Oleh :
Artia Nur Fatikhah
2015471075
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal : 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan SDIDTK yang berjudul “Laporan Kasus Stimulasi
Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Terhadap An. C Dengan
Keterlambatan Perkembangan Gerak Motorik Halus Di Tk Pkk I Banjar Sari Metro
Utara Tahun 2022”. Yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada program
studi diploma tiga kebidanan
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Islamiyati, AK., M.KM sebagai Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro
Politeknik KesehatanTanjung Karang.
2. Martini S.KM., M.KM sebagai Pembimbing Institusi Pendidikan DIII Prodi
Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
3. Miswati, S. Pd selaku pembimbing lahan praktik di TKIT Wahdatul Ummah
Metro Pusat
4. Rekan - rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan saling mendukung
selama penyusunan studi kasus ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna bagi
kita semua. Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
A. Data Subyektif...........................................................................................15
B. Data Objektif.............................................................................................17
INSTRUMEN PENILIAN.............................................................................................30
iv
A: ANALISA DATA...............................................................................................31
P: PENATALAKSANAAN.....................................................................................31
PENATALAKSANAAN.........................................................................................36
PENATALAKSANAAN.........................................................................................41
BAB IV........................................................................................................................42
A. Kesimpulan.......................................................................................................42
B. Saran.................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................43
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini
berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan
setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang
anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang menyakup dua peristiwa
yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.
Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan
berkesinambungan. Salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak adalah
masa prasekolah akhir (4-5 tahun). Pada anak usia 4-5 tahun perkembangan yang
paling menonjol adalah keterampilan motorik. Perkembangan motorik sangat
berkaitan erat dengan kegiatan fisik. Motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang 2 terkoordinir antara susunan
saraf, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu
motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh. Motorik halus adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
1
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot
kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan baik yang meliputi:
1. Melaksanakan pengkajian dalam upaya deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang anak antara usia 54 sampai 72 bulan secara mandiri dan kolaborasi
bersama orang tua dan guru di lingkungan PAUD dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Melaksanakan kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak untuk meningkatkan
kemampuan gerak halus dan gerak kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian anak usia 54 sampai 72 bulan secara mandiri, kolaborasi bersama
orang tua dan guru di lingkungan PAUD dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.
3. Melaksanakan kegiatan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Perkembangan dapaterjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa
berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika
pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terlambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
karena anakn menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembagan memiliki kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
Prinsip-prinsip:
a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potwnsi yang ada pada individu. Belajar merupakan
perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan
potensi yang dimiliki anak.
b. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan
berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi
berkesinambungan.
Ada beberapa aspek yang perlu dipantau yaitu :
4
a. Gerak kasar atau Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh, yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik
beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan
fisik anak, contohnya kemampuan mengayuh sepeda roda tiga, berdiri
satu kaki, dan melompat.
b. Gerak halus atau Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-
otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan
menggambar lingkaran dan menyusun balok. Kemampuan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
Masa ini dibagi menjadi 3 periode yaitu :
a. Masa zigot atau mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu.
b. Masa embrio, sejak umur 2 minggu sampai umur8/12 minggu.
c. Masa janin atau fetus, sejak umur 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok,
dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-bahan toksik, pola
5
asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil,
dapat berpengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada
setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin
setelah kehamilan 5 bulan.
3. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
Pada masa ini , kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembagan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi
ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan
serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya, sehinnga terbentuk jaringan
saraf dan otak yang kompleks. Pada masa balita perkembangan kemampuan
bicara dan bahasa , kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar - dasar kepribadian anak juga dibentuk pada
masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak
dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas
sumber daya manusia dikemudian hari.
6
4. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Pada masa ini, perkembangan berlangsung dengan stabil terjadi
perkembangan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
keterampilan dan proses berfikir.
Pada masa ini, selain lingkungan didalam rumah maka lingkungan diluar
rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain diluar rumah. Anak
mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar
waktu anak bermain diluar rumah dengan cara membawa anak ke taman-
taman bermain.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan
sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap
sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses
belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain. (Depkes. 2019).
7
c. Hilangnya ciri-ciri lama, selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang
terjadi perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi
susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif.
d. Timbul ciri-ciri baru, dikarenakan pematangan fungsi-fungsi organ, seperti
tumbuh gigi permanen.
