Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY. S DENGAN ICE MASSAGE


UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN DI PMB SRI APRIANI
KAMPUNG SERUPA INDAH KECAMATAN PAKUAN RATU
KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN 2023

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dan
BBL Program Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh :
Nama : Samini

NPM 22390179

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY. S DENGAN ICE MASSAGE


UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN DI PMB SRI APRIANI
KAMPUNG SERUPA INDAH KECAMATAN PAKUAN RATU
KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN 2023

Disusun Oleh :

Nama : Samini
NPM 22390179

Tanggal Pemberian Asuhan :

Disetujui :

Pembimbing
Lapangan Tanggal :
Di : PMB Sri Apriani (Sri Apriani)

Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : (Ana Mariza, S.ST., M.Kes)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya
sehingga laporan kasus ini dapat tersusun sampai dengan selesai dengan judul
“Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Terhadap Ny. S Deangan Ice Massage
Untuk Mengurangi Nyeri Pada Persalinan”. Kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya serta terimakasih kepada dosen
pengampu ibu Ana Mariza, S.ST., M.Kes, laporan kasus ini di susun untuk
memenuhi tugas Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL Program
Profesi Bidan.

Penulis sangat berharap semoga laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan kasus
ini bisa menjadi acuan belajar khusus nya untuk mahasiswa kebidanan di Universitas
Malahayati Bandar Lampung.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan kasus ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan pendahuluan ini.

Bandar Lampung, Januari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................4
A. Ice Massage di LI-4 dalam mengurangi aktif nyeri persalinan...4
1. Pengertian persalinan.......................................................4
2. Ice Massage di LI-4 point................................................4
B. Mekanisme Ice Massage dalam mengurangi nyeri persalinan....6
C. Patofisiologi nyeri persalinan......................................................8

BAB III KASUS...........................................................................................15

A. Kala I.........................................................................................15
B. Kala II........................................................................................24
C. Kala III.......................................................................................27
D. Kala IV.......................................................................................29

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................20

A. Pembahasan...............................................................................20

BAB V PENUTUP...........................................................................................32
A. Kesimpulan..................................................................................32
B. Saran............................................................................................34
Daftar Pustaka

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air

ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia luar.

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (37- 40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun

bagi janin (Prawirohardjo, 2012). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran

bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran

plasenta dan selaput janin dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain,

dimana dalam proses persalinan dialami oleh semua wanita hamil.

Bonica pada penelitiannya terhadap 2.700 ibu melahirkan di 121 pusat

obsetri dari 36 negara menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang

berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri

sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri

yang sangat hebat. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh

kontraksi involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung

bawah pada awal persalinan. Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah,

yang mencakup abdomen dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung

sekitar 45 sampai 90 detik.

1
2

Ketika persalinan mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi

meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar (Reeder & Griffin,

2014).

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan

hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon tersebut

menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan penyempitan pembuluh

darah yang dapat menyebabkan penurunan kontraksi uterus, penurunan

sirkulasi keuteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus serta

iskemia jaringan yang mengakibatkan proses persalinan lama dan membuat

impuls nyeri semakin banyak (Reeder & Griffin, 2014).

Tingkatan nyeri dalam proses persalinan yang dirasakan oleh setiap ibu

bersalin bersifat subjektif. Tidak hanya bergantung pada intensitas his tetapi

juga bergantung pada keadaan mental ibu saat menghadapi persalinan.

Pengalaman terhadap persepsi nyeri, pada umumnya primipara memiliki sensor

nyeri yang lebih peka daripada multipara. Nyeri pada proses persalinan

diakibatkan karena kontraksi uterus serta dilatasi mulut rahim dan segmen

bawah rahim. Intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi dan

tekanan yang terjadi, nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan

dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul diikuti regangan

dan perobekan jalan lahir (Prawirohardjo, 2012).

Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis

dan nonfarmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis

adalah metode penghilang rasa nyeri dengan menggunakan obat-obat kimiawi,


3

sedangkan metode non farmakologis adalah metode penghilang rasa nyeri

secara alami tanpa menggunakan obat-obat kimiawi caranya dengan

melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan eksternal yang

mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri. Manajemen nyeri

dengan tindakan relaksasi mencakup relaksasi otot, nafas dalam, massage,

meditasi dan perilaku (Judha, 2012).

Oleh karena itu salah satu metode non farmakologis yang dapat dilakukan

sebagai teknik relaksasi yaitu ice massage sebagai tindakan pengurangan rasa

nyeri pada persalinan.

B. Tujuan

Untuk menilai apakah teknik ice massage dapat mengurangi rasa nyeri pada

persalinan.

C. Manfaat

Menambah pengetahuan, pemahaman dan sebagai masukan bidan dalam

memberikan pelayanan kebidanan khususnya dalam menangani keluhan pasien

saat mengalami nyeri dalam proses persalinan menggunakan teknik ice

massage.
BAB II

TINJAUN

TEORI

A. Ice Massage di LI-4 dalam Mengurangi Aktif Nyeri Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluran janin yang

terjadi pada kehamiln cukup bulan (37- 42 minggu), lahir spontan

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,

tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Persalinan dibagi

menjadi 4 kala yaitu:

Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan

lengkap. Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu :

a. Fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm

b. Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi

lebih kuat dan sering selama fase aktif.

Kala II : dimulai dari pembukan lengkap (10 cm) sampai bayi

lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1

jam pada multi.

Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahir sampai

lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30

menit.

Kala IV : dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2

jam pertama postpartum (Sarwono, 2012).

2. Ice Massage di LI-4 Point

Massage atau pijat dengan metode akupresur adalah terapi tusuk

menggunakan jari yang merupakan salah satu bentuk fisioterapi dengan


4
5

memberikan stimulasi pada titik-titik tertentu atau acupoint pada tubuh

(Rahayu, 2018).

Akupresur ini dipercaya dapat meringankan rasa sakit selama kontraksi

dan akupresur ini berpengaruh menurunkan nyeri pada pembukaan 3

sampai 10 cm (Rahayu, 2018).

Sedangkan Menurut Rakasiwi (2013) ice massage merupakan

salah satumetode yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi

kerusakan jaringan dan mencegah terjadinya inflamasi pada otot,

tendon dan ligamen. Ice massage sangat baik untuk menyembuhkan

atau mengurangi rasa nyeri dan rasa tidak nyaman yang disebabkan

strain otot atau proses pembengkakan. Ice massage dapat diaplikasikan

pada semua anggota tubuh, ice massage dapat diaplikasikan sewaktu

waktu dan dapat digunakan sebagai metode penanganan cedera akut

tetapi tergantung dari tingkat cedera yang dialami dari jaringan otot

atau sebagai mekanisme pengurangan rasa nyeri pada saat proses

persalinan. Proses dari pemberian ice massage sangat

sederhana, posisi pasien yang nyaman sebelum terapi, ice

digerakkan secara perlahan secara menyilang pada area yang

mengalami nyeri atau dengan gerakan menyilang dari kulit dan

usahakan otot pasien dalam keadaan rileks.

Rasa dingin dari ice akan mengurangi terjadinya proses peradangan

pada jaringan ikat dan mengurangi rasa nyeri (Rahayu, 2018).

Efek dari massage dapat memberikan efek rileksasi yang

menimbulkan efek sedatif bagi jaringan otot. Fisioterapi membantu

mempercepat proses penyembuhan, ketika metabolisme menurun saat


6

diberikan ice massage, dan darah akan kembali membawa nutrisi dan

akan mempercepat proses peredaan terhadaprasa nyeri (Rakasiwi,

2013).

Massage atau pijat dengan metode akupresur pada titik-titik tertentu

atau acupoint pada tubuh salah satunya yaitu titik meridian energi usus

besar yang disebut sebagai LI4 atau Hoku, jalur meridian energi

bersifat bilateral dan dimulai di permukaan kulit di akar kuku jari

telunjuk kemudian itu bercabang dua di ujung tulang belikat untuk

terhubung dengan bagian bawah paru-paru dan membungkus seluruh

usus besar melintang, pada masa kehamilan usus besar mengelilingi

bagian atas rahim. Letak LI4 merupakan titik dimana aliran energi

meridian paling dekat dengan kulit dan dapat dengan mudah dirangsang

dengan tekanan atau tekanan dingin yang ekstrim.

B. Mekanisme Ice Massage di LI-4 Dalam Mengurangi Aktif Nyeri

Persalian

1. Cara kerja ice massage

Penatalaksanaan non-farmakologis untuk nyeri persalinan dapat

menurunkan rasa nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien saat

persalinan. Nyeri merupakan keluhan yang sering ditemukan pada

wanita yang sedang dalam proses bersalin. Nyeri persalinan terjadi

karena kontraksi uterus, hal ini kemudian akan memicu respons stress

tubuh, seperti konsumsi oksigen yang meningkat, hiperventilasi dan

peningkatan tekanan darah. Selain itu, rasa nyeri juga dapat

mempengaruhi keputusan ibu untuk menentukan tipe persalinan

(Rakasiwi, 2013).
7

Pendekatan non-farmakologis sudah banyak digunakan untuk

menurunkan rasa nyeri persalinan. Tatalaksana non-farmakologi dalam

menurunkan rasa nyeri memiliki keunggulan, dimana terapi ini dapat

mengurangi efek samping pada ibu dan bayi yang ditimbulkan oleh

obat-obatan. Selain itu, juga dapat memberi rasa menyenangkan bagi

ibu dan janin. Pada ibu yang memiliki penyakit kardiorespiratori dan

juga ibu yang alergi terhadap obat-obatan, metode non-farmakologi

dapat menjadi pilihan saat persalinan. Metode non-farmakologis untuk

mengurangi nyeri pada persalinan seperti ice massage merupakan salah

satu pendekatan non-farmakologi yang aman, dan murah (Rakasiwi,

2013).

Mekanisme ice massage sebagai metode pengurangan rasanyeri pada

persalinan yaitu massage merupakan manipulasi dari jaringan lunak

tubuh yang bertujuan untuk menurunkan rasa nyeri dan memberi efek

relaksasi. Mekanisme terapi massage dalam menurunkan nyeri diduga

dengan meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh. Melalui

peningkatan endorfin, transmisi sinyal antara sel saraf menjadi menurun

sehingga dapat menurunkan ambang batas persepsi terhadap nyeri,

sedangkan rasa dingin dari ice akan mengurangi terjadinya proses

peradangan pada jaringan ikat dan mengurangi rasa nyeri. Ice massage

untuk mengurangi nyeri persalinan dilakukan pada titik LI-4 point

terhadap ibu dalam proses persalianan fase aktif selama kurang lebih 5

sampai dengan 10 menit (Rakasiwi, 2013).


8
2. Metode pengukuran rasa nyeri

Skala pengukuran rasa nyeri digunakan untuk menilai tingkat

keparahan rasa sakit yang dirasakan seseorang. Pengukuran ini bisa

dilakukan dengan angka, gambar, hingga penjelasan yang lebih rinci

dengan berbagai dimensi.

Dalam jurnal yang digunakan sebagai panduan dalam pembuatan

laporan kasus ini skala nyeri yang digunakan untuk mengukur tingkat

nyeri yaitu menggunakan McGill pain questionnaire. Skala nyeri jenis

ini juga berbentuk seperti kuesioner. Bedanya, skala ini berisi 78 kata

yang menggambarkan dan berhubungan dengan rasa nyeri, seperti

dingin, tajam, atau melelahkan. Pasien diminta untuk melingkari kata-

kata yang paling dekat dengan kondisi yang di rasakan.

Masing-masing kata tersebut memeiliki nilai 1. Sehingga jika semua

kata dilingkari, nilai maksimalnya adalah 78. Setelah selesai mengisi

kuesioner ini, dokter atau tenaga medis akan menghitung jumlah kata

yang dilingkari. Semakin banyak, maka kondisi nyeri yang dirasakan

semakin berat (Rakasiwi, 2013).

