Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR SEMESTER

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DENGAN KEPUTIHAN


DI PUSKESMAS DELITUA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Remaja dan Menopause

Oleh:
PUTRI DILIYANA ROMONDANG BR HABEAHAN
NIM P07524720031

PEMBIMBING INSTITUSI
Suswati, SST, M.Kes
NIP: 196505011988032001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
KEMENKES MEDAN
TAHUN 2020/2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DI PUSKESMAS DELITUA


Oleh:
Putri Diliyana Romondang Br Habeahan
NIM : P07524720031

Menyetujui,

No Nama Pembimbing TandaTangan


1 Suswati, SST, M.Kes
NIP: 196505011988032001
(Pembimbing Institusi)

2 Mariaty Damanik, STr.Keb


NIP: 197207052007012037
(Pembimbing Institusi)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ardiana Batubara, SST,M.Keb


NIP:19660523198601200

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Remaja T Umur 16 Tahun
Dengan Keputihandi Puskesmas Delitua”. Dalam kesempatan ini penulis
menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
pengampu Ibu Suswati, SST, M.Kes. Penulis juga mengakui bahwa dalam proses
penulisan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Praktik Klinik Kebidanan. Amin.

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan..........................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Ruang Lingkup......................................................................................................3
D. Manfaat..................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN


A. Kajian Masalah Kasus...........................................................................................5
B. Kajian Teori...........................................................................................................5
C. Keputihan...............................................................................................................5
D. Tanda dan Gejala Keputihan..................................................................................6
E. Penyebab Keputihan..............................................................................................7
F. Pencegahan dan Penanganan.................................................................................8
G. Pemeliharaan Organ Reproduksi...........................................................................9

BAB III PEMBAHASAN


A. Pengkajian............................................................................................................12
B. Analisis................................................................................................................15
C. Penatalaksanaan...................................................................................................15

BAB IV Penutup
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17

DAFTARPUSTAKA………………………………………………………… …. 18
LAMPIRAN

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari keberihan sangat penting dan harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai idividu dan kebiasaan.Jika sseorang sakit
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah hal yang biasa, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehata secara umum.(Yuni, 2015).
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2016 memperkirakan 15
dari 20 remaja putri pernah mengalami keputihan setiap tahunnya. Infeksi tersebut
disebabkan karena kurangnya kebersihan diri, terutama vulva hygiene saat mentruasi
(Agra, 2016). Studi tentang kebersihan menstruasi pada perempuan dan remaja putri
di Mesir ditemukan bahwa antara perempuan yang pernah menikah 15.3%
mengguanakan pembalut sekali pakai 42,1% menggunakan kapas, dn 39,4%
menggunakan pembalut kain sebagai penyerap setelah mencucinya. Sebaliknya,
25,2% dari perempuan yang belum menikah menggunakan pembalut sebesar 50.5 %
dan 21 % menggunakan kembali kain penyerap yang dicuci. Hanya 3,2%dari kedua
kelompok perempuan tersebut yang menggunakan potongan kain dan dibuang
setelah digunakan.(Ramaiah, 2016)
Perilaku kesehatan mengenai perilaku personal hygiene sangat penting
dilakukan karena jika tidak diterapkan dengan benar maka akan menimbulkan infeksi
saluranreproduksi, infeksi jamur, dan bakteri. (SMA, ACEH, AYU, & ACEH,
n.d.)Personal hygiene memegang peranan penting, personal hygiene saat menstruasi
adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada organ kewanitaan
saat menstruasi, indikator dalam personal hygiene saat menstruasi.Keluhan yang
ditimbulkan akibat ketidak tahuan personal hygiene adalah penyakit pruritus vulva
yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya sensasi gatal parah dari alat kelamin.
(Diana, 2015)
Menstruasi merupakan indikator kematangan seksual pada remaja

