Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

KB SUNTIK 1 BULAN PADA NY. F  UMUR 25 TAHUN P1A0


DI POLINDES NY “U” DESA COBAN BLIMBING-WONOREJO

NAMA : YUNITA WIJAYANTI


NIM : 10413067

AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH PASURUAN


JL.KARYA BHAKTI KRAJAN 1 PUKUL KECAMTAN KRATON
KABUPATEN PASURUAN
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan kebidanan ini telah disahkan pada


Tanggal......................................

Dengan judul

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


KB SUNTIK 1 BULAN PADA NY. F  UMUR 25 TAHUN P1A0
DI POLINDES NY “U” DESA COBAN BLIMBING-WONOREJO

Mahasiswa

(Yunita Wijayanti)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktik

.................................... ..........................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Di Indonesia pada bulan Agustus 2013 sebanyak 688.951 peserta yang
menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya
adalah sebagai berikut : 46.988 peserta IUD (6,82%), 7.982 peserta MOW (1,16%),
44.453 peserta implant (6,45% ), 351.016 peserta suntikan (50,95%), 193.405 peserta pil
(28,07%), 1.125 peserta MOP (0,16%) dan 43.982 peserta kondom (6,38%).
Di provinsi Banten, pada bulan Agustus 2013 sebanyak 29.848  peserta yang
menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya
adalah sebagai berikut : 2079 peserta IUD (6,97%), 175 peserta MOW (0,59%), 1540
peserta implant (5,16% ), 15.163 peserta suntikan (50,80%), 8496 peserta pil (28,46%), 7
peserta MOP (0,02%) dan 2388 peserta kondom (8,00%).
Di Kabupaten tangerang, pada tahun  2013 sebanyak 359.930  peserta yang
menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya
adalah sebagai berikut 25.978 peserta IUD (7,2%), 9232 peserta MOW/MOP (2,6%),
21.050 peserta implant (5,8% ), 202.234 peserta suntikan (56%), 96.406 peserta pil
(27%), dan 5.030 peserta kondom (1,4%).

1.2  Tujuan Penulisan


1.2.1        Tujuan Umum
Dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik kombinasi
dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
1.2.2        Tujuan Khusus
a.                   Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik kombinasi.
b.                  Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
c.                   Dapat menetapkan diagnosa potensial.
d.                  Dapat menetapkan tindakan segera.
e.                   Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada akseptor suntik kombinasi.
f.                   Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun.
g.                  Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Keluarga Berencana


   2.1.1 Definisi
Keluarga Berencana  adalah   suatu   usaha   guna  merencanakan dan mengatur 
jarak kehamilan sehingga kehamilan dapat dikehendaki pada waktu yang diinginkan
(Saifuddin, 2003:32).
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan
suami istri untuk mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga ( WHO, 2002)
Keluarga Berencana merupakan suatu tindakan untuk menghindari atau
mendapatkan kelahiran, mengatur interval kehamilan, dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga. KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah angka kematian
ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko
tinggi, dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan. Program KB
nasional mempunyai arti penting dalam pelaksanaan pembangunan dibidang
kependudukan dan keluarga kecil berkualitas yang dilaksanakan secara
berkesinambungan (BKKBN, 2005).

