Disusun oleh :
1. Binda Emillya Tari Agusthea
2. Elga Nurmaisya
3. Farah Salsabila
4. Gebby Febriana
5. Intan Febri Ayu Santika
6. Lizia Palentari
7. Nadia Izzati
8. Wardah Fajriah
Alhamdullilah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul
“asuhan kebidanan fisiologis holistik kehamilan“ dengan baik dan tepat waktu.
Laporan pendahuluan ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas
praktik profesi stase III asuhan kebidanan holistik kehamilan di Politeknik
Kemenkes Bandung. Dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini penulis telah
mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida
Widiawati, SST., M.Kes selaku mentor dan dosen yang telah memberikan tugas.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
.
Bandung, 15 Desember 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................4
1.3.2 Tujuan khusus....................................................................................4
1.4 Manfaat.................................................................................................4
BAB II............................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................6
2.1 Kehamilan...........................................................................................6
2.2 Tanda dan Gejala Kehamilan..............................................................6
2.3 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester I.......................................9
2.4 Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Trimester II....................19
2.5 Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Trimester III...................21
2.6 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil............................................................25
2.7 Penilaian Status Gizi.........................................................................26
2.8 Tanda Bahaya....................................................................................28
2.9 Pathway Kehamilan Trimester I.........................................................34
2.10 Pathway Kehamilan Trimester II......................................................35
2.11 Pathway Kehamilan Trimester III....................................................36
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................37
ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kematian ibu di Indonesia masih tinggi dan merupakan fokus
utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut data yang
diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB yaitu Badan Kesehatan
Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan untuk menurunkan
AKI dan AKB namun hasilnya masih belum terlihat nyata. Salah satu upaya
nyata WHO yaitu safe motherhood hanya mampu menurunkan sebagian kecil
dari tingginya AKI dan AKB di dunia. Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI)
mencapai 359 per100.000 kelahiran hidup, jika dilihat dari target Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini sangat jauh dari target yang harus di
capai pada tahun 2015.Perwujudan target penurunan AKI dalam MDGs
kedepannya akan dilanjutkan melalui Sustainable Development Goals(SDGs)
dari 17 tujuan menjadi 169 target SDGs yang telah disepakati, target
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) masuk dalam tujuan ketiga yakni
Ensure Healthy Lives and Promote Well-being for all ages. Pada tahun 2030,
target penurunan AKI secara global adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes 2016). Jumlah kematian ibu per kabupaten/ kota Provinsi
Jawa Barat periode bulan januari – juli tahun 2020 sebesar 416 kasus, jumlah
kasus kematian ini hampir sama dengan tahun 2019 (417), namun pada tahun
2020 ini masih cenderung ada kenaikan karena belum semua kab/kota
melaporkan kematian ibu. Penyebab kematian ibu masih didominasi oleh
perdarahan 28% dan hipertensi 29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih
tinggi yaitu 24% (Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2020)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memaparkan Jumlah kematian
ibu per kabupaten/ kota Provinsi Jawa Barat periode bulan januari – juli tahun
2020 sebanyak 1.649 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2019 pada
periode yang sama yaitu sebesar 1.575 kasus. Sedangkan di Kota Bandung
3
kasus angka kematian ibu sejumlah 28/34.366 kelahiran hidup pada tahun
2020, jumlah ini hampir sama dengan jumlah kematian ibu pada tahun 2019
dengan penyebab perdarahan (12 kasus), hipertensi pada kehamilan (3 kasus),
gangguan sistem peredaran darah (2 kasus), infeksi (3 kasus), serta 8 kasus
dengan penyebab yang lain. (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2020)
Asuhan kebidanan meliputi Kehamilan dan Persalinan adalah
peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah,
kehamilan, persalinan dan masa setelah persalinan dapat terjadi adanya suatu
komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut
(Bobak, 2005). Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam
kehidupan seorang wanita pada umumnya (Prawiroharjo, 2009).
Sebagai ibu hamil hal-hal yang harus dilakukan salah satunya adalah
memeriksakan kehamilannya. Pada saat ini banyak ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya hanya pada awal kehamilan saja, sedangkan
keharusan untuk kunjungan selanjutnya tidak dilakukan. Hal demikian dapat
menghambat peluang seorang tenaga kesehatan untuk mengetahui atau
mendeteksi secara dini berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang
terjadi pada ibu hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika
mengalami keterlambatan dalam penanganan (Prawiroharjo,2009).