1
putri.Menstuasi dihubungkan dengan beberapa kesalah pahaman praktik kebersihan
diri selama menstruasi yang dapat merugikan kesehatan bagi remaja.(Proverawati &
Misaroh, 2014)
Hygiene pada saat Menstruasi merupakan komponen personal hygine
(kebersihan perorangan) yang memegang peranan penting dalam status perilaku
kesehatan sesorang termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat
reproduksi.(Laila, 2016)
Perilaku yang kurang dari perawatan hygiene pada saat menstruasi adalah
malas mengganti pembalut. Salah satu penyebabnya adalah bakteri yang berkembang
pada pembalut, perawatan diri yang baik saat menstruasi seperti penggunaan
pembalut yang tepat adalah Pembalut tidak boleh dipakai lebih dari enam jam atau
harus diganti sesering mungkin bila sudah penuh oleh darah menstruasi.(Haryono,
2016).
Personal hygiene yang buruk terutama area genetalia juga menjadi faktor
predisposisi terjadinya kanker serviks.Pengetahuan juga mempengaruhi dalam
melakukan personal hygiene, siswi yang memiliki penegtahuan yang kurang baik
terhadap personal hygiene,memungkinkan siswi tersebut tidak berperilaku hygiene
pada saat menstruasi yang dapat membahayakan reproduksinya sendiri, salah satu
dampak yang ditimbulkan apabila personal hygiene yang kurang diantaranya
timbulnya infeksi vagina yang disebabkan oleh kebersihan.(Rahman & Astuti, 2014)
Salah satu pencegahan yang penting adalah membersihkan daerah kewanitaan
dengan benar yaitu dari arah depan kebelakang lalu kearah anus. Yang harus
diperhatikan yaitu arahnya tidak boleh sebaliknya, atau dari anus ke vulva, atau
bolak-balik dari anus ke vulva, lalu tidak dianjurkan menggunakan sabun kimiawi.
Hindari suasana vagina yang lembabberkepanjangan, dianjurkan mencukur bulu
yang ada pada area vagina bilasudah panjang, hindari pemakaian celana dalam yang
terbuat dari bahan katun atau bahan yang meresap keringat.(Yusiana & Saputri,
2016).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tanggal 15 - 24
Juli tahun 2020 di Praktek Bidan Sedi Agustina Simbolon, maka ditemukan 1
remaja yang mengalami keputihan (data Praktek Bidan, 2020).

2
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil
judul mengenai “Asuhan Kebidanan pada Remaja T umur 16 tahun di Praktek
Mandiri Bidan Agnes Simanjuntak”.

B. Tujuan
B.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Remaja T umur 16 tahun
dengan masalah keputihandi Praktek Mandiri Bidan Agnes Simanjuntak. Atas
dengan pendekatan manajemen kebidanan dan di dokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

B.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui secara umum tentang kesehatan reproduksi dan mengetahui
pencegahan yang baik untuk menjaga dari berbagai infeksi penyakit seperti
keputihan
2. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Remaja T umur 16 tahun dengan
masalah keputihan di Praktek Mandiri Bidan Agnes Simanjuntak dengan
manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP.

C. Ruang Lingkup
1. Lokasi dan Waktu :
Lokasi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Komprehensif
ini adalah di PMB Agnes, sedangkan waktu dan penyusunan Laporan
Komprehensif di mulai bulan 26 Oktober – 20 November 2020.
2. Subjek Laporan Kasus :
Subjek yang diambil untuk penyusun Laporan Komprehensif ini adalah
Remaja T umur 16 Tahun.
3. Teknik/Cara Pengumpulan Data :
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara tekhnik
wawancara dan observasi
a. Wawancara

3
Teknik ini dilakukan melalui auto anamnesis dan allow anamnesis
dengan pasien, keluarga dan kesehatan lainnya dilibatkan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan pasien yang
akan dijadikan sebagai bahan laporan,sehingga diperoleh data yang
akurat.
b. Observasi
Melaksanakan observasi langsung pada pasien dengan melakukan
pemeriksaan fisik
c. Studi Kepustakaan
Membaca dan mempelajari buku-buku sumber, makalah ataupun jurnal
yang dapat dijadikan dasar teoritis yang berhubungan dengan kasus yang
diambil.
Studi kepustakaan dalam tugas ini diambil dari buku-buku sumber dan
jurnal

D. Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan (Klinik)
Menjadikan bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang keputihan pada
remaja.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan komprehensif ini dapat digunakan sebagai bahan
kepustakaan untuk menambah pengetahuan khususnya untuk program study
Profesi Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Bagi Penulis
Hasil laporan komprehensif ini untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, dan bertanggung jawab dalam mengambil kasus, tindakan,
memberikan pelajaran tersendiri dalam mengasah kemandirian ketika
menyikapi pasien, mampu belajar menyakini seseorang ketika memberi
penjelasan yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada remaja.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

A. Kajian Masalah Kasus


Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluor albus,
yaitu keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukore adalah semua
pengeluaran cairan dari alat genetalia yang bukan darah tetapi merupakan
manifestasi klinik berbagai infeksi, keganasan atau tumor jinak organ
reproduksi.Pengertian lebih khusus keputihan merupakan infeksi jamur kandida pada
genetalia wanita dan disebabkan oleh organisme seperti ragi yaitu candida albicans.
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal
(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).Keputihan normal dapat terjadi pada
masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-
16 saat menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual. Keputihan abnormal
dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama,
mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan
seksual) (Putri, N. A., & Setianingsih, A. 2016).

B. Kajian Teori
1. Pengertian
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina.Secara normal seorang
wanita mengeluarkan cairan dari vagina yang berasal dari transudat dinding vagina ,
lendir serviks, dan kelenjar bartholini dan skene (Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T.
2016).

2. Klasifikasi Keputihan
Ada dua jenis keputihan yaitu (Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T. 2016):
a. Keputihan Normal (Fisiologis)
Keputihan normal ciri-cirinya ialah : warnanya bening, kadang-kadang putih,
kental, tidak berbau, tanpa disertai keluhan (misalnya gatal, nyeri, dan rasa

5
terbakar), keluar pada saat menjelang dan sesudah menstruasi atau pada saat
stress dan kelelahan.
b. Keputihan Tidak Normal (Patologis).
Keputihan yang tidak normal ialah keputihan dengan ciri-ciri : jumlahnya
banyak, timbul terus-menerus, warnanya berubah ( misalnya kuning, hijau,
abuabu, menyerupai susu/yogurt) disertai adanya keluhan (seperti gatal,
panas, nyeri, serta berbau).Wanita yang tidak bisa membedakan keputihan
normal dan keputihan yang tidak normal tidak akan tahu dirinya mengidap
penyakit atau tidak . wanita yang beranggapan keputihan fisiologis adalah
keputihan patologis akan membuat wanita tersebut merasa tidak nyaman dan
merasa cemas dirinya menderita suatu penyakit kelamin, an jika wanita
beranggapan keputihan patologis akan membuat wanita tersebut
mengabaikan keputihan yang dideritanya sehingga penyakit yang diderita
bisa semakin parah yaitu terjadinya infeksi dari bakteri, virus, jamur, atau
juga parasit yang bisa menyebabkan terjadinya kasus infeksi menular seksual.

3. Gejala Dan Tanda Keputihan


Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar berkaitan dengan
siklus menstruasi. Biasanya berupa cairan lengket berwarna putih kekuningan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer ataupun kental dan biasanya
pada keputihan yang normal tidak disertai gatal serta akan menghilang dengan
sendirinya.
Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya biasanya bisa
bervariasi dalam warna, berbau dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri atau rasa
terbakar disekitar vagina. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan
pada saluran kencing.Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah
atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari
leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin
luar (Rahman, N., & Astuti, D. A. 2014).

6
4. Penyebab Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit,
sehingga penyebab yang pasti perlu ditetapkan.Oleh karena itu untuk mengetahui
adanya suatu penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari
alat genitalia tersebut. Pemeriksaan terhadap keputihan meliputi pewarnaan gram
(untuk infeksi jamur), preparat basah (infeksi trikomonas), preparat KOH (infeksi
jamur), kultur atau pembiakan (menentukan jenias bakteri penyebab), dan pap smear
(untuk menentukan adanya sel ganas) (Manuaba, 2001). Menurut Ababa (2003),
penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Organ genitalia
pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan
rongga rahim (Ramaiah, S. 2016).
Gangguan yang dapat menimbulkan masalah yaitu (Ramaiah, S. 2016):
a. Candidosis
Adalah penyebab paling umum pada gatal-gatal pada vagina. Jamur
menyerang sel pada saluran vagina dan sel-sel kulit vulva. Pada beberapa
wanita, jamur masuk ke lapisan sel yang lebih dalam dan beristirahat di sana
sampai diaktifkan kembali karena satu alasan. Sel-sel yang terinfeksi yidak
terlalu parah gugur ke dalam vagina sehingga menyebabkan keputihan.
Candida masuk ke vagina dari infeksi jamur pada jalur khusus tetapi mungkin
menyebar oleh hubungan seks kelamin. Candida tumbuh lebih cepat jika
lingkungan mengandung glukosa dan lebih umum terjadi dalam kehamilan
atau pada wanita penderita diabetes. Namun tidak tertutup kemungkinan
dapat terjadi pada wanita lain.
b. Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva
kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang air kecil. Infeksi vagina
terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut trichomonad) masuk ke
dalam vagina, biasanya setelah hubungan kelamin dengan pria yang
terinfeksi. Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10 wanita. Organism ini
seukuran dengan sel darah putih dan mempunyai “bulu getar” serta sebuah
ekoryang sangat kuat. Pada kebanyakan wanita jamur ini hidup dalam saluran

7
vagina yang seperti beledu dan tidak mennimbbulkan gejala. Pada
kebanyakan pria hidupnya dalam saluran kencing di penis. Tetapi pada
beberapa wanita karena sejumlahalasan yang tidak diketahui, ini
menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang cukup parah.
c. Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil anaerobic yang
biasanya terdapat di vagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis yang
tajam, dan berwarna abu-abu kotor. Ini disebut “amine vaginosis” karena
amine diproduksi dan menghasilkan bau amis.
d. Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks
Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau tumbuh seperti jengger
ayam, cairan berbau tanpa disertai rasa gatal.
Biasanya keputihan dapat terjadi pada:
- Wanita usia subur
- Wanita yang sedang hamil
- Wanita dengan berat badan yang berlebih
- Wanita yang terkena penyakitkencing manis
- Wanita yang mengidap penyakit kelainan kelamin
- Para pengguna obat KB dan obat-obatan tertentu
- Sering berbusana dengan busana sangat ketat
- Sering memakai atau menggunakan obat pembilas vagina (kimia)

5. Pencegahan Dan Penanganannya


Keputihan dapat dicegah dengan (Sari, R. P., & Agustin, K. 2018):
a. Selalu cuci daerah keperempuanan dengan air bersih setelah buang air,
jangan hanya menyekanya dengan tisu.
b. Jaga daerah keperempuanan tetap kering
c. Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara
d. Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan
e. Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara

8
profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap
jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini

6. Pemeliharaan Organ Reproduksi


a. Pembersihan Vagina
Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva (bibir
vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut
(mild) setiap habis buang air kecil, buang air besar ataupun ketika mandi.
Apabila anda alergi dengan sabun yang lembut, anda bisa membasuhnya
dengan air hangat.Cara membasuh vagina yang benar adalah dari arah depan
ke belakang , dan jangan terbalik karena akan menyebabkan bakteri yang ada
di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Gunakanlah air bersih, lebih baik
lagi air hangat, tetapi jangan terlalu panas karena bisa menyebabkan kulit
yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet.Setelah itu, sebelum
memakai celana lagi, keringkan erlebih dahulu dengan menggunakan handuk
atau tisu yang tidak berparfum (Sari, R. P., & Agustin, K. 2018).
b. Mengganti celana dalam secara teratur
Celana dalam adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga
kebersihan daerah kewanitaan.Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi kaum
wanita untuk mengganti celana dalam 2x sehari di saat mandi.Apalagi, jika
anda termasuk wanita yang aktif dan mudah berkeringat.Pada saat menstruasi
gunakan pembalut dengan bahan yang lembut sehingga dapat menyerap
dengan baik dan tidak mengandung bahan yang bis membuat alergi
( misalnya parfum atau gel). Pembalut perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam
sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada
pembalut (Sari, R. P., & Agustin, K. 2018).
c. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vaginaMencuci tangan sebelum
menyentuh vagina penting untuk dilakukan agar mencegah masuknya kuman
masuk ke dalam vagina

