Disusun Oleh :
MIFTA
4 1540118021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Asuhan Kebidanan Komperehensif Keluarga
Berencana bagi mahasiswa semester VI Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Sorong dapat disusun. Asuhan Kebidanan Komperehensif Keluarga
Berencana ini disusun dalam rangka memberikan acuan dan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pembelajaran praktikum dalam masa pandemi Covid-19.
Asuhan Kebidanan Komperehensif Keluarga Berencana dapat diselesaikan
dengan baik atas dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Sorong
2. Sunaeni, M.Keb selaku Wakil Direktur I sekaligus Plt. Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong dan Dosen Pembimbing
Institusi
3. Adriana Egam, S.ST, M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong
4. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Sorong.
5. selaku Kepala Puskesmas Sorong Barat Kota Sorong
6. Bantamuli Tarigan, S.Tr.Keb selaku CI atau pembimbing lahan di
Ruangan KB Puskesmas Sorong Barat Kota Sorong
Besar harapan saya untuk dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran
pada program studi DIII Kebidanan sehingga saran dan masukan untuk perbaikan
saya terima dengan terbuka.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia masih menduduki urutan keempat dengan penduduk
terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk 255.461.686 jiwa (Kemenkes
RI, 2016). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
memprediksi jumlah penduduk Indonesia berpotensi menjadi terbesar
sedunia setelah China dan India jika laju pertumbuhannya tidak bisa
ditekan secara sigifikan.
Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga
berencana dan pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela kepada
pasangan usia subur (PUS) (Rismawati, dkk 2015). KB dilaksanakan
dengan berbagai macam metode kontrasepsi sederhana seperti kondom,
pantang berkala dan koitus interuptus. Metode kontrasepsi efektif efektif
hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan. Metode kontrasepsi efektif
mekanis seperti IUD dan Implant. Dan metode kontrasepsi mantap seperti
metode operasi wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP). Hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin memilihnya.
(Manuaba, 2012).
Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016 penggunaan KB
suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%), kondom sebesar
(4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Cakupan akseptor
KB di wilayah Binjai sebanyak 11.728. Salah satu jenis kontrasepsi efektif
yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena
aman, efektif, sederhana dan murah. Namun demikian KB suntik juga
mempunyai banyak banyak efek samping seperti Amenorhea (30%),
spotting (bercak darah), dan menoragia, serta perubahan berat badan
(Uliyah, 2010).
Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan jumlah
1
penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilan bidan. Dalam melakukan pemilihan metode
kontrasepsi perlu diperhatikan ketetapan bahwa makin rendah pendidikan
masyarakat, semakin efektif metode KB yang dianjurkan yaitu susuk atau
AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) (Manuaba, 2016) sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab bidan mengarahkan pemilihan alat kontrasepsi
sesuai dengan kebutuhan klien
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Melaksanakan Asuhan Kebidanan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini
diruang bersalin RSUD J.P Wanane Kabupaten Sorong
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data subjektif
secara lengkap pada Ny.A akseptor KB suntik 3 bulan di
Puskesmas Sorong Barat
b. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnose
kebidanan dan masalah pada Ny.A akseptor KB suntik 3 bulan di
Puskesmas Sorong Barat
c. Melakukan identifikasi masalah potensial pada Ny.A akseptor KB
suntik 3 bulan di Puskesmas Sorong Barat
d. Melakukan identifikasi tindakan segera pada Ny.A akseptor KB
suntik 3 bulan di Puskesmas Sorong Barat
e. Melakukan identifikasi rencana asuhan pada Ny.A akseptor KB
suntik 3 bulan di Puskesmas Sorong Barat
f. Melakukan identifikasi pelaksanaa rencana asuhan yang telah di
tetapkan pada Ny.A akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas
Sorong Barat
g. Melakukan evaluasi hasil asuhan kebidanan pada Ny.A akseptor
KB suntik 3 bulan di Puskesmas Sorong Barat
2
B. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengalaman yang berharga serta menambah
pengatahuan bagi penulis.
