BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Manuaba, IGB)
1000 kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka
512 jiwa dan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah 36 jiwa.
2
demikian perubahan ini tampak masi sangat tinggi dan belum dapat
tersebut.
studi kasus asfiksia ringan pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum
Sawerigading Palopo.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Ilmiah
3. Manfaat Institusi
5
ilmiah berikutnya.
4. Bagi Penulis
ringan.
E. Metode Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini digunakan dasar teori yang
berikut:
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
a. Anamnese
dibutuhkan.
b. Pemeriksaan Fisik
perkusi.
3. Studi dokumentasi.
lainnya.
F. Sistimatika Penulisan
Studi kasus ini terdiri dari lima bab dan disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
2. Perawatan
1. Pengertian
2. Etiologi
4. Klasifikasi Asfiksia
7. Cara Resusitasi
8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
9
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
2. Perawatan
Hal ini ditunjukkan untuk merawat bayi baru lahir pada menit-menit
kehidupan:
c. Perlihatkan bayi pada orang tua dan tempatkan pada perut ibu
1. Pengertian
11
secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini biasanya
mungkin timbul.
(Wiknjosastro, 2005)
(http://kusuma.blog.friendster.com/2008)
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga
(Manuaba, 1998)
2. Etiologi
12
atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin, maka akan terjadi asfiksia
a. Faktor Ibu
1) Hipoksia Ibu, hal ini akan menimbulkan hipoksia janin, hipoksia ibu
b. Faktor Plasenta
c. Fator Fetus
13
Tali pusat menumbung lilitan tali pusat, kompresi tali pusat antara janin
d. Faktor Neonatus
janin.
Cranial
(Wiknjosastro, 2005)
Klinis
yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan
asfiksia berat. Usaha bernafas tidak tampak dan bayi selanjutnya berada
14
dalam periode apnue kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan
penurunan TD.
gukogen tubuh. Sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati
fungsi jantung
darah ke paru dan demikian pula kesistem sirkulasi tubuh lain akan
mengalami gangguan.
(Rustam, 1998)
penilaian yaitu yang disebut dengan skor APGAR. Skor APGAR biasanya
dinilai 1 menit setelah bayi lahir lengkap pada skor APGAR menit 1 ini
pedoman resusitasi dan perlu juga dinilai setelah 5 menit bayi lahir
15
karena hal ini mempunyai koralasi yang erat dengan morbiditas dan
mertilitas neonatal.
4. Klasifikasi Asfiksia
terkendali.
d. Penilaian BBL perlu dikenal baik, agar resusitasi yang dilakukan dapat
(Prawiroharjo, 2005).
(Wiknjosastro, 2005)
6. Cara Resusitasi
b. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas
yang datar
d. Hisap lendir dengan menghisap lendir dec dari mulut apabila sudah
f. Nilai Pernapasan
hasil kalikan 10, denyut jantung > 100 x /menit. Nilai warna kulit jika
O2. denyut jantung < 100 x / menit lakukan ventilasi tekanan positif.
masker harus menutupi hidung dan mulut tidak menutupi mata. jika
tidak ada ambubag beri bantuan nafas mulut kemulut. Kecepatan PPV
40-60 x/menit.
Hasil kalikan 10
i. Kompresi jantung
18
kompresi jantung
ada.
sampai denyut jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
l. Jika denyut jantung 0 atau < 10x / menit. Lakukan pemberian obat
m. Lakukan penilaian denyut jantung janin jika > 100x/menit hentikan obat
respon terhadap diatas dan tanpa ada hiporolemi beri natrikus dengan
pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta KB.
tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan pasien.
a) Riwayat kesehatan
kebidanan.
kebidanan.
oleh bidan dan sebagian lagi dilakukan oleh klien atau anggota tim
asuhan klien.
24
efektif.
a. Pengertian
Data Objektif
Langkah II Langkah II Asesment
Langkah III
Rencana Asuhan
Langkah IV Implementasi
Asuhan Kebidanan
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
No . registrasi : xxxx
A. Identitas
1. Identitas bayi
Nama : By “V”
Umur : 0 hari
Agama : Islam
Anak ke : 1(satu)
Alamat : XXXX
Suku : Bugis/Bugis
Pendidikan : D3/S1
Pekerjaan : Perawat/PNS
Alamat : xxxx
28
B. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGIS
1. Riwayat Kehamilan
a. P1 Ao
Hipertensi.
e. TT2x
1. Nutrisi / Cairan
2. Eliminasi
3. Personal Hygiene
F. PEMERIKSAAN FISIK
2. BB lahir : 3400 gr
3. PB lahir : 51 cm
4. TTV : N : 90x/mnt
P : 30x/mnt
S : 36,50c
APGAR SCORE
Tanda o 1 2
Apperence Pucat Badan Seluruh tubuh 1 1
merah,ekstremita kemerahan
s biru
Pulse Tdk ada <100 > 100 1 2
Grimance Tdk ada Sedikit gerakan Batuk bersin 1 1
Activity Tdk ada Ekstremitas Gerakan aktif 1 1
dalam sedikit
30
fleksi
Respiratio Tdk ada Lemah/Tidak Baik/menangis 1 1
Jumlah 5 6
5. Kepala
1) Sirkumferensia Fronto-oksipitalis :
34 cm
2) Sirkumferensia Submento-Bregma :
35 cm
3) Sirkumferensia Suboksipitalis-Bregmatika :
35 cm
4) Sirkumferensia Mento-oksipitalis :
32 cm
31
6. Mata
7. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, daun telinga lunak, dan
mudah terlipat
8. Mulut / Bibir
Bibir Nampak merah, lembab, reflex isap lemah, tidak ada tanda-
9. Leher
jungularis.
