PEMBIMBING
1. Sugiharti M.KM
2. Bd Turasmiyati S.ST
DISUSUN OLEH
NPM (220503273064)
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
KDPK tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Sugiharti M.KM selalu dosen pembimbing akademik
2. Turasmiyati S.STselaku Dosen Pembimbing lahan
3. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung
Hormat Saya
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
adalah pemberian obat pada pasien yang berupa larutan, emulsi atau
suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemberian injeksi merupakan
prosedur invasif yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril.
(Potter, Perry, Peterson 2005)
Konsekuensi yang serius dapat terjadi, jika injeksi tidak diberikan secara
tepat. Kegagalan dalam memilih tempat injeksi yang tepat, sehubungan
dengan penanda anatomis tubuh, dapat menyebabkan timbulnya kerusakan
saraf atau tulang selama insersi jarum. Apabila gagal mengaspirasi spuit
sebelum menginjeksi sebiah obat, obat dapat tanpa sengaja langsung di
injkesi ke dalam arteri atau vena. Menginjeksi obat dalam volume yang
terlalu besar di tempat yang dipilih dapat menimbulkan nyeri hebat dan
dapat mengakibatkan jaringan setempat rusak. Banyak klien, khususnya
anak-anak takut terhadap injeksi. Klien yang menderita penyakit serius
atau kronik seringkali diberi banyak injeksi setiap hari. Tenaga kesehatan
dapat berupaya meminimalkan rasa nyeri atau tidak nyaman dengan cara:
a) Gunakan jarum yang tajam dan memiliki bevel dan panjang serta
ukurannya paling kecil, tetapi sesuai.
2
3
2.3.4 Peralatan
Alat yang digunakan untuk injeksi terdiri dari spuit dan jarum.
Ada berbagai spuit dan jarum yang tersedia dan masing-
masing di desain untuk menyalurkan volume obat tertentu ke
tipe jaringan tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA
BIODATA
Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Agama : Kristen
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
R : 18 x/ menit
N : 84 x/menit
BB : 53 Kg
ANALISA
8
9
PENATALAKSANAAN
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
Pemberian obat dilakukan pada pasien yang membutuhkan pencegahan dan
pengobatan dari suatu masalah kesehatan yang dihadapinya. Dalam
pemberian obat baik melalui oral, topikal,intravena,dan laila-lain, seorang
tenaga medis perlu memperhatikan aturan pemakaiannya. Karena jika tidak,
maka akan terjadi masalah yang baru bagi pasien. Yang terpenting adalah
petugas medis mengerti dan paham dengan lima prinsip benar dalam
pemberian obat. Yaitu benar obat, benar dosis, benar pasien, benar rute, dan
benar waktu.
2. Saran
Diharapkan kepada pembaca khususnya pada tenaga medis setelah
membaca tulisan ini dapat benar-benar memahami prosedur pemberian obat
yang benar, agar pasien nyaman dengan pelayanan kesehatan yang
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA 11
12