C. Patofisiologi Nyeri Persalian

1. Pengertian nyeri persalinan

Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat

stimulasi saraf sensorik. Rasa nyeri persalinan bersifat personal dan

setiap orang memprepsikan rasa nyeri yang dirasakan berbeda terhadap

stimulus yang sama tergantung pada ambang nyeri yang dimiliki.


9

Nyeri persalinan merupakan masalah kebutuhan rasa nyaman yang

sering terjadi pada ibu yang akan melahirkan, nyeri persalinan dapat

disebabkan karena proses pembukaan mulut Rahim ketika bayi

bergerak untuk melewati jalan lahir (Uliyah, 2015).

Rasa nyeri dapat berlebih karena rasa takut, cemas, dan tegang yang

memicu produksi hormon prostaglandin sehingga timbul stress. Kondisi

stress dapat mengurangi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri.

Perhatian personal yang diberikan oleh bidan, dokter, suami dan

keluarga secara terus menerus selama proses persalinan dapat

mengurangi rasa nyeri, takut, cemas, dan kesepian (Uliyah, 2015).

2. Fisiologi nyeri persalinan

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis

sumbernya, yaitu nyeri visceral (nyeri yang dialami ibu karena

perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinan kala I dan nyeri

somatic (nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II

persalinan) (Judha, 2012).

3. Penanganan

Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan cara:

a) Penanganan nyeri farmakologis

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri.

Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang

terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan

analgesik narkotik, pilihan obat tergantung dari rasa nyeri, namun

penggunaan obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat

tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan.


10

Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi

analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan

anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial

maupun total (Jhuda, 2012).

Pilihan penatalaksanaan nyeri dalam persalinan secara farmakologis

diantaranya meliputi analgesik narkotika (mereperidene, nalbuphine,

buthorphanol, morfin sulfate fentanyln), analgesik regional

(epidural, spinal, dan kombinasinya, ILA (Intra Thecal Labor

Analgesik) (Jhuda, 2012).

b) Penanganan nyeri non-farmakologis

Beberapa penanganan nyeri

nonfarmakologis:

1) Distraksi

Pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang

lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri ke stimulus nyeri.

Jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat

menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri

dirasakan atau tidak oleh klien). Stimulus yang menyenangkan

dari luar juga dapat merangsang sekresi endorphin, sehingga

stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang.

Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan

partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang

digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu

stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan

lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu

indra saja.
11

Tekhnik ini paling efektif untuk nyeri yang dirasakan sesaat saja,

sebagai contoh injeksi dan pengambilan darah (Judha, 2012).

2) Massage

Massage atau pijatan merupakan metode yang memberikan rasa

lega pada banyak wanita selama tahap pertama persalinan.

Massageselama persalinan juga membantu mengatasi kram otot,

menurunkan nyeri, kecemasan, dan mempercepat persalinan.

Pijatan merupakan terapi nyeri dengan menggunakan refleks

lembut untuk menahan, menggosok, atau meremas bagian tubuh

yang nyeri seperti pada bahu, leher, wajah, pinggang,dan

punggung. Tindakan utama massase dianggap menutup gerbang

untuk menghambat perjalanan rangsang nyeri pada pusat yang

lebih tinggi pada system saraf pusat, yang kemudian rangsangan

taktil dan perasaan positif yang berkembang ketika

dilakukansentuhan yang penuh perhatian dan empatik, bertindak

memperkuat efek massase untuk mengendalikan nyeri. Tindakan

massase pada persalinan misalnya effleurage (gerakan tangan

mengurut), kneading (remasan) dan counterpressure (Judha,

2012).

3) Metode Effluerage

Effleurage biasanya dilakukan selama kontraksi saat proses

persalinan, berupa pijatan ringan berirama dan menggunakan

pukulan ringan pada abdomen, pinggang atau paha. Effleurage

yang sering dilakukan yaitu penekanan yang berbentuk sirkulair

pada abdomen.
12

Dapat dilakukan oleh pasien sendiri, pasangan ataupun orang

lain. Apabila ibu melahirkan terpasang sabuk monitor diperut,

effleurage dapat dilakukan di paha atau dada. Tehnik ini juga

dapat dilakukan di punggung dengan durasi waktu 3-10 menit.

Manfaat massase effleurage dapat merangsang hormone

endorphin yang menghilangkan rasa sakit secara alamiah (Judha,

2012).

4) Kneading (remasan)

Teknik remasan (menekan dan melepas bagian tubuh) dapat

membuat tenang dan rileks pada ibu hamil maupun melahirkan,

tindakan ini dapat dilakukan di muka, leher, bahu, punggung,

paha, kaki, dan tangan. Pemberian massase pada ibu melahirkan

dapat membuat ibu berkonsentrasi pada hal yang lain dari pada

kontraksi yang dirasakan juga dapat memperlancar sirkulasi

darah (Judha, 2012).

5) Metode firm counter pressure

Memperlakukan pasien dalam kondisi duduk kemudian bidan

atau keluarga pasien menekan daerah punggung atau area sacrum

untuk membantu menurunkan nyeri pinggang selama kontraksi

(Judha, 2012).

6) Abdominal lifting

Memperlakukan pasien dengan cara membaringkan pasien pada

posisi terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan

kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien, kemudian

secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah

puncak perut tanpa menekan kearah dalam, kemudian ulangi

lagi. Begitu seterusnya (Judha, 2012).


13

7) Kompres Panas Dingin

Metode panas-dingin memang tidak menghilangkan keseluruhan

nyeri namun dapat memberikan rasa nyaman. Kompres panas

dapat meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi dan metabolisme

jaringan. Kompres panas mengurangi spasme otot dan

meningkatkan ambang nyeri. Studi kecil tentang kompres panas

(botol air panas) yang dibungkus handuk dapat mengurangi pegal

dan kram di punggung bila di tempelkan di punggung.

Penggunaan kompres panas untuk area yang tegang dan nyeri

dianggap meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang

disebabkan oleh iskemia. Sementra kompres dingin berguna

untuk nyeri musculoskeletal atau sendi. Kompres dingin dapat

mengurangi ketegangan otot (lebih lama dibandingkan dengan

kompres panas) karena akan membuat baal daerah yang

dikompres dengan memperlambat transmisi nyeri dan impuls-

impuls lainnya melalui neuron-neuron sensorik (yang dapat

membantu menjelaskan rasa kebal sebagai efek dari dingin).

Kompres dingin juga mengurangi pembengkakan dan

menyejukkan bagi kulit. Penggunaan handuk dingin yang di

letakkan di area wajah juga dapat digunakan dalam mengurangi

ketegangan sehingga dapat membuat rileks dan nyaman (Judha,

2012).

8) Guided Imaginary

Merupakan salah satu aktivitas kognitif yang powerful.

Digunakan untuk menurunkan persepsi nyeri dengan melibatkan

pikiran sehingga kesadaran adanya stimulus nyeri berkurang.


14

Metode ini menggunakan memori tentang peristiwa yang

menyenangkan untuk mengurangi nyeri. Misalnya

membayangkan kemoterapiyang membunuh sel kanker (Judha,

2012).

9) Terapi Aroma

Menghirup aroma minyak esensial bias mengurangi ketegangan,

terutama pada persalinan tahap awal (Judha, 2012).

10) Rangsangan Transkutaneus Terhadap Saraf Secara Elektrik

(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation atau TENS)

TENS efektif untuk menghilangkan nyeri persalinan tanpa efek

samping pada ibu dan janin dan secara signifikandapat

mengurangi durasi kala I persalinan pada nulipara dan multipara.

TENS melibatkan aliran listrik lemah melalui elektroda yang

ditempelkan pada permukaan kulit kemudian arus dialirkan

melalui kabel dengan frekuensi dan intensitas yang disesuaikan

(Judha, 2012).
BAB

III

KASUS

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY. S DENGAN ICE MASSAGE


UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN DI PMB SRI APRIANI
KAMPUNG SERUPA INDAH KECAMATAN PAKUAN RATU
KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN 2023

Hari/tanggal : Jum,at 20 Januari 2023


Jam : 10.30 WIB

IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. S Nama : Tn. T
2. Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
3. Agama : islam Agama : islam
4. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Serupa Indah

KALA I
I. Data Subjektif
1. Alasan masuk kamar bersalin : ibu mengatakan ingin memeriksakan
keadaannya. Ibu mengeluh perut terasa mulas, nyeri dari perut menjalar sampai ke
pinggang, sudah keluar lendir bercampur darah.
2. Keluhan utama : sudah keluar lendir bercampur darah.
3. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi sejak 3 jam yang lalu, lamanya 40 detik, intensitas 2-3 kali dalam
10 menit
b. Pengeluaran pervaginam : sudah keluar air-air dan lendir bercampur darah
4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 6 kali

18

15
16
5. Riwayat perkawinan
a. Kawin : Ya
b. Pernikahan ke 1
c. Umur saat menikah : 23 tahun
d. Lamanya pernikahan : 1 tahun
6. Riwayat menstruasi
a. Menarch : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 5 hari
d. Sifat darah : encer
e. Bau : khas
f. Fluor albus : tidak ada
g. Dismenorhea : tidak ada
h. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
i. HPHT : 15-04-2022
j. HPL : 20-01-2023
k. UK : 40 minggu
7. Riwayat kehamilan ini
a. Riwayat ANC
ANC teratur, frekuensi selama hamil 7 kali, oleh bidan di PMB Sri Apriani
b. Obat-obatan atau jamu yang di konsumsi selama hamil : tidak ada
c. Imunisasi TT
TT 5 : Tanggal : 12-07-2022
d. Keluhan/masalah/keadaan yang dirasakan ibu selama hamil
No Keluhan Tindakan Oleh Ket. (Tempat)
Tidak ada

8. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

18
17

Persalinan Nifas
Hamil Tgl lahir Jenis Penolong Komplikasi BB perdarahan laktasi
Ke U persalinan Ibu Bayi JK Lahir Kompl
K ikasi
1 Hamil Ini

9. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No Jenin kontrasepsi Berhenti/ Ganti Cara
Tgl Oleh Tempat uhan Tangal Oleh Tempat Alasan
1 BELUM PERNAH KB

10. Riwayat Kesehatan


a. Penyakit sistemik, menurun, menular yang pernah/sedang
diderita Jantung : tidak ada
Asma : tidak ada
TBC : tidak ada
Ginjal : tidak ada
DM : tidak ada
Malaria : tidak ada
HIV/AIDS : tidak ada
b. Penyakit yang pernah atau sedang diderita keluarga : tidak ada
c. Riwayat operasi : tidak ada
d. Riwayat kembar atau cacat : tidak ada
11. Kebutuhan fisik
a. Nutrisi
Makan terakhir : 20-01-2023/08.30 WIB
Minum terakhir : 20-01-2023/10.00 WIB
Porsi : ½ piring nasi
Jenis : nasi, sayur, lauk, minum air putih
b. Eliminasi
1) BAK terakhir : 20-01-2023/10.10 WIB
Sifat : cair

18
18

Warna : jernih
Bau : khas
Keluhan : tidak ada
2) BAB terakhir : 20-01-2023/ 08.00 WIB
Sifat : lunak
Warna : kecoklatan
Bau : khas
Keluhan : tidak ada
c. Istirahat (tidur)
Dalam satu hari terakhir istirahat cukup, siang 1 jam, malam 6-7 jam.
d. Personal hygiene
Mandi : 20-01-2023/08.00 WIB
Keramas terakhir : 20-01-2023/08.00 WIB
12. Keadaan psiko, sosio dan spiritual terakhir (kesiapan menghadapi proses
persalinan)
a. Pendamping persalinan : suami
b. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi :
antusias dan sangat menantikan kehadiran anak
c. Pengetahuan tentang proses persalinan : baik

II. Data Objektif


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda
vital TD : 120/80
mmHg T : 37,2
°C
P : 22
x/menit N : 80
x/menit
d. Berat badan
Sebelum hamil : 55 kg
Kunjungan lalu : 68 kg

