Anda di halaman 1dari 152

SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PEGETAHUAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH.

Dosen Pembimbing :
NINING ISTIGHOSAH, SST, M.Keb

Oleh :
ZAHROTUL MUFIDAH
NIM:2281A0571

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA
KEDIRI TAHUN 2023
SKRIP

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PEGETAHUAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH.

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam


Program Studi S1 Kebidanan IIK STRADA Indonesia

Dosen Pembimbing :
NINING ISTIGHOSAH, SST, M.Keb

OLEH :
ZAHROTUL MUFIDAH
NIM:2281A0571

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA
KEDIRI TAHUN 2023

i
SURAT

Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di
Perguruan Tinggi manapun.

Tolitoli, 01 November 2023


Yang menyatakan

ZAHROTUL MUFIDAH
NIM. 2281A0571

i
HALAMAN

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PEGETAHUAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH.

Diajukan Oleh :

ZAHROTUL MUFIDAH
NIM. 2281A0571

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

Pada tanggal, 16 Januari 2024

Pembimbing

Nining Istighosah, SST, M.Keb


NIDN. 0712048203

i
HALAMAN

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PEGETAHUAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH.

Oleh :

ZAHROTUL MUFIDAH
NIM. 2281A0571

Skripsi ini telah disetujui dan dinilai


Oleh Panitia Penguji
Pada Program Studi S1 Kebidanan
Pada hari , Tanggal Januari 2024

PANITIA PENGUJI

Ketua : Bd. Retno Palupi Yonni Siwi, SST., M. Kes. ( )

Anggota : 1. Bd. Anggrawati Wulandari, SST., M. Kes ( )

2. Nining Istighosah, SST, M.Keb ( )

Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN. 0720088503

v
KATA

Segala puji syukur kepada TYME yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga skripsi yang berjudul “HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN
PEGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH “ dapat diselesaikan. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk meneruskan jenjang penelitian pada Program Studi S1
Kebidanan di IIK STRADA Indonesia.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr Sentot Imam Suprapto.,MM,. selaku Rektor IIK STRADA Indonesia yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di
Program Studi Kebidanan.
2. Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep,.Ns,.M.Kep Selaku Dekan Fakultas Kebidanan Dan
Keperawatan IIK STRADA Indonesia
3. Riza Tsalatsatul Mufida, SST., M.Keb., selaku Kaprodi S1 Kebidanan Institut Ilmu
Kesehatan STRADA Indonesia.
4. Nining Istighosah, SST., M.Keb. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan pada penyusunan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan.
5. I Made Merta, Amd. Kep., selaku Kepala Puskesmas Basidondo yang membantu
memfasilitasi dalam memberikan data, informasi, serta memberikan masukan dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Responden penelitian yang bersedia membantu dan mengikuti proses penelitian.
7. Ibu Aimmatul Hasyiroh dan keluarga terimakasih atas dukungan dan doa selama ini.
8. Teman-teman seperjuangan S1 Kebidanan Kelas H yang telah memberikan dorongan
semangat.
9. Semua pihak yg membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebut
satu persatu namanya, semoga kebaikan selalu menyertai.

v
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangatlah kami butuhkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
khususnya. Aamiin.

Tolitoli, Agustus 2023

Peneliti

vi
ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PEGETAHUAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLI-TOLI, SULAWESI TENGAH.

Zahrotul Mufidah, Nining Istighosah


Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Itsmezahro@gmail.com dealovanining@gmail.com

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita


kekurangan gizi yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil
terhadap kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli,
Sulawesi Tengah. Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah kuantitatif,
menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional.
Populasi penelitian : seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Basidondo di bulan
November sampai Desember 2023 sejumlah 31 ibu hamil. Teknik sampling : total
sampling. Teknik pengumpulan data : menggunakan instrument kuesioner berisi 10
pertanyaan dan observasional. Teknik pengolahan data : menggunakan aplikasi SPSS.
Analisis data : menggunakan uji chi square. Hasil penelitian : Terdapat 12 responden
(38,7%) KEK dengan status ekonomi rendah, 5 responden (16,1%) KEK dan
berpengetahuan cukup, dan 5 responden (17,9%) KEK berstatus ekonomi rendah dan
berpengetahuan cukup. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan nilai 
value >  0,05 yaitu status ekonomi ( = 1,000) dan pengetahuan ibu hamil ( =
1,000), dengan nilai signifikansi status ekonomi (0,760) dan pengetahuan (0,982) yang
berarti masuk kategori sangat kuat. Kesimpulan : H0 di terima artinya tidak ada
hubungan antara status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil teerhadap kejadian
kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten
Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Kata Kunci : Status Ekonomi, Pengetahuan, KEK

vi
ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN ECONOMIC STATUS AND KNOWLEDGE OF


PREGNANT WOMEN ON THE INCIDENCE OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY
(CED) IN THE WORKING AREA OF BASIDONDO HEALTH CENTER, TOLI-TOLI
REGENCY, CENTRAL SULAWESI.

Zahrotul Mufidah, Nining Istighosah


Institute Health Sciences of STRADA Indonesia
Itsmezahro@gmail.com dealovanining@gmail.com

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition where the mother suffers from nutritional
deficiencies that result in health problems. The purpose of the study was to determine the
relationship between economic status and knowledge of pregnant women with the incidence
of CED in the Basidondo Health Center working area, Toli-Toli Regency, Central Sulawesi.
Research method: this type of research is quantitative, using observational analytic method
with cross sectional design. The study population: all pregnant women in the Basidondo
Health Center work area in November to December 2023, a total of 31 pregnant women.
Sampling technique: total sampling. Data collection techniques: using a questionnaire
instrument containing 10 questions and observations. Data processing techniques: using the
SPSS application. Data analysis: using the chi square test. Research results: There were 12
respondents (38.7%) CED with low economic status, 5 respondents (16.1%) CED and had
sufficient knowledge, and 5 respondents (17.9%) CED with low economic status and sufficient
knowledge. Based on the results of the chi-square test analysis, the value of  value>  0.05,
namely economic status ( = 1.000) and knowledge of pregnant women ( = 1.000), with a
significance value of economic status (0.760) and knowledge (0.982) which means it is in a
very strong category. Conclusion: H0 is accepted, meaning that there is no relationship
between economic status and knowledge of pregnant women on the incidence of chronic
energy deficiency (CHD) in the Basidondo Health Center working area, Tolitoli Regency,
Cental Sulawesi.

Keywords: Economic Status, Knowledge, CED

i
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Surat Pernyataan.....................................................................................................iii
Halaman Persetujuan........................................................................................ iv
Halaman Pengesahan ....................................................................................... v
Kata Pengantar ................................................................................................. vi
Abstrak..................................................................................................................viii
Abstract ............................................................................................................ ix
Daftar Isi........................................................................................................... x
Daftar Gambar.......................................................................................................xii
Daftar Tabel..........................................................................................................xiii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..............................................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori..................................................................................................13
1. Kehamilan.....................................................................................................13
2. Status Ekonomi.............................................................................................15
3. Pengetahuan..................................................................................................18
4. Kekurangan Energi Kronis...........................................................................23
5. Penilaian Status Gizi.....................................................................................23
6. Faktor-Faktor Penyebab yang Mempengaruhi KEK pada Ibu Hamil..........25
7. Dampak KEK................................................................................................32
8. Pencegahan KEK pada Ibu Hamil................................................................32
9. Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil

Terhadap Kejadian KEK...............................................................................33


B. Kerangka Konsep..............................................................................................33
x
C. Hipotesis............................................................................................................36
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian...............................................................................................37
B. Kerangka Kerja..................................................................................................37
C. Subjek Penelitian...............................................................................................39
D. Variabel Penelitian............................................................................................40
E. Definisi Operasional..........................................................................................40
F. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................51
G. Metode Pengumpulan Data...............................................................................52
H. Analisis Data.....................................................................................................53
I. Etika penelitian..................................................................................................54

BAB IV. HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................................55
B. Hasil Penelitian..................................................................................................56

BAB V. PEMBAHASAN
A. Identifikasi Status Ekonomi..............................................................................66
B. Identifikasi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi dan KEK............................67
C. Identifikasi Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK).................................67
D. Analisis Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan
Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas
Basidondo..........................................................................................................68

BAB VI. PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................71
B. Saran..................................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................73
LAMPIRAN..........................................................................................................77

x
DAFTAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 35
Gambar 3.1 Kerangka Kerja .......................................................................... 38

x
DAFTAR

Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ....................................................................... 20
Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 49
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur ................ 57
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 57
Tabel 4.3 Karakteristik Variabel Berdasarkan Status Ekonomi .................... 58
Tabel 4.4 Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahuan........................... 58
Tabel 4.5 Karakteristik Variabel Berdasarkan Kejadian KEK ....................... 59
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Status Ekonomi .............. 59
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahun .................... 60
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Kejadian KEK ................ 61
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Berdasarkan Status Ekonomi & Kejadian KEK.... 61
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Berdasarkan Pengetahun Responden dan
Kejadian KEK ................................................................................ 62
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Berdasarkan Status Ekonomi dan Pengetahuan
Responden dengan Kejadian KEK .................................................
63
Tabel 4.12 Hasil Analisis menggunakan Chi Square Hubungan Status
Ekonomi dengan Kejadian KEK .................................................... 64
Tabel 4.13 Hasil Analisis menggunakan Chi Square Hubungan Pengetahuan
Responden dengan Kejadian KEK .................................................
65

xi
DAFTAR

Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal...............................................78
Lampiran 2 Surat Balasan Izin Pengambilan Data Awal..................................79
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian......................................................................80
Lampiran 4 Surat Balasan Izin Penelitian.........................................................81
Lampiran 5 Lembar Informasi Penelitian (Inform consent).............................82
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden......................................83
Lampiran 7 Kisi-kisi Kuesioner........................................................................84
Lampiran 8 Lembar Kuesioner..........................................................................85
Lampiran 9 Summary executive........................................................................87
Lampiran 10 Identitas Peneliti............................................................................88
Lampiran 11 Lembar Konsultasi.........................................................................89
Lampiran 12 Sertifikat Uji Etik...........................................................................91
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian.................................................................92
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Penelitian.........................................................93
Lampiran 15 Hasil SPSS.....................................................................................101

xi
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses normal dan alami, dan perubahan fisiologis yang terjadi
selama kehamilan mencakup perubahan fisik, psikologis, dan sosial (Arum et al., 2021).
Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin, ibu membutuhkan gizi yang
cukup. Perubahan perkembangan fisiologis yang dikenal sebagai fase anabolik terjadi
antara usia kehamilan 0 dan 20 minggu, yang membangun dan memperkuat kemampuan
tubuh ibu untuk menyuplai darah, oksigen, dan zat gizi ke janin. Fase ini berfokus pada
penggunaan energi dan penyimpanan zat gizi dalam jumlah yang cukup besar. Pada fase
katabolik, diperkirakan 10% pertumbuhan janin terjadi. Fase ini terjadi ketika kehamilan
sudah melewati dua puluh minggu (Ahmadi, 2019).
Meski kehamilan merupakan hal yang fisiologis, namun kehamilan normal juga
dapat terjadi masalah atau komplikasi, sehingga dapat menjadi kehamilan patologis.
Salah satu yang harus mendapatkan perhatian pada masa kehamilan yaitu status gizi,
karena masa kehamilan menjadi salah satu kelompok rawan gizi Kehamilan adalah hal
yang fisiologis, tetapi juga dapat mengalami masalah atau komplikasi, yang dapat
menyebabkan kehamilan menjadi patologis. Karena wanita hamil rentan terhadap
masalah gizi, status gizi mereka harus diperhatikan selama kehamilan (Lestari et al.,
2023). Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis (KEK) akan mempengaruhi
keadaan fisik dan pertumbuhan janin, sehingga lebih berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami KEK, dan memiliki
risiko kematian bayi 1,5 kali lipat (Lestari et al., 2023).
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa ambang batas masalah
kesehatan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah <5%. Namun, Riset
Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa kasus KEK di Indonesia masih mencapai
17,3%, jauh di atas target nasional 13% (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Menurut Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018, ditemukan
terdapat 22,73% kasus kekurangan energi kronis pada ibu hamil, dengan jumlah kasus
KEK di Kabupaten Tolitoli sebesar 17,92% (Riskesdas, 2019).
Sedangkan Kekurangan Energi Kronis (KEK) menjadi salah satu kasus pada ibu
hamil di Puskesmas Basidondo yang juga membutuhkan perhatian khusus, pasalnya
kasus KEK di Puskesmas Basidondo mengalami kenaikan dari tahun 2021 sejumlah 11
kasus
1
menjadi 16 kasus pada 2022, sampai dengan bulan Agustus 2023 terdapat 10 kasus ibu
hamil mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dari 24 ibu hamil (41,6%) (Puskesmas
Basidondo, 2023).
Selama kehamilan, kekurangan energi kronis (KEK) dapat berdampak pada
kesehatan ibu hamil, yang sangat rentan (Idealistiana & Herawati, 2021)
Menurut Simbolon et al. (2018), kekurangan energi kronis (KEK) adalah kondisi di
mana ibu mengalami kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung lama
(kronis) dan menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil. Kondisi ini ditandai
dengan lingkar lengan atas (LILA) yang kurang dari 23,5 cm (Simbolon, 2018).
Kekurangan energi kronik dapat berdampak pada ibu hamil, janin, dan bayi yang
akan dilahirkan. Ibu hamil dapat mengalami berat badan yang tidak bertambah secara
normal, anemia, perdarahan, persalinan yang lama, dan bahkan kematian. Dampak pada
janin: pada trimester pertama, janin dapat meninggal (keguguran), pada trimester kedua,
janin dapat mengalami gangguan tumbuh kembang (IUGR), gangguan perkembangan
otak, dan pada trimester ketiga, persalinan prematur (IUFD) dapat terjadi. Bagi bayi,
berat bayi lahir rendah (BBLR), cacat bawaan, stunting, atau bahkan kematian bayi
(Hasibuan et al., 2023).
Di Indonesia, kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi selama
kehamilan yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk status ekonomi dan
pengetahuan yang dimiliki ibu hamil. Status gizi ibu dan asupan gizi janin sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, sedangkan status ekonomi
keluarga sangat mempengaruhi pemenuhan asupan gizi ibu hamil. Jika status ekonomi
atau penghasilan keluarga tinggi, maka kebutuhan asupan gizi akan terpenuhi, tetapi jika
status ekonomi keluarga rendah, maka kemungkinan besar ibu hamil tidak akan dapat
memenuhi kebutuhan gizinya (Munir, 2022a).
Pengalaman dan wawasan yang lebih luas memengaruhi pengetahuan, yang
mengarahkan seseorang ke arah pemikiran yang lebih dewasa dan lebih matang.
Tindakan seseorang dibentuk oleh pengetahuan atau kognitif (Sanifah, 2018).
Dalam penelitian yang disebut Pregnant Women's Knowledge of Chronic Energy
Deficiency with Economic Status, ditemukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
kekurangan energi kronik meningkat setelah menerima penyuluhan, dan ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan mereka tentang kekurangan energi kronik dengan
status ekonomi mereka (Munir, 2022b).

2
Berdasarkan informasi awal yang dikumpulkan dari sembilan ibu hamil melalui
observasi dan wawancara, tiga dari mereka mengalami kekurangan energi kronis (KEK),
dan dua dari tiga yang mengalami KEK tidak mengetahui banyak tentang gizi.
Pengetahuan melatarbelakangi sikap dan perilaku seseorang, dan merupakan komponen
yang mendukung kualitas pengetahuan.
Kedua ibu hamil yang mengalami KEK tersebut adalah ibu rumah tangga. Dibagi
menjadi dua kategori status pekerjaan ibu hamil: ibu hamil yang bekerja atau ibu rumah
tangga; ibu hamil yang tidak bekerja berfokus pada keluarga daripada kondisi kehamilan
dan asupan makanannya. Status pekerjaan juga berhubungan dengan tingkat ekonomi
seseorang, sehingga ibu hamil yang berpenghasilan akan memiliki lebih banyak
kesempatan untuk mendapatkan makanan yang bergizi (Munir, 2022b).
Didasarkan pada situasi ini, peneliti ingin menyelidiki hubungan antara status
ekonomi dan pengetahuan ibu hamil tentang kasus kekurangan energi kronis di wilayah
kerja Puskesmas Basidondo di Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalahnya,
yaitu : Adakah hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian
kekurangan energi kronis di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli,
Sulawesi Tengah.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap
kejadian kekurangan energi kronis di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten
Toli-Toli, Sulawesi Tengah.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi status ekonomi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Basidondo,
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. (X1)
2. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Basidondo,
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. (X2)
3. Mengidentifikasi kejadian kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah kerja
Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. (Y)

3
4. Menganalisis hubungan status ekonomi (X) dan pengetahuan ibu hamil (X2)
terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) (Y) di wilayah kerja Puskesmas
Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat dipakai sebagai dasar dan dijadikan bahan perbandingan
yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai status
ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian kekurangan energi kronis
(KEK).

2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak,
khusunya :
a. Bagi Ibu Hamil
Memberikan informasi tentang kekurangan energi kronik, sehingga ibu hamil
dapat melakukan upaya pencegahan KEK dan mengatasi KEK bagi ibu hamil yang
mengalaminya.
b. Bagi Lahan Peneliti
Memberikan informasi bagi instansi terkait khususnya Puskesmas Basidondo
mengenai keurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil, apa penyebab kejadian
KEK sehingga dapat dijadikan pengambilan kebijakan dan penanggulangannya.
c. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar dan acuan bagi
peneliti selanjutnya untuk melakukan pengembangan penelitian mengenai KEK.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian
kekurangan energi kronis (KEK) yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu :

4
No Nama Judul Nama Jurnal Variabel Metode Desain Sampling Hasil
Peneliti, Independen Dependen Penelitian
Tahun (X) (Y)
1 Dewi Analisis Faktor- Journal of Status KEK pada Cross Total Sampling Tidak ada hubungan
Purnamasari Faktor yang Midwifery and ekonomi, usia, Ibu Hamil Sectional antara status ekonomi,
dan Rahayu Mempengaruhi Health Pendidikan, usia, pendidikan, jarak
Khairiah, KEK Terhadap Ibu Research paritas, jarak kehamilan, paritas dan
2023 Hamil kehamilan, kunjungan ANC
kunjungan terhadap kejadian KEK
ANC di Puskesmas Tirtayasa
Tahun 2023
2 Fitri Amelia, Hubungan Usia, Doctoral Usia, KEK pada Cross Purposive Tidak ada hubungan
2020 Pendapatan dissertation, pendapatan Ibu Hamil Sectional Sampling antara usia (p = 0,305),
Keluarga, dan Universitas keluarga, dan pendapatan keluarga (p
Pengeluaran Hasanuddin Pengeluaran = 0,270), dan
Pangan dengan pangan pengeluaran pagan (p =
Kejadian 0,452)
Kekurangan terhadap kejadian KEK
Energi Kronik
(KEK)

6
Pada Ibu Hamil di
Kota Makassar
Tahun 2020
3 Yusuf, dkk, Hubungan Pola Jurnal Ilmiah Pola Makan KEK Overview Total Sampling Tidak terdapat
2022 Makan dan Status Kesehatan dan Status analitik hubungan antara pola
Sosial Ekonomi Diagnosis Sosial dengan cross Makan (p = 0,283),
dengan Kejadian Volume 17 Ekonomi sectional pendapatan keluarga (p
Kekurangan Energi Nomor 2 Tahun = 0,621) dan pendidikan
Kronik 2022 terakhir (p = 0,330)
eISSN : 2302- dengan di
2531 Puskesmas Paccing
kabupaten Bone
4 Sahabinur Analisis Faktor Journal of Asupan KEK pada Cross Total Sampling Tidak ada hubungan
Rezeki dan yang Berhubungan Healtcare makanan, ibu hamil sectional dukungan suami (p =
Maulinar dengan Kejadian Technology and dukungan 1000), pendapatan
Zahara, 2022 Energi Medicine Vol. 8 suami, keluarga (p = 0,0915)
Kronis (KEK) No. 1 April pendapatan dengan KEK,
Pada Ibu Hamil 2022 keluarga sedangkan asupan
Trimester II di Universitas makanan (p = 0,019)
Wilayah Kerja Ubudiyah ada hubungan dengan
Puskesmas Titeu Indonesia KEK.
Kabupaten Pidie

