HALAMAN JUDUL............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................4
A. Konsep Dasar Teori Bayi......................................................................4
B. Konsep Dasar Tori Popok.....................................................................7
C. Konsep Dasar Teori Ruam Popok.........................................................9
D. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan.....................................16
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................26
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................32
BAB V PENUTUP..............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Popok dan bayi adalah dua hal yang tak bisa dilepaskan. Popok bisa
membuat bayi tenang tapi bisa juga justru jadi sumber kerewelan mereka.
Langkah praktis biasanya ibu lebih memilih popok sekali pakai, popok sekali
pakai memang dapat menyerap lebih banyak cairan. Bayi bisa berkali-kali
buang air di popoknya dan popoknya tetap kering, tapi kulit bayi juga perlu
bernafas dengan cara diangin-anginkan, popok sekali pakai biasanya terbuat
dari bahan yang tidak menyerap keringat, ini menyebabkan kulit bayi
mengalami iritasi, jika ibu kurang menjaga personal hygiene dengan
mengganti popok sesering mungkin dan membersihkan daerah yang tertutup
popok bisa mengakibatkan gangguan kulit (Royda, 2017).
Popok sekali pakai bisa terjadi reaksi alergi terhadap bayi karena ada
beberapa kandungan zat kimianya sehingga mengakibatkan gangguan kulit
(Aditya, 2017). Gangguan kulit pada bayi yang paling sering terjadi yaitu,
diaper rash (ruam popok). Ruam popok pada kulit bayi ditandai dengan
adanya ruam kemerahan pada tubuh bayi yang tertutup popok, sebagian besar
ruam popok terjadi di bagian pantat atau pinggang bayi ruam akan semakin
parah jika terjadi gesekan antara kulit bayi dengan popok (Fölster-Holst,
2018).
Ruam popok paling sering terjadi pada bayi baru lahir dan bayi, tetapi
siapa pun yang perlu memakai popok dapat mengembangkan ruam ini.
Sekitar setengah dari semua bayi mengalami ruam popok pada suatu waktu
selama satu atau dua tahun pertama kehidupan. Ruam popok paling umum
terjadi antara usia 9 dan 12 bulan (Causes et al., 2018).
Diaper rash merupakan salah satu masalah kulit pada bayi, Dermatitis
popok merupakan salah satu masalah kulit pada bayi dan anak, Berdasarkan
data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017
prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi 25% dari
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan kebidanan pada bayi dengan ruam
popok sesuai dengan manajemen varney, dan mendokumentasikan asuhan
yang diberikan dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada bayi
dengan ruam popok berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kehidupan pada bayi dengan ruam popok
dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterprestasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis / masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada pada bayi dengan ruam
popok dalam bentuk dokumentasi SOAP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
b. Bersihkan area popok bayi, bagian lipatan paha atas, anus dan
kemaluan bayi. Gunakan lap basah untuk membersihkan. Dan lap
kering untuk mengeringkaan sebelum dipakaikan diapers kembali.
c. Agar bayi tidak terkena iritasi, oleskan baby oil atau krim khusus
pada area popok.
d. Pakaikan popok sesuai ukuran. Jangan memeberikan popok
terlalu besaratau kecil.
e. Perhatikan cara penggunaannya. Pemakaian popok yang benar akan
memberikan kenyamanan bagi bayi.
f. Sebaiknya seringlah mengganti popok jika memang sudah kotor atau
penuh.
Frekuensi penggantian sangat tergantung frekuensi buang air kecil atau
buang air (Causes et al., 2018).
