DAFTAR TILIK
KONSELING UMUM ASUHAN ANTENATAL
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
A. Pendahuluan
1. Mengucap salam dan perknalkan diri anda
2. Menciptakan suasana pribadi yang menyenangkan
3. Menanyakan tentang berapa kali ibu telah berkunjung
4. Menjelaskan tujuan pemberian konseling
B. Pemberian Informasi
5. Menilai pengetahuan ibu tentang proses reproduksi
6. Menjelaskan tentang proses reproduksi dan diskusikan
tentang berbagai informasi yang berbagai informasi yang
diperoleh ibu selama ini dan hilangkan kesalahfahaman
tentang reproduksi yang mungkin terjadi.
7. Bahas berbagai aspek asuhan antenatal dan factor resiko
yang mungkin terjadi.
Berikan informasi tentang :
Proses kehamilan dan gangguan
Pemeriksaan rutin kehamilan
Gizi dan kebutuhan kalori selama kehamilan
Pemeliharaan kebersihan tubuh
Imunisai
Factor resiko
Gejala – gejala penting yang mengharuskan ibu untuk
memeriksakan diri :
o Hyperemesis
o Kenaikan berat badan yang berlebihan
o Edema
o Sakit kepala dan pandangan kabur
o Pecah ketuban
|1
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
o Hilangnya gerakan bayi
o Kehamilan lewat waktu
o Perdarahan
8. Membahas tentang jarak tempat dan fasilitas kesehatan serta
upaya – upaya yang memungkinkan untuk rujuk.
9. Menanyakan tentang persiapan ibu untuk menhadapi
persalinan.
10. Menanyakan pilihan ibu tempat melahirkan.
11. Memberi kesempatan untuk ibu menanyakan berbagai
informasi yanbg telah di perolehnya dan kaitannya dengan
penjelasan yang baru di berikan oleh konselor/ petugas.
12. Mengulang lagi berbagai informasi yang masih dibutuhkan
oleh ibu.
13 Memastikan bahwa ibu telah mengerti dan memahami
semua informasi yang telah di berikan.
14. Penutup
15. Mencatat semua hasil konseling dalam kartu ibu
16. Membubuhkan tanggal dan waktu konseling serta tanda
tangan konselor dan ibu
17. Mengingatkan tentang kunjungan ulang dan hal – hal harus
di perhatikan / penting selama kehamilan
18. Memberikan buku / kartu pemeriksaan kehamilan kepada
ibu
19. Mengantar ibu ke pintu keluar dan ucapkan salam
Pembimbing
( )
|2
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
LANGKAH / TUGAS
Biodata
|3
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Menyambut ibu dan seseorang yang
menmani ibu
2. Memperkenalkan diri pada ibu
3. Menanyakan nama dan usia ibu
Riwayat kehamilan sekarang
4. HPHT dan apakah normal TP
5. Gerakan janin
6. Tanda-tanda bahaya atau penyulit
7. Keluhan umum
8. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
9. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Riwayat kehamilan yang lalu
10. Jumlah kehamilan
11. Jumlah anak yang hidup
12. Jumlah keguguran
13. Jumlah kelahiran prematur
14. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar,
forcep, vakum)
15. Riwayat perdarahan pada persalinan atau
pasca persalinan
16. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
17. Berat bayi <2,5 atau 4kg
18. Masalah lain
Riwayat kesehatan/penyakit yang dideritakan
sekarang dan dulu
19. Malaria
20. Hipertensi
21. Diabetes
22. Penyakit kelamin/HIV/AIDS
23. Penyakit ginjal
24. Penyakit asma
25. Imunisasi tetanus toxoid (TT)
26. Lainnya
Riwayat sosial ekonomi
27. Status perkawinan
28. Respon ibu dan keluarga terhadap
kehamilan ini
29. Riwayat KB
30. Dukungan keluarga
31. Pengambil keputusan dalam keluarga
32. Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan
makan, vitamin A
33. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-
minuman keras, mengkonsumsi obat
terlarang
34. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
35. Tempat dan petugas kesehatan yang
diinginkan untuk membantu persalinan
|4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pemeriksaan Fisik
36. Memperhatikan tingkat energi ibu, keadaan
umum emosi dan posturnya selama
dilakukan pemeriksaan
37. Menjelaskan seluruh prosedur sambil
melakukan pemeriksaan
38. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan
Tanda-tanda vital
39. Mengukur tinggi dan berat badan
40. Mengukur tekanan darah, nadi,suhu dan
pernafasan
41. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian
dan menawarkan kain linen untuk menutup
tubuhnya (meminta pasien untuk
melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh)
42. Membantu pasien berbaring di meja/timer/
tempat tidur pemeriksaan yang bersih
Kepala dan Leher
43. Memeriksa apakah terjadi edema pada
wajah
44. Memeriksa apakah mata :
a. Pucat pada kelopak bagian bawah
b. Berwarna kuning pada sclera
45. Memeriksa apakah rahang pucat dan
memeriksa gigi
46. Memeriksa dan meraba leher untuk
mengetahui :
a. Kelenjar tiroid membesar
b. Pembuluh limfe
Payudara
47. Dengan posisi tangan klien disamping,
memeriksa:
a. Bentuk, ukuran dan simetris atau tidak
b. Putting payudara menonjol atau masuk
kedalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
d. Adanya benjolan/moduler
e. Adanya nyeri tekan
48. Pada saat klien mengangkat tangan ke atas
kepala, memeriksa payudara untuk
mengetahui adanya retraksi atau
disampling.
