Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN

INFERTILITAS
(PERSIAPAN IVF)

EVI ULANSARI
LITA ANGGRAINI
MISRATI
WIDY FITRI NORIZA
YUYUN WAHYUNI MK
KONSEP DASAR
INFERTILITAS

Infertilitas di defenisikan sebagai


ketidakmampuan pasangan untuk
mencapai kehamilan setelah 1 tahun
hubungan seksual tanpa pelindung
(Prawirohardjo,2014).
Klasifikasi Infertilitas

1. Infertilitas primer yaitu 2. Infertilitas sekunder


pasangan suami-istri yaitu jika perempuan penah
hamil, akan tetapi
belum mampu dan belum
kemudian tidak berhasil
pernah memiliki anak
hamil lagi walaupun
setelah 1 tahun , tanpa bersenggama teratur, tanpa
menggunakan alat alat kontrasepsi.
kontrasepsi.
Penyebab Infertilitas

Pada Perempuan
A. Faktor Penyakit

Endometriosis Mioma Uteri

Saluran telur
yang
tersumbat
Infeksi Panggul Kista
B. Faktor Fungsional

Gangguan pada pelepasan


sel telur (ovulasi)

Gangguan pada leher


rahim

Gangguan implantasi
Penyebab Infertilitas

Pada Laki-laki
A. Kelainan Pada Alat Kelamin
Kemampuan ereksi
Hypospadia
kurang

Ejakulasi retrograd Gangguan pada sperma

Varikokel
Penyebab karna suami-istri

 Gangguan pada  Emosi karena didahului


hubungan seksual orang lain hamil
 Kesalahan teknik
sanggama
 Masalah tertekan karena
sosial ekonomi belum
stabil
 Masalah dalam
pendidikan
Pemeriksaan Diagnostik

 Analisis Sperma  Laparoskopi


Jumlah > 20 juta/ml melalui sistem mini dinding perut
 Pemeriksaan Hormon dan memasukkan teropong kamera
FSH,LH, estrogen, progesteron, ke dalam perut.
prolaktin  Hidrotubasi
 Uji Pasca Senggama
Tindakan medis ini dilakukan
mengetahui kemampuan tembus dengan menyemprotkan cairan
spermatozoa menyerbu lendir khusus ke tuba falopi, agar saluran
serviks.
telur dapat terlihat lebih jelas
 Histerosalpingografi HSG dalam pemindaian
Tes kesuburan ini menggunakan  USG Transvaginal
foto Rontgen untuk mengambil pengambilan gambar organ
gambar bagian dalam rahim, tuba reproduksi menggunakan alat
fallopi, dan daerah sekitarnya USG melalui vagina
Tatalaksana

1. Pengetahuan tentang siklus menstruasi, dan waktu yang tepat


untuk coital.
2. Pemberian terapi obat seperti : Terapi penggantian
hormon (pemberian obat estrogen pada wanita yang kekurang
hormon estrogen).
3. Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak
secara luas
4. Pengangkatan tumor atau fibroid
5. Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
6. Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
Tatalaksana

7. Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti,


perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas
dan ketat, minuman beralkohol, berolahraga.

8. Inseminasi intrauterin merupakan pilihan pada tatalaksana


infertilitas idiopatik menempatkan sperma dalam jarak yang dekat
terhadap 1 atau lebih oosit berpotensi meningkatkan kemungkinan
terjadinya kehamilan.
IVF

Fertilisasi in vitro (IVF) Bayi tabung merupakan salah satu terapi


utama infertilitas pada wanita, terutama pada wanita dengan kerusakan
tuba falopi, dilakukan dengan pemberian injeksi gonadotropin untuk
hiperstimulasi ovarium terlebih dahulu dan 36 jam kemudian pasien
menjalani aspirasi jarum dengan ultrasonografi transvaginal dan
pengambilan oosit. Setelah itu, oosit akan ditaruh di media khusus dan
dilakukan inseminasi dengan sperma
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN
INFERTILITAS (PERSIAPAN IVF)

Identitas Pasien
Nama Istri : Ny A Nama Suami : Tn. N
Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun
Suku : Sunda Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Alamat : Jl Jagakarsa No 17 001/007 Jakarta Selatan
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan
Pasien mengatakan datang ke RS untuk konsultasi persiapan bayi tabung

2. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Ibu mengatakan belum pernah hamil.
3. Data Psikologi
Pasien mengatakan merasa cemas akan kegagalan saat proses bayi tabung
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaraan : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 87x/menit
Suhu : 36,0 C̊
Pernafasan : 22x/menit
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 52 kg
ASSASMENT
a. Diagnosa
Pasien Ny A Usia 26 tahun dengan Infertilitas Primer (persiapan
proses IVF)
b. Masalah Potensial
Cemas akan kegagalan IVF
c. Kebutuhan
1. konseling tentang gizi, pola hidup sehat
2. Dukungan spritual, emosional, dan sosial
3. konseling tentang persiapan bayi tabung
.
PLANNING
1. Memberikan konseling pada pasien tentang kebutuhan nutrisi seperti
pola makan sehat rendah karbohidrat tinggi protein tanpa lemak,
mengkonsumsi buah dan sayuran segar, kacang-kacangan, susu rendah
lemak dan konsumsi multivitamin serta asam folat, agar pasien tahu bahwa
nutrisi juga berpengaruh untuk proses kesiapan bayi tabung
EV : pasien mengatakan mengerti dan akan mengubah pola makan serta
akan mengkonsumsi multivitamin

2. Memberitahu pasien tidak mengkonsumsi makan makanan junkfood


atau siap saji karna memberikan efek yang kurang sehat bagi kondisi
kesuburan pasien.
EV : pasien mengatakan mengerti dan akan berhenti mengkonsumsi
makanan junkfood
3. Memberikan konseling pada pasien untuk menerapkan pola hidup sehat
seperti berolahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol,
agar meningkatkan kesehatan pasien
EV : pasien mengatakan mengerti dan mampu mengulangi apa yang telah
dijelaskan

4. Memberitahu pasien akan persiapan mental seperti saling mendukung antar


pasangan atau selalu berkomunikasi saling terbuka, kontrol emosi dan hindari
stress dengan melakukan hal-hal yang disukai atau berekreasi ketempat yang
belum pernah di kunjungi, karna emosi dan stress sangat berpengaruh terhadap
kesuburan.
EV : pasien mengatakan mengerti dan akan melakukan anjuran yang telah
diberikan nya.
5. Memberitahu pasien untuk menjaga gaya hidup sehat seperti mengurangi
aktifitas berlebihan, perbaiki waktu tidur karna kelelahan dan waktu tidur kurang
akan mempengaruhi produktifitas organ reproduksi saat proses IVF
EV : pasien mengerti dan akan mengubah gaya hidup sehat.

6. Berikan reinforcement kepada pasutri akan resiko kegagalan IVF agar


mengurangi kecemasan pasien akan kegagalan proses IVF
EV : pasien mengerti dan akan tetap yakin untuk keberhasilan proses IVF.
7. Memberitahu sekilas pada pasien tahapan proses IVF, seperti tahapan pertama
pematangan sel telur dengan memberikan obat-obatan waktunya 1-2 minggu,
tahapan kedua pengambilan sel telur, tahapan ketiga pengambilan sel sperma,
tahapan ke empat pembuahan atau penyatuan sel telur dan sel sperma di suatu
wadah khusus hingga menjadi benih atau janin. Tahapan kelima transfer benih
dilakukan 3-5 hari dokter akan memasukkan selang fleksibel(kateter) melalui
kelamin kemudian disuntikkan benih tersebut proses ini dikatakan berhasil jika
benih(embrio) tertanam didinding rahim selama 6-10 hari
EV : pasien mengatakan mengerti penjelasan singkat akan proses IVF

8. Anjurkan pasien untuk selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa agar di setiap
sesi pengobatannya disegerakan mendapatkan kehamilan.
EV : pasien mengatakan selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa.

9. Berkolaborasi dengan dokter spesialis untuk proses IVF


Pembahasan

Pasangan infertil adalah suatu kesatuan hasil interaksi biologik yang tidak
menghasilkan kehamilan dan kelahiran bayi hidup (Manuaba,2018). Pada
kasus tersebut Ny A usia 26 tahun sudah menikah sejak 2 tahun yang lalu
tetapi belum mempunyai anak, akan melakukan proses bayi tabung namun
disamping itu ada persiapan yang harus disiapkan seperti kesiapan mental,
maupun fisik.

Anda mungkin juga menyukai