PRAKONSEPSI
TUGAS MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Berkat dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penulis, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, maka dengan ini peneliti
Malahayati.
3. Dainty Maternity, SST., M.Keb., Bdn. Selaku Ketua Program Studi DIV
Kebidanan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Penulisan.................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diberikan meliputi pelayanan pemeriksaan fisik, pemberian imunisasi Tetanus
Toksoid (TT), pemeriksaan status gizi dengan penanggulangan masalah
Kurang Energi Kronis (KEK) dan status anemia, Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) kesehatan, dan pelayanan kesehatan lainnya (WHO, 2013;
Azizah, 2021).
Peran pemerintah dan tenaga kesehatan agar memperhatikan status gizi
masyarakat khususnya wanita pra konsepsi agar dapat lebih memperhatikan
status kesehatan dan kualitas gizi. Serta pentingnya pemberian informasi
kepada wanita pra konsepsi melalui penyuluhan, flipchart dan poster tentang
kesehatan (Puli et al. n.d. 2014).
Perbaikan kesehatan pra konsepsi berdampak pada peningkatan
kesehatan reproduksi dan dapat menurunkan resiko pengeluaran biaya yang
mungkin muncul karena masalah kesehatan reproduksi. Meskipun masalah
kekurangan energi kronis (KEK) ibu dapat mempengaruhi kematian ibu dan
anak, namun program yang dilakukan pemerintah masih belum efektif untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini terlihat disalah satu program yang
dilakukan pemerintah, yaitu SUCATIN. Program tersebut tidak dilakukan oleh
beberapa KUA dan jika dilaksanakan belum memuat materi mengenai gizi
prakonsepsi dengan lengkap sehingga pengetahuan gizi calon pengantin masih
sedikit (Dieny., Kurniawati, 2019).
2
1.3 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa kesehatan khususnya
mahasiswi kebidanan dalam meningkatkan wawasan pengetahuan terkait
pranikah dan prakonsepsi.
2. Manfaat Aplikatif
Petugas kesehatan hendaknya mengoptimalkan penggunaan media online
selama era adaptasi kebiasaan baru kepada calon pengantin terkait dengan
pemberian konseling yang terbatas di Puskesmas sehingga pengetahuan
tentang kesiapan prakonsepsi pada calon pengantin meningkat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pranikah Dan Prakonsepsi
Masa pra konsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadinya pertemuan antara ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita pra
konsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap
menjadi seorang ibu. Reproduksi manusia merupakan hasil dari pembentukan
kompleks yang melibatkan interaksi berbagai proses, seperti genetik, biologis,
lingkungan dan tingkah laku. Proses pra konsepsi dialami oleh pria dan wanita
sebagai tahap sebelum konsepsi (Dieny., Kurniawati, 2019)
Masa pra konsepsi merupakan fase dalam siklus kehidupan yang
memerlukan perhatian khusus terutama dari segi pencakupan kebutuhan
energi dan zat gizinya. Status gizi wanita yang optimal dalam masa persiapan
kehamilan merupakan hal yang krusial dan mempengaruhi outcome dari
kehamilan. Dikhawatirkan dengan asupan makan yang kurang baik dari segi
jumlah maupun kualitasnya, dapat berakibat buruk bagi calon ibu, salah satu
dampaknya adalah pertambahan berat badan saat kehamilan yang tidak
adekuat. Penambahan berat badan dibutuhkan saat kehamilan 12 sesuai
dengan status gizi ibu sebelum hamil (Anggraeny., Aristiningsih, 2017)
2.2 Kesehatan Dalam Periode Pra Konsepsi
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang sedang dalam peralihan
masa remaja akhir hingga usia dewasa awal. Karakteristik WUS yang paling
utama adalah ditandai dengan peristiwa fisiologis, seperti menstruasi dan
tercapainya puncak kesuburan dengan fungsi organ reproduksi yang sudah
berkembang dengan baik. WUS diasumsikan sebagai wanita dewasa yang siap
menjadi seorang ibu. Kebutuhan pada masa ini berbeda dengan masa anak-
anak, remaja, ataupun lanjut usia. Kebutuhan zat gizi pada masa ini menjadi
penting karena merupakan masa dalam mempersiapkan kehamilan dan
menyusui. WUS sebagai calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus
diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang
generasi penerus akan ditentukan oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan
4
selama kehamilan, masa pernikahan dapat dikaitkan dengan masa pra konsepsi
karena setelah menikah wanita akan menjalani proses konsepsi (Dieny.,
Kurniawati, 2019)
5
prakonsepsi yaitu pada masa sebelum konsepsi dan masa anatara konsepsi
yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun sebelum konsepsi.