49. Klien berbaring dengan tangan kiri atas,
lakuka palpasi secra sistematis pada
payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah
kanan juga) dari arah payudara,axial dan
|5
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
moduler, kalau-kalau terdapat:
a. Massa
b. Pembuluh limfe yang membesar
Abdomen
50. Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
51. Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan
jari tangan (kalau <20 minggu) atau pita
ukuran (kalau lebih > 22 minggu)
52. Melakukan palpasi pada abdomen untuk
mengetahui letak,presentasi posisi dan
penurunan kepala janin
53. Mengukur denyut jantung janin (dengan
fetoskop kalau >18 minggu)
54. Adakah kontraksi
55. Ring N.Badle
56. Tafsiran berat janin
Tangan dan kaki
57. Memeriksa apakah tangan dan kaki :
a. Edema
b. Pucat pada kuku
58. Memeriksa dan meraba kaki untuk
mengetahui adanya varises
59. Memeriksa refleks patella untuk melihat
apakah terjadi gerakan hypo atau hyper
Panggul : Genetalia luar
60. Membantu klien mengambil posisi untuk
pemeriksaan pada panggul dan
menutuptubuh
61. Penoong melepaskan perhiasan dijari dan
lengan
62. Mencuci tanngan dengan sabun, dan air
mengalir serta mengeringkannya dengan
menggunakan kain bersih
63. Memakai sarung tangan baru atau yang
bidan pakai lagi yang sudah didesinfeksi
tanpa kontaminasi
64. Menjelaskan tindakan yang dilakukan
sambil terus melakukan pemeriksaan
Panggul : Genetalia luar (lanjutan)
65. Memeriksa labia mayora dan memeriksa
labia minora, kemudian klitoris, lubang
uretra dan vagina introitus untuk melihat
adanya:
a. Tukak atau luka
b. Varises
c. Cairan (warna, konsistensi, jumlah dan
bau)
66. Mengurut uretra dan pembuluh skene untuk
mengeluarkan cairan nanah atau darah
|6
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
67. Melakukan palpasi pada kelenjar bartholin
untuk mengetahui adanya :
a. Pembengkakan
b. Massa atau kista
c. Cairan
68. Sambil melakukan pemeriksaan selalu
mengamati wajah ibu untuk mengetahui
apakah ibu merasakan sakit atau nyeri
karena tindakan ini
Panggul : Pemeriksaan Bimanual
69. Memperlihatkan speculum kepada ibu
sambil menjelaskan bahwa banda tersebut
akan dimasukkan kedalam vagina ibu dan
bagaimana hal ini terasa oleh ibu
70. Meminta ibu untuk mengatakan kalau ibu
merasa sakit atau tidak nyaman dengan
pemeriksaan yang dilakukan
71. Memasukkan dua jari kedalam vagina,
meregangkan kedua jari tersebut dan
menekan kebawah
72. Mencari letak serviks dan merasakan untuk
mengetahui :
a. Ukuran bentuk dan posisi
b. Mobilitas
c. Kelunakan ( wajah ibu )
d. Massa
73. Menggunakan dua tangan (satu tangan
diatas abdomen, 2 jari di dalam vagina)
74. Melepaskan tangan pelan-pelan,
melepaskan sarung tangan dan
memasukkannya kedalam larutan
dekontaminasi (clorin 0,5%)
75. Membantu ibu meninggalkan meja/tempat
tidur/ tikar pemeriksaan
76. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama
ibu dan meminta ibu untuk mengenakan
pakaian bersih
77. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta
mengangin-anginkan atau melapnya dengan
kai bersih
Tes Laboratorium
78. Melakukan tes laboratorium:
a. Protein urine, glukosa urine
b. Haemoglobin
Pengajaran/pendidikan kesehatan
79. Memberitahukan kepada ibu hasil temuan
dalam pemeriksaan
80. Menghitung usia kehamilan
81. Mengajarkan ibu mengenai
|7
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ketidaknyamanan yang memungkinkan
akan dialami ibu
82. Sesuai dengan usia kehamilan, ajarkan ibu
mengenai :
a. Nutrisi
b. Olahraga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan diri
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Kegiatan seks
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjaan
j. Obat-obatan, merokok dan makan sirih
k. Body mekanik
l. Pakaian
Promosi Kesehatan
|8
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN KUNJUNGAN ULANG
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
| 10
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
pastikan ibu memahami apa yang dilakukan
jika menemukan tanda – tanda bahaya
24. Jadwalkan kujungan ulang berikutnya
25. Mencatat kunjungan pada catatan SOAP
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 11