2. Ciri perkembangan
Perkembangan melibatkan perubahan, yaitu terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya, perkembangan
sistem reproduksi disertai dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-
perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan
proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai
tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu. Perkembangan awal
menentukan perkembangan selanjutnya. Seseorang tidak akan melewati satu
tahap perkembangan sebelum dia melewati tahapan sebelumnya.
Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum dia berdiri. Karena itu
perkembangan awal merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya. Perkembangan juga memiliki tahap yang berurutan,
tahap ini di lalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, dan
tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik
8
1. Faktor dalam (internal)
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
a. Ras atau etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras atau bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis Kelamin
Faktor Reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan
anak laki-laki akan cepat.
9
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c. Faktor Pascapersalinan
1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelaianan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut Melieu adalah tempat anak tersebut hidup
yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurnagnya sinar matahari,
paparan inar radioaktif, zat kimia tertentu (pb, mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
10
10. Mengenal warna-warni
11. Mengungkapkan simpati
12. Mengikuti aturan permainan
13. Berpakaian sendiri tanpa dibantu
11
2. Naik sepeda, bermain sepatu roda
Ajari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda. Beritahu anak hal-hal untuk
keamanannya. Bila anak sudah bisa naik sepeda atau main sepatu roda dan
mengerti serta mematuhi peraturan untuk keselamatan dan keamanan, beri
anak kesempatan naik sepeda/main sepatu roda agak jauh dari rumah.
Kemampuan Gerak Halus
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
a. Bantu anak menulis namanya, kata-kata pendek serta angka-angka, ajak
anak bermain “berhitung”
b. Buat anak mau menggambar, berhitung, memilih, mengelompokkan,
mengguntung, bermain puzzle, dan lain-lain.
2. Mengerti urutan kegiatan
Bantu anak mengerti urutan kegiatan dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya:
mencuci tangan, menyiapkan makanan dan sebagainya. Siapkan bahan-bahan
yang diperlukan, beritahu anak langkah-langkahnya secara berurutan.
3. Berlatih mengingat-ingat
Bila anak sudah mengenal angka 1-6, tulis setiap angka tersebut pada
potongan kertas kecil. Ajak anak melihat setiap tulisan angka tersebut,
kemudian letakkan terbalik. Minta anak menunjuk kertas dan menyebut
angkanya. Bila anak sudah menguasai permainan ini, tambahkan jumlah
potongan kertas bertuliskan angka.
Kemampuan Bicara dan Bahasa
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan :
a. Teruskan berlangganan majalah anak atau meminjam buku-buku aanak
dari taman bacaan/perpustakaan. Buat agar anak anda sering melihat anda
membaca buku
b. Sering-sering membaca buku, kemudian dibicarakan bersama. Setelah
selesai membaca sebuah cerita pendek, tanya pada anak beberapa
pertanyaan.
12
2. Mengenal benda yang serupa dan berbeda
Bantu anak mengenal benda yang serupa dan yang berbeda. Tanya pada anak
berbedaan radio-telivisi, kursi-bangku, pisau-garpu, bunga-pohon, cermin-
kaca jendela. Tantakan persamaannya sepeda-sepeda roda tiga, kapal-kapal
terbang, panci-dandang, dan lain-lain.
3. Bermain tebak-tebakan
Minta anak menebak/menyebutkan nama benda yang ada didekatnya, setelah
anda menjelaskan tanda-tanda benda tersebut. Misalnya : sedang duduk di
meja makan, didekatnya ada keranjang buah aper hijau kesukaan ayah.
Ajukan pertanyaan berikut : coba tebak, benda apakah ini? Bentuknya bulat
seperti bola kasti, berwarna hijau, dapat dimakan, ayah suka sekali dengan
benda tersebut”. Diharapkan anak bisa menjawab “apel”. Mula-mula anda
perlu membantu anak.
13
Luangkan waktu setiap hari untuk bercakap-cakap dengan anak. Dengarkan
ketika anak berbicara dan tunjukkan bahwa anda mengerti pembicaraam anak
dengan mengulangi apa yang dikatakannya. Pada saat ini, jangan menggurui,
memarahi, menyalahkan atau mencaci anak.
BAB III
TINJAUAN KASUS SDIDTK
LAPORAN KASUS STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI
TUMBUH KEMBANG ANAK TERHADAP AN. V KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN GERAK MOTORIK HALUS DI TK PKK I BANJAR
SARI METRO UTARA TAHUN 2022
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS ANAK DAN ORANGTUA
a. Identitas
Nama : An.V
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat lahir : Metro
Tangal lahir : 21 - 09 - 2016
Alamat : Banjar Sari
14
Nama Ayah : Tn. E
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Banjar Sari
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan
anaknya.
