Anda di halaman 1dari 18

JURNAL READING PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

PENGARUH KONSELING GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PRANIKAH

DisusunOleh:

NURI ZAHRATIMMAWADDAH
NPM. 2226060027.P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI STIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU 2022/2023
HALAMANPENGESAHAN

PENGARUH KONSELING GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PRANIKAH

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Bengkulu, Desember 2022

Mengetahui,

Perceptor Akademik Perseptor Lahan Mahasiswa

(Choralina Eliaghita, SST, M.Tr. Keb) Putri Nova Maulitia, SST Nuri Zahratimmawaddah

2
KATAPENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu WaTta’ala yang telah

memberikan berkah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan reading

journal berjudul “Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan

Sikap Wanita Pranikah ”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan

laporan hasil reading jurnal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, partisipasi dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Choralina Eliaghita, SST, M.Tr.Keb selaku pembimbing Akademi reading journal

yang telah membimbing dan memberikan saran dalam pembuatan reading journal.

2. Putri Nova Maulitia, SST selaku preceptor Lahan yang telah membimbing dan

memberikan saran dalam pembuatan reading journal.

3. Sumber literature dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi dalam pembuatan

reading journal.

Penulis menyadari dalam penyusunan reading journal ini masih belum sempurna,

sehingga saran dan masukan untuk perbaikan ini sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

Bengkulu, Desember 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMANPENGESAHAN ............................................................ 2
KATAPENGANTAR ........................................................................ 3
DAFTARISI ...................................................................................... 4
BAB I ................................................................................................ 6
PENDAHULUAN ............................................................................. 6
A. Masalah ...................................................................................... 6
B. Skala........................................................................................... 7
C. Kronologi ................................................................................... 7
D. Solusi ......................................................................................... 8
BAB II ............................................................................................... 9
TINJAUANPUSTAKA ..................................................................... 9
A. Asuhan Kebidanan ..................................................................... 9
B. Tabel Jurnal Reading .................................................................... 9
C. Hasil Asuhan Kebidanan dan Reading Journal........................ 13
D. Teori ......................................................................................... 13
Imunisasi TT ................................................................................... 13

BAB III ....................................................................................................... 15


SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 15

4
DAFTARLAMPIRAN

Lampiran1 Jurnal

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Masalah

Salah satu penentu kualita sumber daya manusia adalah terpenuhinya kecukupan gizi

individu. Seseorang yang mengalami kekurangan gizi maka akan berdampak pada

gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya daya tahan tubuh

yang akan berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat

diperlukan oleh setiap individu sejak masih di dalam kandungan, bayi, anakanak, masa

remaja, dewasa sampai usia lanjut.

Kementerian Kesehatan RI (2010) mendefinisikan bahwa Wanita Usia Subur (WUS)

adalah wanita yang berada dalam periode umur antara 15-49 tahun. Wanita pranikah

merupakan bagian dari kelompok WUS perlu mempersiapkan kecukupan gizi tubuhnya,

karena sebagai calon ibu, gizi yang optimal pada Wanita pranikah akan mempengaruhi

tumbuh kembang janin, kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan dan keselamatan selama

proses melahirkan.

Kurang energi kronik (KEK) masih merupakan masalah gizi utama yang sering

menimpa WUS. Seseorang dapat dikatakan KEK apabila hasil dari pengukuran lingkar

lengan atas (LILA) dibawah 23,5 cm. Prevalensi KEK pada WUS di Indonesia menurut

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2013 menunjukkan angka

sebesar 20,97%. (IPKM, 2013).

Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan

terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan, kematian janin, bayi berat lahir

rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat hingga kematian pada bayi (Stephaniedkk.

2016).

6
B. Skala

Pengetahuan mengenai gizi berperan penting dalam pemenuhan kecukupan gizi

seseorang. Tingkat pengetahuan akan mendorong seseorang memiliki kemampuan yang

optimal berupa pengetahuan dan sikap. Kurangnya pengetahuan terhadap gizi akan

mempengaruhi seseorang dalam memahami konsep dan perinsip serta informasi yang

berhubungan dengan gizi.

Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan

gizi (Supariasa, 2014). Pendidikan gizi mendorong seseorang berupa pengetahuan, dan

perubahan sikap (Notoadmojo, 2012). Hal ini disebutkan dalam hasil penelitian Sineke

dkk. tahun (2013) di wilayah puskesmas Likupang Kecamatan Likupang Timur Kabupaten

Minahasa Utara menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan ibu nifas setelah diberikan

penyuluhan. Dimana sebelum penyuluhan rata-rata pengetahuan ibu nifas adalah 13,8

setelah penyuluhan mengalami peningkat rata-rata pengetahuan menjadi sebesar 21,1.

Apabila secara dini mereka telah memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,

maka diharapkan kewaspadaan mereka pada saat hamil dapat ditingkatkan.

C. Kronologi

Sebelum diberikan konseling, sampel hanya mampu menguasai 63% dari total semua

pertanyaan yang diberikan. Dengan nilai pengetahuan yang paling tinggi diperoleh oleh

sampel yang memiliki kategori pendidikan tinggi dan nilai pengetahuan terendah diperoleh

oleh sampel yang memiliki kategori Pendidikan menengah. Hal ini berarti semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka keinginan untuk balajar dan mudah melakukan

perubahan positif semakin tinggi juga. Kategori pengetahuan sampel sebelum konseling

secara umum adalah cukup. Sebelum diberikan konseling gizi prakonsepsi, ada 5

pertanyaan tentang pengetahuan yang ≥50% dijawab salah oleh sampel.

7
Setelah diberikan konseling, terjadi peningkatan dimana sampel sudah mampu

menguasai 78,9% dari total semua pertanyaan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan rata-

rata kategori pengetahuan sampel meningkat menjadi baik. Setelah diberikan konseling

diperoleh hasil bahwa pengetahuan sampel meningkat mengenai pertanyaan tersebut,

dengan tidak ditemukannya lagi persentase sampel menjawab salah diatas 50%.

D. Solusi

Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan

gizi (Supariasa, 2014). Pendidikan gizi mendorong seseorang berupa pengetahuan, dan

perubahan sikap (Notoadmojo, 2012). Hal ini disebutkan dalam hasil penelitian Sineke

dkk. tahun (2013) di wilayah puskesmas Likupang Kecamatan Likupang Timur Kabupaten

Minahasa Utara menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan ibu nifas setelah diberikan

penyuluhan. Dimana sebelum penyuluhan rata-rata pengetahuan ibu nifas adalah 13,8

setelah penyuluhan mengalami peningkat rata-rata pengetahuan menjadi sebesar 21,1.

Apabila secara dini mereka telah memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,

maka diharapkan kewaspadaan mereka pada saat hamil dapat ditingkatkan.

8
BAB II
TINJAUANPUSTAKA

A. Asuhan Kebidanan

Pengkajian dilakukan tgl 08-12-2022 pukul 09:00

S : Nona mengaku akan menikah bulan depan dan akan merencanakan

kehamilan.

Nama : Nn. S

Umur : 24 tahun

Suku : Sumatera

Agama : Islam

Pendidikan terakhir :SMA

Golongan darah : B

Pekerjaan : Pegawai swasta

Alamat : Desa Muara Lawai Merapi Timur

Status pernikahan : belum menikah

Nn mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Nn Mengatakan akan menikah bulan depan dan akan merencanakan kehamilan

O:

1. BB : 43 kg

2. Tinggi Badan : 150 cm

9
3. Tanda-tanda vital :

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

RR : 17x/menit

Suhu : 36,6ºC

4. Mata :

Konjungtiva : Merah Muda

Sklera : Putih

5. Wajah : Tidak ada oedema

6. Mamae : Tidak ada kelainan

7. Abdomen :

Inspeksi : Tidak ada bekas operasi

Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri

8. Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat

9. Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak

pucat, refleks patella +/+

10. Genitalia Luar : Tidak dilakukan pemeriksaan

11. Genitalia Dalam : Tidak dilakukan pemeriksaan

A :

Nn. S usia 24 tahun dengan keadaan umum baik dengan konseling gizi pra

konsepsi pada Calon Pengantin (Catin)

10
P :

1. Memberitahu klien mengenai hasil pemeriksaaan.

Evaluasi : Nn mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Melakukan konseling tentang gizi kepada klien bahwa pentingnya

mengkonsumsi makan makanan bergizi untuk mempersiapkan

kehamilan.

Ev: Nn Mengerti tentang makan makanan bergizi

3. Memberikan konseling mengenai dampak dari wanita pranikah yang

menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan terjadinya anemia,

kematian pada ibu pada saat melahirkan, kematian janin, bayi berat

lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat hingga kematian

pada bayi

Evaluasi : Klien mengerti tentang dampak KEK

4. Menganjurkan klien untuk datang lagi bulan depan atau jika ada

keluhan

Evaluasi : Klien mengerti

1. Mendokumentasikan hasil kegiatan

Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan

11
B. Tabel Reading Journal

Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time

Wahana Inovasi Pengaruh Jumlah populasi pada Penelitian Tingkat Selisih peningkatan pengetahuan 2019
ISSN 2089-8592 konseling gizi sampel sebesar 3,37 sehingga ratarata
VOLUME 8 NOMOR 1 penelitian berjumlah 30
dilakukan pengetahuan skor pengetahuan sampel
Jan-Jun 2019
prakonsepsi
terhadap dengan tentang gizi sebelum dan sesudah pemberian
HAL 63-73 intervensi berupa konseling gizi
responden. melakukan sebelum dan
Pengetahuan dan
prakonsepsi meningkat dari 12,60
sikap wanita pre tes- sesudah diberi menjadi 15,97.
pranikah di konseling – konseling.
Kecamatan batang
kuis post test
C. Hasil Asuhan Kebidanan dan Reading Journal

Asuhan kebidanan Nn S pemberian konseling gizi prakonsepsi pada catin

Di Puskesmas Muara Lawai. Konseling dilakukan agar calon pengantin lebih

mengerti dan memahami tentang gizi yang baik untuk menghadapi masa

kehamilan agar tidak terjadi KEK.

Asuhan kebidanan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Lucyana Dkk, menemukan adanya pengaruh konseling gizi prakonsepsi

terhadap pengetahuan calon pengantin (Catin).

Dari hasil penelitian terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan

setelah dilakukan konseling. Hal ini membuktikan bahwa pentingnya selalu

dilakukan konseling agar dapat meningkatkan pengetahuan pada calon

penganting mengenai gizi prakonsepsi sebelum menghadapi masa kehamilan.

D. Teori

Imunisasi TT

Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah

menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi

merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu

dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup

waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi.

Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa

prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi

sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan

sehat (Susilowati dkk. 2016).

Adapun pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah

13
sebeluum kehamilan disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi

optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses pematangan telur, produksi

sel telur dengan kualitas baik, dan proses pembuahan yang sempurna. Gizi yang

baik juga dapat berperan penting dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-

kembang janin. Bagi calon ibu, gizi yang cukup dan seimbang akanmemengaruhi

kondisi kesehatan secara menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta

akan dapat memutuskan mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa

kehamilan (Susilowati dkk. 2016).

Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain dapat

mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan,

kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat

hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2016).

Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan cara memberikan

pendidikan gizi (Supariasa, 2014). Pendidikan gizi mendorong seseorang

berupa pengetahuan, dan perubahan sikap (Notoadmojo, 2012).

14
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Hasil Asuhan

Asuhan kebidanan Nn S setelah diberikan konseling Gizi Prakonsepsi

terlihat bahwa Nn S lebih mengerti dan akan mengkonsumsi makan makanan

bergizi untuk mempersiapkan kehamilan.

2. Kesimpulan Hasil Perbandingan Reading Jurnal Dengan Asuhan Kebidanan

Asuhan Kebidanan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lusyana, dkk dengan judul pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap

Pengetahuan dan sikap wanita pranikah di Kecamatan Batang Kuis. Bahwa

setelah dilakukan konseling klien lebih mengerti tentang pentingnya mencukupi

kebutuhan gizi sebelum menghadapi masa kehamilan. Untuk mencegah terjadi

kekurangan energi kronik.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Muara Lawai

Diharapkan Hasil jurnal reading ini dapat memberikan informasi dan masukan

dalam upaya pemberian konseling kepada klien agar bisa meningkatkan

pengetahuan kepada klien.

2. Bagi Mahasiswa Profesi Bidan

Diharapkan Hasil jurnal Ini Dapat Di Jadikan Bahan Referensi Bagi Mahasiswa

Untuk Menambah Wawasan Dan Pengetahuan Mengenai pemberian konseling gizi

prakonsepsi pada Catin.

15
DAFTAR PUSTAKA belum

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta:2013

Lusyana GD dan Abdul MS. 2019. Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan

Dan Sikap Wanita Pranikah Di Kecamatan Batang Kuis. Wahana inovasi, vol.8 no.1.

Stephanie Patricia, Sari Komang dan Ayu Kartika. 2016. Gambaran kejadian kurang energi

kronik dan pola makan wanita usia subur di desa pesinggahan kecamatan dawan

klungkung bali 2014. E-jurnal medika, vol. 5 no.6.

Susilowati. Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan, Bandung: PT Refika Aditama.

16
Link Jurnal :

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaruh+konseling+gizi+p

rakonsepsi&btnG=#d=gs_qabs&t=1670642742539&u=%23p%3D5gtT_s30eU8J

17
PangandanKesehatan 18

Anda mungkin juga menyukai