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PERSIAPAN PERSALINAN
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
| 12
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
5 Tanyakan kepada ibu apakah ia memiliki uang
untuk biaya persalinan dan perawatan gawat
darurat dan apabila memungkinkan untuk
mendapat bantuan dana melalui masyarakat atau
fasilitas untuk keadaan gawat darurat
E Pembuatan Keputusan
6 Tanyakan kepada ibu tentang pembuatan
keputusan yang utama dalam keluarganya apabila
:
a. Pembuatan keputusan harus dilakukan
pada saat tanda bahaya muncul
b. Bila pembuat keputusan tersebut tidak
ada, siapakah yang akan membuat
keputusan
F Dukungan
7 Tanyakan kepada ibu :
a. Siapakah yang dia pilih untuk menemani
ibu selama bersalin dan menemani ibu
selama perjalan apabila diperlukan.
b. Siapakah yang akan menjaga rumah dan
anak – anak selama ibu tidak ada
G Donor Darah
8 Tanyakan kepada ibu siapakah yang menjadi
donor darahnya dan bagaimana cara
menghubungi pada kegawat daruratan
H Barang yang dibutuhkan untuk persalinan
yang bersih dan aman
9 Tanyakan kepada ibu apakah barang – barang
yang diperlukan selama persalinan seperti :
a. Untuk persalinan : pembalut/ kain, sabun,
sprei, dll
b. Untuk bayi baru lahir : selimut, popok,
baju dll.
Disimpan oleh ibu untuk persiapan persalinan
I Tanda – tanda bahaya dan tanda persalinan
10 Pastikan ibu mengetahui tanda – tanda bahaya
untuk persiapan komplikasi, misalnya :
a. Perdarahan pervaginam
b. Demam
| 13
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
c. Nyeri abdomen yang sangat
d. Nyeri kepala yang sangat dan perubahan
penglihatan
e. Bengkak pada muka dan tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
11 Juga pastikan ibu mengetahui tanda – tanda
persalinan untuk selanjutnya menghubungi tenaga
kesehatan terlatih dan merencanakan kesiapan
persalinan, misalnya :
a. Kontraksi yang teratur
b. Sakit punggung bagian bawah dari fundus
c. Tanda perdarahan
d. Pecah selaput ketuban
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 14
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
Pembimbing
( )
| 16
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN LEOPOLD dan AUSKULTASI
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
I Persetujuan Pemeriksaan
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan ini pada ibu
2. Menjelaskan tujuan hasil yang dihrapkan, dan pemeriksa ini
3. Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini kadang – kadang
menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak
akan membahayakan bayi yang ada dalam kandungan
4. Bila ibu telah mengerti apa yang telah disampaikan,
meminta persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
II Mempersiapkan Pemeriksaan
Ranjang obstetric / periksa
Selimut/ kain penutup
Metlin
Funanduskup/Fetoskop
III Pemeriksa
5. Mempersiapkan ibu untuk berbaring
6. Menyisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian ibu tmapak
jelas, meminta ibu meletakkan kedua telapak kakinya pada
ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha
(coxae) dan lutut (genu), untuk mengurangi ketegangan
dinding perut. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
yang sudah disiapkan
9. Mencuci tangan dengan sabun
10. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian
lateral kanan
11. Memberitahukan kepada ibu bahwa pemeriksa akan
| 17
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
memulai proses pemeriksaan
12. Leopold I :
Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri kemudian diketengahkan dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian (bagian keras, bulat, dan hampir
homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong)
Menentukan tinggi fundus uteri (diukur dari tepi atas
simpisis ke fundus uteri)
13. Leopold II :
Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral
kiri ibu secara sejajar pada ketinggian yang sama
Memulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak kiri dan kanan, kemudian
geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata
dan memanjang (punggung) atau bagian – bagian kecil
(ekstremitas)
Tentukan puctum maksimum, letakkan funandoskop pada
daerah tersebut, hitunglah denyut jantung janin (DJJ)
selama 1 menit penuh.