(WHO, 2013).
2. Manfaat skrreening pranikah
a. Bagi seorang wanita. skrining para nikah tidak hanya sekedar untuk
merencanakan kehamilan, tetapi untuk menjaga dan memilih
kebiasaaan untuk hidup sehat
b. bagi seorang laki laki. skrining pra nikah berguna untuk memilih untuk
menjaga tetap sehat dan membantu orang lain untuk melakukan hal
yang sama, dan sebagai mitra wanita berarti mendorong dan
mendukung kesehatan pasangannya dan jika menjadi seorang ayah, ia
akan melindungi anak-anaknya. Jadi kesehatan prakonsepsi adalah
tentang menyediakan diri sendiri dan orang yang Anda cintai dengan
masa depan yang cerah dan sehat.
c. Bagi bayi. skrining pra nikah akan membuat orang tua melaksankan
hidup sehat sebelum dan selama kehamilan sehingga akan melahirkan
bayi tanpa cacat atau keadaaan yang tidak normal lainnya dan
memeberi kesempatan pada bayi terhadap bayi untuk memulai
kehidupannya dnegan sehat.
d. Bagi keluarga. skrining pra nikah akan menciptakan keluarga yang
sehat dan akan menciptakan kualitas keluarga yang lebig baik dimasa
yang akan datang. (CDC, 2006; Yulizawati, 2016)
3. Perawatan Prakonsepsi
Perawatan prakonsepsi memiliki efek positif pada berbagai aspek
kesehatan antara lain:
a. mengurangi angka kematian ibu dan anak
b. mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c. mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan
d. mencegah bayi lahir mati, lahir prematur dan Berat lahir rendah
e. mencegah cacat lahir
f. mencegah infeksi neonatal
g. mencegah berat badan rendah dan stunting
6
h. mencegah penularan vertikal HIV / IMS
i. menurunkan risiko beberapa bentuk kanker pada anak
j. menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskular penyakit di
kemudian hari (CDC, 2006; Yulizawati, 2016).
4. Intervensi Screning Pranikah
Intervensi dalam skrining pranikah:
a. Mengelola kondisi medis (seperti diabetes, obesitas, fenilketonuria,
infeksi menular seksual, hipotiroidisme, gangguan kejang, dan HIV),
termasuk konseling wanita tentang pilihan pengobatan yang paling
aman selama kehamilan.
b. Konseling perempuan untuk menghindari risiko tertentu (seperti
konsumsi alkohol, merokok, resep dan over-the-counter penggunaan
obat teratogenik, asupan vitamin berlebih, gizi, dan paparan zat
beracun).
c. Konseling perempuan untuk terlibat dalam perilaku sehat (seperti
perencanaan reproduksi kehidupan, konsumsi asam folat, dan nutrisi
yang tepat).
d. Konseling perempuan tentang ketersediaan vaksin untuk melindungi
bayi mereka dari konsekuensi dari infeksi yang mempengaruhi ibu
(seperti rubella, varicella, dan hepatitis B).
e. Konseling pria untuk menghindari risiko tertentu (seperti penggunaan
tembakau dan paparan zat beracun).
f. Konseling orang untuk terlibat dalam perilaku sehat (seperti
perencanaan reproduksi kehidupan, nutrisi yang tepat, dan
pemeliharaan berat badan yang sehat). (CDC, 2006; Yulizawati, 2016)
7
BAB III
3.1 Kesimpulan
fisik dan emosional ibu dan pasangan sehingga dapat menjadi dasar dalam
skrining prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang
terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya mengurangi kondisi yang dapat
membahayakan kehamilan.
3.2 Saran
penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
dipertanggung jawabkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Dieny, F. F., Kurniawati (2019) Gizi Prakonsepsi. Edited by nur syansiah. jakarta:
Bumi Medika.
World Health Organization. 2013. Preconception care: Maximizing the gains for
maternal and child health. http://www.who.int/maternal_
child_adolescent /documents/ concensus_ preconception_care/en/ 2.
Permenkes. 2014.
Yulizawati, Y., Nurdiyan, A., Iryani, D., & Insani, A. A. (2017). Pengaruh
pendidikan kesehatan metode peer education mengenai skrining prakonsepsi
terhadap pengetahuan dan sikap wanita usia subur di wilayah Kabupaten
Agam Tahun 2016. Journal of Midwifery, 1(2), 11-20.