2. Bagi Institusi
Dapat jadikan bahan referensi perpustakaan Poltekkes Kemenkes
Sorong
3. Bagi Lahan Praktek
Dapat di jadikan bahan acuan dalam kerja lapangan untuk
meningkatkan pemahaman pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
sasaran tidak langsung, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Sasaran
langsungnya adalah pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang
wanitanya berusia antara 15- 49 tahun, karena kelompok ini
merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan
setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. Sedangkan
Sasaran tidak langsung adalah kelompok usia remaja 15- 19 tahun,
remaja ini memang bukan merupakan target untuk menggunakan alat
kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko
untuk melakukan hubungan seksual akibat telah berfungsinya alat- alat
reproduksinya ( Suratun, dkk,. 2013).
4. KB Suntik 3 Bulan
Menurut Maryunani (2016), kontrasepsi suntik 3 bulan, yaitu:
a) KB suntik 3 bulan adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksi
progesterone asetat 150 gram disuntik secara intramuscular di
daerah bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali.
b) Cara kerja :
1) Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
2) Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga sel mani tidak
dapat masuk dalam rahim.
3) Menipiskan endometrium.
c) Keuntungan :
1) Sangat efektif dengan kegegalan kurang dari 1%.
2) Tidak mempengaruhi produksi ASI.
3) Sedikit efek samping
4) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
5) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
d) Kerugian :
1) Gangguan haid
2) Pusing, mual kenaikan berat badan
3) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
5
pemakaian
5. Pemilihan Kontrasepsi Pada Klien Menyusui
Menurut Saroha(2014) pemilihan kontrasepsi pada :
a) Klien yang menyusui bayinya tidak memerlukan kontrasepsi
pada 6 minggu pascpersalinan, bahkan pada klien yang
menggunakan Metode Amenorea Laktasi (MAL) waktu
tersebut dapat sampai 6 bulan.
b) Kontrasepsi kombinasi (merupakan pilihan terakhir pada klien
karena) :
1) Jangan dipakai sebelum 6 - 8 minggu pasca persalinan
karena akan mengurangi ASI dan mempengaruhi tumbuh
kembang bayi.
2) Sebaiknya tidak dipakai dalam waktu 6 minggu sampai
dengan 6 bulan pascapersalinan. Selama 3 minggu
pascapersalinan meningkatkan resiko masalah pembekuan
darah.
c) Progestin
1) Selama 6 minggu pascapersalinan mempengaruhi tumbuh
kembang bayi.
2) Tidak ada pengaruh terhadap ASI
3) Perdarahan ireguler dapat terjadi
d) AKDR
1) Dapat dipasang langsung pascapersalinan,sewaktu secsio
cesarea, atau sesudah 48 jam pascapersalinan.
2) Sesudah 4 - 6 minggu pascapersalinan.
3) Jika haid sudah dapat, insersi dilakukan sesudah yakin tidak
ada kehamilan.
e) Kondom
Kondom dapat digunakan setiap saat, tidak ada pengaruhnya
terhadap laktasi. Klien tidak menyusui :
1) Kondom, MAL, Progestin dapat segera digunakan
6
2) Kontrasepsi kombinasi dapat dimulai 3 minggu
pascapersalinan, lebih dari 6 minggu pascapersalinan atau
sesudah dapat haid (setelah yakin tidak ada kehamilan).
6. Panduan Pemilihan Kontrasepsi
Pemberian pelayanan berperan sebagai konselor dan fasilisator,
sesuai dengan langkah-langkah di bawah ini, ( Kemenkes, 2013)
a) Jalin komunikasi yang baik denga ibu Beri salam kepada ibu,
tersenyum, perkenalkan diri. Gunakan komunikasi verbal dan
non-verbal sebagai awal interaksi dua arah. Tanya ibu tentang
identitas dan keinginannya pada kunjungan ini.
b) Nilailah kebutuhan dan kondisi ibu Tanyakan tujuan ibu
berkontrasepsi dan jelaskan pilihan metode yang dapat
digunakan untuk tujuan tersebut. Tanyakan juga apa ibu sudah
memikirkan pilihan metode tertentu.
Pilihan Metode Kontrasepsi Berdasarkan Tujuan
Pemakaiannya
Urutan prioritas
1) Fase menunda kehamilan
- Pil
- AKDR
- Kondom
- Implant
- Suntikan
2) Fase menjarangkan kehamilan (anak < 2)
- AKDR
- Suntikan
- Minipil
- Pil
- Implant
- Kondom
3) Fase tidak hamil lagi (anak > 3)
7
- Steril
- AKDR
- Implant
- Suntikan
- Kondom
- Pil
Sumber: WHO, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan,
c) Berikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi yang
dapat digunakan ibu. Berikan informasi objektif dan lengkap
tentang berbagai metode kontrasepsi: efektivitas, cara kerja,
efek samping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta upaya-
upaya untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai efek
yang merugikan tersebut.
d) Bantu ibu menentukan pilihan Bantu ibu memilih metode
kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya. Beri
kesempatan pada ibu untuk mempertimbangkan pilihannya.
Apalagi ingin mendapat penjelasan lanjutan, anjurkan ibu
untuk berkonsultasi kembali atau rujuk pada konselor atau
tenaga kesehatan yang lebih ahli.
e) Jelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang
telah dipilih ibu Setelah ibu memilih metode yang sesuai
baginya, jelaskan mengenai :
1) Waktu, tempat, tenaga dan cara pemasangan/pemakaian
alat kontrasepsi.
2) Rencana pengamatan lanjutan setelah pemasangan.
3) Cara mengenali efek samping/komplikasi.
4) Lokasi klinik keluarga berencana (KB)/tempat pelayanan
untuk kunjungan ulang bila diperlukan.
5) Waktu penggantian/pencabutan alat kontrasepsi.
f) Rujuk ibu bila diperlukan Rujuk ke konselor yang lebih ahli
8
apabila di klinik KB ini belum mendapat informasi yang cukup
memuaskan, atau rujuk ke fasilitas pelayanan
kontrasepsi/kesehatan yang lebih lengkap apabila klinik KB
setempat tidak mampu mengatasi efek samping/komplikasi
atau memenuhi keinginan ibu. Berikan pelayanan lanjutan
setelah ibu dikirim kembali oleh fasilitas rujukan.
9
B. ASUHAN KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian Asuhan Pada Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana menurut UU No. 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan bahagia dan
sejahtera (Setiyaningrum, 2015).
2. Konseling Keluarga Berencana
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua
aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang
diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni, pada saat
pemberian pelayanan. Tehnik konseling yang baik dan informasi yang
memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang
kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada
( Handayani, 2014).
3. Tujuan Konseling
Menurut Handayani ( 2014) yaitu:
a) Meningkatkan penerimaan
b) Menjamin pilihan yang cocok
c) Menjamin penggunaan cara yang efektif
d) Menjamin kelangsungan yang lebih lama
4. Jenis Konseling KB
Menurut( Handayani, 2014) yaitu:
1) Konseling Awal Bertujuan untuk memutuskan metode apa
yang akan dipakai didalamnya termasuk mengenalkan pada
klien semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur
klinik, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada
kunjungannya itu.
2) Konseling Khusus Koseling khusus mengenai metode KB
memberi kesempatan pada klien untuk mengajukan pertanyaan
tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya,
mendapatan informasi lebih rinci tentang cara KB yang tersedia
10
yang ingin dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk memilih
metode KB yang cocok serta mendapat penerangan lebih jauh
tentang bagaimana menggunakan metode tersebut dengan
aman, efektif dan memuaskan.
3) Konseling tindak lanjut Bila klien datang untuk mendapatkan
obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting untuk berpijak
pada konseling yang dulu.