7
8
e-ISSN : 2615-
109X
5 Risma Aulia, Faktor-Faktor Doctoral Usia, KEK Cross Purposive Tidak ada hubungan
dkk, 2023 Yang Berhubungan dissertation, pendidikan, Sectional Sampling usia (p = 0,430),
Dengan Universitas pengetahuan, pendidikan (p = 0,179)
Kekurangan Energi Islam pendapatan dan pengetahuan (p =
Kronik (Kek) Pada Kalimantan 0,502) dengan KEK
Ibu Hamil Di MAB pada ibu hamil,
Wilayah Kerja sedangkan
Puskesmas Anjir pendapatan (p = 0,014)
Pasar menunjukkan ada
Kabupaten Barito hubungan dengan KEK
Kuala Tahun 2023 pada ibu hamil
6 Sukmawati, Hubungan Jurnal Pengetahuan KEK Survey Purposive Tidak ada hubugan
2023 Pengetahuan Ibu Pendidikan ibu hamil Analitik Sampling pengetahun ibu hamil
Hamil tentang Gizi Tambusai tentang gizi dengan tentang gizi kehamilan
Kehamilan dengan Halaman 224- kehamilan Cross dengan kejadian kurang
Kejadian Kurang 229 Sectional energi kronis (KEK) Di
Energi Kronik Volume 7 Wilayah kerja
(KEK) pada Nomor 1 Tahun puskesmas sitiung 1
Kehamilan di 2023 Kabupaten
Wilayah

9
Kerja Puskesmas ISSN: 2614- Dharmasraya Tahun
Sitiung 1 Tahun 6754 (print) 2022
2022 ISSN: 2614-
3097(online)
7 Anggraini Faktor–Faktor An-Nadaa: Pengetahuan, KEK Cross Purposive Tidak
Kuswardani, Yang Berhubungan Jurnal Pendidikan Sectional Sampling ada hubungan
dkk, 2023 Dengan Kejadian Kesehatan dan pengetahuan (p =
Kurang Masyarakat, 10 pendapatan 0,615), Pendidikan (p =
Energi Kronik (1) Juni 2023. keluaraga 0,106, pendapatan (p =
(Kek) Pada Ibu Hal. 15-21 0,503) dengan kejadian
Hamil Di Wilayah ISSN : ISSN KEK pada ibu hamil
Kerja 2442-4986
Puskesmas Alalak
Tengah Tahun
2022
8 Suherman Faktor-Faktor Jurnal Ilmiah Tingkat KEK Analisis Purposive Tidak ada hubungan
Rate, dkk, Yang Berhubungan Kesehatan pengetahuan, deskriptif sampling antara tingkat
2022 Dengan Kejadian Diagnosis tingkat dengan cross pengetahuan (p =
Kurang Volume 17 pendapatan, sectional 0,740), tingkat
Energi Kronis Nomor 3 Tahun dan pola pendapatan (p = 0,338)
(KEK) Pada Ibu 2022 konsumsi dan, pola konsumsi (p =
Hamil 0,662) dengan

1
1
eISSN : 2302- kejadian Kekurangan
2531 Energi Kronik (KEK).
9 Rindasari Pregnant Women’s AbdimasMu - Pregnant Chronic Counseling 20 pregnant There was a significant
Munira et al, Knowledge of UMTAS : Women’s Energy and women relationship between
2022 Chronic Energy Journal of Knowledge of Deficiency discussion respondents, with knowledge of pregnant
Deficiency with Community Chronic data sampling women about chronic
Economic Status Service. Energy techniques in the energy deficiency and
Volume : 1, Deficiency form of economic status
Nomor 2, Hal. - Economic observation and
106-111 Status questionnaires
ISSN : 2809-
0187 Januari
2022
10 Indah Gambaran Status Respiratory - Status Kejadian deskriptif Populasi : ibu Hasil penelitian
Muhairani, Ekonomi, Poltekkes Riau ekonomi Kekurangan kualitatif hamil beresiko menunjukkan ibu hamil
2023 Pengetahuan Gizi - Pengetahuan Energi KEK di 12 yang mengalami KEK
(Muhairani, serta gizi Kronik Puskesmas Kota terbanyak dengan status
2023) Asupan Energi dan - Asupan (KEK) Ibu Pekanbaru ekonomi menengah
Protein pada energi Hami Sampel : 25 ibu sebanyak 80% (20
Kejadian - Asupan hamil beresiko orang), pengetahuan gizi
Kekurangan Energi protein KEK kurang 52% (13 orang),
Kronik (KEK) Ibu asupan energi ibu defisit

1
1
Hamil di Kota tingkat berat 32% (8
Pekanbaru orang) dan asupan
protein ibu berlebih
40% (10 orang)
11 Ni Putu Hubungan Respiratory - Pengetahuan Kejadian Analitik Teknik sampling : ada hubungan antara
Ariani, 2022 Pengetahuan dan ITEKES Bali - Status Kekurangan korelasi simple random pengetahuan dan status
Status Ekonomi ekonomi Energi dengan sampling ekonomi dengan
dengan Kejadian Kronis pendekatan Sampel : 156 kejadian KEK
Kekurangan Energi (KEK) cross orang
Kronis (KEK) pada sectional
Ibu Hamil di
UPTD Puskesmas
Kintamani IV

12 Lia Hubungan Jurnal Antara Pendidikan Ibu Kekurangan Desain Sampel adalah Hasil analisis chi-square,
Idealistiana Pendidikan Ibu Kebidanan. Energi penelitian seluruh ibu hamil ada hubungan antara
dan Ita dengan Volume 4, Kronik cross KEK. Penarikan Pendidikan ibu hamil
Herawati, Kekurangan Energi Nomor 2, pada Ibu sectional sampel dilakukan dengan KEK (P-value =
2021 Kronis pada Ibu Hal.43-47 Hamil dengan metode 0,02).
Hamil di ISSN:2656- total sampling
Puskesmas Danau 9167 April-
Indah Juni 2021

1
1
13 Evis Ritawani Hubungan Jurnal of Pengetahuan Kejadian Penelitian Sampel sejumlah Hasil analisis chi-square,
Hasibuan et Pengetahuan Midwifery tentang Gizi Kekurangan dengan 61orang. ada hubungan antara
al, 2023 Tentang Gizi Sempena Energi rancangan Penarikan sampel Pengetahuan ibu hamil
dengan Kejadian Negeri. Volume Kronik cross dilakukan dengan dengan KEK (P-value =
Kekurangan Energi 3, Nomor 2, pada Ibu sectional metode purposive 0,00).
Kronis pada Ibu Hal.46-53 Hamil sampling
Hamil ISSN:2798-
6667 Juli 2023
14 Ani Retni dan Pengaruh Jurnal Zaitun Pengetahuan Kejaian Desain Sampel 36 ibu Hasil analisis chi-square,
Nikmawati Pengetahuan Ibu Universitas Ibu Hamil Kekurangan penelitian hamil. Teknik Pengetahuan
Puluhulawa, Hamil Terhadap Muhammadiyah Energi deskriptif sampling berpengaruh terhadap
2021 Kejadian Gorontalo. Kronik kuantitatif menggunakan kejadian KEK (p = 0,00)
Kekurangan Energi Volume 9, total sampling
Kronik di Wilayah Nomor 1, Hal
Kerja Puskesmas 952-964
Batudaa Pantai ISSN : 2301-
5691 Februari
2021
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Kehamilan
a. Diagnosis Kehamilan
Kehamilan biasanya berlangsung antara 38 dan 40 minggu. Kehamilan
berakhir setelah 266 hari, atau 38 minggu pasca ovulasi, atau kira-kira 40
minggu dari hari pertama haid terakhir (HPHT), atau 9,5 bulan dalam kalender
(Mulyani, 2018).
Pemeriksaan urine positif (mengandung hormone HCG/Human Chorionic
Gonadotropin) biasanya dilakukan empat minggu sesudah HPHT (Hari Pertama
Haid Terakhir) atau sekitar dua minggu setelah pembuahan untuk memastikan
bahwa seorang wanita hamil. Selain itu, pembuahan terlihat pada pemeriksaan
teraba bentuk janin, detak jantung janin terdengar, dan pembuahan terlihat pada
ultrasound (USG) (Mulyani, 2018).
b. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Tujuan dari penentuan gizi ibu hamil adalah untuk mempersiapkan:
1) Bahan makanan yang mengandung nutrisi untuk tubuh, termasuk cukup
kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, dan plasenta;
2) Makanan padat kalori dapat menghasilkan lebih banyak jaringan bukan lemak;
3) Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan selama
hamil;
4) Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil
5) Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan diabetes kehamilan
6) Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk belajar kebiasaan makan yang
baik untuk diajarkan kepada anaknya kelak (Mulyani, 2018).
Rekomendasi Dietary Allowances (RDA) adalah dasar yang harus diingat
saat mempersiapkan untuk ibu hamil. Kebutuhan ibu hamil akan asam folat sebesar
100%, kalsium sebesar 50%, dan zat besi sebesar 200 hingga 300 persen lebih
tinggi daripada ibu yang tidak hamil.
Makanan yang digunakan harus seimbang, termasuk enam kelompok bahan:
a. Protein nabati dan hewani;

1
b. Susu dan olahan;
c. Roti dan biji-bijian;
d. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C;
e. Sayuran hijau tua;
f. Buah dan sayur lainnya.
Dengan penggunaan keenam bahan makanan ini, semua nutrisi yang
dibutuhkan ibu hamil akan dipenuhi, kecuali zat besi dan asam folat. Akibatnya,
suplementasi kedua zat ini masih diperlukan meskipun status zat gizi ibu hamil di
KMS berada di posisi "jalur hijau".
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil diantaranya berikut ini :
1) Energi
Berat badan bayi lahir bergantung pada jumlah energi yang dikonsumsi.
Hingga kehamilan, kebutuhan energi untuk wanita tidak hamil adalah 80.000
kkal, atau kira-kira 300 kkal per hari. Nilai ini dihitung dengan
mempertimbangkan kesetaraan protein dan lemak tertimbun untuk pertumbuhan
janin dan kebutuhan ibu.
Dibandingkan dengan jumlah kalori saat tidak hamil, disarankan untuk
menambah antara 285 dan 300 kalori setiap hari. Energi diperlukan sedikit
selama trimester pertama. Namun, selama trimester kedua, energi diperlukan
untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae,
dan penimbunan lemak. Pada trimester ketiga, energi diperlukan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
2) Protein
Kebutuhan protein ibu hamil meningkat 68%, dengan jumlah protein yang
harus tersedia sekitar 925 gram sampai akhir kehamilan untuk membentuk
plasenta dan mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel. Selama kehamilan,
kekurangan protein menyebabkan janin tidak dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan fungsi genetiknya. Bayi yang lahir sebelum waktunya, dengan
berat lahir rendah (BBLR) di bawah 2500 gram, dan memiliki risiko kematian
yang tinggi terkait dengan asupan energi yang rendah dan protein.
3) Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat antara 200 dan 300 persen
untuk pembentukan sel darah merah dan plasenta. Dari 1.040 mg zat besi yang
diperlukan selama kehamilan, tubuh mempertahankan 200 mg ketika

1
melahirkan,

1
dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg zat besi ditransfer ke janin,
dengan 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk menambah
jumlah sel darah merah. Makanan tidak mungkin mencukupi jumlah sebanyak
ini. Akibatnya, wanita dengan status gizi buruk memerlukan suplemen zat besi.
4) Asam Folat
Satu-satunya vitamin yang Anda butuhkan selama hamil adalah asam folat.
Salah satu cara untuk mencegah kekurangan asam folat adalah dengan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan yang
mengandung banyak asam folat atau mengonsumsi suplemen asam folat 400
mikrogram setiap hari.
Golongan vitamin B9 yang terdiri dari asam folat diperlukan untuk sintesis
asam nukleat dan asam lemak rantai panjang yang berfungsi untuk
perkembangan otak. Karena asam folat larut dalam air, tubuh tidak dapat
menyimpan vitamin ini. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk
mengonsumsi asam folat setiap hari untuk mencegah bayi lahir dengan cacat
akibat kekurangan asam folat. Makanan yang mengandung asam folat, seperti
buah dan sayur, harus dikonsumsi dalam kondisi segar karena asam folat
mudah larut dan hilang selama proses pemasakan.
Kekurangan asam folat kurang dari 0,24 miligram per hari pada kehamilan
di bawah 28 minggu meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang
bulan, dan berat bayi lahir rendah.
5) Vitamin B12
Untuk pertumbuhan dan keberfungsian sel-sel sumsum tulang, sistem
persarafan, dan saluran cerna, vitamin B12 sangat penting. Defisiensi berat
jarang terjadi karena tubuh dapat menyimpan B12 dalam jumlah yang cukup di
hati selama 5 tahun. Hati, telur, ikan, kerrang, daging, susu, dan keju adalah
makanan yang mengandung vitamin B12. Rekomendasi harian adalah tiga
mikrogram.
6) Vitamin D
Selama kehamilan, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Hipokalsemia dan tetani pada bayi baru
lahir, hypoplasia enamel gigi bayi, dan osteomalasia pada ibu adalah masalah
ini. Pemberian 400 IU setiap hari dapat mengurangi kejadian.
7) Kalsium dan Fosfor

1
Meskipun mekanisme kejadian masih belum jelas, metabolisme kalsium
selama hamil berubah dengan jelas. Jika dibandingkan dengan wanita yang tidak

1
hamil, kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun sampai 5%. Janin menimbun
30 gram kalsium secara bersamaan, dengan kecepatan 7, 110, 350 mg pada
trimester I, II, dan III. Untuk ibu hamil di atas 25 tahun, asupan gizi harian yang
disarankan adalah 1200 mg dan 800 mg untuk anak-anak.
Untuk membantu pertumbuhan kerangka tulang dan struktur gigi, kalsium
dan fosfor sangat penting. Selama hamil, kekurangan asupan zat gizi ini dapat
menyebabkan pengambilan simpanan dalam tubuh ibu, yang pada gilirannya
mengakibatkan penurunan kesehatan ibu hamil. Setelah itu, jumlah kalsium dan
fosfor yang dikonsumsi ibu hamil diekstraksi dari tulangnya untuk ditransfer ke
janin. Salah satu sumber kalsium yang tersedia untuk ibu hamil adalah suplemen
susu.
8) Yodium
Hormon tiroksin, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan
otak bayi, dibuat dari yodium. Membiasakan diri mengonsumsi garam
beryodium adalah cara yang sangat mudah untuk memenuhi kebutuhan yodium
Anda. Penyakit gondola, anak kretinisme (cebol), retardasi mental, dan IQ yang
rendah adalah akibat kekurangan yodium.
9) Seng
Seng, bersama dengan kalsium dan protein, membantu pertumbuhan
tulang janin di dalam tubuh. Ini juga membantu mengatur gula darah,
melindungi sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan
memelihara kesehatan mata.
10) Vitamin C
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan membantu enzim melakukan
apa yang perlu mereka lakukan dalam metabolisme tubuh. Fungsi lain dari
vitamin C termasuk membantu pembentukan jaringan kolagen, membantu
metabolisme protein, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap infeksi, membantu menyerap zat besi, dan mencegah
kanker.
11) Vitamin B3 (Niasin)
Niasin, NAD (Nicotinamide Adenine Dinucleatide), dan NADP
(Nicotinamide Adenine Dinucleatide Phospate) membentuk koenzim vitamin
B3. Beberapa aktivitas metabolisme glukosa, lemak, dan alkohol membutuhkan
niasin. Niasin juga memperlancar peredaran darah, meredakan sakit kepala,

1
memperbaiki sistem pencernaan, dan menjaga kulit dan sistem saraf tetap sehat.

1
12) Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin, seperti halnya tiamin, berfungsi sebagai koenzim, membantu
enzim menghasilkan energi, menjaga kesehatan tenggorokan, mata, bibir, kulit,
rambut, dan organ reproduksi, dan sangat penting untuk pertumbuhan janin ibu
hamil.
13) Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin adalah bagian dari TPP (Thiamine Pyrophosphate), koenzim yang
diperlukan untuk metabolisme energi dan membantu pertumbuhan janin. Kerja
jantung, otot, dan sistem saraf bergantung pada thiamin.
14) Vitamin A
Vitamin A membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat
mencegah kematian bayi. Fungsi lainnya seperti menjaga sel kornea dan epitel
penglihatna, membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi, dan
membantu melindungi tubuh dari kanker (Mulyani, 2018).

2. Status Ekonomi
a. Pengertian
Pendapatan bulanan seseorang menentukan status sosial ekonomi seseorang
dalam masyarakat. Status ekonomi suatu keluarga ditentukan oleh kemampuan
keluarga untuk memenuhi semua kebutuhannya (Ariani, 2022).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi status ekonomi yaitu (Ariani, 2022) :
1) Pendapatan/ penghasilan
Pendapatan keluarga adalah seluruh uang yang diterima anggota
keluarga dari pekerjaan. Ini dapat berasal dari usaha wiraswasta, harta, atau
kerja sama dengan orang lain. Pendidikan seseorang juga memengaruhi
pendapatannya. Mereka yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi akan
dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang layak, tetapi mereka yang
memiliki pendidikan yang lebih rendah akan lebih sulit mendapatkan
pekerjaan yang layak. Jenis pekerjaan memiliki gaji yang berbeda-beda
tergantung pada tugas yang dilakukan.

1
2) Pekerjaan
Karena pekerjaan menentukan status sosial ekonomi seseorang, semua
kebutuhannya akan terpenuhi. Tujuan seseorang bekerja adalah untuk
mendapatkan upah berupa uang atau barang untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan mendapatkan posisi yang layak di masyarakat.
3) Pendidikan
Pengajaran adalah proses mengubah sikap dan tingkah laku manusia
ke arah yang lebih baik. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi gaji
mereka. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi pasti
akan diterima di tempat kerja yang memerlukan pekerjanya untuk berpikir
kritis.
4) Fasilitas khusus dan barang berharga yang dimiliki
Kendaraan pribadi adalah fasilitas khusus yang sering dimiliki
keluarga, dan barang berharga adalah barang yang mahal sehingga membuat
seseorang lebih terpandang dimasyarakat.
5) Jabatan sosial
Pekerjaan yang mengatur hubungan masyarakat dikenal sebagai
jabatan sosial.
6) Jumlah anggota keluarga
Status ekonomi keluarga dapat ditentukan oleh berapa banyak orang
yang tinggal dalam satu rumah. Jumlah anggota keluarga yang bekerja akan
meningkatkan pendapatan, dan jumlah anggota keluarga yang tidak bekerja
akan menurun.
c. Tingkat Status Ekonomi
Ada perbedaan dalam status ekonomi seseorang di masyarakat; ada yang
miskin dan ada yang kaya. Perbedaan dalam status ekonomi di masyarakat
disebabkan oleh perbedaan dalam status sosial, tingkat ekonomi, status sosial,
pendidikan, dan faktor lainnya.
Status ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Kelas atas (upper class)
Orang-orang dari kelompok kaya, seperti perusahaan dan kelompok
profesional, termasuk dalam kelas atas (upper class). Di kelas ini, keluarga
biasanya memiliki lebih banyak harta daripada rata-rata milik bersama,
sehingga mereka dapat dengan mudah memenuhi semua kebutuhan.

