Disusun Oleh
P0 5140420 008
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Komprehensif
Oleh:
Meiriska Eka Syasmi
NIM. P05140420008
Menyetujui,
PEMBIMBING AKADEMIK
PEMBIMBING LAHAN
Mengetahui
Ketua Jurusan
Ketua Prodi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Kebidanan
Fisiologi Holistik Masa Nifas Dan Menyusui. Laporan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB IV PENUTUP.........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Diharapkan pada tahun 2010 AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, dan partus macet 5 % (Depkes
RI, 2008).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah masih cukup tinggi, mencapai
128,96 per 100.000 kelahiran hidup selama tahun 2010. Angka sebanyak itu,
2
jauh lebih tinggi dibandingkan target nasional pada tahun 2010 sebesar 125
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Pada
masa nifas, seorang ibu akan rentan terhadap infeksi. Untuk itu, menjaga
buang air besar atau buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin.
Caranya yaitu dibersihkan dengan air hangat atau air bersih dan kassa steril
mencuci tangan sampai bersih. Pada waktu mencuci luka (episiotomi), ibu
harus mencucinya dari arah depan ke belakang dan mencuci daerah anusnya
B. Tujuan
1. Tujuan umum
3
Menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan kebidanan praktik
2. Tujuan khusus
perineum.
subyektif dan data obyektif pada kasus Ny.V usia 22 tahun dengan
luka perineum.
perineum.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Pasien
5
BAB II
1. Definisi
dengan sehat. Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang
untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada
ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
1
a. Rupture
b. Episotomi
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki. Pada gambar
berikut ini dijelaskan tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai
1) Episiotomi medial
2) Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
a) Tuberositas ischii
2
b) Arteri pudenda interna
4. Lingkup Perawatan
1) Saat mandi
pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil
3
akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk
keseluruhan.
5. Penatalaksanaan
a. Persiapan
posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi
kaki terbuka.
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air
hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air
c. Penatalaksanaan
1) Mencuci tangannya
4
2) Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
kantung plastik.
belakang.
d. Evaluasi
a. Gizi
b. Obat-obatan
5
2) Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
koagulasi intrvaskular.
c. Keturunan
protein-kalori.
d. Sarana prasarana
perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan
penyembuhan luka.
berikut ini :
6
a. Infeksi
b. Komplikasi
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
jalan lahir.
7
Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VI/2002 tentang Registrasi
sebagai berikut :
a. Data Subjektif
data klien melalui anamnesa yaitu tentang apa yang dikatakan klien,
1) Nama
pasien lainnya.
2) Umur
8
3) Agama
4) Suku bangsa
merugikan.
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Alamat
8) Keluhan Utama
pemeriksaan.
9) Riwayat Kesehatan
9
a) Makanan
b) Minuman
c) Eliminasi
sehari-hari.
sehari-hari.
b. Data Objektif
10
Data Objektif yaitu menggambarkan pendokumentasian hasil analisa
dan fisik klien, hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) TekananDarah
d) Suhu
e) Denyut Nadi
f) Respirasi
g) Berat Badan
11
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Rambut
c) Muka
d) Mata
e) Hidung
f) Telinga
kebersihan telinga.
g) Mulut
h) Leher
i) Abdomen
12
Untuk menegtahui adakah bekas operasi, maupun nyeri
tekan.
j) Genetalia
k) Anus
l) Ektermitas
cek patella.
3) Pemeriksaan Penunjang
c. Assesment
dat subjektif dan objektif. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
13
perubahan pasien, dapat terus diikuti dan dia,nil keputusan/tindakan
d. Planning
Perencanaan dibuat saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
14
A.
B. Kajian Kasus
Pengkajian
KALA I
Identitas pasien
darah dari jalan lahir. Ibu mengatakan perutnya mules dan nyeri pada
2) Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lamanya : 7 hari
1
3) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu
Nikah ke : 1 (satu)
2
f) Dukungan suami : Suami sangat mendukung dan
terhadap kehamilan sangat mengharapkan atas
kelahiran bayinya.
6) Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pemeriksaan Umum
3
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
N :80x/menit
P : 20x/menit
S : 36,8°C
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Bentuk simetris bersih, rambut tidak rontok, tidak ada benjolan, tidak
b) Muka
c) Mata
d) Hidung
keluhan.
e) Telinga
f) Mulut
g) Leher
4
Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembengkakan
h) Payudara
keluar pada payudara kiri dan kanan dan lecet berwarna kemerahan
i) Abdomen
Tidak ada bekas operasi, ada linea nigra, kontraksi uterus baik,
j) Genitalia
k) Ekstremitas
Simetris, pergerakan aktif, kuku kanan dan kiri tidak pucat dan
5
(2) Ekstremitas bawah
3) Pemeriksaan penunjang
Hb : 12 g%
3. Analisa (A)
Ny. V P1A0 umur 22 tahun post partum dengan luka jahitan perineum
derajat II.