5. Langkah Konseling KB SATU TUJUH
Menurut Walyani (2015), kata kunci SATU TUJUH adalah sebagai
berikut:
a) SA: Sapa dan Salam
Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan
perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yang
nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk
membangun rasa percaya diri, tanyakan kepada klien apa yang
perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya.
b) T: Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tenttang dirinya. Bantu klien
untuk berbicara mengenai pengalaman keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan serta keadaan
kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tanyakan kontrasepsi yang
diinginkan oleh klien.
c) U: Uraikan
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan
reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa
kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling ia
ingini serta jelaskan pula jenis - jenis lain yang ada. Jelaskan
alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh klien.
Uraukan juga mengenai resiko penularan HIV/ AIDS dan pilihan
metode ganda
11
d) TU: Bantu
Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir
mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya, doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya
dan mengajukan pertanyaan. Tanggapi secara terbuka, petugas
membantu klien mempertimbangkan kriteria dan keinginan klien
terhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga apakah
pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihan tersebut.
e) J : Jelaskan
Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi
pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika
diperlukan perlihatkan alat/obat kontrasepsinya. Jelaskan
bagaimana alat/obat kontrasepsi tersebut digunakan dna bagaimana
cara penggunaannya.
f) U : Kunjungan Ulang
Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah
perjanjian, kapan klien akan kembali untuk melakukan
pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu
juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu
masalah
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal: 02 Juni 2021 Jam: 10.21 WIT
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Ibu Suami
Nama : Ny. A Ny. R
Umur : 24 tahun 28 tahun
Agama : Kristen Kristen
Suku/Bangsa : Ambon Ambon
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Jl. D. Yamur
No.Telepon : 0813 - 4537 - ****
2. Kunjungan saat ini : Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang √
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin menjarangkan kehamilannya, masih ingin ber-
KB yang sesuai dengannya yaitu KB suntik 3 bulan
4. Riwayat Perkawinan
Kawin satu kali. Kawin pertama umur 22 tahun. Dengan
Suami sekarang dua tahun
5. Riwayat Menstruasi
13
Menarche umur 15 tahun
Siklus 28 hari. Teratur.
Banyaknya 3 – 4 kali ganti pembalut
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Hamil Komplikasi
Tgl Umur Jenis Jenis BB
ke Penolong Laktasi Komplikasi
lahir kehamilan Persalinan Ibu Bayi Kelamin lahir
4 Juli 3,100
1 Aterm Spontan Bidan - - L √ -
2020 gr
8. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit sistemik
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang pernah atau sedang di
derita keluarga
c. Riwayat penyakit ginekologi.
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi
d. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sekarang
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi Makan Minum
Frekuensi 4 × sehari 8 × sehari
Macam nasi, lauk, sayur air putih
14
Jumlah 1 piring 1 gelas
Makanan/minuman pantang
tidak ada
Perubahan Pola Makan (nyidam, nafsu makan turun, dll)
Ibu mengatakan nafsu makan bertambah
Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 - 2 × sehari 5 - 7 × sehari
Warna kuning kuning
Bau amoniak amoniak
Konsistensi lunak cair
b. Pola Aktifitas
Kegiatan sehari-hari
Sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci,
menyusui, dan merawat anak
Istirahat/tidur
Kebutuhan tidur siang 2 jam, dan tidur malam 8 jam
Keluhan
Tidak ada
c. Personal hygiene
Mandi 2 × sehari
Mencuci rambut 2 × seminggu
Menggosok gigi 2 × sehari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin tiap habis mandi atau
sewaktu buang air
Kebiasaan mengganti alat pakaian dalam tiap habis mandi atau
sewaktu basah
10. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Pengetahuan Ibu tentang alat kontrasepsi
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi
b. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang
Ibu mengatakan untuk menunda kehamilan
15
B. DATA SUBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum baik kesadaran composmentis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 77 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,5oC
c. Antropometri
TB : 148 cm
BB : 55 kg
LILA : 24 cm
LP : 72 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Muka : tidak ada oedema
Mata : fungsi penglihatan baik, tidak ada oedema
Telinga : pendengaran baik
Mulut : tidak ada caries, tidak ada stomatitis, bibir
tampak kering
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak
ada pembengkakan vena jugularis
b. Payudara
Bentuk : normal, tidak ada kelainan, pembesaran ada tidak
ada benjolan atau tumor
Puting susu : menonjol
Masa /tumor : tidak ada
c. Abdomen
Bentuk : rata
Bekas luka : tidak ada
16
d. Ekstremitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patela : +/+
e. Genetalia luar
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
f. Anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal: 02 Juni 2021 Jam: 10.20 WIT
1. Beri informasi kepada ibu tentang keadaan umumnya
2. Beri penjelasan setiap tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan konseling KB Suntik 3 Bulan
a. Pengertian
b. Cara Kerja
17
c. Keuntungan
d. Kerugian
4. Menyiapkan alat-alat
5. Beritahu ibu akan disuntik pada daerah bokong
6. Beri jadwal kunjungan ulang
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 02 Juni 2021 Jam: 10.30 WIT
1. Memberikan informasi tentang keadaan dan pemeriksaan fisik ibu
TD : 100/80 mmHg
N : 77 × / menit
RR : 22 × / menit
Suhu : 36,5oC
BB : 55 kg
2. Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan
3. Memberi konseling KB
a. Pengertian
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami
istri untuk mencegah kehamilan, penundaan usia kehamilan serta
menjarangkan kehamilan
b. Cara Kerja
- Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
- Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga sel mani tidak dapat
masuk dalam rahim.
- Menipiskan endometrium.
c. Keuntungan
- Sangat efektif dengan kegegalan kurang dari 1%.
- Tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Sedikit efek samping
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
18
- Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
d. Kerugian
- Gangguan haid
- Pusing, mual kenaikan berat badan
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
4. Alat sudah dipersiapkan, dan sudah dilakukan tarik obat
Medroxyprogesteron 150 mg menggunakan dispo 3 cc
5. Melakukan suntik pada daerah bokong
6. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 25 September
2021
VII.EVALUASI
Tanggal: 02 Juni 2021 Jam: 10.45 WIT
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaaan keadaan umumnya
2. Ibu sudah mengerti mengenai KB
3. Ibu sudah suntik KB 3 Bulan
4. Ibu mau datang kunjungan ulang pada tanggal 25 September 2021
19
BAB IV
PEMBAHASAN
20
tidak mengerti anjuran kepada ibu untuk datang kembali ke Puskesmas Sorong
Barat Ruang KB untuk mendapatkan pelayanan atau informasi yang lebih lengkap
21
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan Keluarga Berencana pada Ny.A adalah Ny.A memilih
untuk melakukan KB suntik 3 bulan setelah mendapat penjelasan tentang
metode kontrasepsi yanga cocok untuk ibu menyusui. Ibu ingin
menggunakan kontrasepsi yang tidak menganggu proses menyusui karena
ia ingin memberikan ASI kepada bayinya sampai berusia 1 tahun.
B. SARAN
a. Bagi Institusi
Diharapkan Pendidikan Prodi D III Kebidanan dapat memfasilitasi
perpustakaan dengan memperbanyak buku terbitan tahun terbaru
dalam bidang kesehatan khususnya seputar asuhan kebidanan
b. Bagi Lahan Praktek
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan
hendaknya dapat memberikan atau menggalakkan alat kontrasepsi
yang dapat digunakan jangka panjang, hal ini dikarenakan alat
kontrasepsi jangka panjang dinilai lebih efektif dan efisien. Selain itu
masyarakat diharapkan juga dapat meningkatkan rasa ingin tahunya
tentang alat kontrasepsi yang sebaiknya di pakainya, karena setiap
wanita usia subur (WUS) atau pasangan usia subur (PUS) memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda.
c. Bagi Mahasiswa
Untuk Mahasiswa Kebidanan Diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan teori dengan sungguh-sungguh dalam memberikan
asuhan di lahan praktik sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
22
DAFTAR PUSTAKA
23