b. Alasan MRS:
Datang sendiri terkait keluhan atau rujukan
3. Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Riwayat perjalanan penyakit dan upaya untuk mengatasi
( Pada riwayat penyakit,disusun dengan cerita yang
kronologis,terinci dan jelas pada dokumentasi pada SOAP
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum terdapat
keluhan sampai ia berobat )
b. Riwayat Kesehatan yang lalu
Riwayat kehamilan dan kelahiran :
Riwayat antenatal :
Riwayat intranatal:
Riwayat postnatal :
Riwayat imunisasi :
Riwayat alergi :
Riwayat penyakit yang pernah di derita :
Riwayat operasi/pembedahan
Riwayat tumbuh kembang
Riwayat Pertumbuhan
Riwayat perkembangan :
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat penyakit menular
b. Riwayat penyakit menurun :
5. Pola Fungsional Kesehatan
Kebutuhan Dasar Keterangan
Pola Nutrisi ASI merupakan makanan yang paling
utama, sehingga ASI-lah yang paling dahulu
diberikan (Pohlman et al., 2015). Usahakan
memberikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein ( TKTP) pada bayi dengan
20
Anus :
Ekstremitas :
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Pada neonatus, pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain :
Refleks moro : lemah atau tidak ada sama sekali
(Isdayanti, 2019)
Refleks tonic neck :
Refleks rooting :
Refleks sucking :
Reflek Swalowing :
Refleks graps (plantar & palmar grasp)
Refleks babynski :
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
V. INTERVENSI
1. Jaga daerah popok agar tetap bersih dan kering
24
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
S:
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : By. A
Umur/Tanggal lahir : 2 bulan (2 Maret 2021)
Jenis kelamin : Perempuan
b. Identitas orang tua
Nama ayah : Tn.
Nama ibu : Ny.
Usia ayah / ibu : 27thn/25thn
Pendidikan ayah / ibu : SMK/SMA
Pekerjaan ayah / ibu : Swasta/IRT
Agama : Islam
Suku/bangsa : Bugis
Alamat :
2. Keluhan utama/alasan MRS
a. Keluhan utama : Ruam pada bagian selangkangan bayi
b. Alasan : Berobat
3. Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Pasien mempunyai keluhan rewel karena ruam merah pada daerah
selangkangan sudah ± 3 hari dan tidak ada nanah pada bintik-bintik
merah yang muncul, pasien tidak ada demam, tidak ada muntah, tetap
ASI setiap 2 jam sekali.
26
27
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, rambut tumbuh merata, tidak ada ruam pada kulit
kepala
Wajah : bersih, tidak bengkak, tidak ada ruam kemerahan
Mata : besih, skelera putih, konjungtiva merah muda
Telinga : bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bersih, warna bibir kemerahan
Leher :
Dada :tidak ada retraksi dinding dada tidak ada suara nafas tambahan
Abdomen : bersih, pembesaran perut sesuai, tidak kembung
Genetalia : terdapat ruam merah pada bagian selangkangan
Anus : terdapat ruam dibagian pinggir anus
Kulit : terdapat ruam merah pada selangkangan bayi
Ekstremitas : tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
29
A :
Diagnosis : Bayi Sehat usia 2 bulan
Masalah : Ruam Popok (Diaper Rash)
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Infeksi
Kebutuhan Segera : Tidak ada
P:
Tgl/Jam Penatalaksanaan Paraf
Menjeslaskan hasil pemeriksaan kepadam orang tua bayi bahwa Mhs
kondisi bayinya normal hanya saja bermasalah pada daerah
11/05/21
selangkangan dan bagian pinggir anusnya terdapat ruam merah;
10.00 orang tua bayi mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Menjeskan pada orang tua bayi bahwa daerah yang terpapar popok Mhs
harus selalu bersih dan kering karena kulit yang tidak bersih dan
lembab sangat mudah untuk mengalami ruam popok; ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
Menganjurkan ibu untuk seeing mungkin mengganti popok bayi Mhs
agar tidak lembab dengan mengecek popok setiap 3-4 ja sekali, jika
dirasa bayi sudah BAK langsung ganti popok jangan ditunggu
hingga terasa popok sangat penuh; ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan dan akan melakukannya
Memberitahu ibu untuk tidak menggosok terlalu keras pada daerah Msh
ruam hanya dengan melakukan tap tap agar tidak memperburuk
ruam kulit bayi; ibu mngerti dengan penjelasan yang diberikan
Menganjurkan ibu untuk kembali jika ruam pada kulit bayi tidak Mhs
berkurang atau timbul bintik bernanah seperti jerawat; ibu mengerti
dengan penjelasan yang di berikan