4. Riwayat Imunisasi
a. HB0 : Sudah
b. BCG-Polio1 : Sudah
c. DPT-HB-Hib1-Polio2 : Sudah
d. DPT-HB-Hib2-Polio3 : Sudah
e. DPT-HB-Hib3-Polio4-IPV : Sudah
f. Campak : Sudah
g. DPT-HB-Hib lanjutan dan campak lanjutan : Sudah
15
basah kotor atau berkeringat.
c. Eliminasi : ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dan BAK
5 kali sehari
d. Istirahat : Ibu mengatakan anaknya tidur malam ± 8-9 jam
perhari dan tidur siang 1-2 jam, ibu mengatakan
anaknya terkadang tidur siang terkadang tidak
e. Aktivitas : Ibu mengatakan anaknya berangkat sekolah pukul 7
pagi dan mengikuti kegiatan di sekolah, saat dirumah
terkadang anak bermain bersama sepupunya atau
bermain dengan mainannya senndiri, menonton tv,
kemudian tidur siang.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
Bentuk badan : Normal
Bicara : Sulit berkomunikasi
Kebersihan : Baik
2. Pengkajian Fisik
a. Berat badan : 15 Kg
b. Panjang badan : 105 Cm
c. Lingkar kepala : 50 Cm
16
d. Status Gizi : Normal
e. Keadaan Umum : Baik
Inspeksi
a. Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
b. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
c. Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva
merah muda
d. Hidung : Bersih, tidak ada sekret
e. Gigi dan Mulut : berlubang, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada
karies, lidah bersih, tidak ada pembesaran
tonsil
f. Leher : Tidak terlihat adanya pembesaran pada
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, maupun vena
jugularis.
g. Dada : Simetris, tidak tampak retraksi dada
h. Abdomen : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran
hepar
i. Ekstremitas
Atas : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil
dan sindaktil
Bawah : simetris,gerakan aktif, tidak ada polidaktil
dan sindaktil
Palpasi
a. Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal
b. Leher : Tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid,
kelenjar limfe maupun vena jugularis.
c. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
abnormal.
17
d. Ekstremitas
Atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema
Auskultasi
a. Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing.
b. Jantung : denyut jantung normal
c. Abdomen : Bising usus (+)
Perkusi
Abdomen : Tidak kembung
18
KPSP PADA ANAK UMUR 66 BULAN
YA TIDAK
Anak duduk sendiri di tepi meja periksa
1 Jangan membantu anak dan jangan memberi tahu nama gambar Gerak Halus
ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini? √
Jawablah: YA
Jawablah: TIDAK
19
• “Tunjukan segi empat kuning”
• “Tunjukan segi empat biru” √
• “Tunjukan segi empat hijau"
20
menangis atau Kemandirian √
menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?
7 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa Sosialisasi dan
bantuan? Kemandirian √
Minta anak untuk berdiri
8 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa Gerak Kasar
berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak lkut
dlnilai).Apakah la dapat melompat 2−3 kali dengan satu kaki? √
9 Ikuti perintah ini dengan seksama,jangan memberi isyarat
dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah
berikut ini:
• Letakan kertas ini diatas meja √
• Letaka kertas ini dibawah kursi
• Letakkan kertas ini di depan kamu
• Letakkan kertas ini dibelakang kamu
10 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/
bola kasti hanya dengan menggunakan tangan nya? √
TOTAL 8 2
21
INSTRUMEN TES DAYA DENGAR
Hasil pemeriksaan : Pada tes daya dengar tidak terdapat jawaban tidak yang berarti
anak tidak mengalami gangguan pendengaran.
22
Interpretasi : anak tidak mengalami gangguan pendengaran.