1
b. Kelas Menengah (middle class)
Para profesional dan pemilik usaha kecil atau toko biasanya memiliki
kelas ini. Orang-orang di kelas ekonomi ini biasanya rata-rata, tidak terlalu
kaya atau terlalu miskin.
c. Kelas Bawah (lower class)
Keluarga di kelas bawah memiliki properti yang dimiliki oleh masyarakat
di atas rata-rata dan menerima upah dengan imbalan pekerjaan yang jauh dari
kebutuhan pokok.
Pada kelas ini pengkategorian berdasarkan UMK (Upah Minimum
Kabupaten/Kota) kabupaten Tolitoli tahun 2023 yaitu sebesar Rp 2.599.546,00
per bulan. Maka pengkategoriannya sebagai
berikut:
1) Kurang dari UMR : Kelas Bawah
2) Setara UMR : Kelas Menengah
3) Lebih dari UMR : Kelas atas

d. Pengaruh Status Ekonomi Terhadap Kurang Energi Kronis


Faktor ekonomi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi, karena
masalah inilah yang sering muncul. Akibatnya, ibu hamil cenderung
mengabaikan pentingnya nutrisi seimbang dan memberikan hanya sedikit nutrisi
kepada ibu dan janin.
Jumlah makanan yang dikonsumsi oleh setiap keluarga dipengaruhi oleh
pendapatan mereka. Semakin rendah pendapatan, semakin besar presentase yang
digunakan untuk membeli makanan, dan semakin tinggi pendapatan, semakin
kecil presentase yang digunakan untuk membeli makanan. Keluarga yang
dianggap mampu memiliki pasokan makanan yang cukup, bahkan berlebihan,
sepanjang tahun, sementara keluarga yang kurang mampu sering mengalami
kekurangan makanan pada titik tertentu. Akibatnya, kekurangan energi jangka
panjang pada ibu hamil dipengaruhi oleh pemenuhan makanan yang bergizi,
karena pemenuhan kebutuhan makanan tersebut sangat bergantung pada
penghasilan.
Kuantitas dan kualitas makanan sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan
ekonomi keluarga. Meskipun demikian, adalah jelas bahwa ada hubungan kuat

2
antara pendapatan dan gizi, didorong oleh efek positif dari peningkatan
pendapatan terhadap perbaikan kesehatan dan masalah gizi keluarga lainnya.
Namun, jelas bahwa orang miskin tidak dapat mengatasi kebiasaan makanan dan
beberapa cara yang menghalangi perbaikan gizi (Ariani, 2022).

3. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan menurut Kemendikbud dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2023) adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal
(Kemendikbud, 2023). Pengetahuan adalah semua informasi yang diketahui
manusia yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Pengetahuan adalah hasil dari
tahu, yang terjadi setelah seseorang mengindrakan sesuatu. Panca indra manusia
melakukan proses pengindraan, yaitu melalui indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa, dan peraba. Pengetahuan adalah pemahaman yang diperoleh
melalui pengalaman dan pendidikan, yang mencakup proses kognitif yang
kompleks seperti penalaran, komunikasi, dan persepsi (Alfarizi, 2022).
b. Tingkat Pengetahuan
Keputusan yang diambil oleh ibu selama kehamilan dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuannya. Ibu yang pengetahuan baik cenderung memberikan
asupan gizi yang cukup untuk dirinya dan janinnya selama kehamilan (Mulyani,
2018).
Pengetahuan dapat memengaruhi pilihan makanan seseorang.
Pertimbangan fisiologis lebih penting daripada kepuasan psikis di masyarakat
yang berpendidikan dan sehat. Pengetahuan ibu yang rendah sangat penting
untuk mengelola sumber daya yang ada untuk mendapatkan bahan makanan
(Mulyani, 2018).
Pengetahuan secara garis besar menurut (Alfarizi, 2022) dibagi menjadi
6 tingkatan pengetahuan diantaranya:
1) Tahu (know)
Tahu adalah kemampuan untuk mengingat peristiwa masa lalu dengan
mendifinisikan, menguraikan, menyebutkan, dan cara lainnya. Kategori
terendah adalah "tahu".
2) Memahami (comprehension)
Memahami sesuatu dengan menginterpretasikannya dengan benar.

2
3) Aplikasi (application)
Orang yang memahami subjek dapat menerapkan, menerapkan, atau
menggunakan prinsip yang diketahui tersebut dalam situasi tertentu. Ini
disebut aplikasi.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menguraikan,
membedakan, dan mencari hubungan antara bagian-bagian dalam suatu
masalah atau objek yang diketahui. Bisa membedakan, atau memisahkan,
mengelompokkan, dan membuat diagram (bagan) tentang pengetahuan
tentang sesuatu adalah tanda bahwa pengetahuan seseorang telah mencapai
tingkat analisis.
5) Sintesis (syntesis)
Kemampuan untuk merangkum atau meletakkan bagian-bagian
pengetahuan dalam hubungan yang logis—atau sintesis—disebut sebagai
sintesis.
6) Evaluasi (evaluation)
Kemampuan seseorang untuk menilai atau membenarkan sesuatu
tertentu disebut evaluasi.
c. Proses Pengetahuan
Proses pengetahuan terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah
kesadaran (awareness), di mana seseorang menyadari atau mengetahui stimulus,
kemudian merasa tertarik (interest) terhadap stimulus atau objek tersebut. Tahap
selanjutnya adalah mengevaluasi, menimbang seberapa berbahaya stimulus bagi
mereka, dan kemudian memulai perilaku sesuai keinginan mereka melalui trial
atau coba.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Beberapa cara untuk mendapatkan pengetahuan diantaranya :
1) Cara non ilmiah atau tradisional
Ada empat pendekatan tradisional, masing-masing dengan pola pikir
yang sama. Untuk memecahkan masalah, masyarakat menggunakan berbagai
opsi; jika satu opsi tidak berhasil, opsi lain digunakan sampai berhasil.
Kekuasaan atau otoritas adalah metode kedua. Dalam metode ini, orang yang
memiliki kekuasaan akan secara langsung menerima pendapat mereka tanpa

2
harus membuktikan kebenarannya. Metode ketiga didasarkan pada
pengalaman pribadi, dan metode terakhir didasarkan pada pikiran.
2) Cara ilmiah atau modern
Metode baru untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih logis,
sistematis, dan ilmiah dikenal sebagai metodologi penelitian atau metode
penelitian ilmiah.
e. Penilaian Tingkat Pengetahuan
Alfarizi (2022) menyatakan bahwa pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan melakukan penelitian pada subjek penelitian yang diukur
dengan wawancara atau angket. Selain itu, pengukuran pengetahuan termasuk
dalam tingkat evaluasi pengetahuan (Alfarizi, 2022).
Untuk mengukur tingkat pengetahuan dapat digunakan rumus :

Yang kemudian tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 3 yaitu :


(a) Kurang, bila responden menjawab <56%
(b) Cukup, bila responden menjawab 56-75%
(c) Baik, bila responden menjawab 76-100%
(Mulyani, 2018)
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Susanti (2019), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
diantaranya (Susanti, 2019) :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok serta upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan
pelatihan. Ini terjadi di dalam dan di luar sekolah, baik formal maupun non-
formal, dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar: semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah mereka
mendapatkan informasi. Orang-orang dengan pendidikan tinggi cenderung
mendapatkan informasi dari orang lain dan dari media massa.
Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
tahapan pendidikan ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Tingkat

2
pendidikan adalah tingkat yang diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan
formal (Lubis, 2019). Tingkat Pendidikan formal terdiri atas:
 Pendidikan dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang dibutuhkan untuk
melanjutkan ke pendidikan menengah. Ini dapat berupa Sekolah Dasar
(SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sebanding, Sekolah
Menengah Pertama (SMP), atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
 Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah adalah lanjutan dari pendidikan dasar dan
terdiri dari pendidikan menengah umum dan kejuruan. Ini terdiri dari
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
antara lain, dan bentuk pendidikan menengah lainnya.
 Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah tingkat pendidikan setelah sekolah menengah
yang mencakup program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor
yang ditawarkan oleh perguruan tinggi.
2) Informasi/ media massa
Informasi merupakan sesuatu yang dapat diketahui namun ada pula
yang menekankan informasi sebagai transfer ilmu pengetahuan. Selain itu,
informasi juga dapat diartikan sebagai suatu teknik pengumpulan, penyiapan,
penyimpanan, pengolahan, pengkomunikasian, analisis, dan penyebaran
informasi untuk tujuan tertentu.
3) Sosial, budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan masyarakat tanpa memikirkan
apakah yang dilakukannya baik atau buruk. Dengan cara ini, seseorang akan
menambah pengetahuannya meskipun tidak. Status ekonomi seseorang juga
akan menentukan tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan seseorang terdiri dari segala sesuatu yang ada di
sekitarnya, baik fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan ini
mempengaruhi bagaimana pengetahuan masuk ke dalamnya, baik karena

2
interaksi timbal balik maupun tidak, dan bagaimana pengetahuan diproses
oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu.
6) Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola piker seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

g. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kurang Energi Kronis


Pengetahuan sebagai salah satu yang mempengaruhi pengambilan
keputusan ibu. Ibu dengan pengetahuan baik cenderung akan memberikan
asupan gizi yang mencukupi untuk kebutuhan dirinya dan janin selama
kehamilan (Mulyani, 2018).
Pengetahuan tentang gizi pada masa kehamilan sangat diperlukan agar
dapat merencanakan makanan yang sehat dan bermanfaat, dan mengatur
makanan, terutama untuk menangani berbagai keluhan kehamilan pada setiap
trimester.
Pengetahuan dapat mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan.
Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang gizi,
pertimbangan fisiologis lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
kepuasan psikis. Tinggi rendahnya pengetahuan ibu merupakan faktor penting
dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mendapatkan bahan makanan
(Mulyani, 2018).
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi melandasi ibu hamil dalam
mencukupi asupan gizi selama kehamilan. Maka dari itu pengaruh pengetahuan
terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) sangat berperan penting.

2
4. Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil
a. Definisi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita
kekurangan gizi yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada Wanita Usia
Subur (WUS) dan juga pada ibu hamil. KEK ibu hamil ditandai dengan ukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm (Mulyani, 2018).
b. Etiologi
Secara spesifik penyebab kekurangan energi kronis (KEK) adalah akibat
ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran
energi. Yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan pangan secara
musiman atau secara kronis di tingkat rumah tangga, distribusi di dalam rumah
tangga yang tidak proporsional, dan beratnya beban kerja ibu hamil. Selain itu,
beberapa hal penting yang berkaitan dengan status gizi seorang ibu adalah
kehamilan pada usia muda kurang dari 20 tahun, kehamilan dengan jarak yang
pendek dengan kehamilan sebelumnya, kehamilan terlalu sering, serta kehamilan
pada usia terlalu tua diatas 35 tahun (Mulyani, 2018).
c. Pathogenesis
Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari faktor lingkungann dan
faktor manusia yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka
simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila
keadaan ini berlangsung lama maka asupan zat gizi akan habis dan akhirnya
terjadi kemerosotan jaringan (Mulyani, 2018).

5. Penilaian Status Gizi


Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan du acara yaitu pengukuran
secara langsung dan pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran langsung yaitu
dengan pemeriksaan antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Sedangkan
pengukuran secara tidak langsung yaitu dengan survey konsumsi.
Penilaian status gizi ibu hamil dengan KEK yaitu :
a. Lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil <23,5 cm
b. Berat badan sebelum hamil <42 kg
c. Tinggi badan ibu hamil <145 cm
d. IMT sebelum hamil <17,00

2
e. Ibu menderita anemia (Hb <11 gr/dL)

Untuk pemeriksaan status gizi ibu hamil digunakan pemeriksaan :


a. Berat Badan
Proses biologik yang terjadi selama kehamilan ditandai dengan
pertumbuhan berat badan yang berasal dari beberapa komponen. Perubahan
yang terjadi selama kehamilan terukur dalam kenaikan berat badan ibu. Untuk
itu agar bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal (lahir hidup, cukup bulan
dan berat lahir cukup), membutuhkan energi dan zat gizi optimal yang diperoleh
melalui ibu. Ibu hamil dengan cukup energi akan naik berat badannya sesuai
umur kehamilan dan bayi lahir sehat.
Apabila proses kehamilan diawali dengan kondisi gizi kurang, maka
kenaikan berat badan selama hamil harus juga mempertimbangkan deficit berat
badan, artinya kenaikan berat badan pada ibu hamil KEK harus lebih besar
dibandingkan ibu hamil normal. Berikut kenaikan berat badan selama hamil
berdasarkan IMT (Indeks Masa Tubuh) :
1) Gizi kurang (IMT <18,5)
2) Normal (IMT 18,5-24,9)
3) Kelebihan BB (25-29,9)
4) Obesitas (>30)
b. Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilakukan untuk megukur status gizi
sebelum kehamilan, tinggi badan ibu hamil minimal 145 cm, jika tinggi ibu hamil
<145 cm maka termasuk faktor resiko kehamilan (Mulyani, 2018).
c. Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) ppada kelompok usia subur
(WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan
oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko kekurangan energi
kronis (KEK). Yang dimaksud wanita usia subur adalah wanita dalam rentang
usia 15-45 tahun (Mulyani, 2018).
Tujuan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) diantaranya :
1) Mengetahui resiko kekurangan energi kronis
Tujuan ini baik untuk ibu hamil maupun calon ibu, untuk mencegah resiko
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)

2
2) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
3) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat
Ditujukan agar masyarakat lebih berperan dalam pencegahan dan
penanggulangan KEK
4) Meningkatkan peran lintas sectoral dalam upaya perbaikan gizi WUS yang
menderita KEK
5) Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran yang menderita
KEK
Ambang batas lingkar lengan atas WUS dengan resiko KEK di Indonesia
adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka resiko
menalami KEK, dan diperkirakan akanmelahirkan berat bayi lahir rendah.

Cara mengukur LILA adalah sebagai berikut :


1) Tetapkan posisi bahu dan siku
2) Letakkan pita antara bahu dan siku
3) Tentukan titik tengah lengan
4) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
5) Pita jangan terlalu ketat
6) Pita jangan terlalu longgar
Cara pembacaan skala yang benar dalam pengukuran LILA adalah
pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku bagian tangan non
dominan, lengan harus posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau kencang dan alat ukur dalam keadaan baik.

6. Faktor-Faktor Penyebab yang Mempengaruhi KEK pada Ibu Hamil


Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil yaitu penyebab langsug, penyebab tidak langsung, masalah
utama dan masalah dasar. Faktor penyebab langsung yaitu konsumsi gizi, penyakit,
persediaan makanan, pola asuh, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Sedangkan faktor penyebab tidak langsungnya adalah pendidikan, pengetahuan,
ketrampilan. Kemudian masalah utama meliputi pemberdayaan wanita,
pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan. Selanjutnya masalah
dasarnya adalah krisis ekonomi, politik dan sosial (Mulyani, 2018).

2
Berikut penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kekurangan
energi kronis pada ibu hamil :

a. Faktor Langsung
1) Konsumsi Gizi
Seorang wanita hamil membuthkan asupan gizi yang cukup untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya. Jika ibu hamil mengalami kekurangan
asupan gizi, maka akan menyebabkan kelainan pada janin yang
dikandungnya. Begiutpun sebaliknya, jika ibu mengalami kelebihan asupan
gizi maka akan berpengaruh pada pertumbuhan janin.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi ibu hamil terus bertambah seiring
dengan berbagai perubahan yang menyertainya. Ketidakmampuan seorang
ibu hamil untuk mencukupi asupan gizi akan berdampak pada berat bayi
yang akan dilahirkan. Mengingat ibu hamil memerlukan nutrisi lebih banyak
untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu maupun janin.
2) Penyakit
Meskipun kondisi tubuh tidak sehat, asupan gizi harus tetap dipenuhi,
karena ada hubungan yang sangat erat antara infeksi (bakteri, virus dan
parasite) dengan malnutrisi. Mereka menekankan interaksi yang sinergis
antara malnutrisi dengan infeksi penyakit, dan juga infeksi yang akan
mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi. Mekanisme
patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri maupun
Bersama, yaitu :
1) Penurunan asupan gizi akibat kekurangan nafsu makan, menurunnya
absorpsi, dan kebiasaan mengurangi makanan pada saat sakit
2) Peningkatan kehilangan cairan/ zat gizi akibat diare, mual/ muntah dan
perdarahan yang terus-menerus
3) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit
dan parasite yang terdapat dalam tubuh.

b. Faktor Tidak Langsung


1) Pendidikan
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur
penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizinya karena tingkat pendidikan

2
yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang
dimiliki menjadi lebih baik. Masalah gizi sering timbul karena ketidaktahuan
atau kurang informasi tentang gizi yang tidak memenuhi. Seseorang dengan
pendidikan rendah belum tentu kurang mampu menyusun makanan yang
memenuhi persyaratan gizi dibandingkan dengan orang lain yang
pendidikannya lebih tinggi. Karena sekalipun berpendidikan rendah, kalau
orang tersebut rajin mendengarkan atau melihat informasi mengenai gizi,
maka pengetahuannya akan lebih baik.
Perlu dipertimbangkan bahawa faktor tingkat pendidikan turut pula
menentukan mudah tidaknya seorang menyerap dan memahami pengetahuan
gizi yang mereka peroleh. Hal ini bisa dijadikan landasan untuk
membedakan metode penyuluhan yang tepat. Dalam kepentingan gizi
keluarga, pendidikan sangat diperlukan agar seseorang lebih tanggap
terhadap adanya masalah gizi di dalam keluarga dan bisa mengambil
tindakan sesegera mungkin.
Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran agar masyarakat
mau melakukan tindakan-tindakan untuk memlihara (mengatasi masalah-
masalah) dan meningkatkan kesehatannya. Perubahan atau tindakan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ini didasarkan pada pengetahuan
dan kesadaran, sehingga perilaku kesehatan tersebut dapat berlangsung lama,
perubahan perilaku melalui proses pembelajaran pada umumnya
memerlukan waktu yang lama.
2) Pengetahuan
Pengetahuan tentang gizi akan mempengaruhi dalam memilih makanan
dimana hal ini merupakan salah satu dari perilaku kesehatan, menurut teori
Bloom, salah satu tingkataan ranah perilaku adalah pengetahuan.
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dll). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan indera penglihatan.
Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang ibu akan mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya.

3
Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi

3
yang cukup bagi bayinya. Hal ini terlebih lagi kalau seorang ibu tersebut
memasuki trimester 1, terasa mual dan muntah. Walaupun dalam kondisi
yang demikian jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik makai a akan
berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya.
Pengetahuan akan mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan.
Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang gizi,
pertimbangan fisiologis lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
kepuasan psikis. Tingi rendahnya pengetahuan ibu merupakan faktor
penting. Karena mempengaruhi kemampuan ibu dalam mengelola sumber
daya yang ada untuk mendapatkan bahan makanan.
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan,
sikap terhadap makanan dan praktek-praktek pengetahuan tetang nutrisi
melandasi pemilihan makanan. pendidikan formal dari ibu rumah tangga
sering kali mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-
pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan
bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi
dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha untuk memilih makanan
yang bernilai nutrisi makin meningkat, ibu-ibu rumah tangga yang
mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi
daripada yang kurang bergizi.
Pentingnya pengetahuan gizi terhadap konsumsi didasari atas tiga
kenyataan :
a. Status gizi yang cukup sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan
b. Setiap orang hanya akan cukup gizi yang diperlukan jika makanan yang
dimakan mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan gizi
c. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat
belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi
3) Persediaan Makanan
Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup
diperoleh melalui produksi pangan dalam negeri yaitu upaya pertaian dalam
menghasilkan bahan makanan pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, dan buah-
buahan komposisi zat gizi.