9
d. Memilih celana dalam
Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun. Bahan
lain, seperti nylon dan polyester akan emmbuat gerah dan panas sehingga
vagina menjadi lembab sehingga memberikan kesempatan bagi bakteri dan
jamur untuk berkembang biak.
e. Handuk/washlap
Hindari juga menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk
mengeringkan vagina anda.
f. Mencukur rambut kemaluan
Bagi wanita dianjurkan untuk mencukur sebagian dari rambut kemaluan
untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina.Selain
melakukan perawatan daerah kewanitaan, pemeriksaan rutin oleh dokter juga
perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dan agar dokter
mengetahui jika terdapat gangguan sehingga dapat segera ditangani (Putri, N.
A., & Setianingsih, A. 2016).

7. Rekomendasi Pelayanan Kebidanan pada Masa Pandemi Covid-19 dan


New Normal (IBI. 2020)
a. Buat papan pengumuman/banner tentang protokol pencegahan Covid-19
Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak minimal 1,5 meter, semua pasien,
pendamping/pengunjung menggunakan masker.
b. Menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan
pengukuran suhu semua pengunjung.
c. Pastikan semua peralatan dan perlengkapan sudah didesinfeksi.
d. Semua pelayanan dilakukan dengan membuat janji melalui WA.
e. Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi
kewaspadaan penularan Covid-19. Bidan dapat berkoordinasi dengan
RT/RW/Kades untuk informasi status ibu (ODP/PDP/Covid+).
f. Bidan dan tim kesehatan menggunakan APD sesuai kebutuhan dengan cara
pemasangan & pelepasan yang benar – menggunakan masker Medis (APD
menggunkan N-95)

10
g. Jika tidak siap dengan APD sesuai kebutuhan dan tidak dapat memberikan
pelayanan, segera kolaborasi dan merujuk pasien ke PKM/RS
h. Lakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila
ditemukan faktor resiko, segera rujuk ke PKM/RS sesuai standar –
terencana.
i. Pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL&Balita serta KB, Kespro pada
masa pandemi covid-19 & New Normal sesuai standar – mengacu pada
panduan Kemkes, POGI, IDAI, dan IBI.
j. Lakukan konsultasi, KIE&Konseling on-line : pemantauan/follow-up care,
konseling KB, ASI ekslusif, PHBS&penerapan buku KIA.

11
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal Pengkajian : 15 November 2020 Pukul : 10.00 WIB


Oleh : Putri Diliyana Romondang Br Habeahan

A. Subjektif
1. Identitas
Nama : Nn. T
Umur : 16 tahun
Agama : Kristen
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Simalingkar B
2. Alasan datang
Nn. T mengatakan mengalami keputihan yang berwarna bening, tidak berbau,
tidak gatal atau nyeri, keputihan terjadi selama seminggu
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 30 hari, lama 4-5 hari
c. Banyaknya : Ganti pembalut 2-3 kali/hari saat terasa penuh
d. Dismeorhe : Tidak pernah
e. Keluhan : Keluar cairan putih menjelang menstruasi

4. Riwayat Kesehatan
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, asma,
DM, ginjal, TBC, Kelainan darah.Belum pernah melakukan pemeriksaan
hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.Tidak ada alergi obat.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak Ada riwayat penyakit jantung dan hipertensi, DM, ginjal, jantung, asma,
alergi, TBC, HIV, Hepatitis maupun kanker.
6. Keadaan emosional : Tidak dalam keadaan stres.

12
7. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Menggunakan pakaian dalam secara bergantian dengan teman/saudara :
Ya
- Menggunakan pakaian dalam yang tidak menyerap dan terlalu ketat : Ya
- Selalu cuci daerah kewanitaan dengan air bersih dari depan kebelakang :
Ya
- Menggunakan obat pembilas vagina : Tidak

8. Pola Fungsional Kesehatan


a. Nutrisi : Makan 3 kali sehari (Nasi, Ikan, Sayur) dengan porsi
sedang,buah. Minum air putih 8-9 gelas sehari. Tidak
ada pantangan/alergi makanan.
b. Eliminasi : Tidak ada keluhan. BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali
sehari.
c. Istirahat : Tidur malam 7-8 jam, tidak pernah tidur siang
d. Aktivitas : Sekolah
e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2 kali/hari.
Tidak pernah menggunakan sabun pembersih
kewanitaan.
9. Data Pengetahuan Klien
Nn. T mengatakan belum begitu paham dengan keputihan

B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Antropometri :

13
BB : 55 kg
TB : 155 cm
d. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 18 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
- Bentuk tubuh : Normal
- Wajah : Wajah tidak pucat
- Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen
- Mulut : bibir tidak pucat, lembab tidak kering
- Leher : Tidak ada benjolan pada kelenjar tiroid, limfa
- Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan yang abnormal,
tidak ada retraksi dada,tidak ada ronkhi dan
wheezing
- Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak teraba massa,
tidak teraba ballotement.
- Genitalia : Keputihan berwarna bening, kental, tidak berbau
- Ekstremitas : Tidak ada oedema

C. Analisa Data
Nn. T umur 16 tahun dengan leukore fisiologis (keputihan)

D. Penatalaksanaan
1. Menganjurkan Nn T untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,
jaga jarak minimal 1,5 meter, dan semua pasien, pendamping/pengunjung
menggunkan masker. Petugas kesehatan menggunakan APD level 2.
2. Memberitahu hasil pemeriksaan
BB : 55 kg

14
TB : 155 cm
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 18 x/menit
Keputihan : Warna bening dan tidak berbau
Keadaan Nn. T dalam batas normal
3. Memberitahu klien konseling akan diberikan melalui via telepon, konseling
yang diberikan :
- Perbedaan keputihan normal dan tidak normal
- Beberapa faktor yang dapat menimbulkan keputihan
a. Menjelang haid dan setelah haid
b. Keadaan stres
c. Kelelahan
- Pencegahan dan penanganannya keputihan (sari, r. P., & Agustin, K.
2018):
a. Selalu cuci daerah keperempuanan dengan air bersih setelah buang
air, jangan hanya menyekanya dengan tisu.
b. Jaga daerah keperempuanan tetap kering
c. Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara
d. Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan
- Pemeliharaan Organ Reproduksi
a. Pembersihan Vagina
Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva
(bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun
yang lembut (mild) setiap habis buang air kecil, buang air besar
ataupun ketika mandi.
b. Mengganti celana dalam secara teratur
Celana dalam adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam
menjaga kebersihan daerah kewanitaan.Oleh karena itu sangat
dianjurkan bagi kaum wanita untuk mengganti celana dalam 2x

