Anda di halaman 1dari 84

PENGUMPULAN TUGAS

STASE
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

NAMA MAHASISWA : .......


NPM : 2039
TEMPAT PRAKTIK : PMB ERNA SETIYAWATI,S.ST
TANGGAL PRAKTIK : 19 DESEMBER 2020 S/D
16 JANUARI 2021
PEMBIMBING : DAINTY MATERNITY,S.ST,M.KEB
BERKAS YANG : ASUHAN KEBIDANAN
DIKUMPULKAN KEHAMILAN FISIOLOGY
HARI/TANGGAL 21 JANUARI 2021
PENYERAHAN :
DAINTY MATERNITY, S.ST,M.KEB
PENERIMA :
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL


DI PMB ERNA SETIYAWATI, S.ST

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Kehamilan
Program Studi Profesi Kebidanan

Disusun Oleh:
Nama : .......
NPM : 20390052

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PROFESI BIDAN


UNIVERSMALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL


DI PMB ERNA SETIYAWATI, S.ST

Disusun Oleh:
Nama : .......
NPM : 20390

Tanggal Pemberian Pemberian Asuhan: 04 Januari 2021

Disetujui:

Pembimbing Lapangan

Tanggal:.....................

Di Way Jepara ERNA SETIYAWATI

Pembimbing Institusi

Tanggal......................

Di Bandar Lampung DAINTY MATERNITY, S.ST, M.KEB

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas untuk memenuhi persyaratan ketuntasan praktik klinik Asuhan

Kebidanan pada Kehamilan pada program studi Profesi Bidan ini yang berjudul

Asuhan Kebidanan kehamilan Trimester II terhadan Ny.NS di PMB Erna

setiyawati, S.ST. Penyelesaian ini Laporan Tugas untuk memenuhi persyaratan

ketuntasan praktik klinik Asuhan Kebidanan pada Kehamilan pada program studi

Profesi Bidan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai

pihak sebagai pihak yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini perkenankan penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang

sebesarnya kepada yang terhormat:

1. Dainty Maternity, S.ST, M.Keb, selaku ketua Ka.Prodi Kebidanan

program Profesi Bidan sekaligus sebagai pembimbing institusi yang telah

memberikan bimbingan, dukungan dan arahan.

2. Erna Setiyawati, S.ST, selaku pembimbing lapangan dan sebagai pemilik

PMB lahan praktek stase kehamilan.

3. Seluruh staff dosen dan civitas Fakultas Kedokteran Universitas

malahayati yang telah banyak memberikan pendidikan kepada penulis.

4. Teristimewa Orang Tua, Suami dan anak-anak ku tercinta yang telah

memberikan kasih sayang, semangat, dukungan dan bantuan baik moril

maupun materil serta doa yang tiada pernah berhenti mengalir selama

penulis mengikuti pendidikan sampai saat ini.

iii
5. Untuk teman-temanku satu angkatan yang sudah ku anggap sebagai

keluarga yang selalu saling memotivasi dan memberi semangat dalam

mengikuti perkuliahan selama ini.

6. Untuk KUPT Puskesmas Pakuan Aji dan staf serta sejawat semua yang

banyak memberi dispensasi dan bantuan selama proses perkuliahan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas selesainya Laporan Tugas

untuk memenuhi persyaratan ketuntasan praktik klinik Asuhan Kebidanan pada

Kehamilan pada program studi Profesi Bidan ini, semoga Allah yang maha kuasa

memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.

Lampung Timur, 18 Januari 2021


Penulis

......., S.ST

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TOERI
A. Tinjauan Teori Medis ....................................................................................... 11
B. Tinjauan Teori Asuhann Kebidanan ................................................................16
BAB III KASUS
A. Pengkajian dan Subyektif...................................................................................47
B. pengkajian dan Obyektif.....................................................................................49
C. Data Penunjang...................................................................................................51
D. Analisa Data.......................................................................................................51
E. Penata Laksanaan...............................................................................................51
BAB IV PEMBAHASAN
Analisa Temuan Kasus dan Jurnal Penelitian
BAB V Penutup
A. Kesimpulan....................................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Instrumen Penilaian konstipasi
Analisa PICO
Journal
CASP RCT journal
Refleksi kritis GIBBS

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pada saat ini gambaran Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesian

masih sangat tinggi. Gambaran AKI menurut Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu di

Indonesia masih tinggi359 per 100.000 kelahiranhidup. Angka ini

sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu

sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup.Angka ini sedikit menurun

meskipun tidak terlalu signifikan (Profil Kesehatan Provinsi

Lampung,2015).

Sedangkan berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi

Lampung tahun 2015, penyebab kasus kematian ibu di Provinsi

Lampung disebabkan oleh perdarahan sebanyak 46 kasus, hipertensi

sebanyak 35 kasus, infeksi sebanyak 7 kasus, gangguan system

peredaran darah sebanyak 10 kasus, gangguan metabolic sebanyak 3

kasusdan lain-lain sebanyak 48 kasus (Profil Kesehatan Provinsi

Lampung, 2015).

Untuk menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian

maternal dan perinatal merupakan tujuan dari Antenatal Care (ANC).

Adapun tujuan khususnya adalah memonitor kemajuan kehamilan guna

memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal,

mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan

penatalaksanaan yang diperlukan, membina hubungan saling percaya

antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga
6
secara fisik, emosional, serta logisuntuk menghadapi kelahiran dan

kemungkinan adanya komplikasi (Dewi, 2011).

Dalam masa kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam sistem

tubuh ibu, sehingga menyebabkan timbulnya beberapa respon

yangseringkali menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil.

Masalah ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III salah

satunya yaitu sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering

dialami oleh ibu hamil.Keluhan sering kencing ini akibat dari desakan

rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan

sering kencing. Pada trimester akhir, gejala bias timbul karena janin

mulai masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung kemih

(Walyani, 2015 dalam jurnal Prastiwi 2018). Adapun keluhan secara

fiologis yang lain pada trimester III seperti varises, wasir atau

haemoroid, sesak nafas, bengkak dan kram pada kaki, gangguan tidur,

mudah lelah, dan nyeri perut pada bagianbawah.

Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III

yaitu jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil, kondisi

ini bias menyebabkan daerah kelamin menjadi lembab, oleh karena itu

ibuhamil harus tetap menjaga kebersihan pada daerah kelamin seperti

mengeringkan dengan kain atau handuk kering saat setelah buang air

kecil dan jika pada malam hari ibu bias mengurangi porsi minum

jaraknya antara 1-2 jam sebelum ibu tidur. Hal lain seperti istirahat

cukup, buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

7
mengambil judul mengenai“Asuhan KebidananKehamilan Fisiologi

pada Ny.ANZ umur 20 tahun G1P0A0 di PMB Erna Setiawati, S.ST,

di Way Jepara, Lampung Timur”.

B. RUMUSAN MASALAH

Ruang lingkup penulisan studi kasus ini meliputi : asuhan kebidanan

ibu hamil normal pada Ny. NZ yang dilakukan tanggal 04 Januari 2021

di PMB Erna Setiyawati, S.ST, di Way Jepara, Lampung Timur.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Penulis mampu memberikan Asuhan kebidanan pada ibu


hamil.

2. TujuanKhusus

a. Mampu melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada ibu

hamil secarakomperhensif

b. Mampu menegakkan assasment asuhan kebidanan

padaibuhamil secara komperhensif

c. Mampu menentukan kebutuhan sesuai asuhan kebidanan

padaibu hamil secarakom perhensif

d. Mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan

secara komperhensif

e. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada

ibu hamil secara komperhensif.

8
D. MANFAAT

3. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, dari hasil pengkajian diharapkan untuk

menjadi referensi dan masukan bagi pengembangan ilmu

kesehatan, khususnyailmu kebidanan untuk mengetahui bagaimana

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan masalah yang telah di

temukan yaitu sering buang air kecil.

4. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi bagi institusi

pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan dimasa

yang akan datang khususnya pada ibu hamil dengan masalah

sering buang air kecil.

b. Manfaat BagiMahasiswa

Hasil dari pengkajian diharapkan dapat menerapkan ilmu dan

memberikan pengetahuan dan informasi yang sesuai dengan

tingkat pengetahuan pada masyarakat dan bagi pasien

khususnya pada ibu hamil yang memiliki masalah sering buang

air kecil

c. Manfaat Bagi PMB

Bagi bidan diharapkan dapat menambah informasi dan

mengembangkan teori yang sesuai dengan masalah yang di

dapatkan untuk menjaga kesehatan bagi ibu di masa hamil.

9
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori Medis

1. Pengertian Asuhan Antenatal Care

Proses kahamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal

ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga

keika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan

lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif.Realisasi yang

paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan atau komunikasi

Informasi Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi

mengenal pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan

ketidaknyamanan selama hamil (Sulistyawati, 2009).

2. Tujuan Asuhan AntenatalCare

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembangbayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan

sosial ibu dan jugabayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan, dan pembedahan

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimalmungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI esklusif

10
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam meneriman

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secaranormal

3. Kunjungan Antenatal Care

a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13minggu)

b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27minggu)

c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40minggu)

4. Standar Pelayanan Pada IbuHamil

a. Timbangan berat badan dan tinggibadan

Penimbangan berat badan pada pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin.Penambahan berat badan yang kurang dari 9

kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap

bulannya menunjukan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan di lakukan

untuk menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil.Tinggi badan

ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk

terjadinya CPD (Cephalo pelvic disproportion).

b. Ukur tekanandarah

Pengukuran tekanan darah untuk mendeteksi adanya hipertensi

(tekanan darah diatas 140/90 mmHg) pada kehamilan dan

preeklamsi (hipertensi disertai edema wajah atau tungkai bawah

atau protein urine).

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas /LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh

11
tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko

KEK. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat

lahirrendah (BBLR).

d. Ukur tinggi fundusuteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal di

lakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

dengan umur kehamilan.Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan

umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan

janin.Standar pengukuran menggunakan pita pengukuran setelah

kehamilan 24minggu.

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantungjanin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester 2 dan

selanjutnya setiap kali kunjugan antenatal.Pemeriksaan ini di

maksudkan untuk mengetahui letak janin.

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester 1 dan selanjutnya

setiap kali kunjungan antenatal. Djj lambat kurang dari 120

kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukan

adanya gawatjanin.

f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus

toksoid (TT) bila diperlukan

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum,ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil harus

skrining status imunisasi T nya. Pemberian imunisasi TT padaibu

hamil

12
minimal memiliki status imunisasi TT2 agar mendapatkan perlindungan

terhadap infeksi tetanus. Ibu hami dengan status imunisasi T5 tidak perlu

diberikan imunisasi TT lagi.

g. Beri tablet tambah darah

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet

tambah darah (tablet zat besi) asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan

yang di berikan sejak kontak pertama.

h. Periksa laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil ada 2 yaitu, pemeriksaan lab rutin,

pemeriksaan yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu, golongan

darah, hemoglobin, proteinurine, glukosa. Sedangkan pemeriksaan

laboratorium khusus yaitu, pemeriksaan lab lain yang di lakukan atas indikasi

pada ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal.

i. Tatalaksana / penanganan kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan

laboratorium,setiap kelainan yang ditemukan pada ibuhamil harus ditangani

sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak dapat

ditangani dirujuk sesuai dengan sistemrujukan.

j. Temuwicara

Temu wicara dilakukan pada setiap kunjungan antenatal meliputi, kesehatan

ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami atau keluarga dalam

kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda

bahayakehamilan,persalinan dan nifas, asupan gizi seimbang, KB pasca

persalinan, imunisasi (Premenkes RI, 2014).

13
5. Masalah lain pada masa kehamilan

a. Demam, menggigil dan berkeringat

b. Terasa sakit saat kencing, keluar keputihan disertai gatal-gatal pada daerah

kemaluan

c. Batuk lama > 2minggu

d. Jantung berdebar atau nyeri dada

e. Diare berulang

f. Sulit tidur dan cemasberlebihan

Apabila ibu mengalami masalah pada masa kehamilan segera pergi ke tempat

tenaga kesehatan terdekat dengan didampingi suami atau keluarga (Kemenkes

RI, 2017).

6. Persiapan saat akan melahirkan

a. Menanyakan bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan

b. Menyiapkan biaya, kartu jamkesnas, kartu BPJS (jikaada)

c. Rencana tempatpersalinan

d. Menyiapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan untuk ibu dan bayinya yang

akan dilahirkan

e. Siapkan pendonor lebih dari 1orang

f. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktudiperlukan

g. Pastikan ibu hamil dan keluarga sudah menyepakati amanat persalinan dalam

stiker P4K dan sudah ditempelkan didepan rumah ibuhamil

h. Berencana ikut Keluarga Berencana setelah bersalin (Kemenkes RI, 2017)

14
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya

sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan (Mandriwati, dkk2017).

Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan

lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3

trimester, di mana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester

kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2014).

2. Tanda-TandaKehamilan

a. Tanda tidak pasti (presumtif)

Adalah perubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu yang timbul selama

hamil (Jannah, 2012).

1) Amenorhoe (tidak dapat haid)

Pada wanita sehat dengan haid teratur, amenorhoe menandakan

kemungkinan hamil. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita

hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal haripertama

haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dantafsiran

tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele.

2) Nause (enek) dan emesis (muntah)

Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai

akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah.Sering

15
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.Keadaan ini lazim disebut

morning sickness.Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis,

namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan

dan disebut hdengan hiperemesis gravidarum.

3) Mengidam (menginginkan makan atau minumantertentu)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin

tuanya kehamilan.

4) Mamae menjadi tegang danmembesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen dan

progesterone yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae, sehingga

glandula montglomery tampak lebih jelas.

5) Anoreksia (tidak nafsumakan)

Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan timbul

lagi.Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk

“dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan

tuanyakehamilan.

6) Sering kencing

Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan

tertekan oleh uterus yang mulai membesar.Pada triwulan kedua

umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar

dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bias timbul kembali

karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali

kandung kencing.

16
7) Konstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh

hormon steroid.

8) Pigmentasikulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung, dan dahi

kadang-kadang tampak deposit pigmen yangberlebihan, dikenal sebagai

kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga menjadi

lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah

leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh

hormone kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

9) Epulsi

Suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.

10) Varises (penekananvena-vena)

Sering dijumpai pada triwulan terakhir.Didapat pada daerah genetalia

eksterna, fossa poplitea, kaki, betis.Pada multigravida kadang-kadang

varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul

kembali pada triwulan pertama.Kadang-kadang timbulnya varises

merupakan gejala pertama kehamilan muda.

b. Tanda kemungkinanhamil

Adalah perubahan-perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa, namun

dugaan kehamilan saja (Jannah, 2012).

1) Uterusmembesar

Terjadi perubahan bentuk, besar, dan konsistensi rahim.Pada

pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin

17
bundar bentuknya.

2) Tandahegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama

daeran ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami

hipertrofi seperti korpus uteri.Hipertrofi ismus pada triwulan pertama

mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau

kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada

dinding perut diatas simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah-olah

korpus uteri sama sekali terpisah dariuterus.

3) Tandachandwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih

merah, agak kebiru-biruan (livide).Warna porsiopun tampak livide.Hal

ini disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.

4) Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran.Kadang-kadang pembesaran tidak rata

tetapi daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.Hal ini menyebabkan

uterus mebesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.

5) Tanda Braxtonhicks

Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau

pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena

berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan.

6) Goodell sign

Diluar kehamilan konsistensi serviks keras, karenanya seperti kita merasa

ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan

18
selunak bibir atau ujung bawah daun telinga.

7) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic

gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi

hari.Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan

sedini mungkin.

c. Tanda pasti

Adalah tanda-tanda obyektif yang didapat oleh pemeriksa yang dapat

digunakan untuk menegakkan diagnose pada kehamilan.

1) Terasa gerakan janin

Gerakan janin pada primigravidarum dapat dirasakan oleh ibunya pada

kehamilan 18 minggu.Sedangkan pada multigravidarum pada kehamilan

16 minggu karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada

bulan ke IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air

ketuban, maka kalau rahim disorong atau digoyangkan, maka akan

melenting didalam rahim. Ballottment ini dapat ditentukan dengan

pemeriksaan luar maupun dengan jari yag melakukan pemeriksaan

dalam. Ballottment diluar rahim dapat ditimbulkan oleh tumor-tumor

bertangkai dalam acites seperti fibroma ovarii. Karena badan janin yang

melenting maka ballottement semacam ini disebut ballottement yang

ditimbulkan oleh kepala saja pada kehamilan yang lebihtua.

2) Teraba bagian-bagianjanin

Bagian-bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksaan

dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.

19
3) Denyut jantung janin

Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksaan

menggunakan :

a) Fetal electro cardiograph pada kehamilan 12minggu

b) Sistem Doppler pada kehamilan 12minggu

c) Stetoskop laenec pada kehamilan 18-20minggu

4) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen

5) Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran

kantong janin, panjangnya janin, dan diameter biparetalis hingga dapat

diperkirakan tuanyakehamilan.

3. Perubahan fisiologi danpsikologis

a. Perubahan Fisiologi

Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat dan

perubahan yang tidak dapat dilihat.

Perubahan yang dapat dilihat meliputi :

1) Perubahan uterus

Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama dibawa pengaruh

estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8

minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada kehamilan 12

minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu sebesar kepala bayi atau

kepalan tinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai usia

kehamilan dan ketika usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan

janin normal, pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm,

pada 32 minggu 27 cm,pada 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40

20
minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah

prosessusxyfoideus.

2) Perubahan Pada Kulit

Terjadi hiper pigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu.

Pada wajah, pipi dan hidung mengalami hiper pigmentasi sehingga

menyerupai topeng (Kloasma gravidarum). Pada daerah areola mamae

dan puting susu, daerah yang berwarna hitam di sekitar puting susu

akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan

berwarna hitam. Hal ini disebut areola mamae sekunder. Puting susu

menghitam dan membesar sehingga lebih menonjol. Pada area

suprapubis, terdapat garis hitam yang memanjang dari atas sympisis

sampai pusat.Warnanya lebih hitam dibandingkan sebelumnya, muncul

garis baru yang memanjang di tengah atas pusat (linea nigra).Pada

perut, selain hiperpigmentasi, terjadi strie gravidarum yang merupakan

garis pada kulit. Terdapat dua jenis striae gravidarum, yaitu striae

livide (garis yang berwarna biru) dan striae albikan (garis yang

berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore di

pengaruhi stimulating hormon lobus hipofisis anterior dan pengaruh

kelenjar suprarenalis.

3) Perubahan serviksuteri

Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit

mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter

pada multipara dengan porsio yang bundar, porsio tersebut mengalami

cedera lecet dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio

21
yang terbelah belah dan menganga. Perubahanditentukan sebulan

setelah konsepsi perubahan kekenyalan, tanda goodel serviks menjadi

lunak, warna menjadi biru , membesar ( edema) pembuluh darah

meningkat, lendir menutupi oesteum uteri (kanalis servikalis) serviks

menjadi lebih mengkilap.

4) Perubahan Kelenjar

Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher

pria.Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.

5) Perubahan Payudara

Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin

dekatnya persalinanan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi

makanan pokok untuk bayi setelah lahir. Perubahan yang terlihat pada

payudara adalah :

a) Payudara membesar, tegang, dan sakit

b) Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas

c) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul

areola mamaesekunder

d) Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae membesar

dan kelihatan dari luar. Kelenjar motgomery mengeluarkan lebih

banyak cairan agar putung susu selalu lembab dan lemas sehingga

tidak menjadi tempat berkembang biakbakteri

e) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai kehamilan

16 minggu, cairan yang dikeluarkan jernih. Padakehamilan 16

minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak putih seperti air susu

22
yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai anak lahir,

cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak

mengandung lemak.Cairan ini disebut kolostrum.

6) Perubahan Perut

Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar.Biasanya,

hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut belum kelihatan.

Setelah kehamilan limabulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat

hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol keluar timbul strie

gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea alba serta lineanigra.

7) Vagina dan vulva

Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula.

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak

lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina

membiru karena pelebaran pembuluh darah, merupakan akibat

meningkatnya produksi asam laktat karena kerja laktobaci acidophilus,

keputihan, selaput lendir vagina mengalami edematous, hypertrophy,

lebih sensitif meningkat seksual terutama triwulan III.

8) Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas

sampai terbentuknya plasenta pada kirakira kehamilan 16 minggu.

Korpus luteum graviditas berdiameter kirakira 3 cm. lalu ia mengecil

setelah plasenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormone

relaxing, suatu immunoreaktive inhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxin

mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan jain menjadi

23
baik hingga aterm.

9) Perubahan PadaTungkai

Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai.Pada hamil tua,

sering terjadi oedema pada salah satu tungkai.Edema terjadi karena

tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau

kiri.

10) Perubahan Pada SikapTubuh

Sikap tubuh itu menjadi lordosis karena perut yang membesar.

b. Perubahan Psikologis kehamilan

1) Perubahan Psikologis TrimesterI

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.

Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang hamil. Kurang lebih

80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,kecemasan, depresi

dan kesedihan. Terjadi penurunan minat terhadap hubungan seksual,

muntah dan masa kehamilan, harus menerima janin merupakan

bagian dari dirinya dan suami, pada kehamilanyang direncanakan

gembira bercampur cemas, diperlukan waktu dan bagi kedua orang tua

untuk beradaptasi perasaan dan pikiran.

2) Perubahan Psikologis TrimesterII

Peningkatan rasa memiliki dan mulai dapat kembali pada minat

semula, adanya gerak anak menjadikan ibu semakin merasakan

kehamilan, mulai membayangkan fisik calon bayi dan merancang

rencana masa depan untuknya, ibu merasakan peningkatan.

3) Perubahan Psikologis Trimester III

24
Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada proses ini wanita mulai menyadari kehadiran

bayinya sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar

menanti kehadiran sang bayi. Perasaan was was mengingat bayi dapat

lahir kapanpun, membuatnya berjaga-jaga dan memperhatikan serta

menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

(Rukiah,2013)

4. Pemeriksaan diagnose kebidanan

Pemeriksaan diagnosa kebidanan meliputi :

(Jannah, 2012)

1. Tes HCG (Tes urinekehamilan)

a. Dilakukan segera mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu

setelahkoitus)

b. Urine yang digunakan urine pagi hari


2. Pemeriksaan Ultrasonografi(USG)

a. Dilaksanakan sebagai salah satu diagnosis pastikehamilan

b. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong

Pemeriksaankehamilan

3. Palpasiabdomen

Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut:

a. Leopold I

Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.

Cara pemeriksaannya :

1) Pemeriksaan menghadap kearah muka ibuhamil

25
2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi

fundusuteri

3) Meraba bagian apa yang ada difundus (kepala atau bokong janin)

b. Leopold II

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan

atau kiri ibu

Cara pemeriksaannya :

1) Kedua tangan pemeriksaan berada disebelah kanan dan kiri perutibu

2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut

sebelah kiri ke arah kanan, begitu pulasebaliknya

3) Jika teraba rata, ada tahanan maka itu adalah pungung bayi, jika

teraba bagian kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin

c. Leopold III

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah uterus.

Cara pemeriksaannya :

1) Tangan kiri menahanfundus

2) Tangan kanan meraba bagian yang ada bawah uterus. Jika teraba

bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan maka itu

adalah kepala. Jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit

digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika di bagian bawah tidak

ditemukan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah

janin dalam letakmelintang

3) Pada letak sungsang (melintang) tangan pemeriksa dapat merasakan

goyang pada bagian bawah, tangan kiri merasakan ballottement


26
(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia

kehamilan 20-28minggu)

d. Leopold IV

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk

mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. Cara

pemeriksaannya :

1) Pemeriksa menghadap kakipasien

2) Kedua tangan meraba bagian janin yang adadibawah


3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan didua belah pihak yang

berlawanan dibagianbawah

4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala

belum masukpanggul

5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala

sudah masukpanggul

5. Kebutuhan Ibu Hamil

Menurut Jannah 2012 kebutuhan ibu hamil diantaranya adalah :


a. Nurisi

Ibu hamil harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak

dan dirinya sendiri. Saat hamil meningkatkan kebutuhan tubuh akan

protein. Jika calon ibu tidak memperhatikan makanan yang menyediakan

lebih banyak protein, dia mungkin tidak mendapatkan protein yang

cukup.Kebutuhan ibu hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita yang tidak

hamil.

b. Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk

27
Ibu hamil.Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga

akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada Ibu yang akan

berpengaruh pada bayi yangdikandung.

c. Kebutuhan personal hygiene

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan pada

Ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karenabadanyang kotor

yangbanyak mengandung kuman-kuman.Kebersihan harus dijaga pada

waktu hamil.Mandi dianjurkan sedikitnya 2x sehari karena ibu hamil

cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri

terutama lipatan kulit.

d. Kebutuhanseks

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada

riwayat penyakit seperti berikut ini, sering abortus dan kelahiran

premature, perdarahan pervaginam, coitus harus dilakukan dengan hati-

hati terutama pada minggu terahir kehamilan, bila ketubah sudah pecah,

coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri.

e. Persiapan persalinan

(Kemenkes RI,2017)

1) Menanyakan bidan atau dokter tanggal perkiraanpersalinan

2) Menyiapkan biaya, kartu jamkesnas, kartu BPJS (jikaada)

3) Rencana tempatpersalinan

4) Menyiapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluar untuk ibu dan

bayinya yang akandilahirkan

5) Siapkan pendonor lebih dari 1orang

28
6) Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktudiperlukan

7) Pastikan ibuhamil dan keluarga sudah menyepakati amanat persalinan

dalam stiker P4K dan sudah ditempelkan didepan rumah ibuhamil

8) Rencana ikut Keluarga Berencana setelahbersalin

f. Senamhamil

Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur sebagai berikut :

1) Memperbaiki sirkulasidarah

2) Mengurangipembengkakkan

3) Memperbaiki keseimbanganotot

4) Mengurangi resiko gangguan gastrointerstinal, termasuksembelit

5) Mengurangi kejangkaki/kram

6. Keluhan Ibu hamil Trimester III

(Irianti, dkk 2013)

a. SeringBAK

Keluhan sering kencing ini akibat dari desakan rahim kedepan

menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering kencing.

Sering buang air kecil merupakan masalah yang tidak terlalu berbahaya

bagi kehamilan. Pada trimester III, gejala bisa timbul karena janin mulai

masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih (Walyani,

2015 dalam jurnal Wulan Z,dkk).

Sering berkemih dikeluhkan sebanyak 60% oleh ibu selama kehamilan

akibat dari meningkatnya laju filtrasi glomerolus (Sandhu, dkk

2009).Dilaporkan 59% terjadi pada trimester pertama, 61% pada trimester

29
dua dan 81% pada trimester tiga. Keluhan sering berkemih karena

tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan

menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi

berkemih meningkat. Menjelang akhir kehamilan, pada multipara

presentasi terendah sering ditemukan janin yang memasuki pintu atas

panggul, sehingga menyebabkan dasar kandung kemih terdorong kedepan

dan keatas, mengubah permukaan yang semula konveks menjadi konkaf

akibat tekanan (Irianti, dkk 2013).

Berdasarkan jurnal Prastiwi, dkk 2018 mereka melakukan penelitian di

PMB Siti Rofi’atun Amd.Keb Jombang dengan metode wawancara dan

observasi selama 6 bulan terakhir didapatkan dari semua ibu hamil yang

datang periksa sebanyak 30 ibu hamil terdapat 5 pasien yang mengalami

kehamilan dengan keluhan sering buang air kecil. Sering buang air

kecilbisa membuat kondisi daerah alat kelamin lembab.Oleh karena itu,

harus menjaga alat kelamin dengan sebaik- baiknya agar tetap bersih dan

terhindar dari keputihan.Penyebab ketidaknyamana sering bak adalah

peningkatan hormone pada ibu hamil, hal ini bisa meningkatkan terjadinya

resiko pada infeksi saluran kemih (ISK). Dalam penelitian Alvie, dkk 2014

mereka melakukan penelitian pada ibu hamil di Desa Mekargalih. Metode

penelitian menggunakan kuesioner dengan mendatangi setiap rumah ibu

hamil . Hasil penelitian menunjukan bahwa angka kejadian gejala ISK

pada ibu hamil dengan usia kehamilan 28-40 minggu. Semakin besarnya

kehamilan maka semakin rentan terkena ISK,

kondisiinibisaterjadiakibatbakteriluaryangmasukmelaluisaluran kencing

30
hingga mencapai uretra.Infeksi saluran kencing dibagi menjadi dua bagian

yaitu ISK bawah dan atas.ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi pada

uretra dan kandung kencing dengan gejala seperti rasa ingin selalu bak,

nyeri atau perih saat bak, warna urine keruh, dan bau urine yang

menyengat. Sedangkangkan ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi

pada ureter dan ginjal dengan gejala nyeri bagian selangkangan, nyeri

pinggang, mual dan demam.Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan

peradangan kemudian berdampak pada kehamilan. Proses inflamasi atau

peradangan menyebabkan tubuh memproduksi zat-zat yang bisa

mempengaruhi kehamilan. Salah satunya senyawa prostaglandin,

kehadiran senyawa prostaglandin membuat berkontraksi kuat.Hal ini

menimbulkan rangsangan seperti mulas dan mulut leher rahim mulai

terbuka.Sehingga memicu kelahiran sebelumwaktunya.

Asuhan Kebidanan

Dalam menangani keluhan ini, bidan dapat menjelaskan pada ibu bahwa

sering berkemih merupakan hal normal akibat dari pembuluh yang terjadi

selama kehamilan, menganjurkan ibu mengurangi asupan cairan 2 jam

sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu, penuhi asupan gizi

vitamin C dan zinc agar sistem kekebalan tubuh menjadi kuat dalam

melawan infeksi, biasakan juga buang air kecil sebelum dan sesudah

melakukan hubungan seksual untuk membuang bakteri berpindah selama

berhubungan intim, segera bersihkan area saluran kencing hingga kering

dari arah depan kebelakang tujuannya utuk mencegah tersebarnya kuman

dari anus ke vagina atau uretra.

31
b. Varises

Disebabkan karena tingginya kadar hormone progesterone dan esterogen

sehingga aliran darah balik menuju jantung melemah dan vena dipaksa

bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah selain itu bias disebabkan

karena pada vena terjadi penakanan uterus yang membesar selama

kehamilan pada vena panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada

vena kava inferior saat ia berbaring.

c. Wasir atau haemoroid

Haemoroid sering didahului dengan konstipasi.Pembesaran uterus secara

umum mengakibatkan peningkatan tekanan pada vena rectum.Pengaruh

hormone progesterone dan tekanan yang disebabkan oleh uterus

menyebabkan vena-vena pada rectum mengalami tekanan yang lebih dari

biasanya.

d. Sesak nafas

Disebabkan peningkatan ventilasi menit pernapasan dan beban pernapasan

yang meningkat dikarenakan oleh rahim yang membesar sesuai dengan

kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan kerja pernapasan.

e. Bengkak kaki

Disebabkan karena tekanan uterus yang semakin meningkat dan

mempengaruhi sirkulasi cairan, dengan bertambahnya tekanan uterus dan

tarikan gravitasi menyebabkan retensi cairan semakin meningkat.

f. Kram padakaki

Disebabkan terjadi adanya gangguan aliran atau sirkulasi darah pada

pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh

32
tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan lanjut.

g. Gangguan tidur

Disebabkan ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,

ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama

jika janin aktif.

h. Mudahl elah

Disebabkan oleh nocturia (sering berkemih dimalam hari), terbangun

dimalam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak.

i. Nyeri perut bagian bawah

Disebabkan muntah yang berlebihan dan konstipasi yang dialami oleh

sebagian besar ibu dan kehamilannya.Nyeri ligamentum, torsi uterus yang

parah dan adanya kontraksi Braxton-hicks juga mempengaruhi keluhan ibu

terkait dengan nyeri perut bagian bawah.

j. Hearburn atau perasaan panas pada perut

Disebabkan oleh peningkatan kadar progesterone atau m eningkatnya

metabolisme yang menyebabkan relaksasi dari otot polos sehingga

33
terjadi penurunan pada irama dan pergerakan lambung dan

penurunan tekanan pada spinter esopagus bawah.

k. Krontaksi Braxtonhicks

Sejak awal kehamilan uterus sudah mengalami kontraksi

ireguler yang secara normal tidak menyebabkan

nyeri.Kontraksi ini muncul tanpa dapat diduga dan menyebar

dengan tanpa adanya ritme.Pada trimester akhir, kontraksi

dapat sering terjadi setiap 10-20 menitdan juga sedikit banyak

mungkin berirama.Pada akhir kehamilan kontraksi- kontraksi

ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menjadi

penyebab persalinan palsu (falselabour).

7. Menejemen Asuhan Kebidanan

a. Pengertian

Management kebidanan adalah proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan

pikiran dan tidakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,

keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien ( Varney,

1997 dalam Jannah, 2012).

b. Proses – proses Manajemen Kebidanan

1) Pengumpulan datadasar

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat

da lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan

kondisi pasien.. Untuk memperoleh data dilakukan dengan

34
cara :

a) Anamnesa

b) Biodata

c) Riwayat menstruasi

d) Riwayat kesehatan

e) Riwayatan kehamilan, persalinan dannifas

f) Pola kegiatan sehari –hari

g) Data bio psikososio kultural dan spritual

h) Pengetahuan klien

i) Pemeriksaanumum

j) Pemeriksaan khusus

k) Inspeksi

l) Palpasi

m) Auskultasi

n) Perkusi

o) Pemeriksaan penunjang

p) Laboratorium

q) Catatan terbaru dan sebelumnya

r) Interprestasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang

benar atas data – data yang telah dikumpulkan,

diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa

dan masalah yang spesifik.

35
c. Diagnosa kebidanan (Sulistyawati,2009)

1) Mengumpulkan semua data yangdibutuhkan untuk menilai

keadaan klien sertakeseluruhan

2) Menginterprestasikan data untuk diagnosis ataumasalah

3) Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial dan

mengantisipasipenanganannya

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain serta

melakukan rujukan berdasarkan kondisiklien

5) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan

mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek

social yang tidak efektif

6) Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien danaman

7) Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan

mengulang kembali manejemen proses untuk aspek-aspek

asuhan yang tidakefektif

d. Pendokumentasian metode SOAP

2.1Hubungan manajemen kebidanan dan metode pendekumentasian

dengan SOAP :

Langkah Manajemen Kebidanan Langkah Dalam Metode


Menurut Varney Pendekumentasian DenganSOAP
Langkah 1 Pengumpulan data subyektif (S)
Pengumpulan data Obyektif (O)
Langkah 2 Perumusa Assasment (A)
Langkah 3 atau analisa dari data subyektif dan
Langkah 4 obyektif
Langkah 5 Pembuatan planning (P)
Langkah 6 yang merupakan perencanaan,
Langkah 7 implementasi dan evaluasi asuhan

36
e. Nomenklatur Kebidanan

Nomenklatur kebidanan digunakan untuk menegakkan

diaogosa sehingga memudahkan dalam pengambilan

keputusannya, sedangkan pengertian nomenklatur kebidanan

sendiri adalah suatu sistem nama yang telah terklasifikasikan

dan diakui serta disahkan oleh profesi. Dalam nomenklatur

kebidanan terdapat suatu standar yangharu dipenuhi.Standar ini

dibuat sebagai daftar untuk merujuk pasien.Pada langkah ini

dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah

dikumpulkan.Data dasar yangtelah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan

masalah yang spesifik.

37
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NORMAL


DI PMB ERNA SETIYAWATI

Pengkajian

Tanggal : 04 januari 2021

Jam : 07.00 wib

Tempat : Desa Pakuan Aji

Nama Bidan : PMB Erna Setuyawati, S.ST

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Nama Ibu : Ny. NS Nama Suami : Tn. AD

Umur : 20 tahun Umur : 25 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku / bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :

Wiraswasta

Alamat : Pakuan Aji, Alamat : Pakuan

Aji

Golda : O+ Golda : B+

38
2. Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 27 minggu, tidak

pernah keguguran. Datang ke tempat praktek bidan untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan rutin

Keluhan Utrama: Ibu mengtakan kadang-kadang BAB keras.

3. Riwayat Menstruasi

HPHT : 12 Juli 2020

TP : 19 Mei 2021

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 5 hari

Masalah : tidak ada masalah

Banyaknya : 3 kali ganti pembalut

4. Riwayat Perkawinan

Status Perkawinan : Sah

Usia Kawin : 10 bulan

Kawin ke :I

Lama Kawin : 10 bulan

5. Riwayat kesehatan

Riwayat Kesehatan yang Lalu : Tidak ada

Riwayat Kesehatan Sekarang : Tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada

39
Riwayat alergi obat : Tidak Ada

Riwayat Obstetri Ginekologi : Tidak ada

6. Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke : I ( satu )

Umur Kehamilan : 7 bulan

7. Pola Kebiasan Sehari-hari

Pola
Sebelum Hamil Sesudah hamil Keluhan
Kebiasaan
Kadang BAB
BAB 1x 1x
keras
BAK 3-4 x 5-6 x Tidak ada
Melakukan pekerjaan Melakukan
Aktifitas Tidak ada
di rumah pekerjaan di rumah
Personal Mandi 2x/hari Mandi 2x/hari Tidak ada
Hyegiene
Istirahat Tidur siang 1 Tidur siang 1 Tidak ada
jam,malam 6-8 jam jam,malam 6-8 jam
Pola seksual 2-3x/minggu Tidak tentu Tidak ada

8. Data Psikososial

Ibu mengatakan cemas karena BAB terkadang keras

9. Data Pengetahuan Klien

Ibu mengatakan bahwa BAB keras bisa mengakibatkan hemoroid, pasien

membaca diinternet.

B. DATA OBJEKTIF

1) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital : TD : 100/75 mmHg

40
HR: 92 kali / menit

RR: 20 kali / menit

T : 36,5* C

BB sebelum hamil : 45 kg

BB saat ini : 42 kg

Penurunan BB : 3 kg

TB : 155 cm

LILA : 24,5 cm

IMT : 17,5 (normal)

2) Status Obstetrik

 Kepala dan wajah ( Mata, hidung dan mulut)

Normal, simetris, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak ada

pembengkakan, skelra tidak ikterik, konjungtiva merah muda, mata

tidak cekung, bibir lidah bersih dan merah muda.

 Leher

Tidak ada pembengkakan thiroid dan vena jugolaris

 Payudara

Simetris, areola bersih, peyudara membesar, puting menonjol

 Abdomen

Tidak terdapat luka bekas SC

Pemeriksaab Leopold:

Leopold I : TFU 2 jari atas pusat ( 22 cm ),teraba lunak, tidak

melenting (bokong)

41
Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian bagian keras memanjang

(punggung),sebelah kanan teraba bagian-bagian

kecil (ekstremitas)

Leopold III : Bagian bawah teraba keras, melenting (kepala)

Leopold IV : Bagian terbawah (kepala),belum masuk PAP (Pintu

Atas Panggul)

TBJ : 1550 gram

Auskultasi

DJJ : Tunggal,142 x/ menit , di pusat

3) Pemeriksaan Penunjang

HB : 11,5 gr %,

Golda : O+

Triple eliminasi: HIV Non Reaktif,

HbsAg: Non Reaktif,

Syfilish: Non reaktif

GDS : 91 gr/dl

Protein : (-) Negatif

C. ASSESSMENT

Ny. NS, GI P0 A0, Hamil 27 minggu, janin hidup ,tunggal, intra Uterina dengan

presentasi kepala

Masalah : Ibu terkadang BAB nya keras

D. PLANNING

a) Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa kondisi kesehatan ibudan janin.

42
Tekanan darah ibu 100/75 mmHg, nadi: 92x /menit, Suhu : 36,5*C.

Pernafasan : 19x/ menit. DJF (+) 142x / menit

Evaluasi : Ibu sudah mengerti

b) Menganjurkan ibu makan dengan gizi seimbang dan dan tinggin serat.

Makan gizi seimbang terdiri dari nasi sebagai karbo hidrat, sayur dan buah

sebagai vitamin, lauk pauk sebagai sumber protein dan susu sebagai

tambahan susu jika ada.

Makanan tinggi serat misalnya dari sayur-sayuran dan buah, dapat

mengurangi pengerasan fases BAB.

Evaluasi: Ibu mengerti dan mengatakan akan makan dengan gizi

seimbang dan tinggi serat.

c) Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup

Ibu hamil sebaiknyan istirahat siang minimal 1 jam dan istirahat malam

minimal 6-8 jam.

Evaluasi: Ibu mengerti.

d) Menganjurkan ibu mengikuti program kelas ibu hamil

Kelas ibu hamil sudah ada disetiap desa dengan jadwal yang sudah

ditentukan, dikelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu hamil yang

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang

kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir, KB, akte

kelahiran, PMS, yang dibagi dalam beberapa pertemuan dan selalu

diakhiri dengan senam hamil (untuk umur kehamilan 16-32 minggu).

Evaluasi : Ibu mengatakan akan mengikuti kelas ibu hamil yang sudah

ada didesanya.

43
e) Menganjurkan kepada ibu dan suami untuk kunjungan ulang 4 minggu /

1bulan lagi yaitu pada tanggal 23 Januari 2021 serta menjelaskan kepada

ibu dan suami bahwa selama interval 4 hari petugas/Bidan akan memantau

melalui Hp/WhatsApp untuk menanyakan keluhan dan efek samping dari

konsumsi jahe 650 mg

Evaluasi : Ibu dan suami sepakat akan melakukan kunjungan ulang ke

Praktek ada tanggal 23 Januari 2021 dan siap jika petugas akan

memantau kesehatanya melalui Telpon/WhatsApp dan berjanji akan

menghubungi Bidan jika sewaktu-waktu ada keluhan.

44
BAB IV
PEMBAHASAN

Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan sembelit sering terjadi

selama kehamilan sedangkan sembelit adalah keluhan paling umum kedua

pada wanita hamil. Sembelit adalah sindrom klinis yang sering terjadi pada

sekitar 2,6% hingga 24,8% di Asiadan 40% wanita hamil.

Gejala sembelit termasuk mengejan, obstruksi anorektal, manipulasi

untuk memfasilitasi buang air besar, konsistensi tinja dan warna tinja .

Pasien dengan konstipasi fungsional diidentifikasi melalui kriteria Instrumen

penilaian konstipasi.

Penyebab sembelit adalah multifaktorial dan dapat terjadi ketika usus

besar menyerap terlalu banyak air atau pergerakan otot usus melambat yang

menyebabkan feses keras dan kering. Sembelit mungkin timbul dari serat

yang tidak mencukupi dalam makanan, kurangnya aktivitas fisik, obat-obatan

tertentu, sindrom iritasi usus besar (IBS), perubahan kondisi kehidupan

seperti kehamilan, usia, perjalanan, penyalahgunaan obat pencahar, dehidrasi,

dan penyakit tertentu seperti stroke dan demensia atau karena kehamilan.

Probiotik dapat mengubah mikrobiota kolon dan dapat meningkatkan

fungsi usus. Yogurt yang diperkaya dengan Bifidobacterium dan

Lactobacillus 4.8 × 1010 (CFU) dapat menurunkan gejala sembelit ibu

hamil. Konsumsi 300 g / hari probiotik dan yogurt konvensional dapat

berperan dalam memperbaiki gejala sembelit selama kehamilan.

Berdasarkan jurnal The Effect of Probiotic Yogurt on Constipation

45
in Pregnant Women: A Randomized Controlled Clinical Trial, Tabriz

University of Medical Sciences (Tabriz, Iran) Konsumsi yogurt 300 g / hari

probiotik dapat berperan dalam memperbaiki gejala sembelit selama

kehamilan

Penulis memberikan intervensi kepada Ny. NS, hamil 27 minggu, janin hidup

,tunggal, intra Uterina, presentasi kepala dengan keluhan ibu terkadang BAB

susah dan keras.

Yogurt diberikan pada ibu hamil 300 gram / hari dosis terbagi 3

selama 4 minggu.

Pasien dinilai pada pra intervensi dan pantau dievaluasi diminggun

ke-2 dan minggu ke-4 dengan instrumen pengukur konstipasi yang meliputi :

tentang frekuensi buang air besar, status buang air besar, mengejan saat

buang air besar, perasaan evakuasi tidak lengkap setelah buang air besar,

sensasi obstruksi anorektal, perlunya memanipulasi rektum untuk

memudahkan buang air besar, jumlah tinja dan warna tinja.

Hasil yang didapat pemantauan minggu ke-2 sesuai dengan outcome

jurnal The Effect of Probiotic Yogurt on Constipation in Pregnant

Women: A Randomized Controlled Clinical Trial, Tabriz University of

Medical Sciences (Tabriz, Iran) Konsumsi 300 g / hari probiotik dan yogurt

konvensional dapat berperan dalam memperbaiki gejala sembelit selama

kehamilan yaitu terjadi perubahan pada pola BAB yaitu: BAB tidak lagi

mengejan, faces tidak lagi keras, perasaan npuas setelah BAB, frekuensi

46
BAB rutin satu kali setiap hari, dan tidak berlama-lama saat BAB. Dari skor

pra intervensi dan skor penilaian minggu ke-2 mengalami penurunan.

Observasi dan penilaian akan dilanjutkan sampai minggu ke-4 setetelah hari

diberlakukannyan intervensi.

`Berdasarkan jurnal The Effect of Probiotic Yogurt on Constipation

in Pregnant Women: A Randomized Controlled Clinical Trial, Tabriz

University of Medical Sciences (Tabriz, Iran) Konsumsi 300 g / hari

probiotik dan yogurt konvensional dapat berperan dalam memperbaiki gejala

sembelit selama kehamilan.

Jurnal diatas dapat diimplementasikan pada pasien dengan konstipasi

atau BAB keras pada ibu hamil dilingkungan penulis.

47
BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN

1. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil

2. Mampu menentukan diagnosa kebidanan, masalah ibu hamil

3. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah

atau diagnosa pada ibu hamil

4. Mampu melaksanakan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi

sesuai dengan kondisi ibu hamil

5. Mampu menyusun rencana dan melaksanakan tindakan kebidanan sesuai

dengan kebutuhan dan masalah pada ibu hamil dengan berlandaskan

evidence based jurnal yang valid.

6. Mampu melaksanakan asuhan mengimpelementasikan asuhan kebidanan.

7. Mampu mengevaluasi hasil tindakan ibu hamil

2. SARAN

Berdasarkan hasil studi kasus, maka disarankan kepada:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil laporan tugas akhir ini dapat menjadi sumber

informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang

asuhan komprehensif pada ibu hamil sampai masa antara dan menjadi

bahan tambahan kepustakaan sehingga dapat dilakukan upaya

pengembangan penulisan laporan tugas akhir selanjutnya.

2. Bagi Mahasiswa

48
Diharapkan mahasiswa agar data menambah pengetahuan, wawasan

dan menjadikan pengalaman dalam masa pemberian asuhan ini sebagai

persiapan dan pembelajaran saat berhadapan dengan masyarakat.

3. Bagi Pasien

Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan ini dapat member

manfaat bagi pasien untuk menambah pengetahuan tentang asuhan

kebidanan pada masa kehamilan.

49
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI LaporanHasilRisetKesehatanDasar Indonesia tahun 2015.


BadanPeneltiandanPengembanganKesehatanDepkes RI; 2015
Notoadmojo, (2012). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Rezak, (2009). HiperemesisGravidarumTersediadalam.Http://emedecume.com
Rukyah, (2013). Asuhan Kebidanan 4 patologi kebidanan. Jakarta: Trans info
Media.
SulistyawatiAr, 2009. AsuhanKebidananPadaMasaKehamilan. Jakarta.
SalembaMedika.
Sulistyawati, (2011). AsuhanKebidananPadaMasaKehamilan, Jakarta
SalembaMedika.
Sujiyatini. 2009, AsuhanPatologiKebidanan.Yogyakarta :PustakaNuhaMedika
Varney, 2010, Buku AjarAsuhanKebidanan Varney. Jakarta: EGC
Moctar, Rustam, 2010. SinopsisObstetriFisiologiJilid 1 EGC.
Jakarta njosastro 2017, IlmuKebidanan. Jakarta, YayasanBinaPustaka.
Lockhart, 2014, AsuhanKebidananKehamilanFisiologi Dan Patologis.
TangerangSelatan :BinarupaAksara
Iran Red Crescent Med J. 2016, The Effect of Probiotic Yogurt on Constipation in
Pregnant Women: A Randomized Controlled Clinical Trial

50
LEMBAR BIMBINGAN KASUS

NAMA : .......

NIM : 20390052

TEMPAT PRAKTEK : PMB ERNA SETIYAWATI, S.ST

N NAMA TTD
TANGGAL MASUKAN
O PEMBIMBING PEMBIMBING

Dainty Maternity, Strategi mencari journal yaitu


1 25-12-2020
S.ST,M.Keb dengan key word

Konsultasi jurnal, bahwa dalam


Dainty Maternity, pemilihan jurnal sebaiknyan
2 26-12-2020
S.ST,M.Keb yang lengkap bukan Cuma
abstrak

Dainty Maternity, Konsultasi telaah jurnal, apakah


3 08-12-2020
S.ST,M.Keb valid atau tidak

Konsultasi ASKEB, intervensi


Dainty Maternity, dalam perencanaan/plan harus
4 9-01-2021
S.ST,M.Keb berpijakan pada jurnal yang
valid

Dainty Maternity, Konsultasi telaah askeb


5 11-01-2021
S.ST,M.Keb

Konsultasi tentang alat ukur


Dainty Maternity,
6 12-01-2021 konstipasi, disarankan ROME
S.ST,M.Keb
III atau dengan instrumen lain

Dainty Maternity, pemaparan kasus lewat aplikasi


7 12-01-2020
S.ST,M.Keb zoom

Dainty Maternity,
8 13-01-2020 Praktek stase kehamilan
S.ST,M.Keb

Dainty Maternity,
9 14-01-2021 Perbaikan Askeb
S.ST,M.Keb

Penyerahan laporan ASKEB


Dainty Maternity,
10 20-01-2021 kehamilan kepada pembimbing
S.ST,M.Keb
lewat email

51
INSTRUMEN PENILAIAN

INSTRUMEN KONSTIPASI
PRA INTERVENSI

Nama : Ny. NS
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Kuesioner Konsumsi Air Putih:


Berapa gelas per hari air putih yang anda konsumsi ? kurleb 5 gelas
Kuesioner Konstipasi:
Kuesioner konstipasi baku diambil dari jurnal Agarwal Sharma dengan jumlah
item 8 soal.
Kriterian penelitian :
 Untuk pertanyaan A nilainya 1
 Untuk pertanyaan nomor B nilainya 1
 Untuk pertanyaan nomor C nilainya 1
 Dikatakan konstipasi jika semua kriteria terpenuhi dan total nilainya 3
 Dan dikatan tidak konstipasi jika semua kriteria tidak terpenuhi dan
nilainya 0

No Item Penilaian Ya Tidak


A Harus ada 2 gejala
1 Mengejan saat BAB √
2 Kesulitan untuk BAB (feses keras) √
3 Perasaan BAB yang tidak puas √
4 Kembali ke kamar mandi untuk BAB √
5 Pengobatan untuk membantu BAB √
(dengan obat atau tanpa obat)
6 Frekuensi BAB 1 kali / 1-2 hari
B Lama berlangsungnya proses BAB : kurleb 10 menit
C Riwayat konstipasi dalam 3 bulan terakhir: tidak ada

52
INSTRUMEN KONSTIPASI
PENILAIAN MINGGU KE-2 INTERVENSI

Nama : Ny. NS
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kuesioner Konsumsi Air Putih:
Berapa gelas per hari air putih yang anda konsumsi ? kurleb10 gelas
Kuesioner Konstipasi:
Kuesioner konstipasi baku diambil dari jurnal Agarwal Sharma dengan jumlah
item 8 soal.
Kriterian penelitian :
 Untuk pertanyaan A nilainya 1
 Untuk pertanyaan nomor B nilainya 1
 Untuk pertanyaan nomor C nilainya 1
 Dikatakan konstipasi jika semua kriteria terpenuhi dan total nilainya 3
 Dan dikatan tidak konstipasi jika semua kriteria tidak terpenuhi dan
nilainya 0

No Item Penilaian Ya Tidak


A Harus ada 2 gejala
1 Mengejan saat BAB √
2 Kesulitan untuk BAB (feses keras) √
3 Perasaan BAB yang tidak puas √
4 Kembali ke kamar mandi untuk BAB √
5 Pengobatan untuk membantu BAB √
(dengan obat atau tanpa obat)
6 Frekuensi BAB 1 kali setiap hari
B Lama berlangsungnya proses BAB: kurleb 3 menit
C Riwayat konstipasi dalam 3 bulan terakhir: tidak ada

53
ANALISA PICO

ASKEB PADA KEHAMILAN


DI PMB ERNAWATI, 04 Januari 2021

P : (Patient, population, problem)


ibuhamil trimester II dengan gangguan BAB / sembelit
I : ( intervention, prognostic factor, exposure )
Pemberian yogurt 300mg
C : ( Comparison )
Pembeian yogurt konvensional 30mg
O : ( Outcome )
Pengurangan sembelit pada ibu hamil trimester II

54
REFLEKSI KRITIS GIBBS
FORMAT JURNAL REFLEKSI
PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK KEHAMILAN FISIOLOGI

Nama Mahasiswa : .......


Tempat Praktik : PMB Ernawati
Periode : 19 Desember 2020 s/d 16 Januari 2021
Pembimbing Praktik : Dainty Maternity, S.ST. M.Keb
1. Deskripsi Pengalaman (Description the experience)

Deskripsikan situasi, kejadian atau aktivitas secara detail, apa yang dilakukan
selama kejadian berlangsung dan apa yang dilakukan selama kejadian
berlangsung. Pertanyaan acuan untuk mendiskripsikan pengalaman: Apa
kasus yang terjadi, dimana, siapa saja yang terlibat, apa yang anda dan
orang lain lakukan, apa hasil dari tindakan anda?

Asuhan Kebidanan pada Kehamilan fisiologi dengan masalah


gangguan BAB/sembelit. Untuk melakukan intervensi terhadap kasus
dilakukan anamnesa dan identifikisasi masalah pasien, melakukan
pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar 10T untuk menegakkan
diagnosa kehamilan. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang
keadaanya yaitu kehamilan trimester II dengan gangguan BAB/
sembelit. Yogurt merupakan Minuman yang mengandung 4.8 × 1010
unit pembentuk koloni (CFU) dari strain probiotik, Bifidobacterium
(Bb-12) dan Lactobacillus acidophilus (La-5) yang membantu usus
dalam pencernaan.

Konsumsi 300 g / hari probiotik dan yogurt konvensional dapat berperan


dalam memperbaiki gejala sembelit selama kehamilan dan menjelaskan
kepada ibu dan suami bahwa selama interval 4 minggu petugas/Bidan akan
memantau melalui Hp/WhatsApp untuk menanyakan keluhan dan efek
samping dari konsumsi yogurt 300 mg dosis 3 kali / hari. Dan efek

55
samping akan dipantau sampai minggu ke enam intervensi.

2. Perasaan terhadap pengalaman (Feeling the experience)

Utarakan apa yang dirasakan, emosi apa yang dirasakan baik dari sisi positif
maupun sisi negatif dan apa yang terpikirkan saat itu. Pertanyaan acuan
untuk menjelaskan perasaan anda terhadap kasus/ pengalaman yang anda
hadapi: apa yang dirasakan, bagaimana anda melihat situasi tersebut,
apakah orang lain merasakan hal yang sama, mengapa orang lain
merasakan hal yang sama?

Sebagai bidan pemberi pelayanan ANC, saya merasakan ibu


mengalami gangguan rasa. Dan ibu dan suami mengatakan
perasaannnya dan ketidak nyamanannya serta kekhawatirannya tentang
keadaan ibu.
Menemukan keadaan demikian, saya berfikir bagaimana upaya yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan ibu yaitu berfocus pada
gangguan sembelit. Dan berdasarkan hasil analisa dari jurnal Pengaruh
Yogurt Probiotik pada Sembelit pada Wanita Hamil: Uji Klinis
Terkontrol Secara Acak , Penelitian ini didukung oleh Pusat Penelitian
Ilmu Kedokteran Universitas Tabriz (Tabriz, Iran). menyimpulkan
bahwa Yogurt mempunyai khasiat yang lebih efektif dari pada yogurt
konvensional.
Setelah dijelaskan, Ibu bersedia mengkonsumsi yogurt 300mg dosis 3
kali /hariselama 4 minggu. Serta menjelaskan kepada ibu dan suami bahwa
selama interval 4 minggu petugas/Bidan akan memantau melalui
Hp/WhatsApp untuk menanyakan keluhan dan efek samping dari

56
konsumsi yogurt sampai minggu ke 6.
Ibu dan suami menyetujui intervensi pemberian yogurt 300mg dosis 3x /
hari

3. Evaluasi (Evaluating the experience)

Evaluasi atau membuat penilaian apa yang terjadi. Hal baik dan buruk serta
alasan anda memberikan penilaian tersebut.

Jurnal penelitian ini dapat diterapkan pada populasi lokal di fasilitas pelayanan
pertama sebatas pada tujuan utama jurnal penelitian ini yaitu dengan
memberikan dosis yogurt 300 mg dosis 3 kali /hari pada ibu hamil yang
mengalami sembelit dengan kunjungan ulang ditentukan yaitu setiap 4
minggu, hal ini disebabkan karena keterbatasan Sumber Daya Manusia
untuk diterapkan di populasi lokal.
Kebaikan jurnal ini untuk diterapkan kepada pasien di populsi lokal
adalah bahwa ibu hamil / populasi rata-rata menyukai yogurt. hal positif
lain adalah dukuan beberapa pihak mendukung keberhasilan intervensi
yang diberikan kepada populasi. Dan membantu harmoni kegiatan lintas
program dan lintas sektor.

4. Analisis (Analysis the experience)


Telaah dan fahami faktor yang berpengaruh dalam pengalaman yang di
refleksikan dan mengekplorasi berbagai cara untuk memperbaikinya dan
mengembangkannya agar lebih baik lagi; uraikan kejadian, ide atau teori
dalam memahami situasi tersebut, pendekatan yang dilakukan,
membandingkan dengan literatur (teori, jurnal, buku panduan dll) maupun
pengalaman.

Sebagai bidan pemberi pelayanan, saya merasa ibu mengalami


gangguan rasa nyaman.
Menemukan keadaan demikian, saya berfikir bagaimana upaya yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum ibu yaitu berfocus
pada mengurangi sembelit.

57
Disarankan mengkonsumsi yogurt 300 dosis 3 kali /hari selama 4 minggu.
Serta menjelaskan kepada ibu dan suami bahwa selama interval 4 minggu
petugas/Bidan akan memantau melalui Hp/WhatsApp untuk menanyakan
keluhan dan efek samping dari konsumsi yogurt 300 mg sampai minggu ke
6.
Ibu dan suami menyetujui intervensi konsumsi yogurt 300mg dosis 3 kali/
hari
Intervensi dalam populasi lokal ini didukung dengan Penelitian yang
mendasari Hipotesis bahwa jurnal Pengaruh Yogurt Probiotik pada
Sembelit pada Wanita Hamil: Uji Klinis Terkontrol Secara Acak, Penelitian
ini didukung oleh Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran Universitas Tabriz
(Tabriz, Iran), menyimpulkan bahwa Yogurt mempunyai khasiat yang
lebih efektif dari yogurt konvensional

5. Kesimpulan (Conclusion about the experience)


Uraikan apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini, uraikan aspek positif
dan negatif yang dapat anda ambil. Uraikan tindakan anda untuk mencegah
aspek negatif terulang jika pegalaman tersebut terjadi kembali dimasa yang
akan datang

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari Asuhan kebidanan pada Kehamilan
ininadalah:
- Semangat dan pengetahuan pasien untuk menyelesaikan masalah
kesehatannya
- Kontak yang sering, konsisten, dan pribadi sangat penting untuk
mempertahankan kepatuhan populasi terhadap intervensi yang
diberikan.
- Kunjungan / kontak prenatal , dengan janji pranatal rutin,
kemudian lebih sering saat mendekati persalinan.
- Identifikasi /penyaringan populasi yang memenuhi syarat sangat
penting dilakukan.
- Konseling pada saat kunjungan prenatal sangat dibutuhkan
sebelum melakukakn intervensi kasus
- Komitmen pasien
- Penyampaian hasil intervensi ke teman sejawat dan masyarakat

58
6. Rencana Tindak Lanjut (Action plan)

Uraikan beberapa hal; apa yang dapat anda lakukan apabila menghadapi
kejadian serupa dimasa yang akan datang,apakah anda melakukan hal yang
sama ataukah berbeda, adakah yang penting yang perlu anda pelajari
(pelatihan, nasihat pembimbing).

Keberhasilan penerapan intervensi di populasi lokal harus didukung oleh


kesadaran dan komitmen pasien untuk menerima perlakuan intervensi
sehingga outcome dari intervensi kepada populaasi lokal ini tercapai.
Kesulitan mencari jurnal yang relevan.
Masalah-masalah yang saya temui selama memberikan asuhan kebidanan
kepada ibu hamil dengan hiper emesis gravidarum saya berencana akan
membahasnya pada saat supervisi bimbingan tehnik Praktek Ketrampilan
Dasar Klinik Stase Kehamilan serta konsultasi daring untuk mencari solusi
masalah-masalah yang ditemui dengan pembimbing.

59
INSTRUMEN PENILAIAN KRITIS
Petunjuk :
Tuliskan dengan jelas deskripsi yang diminta pada setiap poin pertanyaan; untuk
Pertanyaan tertutup silakan pilih jawaban dengan melingkari opsi jawaban

1. Deskripsikan pertanyaan klinis sesuai kasus yang anda temui dalam praktik
klinik asuhan kebidanan pada kehamilan patilogi

1) Apakah ini kehamilan pertama? {Ya , Tidak }

2) Apakah ibu ada keluhan pada kunjungan kali ini ? { Ya , Tidak }

3) Apakah ibu mencemaskan tentang sesuatu pada kehamilan ini?{Ya

, Tidak}

4) Apakah ibu punya riwayat penyakit? {Ya ,Tidak }

5) Apakah ibu tinggal dengan keluarga?{Ya,Tidak}

6) Apakah ibu merencanakan kehamilan ini? {Ya,Tidak}

7) Apakah ibu sudah pernah mengikuti kelas ibu hamil? {Ya.Tidak}

8) Apakah ibu mempunyai kebiasaan tidak sehat?{Ya, Tidak }

9) Apakah ibu bersedia mengonsumsi suplemen gizi selama

kehamilan ? {Ya,Tidak}

10) Apalakah ibu bersedia memeriksakan kehamilannya setiap bulan?

{Ya,Tidak}

2. Deskripsikan secara spesifik Komponen pertanyaan klinis anda


- Siapa pasien / populasi / apa masalah pasien anda :

60
Pasien : Ny. NS / Usia 20 tahun, G I P0 A0, Usia Kehamilan 27 minggu

dengan BAB yang agak keras.

- Apa intervensi / terapi / tatalaksana yang diharapkan ?

Intervensi dengan diberikan yogurt 300 mg/hari denag dosis 3 kali /

hari pada ibu hamil yang mengalami sembelit selama kehamilan

- Apa / siapa pembandingnya (comparison) ?

Pembandingnya adalah diberikan yogurt konvensional 30 mg

diberikan pada ibu hamil yang mengalami sembelit selama

kehamilan

- Bagaimana hasilnya (outcome) ?

Mengurangi sembelit pada masa kehamilan

3. Nilai bukti / artikel yang didapatkan dengan menggunakan intsrumen yang


sesuai dengan jenis penelitian ( systemic review/ RCT/ Cohort study/ case control
study / diagnostic study / qualitative study / case report )

- Apakah penelitian ini valid : ya / tidak

Uji coba terkontrol secara acak tersamar tiga ini dilakukan pada 60 ibu
hamil sembelit yang didiagnosis dengan kriteria ROME III di Tabriz,
Iran dari bulan Desember 2014 hingga Juli 2015. Partisipan secara
acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol melalui pengacakan blok. . Kelompok perlakuan
menerima 300 g yogurt yang diperkaya dengan Bifidobacterium dan
Lactobacillus 4.8 × 1010 unit pembentuk koloni (CFU) (n = 30)
sedangkan kelompok kontrol menerima yogurt konvensional (n = 30)
selama 4 minggu.

- Apakah penelitian ini penting untuk diterapkan : ya / tidak

Hasil penelitian ini sangat penting diterapkan karena Intervensinya


memberikan kepada ibu hamil di populasi lokal yang mengalami
sembelit Konsumsi 300 g / hari probiotik dan yogurt konvensional
dapat berperan dalam memperbaiki gejala sembelit selama kehamilan.

61
- Apakah penelitian ini dapat diterapkan : ya / tidak
(lampirkan instrument penilaian sesuai dengan jenis penelitian)

Kuesioner sosial-demografi, daftar periksa sembelit dan kuesioner


kualitas hidup (QoL) (SF-36) digunakan untuk pengumpulan data.

Kuesioner kualitas hidup (SF-36) (32) terdiri dari 36 pertanyaan yang


mengevaluasi individu dari segi kesehatan fisik dan mental. Ini terdiri
dari delapan subskala dan setiap subskala mencakup 2 hingga 10 item.
Subskala kuesioner ini meliputi fungsi fisik, keterbatasan peran yang
disebabkan oleh masalah kesehatan fisik, keterbatasan peran yang
disebabkan oleh masalah emosional, energi dan kelelahan,
kesejahteraan emosional, fungsi sosial, nyeri dan kesehatan umum.
Selain itu, dua subskala umum khususnya kesehatan fisik dan mental
diperoleh dengan integrasi subskala. Dalam kuesioner ini, skor yang
lebih rendah menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah dan
sebaliknya. Validitas dan reliabilitas SF-36 telah dikonfirmasi oleh
Montazeri et al. (2005) (26) sedangkan alpha Cronbach dari kuesioner
lebih dari 0,7 (α = 0,805) dan ICC adalah 0,86. Peserta menyelesaikan
kuesioner ini sebelum minggu keenam dan juga pada akhir minggu
keenam setelah dimulainya intervensi.

4. Deskripsikan penerapan EBM pada praktikklinik yang anda laksanakan, jelaskan


langkah-langkah dengans pesifik:

Penerapan langka-langkah hasil penelitian di PMB Ernawati adalah:


1) Identifikasi pasien dengan anamnese pada saat kontak petama
untuk menentukan populasi lokal dan intervensi
2) Pasien diberi penjelasan tentang intervensi yang diberikan selama
4 minggu kedepan.
3) Membuat kesepakatan dengan pasien untuk melakukan kunjungan
ulang pemeriksaan setelah 4 minggu.
4) Selama interval 4 minggu sebelum kunjungan ulang pasien
dipantau dengan WhatsApp setiapo hari untuk memantau
kepatuhan konsumsi yogurt 300 mg 3 kali sehari, serta
menanyakan efek samping konsumsi yogurt
5) Pemantauan efek samping dilakukan sampai minggunke 6

62
5. Evaluasi hasil pelaksanaan
Cara menilai penerapan hasil penelitian dan menganalisis hasil pelaksanaan
adalah dengan memantau perkembangan keadaan pengurangan efek
pemberian intervensi yogurt 300 mg dosis 3 kali sehari selama 4
minggu melalui what app / telepon, memantau dan menilai sembelit
dengan indeks ROMA III.
Efek samping tetap dipantau sampai minggu ke 6

Way jepara , 07 Januari


2021
Mahasiswa PembimbingInstitusi

....... DAINTY MATERNITY, S.ST,


M.KEB

CASP RCT
Support Center Support Center
External link. Please review our privacy policy.
NLM
NIH
DHHS
USA.gov

National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of


Medicine 8600 Rockville Pike, Bethesda MD, 20894 USA

Policies and Guidelines | Contact

63
Daftar Periksa Standar Uji Coba Terkendali Acak CASP:

11 pertanyaan untuk membantu Anda memahami uji coba terkontrol secara acak (RCT)

Masalah utama untuk dipertimbangkan: Beberapa aspek perlu dipertimbangkan saat


menilai uji coba terkontrol secara acak:

Apakah desain studi dasar valid


untuk uji coba terkontrol secara acak?
(Bagian A)
Apakah studi tersebut secara metodologis bagus? (Bagian B) Apa
hasilnya? (Bagian C)
Akankah hasilnya membantu secara lokal? (Bagian D)

11 pertanyaan dalam daftar periksa dirancang untuk membantu Anda memikirkan aspek-aspek ini secara
sistematis.

Tiga pertanyaan pertama (Bagian A) adalah


Cara menggunakan alat penilaian ini:

pertanyaan saringan tentang validitas desain studi dasar dan dapat dijawab dengan
cepat. Jika, berdasarkan tanggapan Anda pada Bagian A, menurut Anda desain studi
valid, lanjutkan ke Bagian B untuk menilai apakah studi tersebut secara metodologis
baik dan apakah layak melanjutkan penilaian dengan menjawab pertanyaan
yang tersisa di Bagian C dan D .

Catat 'Ya', 'Tidak', atau 'Tidak tahu' untuk menjawab pertanyaan. Anjuran di bawah semua kecuali
satu pertanyaan menyoroti masalah yang penting untuk dipertimbangkan. Catat alasan jawaban
Anda di tempat yang tersedia. Karena daftar periksa CASP dirancang untuk digunakan sebagai
alat pendidikan / pengajaran dalam pengaturan lokakarya, kami tidak merekomendasikan
penggunaan sistem penilaian.

Daftar periksa CASP RCT pada awalnya didasarkan pada


Tentang CASPC Daftar Periksa:

panduan Pengguna JAMA untuk literatur medis tahun 1994 (diadaptasi dari Guyatt
GH, Sackett DL dan Cook DJ), dan diujicobakan dengan praktisi kesehatan. Versi ini
telah diperbarui dengan mempertimbangkan pedoman CONSORT 2010

64
(http://www.consort-statement.org/consort-2010, diakses 16 September 2020).

Kutipan: CASP merekomendasikan penggunaan gaya Harvard, yaitu Program Keterampilan

Penilaian Kritis (2020). CASP (masukkan nama checklist yaitu Randomized Controlled Trial) Checklist. [online]
Tersedia di: masukkan URL. Diakses: masukkan tanggal diakses.

© CASP, karya ini berlisensi di bawah Creative Commons Attribution - Non-


Commercial- Share A like. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

Critical Appraisal Skills Program (CASP) bagian dari Oxford Center for Triple Value Healthcare Ltd
www.casp-uk.net

65
Kajian dan kutipan:

Pengaruh Yogurt Probiotik pada Sembelit pada Wanita Hamil: Uji Klinis Terkontrol Secara Acak

1. Apakah alamat penelitian jelas terfokus


pertanyaan penelitian? Iya
MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah penelitian dirancang untuk
menilai hasil intervensi?

Penelitian kali ini bertujuan untuk


mengetahui dampak probiotik terhadap
sembelit selama kehamilan.

Apakah pertanyaan penelitian 'terfokus' Iya


dalam hal:

• Populasi yang dipelajari

Uji coba terkontrol secara acak


tersamar tiga ini dilakukan pada 60
ibu hamil sembelit yang didiagnosis
dengan kriteria ROME III di Tabriz,
Iran dari bulan Desember 2014
hingga Juli 2015

• Intervensi diberikan

Kelompok perlakuan menerima 300


g yogurt yang diperkaya dengan
Bifidobacterium dan Lactobacillus
4.8 × 1010 unit pembentuk koloni
(CFU) (n = 30) sedangkan kelompok
kontrol menerima yogurt
konvensional (n = 30) selama 4
minggu. Frekuensi buang air besar,
konsistensi feses, mengejan saat
buang air besar, sensasi obstruksi
anorektal, sensasi evakuasi yang
tidak tuntas, dan manuver manual
untuk memfasilitasi buang air besar
merupakan hasil primer sedangkan
jumlah buang air besar, kolur feses,
dan kualitas hidup merupakan hasil
sekunder

• Pembanding dipilih

Pembanding dalam penelitian ini adalah

2
kelompok kontrol menerima yogurt
konvensional (n = 30) selama 4
minggu.

• Hasil diukur?

Frekuensi buang air besar meningkat


dari 2,1 (0,8) pada awal menjadi 8,3
(4,4) pada kelompok yogurt probiotik
vs 2,3 (0,7) pada awal menjadi 8,1
(4,3) pada kelompok yogurt
konvensional pada akhir minggu ke-4.
Hasil ini didasarkan pada tes ANOVA
ukuran berulang dan tidak ada
perbedaan yang signifikan secara
statistik antara kedua kelompok
(perbedaan rata-rata: 0,1; Interval
Keyakinan 95%: -1,4 hingga 1,7; P =
0,872). Gejala sembelit termasuk
mengejan, obstruksi anorektal,
manipulasi untuk memfasilitasi buang
air besar, konsistensi tinja dan warna
tinja meningkat secara signifikan (P
<0,05) pada kedua kelompok. Selain
itu, jumlah buang air besar meningkat
secara signifikan pada kedua
kelompok (P <0,05), sedangkan
evakuasi tidak tuntas berkurang secara
signifikan pada kelompok perlakuan
(P = 0,01).

2. Apakah penugasan peserta untuk


intervensi diacak? Iya
MEMPERTIMBANGKAN:
• Bagaimana pengacakan dilakukan?
Apakah metodenya tepat?
Penelitian ini dirancang sebagai uji klinis
Partisipan secara acak dibagi
menjadi dua kelompok yaitu
kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol melalui
pengacakan blok. . Kelompok

3
perlakuan menerima 300 g yogurt
yang diperkaya dengan
Bifidobacterium dan
Lactobacillus 4.8 × 1010 unit
pembentuk koloni (CFU) (n = 30)
sedangkan kelompok kontrol
menerima yogurt konvensional (n
= 30) selama 4 minggu.

• Apakah pengacakan cukup untuk


menghilangkan bias
sistematis?

• Apakah urutan alokasi dirahasiakan


dari peneliti dan peserta?

Penelitian ini adalah uji coba terkontrol


acak tersamar tiga (mereka yang terlibat
dalam pengambilan sampel dan
pengumpulan data, penganalisis dan
peserta tidak mengetahui jenis
intervensi yang diterima) dengan dua
lengan paralel dilakukan pada wanita
sembelit yang dirujuk ke pusat
kesehatan di Tabriz, Iran untuk
menerima perawatan prenatal dari
Desember 2014 hingga Juli 2015.

3. Apakah semua peserta yang


memasuki penelitian diperhitungkan
pada kesimpulannya?
MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah mangkir dan pengecualian Iya
setelah pengacakan diperhitungkan?
Apakah peserta
dianalisis dalam kelompok studi yang
diacak (analisis niat untuk mengobati)?

Peneliti mengunjungi lingkungan


penelitian dan meninjau semua wanita
hamil dalam hal kriteria kelayakan.
Dalam penelitian ini, 114 ibu hamil
sembelit dipilih melalui metode

4
convenience sampling berdasarkan
kriteria diagnostik Rome III dan dinilai
untuk kriteria kelayakan; 54 wanita
dikeluarkan, 34 wanita tidak memiliki
kriteria kelayakan dan 20 menolak
untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini. Pada akhirnya, 60 wanita
berpartisipasi dalam penelitian dan
setelah penjelasan yang sesuai tentang
jenis penelitian dan metode,
persetujuan tertulis diperoleh dari
mereka.

60 wanita hamil yang berpartisipasi


dalam penelitian ini secara acak
dialokasikan menjadi dua kelompok
intervensi 30 peserta (yogurt probiotik)
dan kontrol (yogurt konvensional). Ada
satu peserta yang keluar dari kelompok
probiotik pada minggu ketiga penelitian
karena bepergian dan selanjutnya
kurangnya akses. Ada juga dua dropout
pada kelompok kontrol (yogurt
konvensional) pada minggu kedua dan
keempat penelitian karena keengganan
menerima yogurt

Apakah penelitian dihentikan lebih awal? Jika ya, apa


alasannya?

Tidak

Bagian B: Apakah studi tersebut secara metodologis baik?

5
4.
• Apakah peserta 'buta' terhadap Iya
intervensi yang diberikan kepada
mereka?

Penelitian ini adalah uji coba terkontrol


acak tersamar tiga (mereka yang terlibat
dalam pengambilan sampel dan
pengumpulan data, penganalisis dan
peserta tidak mengetahui jenis intervensi
yang diterima) dengan dua lengan paralel
dilakukan pada wanita sembelit yang
dirujuk ke pusat kesehatan di Tabriz, Iran
untuk menerima perawatan prenatal dari
Desember 2014 hingga Juli 2015.

• Apakah para peneliti 'buta'


terhadap intervensi yang mereka
berikan kepada peserta?

penganalisis dan peserta tidak


mengetahui jenis intervensi yang Iya
diterima) dengan dua lengan paralel
dilakukan pada wanita sembelit yang
dirujuk ke pusat kesehatan di Tabriz, Iran
untuk menerima perawatan prenatal dari
Desember 2014 hingga Juli 2015.

• Apakah orang-orang yang menilai /


menganalisis hasil
/ 'dibutakan'? Iya

Penelitian ini adalah uji coba terkontrol


acak tersamar tiga (mereka yang terlibat
dalam pengambilan sampel dan
pengumpulan data, penganalisis dan
peserta tidak mengetahui jenis intervensi
yang diterima) dengan dua lengan paralel
dilakukan pada wanita sembelit yang

6
dirujuk ke pusat kesehatan di Tabriz, Iran
untuk menerima perawatan prenatal dari
Desember 2014 hingga Juli 2015.

5. Apakah kelompok studi serupa pada awal


uji coba terkontrol secara acak? Iya

MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah karakteristik dasar dari setiap
kelompok studi (misalnya usia, jenis
kelamin, kelompok sosial-ekonomi)
ditetapkan dengan jelas?

Kuisioner sosio-demografis meliputi Iya


umur, pekerjaan, status ekonomi,
pendidikan, pendidikan suami, indeks
massa tubuh (IMT) dan gravida yang
diisi sebelum intervensi. Kuesioner ini
dikembangkan oleh para peneliti dan
validitas isinya dikonfirmasi oleh 10
anggota fakultas dari Tabriz University
of Medical Sciences, Tabriz, Iran.

• Apakah ada perbedaan antara kelompok


belajar yang dapat mempengaruhi hasil?

Uji Friedman dan uji Mann-Whitney


masing-masing digunakan untuk
perbandingan intra-kelompok jumlah
feses, konsistensi feses, mengejan saat
buang air besar, perasaan tidak tuntas
dievakuasi setelah buang air besar,
sensasi obstruksi anorektal, kebutuhan
untuk memanipulasi rektum untuk
memfasilitasi buang air besar dan warna
tinja dan untuk perbandingan antar
kelompok hasil ini. Untuk
membandingkan kualitas hidup antar
kelompok belajar, tes ANCOVA
digunakan dengan mengontrol skor
dasar. Tingkat signifikansi P <0,05
diasumsikan. Semua analisis dilakukan

7
berdasarkan pendekatan niat untuk
mengobati.

8
6. Terlepas dari intervensi eksperimental, apakah Iya
setiap kelompok studi menerima tingkat
perawatan yang sama (yaitu, apakah mereka
diperlakukan sama)?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah ada protokol penelitian yang
didefinisikan dengan jelas?

Kedua kemudian kami menyertakan 60


wanita hamil yang mengalami sembelit
untuk uji coba ini.

• Jika ada intervensi tambahan yang diberikan


(misalnya tes atau perawatan), apakah serupa
antara kelompok studi?

Peserta dari kelompok perlakuan Iya


menerima 300 gram yogurt yang
mengandung 4.8 × 1010 unit
pembentuk koloni (CFU) dari strain
probiotik, Bifidobacterium (Bb-12)
dan Lactobacillus acidophilus (La-5),
tiga kali sehari selama empat minggu
dan peserta kelompok kontrol
menerima 300 gram yogurt
konvensional tiga kali sehari selama
empat minggu.

• Apakah interval tindak lanjut sama untuk setiap


kelompok belajar?

Peserta dari kelompok perlakuan


menerima 300 gram yogurt yang
mengandung 4.8 × 1010 unit pembentuk
koloni (CFU) dari strain probiotik,
Bifidobacterium (Bb-12) dan
Lactobacillus acidophilus (La-5), tiga
kali sehari selama empat minggu dan
peserta kelompok kontrol menerima 300
gram yogurt konvensional tiga kali sehari
selama empat minggu.

9
Bagian C: Apa hasilnya?

7. Apakah efek intervensi dilaporkan Iya


secara komprehensif?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah penghitungan kekuatan dilakukan?
Hasil apa

Kuesioner sosial-demografi, daftar


periksa sembelit dan kuesioner kualitas
hidup (QoL) (SF-36) digunakan untuk
pengumpulan data.

Iya
• yang diukur, dan apakah ditentukan dengan
jelas?
Data dianalisis menggunakan software
SPSS 21. Untuk menggambarkan
karakteristik sosio-demografis peserta,
statistik deskriptif (frekuensi,
persentase, rata-rata dan deviasi
standar) digunakan. Untuk menyelidiki
homogenitas kelompok dalam hal
karakteristik kualitatif, chi-square dan
chi-square untuk uji tren digunakan dan
uji-t independen digunakan untuk
karakteristik kuantitatif. Untuk
membandingkan frekuensi rata-rata
buang air besar antara dua kelompok,
digunakan uji t independen dan uji
ANOVA ukuran berulang sebelum dan
sesudah intervensi dengan penyesuaian
nilai dasar

• Bagaimana hasilnya diungkapkan?


Untuk hasil biner, apakah efek relatif
dan absolut dilaporkan?

• Apakah hasil dilaporkan untuk setiap hasil di


setiap

kelompok studi pada setiap interval tindak


lanjut? Respon klinis terhadap

1
pengobatan dievaluasi selama masa
studi. Setiap peserta menyimpan daftar
catatan harian intensitas sembelit yang
dilaporkan sendiri. Peserta
ditindaklanjuti setiap minggu oleh
peneliti untuk menyediakan yogurt dan
menanggapi masalah apa pun tentang
pencatatan data dan untuk menilai efek
samping.

Selama 4 minggu intervensi, frekuensi


buang air besar meningkat dari 2,1 (0,8)
pada awal menjadi 8,3 (4,4) pada
kelompok yogurt probiotik vs 2,3 (0,7)
pada awal menjadi 8,1 (4,3) pada
kelompok yogurt konvensional di akhir
minggu ke-4 yang didasarkan pada tes
ANOVA ukuran berulang, tidak ada
perbedaan yang signifikan secara
statistik antara kedua kelompok
(perbedaan rata-rata: 0,1; Interval
Keyakinan 95%: -1,4 hingga 1,7; P =
0,872)

• Apakah ada data yang hilang atau tidak


lengkap? . 60 wanita hamil yang
berpartisipasi dalam penelitian ini
secara acak dialokasikan menjadi dua
kelompok intervensi 30 peserta (yogurt
probiotik) dan kontrol (yogurt
konvensional). Ada satu peserta yang
keluar dari kelompok probiotik pada
minggu ketiga penelitian karena
bepergian dan selanjutnya kurangnya
akses. Ada juga dua dropout pada
kelompok kontrol (yogurt
konvensional) pada minggu kedua dan
keempat penelitian karena keengganan
menerima yogurt

• Apakah ada perbedaan putus sekolah


antara kelompok studi yang dapat
mempengaruhi hasil?
60 wanita hamil yang berpartisipasi
dalam penelitian ini secara acak
dialokasikan menjadi dua kelompok
intervensi 30 peserta (yogurt probiotik)

1
dan kontrol (yogurt konvensional). Ada
satu peserta yang keluar dari kelompok
probiotik pada minggu ketiga penelitian
karena bepergian dan selanjutnya
kurangnya akses. Ada juga dua dropout
pada kelompok kontrol (yogurt
konvensional) pada minggu kedua dan
keempat penelitian karena keengganan
menerima yogurt
• Apakah sumber potensial bias teridentifikasi?
Tes
statistik apa yang digunakan? Apakah nilai p
dilaporkan?

Data dianalisis menggunakan software


SPSS 21. Untuk menggambarkan
karakteristik sosio-demografis peserta,
statistik deskriptif (frekuensi,
persentase, rata-rata dan deviasi
standar) digunakan. Untuk menyelidiki
homogenitas kelompok dalam hal
karakteristik kualitatif, chi-square dan
chi-square untuk uji tren digunakan dan
uji-t independen digunakan untuk
karakteristik kuantitatif. Untuk
membandingkan frekuensi rata-rata
buang air besar antara dua kelompok,
digunakan uji t independen dan uji
ANOVA ukuran berulang sebelum dan
sesudah intervensi dengan penyesuaian
nilai dasar. Uji Friedman dan uji Mann-
Whitney masing-masing digunakan
untuk perbandingan intra-kelompok
jumlah feses, konsistensi feses,
mengejan saat buang air besar, perasaan
tidak tuntas dievakuasi setelah buang
air besar, sensasi obstruksi anorektal,
kebutuhan untuk memanipulasi rektum
untuk memfasilitasi buang air besar dan
warna tinja dan untuk perbandingan
antar kelompok hasil ini. Untuk
membandingkan kualitas hidup antar
kelompok belajar, tes ANCOVA
digunakan dengan mengontrol skor
dasar. Tingkat signifikansi P <0,05

1
diasumsikan. Semua analisis dilakukan
berdasarkan pendekatan niat untuk
mengobati.

8. Apakah ketepatan perkiraan dari intervensi Iya


atau efek pengobatan dilaporkan?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah interval kepercayaan (CI) dilaporkan?

tes ANCOVA digunakan dengan


mengontrol skor dasar. Tingkat
signifikansi P <0,05 diasumsikan.
Semua analisis dilakukan berdasarkan
pendekatan niat untuk mengobati.

9. Apakah manfaat dari intervensi Iya


eksperimental lebih besar daripada
kerugian dan biayanya?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Berapa ukuran intervensi atau
efek pengobatan

Intervensi dilakukan selama 4


minggu, namun pemantauan
intervensi efek dilakukan sampai
minggu ke 6

• Apakah bahaya atau efek yang tidak


diinginkan dilaporkan untuk setiap
kelompok studi? Apakah analisis
efektivitas
biaya telah dilakukan? (Analisis efektivitas
biaya

Dalam studi, baik tidak ada efek


samping yang dilaporkan atau efek
samping yang dilaporkan rendah dan
ringan, termasuk kembung, diare dan
pembengkakan sembelit, mual, nyeri
epigastrium dan eksim. Efek samping
dari penelitian kami juga mual,
kembung dan diare pada kedua
kelompok
memungkinkan perbandingan dibuat antara

1
berbagai intervensi yang digunakan dalam
perawatan kondisi atau masalah yang
sama.)

1
Bagian D: Akankah hasil membantu secara lokal?

10. Dapatkah hasilnya diterapkan pada Iya


populasi lokal Anda / dalam konteks
Anda?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Apakah peserta studi serupa dengan
orang-orang dalam perawatan Anda?

Gangguan saluran pencernaan seperti


mual dan sembelit sering terjadi selama
kehamilan sedangkan sembelit adalah
keluhan paling umum kedua pada
wanita hamil (1). Sembelit adalah
sindrom klinis yang sering terjadi pada
sekitar 2,6% hingga 24,8% di Asia (2)
dan 40% wanita hamil (1). Sembelit
mengurangi kualitas hidup dan
meningkatkan beban sistem perawatan
kesehatan. Efeknya terhadap kualitas
hidup sebanding dengan pasien yang
menderita asma, rheumatoid arthritis
dan psoriatic arthritis (3). Mengejan
pada penderita sembelit kronis dapat
melukai saraf pudendal dan
melemahkan dasar panggul atau
mengganggu fungsi pendukung panggul
(4). Selain itu, sembelit kronis dapat
mengakibatkan komplikasi yang
berpotensi serius seperti impaksi feses,
inkontinensia, kerusakan usus,
pendarahan, wasir dan fisura anus (5).

 Apakah ada perbedaan antara populasi


Anda dan peserta penelitian mengubah
hasil yang dilaporkan dalam penelitian?
Apakah hasilnya penting bagi

15
populasi Anda?

Kriteria inklusi termasuk wanita hamil


tunggal sehat yang menderita sembelit,
berusia di atas 18 tahun, usia kehamilan
antara 24 - 28 minggu

• Apakah ada hasil yang Anda inginkan


informasi yang belum dipelajari atau
dilaporkan?

Dalam jurnal perbandingan khasiat yogurt


untuk mengurangi sembelit di awal semua
sudah dijelaskan mulai dari latar belakang
penelitian,tujuan,kriteria populasi,intervensi
yang diberikan,sampai dengan penilaian hasil
penelitian.

• Apakah ada batasan studi yang akan


memengaruhi keputusan Anda?

Jurnal penelitian ini dapat


diterapkan pada populasi lokal di
fasilitas pelayanan pertama
sebatas pada tujuan utama jurnal
penelitian ini yaitu memberikan
ibu hamil sampel popolasi yaitu
yogurt 300mg diberi tiga kali sehari
selama 4 minggu, sedangkan saya
akan menerapkan hasil penilitian
yaitu pemberian yogurt pada ibu
hamil yang mengalami keluhan
sembelit disemua ibu hamil tanpa
batasan usia dan batasan waktu
pemberian.

11. Akankah intervensi eksperimental memberikan Iya


nilai yang lebih besar kepada orang-orang
dalam perawatan Anda daripada intervensi
yang ada?

MEMPERTIMBANGKAN:
• Sumber daya apa yang diperlukan untuk
memperkenalkan intervensi ini dengan
mempertimbangkan waktu, keuangan, dan
pengembangan keterampilan atau kebutuhan
pelatihan

Intervensi memberikan yogurt kepada ibu


hamil di populasi lokal yang mengalami

16
sembelit akan saya terapkan. Jurnal penelitian
ini akan saya sosialisasikan kepada teman-
teman khususnya sejawat bidan

• Apakah Anda dapat melepaskan sumber


daya dalam satu atau lebih intervensi
yang ada agar dapat berinvestasi kembali
dalam intervensi baru?

Keberhasilan penerapan intervensi di populasi


lokal harus ada dukungan dan koordinasi
anrtara lintas program dan lintas sektoral.

17
18
RINGKASAN PENILAIAN: Catat poin-poin penting dari penilaian kritis Anda di kotak ini. Apa kesimpulan Anda tentang makalah ini?
Apakah Anda akan menggunakannya untuk mengubah praktik Anda atau untuk merekomendasikan perubahan pada perawatan / intervensi
yang digunakan oleh organisasi Anda? Bisakah Anda menerapkan intervensi ini dengan bijaksana tanpa penundaan

Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan sembelit sering terjadi selama kehamilan sedangkan sembelit adalah
keluhan paling umum kedua pada wanita hamil (1). Sembelit adalah sindrom klinis yang sering terjadi pada sekitar 2,6%
hingga 24,8% di Asia (2) dan 40% wanita hamil (1). Sembelit mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan beban sistem
perawatan kesehatan. Efeknya terhadap kualitas hidup sebanding dengan pasien yang menderita asma, rheumatoid arthritis
dan psoriatic arthritis (3). Mengejan pada penderita sembelit kronis dapat melukai saraf pudendal dan melemahkan dasar
panggul atau mengganggu fungsi pendukung panggul (4). Selain itu, sembelit kronis dapat mengakibatkan komplikasi yang
berpotensi serius seperti impaksi feses, inkontinensia, kerusakan usus, pendarahan, wasir dan fisura anus (5).
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui dampak probiotik terhadap sembelit selama kehamilan. Uji coba
terkontrol acak tersamar tiga (mereka yang terlibat dalam pengambilan sampel dan pengumpulan data, penganalisis dan
peserta tidak mengetahui jenis intervensi yang diterima) dengan dua lengan paralel dilakukan pada wanita sembelit yang
dirujuk ke pusat kesehatan di Tabriz, Iran untuk menerima perawatan prenatal dari Desember 2014 hingga Juli 2015.

Kelompok perlakuan menerima 300 g yogurt yang diperkaya dengan Bifidobacterium dan Lactobacillus 4.8 × 1010
unit pembentuk koloni (CFU) (n = 30) sedangkan kelompok kontrol menerima yogurt konvensional (n = 30) selama 4
minggu.

Frekuensi buang air besar, konsistensi feses, mengejan saat buang air besar, sensasi obstruksi anorektal, sensasi
evakuasi yang tidak tuntas, dan manuver manual untuk memfasilitasi buang air besar merupakan hasil primer sedangkan
jumlah buang air besar, kolur feses, dan kualitas hidup merupakan hasil sekunder. Kriteria inklusi termasuk wanita hamil
tunggal sehat yang menderita sembelit, berusia di atas 18 tahun, usia kehamilan antara 24 - 28 minggu. Frekuensi buang air
besar meningkat dari 2,1 (0,8) pada awal menjadi 8,3 (4,4) pada kelompok yogurt probiotik vs 2,3 (0,7) pada awal menjadi
8,1 (4,3) pada kelompok yogurt konvensional pada akhir minggu ke-4. Hasil ini didasarkan pada tes ANOVA ukuran
berulang dan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok (perbedaan rata-rata: 0,1; Interval
Keyakinan 95%: -1,4 hingga 1,7; P = 0,872). Gejala sembelit termasuk mengejan, obstruksi anorektal, manipulasi untuk
memfasilitasi buang air besar, konsistensi tinja dan warna tinja meningkat secara signifikan (P <0,05) pada kedua
kelompok. Selain itu, jumlah buang air besar meningkat secara signifikan pada kedua kelompok (P
<0,05), sedangkan evakuasi tidak tuntas berkurang secara signifikan pada kelompok perlakuan (P =
0,01).

Konsumsi yoguer 300 g / hari probiotik dan yogurt konvensional dapat berperan dalam memperbaiki
gejala sembelit selama kehamilan.

19

Anda mungkin juga menyukai