3
4) Pola Asuh
Pada umumnya, wanita lebih memperhatikan keluarga daripada saat ibu
hamil. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan,
tahayul, mitos, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi
makanan menjadi rendah.
5) Kesehatan Lingkungan dan Pelayanan Kesehatan
Ekologi dalam bahasa Greek adalah oikos yang artinya adalah rumah.
Banyak faktor dan kekuatan yang berasal dari rumah keluarga, dimana disini
terjadi proses interelasi dalam suatu system biologic yang bersifat sangat
kompleks sehingga kemungkinan besar akan memproduksi penyakit. Hal-hal
yang menyebabkan terjadinya malnutrisi adalah banyak variasi, tingkat dan
kombinasi. Keadaan ini sering kali komplikasi penyakit TBC, parasite usus,
atau sepsis kulit. Pada kenyataanya, telah diketahui bahwa terdapat suatu
sinergi antara malnutrisi dengan infeksi. Umumnya keadaan serius pada
malnutrisi terjadi karena masing-masing komponen bekerja bersama-sama
dan tidak sendiri. Keadaan ini dapat digambarkan secara epidemiologi
sebagai variabel triad yang merupakan tiga faktor yang mempengaruhi
kejadian penyakit malnutrisi yaitu host, agent, dan lingkungan.
Pelayanan kesehatan untuk memantau status gizi ibu hamil. Saat hamil
harus melakukan kunjungan ANC ke tenaga kesehatan, karena kenaikan
berat badan perlu diperhatikan, jangan sampai ibu hamil menjadi terlalu
gemuk untuk menghindarkan kesulitan saat melahirkan. Sebaliknya jangan
sampai terlalu kurus karena dapat membahayakan keselamatan diri dan juga
janin yang dikandungnya. Adapun pemeriksaan kehamilan minimal
dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II, dan 2 kali pada trimester III.
c. Masalah Utama
1) Pemberdayaan Wanita
Pemberdayaan wanita adalah usaha sistematis dan terencana untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat. Pemberdayaan wanita sebagai sumber daya insani, potensi yang
dimiliki wanita dalam hal kualitas maupun kuantitas. Namun kenyataan
masih dijumpai bahwa status dan peranan wanita dalam masyarakat masih
bersifat subordinat dan belum sebagai mitra yang sejajar. Selain itu

3
banyak realita

3
yang berkembang di masyarakat dimana adanya sikap dan tindakan
diskriminatif terhadap wanita sebagai jenis kelamin yang lebih rendah.
Dalam struktur keluarga mengenai hal pangan, ada budaya yang
memprioritaskan anggota keluarga tertentu untuk mengkonsumsi hidangan
keluarga yang telah disiapkan yaiyu umumnya kepala keluarga. Anggota
keluarga lainnya menempati urutan prioritas terbawah adalah ibu-ibu rumah
tangga. Padahal ibu rumah tangga yang dalam keadaan hamil merupakan
salah satu kelompok yang tergolong rawan gizi.
2) Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk usia 30-59 tahun yang tidak
mempunyai pekerjaan (tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan).
Ada hubungan yang erat antara inflasi dan pengangguran. Kenaikan
laju inflasi dan pengangguran tidak hanya memberi dampak yang buruk bagi
sektor kesehatan, hubungan inflasi terhadap masyarakat di sektor kesehatan
yaitu :
(a) Menurunnya kualitas gizi masyarakat
Banyaknya masyarakat yang menganggur akibat laju inflasi yang
terus-menerus menyebabkan konsumsi terhadap makanan yang sehat dan
bergizi menjadi berkurang. Daya beli terhadap makanan sehat yang
rendah membuat masyarakat cenderung akan memakan makanan kurang
bergizi yang mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas gizi
masyarakat.
(b) Masyarakat cenderung mengabaikan perilaku sehat dan menurunnya
kesehatan lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung terciptanya
masyarakat yang sehat. Banyaknya masyarakat yang menganggur akibat
laju inflasi secara terus-menerus menyebabkan masyarakat akan
melakukan apa saja untuk bertahan hidup, sehingga masyarakat
cenderung mengabaikan perilaku sehat dengan memperhatikan
lingkungan sekitar. Akibat terjadinya sanitasi lingkungan yang kurang,
pemukiman kumuh, serta pencemaran lingkungan.
(c) Terjadi kesenjangan di masyarakat akibat pelayanan kesehatan tidak
merata
Tingkat pengangguran dan kenaikan harga pelayanan kesehatan yang

3
melebihi pendapatan, berakibat pada terjadinya kesenjangan di

3
masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin sedikitnya masyarakat yang
dapat merasakan pelayanan kesehatan dengan kualitas yang memadai.
3) Inflasi
Inflasi adalah suatu periode ketika harga-harga naik secara umum atau
kemerosotan nilai mata uang. Di Indonesia, BPS (Badan Pusat Statistik)
bertugas melakukan survey dan melakukan perhitungan inflasi, BPS
menggunakan indicator IHK (Indeks Harga Konsemun) untuk mengukur
kemerosotan nilai uang, Indeks Harga Konsumen tersebut adalah :
(a) Kelompok bahan makanan seperti beras, bawang merah, dll
(b) Kelompok makanan jadi, makanan kemasan, dll
(c) Kelompok perumahan seperti tarif listrik, air, gas, dll
(d) Kelompok sandang, pakaian, sepatu
(e) Kelompok kesehatan
(f) Kelompok pendidikan
(g) Kelompok transportasi dan komunikasi
4) Kekurangan Pangan dan Kemiskinan
Secara spesifik penyebab kekurangan energi kronis (KEK) adalah
akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan
dan pengeluaran energi. Yang sering terjadi adalah adanya ketidaktersediaan
pangan secara musiman atau secara kronis di tingkat rumah tangga.
Untuk masalah kelaparan, beberapa tempat di belahan dunia terdapat
perbedaan yang mencolok satu dengan yang lain sehingga menimbulkan
kesengsaraan hidup dan orang terbuang karena malnutrisi. Jika kejadian pada
manusia yang menderita luas, hal itu akan melibatkan cara ukur. Ada
beberapa pertanyaan yang timbul yang perlu diajukan untuk mengukur
masalah, yaitu : berapa jumlah yang menderita, malnutrisi, dimana
kejadiannya, penyebab malnutrisi, kemskinan, kekuatan, populasi dan
politik.
d. Masalah Dasar
1) Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial
Pengaruh krisis ekonomi terhadap kesehatan masyarakat banyak macam.
Beberapa diantaranya yang dinilai mempunyai makna yang penting adalah :
(a) Menurunnya status gizi masyarakat
(b) Menurunnya akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
(c) Menurunnya perhatian terhadap lingkungan
3
(d) Menurunnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan yang
mendukung kesehatan
(e) Mangabaikan perilaku sehat
(f) Munculnya masalah kesehatan lain

7. Dampak Kekurangan Energi Kronis (KEK)


Ibu yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) selama kehamilan,
dapat berpengaruh pada kesehatan ibu maupun berdampak pada janin yang
dikandungnya, berikut beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain:
e. Terhadap Ibu
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
antara lain : anemia, perdarahan dalam masa kehamilan, berat badan tidak
bertambah secara normal, iibu lemah dan kurang nafsu makan serta
kemungkinan terkena penyakit infeksi.
f. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
g. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan keguguran (abortus), bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam
kandungan/ IUFD), lahir dengan berat badan lahir rendah, serta stunting
(Mulyani, 2018).

8. Pencegahan KEK pada Ibu Hamil


Menurut Ariani (2022) cara pencegahan KEK adalah meningkatkan konsumsi
makanan bergizi yaitu: makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari
bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (
sayuran bewarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur sayuran dan
buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, singkong, bayam,
jambu, tomat, jeruk,dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapanzat besi dalam usus, serta menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
dengan minum tablet penambah darah(Ariani, 2022).

3
9. Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian
Kekuragan Energi Kronis (KEK)
Dalam penelitian Pregnant Women’s Knowledge of Chronic Energy Deficiency
with Economic Status dikemukakan bahwa setelah diberika penyuluhan,
pengetahuan ibu hamil tentang kurang energi kronik meningkat, dan terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kurang energi
kronik dengan status ekonomi (Munir, 2022b).
Hubungan status ekonomi dengan kejadian kekurangan energi kronis terjadi
karena pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah biasanya sebagian besar
pendapatan akan dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Status ekonomi
keluarga akan menentukan jenis makanan yang akan dibeli, semakin tinggi
pendapatan, maka semakin banyak pemenuhan kebutuhan pangan. Status ekonomi
dapat mempengaruhi proses kehamilan yang berhubungan dengan kemiskinan,
kurangnya hygiene dan sanitasi, masalah kesehatan dan rendahnya tingkat
Pendidikan, perbaikan rumah tangga yang baik dapat meningkatkan status gizi
karena peningkatan pendapatan yang mungkin dapat mereka beli.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi ibu
hamil, kurangnya pengetahuan dan persepsi yang salah tentang kebutuhan makanan
dan nilai makanan juga dapat mempengaruhi status gizi seseorang yang tentu saja
akan berdampak pada kekurangan energi kronis pada ibu hamil.
Pengetahuan tentang pemenuhan zat gizi merupakan dasar terbentuknya sikap
dalam memenuhi kebutuhan gizi. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan. Pengetahuan tentang gizi
yang dimiliki oleh ibu akan mempengaruhi perilaku ibu hamil, ibu dengan
pengetahuan gizi yang baik kemungkinan besar akan memberikan asupan gizi yang
cukup.

F. Kerangka Konseptual
Konsep adalah sebuah gagasan dan buka ide tunggal yang merupakan suatu system
atau jaringan konsep yang terkait dengan konsep lain yang membentuk suatu makna.
Kerangka konsep disusun dari sekumpulan ide dan teori yang membantu peneliti
mengidentifikasi masalah penelitian, membingkai pertanyaan, dan menemukan literature
yang sesuai. Dapat disimpulkan kerangka konsep adalah panduan untuk penelitian empiris
dalam menetapkan
3
pertanyaann spesifik dan strategi untuk mengeksplorasi permasalahan penelitian. Kerangka
konsep berisikan seperangkat variable dan hubungan yang harus diperiksa untuk
memenuhi suatu fenomena (Utarini et al., 2022).
Semakin tinggi status ekonomi seseorang maka pemenuhan kebutuhan asupan gizi
tercukupi sehingga kecil resiko terjadinya KEK, namun sebaliknya jika status ekonomi
rendah maka kemungkinan terjadinya KEK lebih tinggi. Sedangkan semakin baik
pengetahuan seseorang tentang gizi, maka pemenuhan gizi selama hamil akan
diperhatikan, sehingga kejadian KEK lebih minimal. Dengan demikian status ekonomi dan
pengetahuan, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kekurangan energi
kronis (KEK).
Berdasarkan uraian diatas, maka keterkaitan hubungan status ekonomi (X1),
pengetahuan ibu hamil (X2) dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK), dapat
dibuat kerangka konseptual sebagai berikut :

4
Gambar 2.1

Status Ekonomi (X1)

Pendapatan :
1. Kelas Bawah (<UMR)
Ibu Hamil di Wilker 2. Kelas Menengah (UMR) Kekurangan Energi Kronis
3. Kelas Atas (>UMR) (KEK) (Y)

KEK (LILA <23,5 cm)


Tidak KEK (LILA >23,5 cm)
Pengetahuan (X2) tentang gizi dan KEK

Tingkatan kategori pengetahuan :


1.Kurang (<56%) 2.Cukup (56-75%) 3.Baik (76-100%)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Status Ekonomi dengan


Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK)
di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo, Toli-Toli, Sulawesi Tengah

4
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat sementara terhadap suatu maslaah
penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris (hipotesis
berasal dari kata hypo yang berarti dibawah dan thesa yang berarti kebenaran) (Hasan,
2022).
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan konsep teori yang telah
dikemukakan diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 diterima : Tidak ada hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap
kejadian kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas
Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

Menurut Rapingah et al. (2022), Metodologi penelitian mengacu kepada desain yang
direncanakan untuk mengumpulkan data dan prosedur analisis untuk menyelidiki
permasalahan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi desain penelitian,
kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling, identifikasi variabel, definisi operasional,
lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengambilan dan pengumpulan data, cara analisis data,
masalah etika, serta keterbatasan penelitian (Rapingah et al., 2022).

A. Desain Penelitian
Menurut Universitas Pendidikan Ganesha (2019), desain penelitian yaitu strategi
yang dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset
dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisis apa yang menjadi
focus peneliti (Universitas Pendidikan Ganesha, 2019). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian Analitik Observasional, yaitu rancangan penelitian yang digunakan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana
bentuk hubungan dapat: perbedaan, hubungan atau pengaruh hanya dilakukan sekali untuk
masing-masing variabel penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi, tanpa
memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti (Universitas Pendidikan Ganesha,
2019).
Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam penenlitian ini adalah
pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan observasi sekali
saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
penelitian (Susanti, 2019).

B. Kerangka Kerja
Kerangka kerja ini berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Untuk memudahkan dalam penyusunan
penelitian, maka perlu adanya susunan kerangka kerja yang jelas langkah-langkah
penyelesaiannya (Taher & Nurhikmah, 2022). Berikut merupakan kerangka kerja
penelitian yang digunakan sebagai berikut :

4
Populasi
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Toli- Toli, Sulawesi Tengah (01 November - 30 Desember 2023) sejumlah

Total sampling

Sampel
31

Pengumpulan Data
Variabel Independent Status Ekonomi
Variabel
(kuesioner)
Independen Pengetahuan (kuesioner)
Variabel Dependent KEK
(observasi)

Pengolahan data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa data dan Interpretasi Data
menggunakan uji statistik Chi-Square

Hasil

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu
Kesimpulan
Hamil terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja
Puskesmas Basidondo, Toli-Toli, Sulawesi Tengah.

4
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Menurut Susanti (2019), populasi adalah keseluruhan yang terdiri atas objek/
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulan (Susanti, 2019). Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Toli-Toli,
Sulawesi Tengah pada 01 November sampai 30 Desember 2023, sejumlah 31 ibu hamil.
2. Sampling
Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah proses dan cara mengambil
sampel untuk menduga keadaan suatu populasi (Binus University, 2022).
Dalam pengambilan sampel (sampling), peneliti menggunakan teknik total
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana besar sampel sama dengan
populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari
100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi dan
dipilih menggunakan teknik tertentu (Susanti, 2019). Penelitian ini memiliki jumlah
sampel 31 responden, dimana jumlah nya sama dengan populasi karena menggunakan
teknik sampling total sampling.

D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu (Jufrizen &
Intan, 2021).
1. Variabel Independen
Variael independent (variabel bebas) disebut juga “treatmen” atau variabel
eksperimen. Variabel ini mempengaruhi variabel lain dan menyebabkan perubahan atau
berkontribusi terhadap outcome. Variabel independen merupakan variabel yang nilainya
menentukan variabel lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/
terikat (Siregar et al., 2022).
Variabel Independen pada penelitian ini adalah status ekonomi dan pengetahuan
ibu hamil.

4
2. Variabel Dependen
Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.
Dengan kata lain variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat dari adanya variabel bebas. Variabel dependent (variabel tergantung) merupakan
variabel outcome sebagai efek atau pengaruh dari variabel independent (Siregar et al.,
2022).
Variabel dependen penelitian ini adalah kejadian kekurangan energi kronis (KEK).

E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Susanti, 2019). Pada penelitian
ini yang menjadi objek penelitian adalah status ekonomi (X1) dan pengetahuan (X2)
sebagai variabel bebas dan kejadian KEK (Y) sebagai variabel terkait. Definisi operasional
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Parameter / Alat Ukur Skala Kategori
Indikator Data
Independent : Kemampuan untuk Pendapatan : Kuesioner Ordinal Skor jawaban :
Status memenuhi segala kebutuhan 1. Kelas Bawah 3 : Kelas Atas
ekonomi anggota keluarga (Ariani, (<UMR) 2 : Kelas Menengah
2022) 2. Kelas Menengah 1 : Kelas Bawah
(UMR)
3. Kelas Atas
(>UMR)
Independent : Pengetahuan adalah hasil Pengetahuan tentang Kuesioner Ordinal Skor jawaban kuesioner :
Pengetahuan dari tahu dimana seseorang gizi dan KEK dengan 10 1 = Benar
telah belajar atau mendapat pertanyaan. 0 = Salah
informasi (Susanti, 2019)
Skor Kategori Pengetahuan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Dependent : KEK adalah keadaan dimana KEK : LILA <23,5 Observasi Ordinal 2 = Tidak KEK
Kejadian KEK ibu menderita kekurangan cm (Apabila LILA >23,5 cm)
gizi yang berlangsung 1 = KEK

4
menahun (kronis) yang Tidak KEK : LILA (Apabila LILA < 23,5 cm)
mengakibatkan timbulnya >23,5 cm (Mulyani, 2018)
gangguan kesehatan pada ibu
(Mulyani, 2018)

5
F. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Toli-Toli, Sulawesi Tengah.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 01 November sampai 30 Desember 2023.

G. Metode Pengumpulan Data


1. Data Penelitian
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli atau tidak melalui media perantara. Dalam penelitian ini menggunakan
data primer berupa observasi dan wawancara pada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang didapatkan dalam
pengumpulan data, diataranya data yang diperoleh dari buku referensi, jurnal
penelitian dan lain sebagainya. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data dinas
kesehatan provinsi Sulawesi Tengah dan data Puskesmas Basidondo berupa jumlah
ibu hamil yang megalami KEK serta buku referensi, jurnal penelitian terdahulu.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan
bahan nyata yang digunakan dalam penelitian (Susanti, 2019). Instrumen merupakan alat
ukur yang digunakan peneliti pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Pada
penelitian ini pengumpulan data diperoleh dari pengukuran status ekonomi dengan
menggunakan kuesioner dan kejadian KEK dengan lembar observasi.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Meminta ijin kepada Kepala Puskesmas Puskesmas Basidondo.
2. Memberikan informed consent kepada responden dan menerangkan maksud dan tujuan
penelitian, yang dilakukan di posyandu ibu hamil setiap desa sejumlah 4 desa (7
posyandu). Pelaksanaan penelitian ini di bantu oleh Martini (di posyandu Anggrek 3)
dan Wahdania (di posyandu Galandau).
3. Jika disetujui dilakukan pemberian kuesioner kepada responden.

5
4. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data.

H. Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data meliputi beberapa langkah sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah mengkaji dan meneliti kembali data yang akan dipakai apakah sudah
baik dan dipersiapkan untuk proses berikutnya.
b. Coding
Coding atau pengkodean angket dalam penelitian yaitu memberikan kode berupa angka
pada setiap jawaban dalam kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk
memudahkan dalam memasukkan data. Kuesioner akan dibagi menjadi 3 kategori
yaitu :

Tabel 3.2 Kode Variabel yang digunakan dalam penelitian ini


Variabel Kategori Kode
kurang dari UMR 1
Status ekonomi
UMR 2
Cukup 1
Pengetahuan
Baik 2
KEK 1
Status KEK
Tidak KEK 2

c. Scoring
Menurut Kamaruddin et al. (2023), scoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban
yang dikumpulkan peniliti dari instrumen yang telah disebarkan (Kamaruddin et al.,
2023). Dalam penelitian ini terdapat 3 pertanyaan yaitu untuk status ekonomi,
pengetahuan dan kejadian KEK. Dimana setiap item memiliki skor yang berbeda-beda.
Dalam kuesioner di bagian karakteristik reponden mencakup data umum yang memuat
umur responden, usia kehamilan, Pendidikan, alamat, agama, suku, pekerjaan dan juga
penghasilan. Bagian form status KEK meliputi ukuran LILA dan status KEK.
Sedangkan di lembar kedua terdapat 10 pertanyaan tentang gizi (5 pertanyaan) dan
KEK (5 pertanyaan). Berikut sajian scoring yang di gunakan dalam penelitian ini :

5
Tabel 3.3 Tabel Scoring yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel Kategori Skor
Status ekonomi/ kurang dari UMR 1
Penghasilan UMR 2
KEK 1
Status KEK
Tidak KEK 2
Jawaban tepat 1
Pengetahuan
Jawaban tidak tepat 0

Dari 10 pertanyaan tentang gizi dan KEK untuk menguji seberapa jauh
pengetahuan responden, kemudian skor di jumlahkan. Dari skor yang didapatkan
kemudian dilakukan klasifikasi dalam bentuk presentase dengan rumus :

100%

Keterangan :
N = nilai yang didapat
Sp = skor yang didapat
Sm = skor maksimal.

d. Tabulating
Setelah tahap skoring, hasil ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah
dilihat (menjadi kode lalu disusun dan dikelompokkan ke dalam table-tabel). Mencatat
skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh (Kamaruddin
et al., 2023).
Penelitian ini mengolah data atau membuat rekapan data tabulasi menggunakan
aplikasi excel, dimana dalam input data tabulasi menggunakan kode-kode sesuai dengan
ketentuan diatas. Selain itu data juga telah dilakukan scoring.
e. Interpretasi Data
Interpretasi data yaitu untuk mendeskripsikan data yang telah diperoleh melalui
beberapa tahap tersebut, serta dianalisis untuk memberikan gambaran terhadap data atau
informasi yang di dapat dari para responden yang dijadikan sampel penelitian.

