Pembimbing Klinik :
Azimar,S.ST
Pembimbing Akademik :
Elda Yusefni, M.Keb
Haspita Rizki Syurya H, M.keb
Oleh :
Vyola Chania Arefti (164310602)
Alhamdulillah, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga, serta pasangan
yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.
Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali
Tuhan.
Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil
karya ilmiah Saya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.2Patofisiologi
Pada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis
diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga menjadi benda asing
dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan isinya.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian
masih tertinggal, yang menyababkan berbagai penyulit. Oleh karena itu
keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim,
terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil
konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya:
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama.
2. Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan.
3. Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun, dapat
menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak
anemis dan daerah ujung dingin.
Bentuk pengeluaran hasil konsepsi:
1. Umur hamil dibawah 14 minggu dimana plasenta belum terbentuk
sempurna, dikeluarkan seluruh atau sebagian dari hasil konsepsi
2. Diatas 16 minggu, dengan pembentukan plasenta sempurna dapat
didahului dengan ketuban pecah diikuti pengeluaran hasil konsepsi, dan
dilanjutkan dengan pengeluaran plasenta, berdasarkan proses
persalinannya dahulu disebutkan persalinan immaturus.
3. Hasil konsepsi tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu sehingga terjadi
ancaman dalam bentuk gangguan pembekuan darah.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 2001).
2.2.3 Patofisiologis
Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian / seluruh jaringan plasenta
yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2,
pengeluran tersebut dapat terjadi spontan atau seluruhnya.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
- Sedikit berlangsung lama
- Kadang dalam jumlah yang besar disertai gumpalan
Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun tapi menimbulkan
a. Tanda dan gejala yaitu :
- Perdarahan sedikit atau banyak
- Nyeri perut bagian bawah
- Perdarahan memanjang sampai terjadi anemia
b. Pada pemeriksaan di jumpai gambaran :
- Kanalis cervikalis belum terbuka
- Pada palpasi nyeri perut bagian bawah
- Uterus teraba lunak
(Sukarni, 2013)
2.2.4 Penanganan
1. Lakukan penilaian secara tepat mengenai keadaan umum pasien dan TTV.
2. Istirahat baring. Tidur terbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke
uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik.
3. Jangan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan atau hubungan seksual.
4. Jika perdarahan berhenti lakukan asuhan atenatal seperti biasa.
5. Jika perdarahan berlangsung, nilai kondisi janin (uji kehamilan, USG),
lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
2.3 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara : bertahap
dan sistematis, melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan,
manajemen kebidanan menurut Varney, 1997.
Proses pemecahan masalah :
1. Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah.
2. Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang
logis.
3. Untuk pengambilan suatu keputusan.
4. Yang berfokus pada klien.
Langkah-langkah
1. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien
secara keseluruhan.
2. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
3. Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
6. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali
manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Biodata
Nama Ibu : EGITYA TARIGAN
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : DPR VIII
Penolong
Penyulit
Penyulit
No Nifas ASI
Umur
Jenis
BBL
Sex
UK
1 - - L
C. DATA OBJEKTIF
1. Status Emosional : baik
2. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 160 cm
BB : 55 kg
BB sebelum hamil : 54 kg
LILA : 26 cm
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 26 °C
RR : 22 x / menit
3. Pemeriksaan Khusus
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum
Keadaan umum ibu normal dan ibu tidak ada keluhan.
2. Konjungtiva
Pada pemeriksaan konjungtiva sedikit pucat, sesuai hasil labor
bahwa Hb ibu dalam batas anemia sedang, yaitu 12, 0 g/dl.
3. Vagina
Pemeriksaan vagina, terlihat pengeluaran darah, Hal ini tidak ada
kesenjangan dan sesuai dengan teori.
3. Interpretasi Data
Pada kasus Ny. E tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, ibu
dianjurkan istirahat total dan makan yang cukup
6. Perencanaan
Pada kasus Ny “E” perencanaan pada metode varney dan SOAP tidak
ada kesenjangan disini pasien diberikan komunikasi informasi dan edukasi
(KIE) dan penatalaksanaan menurut teori dan lahan juga sudah sesuai.
7. Pelaksanaan
Pada kasus Ny “E” pelaksanaan pada metode varney dan SOAP tidak
ada kesenjangan disini pasien telah diberikan komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) dan melaksanakan penatalaksanaan menurut praktrek dan teori
sudah sesuai.
8. Evaluasi
Dari hasil evaluasi dapat dilihat bahwa Abortus Imminens sudah sesuai
dengan teori.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Abortus ialah pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500
gram atau kurang dari 28 minggu atau berat janin 1000 gram (Prof. Dr. Ida Bagus
Gde Manuaba, SpOG, 2004).
Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian / seluruh jaringan plasenta
yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2,
pengeluran tersebut dapat terjadi spontan atau seluruhnya.
Abortus iminens (keguguran mengancam), abortus ini baru mengancam dan
masih ada harapan untuk mempertahankannya. (FK. UNPAD, 1984 :8)
Abortus iminens adalah abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman
terjadinya abortus selanjutnya. (Sarwono, 2008 : 467)
Kesimpulan dari asuhan kebidanan pada Ny.”V” GII P1001 Ab000 Uk 13-14
minggu dengan Abortus Imminens yaitu pada tahap pengkajian yang terdiri dari
data subyektif diperoleh data secara lengkap. Data yang didapatkan dalam
pengkajian digunakan sebagai dasar dalam menemukan indentifikasi diagnosa.
5.2 Saran
Mengharapkan mahasiswa meningkatkan dan memperdalam ilmu
pengetahuan khususunya tentang ilmu kebidanan dan mampu memberikan asuhan
kebidanan pada setiap ibu hamil , ibu bersalin , ibu nifas bayi dan anak dalam
praktek kebidanan klinik.
DAFTAR PUSTAKA
Chuningham. 1995. Obstetri William. EGC, Jakarta
Manuaba, IGB. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri. EGC, Jakarta
Manuaba, IGB. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. EGC, Jakarta
Mansjoer, arif ,dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3.Jilid1.Media
Aesculapius FKUI, Jakarta
Mochtar R.. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi.Cetakan ke-II. EGC, Jakarta
Prawirohario.Sarwono, 2001.Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Prawirohario.Sarwono, 2007.Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta
Sastrawirsata Sulaeman, 1984. Obstetri Patologi. FKUP Bandung, Bandung
Syaifudin, Abdul Bakri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.YBP-SP, Jakarta
Winknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. YBP-SP, Jakarta