Menurut Kemenkes (2015), pemeriksaan kehamilan harus sesuai
dengan kebijakan pemerintah dalam kesejahteraan ibu hamil yaitu
melaksanakan (10T) atau pelayanan antenatal terpadu timbang berat badan
dan ukur tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (Ukur LILA), ukur
tinggi fundus uteri/tinggi rahim, tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin, skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus bila
diperlukan, tablet tambah darah, tes/periksa laboratorium,
tatalaksana/penanganan kasus dan temu wicara/konseling. Pelayanan
kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya 6 kali selama masa kehamilan, dengan durasi waktu
minimal 2 kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada
trimester II (usia kehamilan 13-27 minggu) dan 3 kali pada trimester III (usia
4
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan menggunakan manajeman kebidanan.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil
b. Mengidentifikasi masalah dan mendiagnosa
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Menentukan perencanaan
f. Melakukakan penatalaksanaan
g. Mengevaluasi tindakan
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan
1.4 Manfaat
1. Bagi penyusun
Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan
dalam memberikan asuhan kebidanan fisiologis holistik kehamilan yang
tepat, baik, dan efisien terhadap ibu hamil
2. Bagi Institusi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma,
yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian kejadian
yang mengelilinginya. Kejadian-kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan
sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam
uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka proses perkembangan
embrio dan janin dapat dimulai.
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga
dari bulan ke7 sampai ke-9.
Kehamilan merupakan suatu proses yang dimulai sejak bertemunya sperma dan
ovum didalam rahim wanita. Pertemuan sperma dan ovum lebih dikenal dengan nama
fertilisasi atau konsepsi yang membentuk zigot, berimplantasi ke dalam uterus dan
berkembang sampai dilahirkan menjadi seorang bayi.
Kehamilan adalah pertumbuhan janin intrauterin mulai sejak 280-300 hari dengan
perhitungan yang terbagi atas trimester I (0-12 minggu usia kehamilan), trimester II (13-
28 minggu usia kehamilan), dan trimester III (29-42 minggu usia kehamilan). Kehamilan
trimester III merupakan masa yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi
orang tua yang menanti kelahiran anak, dimana ikatan antara orang tua dan janin
yang berkembang pada trimester ini.
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi, di anjurkan untuk minum 8-12
gelas / hari
6) Seksualitas
Memahami seksualitas selama kehamilan, selama kehamilan berjalan
normal coitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, tetapi beberapa ahli
mengatakan jangan melakukan hubungan seksual 12 hari menjelang kelahiran.
Sangat perlu diperhatikan posisi melakukan hubungan seksual selama
kehamilan coitus tidak diperkenakan jika:
a) Terdapat perdarahan pervaginam
b) Terdapat riwayat abortus berulang
c) Abortus / partus prematurus iminens
c. Asuhan pada Ibu Trimester I
Prinsip pemberian ANC trimesetr I, pada usia kehamilan < 12 minggu yaitu :
1) Menegakkan diagnosa kehamilan baik dengan metode sederhana maupun
dengan memperhatikan perubahan fisiologi yang terjadi, serta kolaborasi untuk
dilakukan USG untuk penegakkan diagnosis pasti.
2) Penapisan kebiasaan ibu yang kurang baik, serta dapat menyebabkan gangguan
pada janin dan kehamilan, seperti merokok dan minum minuman keras.
3) Melakukan penapisan penyakit penyerta dalam kehamilan
4) Pemeriksaan berat badan dengan IMT.
5) Pemeriksaan tekanan darah.
6) Deteksi infeksi menular seksual termasuk HIV-AIDS, deteksi infeks bakteri
uria.
7) Pemenuhan kebutuhan asam folat 400µgram/hari (12 minggu), vitamin D,
vitamin B6, B12, untuk mengatasi mual dan anemia dalam kehamilan.
Pemberian Fe secara rutin tidak dianjurkan karena memiliki efek samping bagi
ibu.
8) Kebutuhan vitamin A sebesar 700 µgram selama kehamilan.
9) Menyiapkan psikologis ibu terhadap kehamilan yang terjadi.
10) Mengurangi keletihan akibat ketidaknyamanan yang terjadi pada awal
kehamilan.
11) Pemberian informasi sesuai kebutuhan ibu berdasarkan temuan.
12) Deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi pada trimester I dan melakukan
tindakan kolaborasi atau rujukan dengan tepat.
18
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya, dan ada
perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
2) Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua, dan ini dapat menimbulkan perasaan khawatir.
3) Pada trimester III dapat timbul perasaan kekhawatiran terhadap bayinya,
khawatir bayinya mengalami ketidak normalan (kecacatan). Akan tetapi
kesibukan dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi
kekhawatirannya.
4) Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi oleh
perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan
khawatir terjadi sesuatu terhadap bayinya.
5) Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan dari pasangannya yang sangat besar.
1. Ketidaknyamanan umum ibu hamil trimester III, yaitu :
a. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologi)
Sering terjadi pada trimester pertama karena peningkatan berat uterus yang
akhirnya menekan kandung kemih. Frekuensi berkemih pada trimester ketiga
terutama pada primigravida karena penurunan kepala sehingga menekan kandung
kemih.
b. Konstipasi
Akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan hormon progesteron serta rahim yang semakin
membesar.
c. Kram tungkai
Disebabkan kalsium tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio kalsium
dan fosfor. Selain itu, karena uterus yang membesar memberi tekanan pembuluh
darah sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
obturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah.
d. Edema dependen
Akibat gangguan pada sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstremitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat
duduk atau berdiri dan pada vena inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki
yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan
23
37
27
ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Ambang batas Lingkar
Lengan Atas (LILA) pada WUS dengan risiko Kekurangan Energi
Kronis adalah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita ukur
(metlin). Apabila Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
artinya wanita tersebut mempunyai risiko Kekurangan Energi Kronis
dan sebaliknya apabila Lingkar Lengan Atas (LILA) lebih dari 23,5
cm berarti wanita itu tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap
mempertahankan keadaan tersebut.
Selain itu, penilaian status gizi dengan kadar hemoglobin (Hb)
merupakan penilaian status gizi secara biokimia. Fungsinya untuk
mengetahui satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan
yaitu anemia gizi. Kadar Hb adalah parameter yang digunakan secara
luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa
pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur
secara kimia dan jumlah Hb/100ml darah dapat digunakan sebagai
indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.
37
28
37
29
37
30
37
31
37
32
37
33
Peningkatan asam lambung Hiperpigmentasi Tekanan pd VU meningkat Hipertrofi otot uterus Volume darah
Ketidakseimbangan Nutrisi Resiko kekurangan Gangguan eliminasi urin perubahan bentuk anemia relatif
< kebutuhan volume cairan dan postur tubuh
37
34
37
35
Sistem
Reproduksi
Uterus serviks Vagina dan
payudara
perineum
1. Fraser, D. Cooper, M. Myles Buku Ajar Bidan. Ed 13. Jakarta : EGC ; 2009
2. Cunningham, et al. Obstetri Williams. Ed 23. Vol 2. Jakarta : EGC ; 2014
3. Ai Yeyeh, Rukiyahdkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan ).Cetakan
Pertama. Jakarta: Trans Info Media
4. Ambarwati. R. E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta:
Mitra. Cendika Press
5. Aprilia, Y. 2010. Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta: Gagas Media
6. Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:
GrahaIlmu
7. Baety,Aprilia Nurul. 2012 .Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktik
Pemeriksaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
8. Hani Umi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta:Salemba Medika
9. Hanifa Wiknjosastro. 2008. Ilmu Kandungan. Edisi 2. EGC: Jakarta
10. Holden, et. al. 2019. Prenatal Yoga for Back Pain, Balance,and Maternal
Wellness: A Randomized,Controlled Pilot Study. Global Advances in Health
and Medicine. Vol: 8
11. Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan `1Kehamilan.Yogyakarta:
CV Andi Offset
12. Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
13. Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika
14. Mobarokabadi, S. 2019. The effect of P6 acupressure on nausea and vomiting
of pregnancy: A randomized, single-blind, placebo-controlled trial
15. Muslihatun. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Fitramaya
16. Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
36
17. Rukiyah, A.Y, LiaYulianti, Maemunah, Lilik Susilowati. 2009. Asuhan
Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media
18. Rustam, Mochtar. 2008. Sinopsis Obstetri: Sinopsis Fisiologi-Obstetri
Patologi. Jilid II. Jakarta: EGC
19. Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: PT BinaPustaka
20. Saifuddin, Abdul B. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Jakarta:
Tridasa Pinter
21. Sulistyawati. A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
22. Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1.
Jakarta: EGC
23. Walyani, Elisabeth.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
37