10. Dada
tidak menonjol.
b. Lingkar dada : 35 cm
12. Perut
32
Bentuk bulat, perut bayi lembek pada saat dalam keadaan diam,
13. Genetalia/anus
b. Anus berlubang
14. Tungkai/kaki
15. Kulit
Warna kulit badan kemerahan dan ekstremitas biru, dan tidak ada
Do :
2009
3. PBL : 51 cm
4. JK : Perempuan
menangis.
2. Bayi lahir tidak segera menangis atau asfiksia ringan terjadi karena
Ds :-
Do :
biru.
Bayi lahir tidak segera menangis terjadi karena pertukaran gas O 2 dan
1998).
1. Atur posisi bayi dengan posisi kepala sedikit ekstensi dan Bebaskan
teratur.
menangis.
3. Lakukan resusitasi
spontan.
V. LANGKAH V INTERVENSI
Kriteria :
2. Bayi menangis
lingkungan.
2. Atur posisi bayi dengan posisi kepala sedikit ekstensi dan Bebaskan
teratur.
menangis.
4. Lakukan resusitasi
spontan.
4. Melakukan resusitasi
jantung.
S: 36,5° C
pernapasan mangap-mangap.
jantung normal.
No . Registrasi : xxxx
Identitas
1. Identitas bayi
Nama : By “V”
Umur : 0 hari
Agama : Islam
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : XXXX
Suku : Bugis/Bugis
Pendidikan : D3/S1
Pekerjaan : Perawat/PNS
Alamat : xxxx
1. HTP: 20-07-2009
4. BB: 3400 gr
PB : 51 cm
N : 90x/i
P : 30x/i
S : 36,50c
Assement (A)
Planning (P)
taktil.
4. Melakukan resusitasi
jantung.
Hasil: N: 148x/menit
S: 36,5° C
P: 50x/menit
No . Registrasi : xxxx
Identitas
1. Identitas bayi
Nama : By “V”
Umur : 2 hari
Agama : Islam
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : XXXX
44
Suku : Bugis/Bugis
Pendidikan : D3/S1
Pekerjaan : Perawat/PNS
Alamat : xxxx
1. HTP: 20-07-2009
4. BB: 3400 gr
PB : 51 cm
N : 130x/i
P : 50x/i
45
S : 36,50c
Assement (A)
Planning (P)
Hasil: N : 130x/i
P : 52x/i
S : 36,50c
(ondemand).
imunisasi
BAB IV
PEMBAHASAN
membandingkan antara tinjauan kasus pada bayi “V” dengan asfiksia ringan
A. Pengumpulan data
yang meliputi identitas bayi dan ibu, data biologis/fisiologis riwayat kehamilan,
bernafas secara sepontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia terjadi karena
gangguan gas serta transpor O 2 dari ibu kejanin sehinga terjadi gangguan
Data yang diperoleh pada kasus bayi “V” yaitu asfiksia ringan dengan
melihat data yang diperoleh maka tidak terdapat perbedaan tinjauan pustaka
berarti karena adanya sikap kooperatif dan keluarga bayi “V” dapat menerima
dapat segera bernafas secara sepontan dan teratur setelah lahir. Sedangkan
tinjauan pada kasus bayi “V” ditemukan tidak segera menagis, gerakan atau
tonus otot tidak aktif dan warna kulit merah, ekstremitas biru sehingga
Demikan penerapan tinjauan pustaka dan tinjauan studi kasus pada bayi
“V” secara garis besar tampak adanya persamaan dalam diagnosa Aktual
C. Masalah Potensial
adanya masalah potensial yang mungkin terjadi pada bayi “V” berdasarkan
jika kondisi yang tidak normal apabila tidak mendapat penanganan segera
“V” dan tinjauan pustaka asfiksia ringan jika tidak ditangani segera dapat
kemungkinan terjadinya asfiksia berat, hipotemi dan infeksi tali pusat. Bidan
sehingga bayi “V” diperlukan tindakan yang segera. Dengan demikian adanya
studi kasus dilahan praktek dan ini berarti tidak ada kesengajaan.
49
yang termasuk indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien serta
rasional yang relevan dan diakui kebenarannya, situasi dan kondisi harus
secara teoritis.
berikut; masalah aktual (bayi baru lahir aterm dengan asfiksia ringan),
masalah potensial (asfiksia berat dan infeksi tali pusat), rencana tindakan
yaitu: keringkan tubuh bayi,ganti kain yang basah dengan yang kering,
bersikan dan bungkus tubuh bayi, atur posisi bayi dengan kepala sedikit
ekstensi dan bersihkan mulut dan hidung dan lakukan rangsangan taktil,
jantung, atas anjuran dokter beri Vit. K dan perawatan tali pusat setelah
asfiksia teratasi.
hidung. Hal ini menunjukan bahwa ada kesamaan antara tinjauan pustaka
praktek.
tindakan harus efisiensi dan menjamin rasa aman bagi klien. Implementasi
dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan serta bekerja sama dengan tim
Pada studi bayi “V” dengan asfiksia ringan semua tindakan yang telah
kerja sama dan penerimaan yang baik, keluarga klien dan petugas kesehatan
studi kasus bayi, dengan asfiksia ringan tidak ditemukan hal-hal yang
sudah teratur yaitu: 148 x/menit dan bayi menangis dan dapat bernafas
secara spontan sesuai tinjauan pustaka, oleh karena itu bila dibandingkan
dengan tinjauan pustaka dan studi kasus bayi “V” secara garis besar tidak
ditemukan kesengajaan.
BAB V
52
praktek melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada bayi
A . Kesimpulan
mengalami asfiksia.
B. Saran
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
54
Sarwono Prawirohardjo
Juni 2009.
Varney Helen, 2002. Buku Saku Bidan. Varney’s midwifery Text Book. Third