“Konseling Kontrasepsi”
Pembimbing Lahan :
Bdn. Nani Kusumaningsih, S.Tr.Keb., M.Kes
Pembimbing Institusi:
Nicky Sulistyaningsih,SST.,M.Km
Oleh :
NADIRA AMALIA
NPM : 220503316107
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
besarnya kepada :
3. Teman-teman seangkatan dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu
Besar harapan penulis, semoga makalah ini dapat membantu kita dalam
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi tercapainya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
2.2 Kontrasepsi..........................................................................................12
2.3 Konseling Keluarga Berencana...........................................................27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
penduduk yang sangat tinggi. Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang
berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan
dinilai dari Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data dari profil
kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000
kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harusnya
tercapai adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
1
2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
(referensi) bagi Petugas Lapangan dan Kader KB. Berdasarkan data profil
sebagian besar peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat
lainnya; suntikan (63,71) dan pil (17,24). Padahal suntikan dan pil dalam
lainnya.
yang baik,
2
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani
program KB berkurang
adanya rumusan masalah dari penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dari
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemakaian alat kontrasepsi serta
3
1.4 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
berikut :
pemberian konseling KB
2. Manfaat
1) Bagi Penulis
4
2) Bagi Klien
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konseling
layanan yaitu orang yang sebelumnya merasa ataupun tidak dapat berbuat
melakukan sesuatu.
6
2.1.2 Tujuan Konseling
ekonomi.
sebaik-baiknya.
megarahkannya.
masalah.
diinginkan klien
7
2.1.3 Prinsip-prinsip dalam Konseling
pekerjaan.
9
sesuai dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi
tertinggi.
dimaksud adalah :
1) Asas kerahasiaan
10
2) Asas kesukarelaan
hadapi.
3) Asas Keterbukaan
4) Asas Keinginan
datang.
5) Asas Kegiatan
11
6) Asas Kemandirian
7) Asas Kekinian
dialaminya.
8) Asas Keterpaduan
meliputi :
12
2. Keterampilan mengundang pembicaraan yang terbuka :
2.2 Kontrasepsi
a. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil Kombinasi
melainkan
13
steroid sintetik. Ada dua jenis progesteron yang dipakai, yaitu yang
yang banyak dipakai untuk pil kontrasepsi ialah etinil estradiol dan
mestranol.
dosis rendah.
14
b) Frekuensi koitus tidak perlu diatur. 3. Siklus haid jadi
teratur.
merepotkan.
amenorea persisten.
mahal.
dalam satu bungkus berisi 21 (atau 22) pil dan ada yang berisi 28
pil. Pil yang berjumlah 21-22 diminum mulai hari ke-5 haid tiap
tidak terjadi
15
withdrawal bleeding, maka pil kedua mulai diminum 7 hari setelah
2) Kontrasepsi Suntik
a) Efektivitas tinggi.
b) Pemakaiannya sederhana.
d) Reversible.
menyusui anaknya.
16
Kekurangan kontrasepsi suntikan yaitu:
sebaiknya sesudah air susu 25 ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke-
17
d) Menekan ovulasi.
pencabutan
dibagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan
18
terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Lalu
bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih, kering dan tidak
dilepas.
b. Kontrasepsi Non-hormonal
(IUD)
19
dapat menghalangi nidasi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar
ionisasi ion logam atau bahan lain yang terdapat pada IUD mempunyai
adalah ion logam tembaga (Cu) yang lambat laun aktifnya terus
massal.
e) Reversibel.
20
a) Sewaktu haid sedang berlangsung Pemasangan IUD dapat
haid.
IUD.
pemeriksaan
21
melalui ostium uteri
22
eksternum sambil mengadakan tarikan ringan pada cunam
23
c) Dapat dikerjakan secara poliklinis.
sebelumnya oleh sebagian besar laki-laki, dan setelah itu masih ada
berulang.
24
5) Pembilasan Pascasanggama
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus
akan terjadi lagi dan akan mendahului haid pertama setelah partus. Bila ini
d. Metode Kalender
ovulasi dan berakhir 24 jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa
itu,
25
perempuan tersebut berada dalam masa tidak subur. Kesulitan cara ini
ialah sulit untuk menentukan waktu yang tepat dari ovulasi, ovulasi
umumnya terjadi 14+2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang.
Pada perempuan yang haid tidak teratur ,sangat sulit atau sama sekali tidak
dengan haid teratur ada kemungkinan hamil, oleh salah satu sebab ovulasi
dengan variasi yang tidak jauh berbeda, dapat ditetapkan masa subur
18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi dengan 11 hari. Masa aman
ialah sebelum daur haid terpendek yang telah dikurangi. Efektivitas cara
ini akan lebih tepat jika dibarengi dengan cara pengukuran suhu basal
badan (SBB), dengan pengukuran ini dapat ditentukan dengan tepat saat
terjadinya ovulasi. Menjelang ovulasi suhu basal badan turun, kurang dari
24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan naik lagi sampai tingkat lebih
tinggi daripada tingkat suhu sebelum ovulasi, dan tetap tinggi sampai akan
terjadi haid.
ada beberapa faktor dapat menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa
26
terjadinya ovulasi, misalnya karena infeksi, kurang tidur, atau minum
alkohol.
e. Kondom
kelamin. Yang kini dipakai ialah kondom karet, yang tebalnya kira-kira
0,05 mm. Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu
Bentuk kondom silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang
alat itu atau tumpahnya sperma yang disebabkan oleh tidak dikeluarkannya
dapat dibagi atas dua golongan yakni diafragma vaginal dan cervical cap.
27
dengan per elastis pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat , ada pula yang dari kawat halus yang tergulur
sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per. Ukuran diafragma vaginal
berikut, yaitu keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik, jika
yang terus-menerus, dan jika pemakaian pil, IUD, atau cara lain harus
cocok dipakai perempuan dengan dasar panggul yang tidak longgar dan
cukup memuaskan.
sebab.
28
Kekurangan diafragma vaginal yaitu:
jari telunjuk serta jari tengah tangan dokter, yang dimasukkan kedalam
dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk, dan diafragma dimasukkan
akseptor harus meraba dengan jarinya bahwa porsio serviks uteri terletak
29
sehingga orang lain tersebut memahaminya lalu menerapkan
KB
kekurangannya
30
3. Konseling Tindak Lanjut Konseling lebih bervariasi dari konseling
1. GATHER
G : Greet
A : Ask
T : Tell
H : Help
E : Explain
R : Refer/Return
31
visit Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan
jaga privasi pasien Bangun percaya diri pasien Tanyakan apa yang
T : Tanya
ingin digunakan.
U : Uraikan
kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain
TU : Bantu
J : Jelaskan
32
bagaimana penggunaannya Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang/Rujuk
1. Kegiatan KIE
petugas lapangan KB
2. Kegiatan Bimbingan
peserta KB
33
c. Bila ia rujuk ke KIP/K
3. Kegiatan Rujukan
kembali
diperiksa kesehatannya
diberikan
34
Petugas melakukan pemantauan keadaan peserta KB dan
terhadap klien.
35
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
No. Hp :- No. Hp :-
36
B. DATA OBJECTIF
1. Data umum
Kesadaran : Composmentis
BB : 60 kg
Lila : 30 cm
Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/i
Pernafasan : 18x/i
Suhu 36,7º C
2. Data Khusus
1) Kepala
Kekuatan : Kuat
37
2) Muka
3) Mata
4) Hidung
5) Telinga
6) Mulut
38
Gigi : Tidak ada caries
Lidah : Bersih
7) Leher
8) Payudara
Papilla : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
Colostrum : Ada
9) Abdomen
a. Inspeksi
39
Striae gravidarum : Tidak ada
10) Genetalia
a) Atas
b) Bawah
40
A: Konseling kontrasepsi
P:
41
8. Melakukan pendokumentasian status rekam medis klien.
42
BAB IV
PEMBAHASA
yang dilakukan pengkajian pada tanggal 30 November 2022 Pukul 09.00 WIB,
asuhan kebidanan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan calon akseptor
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil dan tidak mengganggu
IUD. Rencana tindakan pemasangan IUD pada Ny. A akan dilakukan pada
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
cukup akan jenis dan kelebihan dari setiap alat kontrasepsi. Dengan begitu
44
mengenai Langkah-langkah yang mesti ditempuh apabila mengalami
45
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/370477831/Makalah-Konseling-Keluarga-
Berencana
46