14. Leopold III :
Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral
kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut secara
bersamaan / bergantian untuk menentukan, bagian bawah
janin.(bagian keras, bulat, dan hampir homogen adalah
kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong)
15. Leopold IV :
Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung – ujung jari
tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisis
| 18
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari – jari tangan yang berada dinding
bawah uterus
Memperhatikan sudut yang dibentuk oleh jari – jari kiri
dan kanan (konvergen atau divergen)
Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi bila presentasi kepala usahakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi
Memfiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul
kemudian meletakkan jari – jari tangan kanan diantara
tanagan kiri dan simpisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah masuk pintu atas panggul
16. Meletakkan semua peralatan yang telah digunakan ketempat
semula
17. Memberitahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai,
angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu
18. Mencuci tangan dengan sabun
19. Mempersilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalam status
pasien
20 Penjelasan hasil pemeriksaan
21. Menjelaskan hasil pemeriksaan palpasi yang meliputi :
Usia kehamilan, letak janin, posisi janin, presentai
V Rencana Asuhan Antenatal
22. Menjelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu
23. Menjelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan
dengan hasil temuan tersebut
24. Mencatat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang
langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulang
25. Menjelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun
diluar jadwal yang telah ditentukan) apakah ibu merasakan
beberapa kelainan/ gangguan kehamilan
26. Menyerahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan
mengucapkan salam
JUMLAH
| 19
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
(……………………………….)
DAFTAR TILIK
PENGKAJIAN FETAL
| 20
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
I. Persetujuan pemeriksaan
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan ini pada ibu
2. Menjelaskan tujuan hasil yang diharapkan, dari pemeriksaan
ini. Bila ibu mengerti apa yang disampaikan, memiunta
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
II. Mempersiapkan pemeriksaan
Ranjang obstetric / periksa
Monoaural leanec
III. Pemeriksaan
4. A. FMC (Fetal Movement Moving)
Tanyakan hitung gerak janin/ FMC (fetal movement
moving)
5. B. Hitung DJJ
Mempersiapkan ibu untuk berbaring
6. Menyisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian perut ibu
tampak jelas, kemudian meminta ibu untuk meletakkan
kedua telapak kaki pada ranjang sehingga terjadi sedikit
fleksi pada sendi paha (coxae)dan lutut (genu), untuk
mengurangi ketegangan dinding perut. Menutup paha dan
kaki ibu dengan selimut yang sudah disediakan
7. Mencuci tangan dengan sabun
8. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian
lateral kanan
9. Memberitahu kepada ibu bahwa pemeriksa akan memulai
proses pemeriksaan
10. Menentukan dimana bagian punggung anak
11. Mengambil stetoskop monoural, kemudian menempelkan
ujungnya pada diding perut ibu yang sesuai dengan posisi
punggung bayi (bagian yang memanjang atau rata)
12. Menempelkan telinga kanan pemeriksa dan mendengarkan
bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik
pertama, bunyi jantung bayi kurang jelas, mengupayakan
| 21
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
untuk mendapatkan puctum maksimum)
13. Mendengarkan dan menghitung denyut jantung bayi selama
satu menit atau setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaaan,
dengan interval 5 detik diantar masing – masing penghitung
14. Bila dihitung setiap 5 detik dengan interval 5 detik selama 3
kali maka, jumlahkan hasil perhitungan 1, 2, dan 3 kemudian
dikalikan dengan angka 4 untuk mendapatkan frekuensi
denyut jantung per menit. (memperhatikan perbedaan
masing – masing pernitungan untuk menilai irama atau
keteraturan bunyi jantung)
15. Meletakkan semua peralatan yang telah digunakan ke tempat
semula
16. Memberitahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai,
angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu
17. Mencuci tangan dengan sabun
18. Mempersilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalam status
pasien
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 22
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ TUGAS BOBOT
| 24
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
Pembimbing
(……………………………….)
