Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

BERENCANA PADA NY “B” UMUR 39 TAHUN


P2A0 AKSEPTOR KB IMPLANT DENGAN
SPOTTING DI KLINIK NAYYA MEDIKA
KARAWANG TAHUN 2021

OLEH :
ELA NURLAELA (2007072007)
BAB I - LATAR BELAKANG
Salah satu strategi dasar upaya menurunkan AKI adalah semua kehamilan seyogyanya adalah kehamilan yang
direncanakan ini berarti setiap kehamilan didahului oleh perencanan. Berdasarkan data dari BKKBN (Badan
Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional) tahun 2013 tercatat jumlah peserta KB (Keluarga Berencana) aktif
7.059.953 peserta, pengguna KB Suntik sebanyak 3.444.153 (48,78%) peserta, Pil sebanyak 1.859.733
(26,34%) peserta, Implant sebanyak 656.047 (9,29%) peserta, IUD (Intra Uterine Devices) sebanyak 348.134 (7,78%)
peserta, Kondom sebanyak 423.457 (6,00%) peserta, MOW (Medis Operatife Wanita) 108.980 (1,54%)
peserta, MOP (Medis Operatife Pria) sebanyak 9.375 (0,26%) peserta (BKKBN, 2016).
Dari hasil yang diperoleh dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) didapatkan
hasil kontrasepsi implant menduduki urutan nomor 3. Pada kasus implant efek samping yang sering terjadi berupa
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea (Dyah Noviawati, 2016).
LANJUTAN. . .
Sususk disebut alat kontrasepsi bawa kulit karena dipasang di bawa kulit pada lengan atas sebelah
dalam bentuknya semcam tabung-tabung kecil dan ukurannya sebesar batang korek api. Didalamnya
berisi zat aktif berupa hormon. Efek samping KB Implant yang sering terjadi adalah perubahan pola
perdarahan haid, perdarahan bercak (spotting), efek samping lainnya yaitu sakit kepala, perubahan berat
badan, perubahan suasana hati, depresi, mual, perubahan selera makan, payudara lembek, bertambahnya
rambut dibadan atau dimuka dan jerawat (Affandi, 2016).
Spotting yaitu perdarahan yang berupa bercak yang berjumlah sedikit sehingga tidak memerlukan
pembalut, namun apabila spotting tidak ditangani akan menyebabkan anemia (Saifuddin, 2017).
Berdasarkan beberapa efek samping KB implant yang telah dijelaskan diatas, yang mana salah
satunya adalah spotting, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. B
Akseptor KB Implant dengan Spotting di Klinik Nayya Medika Karawang”
BAB II – LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Implant


Implant adalah batang atau kapsul palstik kecil masing-masing seukuran korek api yang
melepaskan progestin seperti hormon progesteron alami di dalam tubuh wanita. Seorang petugas
terlatih akan melakukan bedah minor untuk memasukkan implant di bawah kulit pada sisi bagian
dari lengan atas seorang wanita. Tidak mengandung estrogen dan dapat digunakan pada saat
menyusui dan oleh wanita yang tidak dappat menggunakan metode KB yang menggunakan
estrogen.
Cara kerja utama dengan menebalkan mukus serviks dan mengganggu siklus menstruasi, termasuk
mencegah ovulasi.
Efektifitas Implant

Efektifitas kontrasepsi Implant

Menurut Ari Sulistyawati (2018), efektivitas implant sangat


tinggi berkisar (0,2-1 kehamilan per 100 perempuan).
Indikasi Pemakaian Kontrasepsi Implant
Menurut Ari Sulistyawati (2018), indikasi pemakaian implant :
1) Perempuan pada usia reproduksi.
2) Telah memiliki anak ataupun belum.
3) Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
5) Pascapersalinan dan tidak menyusui.
6) Pasca keguguran.
7) Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.
8) Riwayat kehamilan ektopik.
9) Tekanan darah dibawah 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah/ anemia bulan sabit.
10) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
11) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
Kontra Indikasi Pemakaian Kontrasepsi Implant

Memiliki benjolan/kanker payudara atau

01 Hamil atau diduga


hamil 02 riwayat kanker payudara

Perempuan dengan Perempuan yang tidak


pendarahan

: .
03 pervaginam yang
belum jelas
04 dapat menerima
perubahan pola haid
yang terjadi.
.. penyebabnya
Memiliki miom uterus

05 dan kanker
payudara.