18
19

Kunjungan ini : 70 kg
Tinggi badan 157
e. IMT : 28,4
f. LILA 28
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : berwarna hitam, bersih
Muka : bersih, tidak ada oedema
Mata : konjungtiva merah muda
Hidung : simetris, bersih
Mulut : bersih, bibir berwarna merah muda
Gigi : bersih, tidak ada karies
Lidah : bersih
Gusi : tidak ada pembengkakan
Telinga : simetris
b. Leher
Kelenjar tiroid : normal, tidak ada
pembesaran Kelenjar getah bening : normal, tidak ada
pembesaran Vena jugularis : normal, tidak ada
pembesaran
c. Dada
Bentuk : simetris
Areola : berwarna hitam
Putting susu :
menonjol Pengeluaran colostrum:
sudah ada Massa/benjolan : tidak
ada
d. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk : simetris
Bekas luka : tidak
ada Striae gravidarum : tidak
ada Linea nigra : ada
Gerakan janin : aktif

18
20

2) Palpasi
Leopold I : TFU 2 jari di bawah px, bagian teratas perut ibu teraba
kurang bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin
(ekstremitas), bagian kiri perut ibu teraba keras dan memanjang (punggung)
Leopold III : bagian terbawah perut ibu teraba keras, bulat dan melenting
(kepala). Kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : 3/5 bagian
Osborn Test : tidak
dilakukan TFU Mc.Donald : 36 cm
TBJ : 3875 gr
3) Auskultasi
Punctum Maksimum : 2 jari di bawah pusat
DJJ : 138 x/menit, teratur, intensitar kuat
His : Frekuensi 2-3 kali/10 menit, durasi 40 detik, intensitas
kuat Palpasi suprapubik: tidak dilakukan
e. Ektremitas
Oedema : tidak ada
Kelainan : tidak ada
Varices : tidak ada
Warna kuku : putih
Reflek patella : positif
f. Genetalia eksterna dan anus
1) Vagina
Kebersihan : bersih
Tanda chadwick : ya
Kelainan : tidak ada
Fluor Albus : tidak ada
Oedema : tidak ada
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Infeksi : tidak ada

18
21
Kelenjar bartholini: tidak ada pembengkakan
Kelenjar scene: tidak ada pembengkakan
2) Anus : tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan dalam
a. Indikasi : untuk mengetahui kemajuan persalinan
b. Tujuan : untuk menilai keadaan serta pembukaan serviks
c. Hasil
Vagina : normal, tidak ada kelainan
Uretra : normal, tidak ada kelainan
Serviks : pendataran 50%, pembukaan 5
cm Selaput ketuban: positif
Presentasi : kepala
Penurunan bagian terendah janin : hodge
III Pengeluaran : lendir darah, air air
Kesimpulan : inpartu kala I fase aktif
4. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah
HB : tidak dilakukan
Golongan darah : tidak
dilakukan HbSAg : tidak dilakukan
WR/VDRL : tidak
dilakukan
b. Urin
Protein urin : tidak dilakukan
Glukosa urin : tidak dilakukan
Lakmus test : tidak dilakukan

III. AnalisaData
Diagnosa
Ibu : G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase
aktif Janin : janin tunggal hidup intrauteri presentasi kepala
Dasar
DS : ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan dan

18
22
tidak pernah keguguran.
Ibu mengatakan perut bawah terasa nyeri menjalar sampai ke pinggang, sudah
keluar lendir bercampur darah
DO :
TTV
TD : 120/80 mmHg
T : 37,2 °C
P : 22 x/menit
N : 80 x/menit
DJJ : 138 x/
menit VT
Vagina : normal, tidak ada kelainan
Uretra : normal, tidak ada kelainan
Serviks : pendataran 50%, pembukaan 5
cm Selaput ketuban : utuh
Presentasi : kepala
Penurunan bagian terendah janin : Hodge III
Pengeluaran : lendir darah
Kesimpulan : inpartu kala I fase
aktif Dasar masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Diagnose potensial : tidak
ada
Tindakan segera : tidak ada

IV. Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu akan menghadapi proses persalinan
Rasional : penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu
sangat penting agar ibu dapat mengetahui keadaan dan perkembangan proses
persalinannya
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaannya
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam(kecuali nadi setiap 30 menit)
Rasional : observasi tanda-tanda vital memantau keadaan ibuseperti memantau

18
23

terjadinya demam yangmerupakan tanda-tanda terjadinya infeksi pada ibusehingga


mempermudah melakukan tindakan.
Evaluasi : TTV telah dilakukan dan dicatat dalam partograf
3. Observasi DJJ setiap 30 menit
Rasional : Saat ada kontraksi , DJJ bisa berubah sesaat hingga apabila ada
perubahan dapat diketahui dengan cepatdan dapat bertindak secara cepat dan tepat.
Evaluasi : observasi telah dilakukan dan dicatat dalam partograf
4. Observasi vaginal toucher (VT) kontrol tiap 2jam/4jam, atau jika adaindikasi
Rasional : Untuk memantau kemajuan persalinan
Evaluasi : hasil observasi dalam partograf
5. Observasi His setiap 30 menit
Rasional : Karena kekuatan kontraksi uterus dapat berubahsetiap saat sehingga
mempengaruhi penurunankepala.
Evaluasi : observasi telah dilakukan dan tercatat dalam partograf
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
Rasional : pada saat bersalin, ibu membutuhkan energy yang besar, oleh karena
itu jika ibu tidak makan dan minum untuk beberapa waktu atau ibu mengalami
kekurangan gizi dalam proses persalinan akan cepat mengalami kelelahan fisiologis,
dehidrasi dan ketosis yang dapat menyebabkan gawat janin.
Rasional : ibu bersedia untuk makan dan minum
7. Menganjurkan ibu untuk memilih pendamping persalinan
Rasional : pendamping persalinan dapat memberikan dukungan baik secara fisik
maupun emosional kepada ibu selama proses persalinan. Kehadiran suami juga
merupakan dukungan moral karena pada saat ini ibu sedang mengalami stress yang
sangat berat, tetapi dengan kehadiran suami ibu dapat merasa sedikit relaks karena
merasa ia tidak perlu menghadapi ini semua seorang diri.
Evaluasi : ibu memilih suami untuk mendampingi proses persalinan.
8. Melakukan Ice Massage Pada L-I4 point terhadap klien klien. Tekanan diberikan
secara bilateral dalam kontraksi pada titik hugo (LI-4) yang terletak dititik tengah
medial metacarpal pertama didalam kulit ibu jari dan jari telunjuk. Sebelum
diberikan tekanan, pasien diminta untuk menarik nafas dalam-dalam kemudian

18
24

diberikan tekanan rotasi dan vibrasi selama 60 detik kemudian pasien beristirahat
selama 60 detik dan tekanan diulang. Siklus ini berlanjut selama 10-15 menit.
Rasional : akupresur, yang merupakan pengobatan tradisional Tiongkok di mana titik-
titik akupunktur dirangsang oleh tangan, jari, ibu jari, atau manik-manik kecil. Metode
ini bertindak menurut teori kontrol gerbang di mana pembakaran, pemijatan, dan
garukan dapat merangsang serat besar yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan
impuls saraf ke sumsum tulang belakang. Stimulasi yang berkelanjutan dapat menjaga
gerbang transmisi nyeri tetap tertutup, yang dapat mengakibatkan penurunan nyeri. Di
sisi lain, stimulasi titik akupresur menggunakan panas, dingin, jarum, atau tekanan
menyebabkan pelepasan endorfin selain itu rasa dingin dari ice akan mengurangi terjadinya
proses peradangan pada jaringan ikat dan mengurangi rasa nyeri.
Evaluasi : teknik akupresur denga metode ice massage telah dilakukan dan
dilakukan evaluasi perbandingan dalam pengukuran skala nyeri dengan menggunakan
kuesioner McGill skor sebelum dilakukan ice massage didapatkan skala nyeri yaitu 38
dan setelah dilakukan terapi ice massage skor skala nyeri berkurang menjadi 17.
9. Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran persalinan danjuga untuk
kesehatan dan keselamatan ibu dan janin.
Rasional : Agar ibu senantiasa berserah diri dan bertawakkal kepada sang
pencipta.
Evaluasi : ibu bersedia berdoa
10. Dokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam partograf
Rasional : Merupakan standarisasi dalam pelaksanaan asuhankebidanan dan
memudahkan pengambilankeputusan klinik.
Evaluasi : pemantauan akan dilakukan

KALA II
Tanggal : 20-01-2023
Pukul : 14.30 WIB – 14.45 WIB
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan perut semakin mulas dan ingin meneran, sudah keluar air air dari jalan
lahir

18
25

II. Data
Objektif
TTV
TD: 120/80
mmHg T :
37,2 °C
P : 20
x/menit N : 80
x/menit
DJJ : 148 x/ menit
Genetalia : terdapat dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan
vulva membuka.
VT
Vagina : normal, tidak ada kelainan
Uretra : normal, tidak ada kelainan
Serviks : pendataran 100%, pembukaan 10
cm Selaput ketuban : negatif
Presentasi : kepala
Penurunan bagian terendah janin : Hodge IV
Pengeluaran : lendir darah
Kesimpulan : inpartu kala II
Dasar masalah : tidak
ada
Kebutuhan : tidak
ada Diagnose potensial : tidak
ada
Tindakan segera : asuhan persalinan normal
III. Analisa data
Diagnose :
Ibu : G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala
II Janin : Janin tunggal hidup intra uteri
Dasar
Ds : Ibu mengatakan perut semakin mulas dan ingin meneran, sudah keluar air air dari
jalan lahir
Do : TTV
TD: 120/80
mmHg T :
26
37,2 °C
27

P : 20
x/menit N : 80
x/menit
DJJ : 148 x/ menit
Genetalia : terdapat dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan
vulva membuka.
VT
Vagina : normal, tidak ada kelainan
Uretra : normal, tidak ada kelainan
Serviks : pendataran 100%, pembukaan 10
cm Selaput ketuban : negatif
Presentasi : kepala
Penurunan bagian terendah janin : Hodge IV
Pengeluaran : lendir darah
Kesimpulan : inpartu kala II
IV. Planning
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu akan menghadapi persalinan kala II
Rasional : penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu
sangat penting agar ibu dapat mengetahui tiap tahap persalinannya
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaannya
2. Menganjurkan ibu untuk memilih pendamping persalinan
Rasional : pendamping persalinan dapat memberikan dukungan baik secara fisik
maupun emosional kepada ibu selama proses persalinan. Kehadiran suami juga
merupakan dukungan moral karena pada saat ini ibu sedang mengalami stress yang
sangat berat, tetapi dengan kehadiran suami ibu dapat merasa sedikit relaks karena
merasa ia tidak perlu menghadapi ini semua seorang diri.
Evaluasi : ibu memilih suami untuk mendampingi proses persalinan.
3. Menganjurkan ibu memilih posisi meneran setengah duduk, miring kekiri atau
jongkok
Rasional : Posisi tegak dilaporkan mengalami lebih sedikit rasa tak nyaman dan
nyeri. Posisi tegak dapat membantu proses persalinan kala II yang lebih seingkat.
Posisi tegak membuat ibu lebih mudah mengeran, peluang lahir spontan lebih
besar, dan robekan perineal dan vagina lebih sedikit.

18
28

Evaluasi : ibu memilih posisi meneran miring kekiri


4. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada dorongan kuat dan spontan untuk
meneran
Rasional : meneran yang benar sangat bermanfaat untuk kelancaran proses
persalinan dan membantu ibu mengalami persalinan kala II yang normal.
Evaluasi : ibu bersedia meneran dengan benar saat kontraksi.
5. Melakukan Asuhan Persalinan Normal yaitu setelah kepala crowning 5-6 cm
didepan vulva tangan kanan melakukan stegnen untuk mencegah rupture perineum
dan tangan kiri melakukan ritgen untuk mencegah kepala bayi mengalami defleksi
maksimal. Setelah kepala lahir dan putar paksi luar, cek lilitan tali pusat, jika ada
lepaskan lilitas jika tidak ada lakukan curam kebawah untuk melahirkan bahu
anterior dan elevasi keatas untuk melahirkan bahu posterior. Seteah bahu lahir
lakukan sanggah susur. Setelah bayi lahir lakukan penilaian sekilas, apakah bayi
cukup bulan dan apakah bayi menangis kuat. Lalu letakan bayi diatas perut ibu dan
keringkan.
Rasional :melakukan APN untuk mewujudkan tercapainya kelangsungan hidup dan
kesehatan yang tinggi bagi ibu serta bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap namun menggunakan intervensi seminimal mungkin sehingga prinsip
keamanan dan kualitas layanan dapat terjaga pada tingkat yang seoptimal mungkin.
Evaluasi : APN telah dilakukan, bayi lahir spontan langsung menangis.
6. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Rasional : IMD merupakan langkah penting untuk memudahkan bayi dalam
memulai proses menyusui, memperkuat hubungan ibu dan bayi serta meningkatkan
kesehatan bayi.
Evaluasi : setelah bayi lahir langsung di letakan diatas perut ibu dan dikeringkan.
IMD telah dilakukan.

KALA III
Tanggal : 20-01-2023
Jam : 15.00 WIB-15.15 WIB
I. Data subjektif
Ibu merasa lelah dan lemas setelah melahirkan

18
29

II. Data objektif


Keadaan umum :
baik
Kesadaran : composmentis
Abdomen : TFU setinggi pusat, teraba keras, kandung kemih
kosong Genetalia : tampak pengeluaran darah dan tali pusat di depan vulva
III. Analisa data
Diagnose : P1A0 partus kala III
Dasar
Ds : ibu merasa lelah dan lemas setelah melahirkan
DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Abdomen : TFU setinggi pusat, teraba keras, kandung kemih
kosong Genetalia : terdapat pengeluaran darah
IV. Planning
1. Melakukan menejemen aktif kala III yaitu setelah cek janin kedua jika tidak ada janin
kedua berikan suntikan oksitosin 10 IU per-IM lalu lakukan Jepit potong tali pusat,
setelah terdapat tanda pelepasan plasenta (semburan darah, uterus globular dan tali
pusat memanjang) lakukan PTT untuk mengeluarkan plasenta, setelah plasenta lahir
lakukan massase.
Rasional : menejemen aktif kala III dilakukan untuk mencegah perdarahan post
partum karena atonia uteri atau retensio plasenta
Evaluasi : menejemen aktif kala III telah dilakukan, plasenta lahir dalam waktu 15
menit.
2. Memeriksa adanya laserasi perineum
Rasional : dampak adanya laserasi perineum yaitu terjadinya perdarahan pasca
persalinan terutama pada laserasi derajat 3 dan 4, infeksi pasca persalinan juga
beresiko terjadi dari adanya laserasi perineum sebab luka tidak segera menyatu
sehingga timbul jaringan parut, selain itu laserasi perineum dapat dengan mudah
terkontaminasi feses terutama derajat 3 dan 4 karena lokasi dekat dengan anus.
Evaluasi : terdapat laserasi perineum derajat 1 dan tidak ada perdarahan aktif
karena laserasi

18
30

3. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban


Rasional : plaseta dan selaput ketuban harus lahir lengkap untuk mencegah
terjadinya perdarahan dan infeksi.
Evaluasi : plasenta dan selaput ketuabah lahir lengkap.
4. Memberikan ibu minum
Rasional : memberi ibu minum untuk mencegah dehidrasi
Evaluasi : ibu sudah diberikan air minum
5. Melakukan dekontaminasi alat bekas pakai pada larutan klorin 0,5% selama 10 menit,
lalu cuci dan bilas.
a. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
b. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang disediakan
c. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantu pakaian ibu
dengan pakaian bersih/kering
d. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
e. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
f. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Rasional : melakukan dekontaminasi berguna untuk mencegah penularan
mikroorganisme dan zat pencemar berbahaya lainnya yang dapat mengancam
kesehatan manusia atau hewan atau merusak lingkungan.
Evaluasi : dekontaminasi telah dilakukan

KALA IV
Tangal : 20-01-2023
Jam : 15.30 WIB
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan lelah setelah selesai bersalin dan ingin istirahat
II. Data Objektif
Plasenta lahir lengkap pukul 15.15 WIB
Kontraksi uterus baik, teraba keras dan
bundar Perdarahan +- 200 cc
TTV

18
31

TD: 130/80
mmHg T :
37,2 °C
P : 24
x/menit N : 84
x/menit
III. Analisa Data
Diagnose : P1A0 pada pemantauan kala
IV Dasar
Ds : Ibu mengatakan lelah setelah selesai bersalin dan ingin istirahat
Do : Plasenta lahir lengkap pukul 15.15 WIB
Kontraksi uterus baik, teraba keras dan
bundar Perdarahan +- 200 cc
TTV
TD: 130/80
mmHg T :
37,2 °C
P : 24
x/menit N : 84
x/menit
IV. Planning
1. Merapikan tempat tidur ibu
Rasional : tempat tidur yang bersih dan rapi akan meningkatkan kenyamanan ibu
bersalin untuk beristirahat
Evaluasi : tempat tidur ibu sudah di rapikan
2. Ajarkan ibu cara massase
Rasional : masase merangsang kontraksi uterus. Sambil melakukan masase
sekaligus dapat dilakukan penilaian kontraksi uterus
Evaluasi : ibu bersedia melakukan masase
3. Melakukan pemantauan kala IV
Rasional : pemantauan kala IV dilakukan untuk mengevaluasi TTV ibu, TFU,
kontraksi, Kandung kemih dan perdarahan. Pemantauan kala IV juga dilakukan untuk
mencegah adanya perdarahan post partum.
Evaluasi : pemantauan kala IV telah dilakukan
4. Memberikan salep mata, suntikan vit K dan imunisasi Hb.0
Rasional : dilakukan untuk mencegah infeksi pada mata dan pemberian vit K

18
31

untuk mencegah perdarahan otak pada bayi


Rasional : salep mata dan vit K telah di berikan
5. Lakukan pendokumentasian partograf
Rasional : partograf merupakan alat yang digunakan untuk membuat keputusan
klinik, alat yang digunakan untuk memantau kemajuan proses persalinan serta sangat
efektif untuk memantau terjadinya komplikasi dini persalinan yang menyebabkan
kematian pada janin dan ibu.
Evaluasi : pendokumentasian partograf telah dilakukan

18
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Nyeri persalinan merupakan masalah kebutuhan rasa nyaman yang sering

terjadi pada ibu yang akan melahirkan, nyeri persalinan dapat disebabkan

karena proses pembukaan mulut Rahim ketika bayi bergerak untuk

melewati jalan lahir (Uliyah, 2015).

Pada tanggal 20 Januari 2023 dilakukan pengkajian pada Ny.S G1P0A0

usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I Fase Aktif. Terbukti dengan

anamnesa klien mengeluh perut terasa mulas, nyeri dari perut menjalar

sampai ke pinggang, sudah keluar lendir bercampur darah. Pola

pengalaman diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan

pola pikir baik melalui teori dengan hasil yang dimana diagnosa sudah

sesuai dengan kasus yang ada.

Dalam pengkajian Ny. S didapati data objektif Suhu : 37,2o C, Nadi : 80

kali/menit, RR : 22 kali/menit TD : 120/80 mmHg UK : 40 Mgg VT : 5

cm.

Selanjutnya berdasarkan hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan maka terdiagnosa ibu inpartu kala I fase aktif dengan keluhan

perut terasa mulas, nyeri dari perut menjalar sampai ke pinggang, sudah

keluar lendir bercampur darah. Oleh karena itu untuk memberi

penanganan terhadap keluhan tersebut maka salah satunya bidan

memberikan pijat akupresure dengan metode ice massage pada LI-4 point

sebagai upaya untuk meringankan atau menangani nyeri pada proses

persalinan yang di alami Ny. S.

32
33

Teknik akupresur denga metode ice massage telah dilakukan dan dilakukan

evaluasi perbandingan dalam pengukuran skala nyeri dengan menggunakan

kuesioner McGill skor sebelum dilakukan ice massage didapatkan skala

nyeri yaitu 38 dan setelah dilakukan terapi ice massage skor skala nyeri

berkurang menjadi 17.

Sejalan pada jurnal temuan yang ada mengenai kejadian nyeri persalinan

yang terjadi terhadap ibu saat proses melahirkan salah satu upaya

penanganan untuk meringankan keluahan tersebut yaitu dengan

memberikan pijat akuoresure dengan metode ice massage.


BAB V
PENUTU
P

A. Kesimpulan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air

ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia

luar. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37- 40 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung kurang dari 24 jam tanpa komplikasi

baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, 2012).

Dalam proses persalianan yang dikemukakan didalam penelitian yang telah

dilakukan terlebih dahulu umumnya seorang wanita akan mengalami nyeri

selama proses persaliann berlangsung mulai dari nyeri ringan, sedang

hingga berat. Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh

kontraksi involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung

bawah pada awal persalinan. Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah,

yang mencakup abdomen dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung

sekitar 45 sampai 90 detik.

Oleh karena itu pada ibu yang mengalami nyeri dalam proses persalinan

berlangsung bidan dapat menggunakan pijat akupresure dengan metode ice

massage sebagai salah satu metode penanganan rasa nyeri persalinan non-

farmakologis.

34
35
B. Saran

1. Bagi pasien

Hasil pembahasan dalam laporan kasus ini dapat memberikan masukan

pada pasien dan keluarganya bahwa pijat akupresure dengan metode ice

massage yang dilakukan oleh bidan adalah sebagai salah satu metode

pengurangan rasa nyeri non-farmakologis selama proses persalinan.

2. Bagi bidan

Sebagai masukan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan

khususnya bagi ibu bersalin dengan memberikan terapi non-

farmakologis pijat akupresure menggunakan metode ice massage untuk

mengurangi nyeri pada proses persalinan.


DAFTAR PUSTAKA

Sarwono (2012). Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Jakarta: Bina Pustaka

Reeder & Griffin, (2014). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan


dan BBL.Yogyakarta;Dialektika
Judha, (2012). Ilmu Kebidanan II Tentang Asuhan Kebidanan
Pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Yogyakarta: Nuha Medica

Rahayu, (2018).). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, P e r s a l i n a n & Keluarga


Betrencana.Jakarta: EGC

Rakasiwi, (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Persalinan &


Keluarga Betrencana. Jakarta: PT. Bina Pustaka

Uliyah, (2015). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dan


BBL.Yogyakarta;Dialektika

Kemenkes RI, (2016). Permenkes tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan,


Melahirkan, Kontrasepsi dan Seksual.
https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-21-2021-pelayanan-
kesehatan-kehamilan-melahirkan-kontrasepsi-seksual. Diakses tanggal 31
Desember 2022

Kemenkes RI, (2013). Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
https://mutupelayanankesehatan.net/13-berita/3723-permenkes-21-tahun-2021-
tentang-pelayanan-kesehatan-kehamilan-melahirkan-kontrasepsi-dan-seksual.
Diakes tanggal 31 Desember 2022
LEMBAR KONSULTASI Program Studi
Profesi Kebidanan

Nama / NIM : Samini/22390179


Program Studi : Profesi Kebidanan
Pembimbing : Ana Mariza, S.ST., M.Kes

No. Hari / Tanggal Saran Bimbingan Paraf

10
LAMPIRAN
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

ISSN-0974-9349 (Cetak)●ISSN-0974-9357 (Elektronik)

Jilid 10 Nomor 3 Juli-September 2018


Nomor DOI: 10.5958/0974-9357.2018.00072.7

Efektivitas Ice Massage di LI-4 Point dalam Mengurangi Aktif


Nyeri Persalinan pada Wanita Primigravida

Rajni Sharma
Petugas Keperawatan Trauma, Pusat Trauma dan Rumah Sakit Superspesialisasi, Institut Ilmu Kedokteran, BHU

ABSTRAK
Latar belakang:WHO mendefinisikan persalinan normal sebagai risiko rendah secara keseluruhan, onset
spontan dengan presentasi janin melalui verteks, yang berpuncak pada ibu dan bayi dalam kondisi baik setelah
lahir.1. Fase aktif dianggap sebagai fase paling kuat fase aktif dimulai saat wanita dalam persalinan melebarkan
3cm dan berakhir saat melebarkan 10cm selama fase ini kontraksi terjadi setiap 2-3 menit dan terakhir hingga
10cm dari pembukaan serviks.

Metode pereda nyeri persalinan yang ideal harus memenuhi kriteria berikut: memiliki efek samping yang
paling kecil bagi ibu dan janin, memiliki efek permanen, dapat diberikan dengan mudah, memiliki efek
sedatif yang tepat tanpa mengintervensi kontraksi uterus. Bukti menunjukkan bahwa akupresur/pijat es
pada titik LI 4 Mempersingkat durasi kala dua persalinan dengan meningkatkan dilatasi dan penipisan
serviks tanpa mengganggu kontraksi uterus normal.

Metode:Quasi eksperimen non Randomized control group Rancangan penelitian yang digunakan untuk
penelitian ini, Sampel terdiri dari 60 ibu primigravida yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Dari
enam puluh (60) ibu primigravida, (30) dipilih untuk pengobatan dengan pijat es di titik LI 4 (kelompok A) dan
sisanya (30) disimpan dalam kelompok kontrol tanpa intervensi apapun (kelompok B). Data post test
dikumpulkan setelah intervensi.

Hasil:Keefektifan pijat es pada titik LI 4 ditemukan efektif dalam mengurangi nyeri persalinan sebesar 40% pada
kelompok eksperimen dan peningkatan sebesar 9% diamati pada kelompok kontrol.

Kesimpulan:Temuan di atas menunjukkan bahwa pijat es pada titik LI membantu dalam mengurangi intensitas
nyeri persalinan selama fase aktif persalinan, serta hubungan yang signifikan diamati dengan usia pernikahan,
Status Pendidikan, Jenis kegiatan yang dilakukan selama periode antenatal 1 % tingkat signifikansi.

Kata kunci:Pijat es, LI 4 titik, Persalinan fase aktif, Primigravida

PENGANTAR Metode pereda nyeri persalinan yang ideal harus


memenuhi kriteria berikut: memiliki efek samping
yang
Fase aktif dianggap sebagai fase yang paling kuat, fase
paling kecil bagi ibu dan janin, memiliki efek permanen,
aktif dimulai ketika wanita dalam persalinan melebarkan dapat diberikan dengan mudah, memiliki efek sedatif yang
3cm dan berakhir ketika dia melebarkan 10cm selama fase tepat tanpa mengintervensi kontraksi uterus.
ini kontraksi terjadi setiap 2-3 menit dan terakhir hingga

10cm dari pembukaan serviks. Intervensi farmakologis menyebabkan komplikasi ibu


dan janin seperti, hipotensi, perpanjangan persalinan

Penulis yang sesuai: karena sedasi yang menyebabkan kebutuhan besar


RAJNI SHARMA ekstraksi vakum atau kelahiran caesar.
Petugas Keperawatan Trauma,

Pusat Trauma dan Rumah Sakit Titik meridian energi usus besar adalah titik
Superspesialisasi, IMS, BHU, Varanasi-UP, India akupresur yang disebut sebagai LI4 atau Hoku, jalur
Telepon: 09451939069 meridian energi bersifat bilateral dan dimulai di
permukaan kulit di akar kuku jari telunjuk
kemudian
84 Jurnal Internasional Pendidikan Keperawatan, Juli-September 2018, Vol.10, No.3

itu bercabang dua di ujung tulang belikat untuk terhubung dengan


Grup eksperimen
bagian bawah paru-paru dan membungkus seluruh usus besar O1 X O2
(Pijat es)
melintang, pada masa kehamilan usus besar mengelilingi bagian atas
Kelompok kontrol (tidak
rahim. O3 O4
Intervensi)
Letak LI4 merupakan titik dimana aliran energi meridian paling dekat
dengan kulit dan dapat dengan mudah dirangsang dengan tekanan atau Kata kunci
tekanan dingin yang ekstrim. O1 = penilaian pre test nyeri persalinan pada
kelompok Eksperimen.
Akupresur/pijat es pada titik LI 4 Mempersingkat
O2 = penilaian post test nyeri persalinan pada
durasi kala dua persalinan dengan meningkatkan
kelompok Eksperimen.
dilatasi dan penipisan serviks tanpa mengganggu
kontraksi uterus normal.
X = Intervensi (Pijat es pada titik LI 4)
O3 = penilaian pre test nyeri persalinan pada kelompok
Mekanisme pengurangan nyeri persalinan kontrol.
didasarkan pada gate pain control theory, juga O4 = penilaian post test nyeri persalinan pada kelompok Kontrol.
meningkatkan sekresi opiat alami dari otak sehingga
menurunkan ambang nyeri.
KRITERIA SAMPEL
Nyeri persalinan adalah salah satu nyeri paling parah yang Kriteria Inklusi:Ibu primigravida dengan dilatasi
pernah dievaluasi dan ketakutannya adalah salah satu alasan serviks antara 3cm-6cm, memiliki janin hidup
wanita tidak mau melahirkan secara alami. tunggal dengan presentasi verteks, ibu primigravida
yang bersedia mengikuti penelitian.
Saat ini, indikasi banyak operasi caesar bukanlah
Kriteria Pengecualian:Ibu primigravida yang berhubungan
menyelamatkan nyawa dan kesehatan ibu dan bayi, tetapi
dengan komplikasi kebidanan (eklampsia, CPD,
dilakukan untuk menghindari nyeri persalinan.(WHO).
Malpresentasi, asfiksia janin, presentasi tali pusat), Ibu
bersalin mendapatkan farmakologis atau nonfarmakologis
Kuesioner nyeri MC.Gill menganggap nyeri persalinan
untuk menghilangkan nyeri pada 1sttahap persalinan.
setara dengan nyeri amputasi dan nyeri kanker. Rasa sakit
yang hebat membuat respons stres dengan efek Teknik Pengambilan Sampel: Nonprobabilitas-puposif
berbahaya pada ibu, dan janinnya. sampling akan digunakan untuk memilih ibu primigravida.

Sampel dan Ukuran Sampel:Sampel terdiri dari 60 ibu


primigravida yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
TUJUAN penelitian. Dari enam puluh (60) ibu primigravida, (30)
1. Untuk menilai intensitas nyeri persalinan selama fase dipilih untuk pengobatan dengan pijat es di titik LI 4
aktif persalinan. (kelompok A) dan sisanya (30) disimpan dalam kelompok
kontrol tanpa intervensi apapun (kelompok B).
2. Menilai efektivitas Ice massage pada titik LI 4
Alat yang diterapkan:
dalam menurunkan persepsi nyeri persalinan
fase aktif persalinan pada kelompok Eksperimen. Bagian A:Performa Sosio Demografi
Bagian B:Skala penilaian nyeri numerik untuk menilai
3. Membandingkan efektivitas pijat es pada titik LI 4
intensitas nyeri persalinan.
dengan kelompok kontrol dalam menurunkan
intensitas nyeri persalinan fase aktif persalinan. Statistik deskriptif dan inferensial digunakan untuk
analisis data.

HASIL
4. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
nyeri persalinan dengan variabel demografi
terpilih.

BAHAN DAN METODE

Pendekatan penelitian evaluatif ditemukan paling


Grafik 1: Diagram kerucut yang menunjukkan
cocok untuk pencapaian tujuan penelitian. Desain persentase rata-rata pretest intensitas nyeri persalinan
penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah selama fase aktif persalinan pada ibu primigravida di
desain penelitian Quasi eksperimen non Randomized Eksperimen dan kelompok Kontrol.
control group.
Jurnal Internasional Pendidikan Keperawatan, Juli-September 2018, Vol.10, No.3 85

Grafik 2: Mewakili rata-rata skor persentase post-test di antara kelompok Eksperimen.

Tabel 1: Perbandingan skor penilaian nyeri antara pretest dan posttest pada eksperimen dan kontrol
kelompok (Dengan uji Paired-“t”)

rata-rata ± SD Masalah.

Sl. Persentase Nilai


Grup Nilai P
Tidak. Pra tes Post-tes (kenaikan/ dari berpasangan

pengurangan) tes 't'


1. Eksperimental 7,833 ± 0,94989 3,83334 ± 1,31525 - 40% 0,00000 P<0,01 (Signifikan)
2. Kontrol 7,9666 ± 0,9278 8,833 ± 0,6989 9% 0,0000 P<0,01 (Signifikan)

Tujuan 4: Untuk menemukan hubungan antara tingkat


dialami oleh ibu primigravida pada saat persalinan fase aktif.
nyeri persalinan dengan variabel demografis terpilih:
Temuan di atas didukung oleh laporan studi Khaskheli M, Baloch S2
Penerapan uji Z (Double Proportion) untuk jenis variabel
(2010). Yang melakukan studi deskriptif pada 400 wanita bersalin di
yang berbeda dalam riwayat umum antara kelompok
Departemen Obstetri dan Ginekologi. Empat ratus wanita yang
Eksperimen dan kelompok Kontrol menunjukkan
melahirkan cukup bulan pada tahap pertama persalinan dilibatkan
perbedaan yang signifikan untuk usia perkawinan, Status
dalam penelitian ini. Studi ini menunjukkan pengalaman
Pendidikan, Jenis kegiatan yang dilakukan selama periode
melahirkan yang dapat diterima pada 136 (34%) kasus, sedangkan
antenatal, Jenis Keluarga, Komunitas dan Keyakinan
264 (66%) pasien menganggapnya sebagai pengalaman
spiritual tingkat signifikansi 1%. Juga perbedaan yang
menyakitkan yang melelahkan.
sangat signifikan diamati untuk keluhan Dismenore,
Penerimaan mental tentang nyeri persalinan, Ditemani Berdasarkan Tujuan Studi Kedua, untuk
selama persalinan, Status Emosi, Kehamilan yang menilai efektivitas Pijat es pada titik LI 4 pada ibu
direncanakan pada tingkat Signifikansi 1% i,e (p<0,01)lebih primigravida dalam menurunkan persepsi nyeri
lanjut, Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati untuk persalinan fase aktif persalinan pada kelompok
Sejarah prosedur operasi, kategori operasi, dan Sejarah Eksperimen, hasilnya menunjukkan penurunan
latihan Latihan/Yoga/Sesi Antenatal pada tingkat skor penilaian nyeri sebesar 40%. diamati di
signifikansi 1%. Kelompok Eksperimental. Temuan di atas
didukung oleh laporan studi Kordi M (MSc.)–
DISKUSI
Firozi M, EsmailiHKvorning Ternov N3,
Menurut tujuan pertama dari penelitian ini, untuk
Februari 25, 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui intensitas nyeri persalinan selama Fase aktif
membandingkan efek akupresur LI-4 terhadap nyeri
persalinan Di antara kelompok eksperimen dan kontrol,
persalinan pada wanita kala I persalinan. Sebuah studi uji klinis
hasilnya menunjukkan bahwa tingkat nyeri yang parah
acak buta tunggal dilakukan pada 83 wanita primipara. Hasil
86 Jurnal Internasional Pendidikan Keperawatan, Juli-September 2018, Vol.10, No.3
dalam
Temuan menunjukkan bahwa kelompok akupresur
memiliki nyeri persalinan yang lebih rendah pada fase aktif
kala I persalinan segera setelah intervensi dibandingkan
kelompok lain (P = 0,026). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa akupresur LI4 mengurangi intensitas nyeri
persalinan kala I persalinan tanpa efek samping pada ibu
dan bayi. Temuan di atas juga didukung dengan penelitian
Azam Hamidzadeh4(Maret/April 2012), Journal of Midwifery
& Women's Health on Effect of LI4 Akupresur pada Nyeri
Persalinan Kala I Persalinan, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa akupresur LI4 efektif untuk
mengurangi nyeri dan durasi persalinan.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ketiga, untuk


membandingkan efektivitas pijat es pada titik LI 4 dengan
kelompok kontrol dalam menurunkan intensitas nyeri
persalinan fase aktif persalinan.

Penurunan skor penilaian nyeri sebesar 40% diamati


pada Kelompok Eksperimen yang signifikan pada tingkat
Signifikansi 1% (p<0,01). Namun pada kelompok kontrol
terdapat Peningkatan Signifikan sebesar 9% pada skor
penilaian nyeri pada tingkat 1%. Signifikansi (p<0,01).
Temuan di atas didukung oleh laporan penelitian M
Kaviani ; M Asyori ; S Azima ; AR RajaeiFard ; MJ Hadian Fard
5(2012): Hasil Studi ini Menunjukkan bahwa Ada penurunan
nyeri yang signifikan segera setelah intervensi pada
kelompok pijat es dan akupresur dibandingkan dengan
kelompok kontrol (P≤0/001).Penulis menyimpulkan bahwa
baik akupresur maupun ice massage menyebabkan
penurunan intensitas nyeri, durasi persalinan dan tingkat
kecemasan pada wanita nulipara, ice massage tampak
lebih berpengaruh.

Tujuan keempat penelitian ini adalah menemukan


hubungan antara tingkat nyeri persalinan dengan
variabel demografis terpilih. Penerapan uji Z (Double
Proportion) untuk jenis variabel yang berbeda dalam
riwayat umum antara kelompok Eksperimen dan
kelompok Kontrol menunjukkan perbedaan yang
signifikan untuk usia perkawinan, Status Pendidikan,
Jenis kegiatan yang dilakukan selama periode antenatal,
Jenis Keluarga, Komunitas dan Keyakinan spiritual
tingkat signifikansi 1%. Juga perbedaan yang sangat
signifikan diamati untuk keluhan Dismenore,
Penerimaan mental tentang nyeri persalinan, Ditemani
saat persalinan, Status Emosi, Kehamilan yang
direncanakan pada tingkat Signifikansi 1% i,e (p<0,01)
lebih lanjut. Tidak ada perbedaan signifikan yang
diamati untuk Riwayat operasi prosedur, kategori
operasi,.

1. leuren MAH, Wiefferink CH,


Paulussen TGWM: Penentu inovasi
RINGKASAN DAN KESIMPULAN

Keefektifan pijat es pada titik LI 4 ditemukan efektif dalam


mengurangi nyeri persalinan sebesar 40% pada kelompok
eksperimen dan peningkatan skor nyeri persalinan diamati pada
kelompok kontrol sebesar 9%. Temuan di atas menunjukkan bahwa
pijat es pada titik LI adalah membantu dalam mengurangi
intensitas nyeri persalinan selama fase aktif persalinan, juga
hubungan yang signifikan diamati dengan usia pernikahan, Status
Pendidikan, Jenis kegiatan yang dilakukan selama periode
antenatal, Jenis Keluarga, Komunitas dan Keyakinan Spiritual
tingkat 1 % dari makna.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa pijat es pada titik LI 4


selama fase aktif persalinan memberikan pereda nyeri yang lebih persisten dan
merupakan teknik yang efektif, nonfarmakologis, mudah diakses, hemat biaya,
dan non-invasif untuk membantu mengurangi intensitas nyeri persalinan.

Konflik kepentingan:Tidak ada konflik kepentingan karena penelitian ini


hanya dilakukan oleh saya sebagai penelitian PG(M.Sc) saya.

Sumber Pendanaan:diri sendiri

Izin Etis:Izin etis telah diambil dari komite peninjau etis

REFERENSI
1. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) Departemen
Kesehatan Reproduksi dan Persalinan Normal, Panduan
Praktis, WHO Jenewa

2. Khaskheli M, Baloch S, Hvidman L(2010).


Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit
Universitas Aarhus, Skejby, Brendstrupgaardsvej, 8200
Aarhus N, Denmark. Kelahiran. 2009 Mar;36(1):5-12.2.

3. Kvorning Ternov N “Akupunktur sebelum melahirkan


mengurangi penggunaan analgesia konvensional
tanpa efek samping Am. J.of Obstetri:2010;144-145.

4. Azam Hamidzadeh (Maret/April 2012), Jurnal Kebidanan


& Kesehatan Wanita Volume 57, Edisi 2, halaman 133–
138.

5. Ramnero A, Hanson U,KihlgrenM, M Kaviani; M Asyori; S


Azima; AR RajaeiFard Perawatan akupunktur selama
persalinan: Uji coba kontrol acak BJOG 2012;361-365.
organisasi perawatan kesehatan: Tinjauan literatur dan

Studi Delphi. Perawatan Kesehatan Int J Qual. 2004, 16: 107-123.


2. Bartholomew LK, Parcel GS, Kok G, Gottlieb
Sarjana Google Bass
NH: Merencanakan program promosi
kesehatan: pendekatan pemetaan 3. Grol R, Wensing M, Eccles M: Meningkatkan

intervensi. 2006, San Francisco: Jossey- Perawatan Pasien: Penerapan Perubahan


dalam Praktek Klinis. 2005, Edinburgh: Elsevier.
1. Giordano R, Cacciatore A, Romano M, La
Rosa B, Fonti I, Vigna R. Studi aliran
Doppler arteri uterina dalam praktik
kebidanan. Jurnal kedokteran prenatal.
2010 Okt;4(4):59.

2. McLeod L. Seberapa bermanfaat


ultrasonografi Doppler arteri uterina dalam
memprediksi preeklampsia dan hambatan
pertumbuhan intrauterin?. Jurnal Asosiasi
Medis Kanada. 2008 Mar 11;178(6):727-9.
Template Journal Reading
Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Kehamilan

Nama Mahasiswa : Samini


Tempat Praktik : PMB Sri Apriani
Periode 2022
Pembimbing Klinik : Ana Mariza, S.ST., M.Kes
Pembimbing Akademik : Anissa Ermasari, S.Tr,Keb.,Bdn., M.Keb

Referensi Jurnal :
Rajni Sharma. (2018). The Effectiveness of Ice Massage at LI-4 Point in
Reducing Activity Labor Pain in Primigravid Women, 0974-9349
Dari mana anda :
menemukan jurnal Google scholar
tersebut ?
Doi : 10.5958/0974-9357.2018.00072.7
Tanggal Publikasi : Juli-September 2018

1. Judul (Title)
Judul Jurnal : The Effectiveness of Ice Massage at LI-4 Point in Reducing Activity
Labor Pain in Primigravid Women -
“Efektivitas Ice Massage di LI-4 Point dalam Mengurangi Aktif Nyeri
Persalinan pada Wanita Primigravida”
Apa gagasan Utama yang : Apakah Ice Massage di LI-4 Point Efektif dalam mengurangi Nyeri pada
dibahas dalam jurnal Persalinan.
tersebut?
Apakah judul : Ya
Menggunakan kata kunci Alasan :
(key word) dalam Abstrak
? Sebagai petunjuk atau memudahkan dalam penelusuran artikel pangkalan data
jurnal ilmiah yang dimiliki PDII-LIPI, dan menunjukkan subyek yang lebih
spesifik dari artikel jurnal ilmiah.

Apakah tema penelitian : Ya


tergambar dalam judul Alasan :
jurnal ?
Dalam judul jurnal tergambar jelas tema yang di angkat adalah apakah Ice Massage
di LI-4 Point Efektif dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan.

2. Penulis (Author)
Siapa Penulis Dalam jurnal : Rajni Sharma
tersebut?
Apa Afiliasi penulis dalam : - Petugas Keperawatan Trauma, Pusat Trauma dan Rumah Sakit
Jurnal tersebut Superspesialisasi, Institut Ilmu Kedokteran, BHU

3. Abstrak
Apakah Abstrak sudah : Ya
memenuhi kaidah
penulisan IMRAD :
Variabel apa yang diuji : Ice Massage di LI-4 Point dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan.
dalam penelitian tersebut?
Apakah penelitian : Ya
menunjukkan hubungan
sebab-akibat ? Dalam penelitian tersebut menunjukan hubungan sebab akibat tentang apakah Ice
Massage di LI-4 Point Efektiv dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan.

4. Pendahuluan (Introduction)
Apakah tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah Ice Massage di LI-4
dalam jurnal tersebut? Point Efektiv dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan.
Apakah jurnal melaporkan :
studi empiris (teori baru)? Penilitian tersebut meninjau teori/penelitian yang diterbitkan sebelumnya.
Atau meninjau
teori/penelitian yang
diterbitkan sebelumnya?
Bagaimana Hasil
penelitian terdahulu Beberapa penelitian menyeluruh menyimpulkan bahwa akupresur/pijat es adalah
mengenai topik salah satu mekanisme pengurangan nyeri saat persalinan.
penelitian?

5. Metode (Method)
Sebutkan populasi yang : Studi eksperimental ini melibatkan ibu primigravida yang memenuhi kriteria
terdapat dalam Jurnal? inklusi dan eksklusi dalam penelitian.

Berapa Jumlah sampel : Dari seluruh populasi tersebut kemudian diacak ke salah satu dari dua
dalam Jurnal? kelompok intervensi yang masing-masing terdiri dari 30 peserta yaitu kelompok
A dilakukan pengobatan dengan pijat es di titik LI 4 dan kelompok
B tanpa intervensi apapun.
Jelaskan Teknik : Dari seluruh populasi tersebut kemudian diacak ke salah satu dari dua
pengambilan sampel yang kelompok intervensi yang terdiri dari 30 peserta, kelompok yang diberikan
digunakan dalam Jurnal? intervensi dan kelompok tanpa intervensi apapun.
Adakah Kriteria dalam : Kriteria Inklusi:
menentukan sampel Ibu primigravida dengan dilatasi serviks antara 3 cm-6 cm, memiliki janin hidup
penelitian? Jika ada tunggal dengan presentasi verteks, ibu primigravida yang bersedia mengikuti
sebutkan penelitian.
Kriteria Pengecualian:
Ibu primigravida yang berhubungan dengan komplikasi kebidanan (eklampsia,
CPD, Malpresentasi, asfiksia janin, presentasi tali pusat), Ibu bersalin
mendapatkan farmakologis atau nonfarmakologis untuk
menghilangkan nyeri pada tahap persalinan.
Apakah Instrumen yang :
digunakan dalam penelitian Kuesioner nyeri MC.Gill
dalam jurnal?
Apakah Design penelitian :
yang digunakan dalam Studi eksperimental
jurnal ?
Apakah Analisa statistic :
yang digunakan dalam Uji Z (Double Proportion)
jurnal ?

Apakah metode yang : Ya


digunakan dalam jurnal Metode yang digunakan dalam jurnal merupakan pengujian yang valid atas
merupakan pengujian prediksi/hipotesa yaitu untuk menguji apakah Ice Massage di LI-4 Point Efektiv
yang valid atas dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan.
prediksi/hipotesa ?

