TAHUN 2022
Disusun Oleh :
NIM : 41540119004
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan individu mengenai : “Laporan
Asuhan Kebidanan Pengantar AskebKeluarga Berencana Metode Suntik 3 Bulan
Pada Ny.T Di Ruang KIA Puskesmas Malawei Kota Sorong ”. Laporan ini
diajukan guna memenuhi tugas laporan pengantar asuhan kebidanan .Dalam
penyusunan laporan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini, khususnya
kepada
2. Ibu Adriana Egam ,S.St,M.Kes Selaku Ketua Program Studi Diii Kebidanan
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritikdan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya
iii
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan
informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Elke M Mandabayan
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................2
A. Keluarga Berencana......................................................................................3
C. Analisa........................................................................................................13
D. PENATALAKSAAN..................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................15
BAB V PENUTUP...............................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan keluarga berencana
dan pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur
(PUS) (Rismawati, dkk 2015). KB dilaksanakan dengan berbagai macam
metode kontrasepsi sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus
interuptus.Metode kontrasepsi efektif efektif hormonal seperti pil, susuk,
dan suntikan.Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan
Implant.Dan metode kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita
(MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP).
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin
memilihnya. (Manuaba, 2012).Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016
penggunaan KB suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%), kondom
sebesar (4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Cakupan
akseptor KB di wilayah Binjai sebanyak 11.728.Salah satu jenis kontrasepsi
efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan
karena aman, efektif, sederhana dan murah.Namun demikian KB suntik juga
mempunyai banyak banyak efek samping seperti Amenorhea (30%),
spotting (bercak darah), dan menoragia, serta perubahan berat badan
(Uliyah, 2010).Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan
jumlah penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai
dengan pengetahuan dan keterampilan bidan. Dalam melakukan pemilihan
metode kontrasepsi perlu
Pada saat praktek Asuhan Kebidanan yang dilakukan di Klinik
Bersalin puskesmas malawei berdasarkan pengumpulan data didapatkan
jumlah akseptor KB pada bulan Januari yang mendapat KB IUD sebanyak 2
orang, KB implant 3 orang, suntik KB 1 bulan 30 orang, suntik KB 3 Bulan
sebanyak 40 orang dan KB Pil 25 orang. Suntik KB 3 bulan adalah alat
1
kontrasepsi yang paling diminati akseptor KB. Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis melakukan asuhan kebidanan keluarga berencana pada
akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny. T Usia 30 tahun di ruang
KIA/KBPuskesmas Malawei kota Sorong tahun 2022.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan keluarga berencana pada akseptor KB
suntik 3 bulan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data subjektif
secara lengkap pada NY. T akseptor KB suntik 3 bulan di ruang
KIA/KB puskesmas Malawei
b. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnose
kebidanan dan masalah pada Ny. T akseptor KB suntik 3 bulan di
Ruang KIA/KBPuskesmas Malanu
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara
langsung dan komprehensif pada akseptor KB suntik 3 bulan.
2. Bagi lahan praktik
memberikan asuhan pada Ny. T akseptor KB 3 bulan yang sesuai
dengan standar asuhan kebidanan dengan pendekatan asuhan
kebidanan
2
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Keluarga Berencana
1. Konsep Dasar Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan
ataumerencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Anggraini, dkk, 2012).Keluarga berencana adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk mencegah
kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan
kehamilan (Pinem, dkk, 2009). Menurut WHO Expert Commite
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk (Pinem, 2009) :
1. Mendapatkan objek-objek tertentu.
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4. Mengatur interval di antara kelahiran.
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri.
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
b. Fisiologi Keluarga
Berencana Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum yaitu pemberian
dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB.Tujuan khusus
yaitu penurunan angka kelahiran yang bermakna. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pelayanan KB digolongkan ke dalam 3 fase yaitu
fase menunda kehamilan, fase menjarangkan kehamilan, fase
menghentikan kehamilan (Pinem, 2009)
3
c. Sasaran Program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung
dan sasaran tidak langsung, tergantung tujuan yang ingin dicapai.
Sasaran langsungnya adalah pasangan usia subur (PUS) yaitu
pasangan yang wanitanya berusia antara 15- 49 tahun, karena
kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan
seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan.
Sedangkan Sasaran tidak langsung adalah kelompok usia remaja 15-
19 tahun, KB suntik 3 Bulan
Menurut Maryunani (2016), kontrasepsi suntik 3 bulan, yaitu:
1. KB suntik 3 bulan adalah kontrasepsi yang berisi depomedroksi
progesterone asetat 150 gram disuntik secara intramuscular di
daerah bokong yang diberikan setiap 3 bulan sekali.
2. Cara kerja :
a) Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita.
b) Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga sel mani tidak
dapat masuk dalam rahim.
c) Menipiskan endometrium.
3. Keuntungan :
a) Sangat efektif dengan kegegalan kurang dari 1%.
b) Tidak mempengaruhi produksi ASI.
c) Sedikit efek samping
d) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopaus
e) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara d)
Kerugian : 1) Gangguan haid
4. Kerugian :
a) Gangguan haid
b) Pusing, mual kenaikan berat badan.
c) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian 5
4
5. Pemilihan Kontrasepsi pada klien menyusui
Menurut Saroha(2014) pemilihan kontrasepsi pada :
1. Klien yang menyusui bayinya tidak memerlukan
kontrasepsi pada 6 minggu pascpersalinan, bahkan pada
klien yang menggunakan Metode Amenorea Laktasi
(MAL) waktu tersebut dapat sampai 6 bulan.
2. Kontrasepsi kombinasi (merupakan pilihan terakhir pada
klien karena
a. Jangan dipakai sebelum 6 - 8 minggu pasca persalinan
karena akan
mengurangi ASI dan mempengaruhi tumbuh
kembang bayi.
b. Sebaiknya tidak dipakai dalam waktu 6 minggu
sampai dengan 6 bulan pascapersalinan. Selama 3
minggu pascapersalinan meningkatkan resiko masalah
pembekuan darah.
3. Progestin
a. Selama 6 minggu pascapersalinan mempengaruhi
tumbuh kembang bayi.
b. Tidak ada pengaruh terhadap ASI
c. Perdarahan ireguler dapat terjadi
4. AKDR
a. Dapat dipasang langsung pascapersalinan,sewaktu
secsio cesarea, atau sesudah 48 jam pascapersalinan.
b. Sesudah 4 - 6 minggu pascapersalinan.
c. Jika haid sudah dapat, insersi dilakukan sesudah yakin
tidak ada kehamilan.
5. Kondom
Kondom dapat digunakan setiap saat, tidak ada
pengaruhnya terhadaplaktasi. Klien tidak menyusui :
a. Kondom, MAL, Progestin dapat segera digunakan 7
5
b. Kontrasepsi kombinasi dapat dimulai 3 minggu
pascapersalinan, lebih dari 6 minggu pascapersalinan
atau sesudah dapat haid (setelah yakin tidak ada
kehamilan).
2. Asuhan Keluarga Berencana
a. Pengertian Asuhan pada Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana menurut UU No. 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan
bahagia dan sejahtera (Setiyaningrum, 2015).
b. Konseling Keluarga Berencana
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan
semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya
informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali
kesempatan yakni, pada saat pemberian pelayanan. Tehnik
konseling yang baik dan informasi yang memadai harus
diterapkan dan dibicarakan secara interaktif sepanjang kunjungan
klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada
( Handayani, 2014).
c. Tujuan Konseling menurut Handayani ( 2014) yaitu:
1. Meningkatkan penerimaan
2. Menjamin pilihan yang cocok
3. Menjamin penggunaan cara yang efektif
4. Menjamin kelangsungan yang lebih lama
d. Jenis Konseling KB menurut( Handayani, 2014) yaitu:
1. Konseling Awal Bertujuan untuk memutuskan metode apa
yang akan dipakai didalamnya termasuk mengenalkan pada
klien semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur
klinik, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada
kunjungannya itu
6
2. Konseling Khusus Koseling khusus mengenai metode KB
memberi kesempatan pada klien untuk mengajukan pertanyaan
tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya,
mendapatan informasi lebih rinci tentang cara KB yang
tersedia yang ingin dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk
memilih metode KB yang cocok serta mendapat penerangan
lebih jauh tentang bagaimana menggunakan metode tersebut
dengan aman, efektif dan memuaskan.
3. Konseling tindak lanjut Bila klien datang untuk mendapatkan
obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting untuk berpijak
pada konseling yang dulu.
7
BAB III
TINJUAN KASUS
1. Identitas ibu
Nama : Ny T Nama : Tn D
Umur : 30 Tahun Umur : Tidak diisi
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Tidak diisi Suku : Tidak diisi
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tidak diisi
Alamat : Puncak Arfak Alamat : Puncak Arfak
2. Kunjungan saat ini
“ kunjungan ulang”
3. Keluhan utama
“tidak ada”
4. Riwayat perkawinan
“tidak ada”
5. Riwayat menstruasi
Menarche umur : 15 tahun
Siklus : 28 hari teratur
Banyaknya : 30 cc
Dismonorroe : Ya/Tidak
HPMT : 07/07/2021
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Keluhan : tidak ada
Teratur/tidak : teratur
6. Riwayat Obstetri
Jumblah anak hidup: 3(Tiga)
8
Jumblah anak meninggal: Tidak ada
Jumblah Persalinan terakhir: 3(Tiga)
Keadaan Nifas Terakhir: Normal
7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
1 Sunttik kb 3 12-01- Bidan PKM Tidak 12-01- bidan Pkm Tidak ada
bulan 2022 Malawei ada 2022 Malawei
8. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang perna/ sedang diderita penyakit sistemik
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit Penyakit
yang perna/ sedang diderita keluarga
Dalam keluarga Ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
menular (TBC, Hepatitis), menahun seperti jantung dan hipertensi,
menurun (DM, Asma)
b. Riwayat penyakit ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan dari jalan lahir
atau pervaginam yang belum jelas penyebabnya,tidak pernah
mengalami keputihan yang lama dan tidak pernah menderita kelainan
pada payudaranya seperti: kanker pada payudaranya, seta tidak pernah
menderita penyakit kelamin, tidak pernah menderita kanker rahim.
c. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun, baik
yang menahun seperti hipertensi, jantung.penyakit menurun seperti
DM, Asma dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC. Klien
juga mengatakan tidak pernah mengalami sakit kepala sebelah ataupun
sampai sakit kepala yang sangat berat.
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
9
a. Pola nutrisi
d. aktifitas
1. kegiatan sehari-hari
2. keluhan Ibu melakukan aktifitas
Ibu melakukan aktifitas
seperti ibu rumah
seperti ibu rumah tangga :
tangga : memasak, dll
memasak, dll
Tidak ada
Tidak ada
10
2. mencuci rambut 2x sehari 2x sehari
3. menggosok gigi
1-2x sehari 1-2x sehari
4. ganti pakaian dalam
5. jenis pakaian dalam Biasanya
Biasanya
f. seksualitas
3x seminggu 1-2x seminggu
1. frekuensi
Tidak ada Tidak ada
keluhan
11
IMT : Tidak dilakukan pengkajian
LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar
gondok/tyroid
b. Muka : simetris
Mata : simetris tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Telinga : simetris
Mulut : normal bersih tidak ada caires
c. Payudara : simetris
Putting susu : simetris
Masa/ tumor : tidak dilakukan pengkajian
d. Abdomen
Bentuk : Tidak ada pembengkakan
Bekas luka : Tidak ada
e. Ekstremitas
Edema :tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
f. Genetalia luar : Tidak ada
Varieces : Tidak ada
Reflek patella :tidak dilakukan pengkajian
d. Ekstremitas
Edoma : Tidak dilakukan pengkajian
Varices : Tidak ada
Reflek patella : Tidak dikaji, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
e. Genetalia luar :
Varices :tidak ada
12
Varices :tidak ada, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
Bekas luka :tidak ada, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
Kelenjar bartholin :tidak ada, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
Pengeluaran :tidak ada, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
Pemeriksaan :tidak ada, alasan ibu datang langsung
diberikan suntikan obat KB
3. Pemeriksaan penunjang
tidak ada.
C. Analisa
a. Diagnosa :Akseptor KB suntik 3 bulan Ny T P1AO aksepor kb suntik
3 bulan kunjungan ulang, umur 30 tahun.
b. Masalah :Tidak ada
c. Kebutuhan :Tidak ada
d. diagnosa potensial:
e. Keb tindakan segera:
D. PENATALAKSAAN
Tanggal :12-01-2022 Jam : 09.20
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan umum
baik
2. BB:59 Kg
TB: 150 cm
TD: 100/80 mmHg
S: 36,5
Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan
Evaluasi : ibu telah mengetahu hasil pemeriksaan dirinya.
13
3. Memberikan suntik KB 3 bulan melalui injeksi di intra
muscular
Evaluasi : ibu telah diberikan KB Suntik tiga bulan dan disuntik
tiap bulannya
4. Menjelaskan tentang keuntungan : Sangat efektif Pencegahan
kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan
suami istri Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
a. Menjelaskan tentang kerugian: Sering ditemukan gangguan haid.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. Tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, Hepatitis B, atau
Infeksi Virus HIV. 3. Efek samping dari KB suntik tiga bulan.
Amenore/haid tidak teratur. Perubahan berat badan. Perdarahan/
perdarahan bercak (spotting)
b. Menganjurkan ibu untuk kunjungan 3 bulan yang akan datang pada
tanggal 5 April 2022. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
penambahan berat badan bersifat sementara dan individu (tidak terjadi
pada semua pemakai suntikan, tergantung reaksi tubuh wanita terhadap
metabolism proogesteron).Dan menganjukan ibu untuk diet rendah kalori,
serta olahraga rutin untuk aseptor yang mengalami kenaikan berat
badan.10 kg. Setelah diberikan suntik KB 3 bulan, maka Ny.D diberikan
kartu kunjungan ulang, untuk mengingatkan kembali tanggal penyuntikan
dengan keadaan setelah haid, dan belum melakukan campur dengan
suami.Jika ibu ada keluhan yang tidak nyaman atau tidak dimengerti,
anjurkan kembali datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan dan
informasi yang lebih lengkap. ibu menjadi akseptor KB Suntik 3 bulan
karena ibu ingin menunda anak lagi, kontrasepsi yang efektif dimana
penyuntikkan ulang dilakukan 3 bulan sekali, dapat digunakan dalam
jangka panjang, praktis, dan lebih hemat karena penyuntikan KB Suntik 3
bulan relatif terjangkau, serta , ibu juga telah menggunakan kontrasepsi ini
baru sekitar 5 bulan dan merasa cocok.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan keluarga berencana secara
continiuty of care pada Ny.T di dapat kesimpulan sebagai berikut : Asuhan
KB dilakukan dengan memberikan konseling kepada ibu tentang alat
kontrasepsi yang akan digunakan. Ny.T memutuskan akan menjadi
akseptor KB Suntik 3 bulan. Dengan informed consent sudah diberikan
kepada ibu dan mengingatkan ibu tanggal kunjungan ulang jika ada keluhan
setelah pemasangan alat kontrasepsi.
B. Saran
1. Bagi lahan praktik
Hasil asuhan kebidanan yang sudah diberikan kepada klien sudah
cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar
dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar
asuhan kebidanan serta dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan
sesuai teori
2. Bagi institusi prndidikan
Diharapkan pada laporan asuhan Kebidanan secara continuity Of care
sebagai kunjungan ulang aseptor KB, dan apabila ada keluhan setelah
pemasangan alat kontrasepsi, serta diharapkan Laporan Tugas Akhir
ini dapat menjadi bahan referensi diperpustakaan Jurusan Kebidanan
Medan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
tentang pelaksaanan asuhan kebidanan akseptor KB suntik 3 bulan.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1013/1/LTA.pd
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta : Kemenkes
RI aryunani, Anik. 2015. Kamus Bidan Bergambar Dalam Asuhan
Kebidanan. Bogor : IN MEDIA
Pinem, Saroba. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : CV. Trans
Media
19