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat ,pos pelayanan terp
adu, posyandu khusus lansia .n kajian lebih dalam dan kompleks tentang pelayanan kesehatan,
fasilitas pelayanan kesehata

Deskripsi Bahan Kajian Modul

Pembahasan dalam modul matakuliah ini berfokus pada tentng pelayanan kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan, definisi rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat ,pos pelayanan ter
padu, posyandu khusus lansia bahan kajian Metode pembelajaran menggunakan pendekatan
student centerlearning (SCL), mahasiswa aktif mencapai outcome learning dengan
melakukan proses pembelajaran mandiri, mengatur waktu dan tempat belajar sesuai dengan
kemampuan, gaya, dan kecepatan yang dimiliki, mengembangkan kemampuan menjadi
Pembelajar secara mandiri. Selain itu, Mahasiswa hendaknya secara mandiri melakukan
evaluasi capaian pembelajaran mandiri.

Capaian Pembelajaran Modul


Setelah menyelesaikan pembelajaran modul ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan atau mengaplikasikan tentng pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan,
definisi rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat ,pos pelayanan terpadu, posyandu khus
us lansia. Untuk mencapai capaian pembelajaran (learning outcome) tersebut, diharapkan
mahasiswa memiliki kemampuan menjelaskan atau mengaplikasikan:
1. Tentang pelayanan kesehatan
2. Fasilitas pelayanan kesehatan
3. Definisi rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pos pelayanan terpadu
5. Posyandu khusus lansia

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |2


Ringkasan Bahan Kajian Modul
Bahan kajian ini dengan sub bahan kajian meliputi :
1. Tentang pelayanan kesehatan,
2. Pelayanan kesehatan, definisi rumah sakit,
3. Pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pos pelayanan terpadu,
5. Posyandu khusus lansia

Kriteria Evaluasi
Mahasiswa melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri dengan mengerjakan soal-soal
evaluasi pada modul ini sampai mencapai learning outcome yang ditargetkan, minimal
mencapai nilai B. Jika belum mencapai, hendaknya Mahasiswa mempelajari kembali Modul
ini dan melakukan evaluasi kembali sampai mencapai nilai yang ditargetkan. Mahasiswa yang
mengalami kesulitan mencapai learning outcome hendaknya meminta bimbingan Fasilisator.
Mahasiswa yang sudah mencapai learning outcome modul ini, dapat meneruskan
pembelajaran pada materi modul selanjutnya.

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |3


Materi Modul

A. Pendahuluan

Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan keschatan (supp
ly side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap w
ilayah serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk m
anusi maupun material.
Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu
kasus/masalah medis yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang
lebih berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional.Rujukan mempunyai berbaga
macam tujuan, antara lain agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan
sebaik-baiknya, menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya, dan
menjalin perubahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skil)
melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah. Mempersiapkan
rujukan ke rumah sakit dengan melakukan baksokud
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promontif (peningkatan kesehatan) dengan
sasaran masyarakat (prof dr soekidjo notoatmojo)
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, atau masyarakat (lovey dah loomba 1973)
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem Pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif ( memelihara dan meningkatkan kesehatan) preventif
(pencegahan) kuratif (penyembuhan) dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok, atau masyarakat lingkungan

2. Fasilitas pelayanan kesehatan


a. Syarat pokok pelayanan kesehatan
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah (Azwar, 1996) adalah :
1) Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan
tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |4
berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.
2) Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat
diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate).
Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat,
kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.
3) Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah
dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud
disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi
sangat penting.
4) Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau
(affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari
sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan
biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan
pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai
dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5) Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak
dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah
ditetapkan.

b. Prinsip pelayanan kesehatan


1) Memberikan pelayanan komprehensif
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang kontinyu mulai dari konsepsi
sampai mati
3) Mengutamakan pencegahan
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang koordinatif dan kolaboratif
5) Membeu pelayanan kesehatan individual sebagai bagian integral dari keluarganya
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |5
6) Mempertimbangkan keluarga, komunitas, masyarakat, dan lingkungan tempat.
Pasien berada
7) Sadar etika, moral dan hukum
8) Memberikan pelayanan kesehatan yang sadar biaya dan mutu
9) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diaudit dan di pertanggung
jawabkan

c. Sistem Pelayanan Kesehatan


1. Pengertian
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis yang membantu menyiapkan,
menyediakan dan memproses, serta membantu orang lain. Pelayanan kesehatan
adalah setiap upaya yang diungkapkan oleh organisasi secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat.