6. Hasil Penelitian (Result)


Sebutkan dan jelaskan Hasil :
penelitian pada jurnal Penurunan skor penilaian nyeri sebesar 40% diamati pada kelompok eksperimen
tersebut (menjawab yang signifikan pada tingkat Signifikansi 1% (p<0,01). Namun pada kelompok
hipotesa) kontrol terdapat peningkatan Signifikan sebesar 9% pada skor penilaian nyeri
pada tingkat 1%. Signifikansi (p<0,01). Temuan di atas didukung oleh laporan
penelitian M Kaviani ; M Asyori
; S Azima ; AR Rajaei Fard ; MJ Hadian Fard 5 (2012): Hasil Studi ini
Menunjukkan bahwa Ada penurunan nyeri yang signifikan segera setelah intervensi
pada kelompok pijat es dan akupresur dibandingkan dengan kelompok kontrol
(P≤0/001). Penulis menyimpulkan bahwa baik akupresur maupun ice massage
menyebabkan penurunan intensitas nyeri, durasi persalinan dan tingkat kecemasan
pada wanita nulipara, ice massage tampak lebih berpengaruh.
Akupresur dapat menghasilkan efek melalui beberapa mekanisme yang berbeda.
Suatu hipotesis menyebutkan bahwa titik akupresur memiliki sifat listrik yang
ketika dirangsang dapat mengubah tingkat neurotransmitter kimia dalam tubuh.
Hipotesis lain menyebutkan bahwa aktivasi titik-titik tertentu di sepanjang sistem
meridian, yang ditransmisi melalui serabut syaraf besar ke formatio reticularis,
thalamus dan sistem limbik akan melepaskan endorfin dalam tubuh. Endorfin
adalah zat penghilang rasa sakit secara alami diproduksi dalam tubuh, yang memicu
respons menenangkan
dan membangkitkansemangat di dalam tubuh, memiliki efek positif pada emosi,
dapat menyebabkan relaksasi dan normalisasi fungsi tubuh. Sebagai
hasil dari pelepasan endorfin, tekanan darah menurun dan meningkatkan sirkulasi
darah (Tournaire and Yonneau, 2007).
Pengaruh akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan dan lamanya persalinan ini
telah diuji beberapa ahli dalam beberapa penelitian. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Chung, Hung, Kuo dan Huang (2003) bertujuan untuk
mengetahuitentang efek titik akupresur LI4 dan BL67 dalam mengurangi nyeri
persalinan dan kontraksi uterus pada kala satu persalinan.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa pijat es padatitik LI 4 selama


fase aktif persalinan memberikan pereda nyeri yang lebih persisten dan
merupakan teknik yang efektif, nonfarmakologis, mudah diakses, hemat biaya,
dan non-invasif untuk membantu mengurangi intensitas nyeri persalinan.

Bagaimana hasil terkait Ya


dengan hipotesis yang Hasil terkait hipotesa yaitu apakah Ice Massage di LI-4 Point Efektiv dalam
ditetapkan dalam mengurangi Nyeri pada Persalinan didukung dengan adanya hasil penelitian yang
pendahuluan (yaitu, menyimpulkan ice massage tampak lebih berpengaruh dalam mengurangi
apakah didukung atau Nyeri pada Persalinan.
tidak)?

7. Pembahasan (Discussion)
Apakah interpretasi dalam : Ya
pembahasan dibuat sesuai Interprestasi dalam pembahasan dibuat sesuai dengan hasil dari penelitian yaitu
dengan hasil penelitian? dengan proses meninjau data dan sampai pada kesimpulan yang
relevan dengan menggunakan metode analisis data yang sesuai.
Apakah dalam : Tidak
Pembahasan dipaparkan Dalam penelitian hanya memaparkan hasil yang didapatkan sesuai dengan uji yang
hasil yang belum telah dilakukan serta hasil tersebut didukung berdasarkan hasil penelitian
dipertimbangkan sebelumnya.
Apakah ada teori baru : Tidak
yang dibuat atas dasar
temuan dalam penelitian? Dikarenakan penelitian tersebut meninjau teori/penelitian yang diterbitkan
sebelumnya
Apakah implikasi dari Ya
temuan tersebut (apakah
dipaparkan mengenai teori, Bahwa Saat ini, indikasi banyak operasi caesar bukanlah menyelamatkan
penelitian, atau masalah nyawa dan kesehatan ibu dan bayi, tetapi dilakukan untuk menghindari nyeri
kehidupan persalinan. Oleh karena itu pijat es adalah salah satu mekanisme pengurangan rasa
nyata)? nyeri dengan efek samping minimal pada ibu dan bayi, efektif, nonfarmakologis,
mudah diakses, hemat biaya, dan non-invasif.
Apakah saran yang dibuat Dalam penelitian ini hanya dilakukan terhadap ibu primigravida sehingga saran
tentang topik penelitian penelitian untuk masa depan dapat dilakukan terhadap ibu multipara agar dapat
untuk masa depan ? diketahui lebih luas lagi ke efektivan pijat es terhadap
pengurangan rasa nyeri pada proses persalinan.

8. Kesimpulan
Apakah temuan penting dari : Dalam penelitian ini mendapapkan hasil bahwa pijat es lebih berpengaruh terhadap
penelitian? pengurangan rasa nyeri pada persalinan.
Apakah ada penelitian di :
masa depan yang Berkaitan dengan keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian tersebut makan saran
sebaiknya dilakukan penelitian untuk masa depan adalah dapat dilakukan terhadap ibu multipara agar
berdasarkan temuan dapat diketahui lebih luas lagi ke efektivan pijat es terhadap pengurangan rasa
penelitian? nyeri pada proses persalinan.

9. Referensi (Reference)
Apakah Jurnal : Ya
Menggunakan referensi Jurnal tersebut menggunakan referensi 10 tahun terakhir.
terbaru ? (10 tahun
terakhir)
Apakah Jurnal : Ya
Menggunakan referensi Didalam daftar pustaka jurnal tersebut mencantumkan 11 Referensi yang
yang dapat dipercaya ? digunakan.

Summary and Impression :


1. Apakah jurnal ini membantu anda dalam memahami kasus yang sedang diambil ?
Ya
Dalam penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa pijat es pada titik LI 4 selama fase aktif persalinan
memberikan pereda nyeri yang lebih persisten dan merupakan teknik yang efektif, nonfarmakologis, mudah
diakses, hemat biaya, dan non-invasif untuk membantu mengurangi intensitas nyeri persalinan.
.
2. Apakah implikasinya bagi kasus yang akan ditangani ?

Dalam penelitian ini mendapapkan hasil bahwa pijat es lebih berpengaruh terhadap pengurangan rasa nyeri pada
persalinan.
JURNAL REFLEKSI

Nama Mahasiswa : Samini


Tempat Praktik : PMB Sri Apriani

Periode : Tahun 2022


Pembimbing Praktik : Ana Mariza, S.ST., M.Kes

1. Deskripsi Pengalaman (Description the experience)

Deskripsikan situasi, kejadian atau aktivitas secara detail, apa yang dilakukan
selama kejadian berlangsung dan apa yang dilakukan selama kejadian berlangsung.
Pertanyaan acuan untuk mendiskripsikan pengalaman: apa kasus yang terjadi,
dimana, siapa saja yang terlibat, apa yang anda dan orang lain lakukan, apa hasil dari
tindakananda?

Apa kasus yang terjadi,

Efektivitas Ice Massage di LI-4 Point dalam Mengurangi Aktif Nyeri Persalinan

Dimana, siapa saja yang terlibat,

Di lakukan di PMB Sri Apriani Kampung Serupa Indah, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten
Way Kanan, Provinsi Lampung

Apa yang anda dan orang lain lakukan,

Setelah di dapatkan data subjektif dan objektif selanjutnya bidan melakukan intervensi pada
kegiatan pemantauan Efektivitas Ice Massage di LI-4 Point dalam Mengurangi Aktif Nyeri
Persalinan pada Ny. S
Apa hasil dari tindakan anda,

Ice Massage di LI-4 Point efektif dalam mengurangi Aktif Nyeri Persalinan

2. Perasaan terhadap pengalaman (Feeling the experience)

Utarakan apa yang dirasakan, emosi apa yang dirasakan baik dari sisi
positifmaupun sisi negatif dan apa yang terpikirkan saat itu. Pertanyaan acuan
untuk menjelaskan perasaan anda terhadap kasus/ pengalaman yang anda hadapi:
apa yang dirasakan, bagaimana anda melihat situasi tersebut, apakah orang lain
merasakan hal yang sama, mengapa orang lain merasakan hal yang sama?
Bagaimana anda melihat situasi tersebut,

Dalam pelaksanaan pijat akupresure dengan metode ice massage Jum’at, 20 Januari 2023
selanjutnya dilakukan evalusi terhadap Ny. S menggunakan kuesioner pengukuran skala nyeri
terhadap pengaruh sebelum dan sesudah terapi ice massage diberikan bidan untuk menangani
keluhan nyeri dalam proses persalinan yang di alamainya. Didapatkan hasil bahwa teknik
akupresur denga metode ice massage pada evaluasi perbandingan dalam pengukuran skala nyeri
dengan menggunakan kuesioner McGill skor sebelum dilakukan ice massage didapatkan skala
nyeri yaitu 38 dan setelah dilakukan terapi ice massage skor skala nyeri berkurang menjadi 17.

Apakah orang lain merasakan hal yang sama,

Ny. S sebagai sasaran pelaksanaan tindakan pijat akupresure dengan metode ice massage merasa
senang dan nyaman karena nyeri saat proses persaalinan yang dialaminya berkurang sehingga
keluaga dan suami Ny. S sebagai pendamping persalinan pun merasa tenang melihat Ny. S lebih
tenang dalam menghadapi proses persaalinan nya.

Mengapa orang lain merasakan hal yang sama,

Karena pelaksanaan tindakan pijat akupresure dengan metode ice massage berpengaruh
dalam penangurangan rasa nyeri selama kala aktif proses persalinan.
3. Evaluasi (Evaluating the experience)

Evaluasi atau membuat penilaian apa yang terjadi. Hal baik dan buruk serta
alasan anda memberikan penilaian tersebut.

Dari hasil tindakan pijat akupresure dengan metode ice massage terhadap Ny. S dan telah
dilakukan evaluasi maka didapatkan hasil bahwa intervensi tersebuti dapat digunakan untuk
penangurangan nyeri persalinan pada Ny. S.

Hal tersebut diatas juga disesuaikan dengan hasil kuesioner pengukuran skala nyeri terhadap
pengaruh sebelum dan sesudah terapi ice massage diberikan bidan untuk menangani keluhan
nyeri dalam proses persalinan yang di alamainya. Didapatkan hasil bahwa teknik akupresur denga
metode ice massage pada evaluasi perbandingan dalam pengukuran skala nyeri dengan
menggunakan kuesioner McGill skor sebelum dilakukan ice massage didapatkan skala nyeri yaitu
38 dan setelah dilakukan terapi ice massage skor skala nyeri berkurang menjadi 17.
4. Analisis (Analysis the experience)

Telaah dan fahami faktor yang berpengaruh dalam pengalaman yang di refleksikan
dan mengekplorasi berbagai cara untuk memperbaikinya dan mengembangkannya
agar lebih baik lagi; uraikan kejadian, ide atau teori dalam memahami situasi
tersebut, pendekatan yang dilakukan, membandingkan dengan literatur (teori, jurnal,
buku panduan dll) maupun pengalaman.
Mekanisme ice massage sebagai metode pengurangan rasanyeri pada persalinan yaitu massage
merupakan manipulasi dari jaringan lunak tubuh yang bertujuan untuk menurunkan rasa nyeri
dan memberi efek relaksasi. Mekanisme terapi massage dalam menurunkan nyeri diduga dengan
meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh. Melalui peningkatan endorfin, transmisi sinyal
antara sel saraf menjadi menurun sehingga dapat menurunkan ambang batas persepsi terhadap
nyeri, sedangkan rasa dingin dariice akan mengurangi terjadinya proses peradangan pada jaringan
ikat dan mengurangi rasa nyeri. Ice massage untuk mengurangi nyeri persalinan dilakukan pada
titik LI-4 point terhadap ibu dalam proses persalianan fase aktif selama kurang lebih 5 sampai
dengan 10 menit (Rakasiwi, 2013).
Selain itu dalam sebuah jurnal di dapatkan hasil penurunan skor penilaian nyeri sebesar 40%
diamati pada kelompok eksperimen yang signifikan pada tingkat Signifikansi 1% (p<0,01).
Namun pada kelompok kontrol terdapat peningkatan Signifikan sebesar 9% pada skor
penilaian nyeri pada tingkat 1%. Signifikansi (p<0,01). Temuan di atas didukung oleh laporan
penelitian M Kaviani ; M Asyori ; S Azima ; AR Rajaei Fard ; MJ Hadian Fard5 (2012): Hasil
Studi ini Menunjukkan bahwa Ada penurunannyeri yang signifikan segera setelah intervensi
pada kelompok pijat es dan akupresur dibandingkan dengan kelompok kontrol (P≤0/001).
Penulis menyimpulkan bahwa baik akupresur maupun ice massage menyebabkan penurunan
intensitas nyeri, durasi persalinan dan tingkat kecemasan pada wanita nulipara, ice massage
tampak lebih berpengaruh.
Pengaruh akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan dan lamanya persalinan ini telah diuji
beberapa ahli dalam beberapa penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Chung, Hung,
Kuo dan Huang (2003) bertujuan untuk mengetahuitentang efek titik akupresur LI4 dan BL67
dalam mengurangi nyeri persalinan dan kontraksi uterus pada kala satu persalinan.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa pijat es pada titik LI 4 selama fase aktif
persalinan memberikan pereda nyeri yang lebih persisten dan merupakan teknik yang efektif,
nonfarmakologis, mudah diakses, hemat biaya, dan non-invasif untuk membantu
mengurangi intensitas nyeri persalinan.
5. Kesimpulan (Conclusion about the experience)

Uraikan apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini, uraikan aspek positif dan
negatif yang dapat anda ambil. Uraikan tindakan anda untuk mencegah aspek
negatif terulang jika pegalaman tersebut terjadi kembali dimasa yang akan
dating
Ny. S sebagai sasaran pelaksanaan tindakan pijat akupresure dengan metode ice massage
merasa senang dan nyaman karena nyeri saat proses persaalinan yang dialaminya berkurang
sehingga keluaga dan suami Ny. S sebagai pendamping persalinan pun merasa tenang
melihat Ny. S lebih tenang dalam menghadapi proses persaalinan nya.

Hal tersebut diatas juga disesuaikan dengan hasil kuesioner pengukuran skala nyeri terhadap
pengaruh sebelum dan sesudah terapi ice massage diberikan bidan untuk menangani keluhan
nyeri dalam proses persalinan yang di alamainya. Didapatkan hasil bahwa teknik akupresur
denga metode ice massage pada evaluasi perbandingan dalam pengukuran skala nyeri
dengan menggunakan kuesioner McGill skor sebelum dilakukan ice massage didapatkan
skala nyeri yaitu 38 dan setelah dilakukan terapi ice massage skor skala nyeri berkurang
menjadi 17.

Dengan demikian kita dapat disimpulkan bahwa pijat es pada titik LI 4 selama fase aktif
persalinan memberikan pereda nyeri yang lebih persisten dan merupakan teknik yang
efektif, nonfarmakologis, mudah diakses, hemat biaya, dan non-invasif untuk
membantu mengurangi intensitas nyeri persalinan.
6. Rencana Tindak Lanjut (Action plan)

Uraikan beberapa hal; apa yang dapat anda lakukan apabila menghadapi kejadian
serupa dimasa yang akan datang, apakah anda melakukan hal yang sama ataukah
berbeda, adakah yang penting yang perlu anda pelajari (pelatihan, nasihat
pembimbing).

Jika terdapat kasus yang sama dengan saat ini, dapat di lakukan kembali proses pijat
akupresure dengan metode ice massage untuk mengurangi intensitas nyeri aktif
persalinan.
Kuesioner Pre Intervensi

PENGUKURAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN DENGAN


MENGGUNAKAN KUESIONER McGill

Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Januari 2023


Nama : Ny. S
Umur : 24 Tahun
UK : 40 Minggu
Hamil Ke 1
Jumlah Anak 0
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Serupa Indah

KELOMPOK DESKRIPSI NILA Beri Tanda Centang


Pada jawaban anda


1 (Temporal) Kedutan 1
Bergetar 2
Berdenyut 3
Cekot-cekot 4 
Cleng-clengan 5
Seperti ditumbuk 6

2 (Spasial) Melompat-lompat 1
Berpindah-pindah 2
Menyambar 3
Seperti tekanan tombak 4

3 (Tekanan titik) Seperti tertusuk jarum 1


Seperti tertusuk paku 2
Seperti di bor 3
Seperti ditusuk pisau 4
Seperti ditikam pedang 5

4 (Tekanan tajam) Seperti disilet 1


Seperti disayat 2
Seperti dipotong 3

5 (Tekanan konstriktif) Seperti dicubit 1


Seperti ditekan 2
Seperti digigit tikus 3
Seperti diremet-remet 4 
Seperti dikruwes-kruwes 5 
6 (Tekanan traksi) Seperti disentak 1
Seperti ditarik-tarik 2
Seperti dijerat 3

7 (Thermal) Hangat 1
Panas 2 
Kemranyas 3
Seperti terbakar 4

8 (Sensasi) Seperti digigit semut 1


Gatal 2
Seperti disengat lebah 3
Seperti disengat kalajengking 4

9 (Nyeri tumpul) Pegal 1 


Perih 2
Seperti terluka 3
Ngilu 4
Berat 5

10 (Macam-macam sensoris) Nyeri sentuh 1


Tegang 2
Seperti diparut 3
Seperti dicabik-cabik 4

11 (Tegangan) Melelahkan 1 
Membuat loyo 2 

12 (Autonomic) Memualkan 1
Menyesakan 2

13 (Ketakutan) Membuat cemas 1 


Menegangkan 2 
Menyeramkan 3

14 (Hukuman) Menghukum 1
Menguras tenaga 2 
Kejam 3
Ganas 4
Mematikan 5

15 (Efektif-evaluatif-indrawi, dll) Menyedihkan 1


Membutakan 2

16 (Evaluative) Mengganggu 1 
Menyebalkan 2
Menyengsarkan 3
Sangat kuat 4 
Tak tertahankan 5
17 (Sensori, lain-lain) Menyebar 1
Menjalar 2 
Menusuk 3
Menembus 4

18 (Sensori, lain-lain) Seperti terikat 1


Mati rasa 2
Seperti tertarik 3
Seperti ditekan 4 
Seperti disobek-sobek 5

19 (Sensori) Dingin 1
Adhem (seperti es) 2

20 (Efektif-evaluatif-indrawi, dll) Terus mengganggu 1


Memuakan 2
Membuat khawatir 3 
Mengerikan 4
Memaksa 5
TOTAL SKOR 38
Kuesioner Post Intervensi

PENGUKURAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN DENGAN


MENGGUNAKAN KUESIONER McGill

Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Januari 2023


Nama : Ny. S
Umur : 24 Tahun
UK : 40 Minggu
Hamil Ke 1
Jumlah Anak 0
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Serupa Indah

KELOMPOK DESKRIPSI NILA Beri Tanda Centang


Pada jawaban anda


1 (Temporal) Kedutan 1 
Bergetar 2
Berdenyut 3
Cekot-cekot 4 
Cleng-clengan 5
Seperti ditumbuk 6

2 (Spasial) Melompat-lompat 1
Berpindah-pindah 2
Menyambar 3
Seperti tekanan tombak 4

3 (Tekanan titik) Seperti tertusuk jarum 1


Seperti tertusuk paku 2
Seperti di bor 3
Seperti ditusuk pisau 4
Seperti ditikam pedang 5

4 (Tekanan tajam) Seperti disilet 1


Seperti disayat 2
Seperti dipotong 3

5 (Tekanan konstriktif) Seperti dicubit 1


Seperti ditekan 2
Seperti digigit tikus 3
Seperti diremet-remet 4 
Seperti dikruwes-kruwes 5
6 (Tekanan traksi) Seperti disentak 1
Seperti ditarik-tarik 2
Seperti dijerat 3

7 (Thermal) Hangat 1
Panas 2
Kemranyas 3
Seperti terbakar 4

8 (Sensasi) Seperti digigit semut 1


Gatal 2
Seperti disengat lebah 3
Seperti disengat kalajengking 4

9 (Nyeri tumpul) Pegal 1 


Perih 2
Seperti terluka 3
Ngilu 4
Berat 5

10 (Macam-macam sensoris) Nyeri sentuh 1


Tegang 2 
Seperti diparut 3
Seperti dicabik-cabik 4

11 (Tegangan) Melelahkan 1
Membuat loyo 2

12 (Autonomic) Memualkan 1
Menyesakan 2

13 (Ketakutan) Membuat cemas 1


Menegangkan 2
Menyeramkan 3

14 (Hukuman) Menghukum 1
Menguras tenaga 2
Kejam 3
Ganas 4
Mematikan 5

15 (Efektif-evaluatif-indrawi, dll) Menyedihkan 1


Membutakan 2

16 (Evaluative) Mengganggu 1
Menyebalkan 2
Menyengsarkan 3
Sangat kuat 4
Tak tertahankan 5
17 (Sensori, lain-lain) Menyebar 1
Menjalar 2 
Menusuk 3
Menembus 4

18 (Sensori, lain-lain) Seperti terikat 1


Mati rasa 2
Seperti tertarik 3
Seperti ditekan 4
Seperti disobek-sobek 5

19 (Sensori) Dingin 1 
Adhem (seperti es) 2 

20 (Efektif-evaluatif-indrawi, dll) Terus mengganggu 1


Memuakan 2
Membuat khawatir 3
Mengerikan 4
Memaksa 5
TOTAL SKOR 17
Standar Operasional Pijat Akupresure dengan Metode Ice Massage

No Prosedur Tetap Pijat Akupresure dengan Metode Ice Massage


1 Tujuan Pijat akupresure dengan metote ice massage untuk
mengurangi aktif nyeri persalinan
Indikasi Ibu dengan nyeri persalinan kala I Fase Aktif
Kebijakan Prosedur ini membutuhkan persetujuan pasien dan keluarga
bahwa terapi pijat akupresure dengan menggunakan metode
ice massage yang diberikan untuk menangani aktif nyeri
persalinan pada ibu
Persiapan 1. Inform consent dengan ibu dan keluarga tentang pijat
akupresure dengan metode ice massge
2. Ruangan tempat hendaknya tidak pengap dan
mempunyai sirkulasi udara yang baik.
3. Ruangan yang bersih
4. Menjaga privasi klien
5. Memposisikan pasien dengan nyaman
(dianjurkan dengan posisi lateral yaitu posisi
miring kiri)
6. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk melakukan
ice massage
Waktu dan Teknik Ice Massage dilakukan Pada L-I4 point terhadap klien.
Intervensi Tekanan diberikan secara bilateral dalam kontraksi pada titik
hugo (LI-4) yang terletak dititik tengah medial metacarpal
pertama didalam kulit ibu jari dan jari telunjuk. Sebelum
diberikan tekanan, pasien diminta untuk menarik nafas
dalam- dalam kemudian diberikan tekanan rotasi dan vibrasi
selama 60 detik kemudian pasien beristirahat selama 60
detik dan
tekanan diulang. Siklus ini berlanjut selama 10-15 menit
Persiapan
Alat/Bahan 1. Kassa
2. Es batu

Cara Kerja Mekanisme ice massage sebagai metode pengurangan


rasanyeri pada persalinan yaitu massage merupakan
manipulasi dari jaringan lunak tubuh yang bertujuan untuk
menurunkan rasa nyeri dan memberi efek relaksasi.
Mekanisme terapi massage dalam menurunkan nyeri diduga
dengan meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh.
Melalui peningkatan endorfin, transmisi sinyal antara sel
saraf menjadi menurun sehingga dapat menurunkan ambang
batas persepsi terhadap nyeri, sedangkan rasa dingin dariice
akan
mengurangi terjadinya proses peradangan pada jaringan ikat
dan mengurangi rasa nyeri
CATATAN DOKUMENTASI PARTOGRAF
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai