Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PATOLOGI PADA NY.

“A”
SUNTIK MEDROXPROGESTERON DENGAN SPOTTING
DI PUSTU DESA KOBORUNO, KEL.BONEGUNU

I. PENGKAJIAN
Tgl 3 September 2019
A. Identitas Istri/Suami.
Nama : Ny. “S” / Tn. “K”
Umur : 22 thn / 28 thn
Nikah : 1 kali / lamanya ± 3 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Jongaya No.10 Makassar
B. Data Biologis/Fisiologis
1. Keadaan Ibu Sekarang:
a. Menjadi akseptor suntikan sejak tanggal 6 Januari 2019
b. Ibu mengeluh haid sedikit-sedikit sejak menggunakan KB suntikan
medroxprogesteron
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu.
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, ginjal dan penyakit lainnya.
b. Ibu tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan pada obat-obatan.
3. Riwayat Reproduksi
a. Menarche : 16 tahun.
b. Siklus haid : 28-30 hari.
c. Durasi haid : 5-7 hari.
d. Dismenorhoe : Tidak ada.
e. Mempunyai anak 3 orang.
4. Riwayat Gynekologi.
Tidak pernah mengalami penyakit kelainan tumor pada gangguan sistem reproduksi.

5. Riwayat Keluarga Berencana (KB).


a. Ibu mulai jadi akseptor KB pada tanggal 6 Januari 2015
b. Alasan ber-KB untuk mengatur jarak kehamilan.
C. Data Psikososial, Spiritual, dan Ekonomi.
1. Ibu selalu berdoa untuk keselamatan diri dan keluarganya.
2. Ibu selalu bersama suami dalam mengambil keputusan.
3. Tidak ada larangan dalam keluarga untuk ber-KB.
4. Ibu menjalankan sholat 5 waktu.
5. Alasan ibu memillih kontrasepsi medroxprogesteron 150 mg karena lebih ekonomis
D. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari.
1. Nutrisi.
a. Makan 3 kali sehari, nafsu makan baik.
b. Pola makanan, nasi, sayur, lauk dan buah-buahan.
c. Minum 7-8 gelas perhari.
2. Eliminasi.
a. BAK 4-5 kali sehari.
b. BAB 1-2 kali sehari.
c. Tidak ada gangguan saat BAK dan BAB.
3. Personal Hygiene.
a. Mandi 2 kali sehari.
b. Sikat gigi 2 kali sehari.
c. Cuci rambut 2-3 kali dalam seminggu.
d. Ganti pakaian 2 kali sehari.
4. Istirahat.
a. Tidur siang 2-3 jam perhari.
b. Tidur malam 7-8 jam perhari.
E. Pemeriksaan Fisik.
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran composmetis.
b. Tanda–Tanda Vital (TTV)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg.
Nadi : 80x/menit.
Suhu : 36,50C.
Pernafasan : 20x/menit.
c. TB/BB : 156/56 kg.
2. Pemeriksaan Khusus.
a. Inspeksi.
1) Rambut tidak rontok,kulit kepala bersih.
2) Wajah tampak simetris.
3) Simetris kiri dan kanan, gerakan bola mata normal, konjungtiva merah muda.
4) Tidak tampak adanya pembengkakan, tidak ada polip, tidak tampak adanya
kemerahan, posisi hidung simetris.
5) Tidak tampak adanya serumen.
6) Keadaan bibir lembab, tidak ada gigi berlubang.
7) Tidak tampak adanya pembengkakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis.
8) Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk pada kedua payudara.
9) Tidak ada luka bekas operasi.
10) Genetalia tidak tampak adanya varices dan tampak adanya pengeluaran bercak
dari jalan lahir.
11) Tidak ada haemoroid.
12) Tidak tampak adanya varices.
b. Palpasi.
1) Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
2) Tidak ada nyeri tekan.
3) Telinga tidak ada nyeri tekan.
4) Leher, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis.
5) Payudara, tidak ada benjolan/massa.
6) Tidak teraba adanya benjolan pada abdomen.
7) Genetalia, tidak ada nyeri tekan.
8) Ekstremitas, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi.
Refleks patella (+/+).
3. Pemeriksaan laboratorium
HB : 12 gr%.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL.


Masalah Aktual : Akseptor KB suntikan medroxprogesteron 150 mg dengan masalah
spotting.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL.


Masalah Potensial : Potensial terjadinya drop out akseptor KB suntik.

IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGARA/KALOBARASI.


Tidak ada data yang mendukung untuk melakukan tindakan segera atau kolaborasi.

V. RENCANA TINDAKAN.
1. Sambut pasien dengan ramah dan sopan.
2. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan.
3. Berikan konseling ibu tentang mekanisme kerja kontrasepsi suntikan
medroxprogesteron 150 mg.
4. Berikan konseling pada ibu tentang efek samping alat kontrasepsi yang digunakan
secara lengkap.
5. Beritahu ibu agar tidak menggaruk bagian atau tempat yang telah disuntik.
6. Anjurkan ibu untuk kembali apabila ada keluhan lainnya.
7. Motivasi ibu agar tetap menjadi akseptor KB.
8. Anjurkan ibu untuk datang kembali untuk melakukan penyutikan ulang.

VI. IMPLEMENTASI.
1. Menyambut pasien dengan ramah dan sopan.
Hasil : Klien merasa sangat dihargai dan sangat terbuka kepada bidan.
2. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik berupa menanyakan identitas.
Hasil : TTV dalam batas normal
TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit.
S : 36,5ºC.
P : 20x/menit
Memberikan konseling pada ibu tentang mekanisme kerja kontrasepsi suntikan
medroxprogesteron 150 mg.
Hasil : Ibu mengerti dan dapat menerima keadaan dirinya.
3. Memberikan konseling kepada ibu tentang efek samping obat kontrasepsi yang
digunakan.
Hasil : Pada penggunaan KB suntikan 3 bulan/ medroxprogesteron biasa timbul sakit
kepala, nyeri, mual, nyeri payudara, berat badan meningkat, haid sedikit-sedikit yang
diakibatkan oleh pengaruh hormon progesteron.
4. Memberitahu ibu agar tidak menggaruk daerah yang disuntik.
Hasil : Ibu mengerti dan tidak menggaruk daerah yang telah disuntik.
5. Menganjurkan ibu untuk datang kembali apabila ada keluhan lain.
Hasil : Ibu bersedia untuk datang kembali apabila ada keluhan lain.
6. Motivasi ibu agar tetap menjadi akseptor KB.
Hasil : Ibu mengerti dan tetap bisa mengatur jarak kehamilan.
7. Menganjurkan ibu untuk kembali melakukan penyuntikan lanjutan.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali pada tanggal yang telah ditentukan untuk
melakukan penyuntikan.

VII. EVALUASI.
1. Ibu mengerti tentang semua penjelasan yang diberikan kepadanya.
2. Ekspresi wajah ibu tampak tenang dan ibu dapat beradaptasi terhadap spotting yang
dialaminya.
3. Ibu bersedia datang ke klinik apabila mengalami spotting hebat.
4. Ibu bersedia datang kembali untuk mendapatkan suntikan ulang.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA NY. “S”
SUNTIKAN MEDROXPROGESTERON DENGAN SPOTTING

S: Ibu menjadi akseptor KB suntikan medroxprogesteron 150 mg tanggal 16 Januari 2019,


mengeluh haid sedikit-sedikit/ spotting sejak menggunakan KB suntikan, keluarga tidak ada
larangan untuk menggunakan KB.

O: Keadaan umum ibu baik, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, pada kartu akseptor ibu
tercantum bahwa klien memakai suntik medroxprogesteron 150 mg sejak tanggal 16 Januari
2019
Tanda Tanda Vital:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg.
Nadi : 80x/menit.
Suhu : 36,5ºC.
Pernapasan : 20x/menit.
TB/BB : 156 cm/56 kg.

A : Akseptor suntikan medroxprogesteron 150 mg dengan masalah spotting.

P : 1. Penyuluhan ibu mengenai


a. Mekanisme kerja kontrasepsi, suntikan medroxprogesteron 150 mg.
b. Efek samping kontrasepsi suntikan medroxprogesteron 150 mg.
2. Memotivasi agar tetap menjadi akseptor KB.
3. Menganjurkan untuk datang kembali pada tanggal yang telah ditentukan untuk
melakukan penyuntikan.

Anda mungkin juga menyukai