1. Pengertian Sistem pelayanan kesehatan


Sistem pelayanan kesehatan adalah
bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan melalui sistem ini tujuan
pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efesien dan tepat sasaran
keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk
dalam pelayanan diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang saling
menunjang Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang merupakan
bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapakan juga dapat
memberikan layanan secara berkualitas.

1) Jenis pelayanan menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam
jenis pelayanan kesehatan.
(1) Pelayanan kesederhanaan masyarakat, Pelayanan kesehatan yang termasuk
dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara
pengorganisasian yang dilakukan bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan
yang diperuntukkan bagi peningkatan dan peningkatan kesehatan serta
pencegahan, dan sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
(2) Pelayanan kedokteran , Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kedokteran (layanan medis) ditandai dengan cara pengorganisasian
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |6
yang dapat bersifat sendiri (solo practive) atau bersama-sama dalam satu
organisasi (institution), tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan , serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
2) Syarat pokok pelayanan kesehatan, suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik
apabila
(1) Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous) artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak ditemukan, serta
keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibtuhkan
(2) Dapat diterima (acceptable) dan berlaku wajar (appropriate) artinya Pelayanan
kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat,
serta bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.
2. Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Sistem pelayanan keschatan di Indonesia meliputi pelayanan rujukan yang berupa:
1) Pelayanan kesehatan dasar
Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, dan pelayanan lainnya di wilayah kerja puskesmas
selain rumah sakit
2) Pelayanan kesehatan rujukan
Pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan yang
diperlukan, baik dalam pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan
rujukan.
(1) Sistem Rujukan (referal sistem)
Di negara Indonesia sistem rujukan telah dirumuskan dalam SK.
Menteri Kesehatan RI No.32 tahun 1972, yaitu suatu sistem penyelenggaraan
kesehatan yang menangani pelimpahan tanggung jawab rahang timbal balik
terhadap satu kasus kesehatan atau masalah kesehatan secara vertical dalam
arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau
secara horizontal dalam arti antara unit unit yang setingkat keampuannya.
Macam rujukan yang berlaku di negara Indonesia telah ditentukan atas dua
macam dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu:
a. Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public bealth services). Rujukan ini dikaitkan dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Macamnya ada tiga,
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |7
yaitu: rujukan teknologi, rujukan sarana, dan rujukan operasional.
b. Rujukan medis
Pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical services).
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit.
Macamnya ada tiga, yaitu: rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan
bahan- bahan pemeriksaan.
(2) Manfaat sistem rujukan, ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan:
a. Dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker)
a) Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai
macam peralatan keebkteran pada setiap sarana kesehatan.
b) Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja
antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
c) Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan.
b. Dari sudut masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan (bealth consumer)
a) Kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya scperti semangat kerja,
ketekunan, dan dedikasi.
b) Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: kerja sama
yang terjalin.
c) Memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana keschatan
mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
3. Masalah Pelayanan Kesehatan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terjadi beberapa perubahan
dalam pelayanan kesehatan. Disatu pihak memang mendatangkan banyak keuntungan,
yaitu meningkatnya mutu Pelayanan Keschutan de Kebidarun 221 BAB9 mutu
pelayanan yang dapat dilihat dari indikator menurunnya angka kesakitan, kecacatan,
kematian serta meningkatnya usia harapan hidup rata-rata. Namun dipihak lain,
perubahan tersebut juga mendatangkan banyak permasalahan diantaranya:
1) Fragmented bealth services (terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan).
Timbulnya perkotakan dalam pelayanan kesehatan erat hubungannya dengan
munculnya spesialis dan subspesialis dalam pelayanan keschatan. Dampak negatif
yang ditimbulkan adalah menyulitkan masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang apabila berkelanjutan, pada gilirannya akan menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
(1) Berubabnya sifat pelayanan kesebatan
Muncul akibat pelayanan keschatan yang terkotak-kotak, yang
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |8
pengaruhnya terutama ditemukan pada hubungan dokter dengan klien. Sebagai
akibatnya, munculnya spesialis dan subspesialis menyebabkan perhatian
penyclenggara pelayanan kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara
menyeluruh. Perhatian tersebut hanya tertuju pada keluhan ataupun organ
tubuh yang sakit saja. Perubahan sifat pelayanan keschatan makin bertambah
nyata, tatkala diketahui pada saat ini telah banyak dipergunakan berbagai alat
kedokteran yang canggih, ketergantungan yang kemudian muncul terhadap
berbagai peralatan tersebut, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif
yang merugikan, diantaranya:
a. Makin regangnya hubungan antara petugas kesehatan (tenaga medis,
paramedis, dan klien) telah terjadi tabir pemisah antara dokter juga perawat
dengan klien akibat dari berbagai peralatan kedokteran yang dipergunakan.
b. Makin mahalnya biaya kesehatan. Kondisi seperti ini tentu mudah diperkirakan
akan menyulitkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan.

d. Sistem rujukan
Sistem rujukan sebagaimana ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor
23 Tahun 1972, bahwa sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu
kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau tara horizontal dalam arti
antar unit-unit yang setingkat kemampuannya. Kemudian, sistem rujukan ini pada
prakteknya dikelola secara strategis, proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk
menjamin pelayanan kesehatan yang merata baik secara matemal dan neonatal yang
paripurna serta komprehensif bagi masyarakat. Sistem rujukan ini diutamakan untuk
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal
dari golongan ekonomi manapun agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu
dan bayi melalui peningkatan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dan
neonatal di wilayah mereka berada. (Depkes RI, 2006). Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sistem rujukan merupakan suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan
melalui penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah
kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang lebih
kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.

d. Sistem Rujukan 
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat |9
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus  penyakit atau masala
h kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti satu st
rata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana  pelayanan kesehatan lainnya, maupun sec
ara horisontal dalam arti antar sarana  pelayanan kesehatan yangsama. (Mochtar, 1998

1) Jenis rujukan
Rujukan secara konseptual terdiri atas:
(1) Rujukan medik yang pada dasarnya menyangkut masalah pelayanan medik
perorangan yang antara lain meliputi:
a) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan operasi
dan lain-lain
b) Rujukan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lengkap.
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan atau mengirim tenaga
yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi
pelayanan, alih pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan.
(2) Rujukan kesehatan masyarakat rujukan yang menyangkut masalah kesehatan
masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang antara lain meliputi:
a) Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium keschatan,
teknologi keschatan.
b) Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyidikan sebab dan asal usul penularan penyakit serta
penanggulangannnya pada bencana alam dan gangguan kamtibmas.
c) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan pada
saat terjadi bencana, pemeriksaan specimen jika terjadi keracunan masal,
pemeriksaan air minum penduduk.
2) Jalur Rujukan Kesehatan
(1) Rujukan Pelayanan Medis
a) Antara masyarakat dengan puskesmas
b) Antara Puskesmas Pembantu/Bidan di Desa dengan Puskesmas
c) Intern antara petugas Puskesmas/Puskesmas Rawat Inap
d) Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, Laboratorium atau fasilitas
pelayanan lainnya.
(2) Rujukan Pelayanan Kesehatan
a) Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 10


b) Dari Puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral.
c) Jika rujukan di kabupaten/kota masih belum mampu menanggulangi, dapat
diteruskan ke provinsi/pusat.
3) Tujuan Sistem Rujukan
Secara umum tujuan sistem rujukan adalah untuk menghasilkan pemerataan
pelayanan kesehatan yang didukung mutu pelayanan yang optimal dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna dan berhasil. Akan tetapi
secara khusus, sistem rujukan adalah:
(1) Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif sccara berhasil guna dan berdaya guna
(2) Dihasilkannya upaya keschatan masyarakat yang preventif dan promotif secara
berhasil guna dan berdaya bersifat guna.
4) Upaya kesehatan Rujukan
Langkah-langkah dalam meningkatkan rujukan:
(1) Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dalam menampung rujukan dari
Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan dari masyarakat
(2) Mengadakan "Pusat Rujukan Antara" dengan mengadakan ruangan tambahan
untuk 10 tempat tidur perawatan pende- rita gawat darurat pada lokasi yang
strategis
(3) Meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan dengan
perantaraan telpon atau radio komunikasi pada setiap unit pelayanan kesehatan
(4) Menyediakan puskesmas keliling pada setiap kecamatan dalam bentuk
kendaraan roda 4 atau perahu bermotor yang dilengkapi dengan radio
komunikasi
(5) Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai bagi sistem
rujukan, baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan
(6) Meningkatkan dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan

e. Strata pelayanan kesehatan


Pada dasarnya, ada tiga macam strata pelayanan kesehatan di semua negara sebagai
berikut:
a) Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services), yaitu pelayanan
kesehatan yang bersifat pokok (basic health services), yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyaskat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 11
derajat kesehatan masyarakat. Umumnya bersifat rawat jalan (ambulatory/out
patient services).
b) Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services), yaitu pelayanan
kesehatan lebih lanjut, bersifat rawat inap (inpatient services), dan untuk
menyelenggarakannya dibutuhkan tenaga kesehatan spesialis.
c) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services), yaitu pelayanan
kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan subspesialis.

e. Strata Pelayanan Kesehatan

Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh setiap negara tidaklah sama, namun secara
umum, pelayanan kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: a
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Pelayanan tingkat pertama adalah pelayanan
kesehatan yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada umumnya
pelayanan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan. b Pelayanan Kesehatan
Tingkat Kedua Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih
lanjut, telah bersifat rawat inap dan untuk menyelenggarakannya telah dibutuhkan
tersedianya tenaga-tenaga spesialis. 9 Universitas Sumatera Utara c Pelayanan Kesehatan
Tingkat Ketiga Pelayanan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang bersifat lebih
kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis

3. Rumah Sakit
a. Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprensif), Penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan
penyakit (preventif ) kepada masyarakat Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat.
Menurut undang-undang No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,fungsi rumah
sakit adalah :
a) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 12
b) Pemeliharaan dan Peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripuran tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c) Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkataan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d) Penyelenggaraaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memerhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di
indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b,c,d .
berbentuk badan dan sebagai unit !elaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah
sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui keputusan dirjen yannmedik.

4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat( public
health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-
sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit,serta sasarannya untuk kelompok dan
masyarakat.Dengan ciri- ciri :
a. Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat
b. Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
c. Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhaan
d. Selalu berupaya mencari cara yang efisiene.
e. Dapat menarik perhatian masyarakat.
f. Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapatdukungan
undang-undang.
g. Pengasilan berupa gaji dari pemerintahh.
h. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakati.
i. Dapat memonopoli upaya kesehatan .
j. Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat
tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit. Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat
itu tidak hanya tertuju pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 13


pentingadalah upaya-upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan(promotif).
Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmasatau balkesma saja, tetapi
juga bentuk-bentuk kegiatan lain, baik yanglangsung kepada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada
peningkatan kesehatan

5. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)


Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan
kesechatan dasar yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Posyandu menjadi salah satu Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) dengan penanggung jawab kepala desa. Untuk mewujudkan upaya
tersebut dibutuhkan kader yang memiliki kapasitas dan kompetensi dalam mengelola
posyandu, Enam kelompok posyandu yang berada di desa Pungpungan Kecamatan
Kalitidu Kabupaten Bojonegoro sebelumnya tidak memiliki dokumen yang jelas terkait
dengan status dan starata Posyandu tersebut sehingga diberikan pemdampingan untuk
menguatkan kapasitas kader agar dapat memberikan pelayanan yang lebih buik pada
masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research
& Development) mengacu pada model ADDIE (Analyze. Design, Develop, Implement,
Evaluate).
Analisis data menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperolch
melalui hasil FGD data kuantitatif yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner
kualitas layanan posyandu dan hasil observasi dianalisa dengan menggunakan uji statistik
deskriptif. Hasil dari penelitian ini:
1) Peningkatan kualitas pelayanan sistem lima meja dalam proses pelaksanaan posyandu.
2) Kader posyandu semakin berkualitas dengan bertambahnya wawasan dan
pengetahusan sehingga mampu memberikan penyuluhan.
3) Penguatan kualitas kelembagaan posyandu. hasil observasi, sedangkan Kata kunci :
Kapasitas Posyandu, Kualitas Layanan Posyandu.
Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi ma- syarakat
dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader keschatan yang telah men- dapatkan
pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Definisi
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat yanag mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 14
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
Pembentukkan Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
1) Pos penimbangan balita
2) Pos immunisasi
3) Pos keluarga berencana desa
4) Pos kesehatan
5) Pos lainnya yang dibentuk baru.
Persyaratan
1) Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
2) Terdiri dari 120 kepala keluarga
3) Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
4) Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelom- pok tidak
terlalu jauh.
Alasan pendirian posyandu
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang ke- schatan dan
keluarga berencana.
Penyelenggara
1) Pelaksana kegiatan Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas.
2) Penggelola posyandu Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal
dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada
di wilayah tersebut.
Lokasi/letak
1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3) Dapat merupakan lokal tersendiri
4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk. balai rakvat, pos
RT RW atau pos lainnya.
Pelayanan kesebatan yang dijalankan
1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 15
c. Immunisasi bayi 3-14 bulan
d. Pemberian oralit untuk menanggulangi diare
e. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penam- bah darah
d. Immunisasi TT untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasepsi KB
g. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan.
Sistem lima meja
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
2) Meja II
Penimbangan balita, Ibu hamil.
3) Meja IlI
Pengisian KMS
4) Meja IV
a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan re- siko tinggi,
PUS yang belum mengikuti KB
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom.
5) Meja V
a. Pemberian immunisasi
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan. Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh
kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan
diantaranya: dokter, bidan, perawat, juru immunisasi dan sebagainya.

6. Pelayanan Terpadu Khusus Lansia


Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 16
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa
pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan
terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota kelompok dan kader serta tersediannya
pendanaan ( Azizah, 2011).

Tujuan pembentukan posyandu lansia (orang yang telah berumur 60 tahun atau lebih)
sebagai berikut.
1) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan di samping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.
3) Bentuk pelayanan posyandu lansia, sering disebut Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU). antara lain meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional
yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih
awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi. Sementara itu, jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut
di posyandu lansia sebagai berikut.
4) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan,
seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air
besar/kecil dan sebagainya.
5) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional
dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.
6) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan kemudian dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh (IMT).
7) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan
denyut nadi selama satu menit.
8) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli, atau cupri sulfat.
9) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus).
10) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal.
11) Pelaksanaan rujukan ke puskesmas jika ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir 1 hingga 6.
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 17
12) Penyuluhan kesehatan.
13) Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan
gizi lanjut usia dan kegiatan olahraga, seperti senam lanjut usia, dan gerak jalan santai
untuk meningkatkan kebugaran.

7. Jaminan pelayanan kesehatan


Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
telah dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai 1
Januari 2014 berdasarkan Undang- undang Nomor 24 Tahun 2013.
Manfaat jaminan kesehatan bersifat perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk obat dan bahan
medis habis pakai yang diperlukan (Pasal 22. Ayat i UU No. 4o Tahun 2004). Fasilitas
kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perseorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
(Pasal1 Angka 14 Perpres). memperoleh manfaat jaminan kesehatan yang bersifat
pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan medis yang diperlukan (Pasal 20 ayat 1 Perpres No. 12 Tahun 2013). Manfaat
pelayanan promotif dan Tahun 2013). Setiap Peserta berhak 12 preventif meliputi
pemberian pelayanan.
a. Pengertian jaminan mutu layanan kesehatan
Jaminan mutu layanan keschatan merupakan bagian yang integral dari kegiatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan tujuannya ialah untuk meningkatkan mutu
layanan kesehatan. Pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan menjamin bahwa
mutu layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien akan selalu memenuhi
persyaratan mutu layanan kesehatan yang ditetapkan sehingga masyarakat yakin
bahwa layanan kesehatan yang diberikan adalah layanan kesehatan yang bermutu.
Secara umum, jaminan mutu layanan kesehatan dapat diartikan sebagai keseluruhan
upaya yang bertujuan untuk memberikan suatu layanan keschatan yang terbaik
mutunya, yaitu layanan kesehatan yang sesuai dengan standar layanan keschatan yang
disepakati. Pengertian operasional jaminan mutu layanan kesehatan adalah upaya yang
sistematis dan berkesinambungan dalam me- mantau dan mengukur mutu serta
melakukan peningkatan mutu yang diper- lukan agar mutu layanan keschatan
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 18
senantiasa sesuai dengan standar layanan keschatan yang disepakati'. Penggunaan
istilah jaminan mutu adalah atas anjuran lembaga bahasa pada tahun 1996 saat
dimintai pendapat tentang padanan kata quality assurance dalam bahasa Indonesia .
Dengan demikian, jaminan mutu layanan kesehatan mencakup kegiatan:
Mengetahui kebutuhan dan harapan pasien/masyarakat yang menjadi pelang- gan
eksternal kesehatan.
 Menggunakan semua kemampuan dan bakat orang yang terdapat dalam or-
ganisasi layanan kesehatan. Membuat keputusan berdasarkan fakta atau data,
bukan perkiraan ataupun dugaan.
 Bekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap orang yang terlibat dengan
pengakuan bahwa semua tenaga kesehatan merupakan sumber daya mutu dan
produktivitas sehingga setiap tenaga kesehatan akan merasa bahwa kontribusinya
kepada organisasi layanan kesehatan dihargai. Menghindarkan pemborosan setiap
bagian organisasi layanan keschatan, ter- masuk waktu, karena waktu adalah uang.
Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa yang dianggap penting, teta- pi
pada saat yang sama harus mendorong orang menjadi inovatif dan kreatif.
 Semua kegiatan itu harus selalu dikerjakan, karena mutu adalah doing the right
things all the times. Kita tidak akan pernah sempurna, karena jika sudah sempurna
tidak akan ada lagi kegiatan untuk peningkatan mutu layanan kesehatan.
Kita dapat bekerja lebih baik dan lebih baik lagi, walau tidak berarti harus bekerja
lebih keras. Sebaliknya, upaya untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan pada
hakekat- nya lebih menggunakan nalar dan lebih profesional serta diarahkan untuk
mem- perbaiki sistem layanan kesehatan. Dengan demikian, hasilnya selalu akan lebih
baik, walau upaya dan sumber daya yang digunakan lebih sedikit. Pada dasarnya,
pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan dilaksanakan melalui tahap-tahap
berikut:
• Sadar mutu.
• Penyusunan standar.
• Mengukur apa yang tercapai.
• Membuat rencana peningkatan mutu layanan kesehatan.
• Melakukan peningkatan mutu layanan kesehatan yang diperlukan
b. Pentingnya Jaminan mutu dalam layanan kesehatan
Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong mengapa jaminan mutu layanan
kesehatan diterapkan dalam layanan kesehatan'. Faktor-faktor tersebut, antara lain

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 19


sebagai berikut.
1) Faktor profesi Etika profesi Berkembangnya otonomi profesi dan pertanggung-
gugatan profesi:
a) Hubungan antarprofesi
b) Masalah moral Faktor ekonomi
c) Perubahan demografi
d) Distribusi sumber daya
2) Faktor sosial/politik
a) Kesadaran masyarakat
b) Harapan masyarakat
c) Peraturan perundang-undangan
d) Akreditasi
e) Tekanan internasional

Soal Latihan (Test Formatif)


PILIHAN GANDA
1. Secara garis besar rujukan di bagi menjadi 2 yaitu……
a. Rujukan medic dan rujukan rumah sakit
b. Rujukan kesehatan masyarakat dan rujukan rumah sakit
c. Rujukan medik dan rujukan kesehatan masyarakat
d. Rujukan rawat inap dn rujukan kesehatan masyrakat

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 20


e. Rujukn rawat inap dan rujukan medik

2. Yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan adlah…


a. Pendidikan
b. Politik
c. Minat
d. Pergeseran nilai masyarakat
e. Ekonomi

3. Rujukan yang berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan. Dismping
itu juga mencakup rujukan pengetahuan (konsultasi medis) dan bahan-bahan pemeriksaan.
Merupakan pengertian dari system rujukan……
a. Rujukan kesehatan masyarakat
b. Rujukan klinis
c. Rujukan medic
d. Rujukan pelayanan kesehatan
e. Rujukan pelayanan kesehatan

4. Yang bukan termasuk rujukan pelayanan medis adalah….


a. Antara masyarakat dengan puskesmas
b. Antara Puskesmas Pembantu/Bidan di Desa dengan Puskesmas
c. Intern antara petugas Puskesmas/Puskesmas Rawat Inap
d. Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, Laboratorium atau fasilitas pelayanan lainnya
e. Antara masyarakat dan petugas

5. Pelayanan kesehatan lebih lanjut, bersifat rawat inap (inpatient services), dan untuk
menyelenggarakannya dibutuhkan tenaga kesehatan spesialis. Merupakan pengertian dari
strata pelayanan kesehatan tingkat…..
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 21
6. Sebutkan fungsi rumah sakit Menurut undang-undang No 44 tahun 2009, kecuali…….
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan Peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripuran tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkataan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan sesuai dengan standar pelayanan di
puskesmas
e. Penyelenggaraaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memerhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

7. Apa saja manfaat sistem rujukan yang ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan
kesehatan?
Jawab:
a. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai
macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
b. Dapat menarik perhatian masyarakat.
c. Dapat memonopoli upaya kesehatan Pengasilan berupa gaji dari pemerintahh.
d. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakati.
e. Dapat memonopoli upaya kesehatan .

8. syarat pokok pelayanan kesehatan, kecuali…..


a. Tersedia dan berkesinambungan
b. Dapat diterima dan wajar
c. Gratis
d. Mudah dicapai
e. Mudah dijangkau

9. Pengertian jaminan mutu layanan kesehatan…….


a. Jaminan mutu layanan keschatan merupakan bagian yang integral dari kegiatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan tujuannya ialah untuk meningkatkan
mutu layanan kesehatan.
Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 22
b. kegiatan dinamis yang membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta
membantu orang lain.
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
d. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan di samping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.
e. kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi ma- syarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan
oleh kader-kader keschatan yang telah men- dapatkan pendidikan dan pelatihan dari
puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.

10. Pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health service) yang sangat dibutuhkan
oleh sebagian besar masyarakat, serta mempunyai nilai strategisnuntuk meingkatkan nilai
derajat kesehatan masyarakat adalah….
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health service)
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
d. Pelayana kesehatan tingkat keempat
e. Pelyanan kesehatan tingkat kelima

Referensi
1. Notoatmojo.Soekidjo.2003. Ilmu kesehatan Masyarakat.Jakarta: Binarupa aksara
2. Azwar, a. 1996.Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Lebih Bermutu.Jakarta: Yayasan
Penerbitan IDI
3. Suswati. Irma.Dkk.2018.Interprofessional Education.Malang:Universitas Muhammadiyah
Malang
4. Handayani rezqi.2019.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Malang:CV IRDH.
5. Drs. Effendi Nasrul, 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 23


Jakarta:EGC
6. Pohan S. Imbalo.2007.Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta : EGC
7. Mamik.2014.Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Dan Kebidanan.Sidoarjo:Zifatama
Jawara
8. Azrul A . 2002. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Binarupa Aksara.
9. Amsyah . 2005. Manajemen sistem
10. inforamisi. PT. Gramedia pustaka utama, Sutarta.
11. Arikunto, S. 2005. manajemen penelitian Jakarta : PT Rineka cipta

Modul Teori MK KesehatanMasyarakat | 24

Anda mungkin juga menyukai