| 26
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
| 27
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PENILAIAN AWAL PERSALINAN
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
| 29
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
31. Memeriksa penurunan bagian terendah j anin :
- Setiap 4 jam pada fase laten
- Setiap 2- 4 jam pada fase aktif
32. Memonitor produksi urin setiap 2 jam
JUMLAH
Pembimbing
(………………………..)
| 30
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309, email : poltekes_sorong@yahoo.co.id Sorong,
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
| 31
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
c. 2 buah kom + tutup berisi air DTT dan kapas DTT
d. Spuit 3 cc
Obat – obatan : 1 ampul oksitosin/ methergin, 1 ampul lidokain 2%.
f. Kapas alcohol dalam tempatnya.
Air DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) dalam tempatnya.
h. Klorin 0,5% dalam tempatnya.
i. 1 buah Leanek
j. Pemeriksaan Vital Sign : tensimeter, stetoskop, termometer
k. 1 buah korentang dalam tempatnya
l. 1 buah waskom plasenta/ plastic/ pendil untuk meletakkan plasenta.
m. Cairan infus, infus set sesuai kebutuhan
n. 1 buah bengkok/ nierbeken
Persiapan Penolong :
a. 1 buah baju
a. 1 buah kain ibu
b. 1 buah celana dalam ibu
c. 1 buah bra ibu
d. Pembalut secukupnya
e. 1 buah underpad
f. 1 buah gurita
g. 2 buah waslap
Persiapan Bayi :
Untuk asfiksia tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih kering,
lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
- Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi dan ganjal bahu bayi.
- Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus
set.
4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.
- Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontaraksi/saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu
ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
- Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase akhir) dan
dokumentasi semua temuan yang ada.
- Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagai mana peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar.
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran ( Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau
posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman ).
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran :
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
15. Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) di perut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil
bernapas cepat dan dangkal.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
- Jika tali melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong
diantara dua klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan.
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk
| 35
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).
- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya ( tanpa
membersihkan verniks ) kecuali bagian tangan.
- Ganti handuk basah dengan handuk yang kering.
- Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas perut ibu.
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus
( hamil tunggal ).
28. Beritahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin (agar uterus
berkontraksi baik).
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
( intramuskuler ) di 1/3 paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin ).
30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat ( dua menit setelah bayi lahir ) pada
sekitar 3 cm dari pusar ( umbilicus ) bayi. dari sisi luar klem penjepit, dorong isi
tali pusar kearah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari
klem pertama.
- Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan
pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi) diantara 2 klem tersebut.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian dilingkarkan
kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan
dengan simpul kunci.
| 36
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
- Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel dengan baik di dinding dada perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang di kepala bayi.
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35. Letakkan satu tagan diatas kain pada perut ibu, diteppi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus kearah belakang – atas (dorsokranial) secara hati-hati
(untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 40-40 detik,
hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan ulangi prosedur diatas.
- Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
untuk melakukan stimulasi putting susu.
Mengeluarkan Plasenta
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat kearah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas. Mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorsokranial).
- Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem berjarak 5-10 cm dari
vulva dan lahirkan plasenta.
- Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan talil pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit
IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika
| 37
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan
rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir
dalam 30 menit setelah bayi lahir
6. Bila terjadi perdarahan, lakukan
plasenta manual
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
plasenta pada wadah yang telah disediakan.
- Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakkan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam plastik atau tempat
khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
| 38
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
43. Beri cukup waktu untuk mlakukan kontak kulit ibu (di dada ibu paling sedikit 1
jam)
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
- Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.
3) Hidung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi
sedang tidak menangis
a) Frekuensi napas normal 40 – 60 kali per menit
b) Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam
4) Hitung denyut jantung dengan melekatkan stetoskop di dada kiri setinggi
apeks kordis.
Frekuensi denyut jantung normal 120 – 160 kali per menit
Evaluasi
48. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
50. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan .
- Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama
pascapersalinan.
- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
51. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan
baik (40-60 kali permenit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5°C).
52. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.
54. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
darah. Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering.
| 40
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
55. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.
57. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan bagian
dalam ke luar dan remdam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
58. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan tissu atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
Dokumentasi
59. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan
kala IV.
JUMLAH
Pembimbing
( )
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
No KEGIATAN BOBOT
2 Persiapan Penolong :
1 buah topi/ penutup kepala
1 buah kacamata pelindung
1 buah masker
1 buah celemek plastic
1 buah sepatu boot/ sandal tertutup
1buah handuk pribadi/ kain bersih untuk
mengeringkan tangan
3 Persiapan Ibu :
1 buah baju
1 buah kain ibu
1 buah celana dalam ibu
1 buah bra ibu
Pembalut secukupnya
1 buah underpad
1 buah gurita
2 buah waslap
4 Persiapan Bayi :
1 buah baju bayi
1 buah celana/ popok bayi
1 pasang kaos tangan
1 pasang kaos kaki
1 buah topi
3 buah kain bersih
1 buah handuk
Timbangan
Meja resusitasi
Lampu sorot 60 watt
Ambu bag
Delee/ Slem seeker (penghisap lendir bayi)
Obat – obatan :
Salep mata antibiotic profilaksis
1 ampul Vit K1
1 buah vaksin hepatitis B
1 buah spuit 1 cc
| 45
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (
Bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman ).
| 46
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernapas
cepat dan dangkal.
Lahirnya Bahu
| 47
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tubuh lainnya ( tanpa membersihkan verniks )
kecuali bagian tangan.
- Ganti handuk basah dengan handuk yang kering.
- Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas perut
ibu.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang di
kepala bayi.
| 49
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di
fundus dan lakukan masase dengan gerakkan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
teraba keras).
- Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik melakukan rangsangan
taktil/masase.
43. Beri cukup waktu untuk mlakukan kontak kulit ibu (di
dada ibu paling sedikit 1 jam)
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit.
Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-
15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
- Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
| 50
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
dalam
c. Hitung denyut jantung dengan melekatkan
stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis.
Frekuensi denyut jantung normal 120 – 160 kali
per menit
d. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan
termometer. Suhu normal adalah 36,5°C -
37°C.
e. Lihat dan raba bagian kepala
a) Bentuk kepala terkadang asimetris karena
penyesuaian pada saat proses persalinan,
umumnya hilang dalam 48 jam.
b) Ubun – ubun besar
f. Lihat mata
g. Lihat bagian dalam mulut (masukkan satu jari
yang menggunakan sarung tangan ke dalam
mulut, raba langit – langit).
h. Lihat dan raba perut, lihat tali pusat.
i. Lihat punggung dan raba tulang belakang
j. Lihat lubang anus
k. Lihat dan raba alat kelamin luar (tanyakan pada
ibu apakah bayi sudah buang air kecil)
a) Bayi perempuan kadang terlihat cairan
vagina berwarna putih atau kemerahan
b) Bayi laki – laki terdapat lubang uretra
pada ujung penis. Teraba testis di skrotum
c) Pastikan bayi sudah BAB dan BAK
dalam 24 jam setelah lahir
| 51
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
49. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
JUMLAH
| 52
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
( )
| 53
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
AMNIOTOMI
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
| 54
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
9. Gunakan tangan yang lain mengambil klem dan menempatkannya
ke dalam larutan klorin 0,5% untuk didekontaminasikan. Biarkan jari
tangan pemeriksaan tetap di dalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian
kecil dari janin tidak teraba. Setelah memastikan penurunan kepala
dan tidak ada tali pusat dan bagian – bagian tubuh bayi yang kecil,
10. keluarkanwarna
Evaluasi tangancairan
pemeriksaan
ketuban,dengan lembut
periksa dariada
apakah dalam vagina. atau
meconium
darah (lebih banyak dari bercak darah yang normal)
11. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, lalu lepaskan sarung tangan dan biarkan
terendam di larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
12. Cuci kedua tangan
Pembimbing
( )
| 55
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
3. Mencuci tangan
| 57
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
selama 10 menit.