2.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu wilayah keluarga dengan cara mengatur jarak kelahiran anak, agar
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2. Tujuan Khusus
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan tersebut maka
ditempuh kebijaksanaan :
1)        Fase menunda perkawinan
2)        Fase menjarangkan kehamilan
2.1.3        Manfaat KB Untuk Kesehatan
1.      Untuk Ibu
a.       Mencegah kehamilan yang berulang kali dalam waktu pendek
b.      Mencegah keguguran yang menyebabkan kurang darah.
c.       Mencegah terserangnya penyakit infeksi dan kelelahan.
2.      Untuk Anak – anak yang dilahirkan
Anak yang dilahirkan akan mendapatkan sambutan dari ibu dalam keadaan sehat
sehingga  :
a.       Tumbuh secara wajar sebelum lahir.
b.      Sesudah  lahir, mendapat  pemeliharaan  dan  makanan yang sesuai dari ibunya.
3.      Untuk Suami
Memberi kesempatan kepadanya agar dapat  :
a.       Memperbaiki keadaan fisiknya
b.      Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih
banyak waktu luang untuk keluarga.
4.      Untuk anak-anak lainnya
Memberi kesempatan untuk  :
a.       Perkembangan  fisik, karena  setiap anak memperoleh jarak dan jatah makanan yang
cukup.
b.      Perkembangan mental dan emosi yang cukup banyak
c.       Memberi  kesempatan   pendidikan   yang  lebih baik karena pendapatan tidak habis buat
hidup saja
5.      Untuk Seluruh Keluarga
a.       Meningkatkan  kesehatan fisik, mental dan emosi dari setiap anggota keluarga
b.      Suatu  keluarga  yang  direncanakan  dengan  baik  memberi  yang nyata bagi generasi
yang akan datang 
c.       Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak  untuk mendapatkan
pendidikan
d.      Suatu keluarga yang direncanakan dengan baik dapat memberi sumbangan yang lebih
banyak untuk kesejahteraan lingkungan.
2.1.4        Kontrasepsi
Kontrasepsi diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1.      Metode Sederhana
Metode sederhana dibagi menjadi metode sedehana dengan alat dan metode sederhana
tanpa alat, yaitu :
a.       Tanpa alat :
1). KB alamiah : kalender, suhu basal, lendir serviks
2). Coitus intruptus (senggama terputus)
b.      Dengan alat : kondom, diafragma, kap serviks, kondom wanita, spermisida.
2.      Modern
Metode kontrasepsi modern dibagi menjadi:
a.         Hormonal
Metode modern hormonal terdiri atas: kontrasepsi pil, implan, dan suntikan
b.        Nonhormonal
Metode modern non hormonal adalah kontrasepsi IUD
3.      Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap terdiri atas Tubektomi dan Vasektomi

2.2       Kontrasepsi Suntik Kombinasi


 2.2.1  Definisi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5
mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali ( Cyclofem), dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali
(Saifuddin, 2003).
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah jenis kontrasepsi yang terdiri dari dua
hormone yaitu progestin dan estrogen seperti hormone alami pada tubuh seorang
perempuan. Progestin yang digunakan adalah Medroxy Progesterone Acetate (MPA) dan
estrogen nya adalah Estradiol Cypionate (JNPK-KR, 2012)
                
2.2.6. Kerugian
Menurut JNPK-KR (2012) kerugian kontrasepsi suntik kombinasi adalah:
a.       Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau
perdarahan sampai 10 hari
b.      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
c.       Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan
d.      Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy (Fenitoin
dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin)
e.       Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah
pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
f.       Penambahan berat badan
g.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B,
atau infeksi virus HIV
h.      Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

2.2.7. Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi (menurut saefuddin  2006)


a.       Usia reproduksi
b.      Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
c.       Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
d.      Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
e.       Pascapersalinan dan tidak menyusui
f.       Anemia
g.      Nyeri haid hebat
h.      Riwayat kehamilan ektopik
i.        Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

2.2.8.Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi


Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi menurut Hanafi Hartanto yaitu :
a.       Hamil atau diduga hamil
b.      Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
c.        Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
d.      Penyakit hati akut (virus hepatitis)
e.       Usia > 35 tahun yang merokok
f.       Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110 mmHg)
g.      Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun
h.      Kelainan pembuluh darah  yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
i.        Keganasan pada payudara

2.2.9.  Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi


            Menurut Ari Sulistyawati waktu yg tepat untuk memulai menggunakan suntikan
kombinasi adalah :
a.       Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan
b.      Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7
hari
c.       Bila klien tidak haid, suntikan pertama diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan
ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari
lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
d.      Bila klien pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta belum haid, maka suntikan pertama
dapat diberikan, asal saja dapat dpastikan tidak hamil
e.       Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan
pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
f.       Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi
g.      Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
h.      Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan atau dalam waktu 7 hari
i.        Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut
menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat segera
diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji kehamilan
terlebih dahulu
j.        Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat
diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi
lain
k.      Ibu yang mengatakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan
suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan asal saja diyakini ibu
tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila
diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila
sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi,
maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.

2.2.10. Cara Penggunaan


           Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular dalam.
Klien diminta datang setiap 4 minggu.suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal,
dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari
dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak
dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.

2.2.11. Instruksi Untuk Klien  (menurut Hanafi Hartanti 1996)


a.       Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4
minggu
b.      Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/klinik untuk memastikan
hamil atau tidak
c.       Jelaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikandan apa yang harus
dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri
payudara, serta perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan
biasanya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3
d.      Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberculosis atau obat epilepsy, obat-obat
tersebut dapat mengganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.

2.2.12. Tanda-tanda Yang Harus Diwaspasdai Pada Penggunaan Suntikan


                 Kombinasi
a.       Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru atau
serangan jantung
b.      Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi,
atau migrain
c.       Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai
d.      Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
Ny. F  Umur 25 Tahun P1A0 Di Polindes Ny U desa Coban Blimbing

I.     PENGUMPULAN DATA


A.    IDENTITAS / BIODATA
Tanggal            : 14 Februari 2014                   pukul               : 19.00 WIB
Nama Ibu         : Ny. F                                     Nama Suami    : Tn. A
Umur               : 25 Tahun                               Umur               : 26 Tahun
Suku                : Jawa                                      Suku                : Jawa
Agama             : Islam                                     Agama             : Islam
Pendidikan      : SLTA                                    Pendidikan      : SLTA
Pekerjaan         : Karyawan                              Pekerjaan         : Karyawan

B.     ANAMNESA
1.      Alasan Kunjungan ini : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan ulang/rutin untuk KB
suntik 1 bulan (kombinasi).
2.      Keluhan Utama                 :  Tidak ada
3.      Riwayat menstruasi         
         Haid Pertama            : 13 Tahun
         HPHT                        : 11 Februari 2014
         Siklus                        : 28 hari
         Banyaknya                : 3 kali/hari ganti pembalut
         Dismenore                 : Tidak ada
         Teratur/tidak teratur  : Teratur
         Lamanya                   : 5 hari
         Sifat darah                : kental kehitaman, baunya khas
4.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
         Pola Makan               : 3 kali sehari, porsi sedang, berisi nasi, lauk
 pauk, sayur, dan buah-buahan
         Pola Minum               : 7-8 gelas / hari, berisi air putih
         Pola Aktivitas           : Pagi sampai siang bekerja, malam
  mengurus anak dan suami
         Pola Hubungan         : 2 kali seminggu
Seksual
         Kebiasaan Lain         : Ibu tidak merokok dan tidak minum
   minuman beralkohol

5.      Riwayat kesehatan sehari-hari


         Jantung                      : tidak ada penyakit jantung
         Asma/TBC Paru        : tidak ada penyakit Asma/TBC Paru
         DM                            : tidak ada penyakit DM
         Hepatitis                    : tidak ada penyakit Hepatitis
         Hipertensi                  : tidak ada penyakit hipertensi
         Epilepsi                     : tidak ada penyakit epilepsi
         IMS                           : tidak ada penyakit IMS
         HIV/AIDS                : tidak ada penyakit HIV/AIDS
         Lain-lain                    : tidak ada penyakit lainnya

7.      Riwayat kesehatan keluarga


         Jantung                      : tidak ada penyakit jantung
         Asma/TBC Paru        : tidak ada penyakit Asma/TBC Paru
         DM                            : tidak ada penyakit DM
         Hepatitis                    : tidak ada penyakit Hepatitis
         Hipertensi                  : tidak ada penyakit hipertensi
         Epilepsi                     : tidak ada penyakit epilepsy
         IMS                           : tidak ada penyakit IMS
         HIV/AIDS                : tidak ada penyakit HIV/AIDS
         Lain-lain                    : tidak ada penyakit lainnya
8.      Riwayat KB
Pasang/Mulai Lepas/Stop
No. Alat/cara
Tgl/Bln/Thn Oleh Tgl/Bln/Thn Oleh Masalah
Tidak Haid
Selama
KB Suntik Desember
1 Oktober 2013 Bidan Bidan Pemakaian
3 Bulan 2013
KB Suntik 3
Bulan
Tidak ada
KB suntik 1 Desember
2 Bidn - -
bulan 2013

9.      Data Psikososial


         Pengetahuan ibu tentang KB                        : Ibu hanya mengetahui KB
                                                            suntik saja
         Dukungan Keluarga                          : Suami mendukung ibu ber
KB

C.     PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)


PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum                : Baik
Keadaan Emosional          : Stabil
Kesadaran                         : Composmentis
Tanda-tanda vital
         Tekanan Darah                  : 110/70 mmHg
         Denyut Nadi                     : 78 x/menit
         Pernapasan                        : 20 x/menit
         Suhu Tubuh                       : 36,9o C
Tinggi Badan                     : 153 cm
LILA                                 : 25
BB sekarang                      : 45 kg
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
         Muka/wajah           : tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada
  flek hitam
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Mata
         Kelopak mata        : simetris, tidak ada kelainan
         Konjungtiva          : tidak pucat
         Sklera                    : tidak kuning
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Hidung
         Secret/serumen      : tidak ada
         Polip                      : tidak ada
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Telinga
         Secret/serumen      : tidak ada
         Polip                      : tidak ada
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Mulut
         Bibir                      : lembab, tidak pecah-pecah dan tidak stomatitis
         Gigi                       : tidak karies dan tidak berlubang
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Leher
         Kelenjar Thyroid               : tidak ada pembesaran kelenjar
   thyroid
         Kelenjar Getah Bening      : tidak ada pembesaran kelenjar
  getah bening
         Lain-lain                            : tidak ada kelainan
Dada                      : Simetris
Payudara              
         Pembesaran           : tidak ada pembesaran
         Putting susu           : menonjol
         Simetris                 : simetris
         Benjolan                : tidak ada benjolan
         Pengeluaran           : tidak ada pengeluaran ASI
         Aerola                    : merah kecoklatan
         Rasa nyeri              : tidak ada rasa nyeri
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
 Abdomen
         Pembesaran           : tidak ada pembesaran
         Benjolan abnormal: tidak ada
         Bekas luka operasi: tidak ada
         Kandung kemih    : kosong
         Nyeri tekan perut : tidak ada
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
Ano-Genital
         Vulva-Vagina        : tidak dilakukan
         Perineum               : tidak dilakukan
         Pengeluaran           : tidak dilakukan
         Anus: hemoroid    : tidak dilakukan
         Varises & oedem   : tidak dilakukan
         Lain-lain                : tidak dilakukan
Posisi tulang belakang       : tegak

D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak Dilakukan

II.                INTERPRETASI DATA


         Diagnosa         : Ny. F Usia 26 tahun P1A0 dengan akseptor KB
  suntik 1 bulan
DO                  : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
 keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R:
20x/menit
DS                   : ibu mengatakan ingin mengunakan KB suntik 1
 bulan (kunjungan ulang/rutin)
         Masalah           : tidak ada
         Kebutuhan       : tidak ada
                         
III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada
IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
(MANDIRI, KOLABORASI DAN RUJUKAN)
Tidak Ada

V.                PERENCANAAN
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulan
3.      Siapkan alat dan obat untuk KB suntik 1 bulan (cyclofem)
4.      Berikan injeksi KB 1 bulan (cyclofem)
5.      Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada keluhan
sewaktu-waktu
6.      Lakukan dokumentasi tindakan

VI.             PEL AKSANAAN


1.      Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R:
20x/menit
2.      Memberikan KIE ulang tentang KB suntik 1 bulan dan  efek samping KB suntik 1 bulan
seperti perubahan pola haid yang tidak teratur, sakit kepala, dan penambahan berat badan.
3.      Menyiapkan alat dan obat
a.       Kapas alcohol/kapas DTT
b.      Spuit
c.       Obat KB cyclofem
d.      Menyiapkan obat dalam spuit
e.       Menjaga keadaan jarum tetap steril
4.      Memberi suntikan KB 1 bulan pada 1/3 bagian dari spina illiaca anterior superior secara
IM.
5.       Menganjurkan ibu untuk melakukan suntik ulang pada bulan berikutnya pada tanggal 12
Maret 2014 atau jika ada keluhan untuk konsultasi
6.      Melakukan dokumentasi tindakan berupa identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi
yang diberikan

VII.          EVALUASI
1.      Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R:
20x/menit
2.      Ibu sudah mengerti KIE tentang KB suntik 1 bulan dan efek sampingnya
3.      Peralatan dan obat KB sudah disiapkan
4.      Pasien sudah disuntikkan KB suntik 1 bulan (cyclofem)
5.      Ibu mengerti dan bersedia untuk datang kembali untuk suntik ulang pada tanggal 12
Maret 2014 atau jika ada keluhan
6.      Identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi yang diberikan sudah didokumentasikan
dan kartu kunjungan ulang sudah diisi

BAB IV
PENUTUP

5.1        Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “F” umur 26 tahun P 1A0 akseptor KB
suntik kombinasi, dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memnberikan asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a.       Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat membangun
hubungan saling percaya antara pasien dengan bidan.
b.      Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah dan
kebutuhan pasien yang sesuai.
c.       Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada kerjasama
yang baik dengan pasien.
d.      Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada
perencanaan tindakan yang disusun.
e.       Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa

5.2.      Saran
a.        Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam melaksanakan
dan menerapkan asuhan kebidanan.
b.      Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu kiranya
memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat pelayanan praktek
semaksimal mungkin
c.        Bagi  Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan kebidanan yang
ada sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kami berikutnya agar lebih baik

Anda mungkin juga menyukai