5
H. Analisis Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data (Salam, 2023).
1. Analisis Univariat
Analisis uivariat yang dilakukan terhadap variabel, dari hasil yang diperoleh dalam
penelitian, pada umumnya dari hasil analisis menghasilkan distribusi dan persentase
dari variabel yang ada, dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan
proporsi. Dalam penelitian ini, analisis univariat mendeskripsikan status ekonomi,
pengetahuan dan KEK.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk melihat antara dua variabel, yaitu variabel terikat
dan variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis bivariat menghubungkan status
ekonomi dan pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK)
di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel, dilakukan uji statistik Chi-Square
menggunakan Statistical Product and Solution Service (SPSS) untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang
berskala nominal (Asari et al., 2023).
Penelitian ini memiliki variable independent (status ekonomi, pengetahun) dan
variable dependent (KEK), berskala kategorik yaitu ordinal (status ekonomi,
pengetahuan, KEK, selain itu sebagai data umum (umur, tingkat pendidikan, usia
kehamilan) dan skala nominal (pekerjaan pada data umum), menggunakan komparatif
untuk jenis hipotesisnya dan menggunakan tabel kontingensi 2x2 dan tabel kontingensi
2x3 (usia kehamilan >< pengetahuan), sehingga sesuai hal tersebut maka peneliti
menggunakan uji chi square dalam analisis data. Dalam proses analisis ditemukan tabel
kontingensi 2x2 (status ekonomi >< KEK) tidak memenuhi syarat yaitu adanya kotak
yang expected count bernilai kurang dari 5 maka menggunakan uji fisher exact test.
Ditemukan pula pada tabel kontingensi 2x3 (usia kehamilan >< pengetahuan) tidak
memenuhi syarat yaitu jumlah kotak yang expected count nya kurang dari 5 terdapat
lebih dari 25%, maka digunakan uji man whitney.

5
Untuk mengetahui korelasi antar variable menggunakan spearman dengan kategori
rentang nilai diantaranya sebagai berikut :
a. hubungan sangat lemah : 0,00 - 0,25
b. hubungan cukup : 0,26 - 0,50
c. hubungan kuat : 0,51 - 0,75
d. hubungan sangat kuat : 0,76 - 0,99
e. hubungan sempurna : 1,00

Sedangkan untuk mengetahui derajat tingkat hubungan menggunakan koefisien korelasi


berikut pengkategoriannya :
a. hubungan sangat lemah : 0,00 – 0,199
b. hubungan lemah : 0,20 – 0,399
c. hubungan sedang/cukup : 0,40 – 0,599
d. hubungan kuat : 0,60 – 0,799
e. hubungan sangat kuat : 0,80 – 1,00

I. Etika penelitian
Etika penelitian adalah pertimbangan rasional mengenai kewajiban-kewajiban moral
seorang peneliti atas apa yang dikerjakannya dalam penelitian, publikasi, dan
pengabdiannya kepada masyarakat. Etika penelitian diperlukan untuk menghindari
terjadinya tindakan yang tidak etis dalam melakukan penelitian, maka dilakukan prinsip-
prinsip sebagai berikut(Fatimah, 2020):
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Menurut Fatimah (2020), lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai
penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh
responden, dan resiko yang mungkin terjadi. Pernyataan dalam lembar persetujuan jelas
dan mudah dipahami sehingga respondent ahu bagaimana pnelitian ini dijalankan.
Untuk responden yang bersedia maka mengisi dan menandatangani lembar persetujuan
secara sukarela (Fatimah, 2020)
2. Anonimitas (Anomnity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak akan menentukan nama
responden pada lembar pengumpulan data. Cukup dengan memberi kode pada masing-
masing lembar tersebut (Fatimah, 2020).

5
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian
berdasarkan data individual, namun data dilaporkan berdasarkan kelompok (Fatimah,
2020).

5
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan status ekonomi dan
pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) di wilayah kerja
Puskesmas Basidondo, Tolitoli, Sulawesi Tengah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01
November sampai 30 Desember 2023 dengan jumlah responden 31 ibu hamil, pengambilan
data (wawancara menggunakan kuesioner) dilakukan di 7 posyandu wilayah kerja dan di
Puskesmas Basidondo. Tanggal dilaksanakannya yaitu tanggal 1, 7, 11, 13, 17, 19, 24, 28
November dan 30 Desember. Pelaksanaan penelitian ini di bantu oleh Martini (di posyandu
Anggrek 3) dan Wahdania (di posyandu Galandau). Penyajian hasil penelitian dibagi menjadi
3 yaitu :
a. Deskripsi lokasi penelitian
a. Karakteristik Responden / data umum, meliputi umur dan pendidikan
b. Karakteristik Variabel/ data khusus, meliputi status ekonomi, pengetahuan ibu hamil
mengenai gizi, kejadian KEK serta hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil
dengan kejadian KEK di wilayah kerja puskesmas Basidondo, Tolitoli, Sulawesi Tengah.
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Basidondo terletak di jalan Trans Sulawesi Desa Labonu kecamatan Basidondo,
Tolitoli, Sulawesi Tengah, Indonesia, denga profil sebagai berikut :
1. Instansi : Puskesmas Basidondo
2. Alamat : Jl. Trans Sulawesi Desa Labounu
3. Email : uptpuskesmasbasidondo@gmail.com
4. Facebook : Puskesmas Basidondo
5. Jumlah SDM : 35 orang

Visi, misi, maklumat, tujuan, standar kualitas pelayanan dan tata nilai Puskesmas
Basidondo yaitu sebagai berikut :
1. Visi
Terwujudnya hidup sehat dan mandiri bagi masyarakat kecamatan Basidondo
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Basidondo
2. Misi
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata

5
c. Mengoptimalkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat

3. Maklumat
Dengan ini, menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan publik sesuai standar
pelayanan dan bertekad untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kualitas
pelayanan. Jika kami tidak menepati janji, kami menerima sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Basidondo.
5. Standar Kualitas Pelayanan
a. Pasien mendapat penanganan sesuai instruksi kerja yang berlaku
b. Pasien mendapat penanganan medis sesuai panduan pengobatan Puskesmas
c. Pasien mendapat pelayanan sesuai standar waktu penyelesaian pelayanan
6. Tata Nilai
SEJUK
a. Santun : Sopan, sikap terhadap apa yang dilihat, dirasakan dalam situasi dan
kondisi apapun
b. Empati : Melakukan dengan baik, mampu memberikan pelayanan sesuai
harapan dan tampil sepenuh hati untuk memberikan kinerja yang baik
c. Jujur : Mematuhi dan tunduk konsisten terhadap aturan yang berlaku
d. Ulet : Tidak mudah putus asayang disertai kemampuan keras dalam
berusaha mencapai tujuan
e. Kerjasama : Kerjasama lintas program, lintas sektor dan unit terkait.

B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat Karakteristik Responden
a. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Berikut disajikan tabel karakteristik responden berdasarkan kelompok umur
repsonden di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, sebagai berikut :

5
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur Responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Kelompok Umur Frekuensi Persentase (%)
<20 tahun 6 19,4
20-35 tahun 20 64,5
>35 tahun 5 16,1
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan gmabar 4.1 dapat diketahui bahwa sebaran umur reponden


yaitu ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun sejumlah 6 responden (19,4%),
20 responden (64,5%) dengan rentang usia 20-35 tahun dan 5 responden (16,1%)
berusia lebih dari 35 tahun, dengan total responden sebanyak 31 responden.
Responden yang berumur kurang dari 20 tahun melakukan pernikahan
dini, yang dilatarbelakangi faktor ekonomi, lingkungan budaya maupun akibat
kenakalan remaja sehingga terjadi kehamilan tidak diinginkan. Sedangkan
responden yang berusia di atas 35 tahun biasanya dikarenakan tidak efektifnya
program KB karena masih kentalnya kepercayaan seperti banyak anak banyak
rizki, faktor kepercayaan agama maupun dampak dari tidak patuhnya dengan
ketentuan kontrasepsi.
b. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan
Berdasarkan usia kehamilan, karakteristik responden yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Responden di


Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Kategori Usia
Kehamilan Frekuensi Persen (%)
TM 1 (UK < 13 mgg) 4 12,9
TM 2 (UK 13-28 mgg) 16 51,6
TM 3 (UK > 28 mgg) 11 35,5
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

5
Berdasarkan uraian tabel diatas, jumlah responden TM 1 sejumlah 4 (12,9%),
responden TM 2 sebanyak 16 (51,6%) dan responden TM 3 sejumlah 11 (35,5%).
Terdapatnya responden yang berusia kurang dari 20 tahun (kehamilan dini
beresiko) sejumlah 4 responden (12,9%) karena masih tingginya kasus pernikahan
dibawah umur yang dilatarbelakangi berbagai faktor diantaranya seks bebas pada
remaja yang berujung kehamilan tidak diinginkan, selain itu karena pengaruh budaya
setempat dan faktor ekonomi.

c. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Berdasarkan pendidikan terakhir, karakteristik responden yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden


di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Jenjang Pendidikan Frekuensi Persen (%)
Dasar (SD-SMP) 18 58,1
Menengah (SMA) 13 41,9
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan uraian tabel diatas, jumlah responden yang hanya mengenyam


pendidikan dasar sejumlah 18 responden (58,1%), sedangkan responden yang
menamatkan jenjang pendidikan menengah sejumlah 13 responden (41,9%).
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan,
menyebabkan banyak responden yang hanya memiliki jenjang pendidikan dasar,
selain itu karena faktor ekonomi dan akses menuju fasilitas pendidikan yang
masih minim serta jarak tempuh.

6
d. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan, karakteristik responden yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden di


Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Jenis Pekerjaan Frekuensi Persen (%)
IRT 27 87,1
Honorer (guru paud) 4 12,9
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan uraian tabel diatas, jumlah responden sebagai ibu rumah tangga
(IRT) sebanyak 27 (87,1) dan 4 responden (12,9%) berkerja sebagai guru paud/
honorer yang tidak memerlukan ijazah S1 sebagai syarat mengajar paud disini.
Hampir sebagian besar responden sebagai ibu rumah tangga, selain merawat
anak dan memenuhi kebutuhan rumah, responden juga membantu suami di kebun,
untuk memenuhi kebutuhan sumber makanan.

2. Analisis Univariat Karakteristik Variabel


a. Distribusi Frekuensi Karakteristik Variabel Berdasarkan Status Ekonomi
Karakteristik variabel berdasarkan status ekonomi yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5 Karakteristik Variabel Berdasarkan Status Ekonomi Responden di


Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Status Ekonomi Frekuensi Persentase (%)
<UMR 28 90,3
UMR 3 9,7
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan uraian tabel diatas, jumlah responden dengan status


ekonomi rendah atau pendapatan kurang dari UMR yaitu sebanyak 28

6
responden (90,3%), sedangkan responden dengan pendapatan setara UMR
terdapat 3 responden (9,7%).
Sebanyak 90,3% responden berpenghasilan kurang dari UMR
dikarenakan sebagian besar responden sebagai ibu rumah tangga dan hanya
mengandalkan penghasilan dari suami yang bekerja dikebun.

b. Distribusi Frekuensi Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahuan


Responden Tentang Gizi dan KEK
Karakteristik variabel berdasarkan pengetahuan responden tentang gizi dan
KEK yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6 Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahuan Responden


Tentang Gizi dan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Cukup 12 38,7
Baik 29 61,3
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Sesuai dengan tabel sajian diatas, dapat diuraikan bahwa pengetahuan


responden tentang gizi dan KEK baik yaitu sejumlah 12 responden (38,7%)
berpengetahuan cukup dan 29 responden (61,3%) yang memiliki pengetahuan
baik tentang gizi dan KEK.
Sebagian besar responden berpengetahuan baik karena informasi
mengenai gizi dan KEK bisa di dapatkan saat kelas ibu hamil maupun saat
pemeriksaan kehamilan yang biasanya terdapat sesi konseling seputar
kehamilannya.

c. Distribusi Frekuensi Karakteristik Variabel Berdasarkan Kejadian


Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Karakteristik variabel berdasarkan kejadian kekurangan energi kronis (KEK)
di wilayah kerja Puskesmas Basidondo yaitu sebagai berikut :

6
Tabel 4.7 Karakteristik Variabel Berdasarkan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Status KEK Frekuensi Persentase (%)
KEK 13 41,9
Tidak KEK 18 58,1
Total 31 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Angka kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di


wilayah kerja Puskesmas Basidondo sesuai dengan tabel diatas diketahui
bahwa terdapat 13 responden (41,9%) menderita kekurangan energi kronis dan
18 responden (58,1%) tidak mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
Sebanyak 58,1% (18 responden) tidak menderita KEK, karena pada 3
bulan terakhir ini sedang gencar-gencarnya pelaksanaan pemberian PMT lokal
setiap hari, dari jumlah ini ada beberapa responden yang di awal kehamilan
KEK namun setelah mendapat PMT, responden tersebut sudah tidak
menderita KEK lagi, sehingga kasus KEK di wilayah kerja menurun.

d. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Karakteristik Variabel


Berikut sajian tabulasi silang antara karakteristik responden berdasarkan
pendidikan dengan karakteristik variabel berdasarkan status ekonomi :

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Kehamilan dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahuan
di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Pengetahuan Total
Usia Kehamilan
Cukup Baik
Frekuensi 1 3 4
TM1
% 3,2 9,7 12,9
Frekuensi 6 10 16
TM 2
% 19,4 32,3 51,6
Frekuensi 5 6 11
TM 3
% 16,1 19,4 35,5
Frekuensi 12 19 31
Total
% 38,7 61,3 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

6
Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan
usia kehamilan dengan karakterstik variabel berdasarkan pengetahuan dapat
diuraikan bahwa paling banyak responden berpengetahuan baik memiliki usia
kehamilan di TM 2 yaitu rentang usia kehamilan 13-28 minggu sebanyak 10
responden (32,3%).
Responden dengan pengetahuan baik sebagian besar terdapat pada
kehamilan trimester 2 yaitu sejumlah 10 responden (32,3%) dimana pada fase
ini responden mulai nyaman dengan kehamilannya, sehingga dalam menerima
informasi lebih mudah, dan kemungkinan besar dalam penambahan
pengetahuan lebih tinggi dibanding ibu hamil trimester awal yang tak jarang
mengalami keluhan-keluhan yang mengganggu, begitupun dnegan ibu hamil
trimester 3 biasanya mulai merasa tidak nyaman dengan kehamilannya yang
membesar dan mulai gelisah menjelang persalinan.

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Pekerjaan dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Pengetahuan Total
Jenis Pekerjaan
Cukup Baik
Frekuensi 10 17 27
IRT
% 32,3 54,8 87,1
Honorer/ Frekuensi 2 2 4
Guru Paud % 6,5 6,5 12,9
Frekuensi 12 19 31
Total
% 38,7 61,3 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan jenis


pekerjaan dengan karakterstik variabel berdasarkan pengetahuan dapat
diuraikan bahwa terdapat 17 responden (54,8%) sebagai ibu rumah tangga
yang memiliki pengetahuan baik.

6
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Status Ekonomi di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Tingkat Pendidikan Status Ekonomi Total
Terakhir <UMR UMR
Frekuensi 16 2 18
Dasar
% 51,6 6,5 58,1
Frekuensi 12 1 13
Menengah
% 38,7 3,2 41,9
Frekuensi 28 3 31
Total
% 90,3 9,7 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan


pendidikan dengan karakterstik variabel berdasarkan status ekonomi dapat
diuraikan bahwa paling banyak responden menyelesaikan pendidikan dasar
dengan pendapatan (status ekonomi) kurang dari UMR sejumlah 16 responden
(51,6%).
Sebanyak 16 responden (51,6%) berpendidikan dasar dan penghasilan
kurang dari UMR, karena jenjang pendidikan mempengaruhi pengahasilan
yang didapatkan. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka kemungkinan
untuk berpenghasilan tinggi lebih besar.

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Pekerjaan dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Status
Ekonomi Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Status Ekonomi
Jenis Pekerjaan Total
<UMR UMR
Frekuensi 25 2 18
IRT
% 80,6 6,5 87,1
Honorer/ Frekuensi 3 1 13
Guru Paud % 9,7 3,2 12,9
Frekuensi 28 3 31
Total
% 90,3 9,7 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

6
Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan
jenis pekerjaan dengan karakterstik variabel berdasarkan status ekonomi
responden dapat diuraikan bahwa responden sebanyak 25 responden (80,6%)
berpenghasilan kurang dari UMR yaitu sebagai ibu rumah tangga, sedangkan
2 responden (6,5%) sebagai IRT yang memiliki penghasilan UMR yaitu suami
bekerja sebagai karyawan. 3 responden (9,7%) yang bekerja sebagai honorer
atau guru paud berpenghasilan kurang dari UMR, sedangkan 1 responden
(3,2%) yang berpenghasilan setara UMR dengan pekerjaan suami sebagai
karyawan.
Tingginya jumlah responden yang berpenghasilan kurang dari UMR
dikarenakan jenis pekerjaan yang dimiliki responden sangat berpengaruh
dengan pendapatan masuk, kebanyakan responden sebagai ibu rumah tangan
dengan suami yang bekerja di kebun.

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Pengetahun Responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo

Tingkat Pendidikan Pengetahuan


Total
Terakhir Cukup Baik
Frekuensi 8 10 18
Dasar
% 25,8 32,3 58,1
Frekuensi 4 9 13
Menengah
% 12,9 29,0 41,9
Frekuensi 12 19 31
Total
% 38,7 61,3 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan


pendidikan dengan karakterstik variabel berdasarkan pengetahuan responden
dapat diuraikan bahwa responden menyelesaikan pendidikan dasar dengan
pengetahuan baik sejumlah 10 responden (32,3%).
Sebanyak 10 responden (32,3%) meski berpendidikan dasar namun
memiliki pengetahuan yang baik, karena pengetahuan tersebut dapat diakses

6
melalui media apapun, seperti didapatkannya informasi selama pemeriksaan
kehamilan, informasi dari sesama ibu hamil maupun dari pengalaman
kehamilan terdahulu.

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


dan Karakteristik Variabel Berdasarkan Kejadian KEK di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo

Status KEK Total


Tingkat Pendidikan
Tidak
Terakhir KEK
KEK
Frekuensi 7 11 18
Dasar
% 22,6 35,5 58,1
Frekuensi 6 7 13
Menengah
% 19,4 22,6 41,9
Frekuensi 13 18 31
Total
% 41,9 58,1 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang karakteriatik responden berdasarkan


pendidikan dengan karakterstik variabel berdasarkan kejadian KEK dapat
diuraikan bahwa responden yang mengalami KEK berpendidikan dasar
sebanyak 7 responden (22,6%).
Terdapat 7 responden (22,6%) memiliki pendidikan dasar dan
mengalami KEK, dimana pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan
maupun jenis pekerjaan dan penghasilan/ status ekonomi.

6
e. Tabulasi Silang Antar Variabel
Tabulasi silang berdasarkan status ekonomi dan kejadian kekurangan energi
kronis (KEK) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Berdasarkan Status Ekonomi dan Kejadian KEK di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Status KEK Total
Status Ekonomi
KEK Tidak KEK
Frekuensi 12 16 28
<UMR
% 38,7 51,6 90,3
Frekuensi 1 2 3
UMR
% 3,2 6,5 9,7
Frekuensi 13 18 31
Total
% 41,9 58,1 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang diatas, dapat di ketahui bahwa


responden yang mengalami KEK berpendapatan <UMR yaitu sejumlah 12
responden (38,7%).
Terdapat 16 responden (51,6%) tidak KEK dengan penghasilan kurang
dari UMR, dari jumlah responden tersebut ada beberapa responden yang di
awal kehamilan KEK namun disaat penelitian berlangsung responden sudah
tidak KEK karena berhasilnya program pemberian PMT lokal selama 3 bulan
yang diberikan tiap hari dan pemberian PMT pabrikan setiap bulannya.
Sehingga angka kejadian KEK menurun.

6
Tabulasi silang berdasarkan pengetahuan responden dan kejadian kekurangan
energi kronis (KEK) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Tabulasi Silang Berdasarkan Pengetahun Responden dan Kejadian


KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Status KEK Total
Tingkat Pengetahuan
KEK Tidak KEK
Frekuensi 5 7 12
Cukup
% 16,1 22,6 38,7
Frekuensi 8 11 19
Baik
% 25,8 35,5 61,3
Frekuensi 13 18 31
Total
% 41,9 58,1 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel tabulasi silang diatas, dapat di ketahui bahwa


responden mengalami KEK dengan pengetahuan cukup yaitu sejumlah 5
responden (16,1%).
Dari 19 responden (61,3%) yang berpengetahuan baik menandakan
efektifnya edukasi/ konseling saat pelayanan kesehatan, dimana responden
memahami dengan baik hal yang dijelaskan tenaga kesehatan.