Mengalami gangguan
06 toleransi glukosa 08 Hak Turut Serta dalam
Pemerintahan
Efek Samping KB Implant
Penggunaan KB implant mungkin untuk menimbulkan efeksamping, diantaranya :
amenorea, spotting, ekspulsi, berat badan naik, perubahan suasana hati, .jerawat dan sakit
kepala

Patofisiologi Spotting
Saat implant dipasang dan mulai bekerja, ada sebagian efek implant yang
menyebabkan ketidakseimbangan hormone-hormon dalam tubuh (antara hormone
estrogen dan hormone progesterone) yang menyebabkan pelebaran pembuluh vena kecil
di endometrium, pembuluh vena kecil ini rapuh dan menyebabkan perdarahan local,
berlanjut menjadi gumpalan darah di endometrium dan terjadilah spotting

Tanda / Gejala / keluhan secara teori :


Perdarahan sedikit-sedikit/bercak di luar siklus haid.
BAB III – DOKUMENTASI KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY “B” UMUR 39 TAHUN P2A0
AKSEPTOR KB IMPLANT DENGAN SPOTTING DI KLINIK NAYYA MEDIKA KARAWANG
TAHUN 2021
No Reg :126
Tanggal/jam masuk RS : Sabtu, 25 Sseptember 2021
Waktu Pengkajian : 14.30 WIB
Rawat di Ruang : Klinik Nayya Medika Karawang

1. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Nama Ibu : Belina Miriam Nama Suami : Salim
Umur : 39 tahun Umur : 40 tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indosesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat Kantor :- Alamat Kantor : Karawang
Alamat Rumah : Jln. Raya Sukanagara Alamat Rumah: Jln. Raya Sukanagara
no.8 rt 09/012 Sukanagara-Karawang no.8 rt 09/012 Sukanagara-Karawang
Anamnesa pada tanggal: 25-9-2021 Pukul 14.30 Oleh Ela Nurlaela
1. Kunjungan saat ini :
 Kunjungan pertama
√ Kunjungan ulang
 Keluhan
Ibu mengtakan ingin memeriksakan bercak darah yang dialaminya sejak tanggal 20 Agustus 2021, ibu merasa terganggu dengan
bercak darah yang dialaminya.

DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan
1. Keadaan umum baik kesadaran : composmentis\ Keadaan emosional stabil
2. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/84 mmHg Denyut Nadi : 82x/mnt Suhu tubuh: 36,5 ºc Pernafasan: 22x/mnt
3. Tinggi Badan : 164 cm, Berat Badan : 63kg LILA : 27 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Wajah Pucat : ya/tidak
Konjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterik
Edema wajah : tidak ada
Mata :
Kelopak mata : tidak oedema
Konjungtiva : anemis
Scelera : tidak ikterik
Kelenjar Tiroid
Pembesaran : tidak ada
b. Dada
Jantung : detak jantung teratur Genetalia luar :
Paru : tidak ada rhonki, tidak ada weezing Varices : tidak ada
Payudara : tidak ada retraksi, Bekasluka : tidak ada
Pembesaran : tidak ada Pengeluaran : sedikit lender vagina
Putting susu : menonjol 5. Pemeriksaan ginekologis
Simetris : ya. a. Genetalia eksterna :
Benjolan : tidak ada Ulkus : Ya/tidak,
Pengeluaran : tidak ada Pembengkakan kelenjar bartholini : ya/tidak,
Rasa nyeri : tidak ada nyeri Pembengkakan Kelenjar Skene : ya/tidak
c. Abdomen Pengeluaran Pervaginam : sedikit lender vagina
Bekas luka operasi : tidak ada, pembesaran : tidak ada b. Genetalia Interna :
Pembesaran hepar : tidak ada Cairan Vagina : sedikit lender vagina
Kandung Kemih : kosong Servisitis : ya/tidak
d. Ekstremitas atas Nyeri goyang portio : ya/tidak
Oedem : tidak oedem Tumor pada adneksa : ya/tidak
Kekakuan sendi : tidak ada kekakuan sendi Tumor pada kavum douglasi : ya/tidak
Kemerahan : tidak ada kemerahan Mobilitas uterus : tidak ada
Varices : tidak ada varices 6. Pemeriksaan penunjang
e. Ekstremitas bawah HCG : Positif/Negatif
Oedem : tidak oedem HB : 11gr%
Kekakuan sendi : tidak ada kekakuan sendi Pemeriksaan Penunjang lainnya : -
Kemerahan : tidak ada kemerahan
Varices : tidak ada
ASSESMEN
Diagnosa :
Tanggal: 25 September 2021 Pukul:
14.30 WIB
Diagnosa Kebidanan
Ny.N umur 39 tahun P2A0 akseptor KB Implant dengan Spotting

Diagnose Potensial
Potensial terjadi anemia

PLANNING
Tanggal 25 September 2021 Pukul: 14.30 WIB
1. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Berikan KIE tentang efek samping KB implant dan penjelasan
mengenai spotting.
3. Berikan KIE tentang personal hygiene.
4. Berikan terapi tablet penambah darah.
5. Beritahu ibu untuk melakakukan kunjungan ulang bila ada
keluhan kembali
Pathway Kasus
Kebidanan
Akseptor Kontrasepsi
Nama : Ny. B
Usia : 39 Tahun
Tanda / Gejala / keluhan secara P1 A0 Tanda / Gejala / keluhan yang
teori : dialami pasien:
Perdarahansedikit-sedikit/bercak 1. Terdapat bercak darah di
di.luar siklus haid. Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala celana dalam diluar siklus haid
/ keluhan yang dialami pasien) 2. Sedikit pusing
Saat imp.lant dipasang dan mulai
Asuhan yang diberikan : bekerja, ada sebagian efek implant
•Jelaskan hasil pemeriksaan yang menyebabkan Rasionalisasi dari asuhan yang
yang telah dilakukan ketidakseimbangan hormone- diberikan:
•Berikan KIE tentang efek hormon dalam tubuh (antara 1. agar ibu mengerti dan
samping KB implant dan hormone estrogen dan hormone mengetahui kondisinya saat ini.
penjelasan mengenai spotting. progesterone) yang menyebabkan 2. agar ibu mengetahui efek
•Berikan KIE tentang personal pelebaran pembuluh vena kecil di sampng KB implant dan
hygiene. endometrium, pembuluh vena kecil patofisiologi spotting,
•Berikan terapi tablet penambah ini rapuh dan menyebabkan 3. agar ibu mengetahui dan bersedia
darah. perdarahan local, berlanjut menjadi melakuan personal higien yang baik
•Beritahu ibu unt melakakukan gumpalan darah di endometrium untuk diirnya.
kunjungan ulang 1 bulan dan terjadilah spotting 4. untuk terapi dari spotting yang
mendatang dan bila ada keluhan mengarah pada anemia
5. Untuk evaluasi hasil asuhan
BAB IV- PEMBAHASAN
. Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas
penduduk. Kontribusi Program Keluarga Berencana nasional tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan Program
Making Pregnancy Safer. Pencegahan dan kesakitan ibu merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan
keluarga berencana (Saifuddin, 2016).
2. Implant biasanya juga disebut susuk keluarga berencana, karena pemasanganya mirip pemasangan susuk. Alat
kontrasepsi ini berbentuk tabung.plastik kecil menyerupai batsang korek api berisi hormon dengan ukuran panjang
2-4 cm dan dengan diameter 2,44 mm yang dimasukkan ke jaringan lemak pada lengan atas wanita (Koes Irianto,
2017).
3. Efek samping KB Implant yang sering terjadi adalah perubahan pola perdarahan haid, perdarahan bercak
(spotting), efek samping lainnya yaitu sakit kepala, perubahan berat badan, perubahan suasana hati, depresi, mual,
perubahan selera makan, payudara lembek, bertambahnya rambut dibadan atau dimuka dan jerawat (Affandi, 2016).
4. Spotting yaitu perdarahan yang berupa bercak yang berjumlah sedikit sehingga tidak memerlukan pembalut,
namun apabila spotting tidak ditangani akan menyebabkan anemia (Saifuddin, 2016).
Penatalaksanaan kasus Spotting
a. Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun pertama.
b. .Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaian implant dapat diberikan pil
kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari.
c. Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.
d. Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari dan kemudian
dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 µg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen
equin konjugasi untuk 14 – 21 hari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai