CI
Iis Istiawati,S.Tr.Keb
Disusun Oleh
Heny
NPM : 200501042042
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada bidang Studi Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara konseling bagi
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
demi perbaikan dan kesempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Konseling...................................................................................................3
2.2 Kontrasepsi Keluarga Berencana..............................................................5
BAB IIITINJAUAN KASUS.................................................................................14
3.1 Pengkajian Data.......................................................................................14
3.2 Identifikasi Diagnosa/ Masalah...............................................................15
3.3 Implementasi...........................................................................................15
3.4 Evaluasi...................................................................................................16
BAB IVPENUTUP................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan keluarga berencana pada akseptor
KB baru dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Kusus
a. Melaksanakan pengkajian pada Ny. “A” meliputi data subyektif
dan obyektif
b. Menegakkan diagnose kebidanan dan mengindetifikasi masalah
kebidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif
c. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
diagnose kebidanan dan masalah yang ada
d. Melaksanakan implementasi dan rencana yang telah disusun
e. Melaksanakan evaluasi atau tindakan yang telah dilakukan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan
secara langsung pada akseptor KB baru.
1.3.2 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada
Ny. “A” akseptor KB baru yang sesuai dengan standar asuhan
kebidanan dengan pendekatan asuhan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konseling
2.1.1 Pengertian Konseling
Secara etiomologi, konseling berasal dari bahasa Latin
“Consilium” artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan
menerima atau memahami sedangkan dalam bahasa Angglo Saxon
istilah konseling berasal dari “Sellan” yang berarti menyerahkan atau
menyampaikan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, konseling berarti pemberian
bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang. Dalam situs
Wikipedia bahasa Indonesia, konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu
yang mengalami sesuatu masalah yang berakhir pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien. Bantuan yang diberikan kepada individu
yang sedang mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui
pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan
klien (Sagala, 2011).
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua
aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang
diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni, pada saat
pemberian pelayanan. Tehnik konseling yang baik dan informasi yang
memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang
kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada
(Handayani, 2010).
3
4
SA: SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan
perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara di tempatyang
nyamanserta terjamin privasinya. Tanyakan kepada klien apa
yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang diperoleh.
T: Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk
berbicara mengalami pengalaman Keluarga Berencana.Tanyakan
kontrasepsi yang diinginkan oleh klien.Coba tempatkan diri kita
didalam hati klien.
U: Uraian kepada klien mengenai dan pilihannya dan diberi tahu apa
pilihan kontrasepsi, bantu klien pada jenis kontrasepsi yang
diingini.
TU: banTUlah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berpikir
mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya
dan mengajukan pertanyaan.
J :Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi
pilihannya.
U : Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan buatlah
perjanjian kapan klien akan kembali untuk melakukan
pemeriksaaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika
dibutuhkan (Saifuddin, 2006).
c. Efektifitas
Efektifitasnya tinggi, cara pemberiannya sederhana, cukup aman,
kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama dan cocok untuk
ibu–ibu sedang menyusui bayinya. Angka kegagalan 0 - 0,8 %
d. Keuntungan
1. Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
2. Tingkat efektifitasnya tinggi
3. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
4. Pengawasan medis yang ringan
5. Dapat dipakai – diberikan paska persalinan, pasca keguguran
atau pasca menstruasi
6. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang
bayi
7. Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB
akan mendapatkan menstruasi.
e. Kerugian
1. Terjadinya perubahan pada pola haid yang tidak teratur,
pendarahan, bercak, spoting.
2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.
3. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4. Efektifitas berkurang apabila digunakan bersamaan dengan obat –
obatan epilepsi.
5. Terhambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
f. Kontra indikasi
Suntikan KB tidak boleh dipakai oleh : Ibu yang menderita kanker
payudara dan kanker alat kelamin, Ibu yang menderita perdarahan
pervaginam, Ibu yang diduga hamil.
9
B. Kondom
a. Macam – macam kondom
1. Kulit cirinya : terbuat dari membran usus biri – biri, tidak
meregang atau mengkerut, menjalankan panas tubuh sehingga
dianggap tidak mengurangi sensitifitas selama senggama, lebih
mahal dari jumlahnya < 1% dari semua jenis kondom.
2. Lateks : paling banyak dipakai, murah dan elastis.
3. Plastik : saling tipis, juga menghantarkan panas tubuh, lebih mahal
dari kondom lateks.
b. Efektifitas
Kegagalan kondom hanya bisa terjadi bila kondom bocor atau
robek, pemakaian kurang teliti mematuhi petunjuk cara
pemakaiannya. Angka kegagalan adalah berkisar antara 15 – 36 %
c. Keuntungan
Melindungi dari penyakit AIDS dan penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual lainnya. Keuntungan lain dari kondom
dapat dibeli secara bebas di apotik - apotik dan mudah digunakan,
kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
d. Efek samping
Kondom dapat tertinggal dalam vagina selama beberapa waktu,
menyebabkan wanita mengeluh keputihan yang banyak dan amat
berbau, terjadi infeksi ringan.Pada sejumlah kecil akseptor mengeluh
alergi terhadap karet.
C. Pil kontrasepsi
Jenis pil kontrasepsi yang beredar di pasaran Indonesia umumnya adalah
pil kombinasi.
a. Efektifitas
Secara teoritis hampir 100, dengan angka kegagalan 0,1 – 1,7).
b. Keuntungan
1. Efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai pakinya
10
D. Implan
a. Efektifitas
11
14
15
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 78 x/menit
- RR : 21x/menit
- Suhu : 36,5°C
- BB : 50 kg
- TB : 156 cm
3.3 Implementasi
1. Menyapa ibu dengan ramah dan melakukan inform concent
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dalam kondisi baik
3. Menjelaskan kepada ibu macam-macam alat kontrasepsi
4. Menjelaskan kepada ibu tentang efek samping, cara penggunaan dan
kontra indikasi di setiap alat kontrasepsi
5. Membantu menentukan plihannya yang sesuai dengan kondisi ibu
6. Menjadwalkan kujungan ulang kepada ibu apabila pilihan telah
ditentukan
16
3.4 Evaluasi
1. Ibu mengatakan telah telah mengerti macam-macam alat kontrasepsi
2. Ibu mengatakan akan membicarakan terlebih dahulu dengan suami
untuk memastikan alat kontrasepsi yang akan digunakan
3. Ibu akan kembali setelah alat kontrasepsi yang akan digunakan telah
di pilih
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsiKeluarga Berencana (KB)
adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untukmewujudkan keluarga yang berkualitas.
Pengaturan kehamilan dilakukan dengan menggunakan cara, alat, dan obat
kontrasepsi. Pelayanan kontrasepsi adalah pemberian atau pemasangan
kontrasepsi maupun tindakan–tindakan lain yang berkaitan kontrasepsi
kepada calon dan peserta Keluarga Berencana yang dilakukan dalam fasilitas
pelayanan KB.
3.2 Saran
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya
dapat memberikan atau menggalakkan alat kontrasepsi yang dapat digunakan
jangka panjang, hal ini dikarenakan alat kontrasepsi jangka panjang dinilai
lebih efektif dan efisien. Selain itu masyarakat diharapkan juga dapat
meningkatkan rasa ingin tahunya tentang alat kontrasepsi yang sebaiknya di
pakainya, karena setiap wanita usia subur (WUS) atau pasangan usia subur
(PUS) memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
17
DAFTAR PUSTAKA
18