6
Tabulasi silang berdasarkan status ekonomi dan pengetahuan responden dengan
kejadian kekurangan energi kronis (KEK) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.16 Tabulasi Silang Berdasarkan Status Ekonomi dan Pengetahuan


Responden dengan Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo

KEK
Tidak Total
KEK
Status Ekonomi KEK
<UMR Pengetahuan Frekuensi 5 7 12
Cukup
% 17,9 25 42,9
Frekuensi 7 9 16
Baik
% 25 32,1 57.1
Total Frekuensi 12 16 28
% 42,9 57,1 100.0
UMR Pengetahuan Frekuensi 1 2 3
Baik
% 33,3 66,7 100.0
Total Frekuensi 1 2 3
% 33,3 66,7 100.0
Total Pengetahuan Frekuensi 5 7 12
Cukup
% 16,1 22,6 38,7
Frekuensi 8 11 19
Baik
% 25,8 35,5 61,3
Total Frekuensi 13 18 31
% 41,9 58,1 100
Sumber : Kuesioner penelitian Zahrotul Mufidah, 2023

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, diketahui bahwa responden yang menderita


kekurangan energi kronis (KEK) dengan status ekonomi rendah (pendapatan
kurang dari UMR) serta pengetahuan cukup sejumlah 5 responden (17,9%).

3. Analisis Bivariat
Berikut diuraikan hasil analisis uji statistik menggunakan aplikasi SPSS dengan uji chi
square yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

7
Tabel 4.17 Hasil Analisis menggunakan Mann-Whitney Test berdasarkan kelompok
umur dan pengetahuan

NPar Tests

Mann-Whitney Test Kelompok Umur * Pengetahuan

Ranks
Pengetahuan N Mean Rank Sum of Ranks
Kelompok Umur Cukup 12 14.25 171.00
Baik 19 17.11 325.00
Total 31

Test Statisticsa
Kelompok
Umur
Mann-Whitney U 93.000
Wilcoxon W 171.000
Z -1.003
Asymp. Sig. (2-tailed) .316
Exact Sig. [2*(1-tailed .412b
Sig.)]

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa hasil analisis yang


digunakan yaitu man whitney test karena tabel 2x3 tidak memenuhi syarat
(ada kotak bernilai expected count kurang dari 5 lebih dari 25%). Hasil
analisis yang didapatkan yaitu penyebaran antar kelompok tidak sama dengan
hasil nilai 0,316 > 0,05 maka tidak ada perbedaan bermakna, yang berarti H0
di terima (tidak ada pengaruh).
Kelompok umur responden tidak mempengaruhi pengetahuan karena
semakin berkembangnya teknologi maupun pemikiran masyarakat yang bisa
mendapatkan informasi dari manapun dan kapanpun dengan tidak
memandang usia si penerima informasi.

7
Tabel 4.18 Hasil Analisis menggunakan Mann Whitney Test berdasarkan usia
kehamilan dan pengetahuan

NPar Tests

Mann-Whitney Test Usia Kehamilan * Pengetahuan

Ranks

Umur Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks


Pengetahuan TM 1 (<13 mgg) 4 11.50 46.00

TM 2 (13-28 mgg) 16 10.25 164.00

Total 20

Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 28.000
Wilcoxon W 164.000
Z -.457
Asymp. Sig. (2-tailed) .648
Exact Sig. [2*(1-tailed .750
Sig.)]

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa hasil analisis yang


digunakan yaitu man whitney test karena tabel 2x3 tidak memenuhi syarat
(ada kotak bernilai expected count kurang dari 5 lebih dari 25%). Hasil
analisis yang didapatkan yaitu penyebaran antar kelompok tidak sama dengan
hasil nilai 0,648 > 0,05 maka tidak ada perbedaan bermakna, yang berarti H0
di terima (tidak ada pengaruh).
Usia kehamilan responden tidak mempengaruhi pengetahuan karena
informasi kesehatan selalu diberikan pada responden saat melakukan
pemeriksaan kehamilan setiap bulannya saat sesi konseling atau edukasi.

7
Tabel 4.19 Hasil Analisis menggunakan Chi-Square Test berdasarkan usia
kehamilan dan pengetahuan

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * Pengetahuan


Asymptotic
Significanc Exact Sig. Exact Sig.
Value df e (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .595 1 .440
Continuity .158 1 .691
Correctionb
Likelihood Ratio .602 1 .438
Fisher's Exact Test .484 .347
Linear-by-Linear .576 1 .448
Association
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 5.03.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .457c .176
Ordinal
N of Valid Cases 31

Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Chi-Square sesuai tabel diatas,


di dapatkan hasil p = 0,691 > 0,05 maka H0 di terima dan Ha di tolak. Dengan
nilai korelasi menggunakan spearman correlation 0,176 yang artinya termasuk
kategori sangat lemah. Rentang nilai kategori sangat lemah yaitu antara 0,00 –
0,25.
Pendidikan tidak mempengaruhi pengetahuan karena semakin mudah nya
akses informasi melalui berbagai media informasi, terutama mendapatkannya
informasi saat menerima pelayanan kesehatan.

7
Tabel 4.20 Hasil Analisis menggunakan Chi-Square Test berdasarkan
jenis

Chi-Square Tests Jenis Pekerjaan * Pengetahuan


Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square .247a 1 .619
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .241 1 .623
Fisher's Exact Test .630 .507
Linear-by-Linear .239 1 .625
Association
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.55.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency .089 .619
Coefficient
N of Valid Cases 31

Berdasarkan hasil analisis menggunakan fisher’ exact test diatas, diketahui


bahwa nilai p = 0,630 maka H0 di terima, dengan nilai kontingensi 0,619 yang
berarti masuk kategori kuat.
Jenis pekerjaan yang tidak mempengaruhi pengetahuan disebabkan karena
meski responden sebagai ibu rumah tangga namun responden berfikiran terbuka
untuk menerima informasi dari berbagai sumber.

7
Tabel 4.21 Hasil Analisis menggunakan Chi-Square Test berdasarkan
jenis

Chi-Square Tests Jenis Pekerjaan * Status Ekonomi


Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 1.234 1 .267
Continuity .042 1 .838
b
Correction
Likelihood Ratio .955 1 .329
Fisher's Exact Test .349 .349
Linear-by-Linear 1.194 1 .275
Association
N of Valid Cases 31
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .39.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency .196 .267
Coefficient
N of Valid Cases 31

Berdasarkan hasil analisis menggunakan fisher’ exact test karena terdapat


kotak yang expected count bernilai kurang dari 5 pada tabel kontingency 2x2,
maka didapatkan nilai p = 0,349 yang berarti H0 di terima, dengan nilai
kontingensi koefisien 0,267 masuk kategori lemah.

7
Tabel 4.22 Hasil Analisis menggunakan Chi-Square Test berdasarkan
pendidikan

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * Status Ekonomi


Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .101 1 .751
Continuity .000 1 1.000
Correctionb
Likelihood Ratio .103 1 .748
Fisher's Exact Test 1.000 .624
Linear-by-Linear .098 1 .755
Association
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1.26.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .760 .173
Ordinal
N of Valid Cases 31

Berdasarkan hasil analisis menggunakan fisher’ exact test diatas, diketahui


bahwa nilai p = 1,000 maka H0 di terima, dengan nilai korelasi 0,173 yang berarti
masuk kategori sangat lemah.
Tidak berpengaruhnya pendidikan terhadap status ekonomi dikarenakan
kemampuan masyarakat dalam pengembangan soft skill berbeda-beda, sehingga
tak menutup kemungkinan masyarakat dengan pendidikan rendah mampu
mendapatkan penghasilan yang sebaliknya.

7
Tabel 4.23 Hasil Analisis menggunakan Chi-Square Test berdasarkan
pendidikan

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * KEK


Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .164 1 .686
Continuity .001 1 .972
b
Correction
Likelihood Ratio .163 1 .686
Fisher's Exact Test .727 .484
Linear-by-Linear .158 1 .691
Association
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 5.45.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .698c .180
Ordinal
N of Valid Cases 31

Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi-square test diatas, diketahui


bahwa nilai p = 0,972 maka H0 di terima, dengan nilai korelasi 0,180 yang berarti
masuk kategori sangat lemah.
Pendidikan tidak mempengaruhi kejadian KEK karena pendidikan yang
secara tidak langsung berkaitan dengan KEK dilatarbelakangi tidak
berpengaruhnya pendidikan terhadap pengetahuan di era digital seperti sekarang,
sehingga hal tersebut tidak berdampak pada kejadiann KEK.

7
Tabel 4.24 Hasil Analisis menggunakan Chi Square Hubungan Status Ekonomi
Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas
Basidondo

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .101a 1 .751
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .103 1 .748
Fisher's Exact Test 1.000 .624
Linear-by-Linear .098 1 .755
Association
N of Valid Cases 31

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman .057 .760
Ordinal Correlation
N of Valid Cases 31

Hasil analisis penelitian tentang hubungan status ekonomi dengan kejadian


kekurangan energi kronis (KEK) berdasarkan uji statistik menggunakan uji Chi-
Square di dapatkan hasil p = 1.000 > 0,05 maka H0 di terima dan Ha di tolak, yang
bermakna bahwa tidak ada hubungan status ekonomi dengan kejadian kekurangan
energi kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Tolitoli,
Sulawesi Tengah. Dengan nilai korelasi menggunakan spearman correlation 0,760
yang artinya termasuk kategori sangat kuat. Rentang nilai kategori sangat kuat yaitu
antara 0,76-0,99.
Berdasarkan hasil analisis tersebut menyatakan bahwa status ekonomi tidak
berpengaruh terhadap KEK disebabkan karena pada saat penelitian berlangsung
bertepatan dengan pelaksanaan program pemerintah pemberian PMT lokal selama 3
7
Tabel 4.24 Hasil Analisis menggunakan Chi Square Hubungan Status Ekonomi
bulan berturut-turut yang diberikan setiap harinya dan pemberian PMT pabrikan yang

7
diberikan setiap bulannya, sehingga banyak ibu hamil yang di awal kehamilan KEK
namun berjalannya waktu ibu hamil tersebut mengalami perbaikan gizi dan status
KEK nya, yang merupakan dampak positif dari suksesnya pelaksanaan program PMT.
Dilakarbelakangi hal tersebut maka pada saat penelitian status ekonomi tidak
mempengaruhi kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Basidondo.

Tabel 4.25 Hasil Analisis menggunakan Chi Square Hubungan Pengetahuan


Responden dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah
Kerja Puskesmas Basidondo

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .001a 1 .981
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .001 1 .981
Fisher's Exact Test 1.000 .638
Linear-by-Linear .001 1 .981
Association
N of Valid Cases 31

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation -.004 .982
Ordinal
N of Valid Cases 31

Hasil analisis penelitian tentang hubungan pengetahuan responden dengan


kejadian kekurangan energi kronis (KEK) berdasarkan uji statistik menggunakan uji
Chi-Square di dapatkan hasil p = 1.000 > 0,05 maka H0 di terima dan Ha di tolak, yang
bermakna bahwa tidak ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian
kekurangan energi
8
kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi
Tengah. Dengan nilai korelasi menggunakan spearman correlation 0,982 yang artinya
termasuk kategori sangat kuat. Rentang nilai kategori sangat kuat yaitu antara 0,76-0,99.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan tidak mempengaruhi kejadian
KEK dikarenakan mudahnya akses terhadap informasi sehingga pengetahuan
masyarakat semakin meningkat. Selainnya informasi dapat didapatkan responden
setiap bulannya secara rutin saat melakukan pemeriksaan kehamilan, dimana terdapat
sesi konseling atau edukasi seputar kehamilannya.

8
BAB V
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Status Ekonomi


Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa terdapat 28 responden yang
berpenghasilan kurang dari UMR (status ekonomi rendah) dengan persentase 90,3% (28
responden).
Status ekonomi dapat mempengaruhi ketersediaan pangan, sehingga mempengaruhi
pula pola makan dan asupan gizi yang di konsumsi ibu hamil. Keluarga dengan pendapatan
rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan yang berkualitas atau gizi seimbang
yang dibutuhkan ibu hamil. Semakin tinggi pendapatan suatu keluarga maka semakin baik
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang baik (Purnamasari &
Khairiah, 2023)
Pendapatan bulanan seseorang menentukan status sosial ekonomi seseorang dalam
masyarakat. Status ekonomi suatu keluarga ditentukan oleh kemampuan keluarga untuk
memenuhi semua kebutuhannya (Ariani, 2022)
Hal utama yang berpengaruh terhadap kualitas menu makan suatu keluarga yaitu
pendaptannya. Rendahnya pendapatan suatu keluarga menyebabkan tidak mampunya
membeli pangan dalamm jumlah yang dibutuhkan. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan
mempengaruhi daya beli keluarga terhadap bahan pangan sehari-hari. Keadaan ini sangat
berbahaya untuk kesehatan keluarga dan akhirnya dapat berakibat buruk terhadap keadaan
gizi ibu hamil (Yusuf & Rate, 2022)
Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan status ekonomi menjadi 3 kategori
yaitu kelas atas dengan pendapatan lebih dari UMR (Upah Minimum Kabupaten/ Kota),
kelas menengah dengan pendapatan setara UMR dan kelas bawah yaitu kurang dari UMR.
Lokasi penelitian per tahun 2023 memiliki upah minimum senilai Rp 2.599.546,00 per
bulan nya.
Berdasarkan demografi lokasi penelitian, menurut peneliti sebagai salah satu faktor
pemicu rendahnya status ekonomi responden, yang 90,3% (28 responden) berstatus
ekonomi bawah dengan pendapatan kurang dari UMR. Mata pencaharian utama di lokasi
penelitian yaitu suami sebagai petani yang cenderung penghasilannya tidak menentu dan
istri sebagai ibu rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,6% yaitu 16 responden (sesuai pada tabel
4.10) yang berpenghasilan kurang dari UMR atau ber status ekonomi bawah hanya

8
berpendidikan dasar atau setara SD dan SMP. Berdasarkan hal ini, peneliti berasumsi
bahwa

8
status ekonomi mempengaruhi tingkat pendidikan dan pemenuhan nutrisi gizi seimbang
yang dibutuhkan keluarga.

B. Identifikasi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi dan KEK


Hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukkan pengetahuan responden tentang gizi dan
KEK yaitu sebanyak 38,7% (12 responden) berpengetahuan cukup. Menurut Alfarizi
(2022), menga†akan bahwa pengetahuan adalah semua informasi yang diketahui manusia
yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi
setelah seseorang mengindrakan sesuatu. Panca indra manusia melakukan proses
pengindraan, yaitu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
Pengetahuan adalah pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman dan pendidikan, yang
mencakup proses kognitif yang kompleks seperti penalaran, komunikasi, dan persepsi.
Peneliti mengkategorikan tingkat pengetahuan pada penelitian ini selaras dengan
Alfarizi (2020), membagi menjadi 3 kategori tigkat pengetahuan yaitu pengetahuan kurang
dengan nilai jawaban benar kurang dari 56%, pengetahuan cukup dengan nilai jawaban
benar antara 56-75% dan pengetahuan baik dengan nilai jawaban benar diatas 75%.
Pengukuran pengetahuan responden dilakukan dengan melakukan wawancara dan
pengisian kuesioner yang berisi 10 pertanyaan tentang gizi maupun kejadian kekurangan
energi kronis (KEK). Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan responden baik, yang
dipengaruhi beberapa faktor seperti informasi yang didapatkan baik dari tenaga kesehatan
melalui kelas ibu hamil maupun melalui media massa, lingkungan serta pengalaman
sebelumnya.
Dari 10 pertanyaan, responden dapat menjawab dengan benar rata-rata 8 pertanyaan.
Pada kuesioner terdapat 5 pertayaan mengenai kebutuhan gizi seimbang dan 5 pertanyaan
mengenai kejadian kekurangan energi kronis.

C. Identifikasi Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK)


Sebanyak 41,9% (13 responden) mengalami kekurangan energi kronis (KEK)
berdasarkan tabel 4.7 hasil penelitian yang telah di lakukan pada bulan November-
Desember tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas Basidondo. Yang berarti kejadian
kekuragan energi kronis ini hampir setengah dari jumlah responden yang ada.
Menurut Mulyani (2018), KEK dapat terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan
juga pada ibu hamil. KEK ibu hamil ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
<23,5 cm. Secara spesifik penyebab kekurangan energi kronis (KEK) adalah akibat

8
ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.
Yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan pangan secara musiman atau secara
kronis di tingkat rumah tangga, distribusi di dalam rumah tangga yang tidak proporsional,
dan beratnya beban kerja ibu hamil. Selain itu, beberapa hal penting yang berkaitan dengan
status gizi seorang ibu adalah kehamilan pada usia muda kurang dari 20 tahun (dalam
penelitian ini sesuai tabel 4.1 ditemukan terdapat 19,4% atau 6 responden berusia kurang
dari 20 tahun), kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan sebelumnya,
kehamilan terlalu sering, serta kehamilan pada usia terlalu tua diatas 35 tahun (ditemukan
16,1% atau 5 responden berusia diatas 35 tahun).
Untuk penilaian status KEK pada responden, peneliti melakukan pemeriksaan
lingkar lengan atas (LILA). Hasil penelitian sesuai tabel 4.5 di dapatkan 41,9% (13
responden) memiliki lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm. Hal tersebut dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya konsumsi gizi yang kurang sesuai dan kondisi sanitasi
lingkungan yang masih membutuhkan perhatian.

D. Analisis Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo
Berdasarkan hasil penelitian sesuai tabel 4.14 diketahui bahwa responden dengan
status ekonomi rendah (pendapatan kurang dari UMR) yang mengalami kekurangan energi
kronis (KEK) sebanyak 12 responden (38,7%), responden KEK dengan penghasilan setara
UMR terdapat 1 responden (3,2%), responden tidak KEK namun berpenghasilan <UMR
sejumlah 16 responden (51,6%), sedangkan responden tidak KEK dengan penghasilan
setara UMR 2 responden (6,5%). Dengan hasil analisis menggunakan uji chi-square
hubungan status ekonomi terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) ber nilai p =
1,000 maka lebih besar dari  0,05 sehingga H0 di terima dan H1 di tolak yang berarti
tidak ada hubungan status ekonomi dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) di
wilayah kerja Puskesmas Basidondo. Dengan nilai korelasi menggunakan spearman
correlation 0,760 yang artinya termasuk kategori sangat kuat. Rentang nilai kategori
sangat kuat yaitu antara 0,76-0,99.
Peneliti berasumsi tidak berpengaruhnya status ekonomi dengan kejadian KEK
karena adanya perhatian khusus dari pemerintah, pelayanan kesehatan terkait dan
pemerintahan desa yang memberikan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) lokal
maupun pabrikan, yang diberikan secara rutin dan berkala. Pemberian PMT pabrikan
berupa susu dan vitamin yang diberikan bulanan kepada ibu hamil KEK dari dana

8
desa serta

8
pemberian PMT lokal yang diberikan secara rutin setiap hari kepada ibu hamil KEK
selama 3 bulan berturut-turut oleh pengelola gizi Puskesmas Basidondo dari dana program
PMT pusat. Program pemberian PMT yang dilakukan secara rutin tersebut terbukti dapat
mengatasi kejadian KEK di wilayah kerja, dengan dilakukan pemantauan kemajuan
perbaikan gizi melalui pemeriksaan BB dan LILA rutin.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Purnamasari dan Khairiyah (2023)
yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KEK (Kekurangan Energi
Kronik) Terhadap Ibu Hamil, di dapatkan hasil bahwa 13 responden kekurangan energi
kronis berstatus ekonomi rendah, 8 responden berstatus ekonomi cukup dan 5 responden
berstatus ekonomi baik. Sedangkan terdapat 20 responden yang tidak mengalami KEK
dengan status ekonomi rendah, 11 responden berstatus ekonomi cukup dan 9 responden
berstatus ekonomi baik. Analisis menghasilkan p-value = 0,515 sehingga H0 di terima dan
H1 di tolak, sehingga hasil penelitian tersebut tidak terdapat hubungan antara status
ekonomi terhadap kejadian kekurangan energi kronik (KEK) di Puskesmas Tirtayasa tahun
2023.
Menurut Rezeki dan Zahara (2022), mengatakan bahwa tidak ada hubungan
pendapatan keluarga denngan kekurangan energi kronik (KEK) dengan nilai p value
0,0915 di wilayah kerja Puskesmas Titeu. Sebaran responden yang mengalami KEK
dengan pendapatan kurang yaitu sebanyak 17 responden (94,4%) dan 14 responden (87%)
mengalami KEK dengan pendapatan cukup (Rezeki & Zahara, 2022)
Dalam penelitian Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan
Kejadian Kekurangan Energi Kronik, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
status ekonomi dengan kejadian kekurangan energi kronik dengan nilai p value = 0,621.
Hasil uji univariat menunjukkan bahwa terdapat 96,6% keluarga yang memiliki
pendapatan kurang (Yusuf & Rate, 2022)
Berdasarkan hasil penelitian ini sesuai tabel 4.15, di ketahui bahwa responden yang
mengalami KEK dengan pengetahuan cukup sejumlah 5 responden (16,1%), responden
KEK dengan pengetahuan baik sejumlah 8 responden (25,8%), responden tidak KEK
dengan pengetahuan cukup sejumlah 7 responden (22,6%) dan sebanyak 11 responden
(35,5%) responden tidak KEK dengan pengetahuan baik. Hasil analisis menunjukkan p
value = 1,000
> 0,05 maka H0 di terima dan H1 di tolak. Menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK). Dengan nilai
korelasi menggunakan spearman correlation 0,982 yang artinya termasuk kategori sangat

8
kuat.

8
Asumsi dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dikarenakan
adanya informasi yang dapat diperoleh ibu hamil melalui kelas ibu hamil maupun saat
pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan, selain itu dapat di akses oleh masyarakat
melalui internet maupun media lainnya. Maka ibu hamil dapat mengerti maupun
memahami tentang gizi dan KEK saat pengisian kuesioner penelitian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aulia, dkk (2023) dengan judul
Faktor- Faktor yang Berhubugan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala Tahun 2023, yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan KEK ibu hamil. Hasil analisis
menunjukkan p-value = 0,502 (Aulia, 2023)
Menurut Sukmawati, dkk (2023) dalam penelitiannya Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Gizi Kehamilan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada
Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sitiung 1 Tahun 2022, didapatkan 20 responden
(40%) mengalami KEK dengan pengetahuan kurang dan 14 responden (28%) tidak
mengalami KEK dengan pengetahuan kurang. Berdasarkan uji chi-square di peroleh nilai
p- value = 0,761 > 005 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu
hamil tentang gizi kehamilan dengan kejadian KEK pada kehamilan (Sukmawati et al.,
2023)
Penelitian lain berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak
Tengah Tahun 2022 menunjukkan bawa ibu hamil berpengetahuan baik dan tidak
mengalami KEK sebanyak 18 orang (23,9%) dan yang mengalami KEK sebanyak 8 orang
(10,6%). Pada ibu hamil berpengetahuan cukup dan tidak mengalami KEK sebanyak 27
orang (36,1%) dan yang mengalami KEK 8 orang (10,6). Pada ibu hamil dengan
pengetahuan kurang dan tidak mengalami KEK 9 orang (12%) dan yang mengalami KEK
5 orang (6,6%). Hasil analisis uji chi-square menunjukkan nilai p = 0,615 > 0,005 maka
H0 di terima H1 ditolak, berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian kekurangan energi kronik (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah
Tahun 2022 (Kuswardani et al., 2023)
Rate (2022) menyatakan dalam penelitiannya Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan KEK pada Ibu Hamil bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah UPT Puskesmas Kading Kabupaten
Bone. Hasil statistik menunjukkan p-value = 0,740 > 0,05 dengan jumlah responden 20
orang. Terdapat 17 responden (77%) yang mengalami KEK dengan pengetahuan baik

8
(Rate & Yusuf, 2022).

9
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan pada tanggal 01 November sampai 30
Desember 2023 di wilayah kerja Puskesmas Basidondo pada 31 responden tentang
hubungan status ekonomi dan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian kekurangan energi
kronik (KEK) maka di simpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat 12 responden (38,7%) mengalami KEK dengan status ekonomi rendah dan 1
responden (3,2%) mengalami KEK dengan pendapatan setara UMR.
2. Terdapat 5 responden (16,1%) mengalami KEK dan berpengetahuan cukup, 8
responden (25,8%) dengan pengetahuan baik dan mengalami KEK.
3. Terdapat 5 responden (17,9%) mengalami KEK dengan status ekonomi rendah dan
berpengetahuan cukup. 7 responden (25%) mengalami KEK dengan status ekonomi
rendah dan pengetahuan baik. Sedangkan 1 responden (33,3%) mengalami KEK
dengan pengetahuan baik dan berpendapatan setara UMR.
4. Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menujukkan bahwa
tidak ada hubungan status ekonomi dengan kejadian KEK (p value = 1,000 > 0,05).
Begitupun dengan hasil analisis pengetahuan ibu hamil dengan kejadian KEK bernilai
p value = 1,000 > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan
kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Basidondo. Dengan nilai korelasi
menggunakan spearman correlation 0,760 (status ekonomi) dan 0,982 (pengetahuan)
yang artinya termasuk kategori sangat kuat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran berikut ini :
1. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat terus melakukan pemantauan terhadap ibu hamil beresiko terutama
pada ibu hamil KEK, selain itu dapat juga menghidupkan kembali kebun gizi di setiap
desa, memantau pemberian PMT baik lokal maupun pabrikan untuk dapat terus
terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Peningkatan kerjasama lintas sektor untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam andil penurunan kejadian KEK di desa.
Sehingga nantinya ibu hamil sehat tanpa mengalami KEK yang dapat berpengaruh
pada bayi dan generasi mendatang.

9
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan data dasar atau referensi bagi penelitian selanjutnya yang
selaras untuk melakukan pengembangan penelitian mengenai KEK pada ibu hamil.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti berharap pada peneliti selanjutnya dapat menggali lebih dalam dan detail
mengenai faktor-faktor penyebab kejadian KEK karena masih tingginya kejadian KEK
pada ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus baik dari tenaga kesehatan maupun
pemerintah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, E. H., Makkasau, N., EDM, M., Fitriani, S. K. M., Latifah, A., SH, M. H.,
Eppang, M., Syahruni Buraerah, S. K. M., Sri Syatriani, S. K. M., & Ilmiah, W. S.
(2023). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rizmedia Pustaka Indonesia.
Ahmadi, F. (2019). Kehamilan, Janin, & Nutrisi. Deepublish.
Alfarizi, M. (2022). Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi
pendidikan dokter (PSPD) UIN Malang terhadap covid-19 . Etheses of Maulana
Malik Ibrahim State Islamic University .
Ariani, N. P. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Status Ekonomi dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di UPTD Puskesmas Kintamani
IV.
Arum, S., Apriyanti, F., Afrianty, I., Hastuty, M., Rahayu, S. F., Mariati, N.,
Anggeriyane, E., Widiyanti, S., & Syahda, S. (2021). Kehamilan Sehat Mewujudkan
Generasi Berkualitas di Masa New Normal. Penerbit Insania.
Asari, A., Anam, A. C., Litamahuputty, J. V., Dewadi, F. M., Prihastuty, D. R., Syukrilla,
W. A., Murni, N. S., & Sukwika, T. (2023). Pengantar Statistika. Mafy Media
Literasi Indonesia.
Aulia, R. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Anjir Pasar Kabupaten Barito
Kuala Tahun 2023. Doctoral Dissertation Universitas Islam Kalimantan.
Binus University. (2022). Teknik Pengambilan Sampel.
Fatimah, N. A. (2020). Gambaran Kejadian Kurang Energi Kronis Siswa Kelas X SMK
N 1 Tepus. Repository POLKESYO.
Hasan, I. (2022). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Edisi kedua). Bumi Aksara.
Hasibuan, E. R., Fitri, L., & Sukmayana, S. (2023). Hubungan Pengetahuan Tentang
Gizi
Pada Kehamilan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamil Tahun 2022. Jurnal Kebidanan, 3(2), 46–53.
Idealistiana, L., & Herawati, I. (2021). Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kekurangan
Energi Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Danau Indah. Jurnal Antara
Kebidanan, 4(2), 43–47.
Jufrizen, J., & Intan, N. (2021). Peran Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Budaya
Organisasi dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar

9
Nasional Kewirausahaan, 2(1), 420–435.

9
Kamaruddin, I., Florensia, R., Palilingan, R. A., Salomon, G. A., Hedo, D. J. P. K.,
Nopianto, Mardhatillah, & Adri, K. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Global Eksekutif Teknologi.
Kemendikbud. (2023). KBBI Daring.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Lembaga
Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).
Kuswardani, A., Anam, K., & Irianty, H. (2023). Faktor–Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
(e- Journal), 10(1), 15–21.
Lestari, D. S., Nasution, A. S., & Nauli, H. A. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Bogor Utara Tahun 2022. PROMOTOR, 6(3), 165–175.
Lubis, R. F. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera
Utara . Medan Area University Respiratory.
Muhairani, I. (2023). Gambaran Status Ekonomi, Pengetahuan Gizi serta Asupan Energi
dan Protein pada Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Ibu Hamil di Kota
Pekanbaru. Respiratory Poltekkes Riau.
Mulyani, N. (2018). Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Garuda Tahun 2018.
Munir, R. (2022a). Pregnant Women’s Knowledge of Chronic Energy Deficiency with
Economic Status. AbdimasMu UMTAS, 1(2), 105–111.
Munir, R. (2022b). Pregnant Women’s Knowledge of Chronic Energy Deficiency with
Economic Status. AbdimasMu UMTAS, 1(2), 105–111.
Purnamasari, D., & Khairiah, R. (2023). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
KEK (Kekurangan Energi Kronik) Terhadap Ibu Hamil. Journal of Midwifery and
Health Research, 2(1), 14–20.
Puskesmas Basidondo. (2023). PWS KIA.
Puspitasari, S. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Paritas, Tingkat Konsumsi
Energi dan Protein Dengan Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamild di
Wilayah Kerja Puskesmas Wonggeduku Kabupaten Konawe . Doctoral
Dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari.

9
Rapingah, S., Sugiarto, M., Sabir, M., Haryanto, T., Nurmalasari, N., Gaffar, M. I., &
Alfalisyado. (2022). Buku Ajar Metode Penelitian. Feniks Muda Sejahtera.
Rate, S., & Yusuf, K. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis,
17(3), 94–100.
Retni, A., Puluhulawa, N., & Utina, S. I. (2021). Pengaruh pengetahuan ibu hamil
terhadap kejadian kekurangan energi kronik di wilayah kerja puskesmas batudaa
pantai. Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 9(1), 952–964.
Rezeki, S., & Zahara, M. (2022). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas
Titeu Kabupaten Pidie. JOURNAL OF HEALTHCARE
Riskesdas. (2019). Laporan Provinsi Sulawesi Tengah RISKESDAS 2018 . Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Salam, A. (2023). Metode penelitian kualitatif. CV. Azka Pustaka.
Sanifah, L. J. (2018). Hubungan Tingkat Pemgetahuan dengan Sikap Keluarga Tentang
Perawatan Activities Daily Living (ADL) Pada Lansia (DI Dusun Candimulyo,
Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang).
Simbolon, D. (2018). Modul Edukasi Gizi Pencegahan dan Penanggulangan Kurang
Energi Kronik (Kek) dan Anemia Pada Ibu Hamil. Deepublish.
Siregar, M. H., Susanti, R., Indriawati, R., Panma, Y., Hanaruddin, D. Y., Adhiwijaya,
A., Akbar, H., Nugraha, D. P., & Renaldi, R. (2022). Metodologi penelitian
kesehatan. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Sukmawati, S., Sari, E. N., & Pitri, D. (2023). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Gizi Kehamilan dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Sitiung 1 Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Tambusai,
7(1), 224–229.
Susanti, I. D. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku PUS
dalam Deteksi Dini Kanker Serviks di Desa Pendowoharjo Sewon Bantul Tahun
2017. Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Taher, R., & Nurhikmah. (2022). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Penerbit NEM.
TECHNOLOGY AND MEDICINE, 8(1), 333–338.
Universitas Pendidikan Ganesha. (2019, May 2). Desain Penelitian Kualitatif.
Universitas Pendidikan Ganesha.

9
Utarini, A., Dwiprahasto, I., & Pramono, D. (2022). Metode Penelitian: Prinsip dan
Aplikasi untuk Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Yusuf, K., & Rate, S. (2022). HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STATUS SOSIAL
EKONOMI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 17(2), 73–80.

9
LAMPIRAN

9
Lampiran

Surat Izin Pengambilan Data Awal

Nomor : 000821/IIK-STRADA/2/2.2.4.2//09/2023
Lampiran Perihal :-
: Permohonan Ijin Studi Pendahuluan (Data Awal)

Kepada Yth,
Kepala Puskesmas Basidondo
Di Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan akan dilaksanakan penelitian bagi mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara u
Nama: Zahrotul Mufidah
NIM: 2281A0571
Semester2
Tempat Penelitian: Puskesmas Basidondo
Judul Penelitian: Hubungan Status Ekonomi Dan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Ba
Toli, Sulawesi Tengah

Atas perhatian dan kerjasamanya,kami sampaikan terimakasih.


Kediri, 06 September 2023 Fakultas Keperawatan & Kebidanan
Institut Ilmu Keshatan STRADA Indonesia
Dekan

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns, M.Kep


NIDN: 0720088503

Tembusan :

9
Lampiran

Surat Balasan Izin Pengambilan Data Awal

PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BASIDONDO
Alamat : Jl.Trans Sulawesi Kecamatan Basidondo Desa Labonu
Kode Pos : 94552 Email:

Nomor : 440/63.05/05/PKM-B/IX/2023
Lampiran : -
Perihal : Balasan Surat Ijin Studi Pendahuluan (Data Awal)

Kepada Yth,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
IIK STRADA Indonesia
Di Tempat

Dengan hormat,

Menindaklanjuti surat dari IIK STRADA Indonesia Nomor : 000821/IIK-


STRADA/2/2.2.4.2/09/2023 dengan Permohonan Ijin Studi Pendahuluan/ Data Awal, maka
dengan ini kami memberikan ijin untuk mengambil data di Puskesmas Basidondo, Tolitoli,
Sulawesi Tengah kepada:
Nama : Zahrotul Mufidah
NIM : 2281A0571
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Judul Penelitian : Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu
Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi
Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo,
Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Demikian surat ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.

Toli-Toli, 07 September 2023


Kepala Puskesmas Basidondo

1
Lampiran

Surat Izin Penelitian

Nomor : 000317/IIK-STRADA/2/2.2.4.2//09/2023
Lampiran Perihal :-
: Permohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth,
Kepala Puskesmas Basidondo Di Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan akan dilaksanakan penelitian bagi mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk memberikan kesempata
NIM: 2281A0571
Semester2
Tempat Penelitian: Puskesmas Basidondo
Judul Penelitian: Hubungan Status Ekonomi Dan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap
Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo, Toli- Toli, Sulawesi Tengah

Atas perhatian dan kerjasamanya,kami sampaikan terimakasih.

Kediri, 06 September 2023 Fakultas Keperawatan & Kebidanan


Institut Ilmu Keshatan STRADA Indonesia
Dekan

Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns, M.Kep


NIDN: 0720088503

Tembusan :

1
Lampiran

Surat Balasan Izin Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BASIDONDO
Alamat : Jl.Trans Sulawesi Kecamatan Basidondo Desa Labonu
Kode Pos : 94552 Email:

Nomor : 440/62.05/05/PKM-B/IX/2023
Lampiran : -
Perihal : Balasan Surat Ijin Penelitian

Kepada Yth,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
IIK STRADA Indonesia
Di Tempat

Dengan hormat,

Menindaklanjuti surat dari IIK STRADA Indonesia Nomor : 000317/IIK-


STRADA/2/2.2.4.2/09/2023 dengan Permohonan Ijin Penelitian, maka dengan ini kami
memberikan ijin penelitian di wilayah kerja Puskesmas Basidondo, Tolitoli, Sulawesi Tengah
kepada:
Nama : Zahrotul Mufidah
NIM : 2281A0571
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Judul Penelitian : Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu
Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi
Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo,
Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Demikian surat ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.

Toli-Toli, 07 September 2023


Kepala Puskesmas Basidondo

1
Lampiran

INFORMED CONSENT

Kepada Yth :
..........................................
Di tempat

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir program studi S1 Kebidanan Institut
Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Nama : Zahrotul Mufidah
NIM : 2281A0571
Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Status Ekonomi dan
Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik di Wilayah
Kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah”, saya berharap
waktu dan kesediaan saudara sebagai responden.
Apabila saudara setuju terlibat menjadi responden dalam penelitian ini di harapkan
untuk mengisi lembar persetujuan yang telah disediakan . Atas kesediaan saudara menjadi
responden , peneliti mengucapkan terimakasih.

Toli-Toli, November 2023


Hormat Saya,

Zahrotul Mufidah
2281A0571

1
Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai “Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu


Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik di Wilayah Kerja Puskesmas
Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah”, dengan ini saya telah menyetujui
untuk berperan menjadi responden dalam penelitian tersebut secara sukarela dan tanpa
paksaan dari siapapun. Namun selama melakukan penelitian saya boleh mengundurkan diri
untuk tidak melanjutkan sebagai responden dalam penelitian tersebut diatas tanpa adanya
sanksi atau kehilangan hak, bila penelitian ini mengganggu ketenangan dan kenyamanan saya.
Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya digunakan untuk mengolah data dan
apabila penelitian telah selesai semua data milik responden akan di musnahkan.
Jika saudara bersedia menjadi responden pada penelitian ini, silahkan menandatangani
lembar persetujuan ini.

Toli-Toli, November 2023


Peneliti Responden

(Zahrotul Mufidah) (.........................................)

1
Lampiran

KISI-KISI KUESIONER
STATUS EKONOMI DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIDONDO,
KABUPATEN TOLITOLI, SULAWESI TENGAH

No Variabel Indicator Jumlah Skor Skor


Independent soal jawaban maksimal
1 Status Ekonomi Pendapatan 1 3 3
2
1
2 Pengetahuan Gizi 5 1 10
KEK 5 0

1
Lampiran

Lembar Kuesioner
Hubungan Status Ekonomi dan Pegetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo,
Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah

Pewawancara : Zahrotul Mufidah


Tanggal :
No. Responden :
1. Karakteristik Sampel
Nama Responden :
Umur : tahun
Usia Kehamilan : minggu
Pendidikan :
Alamat :
Agama :
Suku :
Pekerjaan :
Penghasilan/ bulan : (Beri tanda  pada jawaban yang sesuai)
□ kurang dari UMR
□ UMR (Rp 2.599.546,00 per bulan)
□ lebih dari UMR

2. Status KEK
LILA : cm
Keterangan : KEK/ Tidak KEK

10
3. Tingkat

Petunjuk : jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang ( √ ) pada
kolom yang tersedia. Skor jawaban kuesioner tingkat pengetahuan :

No Tingkat Pernyataan Benar Salah


1 Makanan sehat adalah makanan yang mengandung
gizi seimbang
2 Makanan bergizi diperlukan tubuh karena tubuh
memerlukan asupan makanan yang seimbang
3 Wanita usia subur tidak berisiko mengalami KEK
(Kekurangan Energi Kronis) atau lingkar lengan
kecil
4 Sayur, singkong dan buah adalah bahan makanan
yang mengandung protein
5 Daging sapi merupakan salah satu bahan makanan
yang mengandung lemak
6 Manfaat dari protein adalah untuk menambah berat
badan
7 Kekurangan energi kronis (KEK) adalah kuranng
asupan energi dan protein yang berlangsung
menahun
8 Bahaya apabila mengalami KEK adalah memiliki
anak dengan berat badan lahir rendah
9 Kurang tidur dan kurang istirahat menjadi salah satu
faktor seseorang terkena KEK
10 Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi KEK pada tubuh adalah dengan
mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
(Puspitasari, 2021)

10
Lampiran

SUMMARY EXECUTIVE

Judul : Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil


Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik di
Wilayah Kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-
Toli, Sulawesi Tengah
Waktu Pengambilan Data : 26 Agustus 2023

Instansi Yang Terlibat : Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulteng

Kontribusi Kelilmuan : Pentingnya informasi untuk ibu hamil tentang


kekurangan energi kronis (KEK)

10
Lampiran

IDENTITAS PENELITI

1 Nama : Zahrotul Mufidah


2 NIM : 2281A0571
3 Tanggal Lahir : 19 Januari 1997
4 No HP : 082147932826
5 Alamat Email : itsmezahro@gmail.com
6 Status Perkawinan : Belum menikah
7 Alamat Rumah : Kudus, Jawa Tengah
8 Alamat Instansi/Pekerjaan : Jln Trans Sulawesi , Basidondo,
Toli-Toli, Sulawesi Tengah
9 Riwayat Pendidikan : 1. MI
2. MTs
3. MA
4. D3
10 Riwayat Pekerjaan : Tim NS Puskesmas
11 Riwayat Organisasi : Anggota LPBI NU
12 Pelatihan Yang Pernah di Ikuti : - Gentle Birth
- Kegawatdaruratan dan Bencana
13 MOTTO : QS 2 : 186 dan 216

10
Lampiran

INSTITUT ILMU KESEHATAN


STRADA INDONESIA Kota Kediri-Jawa Timur
Jln. Manila . No.37 Sumberece Telp (0354) 7009713 Fax. (0354) 695139

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Zahrotul Mufidah


NIM : 2281A0571
Judul : Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil
Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik di Wilayah
Kerja Puskesmas Basidondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi
Tengah
Pembimbing : Nining Istighosah, SST, M. Keb.

No Tanggal Uraian Tanda Tangan


1 Jum’at, Konsul judul -> revisi ->
25/08/2023 ACC

2 Sabtu, Konsul BAB 1-3


02/09/2023 - Kerangka konsep
tambahkan input (ibu
hamil)

3 Rabu, 06/09/2023 Konsul revisi BAB 1-3


- Tambahkan referensi
keaslian minimal 5

4 Rabu, 13/09/2023 ACC

11
5 Selasa, Ujian Proposal
17/10/2023

6 Sabtu, Konsul Revisi Ujian


21/10/2023 Proposal
- Tambahkan variable faktor
langsung
- LB tambah skala data
masalah dan masukkan data
awal primer
- BAB 2 tambahkan
pengaruh pengetahuan
terhadap KEK
- Tambahkan kriteria
eksklusi (ibu hamil dengan
komplikasi)
- Masukkan parameter
pengetahuan di DO
- Tambahkan interpretasi
data di tabulating
- Tambahkan kisi-kisi
kuesioner

7 Senin, ACC
23/10/2023

8 13/01/2024 Konsul Bab 4-6


16/01/2024 ACC

11
Lampiran 12
SERTIFIKAT UJI ETIK

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE
Jalan Manila No. 37 Sumberece Kediri - 64133, Jawa Timur – Indonesia
Telp. 081335721919, Fax (0354) 695130, website: https://kepk.iik-strada.ac.id, e-mail:

KETERANGAN KELAIKAN ETIK “ETHICAL CLEARANCE”


Nomor: 000511/EC/KEPK/I/11/2023

dan kesejahteraan subyek penelitian kesehatan, telah mengkaji dengan teliti protokol berjudul:

ts and welfare of research subjects of health, has reviewed carefully the protocol entitled: Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Kejadian Kek

Peneliti Utama : Zahrotul Mufidah


Principal Researcher

Anggota Peneliti Members of Researcher Nama Institusi


Name of Institution :
: IIK STRADA INDONESIA

Dan telah menyetujui protokol tersebut di atas.


And approved the above-mentioned protocol.
Ditetapkan di : Kediri
Specified in
Tanggal: 07 November 2023
Date
Ketua,
Chairwoman,

Erma Retnaningtyas, SST.,Bd.,SKM.,M.Kes NIK : 13.07.12.127


Keterangan:
Notes:
Persetujuan etik ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal ditetapkan
This ethical clearance is effective for one year from the due date
Pada akhir penelitian, laporan pelaksanaan penelitian harus diserahkan ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan
In the end of the research, progress and final summary report should be submitted to the Health Research Ethics Committee
Jika ada perubahan atau penyimpangan protokol dan atau perpanjangan penelitian, harus mengajukan kembali permohonan kajian etik penelitian
If there be any protocol modification or deviation and or extension of the study, the principal investigator is required to resubmit the protocol for approval
Jika ada kejadian serius yang tidak diinginkan (KTD) harus segera dilaporkan ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan
If there are Serious Adverse Events (SAE) should be immediately reported to the Health Research Ethics Committee

11
Lampiran 13
DOKUMENTASI PENELITIAN

a. Penyampaian maksud dan b. Responden membaca dan c. Penyampaian tatacara d. Responden bersedia dan TTD
tujuan penelitian memahami prosedur pengisian kuesioner IC

e. Pengisian kuesioner f. Pendampingan pengisian g. Dokumentasi setelah h. Pemberian PMT pada


kuesioner pengisian kuesioner responden KEK

51
Lampiran 14

REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN


(DATA DEMOGRAFI RESPONDEN)

No Umur Kode Usia Kehamilan Kode Pendidikan Kode


Urut (tahun) Kategori
1 24 2 TM 2 (13-28 mgg)
2 Menengah 2
2 21 2 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
3 22 2 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
4 40 3 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
5 42 3 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
6 31 2 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
7 17 1 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
8 25 2 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
9 18 1 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
10 33 2 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
11 39 3 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
12 21 2 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
13 20 2 1 Dasar 1
TM 1 (<13 mgg)
14 18 1 1 Dasar 1
TM 1 (<13 mgg)
15 37 3 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
16 29 2 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
17 42 3 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
18 25 2 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
19 20 2 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
20 26 2 3 Menengah 2
TM 3 (>28 mgg)
21 21 2 3 Menengah 2
TM 3 (>28 mgg)
22 28 2 3 Dasar 1
TM 3 (>28 mgg)
23 18 1 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
24 20 2 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
25 17 1 2 Dasar 1
TM 2 (13-28 mgg)
26 19 1 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)

5
27 30 2 1 Menengah 2
TM 1 (<13 mgg)
28 25 2 3 Menengah 2
TM 3 (>28 mgg)
29 26 2 3 Menengah 2
TM 3 (>28 mgg)
30 28 2 2 Menengah 2
TM 2 (13-28 mgg)
31 21 2 1 Dasar 1
TM 1 (<13 mgg)

5
REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN
(STATUS EKONOMI)

No Urut Jenis Kode Status Kode


Responden Pekerjaan Ekonomi
1 IRT
1 <UMR 1
2 Honorer 2 1
<UMR
(Guru Paud)
3 1 <UMR 1
IRT
4 1 <UMR 1
IRT
5 1 <UMR 1
IRT
6 1 <UMR 1
IRT
7 1 <UMR 1
IRT
8 1 <UMR 1
IRT
9 1 <UMR 1
IRT
10 1 UMR 2
IRT
11 1 <UMR 1
IRT
12 1 <UMR 1
IRT
13 1 UMR 2
IRT
14 1 <UMR 1
IRT
15 1 <UMR 1
IRT
16 1 <UMR 1
IRT
17 1 <UMR 1
IRT
18 1 <UMR 1
IRT
19 1 <UMR 1
IRT
20 1 <UMR 1
IRT
21 Honorer 2 1
<UMR
(Guru Paud)
22 1 <UMR 1
IRT
23 1 <UMR 1
IRT
24 1 <UMR 1
IRT
25 1 <UMR 1
IRT
26 1 <UMR 1
IRT
27 1 <UMR 1
IRT
28 1 <UMR 1
IRT

5
29 Honorer 2 1
<UMR
(Guru Paud)
30 Honorer 2 2
(Guru Paud)
UMR
31 1 <UMR 1
IRT

5
REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN
(PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DAN KEK)

No Urut Pengetahuan Jumlah Kode


Responden Skor
1 Baik 100 2
2 Cukup 70 1
3 Cukup 60 1
4 Cukup 70 1
5 Baik 80 2
6 Cukup 60 1
7 Baik 80 2
8 Baik 80 2
9 Cukup 70 1
10 Baik 80 2
11 Baik 80 2
12 Cukup 70 1
13 Baik 80 2
14 Cukup 60 1
15 Cukup 70 1
16 Cukup 70 1
17 Baik 80 2
18 Baik 80 2
19 Baik 80 2
20 Baik 80 2
21 Cukup 70 1
22 Baik 80 2
23 Cukup 70 1
24 Baik 80 2
25 Baik 80 2
26 Cukup 70 1
27 Baik 80 2
28 Baik 80 2

5
29 Baik 80 2
30 Baik 90 2
31 Baik 80 2

5
REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN
KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

No Urut Status KEK Kode


Responden
1 KEK 1
2 Tidak KEK 2
3 KEK 1
4 Tidak KEK 2
5 Tidak KEK 2
6 Tidak KEK 2
7 KEK 1
8 Tidak KEK 2
9 Tidak KEK 2
10 Tidak KEK 2
11 Tidak KEK 2
12 Tidak KEK 2
13 KEK 1
14 KEK 1
15 Tidak KEK 2
16 KEK 1
17 Tidak KEK 2
18 Tidak KEK 2
19 KEK 1
20 KEK 1
21 Tidak KEK 2
22 Tidak KEK 2
23 KEK 1
24 KEK 1
25 KEK 1
26 KEK 1
27 Tidak KEK 2
28 Tidak KEK 2

5
29 KEK 1
30 Tidak KEK 2
31 Tidak KEK 2

5
Lampiran 15
HASIL SPSS

Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian

Statistics
Umur Kelompok Pendidikan Status KEK
Responden Umur Terakhir Ekonomi Pengetahuan
N Valid 31 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0 0

Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17 2 6.5 6.5 6.5
18 3 9.7 9.7 16.1
19 1 3.2 3.2 19.4
20 3 9.7 9.7 29.0
21 4 12.9 12.9 41.9
22 1 3.2 3.2 45.2
24 1 3.2 3.2 48.4
25 3 9.7 9.7 58.1
26 2 6.5 6.5 64.5
28 2 6.5 6.5 71.0
29 1 3.2 3.2 74.2
30 1 3.2 3.2 77.4
31 1 3.2 3.2 80.6
33 1 3.2 3.2 83.9
37 1 3.2 3.2 87.1
39 1 3.2 3.2 90.3
40 1 3.2 3.2 93.5
42 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0

5
Kelompok Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 tahun 6 19.4 19.4 19.4
20-35 tahun 20 64.5 64.5 83.9
>35 tahun 5 16.1 16.1 100.0
Total 31 100.0 100.0

Frequencies
Statistics
Usia Kehamilan Pekerjaan
N Valid 31 31
Missing 0 0

Frequency Table
Usia Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TM 1 (<13 mgg) 4 12.9 12.9 12.9
TM 2 (13-28 16 51.6 51.6 64.5
mgg)
TM 3 (>28 mgg) 11 35.5 35.5 100.0
Total 31 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD-SMP 18 58.1 58.1 58.1
SMA 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

52
Jenis Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 27 87.1 87.1 87.1
Honorer (Guru Paud) 4 12.9 12.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

Status Ekonomi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <UMR 28 90.3 90.3 90.3
UMR 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0

Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 12 38.7 38.7 38.7
Baik 19 61.3 61.3 100.0
Total 31 100.0 100.0

KEK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KEK 13 41.9 41.9 41.9
Tidak KEK 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0

5
Tabulasi Silang Data Hasil

Usia Kehamilan * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Cukup Baik Total
Usia Kehamilan TM 1 (<13 mgg) Count 1 3 4
Expected Count 1.5 2.5 4.0
% of Total 3.2% 9.7% 12.9%
TM 2 (13-28 Count 6 10 16
mgg) Expected Count 6.2 9.8 16.0
% of Total 19.4% 32.3% 51.6%
TM 3 (>28 mgg) Count 5 6 11
Expected Count 4.3 6.7 11.0
% of Total 16.1% 19.4% 35.5%
Total Count 12 19 31
Expected Count 12.0 19.0 31.0
% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Jenis Pekerjaan * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Cukup Baik Total
Jenis IRT Count 10 17 27
Pekerjaan Expected Count 10.5 16.5 27.0
% of Total 32.3% 54.8% 87.1%
Honorer (Guru Paud) Count 2 2 4
Expected Count 1.5 2.5 4.0
% of Total 6.5% 6.5% 12.9%
Total Count 12 19 31
Expected Count 12.0 19.0 31.0
% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

5
Crossta

Case Processing Summary


Cas
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan Terakhir * 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%
Status Ekonomi

Pendidikan Terakhir * Status Ekonomi Crosstabulation


Status Ekonomi
<UMR UMR Total
Pendidikan Terakhir SD-SMP Count 16 2 18
Expected Count 16.3 1.7 18.0
% of Total 51.6% 6.5% 58.1%
SMA Count 12 1 13
Expected Count 11.7 1.3 13.0
% of Total 38.7% 3.2% 41.9%
Total Count 28 3 31
Expected Count 28.0 3.0 31.0
% of Total 90.3% 9.7% 100.0%

5
Crossta

Case Processing Summary


Cas
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur Kehamilan * 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%
Pengetahuan

Jenis Pekerjaan * Status Ekonomi Crosstabulation


Status Ekonomi
<UMR UMR Total
Jenis IRT Count 25 2 27
Pekerjaan Expected Count 24.4 2.6 27.0
% of Total 80.6% 6.5% 87.1%
Honorer (Guru Paud) Count 3 1 4
Expected Count 3.6 .4 4.0
% of Total 9.7% 3.2% 12.9%
Total Count 28 3 31
Expected Count 28.0 3.0 31.0
% of Total 90.3% 9.7% 100.0%

Pendidikan Terakhir * Pengetahuan Crosstabulation


Pengetahuan
Cukup Baik Total
Pendidikan Terakhir SD-SMP Count 8 10 18
Expected Count 7.0 11.0 18.0
% of Total 25.8% 32.3% 58.1%
SMA Count 4 9 13
Expected Count 5.0 8.0 13.0
% of Total 12.9% 29.0% 41.9%
Total Count 12 19 31
Expected Count 12.0 19.0 31.0
% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

5
Pendidikan Terakhir * KEK Crosstabulation
KEK
KEK Tidak KEK Total
Pendidikan Terakhir SD-SMP Count 7 11 18
Expected Count 7.5 10.5 18.0
% of Total 22.6% 35.5% 58.1%
SMA Count 6 7 13
Expected Count 5.5 7.5 13.0
% of Total 19.4% 22.6% 41.9%
Total Count 13 18 31
Expected Count 13.0 18.0 31.0
% of Total 41.9% 58.1% 100.0%

Crosstab Variable

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan Terakhir * 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%
Status Ekonomi

Status Ekonomi * KEK Crosstabulation


KEK
KEK Tidak KEK Total
Status Ekonomi <UMR Count 12 16 28
Expected Count 11.7 16.3 28.0
% of Total 38.7% 51.6% 90.3%
UMR Count 1 2 3
Expected Count 1.3 1.7 3.0
% of Total 3.2% 6.5% 9.7%
Total Count 13 18 31
Expected Count 13.0 18.0 31.0
% of Total 41.9% 58.1% 100.0%

5
Pengetahuan * KEK Crosstabulation
KEK
KEK Tidak KEK Total
Pengetahuan Cukup Count 5 7 12
Expected Count 5.0 7.0 12.0
% of Total 16.1% 22.6% 38.7%
Baik Count 8 11 19
Expected Count 8.0 11.0 19.0
% of Total 25.8% 35.5% 61.3%
Total Count 13 18 31
Expected Count 13.0 18.0 31.0
% of Total 41.9% 58.1% 100.0%

Pengetahuan * KEK * Status Ekonomi Crosstabulation


KEK
Status Ekonomi KEK Tidak KEK Total
<UMR Pengetahuan Cukup Count 5 7 12
Expected Count 5.1 6.9 12.0
% of Total 17.9% 25.0% 42.9%
Baik Count 7 9 16
Expected Count 6.9 9.1 16.0
% of Total 25.0% 32.1% 57.1%
Total Count 12 16 28
Expected Count 12.0 16.0 28.0
% of Total 42.9% 57.1% 100.0%
UMR Pengetahuan Baik Count 1 2 3
Expected Count 1.0 2.0 3.0
% of Total 33.3% 66.7% 100.0%
Total Count 1 2 3
Expected Count 1.0 2.0 3.0
% of Total 33.3% 66.7% 100.0%
Total Pengetahuan Cukup Count 5 7 12
Expected Count 5.0 7.0 12.0
% of Total 16.1% 22.6% 38.7%
Baik Count 8 11 19
Expected Count 8.0 11.0 19.0
% of Total 25.8% 35.5% 61.3%
Total Count 13 18 31
Expected Count 13.0 18.0 31.0
% of Total 41.9% 58.1% 100.0%

5
Hasil Analisis Menggunakan Mann-Whitney

NPar Tests

Mann-Whitney Test Kelompok Umur * Pengetahuan

Ranks
Pengetahuan N Mean Rank Sum of Ranks
Kelompok Umur Cukup 12 14.25 171.00
Baik 19 17.11 325.00
Total 31

Test Statisticsa
Kelompok
Umur
Mann-Whitney U 93.000
Wilcoxon W 171.000
Z -1.003
Asymp. Sig. (2-tailed) .316
Exact Sig. [2*(1-tailed .412b
Sig.)]
a. Grouping Variable: Pengetahuan
b. Not corrected for ties.

NPar Tests

Mann-Whitney Test Usia Kehamilan * Pengetahuan


Ranks
Umur Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan TM 1 (<13 mgg) 4 11.50 46.00
TM 2 (13-28 mgg) 16 10.25 164.00
Total 20

Test Statisticsa
Pengetahuan
Mann-Whitney U 28.000
Wilcoxon W 164.000
Z -.457
Asymp. Sig. (2-tailed) .648
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .750b
a. Grouping Variable: Umur Kehamilan
b. Not corrected for ties.

5
Hasil Analisis Menggunakan Chi-

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * Pengetahuan


Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .595 1 .440
b
Continuity Correction .158 1 .691
Likelihood Ratio .602 1 .438
Fisher's Exact Test .484 .347
Linear-by-Linear .576 1 .448
Association
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.03.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .457c .176
Ordinal
N of Valid Cases 31

Chi-Square Tests Jenis Pekerjaan * Pengetahuan


Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .247a 1 .619
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .241 1 .623
Fisher's Exact Test .630 .507
Linear-by-Linear .239 1 .625
Association
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.55.
b. Computed only for a 2x2 table

6
Symmetric
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency .089 .619
Coefficient
N of Valid Cases 31

Chi-Square Tests Jenis Pekerjaan * Status Ekonomi


Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.234a 1 .267
Continuity Correctionb .042 1 .838
Likelihood Ratio .955 1 .329
Fisher's Exact Test .349 .349
Linear-by-Linear 1.194 1 .275
Association
N of Valid Cases 31
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .39.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency .196 .267
Coefficient
N of Valid Cases 31

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * Status Ekonomi


Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .101 1 .751
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .103 1 .748
Fisher's Exact Test 1.000 .624
Linear-by-Linear .098 1 .755
Association
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.26.
b. Computed only for a 2x2 table

6
Symmetric
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .760 .173
Ordinal
N of Valid Cases 31

Chi-Square Tests Pendidikan Terakhir * KEK


Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .164 1 .686
Continuity Correctionb .001 1 .972
Likelihood Ratio .163 1 .686
Fisher's Exact Test .727 .484
Linear-by-Linear .158 1 .691
Association
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.45.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation .698c .180
Ordinal
N of Valid Cases 31

6
Chi-Square Tests Status Ekonomi *
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .101a 1 .751
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .103 1 .748
Fisher's Exact Test 1.000 .624
Linear-by-Linear .098 1 .755
Association
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.26.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman .057 .760
Ordinal Correlation
N of Valid Cases 31

6
Chi-Square Tests Pengetahuan *
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .001a 1 .981
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .001 1 .981
Fisher's Exact Test 1.000 .638
Linear-by-Linear .001 1 .981
Association
N of Valid Cases 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.03.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Ordinal by Spearman Correlation -.004 .982
Ordinal
N of Valid Cases 31

Anda mungkin juga menyukai