23
Hasil pemeriksaan : Anak dapat anak dapat mencocokan kartu “E” sampai baris
ke 4 Interpretasi : Normal
No PERTANYAAN Ya Tidak
1 Apakah anak anda sering bereaksi negatif, marah atau tegang tanpa
sebab yang jelas? (bereaksi negatif contohnya rewel, tidak sabaran,
banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan bila √
merasa situasi tidak seperti yang diharapkannya atau
24
kemauannyatidak terpenuhi)
25
tidak percaya diri)
10 Apakah anak anda mudah putus asa atau frustrasi dan sering
menunjukkan emosi yang negatif ? √
(Seperti sedih atau kecewa yang berkepanjangan, mudah mengeluh,
marah atau protes. Misal ketika anak merasa kesulitan dalam
menggambar, lalu berteriak minta tolong, marah, atau kertasnya
disobek)
11 Apakah anak anda menunjukkan kemunduran pola perilaku dari
kemampuan yang sudah dimilikinya ? √
26
(seperti misalnya mengejek, meneriaki, merebut permainan, atau
memukul temannya)
TOTAL 0 14
27
INSTRUMEN PEMERIKSAAN
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH)
(Abbreviated Conners Ratting Scale )
28
A: ANALISA DATA
Diagnosa : An. V usia 66 bulan 8 hari dengan keterlambatan perkembangan
motorik halus
P: PENATALAKSANAAN
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan anak
2. Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
3. Jelaskan pada ibu bahwa keterlambatan yang di alami anak adalah pada aspek
gerak motorik halus
4. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak
lebih sering lagi,setiap saat dan sesering mungkin
5. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalan
6. Beritahu ibu melakukan penilaian ulang kpsp 1 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar kpsp pada aspek yang belum sesuai untuk mengevaluasi
hasil.
29
LEMBAR IMPLEMENTASI
Pertumbuhan :
BB : 15 kg
TB : 106 cm
LK : 50 cm
Perkembangan :
KPSP : Meragukan
TDD : Normal
TDL : Normal
KMPE : Normal
GPPH : Normal
30
anak adalah pada aspek gerak motorik halus
31
CATATAN PERKEMBANGAN I
32
ibu mengatakan anakanya dalam keadaan sehat
DO : Pemeriksaan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan)
Jumlah jawaban “Ya”=9 ‘’Tidak’’=1
PENATALAKSANAAN
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan pada anaknya
2. Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh dan melakukan stimulasi dengan
maksimal
3. Memotivasi ibu agar melanjutkan stimulasi terutama pada aspek yang belum
tercapai
4. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan – makanan yang kaya nutrisi dan
bergizi seperti mengkonsumsi buah dan sayur
5. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang pada anaknya
33
LEMBAR IMPLEMETASI
Pertumbuhan :
BB : 15 kg
TB : 106 cm
LK : 50 cm
Perkembangan :
KPSP : Meragukan
TDD : Normal
TDL : Normal
KMPE : Normal
GPPH : Normal
34
Evaluasi : ibu merasa senang
35
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal :
Pukul : 09.10 WIB
36
Diagnosa : An.V usia 66 bulan 8 hari dengan keterlambatan perkembangan
motorik gerak halus
DS : Ibu mengatakan anakanya lahir pada tanggal 21 September 2016
Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat
DO : Pemeriksaan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan)
Jumlah jawaban ‘’Ya’’=10 ‘’Tidak’’= 0
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan anaknya bahwa pada pemeriksaan
anak sudah dapat menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh
2. Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh dan melakukan stimulasi dengan
maksimal
3. Memberikan edukasi pada ibu mengenai pola istirahat seperti tidur 1-2 jam di
siang hari dan 8 jam di malam hari.dan pola nutrisi pada anak seperti sarapan
pagi,meminum susu,mengkonsumsi buah dan sayur serta lauk pauk
4. Mengajarkan ibu untuk memantau perkembangan anak setiap hari
5. Memberikan motivasi pada ibu untuk selalu memberikan stimulasi pada
anaknya sesering mungkin.
37
LEMBAR IMPLEMETASI
38
Evaluasi : ibu bersedia melakukannya
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian terhadap anak V usia 66 bulan 8 hari dengan hasil
KPSP jawaban Ya : 8 jawaban Tidak : 2 .Kemudian telah dilakukan stimulasi
perkembangan selama 7 hari dari tanggal 29 Maret - 7 April didapatkan hasil
yang baik dalam pencapaian KPSP, anak menunjukkan kemajuan perkembangan.
B. Saran
Untuk Mahasiswa
1. Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tentang masalah – masalah dan cara melakukan
penilaian tumbuh kembang anak.
2. Dalam melakukan proses kebidanan perlu dilakukan asuhan secara
menyeluruh agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
3. Etika dan sopan santun diperhatikan dan diterapkan dalam menghadapi klien
maupun keluarga klien agar mereka tidak cemas dan percaya pada percaya
pada petugas
39
DAFTAR PUSTAKA
40