Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Rahma Suci Ladya
1610104036
Menyetujui
A. LATAR BELAKANG
Salah satu bagian tubuh ibu yang paling penting dijaga higenitasnya
adalah vulva. Vulva hygiene merupakan salah satu dari personal hygiene.
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.
Vulva adalah area genital eksternal perempuan, termasuk klitoris, bibir
vagina, dan pembukaan vagina kemudian juga bagian yang terkait di
sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus. Vulva sangat
penting untuk dijaga higenitasnya karena bagian ini dapat bersentuhan
langsung dengan tempat yang mengandung banyak bakteri seperti WC.
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-
organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang
masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan
bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut).
Masa nifas akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada
organ reproduksi. Begitupun halnya dengan kondisi kejiwaan (psikologis)
ibu, juga mengalami perubahan. Beberapa penyesuaian perlu dibutuhkan
oleh seorang wanita dalam menghadai aktivitas dan peran barunya sebagai
ibu pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah melahirkan, baik
dari segi fisik maupun psikis (Mansur & Budiarti, 2014; hal:131-2).
B. TUJUAN
1. Mengerti tentang perawatan vulva hygiene.
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva/penis, perineum
maupun uterus.
3. Untuk penyembuhan luka.
4. Perineum/jahitan pada perineum.
5. Untuk kebersihan perineum dan vulva/penis.
6. Memberikan rasa nyaman pasien.
BAB II
Tinjauan Teori
A. Pengertian
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Vulva
hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya, karenahipertensi, pemberian infus, section
caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian
daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah
selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih
muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian
serta perawatan protektif.
B. Tujuan
1. Mengerti tentang perawatan vulva hygiene.
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva/penis, perineum
maupun uterus.
3. Untuk penyembuhan luka.
4. Perineum/jahitan pada perineum.
5. Untuk kebersihan perineum dan vulva/penis.
6. Memberikan rasa nyaman pasien.
C. Indikasi
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan (nifas)
Dilakukan pada ibu postpartum dengan luka jahitan
D. Persiapan Alat
1. Handscoon steril
2. Pinset
3. Kapas DTT/ kapas steril
4. Kom
5. Bengkok
6. Perlak dan pengalas
7. Tissue
8. Tempat sampah
9. Larutan klorin
10. Lampu sorot
E.
BAB V
A. Kesimpulan
Perawatan vulva hygiene merupakan tindakan dalam memberi playanan
kesehatan untuk menjaga kebersihan pada vulva agar tidak terjadi infeksi
dan memberikan rasa nyaman pada klien. Tindakan vulva hygiene
diberikan pada pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya,
karenahipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan
setiap hari dengan pencucian daerahperineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
B. Saran