DOSEN PEMBIMBING :
Verawati Pulungan, SST., MKM
Oleh :
EVI MENIANI HARAHAP
NIM: PO71242230278
PENDAHULUAN
A. Perencanaan Kehamilan
1. Pengertian
dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan
dilakukan setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik
dan finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih, 2017).
akan mempersiapkan calon ibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan
diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada penyakit yang
b. Kesiapan fisik
fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan
kalau kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima akan
memengaruhi janin.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik ini
badan yang jauh dari ideal juga memicu terjadinya berbagai gangguan
kesehatan.
seperti ini dibutuhkan untuk pembentukan sperma dan sel telur yang
baik.
pembuahan makin kecil. Sering stress juga bukan kebiasaan yang baik.
Apalagi, kalau sibuk kerja dan lupa istirahat.
(jamur, bakteri, dan virus), bahan kimia beracun (timah hitam dan
c. Kesiapan Finansial
diantaranya:
1) Sumber keuangan
Inilah beberapa dana yang wajib disiapkan sebagai calon orang tua,
yaitu:
a) Saat hamil
(bila ada).
b) Saat bersalin
penolong persalinan.
1) Masa subur
Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk
menstruasi. Adanya hasrat antara suami dan istri adalah sesuatu yang
wajar, penyaluran hasrat tersebut akan memulai hasil yang baik jika
1. Definisi
antara tinggi badan dan berat badan akibat jaringan lemak yang berlebihan
dari dalam tubuh sehingga terjadi berat badan yang berlebih atau obesitas
meningkat setelah usia 35 tahun. Kenaikan berat badan normal saat kehamilan
berkisaran 12-16 kg, jika kenaikan yang terjadi lebih dari itu berati ibu
beresiko mengalami kegemukan atau obesitas. Ibu hamil yang obesitas akan
diabetes gastasional dan preeklamsia (Yao, Ananth, Park, Pereira, & Plante,
2016).
Ibu hamil yang obesitas juga lebih banyak disarankan untuk menjalani
membuat ibu sulit bersalin secara alami dan berisiko komplikasi jika tetap
melahirkan secara alami tak hanya itu, bayipun akan ikut terpengaruh oleh
2016).
hidup. Lemak disimpan sebagai cadangan energi dijaringan adipose dalam bentuk
trigliserida (lemak dalam aliran darah) dan jika dibutuhkan akan dilepaskan
dalam bentuk asam lemak bebas dan digunakan diseluruh tubuh yang
waktu tertentu, disisi lain adanya cadangan lemak yang berlebihan akan
2. Epidemiologi
terhadap ibu yang dapat ditimbulkan pada kehidupan selanjutnya serta secara
ekonomi akan membutuhkan biaya yang lebih banyak (Gunatilake & Perlow,
2015).
obesitas pada penduduk usia > 18 tahun sebesar 21,8 %. Data obesitas tiap
Obesitas pada perempuan usia > 18 tahun di indonesia pada tahun 2018
sebesar 21,8%, meningkat 4,3% dari tahun 2007 (10,5%) dan 7% dari tahun
2013 (14,8%) dimana prevelensi terendah di nusa tenggara timur 10,3% dan
hamil disebabkan oleh banyak faktor antara lain usia ibu saat hamil, paritas,
riwayat keluarga, pendidikan, status sosial ekonimi dan faktor pola makan.
Faktor yang menyebabkan obesitas pada ibu hamil (Gunatilake & Perlow,
2015) :
a. Riwayat keluarga
memicu obesitas. Hal ini dikarenakan pada saat ibu hamil maka unsur sel
lemak yang ada didalam tubuh yang berjumlah besar dan melebihi batas
normal secara otomatis akan diturunkan pada keluarga. Selain itu riwayat
b. Pola makan
mengandung nutrisi. Namun, bukan berati ibu hamil boleh memakan apa
saja, beberapa harus harus diperhatikan seperti pola makan secara teratur
hamil dengan obesitas akan makan jika ia merasa ingin makan, bukan
kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi secara terus menerus tanpa
hamil obesitas. Pola makan abnormal yang dapat menjadi penyebab ibu
yaitu aktivitas olahraga secara umum dan angka metabolisme basal atau
tubuh. Ibu hamil dengan olahraga yang teratur maka pengeluaran kalori
meningkatnya angka kejadian obesitas pada ibu hamil. Ibu hamil yang
tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori, jika ibu hamil sering
b. Diabetes millitus.
kalori dari tubuh serta penurunan aktivitas fisik (sedentary life style) yang
sesorang diatur oleh mekanisme saraf dan humoral yang dipengaruhi oleh
setelah mendapatkan sinyal aferen (sinyal sensorik) dan perifer (jaringan adiposa,
pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan
waktu makan, serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida
Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan
5. Manifestasi Klinik
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur dan berat badan
meningkat dengan pesat. Berikut bentuk tubuh, penampilan dan raut muka
c. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu berbentuk ganda, wajah bulat dengan pipi tembem. Lengan
atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemuka pada bisep dan
trisep.
lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa
dibandingkan ibu hamil dengan berat badan normal, obesitas beresiko tinggi
luka (Luwies, 2017). Komplikasi obesitas pada ibu hamil sebagai berikut :
b. Preeklamsia
mengalami obesitas dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk mengalami
c. Diabetes gastasional
seseorang wanita hamil. Penyakit ini timbul ketika kadar glukosa tinggi
d. Operasi caesar
dimana irisan dilakukan di perut ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
normal menjadi lebih sulit atau bahkan tidak dapat dilakukan. Operasi
caesar sebagai satu-satunya pilihan bersalin. Sebab ibu hamil dengan berat
badan 95 kg akan sulit bersalin secara normal dan banyak komplikasi yang
Komplikasi yang terjadi pada bayi dari ibu yang mengalami obesitas :
1) Kelainan kongenital
dengan obesitas pada ibu. Kelainan tersebut antara lain Defek Tabung
dengan makrosomia yaitu bayi dengan berat badan 90 persentil Large for
Gastasional Age (LGA) atau 4,5 kg. Dalam penelitian menunjukan dari
100 bayi yang lahir dengan LGA, 11 diantaranya berasal dari ibu yang
e. Prematuritas
f. Antepartum stillbirth
stillbirth pada ibu hamil dengan oebsitas 2-5 kali lebih tinggi
kelas III resiko terjadinya stillbirth 1,5 lebih tinggi dibandingkan dengan
Pengaturan nutrisi dan pola makan pada individu dengan obesitas tidak
badan agar tetap stabil dan mencegah peningkatan kembalinya berat badan
b. Perbanyak aktivitas
Olahraga dan aktivitas fisik memberikan manfaat yang sangat besar dalam
penatalaksanaan overweight dan obesitas. Olahraga akan memberikan
2016).
jumlah sedang dan mengandung nutrisi, rendah lemak dan rendah kalori
d. Kejadian obesitas
oebsitas. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami obesitas memilili
masa lemak lebih banyak dibandingkan dengan bayi lahir dari ibu dengan
berat badan normal. Penting untuk diperhatikan bahwa bayi yang terlahir
dari ibu obesitas 2 kali beresiko untuk menjadi obesitas pada usia 24 bulan
dan anak-anak dengan berat badan yang lebih dari normal cendrung untuk
mengalami berat badan lebih pada usia 12 tahun. Pada penelitian di
obesitas pada saat remaja. Selain itu juga dari penelitian tersebut
menyatakan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan lebih sangat
dipengaruhi oleh status berat badan ibu saat sebelum kehamil maupun