15
sehari di saat mandi.Apalagi, jika anda termasuk wanita yang aktif
dan mudah berkeringat.Pada saat menstruasi gunakan pembalut
dengan bahan yang lembut sehingga dapat menyerap dengan baik dan
tidak mengandung bahan yang bis membuat alergi ( misalnya parfum
atau gel). Pembalut perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk
menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada
pembalut (Sari, R. P., & Agustin, K. 2018).
c. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina. Mencuci tangan
sebelum menyentuh vagina penting untuk dilakukan agar mencegah
masuknya kuman masuk ke dalam vagina
d. Memilih celana dalam
Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan
katun.
e. Handuk/washlap
Hindari juga menggunakan handuk atau washlap milik orang lain
untuk mengeringkan vagina anda.
f. Mencukur rambut kemaluan
Bagi wanita dianjurkan untuk mencukur sebagian dari rambut
kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah
vagina. (Putri, N. A., & Setianingsih, A. 2016).
- Apabila keputihan semakin parah seperti ciri-ciri keputihan yang tidak
normal, klien dianjurkan ke fasilitas kesehatan, namun sebelumnya tetap
membuat janji dengan Bidan.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perlu disadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah
satu hal yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama
pada daerag sekitar vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora normal)
yang bila tidak dijaga dapat terganggu keseimbangannya. Bila hal ini terjadi maka
bisa timbul gangguan dan keluhan pada daerah tersebut.Salah satu gejala adanya
gangguan adalah melalui timbulnya keputihan.

B. Saran
a. Bagi Remaja
Bagi remaja diharapkan agar tetap senantiasa memperdulikan kesehatan
reproduksi dengan cara menjaga personal hygiene agar terhindar dari penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur seperti keputihan. Pada masa pandemi agar
tetap melakukan protokol kesehatan, dan harus melakukan janji terlebih dahulu
kepada petugas kesehatan apabilan ingin melakukan kunjungan.
b. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan berupa
pendidikan kesehatan secara maksimal tentang kesehatana reproduksi pada remaja.
Dan memberikan penyuluhan tentang protokol kesehatan yang harus di patuhi oleh
pasien atau klien.
.

17
DAFTAR PUSTAKA

Putri, N. A., & Setianingsih, A. (2016).Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap


Perilaku Personal Hygiene Mentruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
5(1), 15–23. JOUR.

Rahman, N., & Astuti, D. A. (2014).Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi di SMP 5 Muhammadiyah
Yogyakarta tahun 2014. DISS, STIKES’Aisyiyah Yogyakarta.

Ramaiah, S. (2016).Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta: Digiosa Media.


JOUR.

Ricka dan Wahyuni ( 2010) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Sindroma


Pramenstruasi Pada Siswi Smp Negeri 4 Surakarta , Jurnal gasterVol 7, No 2

Sari, R. P., & Agustin, K. (2018).HUBUNGAN SIKAP DENGAN TINDAKAN


PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI
SMP N 1 MASARAN.Jurnal Ilmiah Maternal, 2(3).JOUR.

SMA, D. I., ACEH, B., AYU, M., & ACEH, D.-I. K. B. (n.d.). HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU KESEHATAN
REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI. JOUR.

W. Wahyuni (2014) Gambaran Sindroma Pramenstruasi dari Gejala Emosional dan


Fisik pada Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, Jurnal PROFESI
(Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, jilid 11, terbitan 01,hal 36-40,
STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

Wahyuni, S., & Endang, S. (2014).Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian


Keputihan Remaja Putri di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo. Jurnal
Keperawatan, 4(3), 100–103. JOUR.

Yuni, E. N. (2015). Buku Saku Personal Hygiene. GEN, Yogyakarta: Nuha Medika.

Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T. (2016).Perilaku Personal Hygiene Remaja


Puteri Pada Saat Menstruasi.Jurnal STIKES RS Baptis Kediri, 9(1).JOUR.

18
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN KLIEN

Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama :Titin

Umur :19 Tahun

Alamat :Karya Kasih

Setelah mendapatkan penjelasan dari mahasiswa Program Studi Profesi Kebidanan


Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan yang bernama berikut
berikut ini:

Nama :Putri Diliyana Romondang Br Habeahan

NIM : P07524720031

Kelas :

Tahun Ajaran :2020/2021

Dengan ini saya menyatakan bersedia/ tidak bersedia menjadi klien dalam
pembuatan asuhan kebidanan komprehensif.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan
dari pihak manapun juga.

..................................................

Hormat Saya

(................................................)

19
20

Anda mungkin juga menyukai