4. Penatalaksanaan (P)
Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5 oC
6
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules dan nyeri pada luka
kembali.
normal.
kering.
pada perineumnya.
7
7. Melakukan perawatan luka perineum post episiotomi dengan teknik
air hangat atau air bersih dan kassa steril lalu di beri betadine dan
9. Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi dan cairan, yaitu ibu harus
seperti telur, tuhu, tempe, dan ikan. Ibu juga harus minum lebih banyak
dibutuhkannya
10. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2
8
11. Menjelaskan tentang perawatan luka jahitan yaitu membersihkan
kemaluan setelah BAB dan BAK dari arah depan ke arah belakang
pembalut setidaknya 3-4 jam sekali atau setiap selesai BAB dan BAK.
12. Menjelaskan tentang ASI Ekslusif pada ibu yaitu pemberian ASI
13. Menasehati ibu bahwa hubungan seksual dapat dilakukan setelah darah
diharapkan ibu dan suami melihat waktu, dan gunakan alat kontrasepsi
seksualnya,
14. Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang rumah
9
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
masalah yang dihadapi yang berkaitan masa nifas, keluhan pada ibu nifas
dengan luka perineum post episiotomi yaitu nyeri pada jalan lahir karena
adanya jahitan (Alimul, 2006). Data Obyektif adalah data yang diambil dari
Berdasarkan pada kasus Ny. V P1A0 umur 22 tahun, 2 jam post partum
dengan perawatan luka perineum post episiotomi data subyektif adalah ibu
mengatakan merasa nyeri pada luka jahitan pada perineum post episiotomi
post episiotomi mediolateralis. Pada kasus ini maka dapat disimpulkan bahwa
Masalah yang sering muncul dalam kasus ini adalah ibu merasa nyeri
Kebutuhan yang diperlukan pada ibu nifas dengan luka post episiotomi
1
adalah penjelasan tentang rasa nyeri pada perineum karena luka perineum
Pada kasus Ny.V P1A0 umur 22 tahun nyeri pada luka jahitannya,
ditemukan masalah Nyeri pada luka jahitan perineum post episiotomi dan
after pains dan ajarkan teknik relaksasi. Pada kasus ini dapat disimpulkan
asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. V P2A0 umur 22 tahun dengan
perawatan luka perineum post episiotomi yaitu Beri tahu ibu tentang hasil
pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa
mules pada perut, anjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih
perawatan luka perineum dengan cara teknik aseptik yaitu pada daerah
luka kemudian menggunkan air hangat atau air bersih dan kassa steril,
anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, anjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup, beri ibu terapi obat dan anjurkan untuk meminumnya.
Pada kasus Ny. V P1A0 umur 22 tahun, pada teori perawatan luka
2
sedangkan pada praktik perawatan luka perineum menggunakan betadine dan
B. Analisis
Ny. V P1A0 umur 22 tahun post partum dengan luka jahitan perineum
derajat II.
C. Penatalaksaan
3. Menjelaskan tentang ASI Ekslusif pada ibu yaitu pemberian ASI Ekslusif
sedini mungkin setelah persalinan, diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
3
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada studi kasus ini merupakan asuhan yang diberikan
kepada seorang ibu nifas dengan luka perineum di BPM Fitri Andri Lestari,
mengeluarkan lendir darah dari jalan lahir. Ibu mengatakan perutnya mules
dan nyeri pada luka jahitan di perineum. Ibu mengatakan pengeluaran lokea
berwarna merah dan 3x ganti pembalut. Dan mengatakan masih nyeri pada
nasi, sayur, dan telur. Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya. Laporan
Ny.V. Asuhan yang diberikan pada Ny.V sudah sesuai dengan teori.
B. Saran
Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu ibu nifas 2 hari untuk
1
DAFTAR PUSTAKA
Damai Yanti, 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung : PT Refika Aditama
Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta.
Handayani, Sri dan Setyo Retno Wulandari.2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa
Nifas.Yogyakarta: Gosyen Publising
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info
Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Sunarsih, Tri dan Vivian Nanny Lia Dewi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Varney H., Kriebs J.M., Gregor C.L. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi I
Volume 2. Jakarta: EGC