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 58
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada
tanda – tanda gawat janin)
Catat DJJ dengan memberikan tanda titik pada garis
yang berkaitan dengan DJJ dan hubungkan titik –
titiktersebut dengan garis tidak terputus. (setiap kotak
dibagian partograf mempresentasikan waktu 30 menit,
angka di sebelah kiri grafik terhubungkan dengan DJJ)
Nilai dan catat adanya air ketuban dan warnanya :
| 61
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
sesuai. Sebagai contoh : jika pemeriksaan dalam
menunjukan ibu mengalami pembukaan 6 cm pda pukul
15.00 tuliskan tanda “X” di garis waspada yang sesuai
dengan angka 6 disisi grafik dan catat waktu yang sesuai
dikotak bawahnya.
| 62
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
dengan anak panah ( )
Suhu badan : catatlah setiap 2 jam catat dikotak yang
sesuai.
Protein, aseton dan volume urine: catatlah setiapkali
ibu berkemih. Jika memungkinkan, periksa urine ibu
apakah ada aseton dan protein saat berkemih.
14. Pencatatan pada lembar belakang partograf.
Pembimbing
(……………………………….)
| 64
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
ANESTESI LOKAL SEBELUM EPISIOTOMI
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS
Pembimbing
( )
| 66
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN VAGINA DAN JALAN LAHIR SETELAH PERSALINAN
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS
1 Menjelaskan kepada ibu apa yang anda lakukan. Beritahu ibu bahwa
prosedur ini mungkin akan sedikit membuatnya tidak nyaman, tetapi
anda akan melakukannya secepat mungkin dan selembut mungkin.
Beritahu ibu bahwa hal ini adalah sangat penting untuk memastikan
agar ia tidak mengalami robekan yang dapat membuatnya mengalami
perdarahan.
2 Sebelum anda memulainya, periksalah uterus untuk memastikan
bahwa uterus tersebut telah berkontraksi dengan baik.
3 Lihat dan rabalah sambil anda memisahkan labia dengan tangan anda
yang mengenakan sarung tangan.
4 Suruh asisten anda meneranginya dengan menyorotkan lampu ke
vagina ibu.
5 Periksa dengan cermat apakah ada robekan atau hematoma
6 Tekanlah dengan kuat dinding belakang vagina ibu dengan jari anda.
Jika terdapat banyak darah, hapuslah atau diserap dengan kain kasa
agar supaya anda bisa melihat dinding vagina.
7 Lihat sampai jauh ke dalam vagina. Perdarahan dari laserasi mungkin
saja berupa cucuran perlahan atau semburan deras arteri yang
berdenyut.
8 Dengan perlahan tekanlah, dinding vagina satu persatu. Lihat dan raba
apakah permukaannya rata/ licin.
Jumlah
| 67
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
MANAJEMEN AKTIF KALA III
| 68
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal penilaian :
Nama Mahasiswa :
Pembimbing
( )
| 71
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PEMBERIAN INJEKSI ANASTESI LOKAL SEBELUM PENJAHITAN PERINEUM
DAN JALAN LAHIR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS
| 72
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1 Jelaskan pada ibu apa yang akan anda lakukan dan bantu ibu merasa
santai
2 Hisap 10 ml larutan lidokain 1% dalam alat suntik sekali pakai ukuran
10 ml (tabung suntik yang lebih besar digunakan jika diperlukan). Jika
lidokain 1% tidak tersedia larutkan 1 bagian lidokain 2% dengan 1
bagian normal salin atau air steril yang sudah disuling.
3 Tempelkan jarum ukuran 22 sepanjang 4 cm ke tabung suntik tersebut
4 Tusukkan jarum ke ujung atau pojok lalu tarik jarum sepanjang tepi
luka (kearah bawah diantara mukosa dan kulit perineum
5 Aspirasi (tarik pendorong tabung suntik) untuk memastikan bahwa
jarum tidak berada didalam pembuluh darah. Jika darah masuk ke
tabung suntik, jangan suntikkan lidokain dan tarik jarum seluruhnya
pindahkan posisi jarum dan suntikkan kembali
6 Suntikkan anastesi sejajar dengan permukaan luka pada saat jarum
suntik ditarik perlahan-lahan
7 Tarik jarum hingga sampai ke bawah tempat dimana jarum tersebut
disuntikkan
8 Arahkan lagi jarum suntik ke daerah diatas tengah luka dan ulangi
langkah ke 4 tusukkan jarum untuk ketiga kalinya dan sekali lagi
ulangi langkah ke 4 sehingga tiga garis di satu sisi luka mendapatkan
anastesi local. Ulangi proses ini disisi lain dari luka tersebut. Setiap
sisi luka akan memerlukan kurang lebih 5 ml lidokain 1% untuk
mendapatkan anastesi yang cukup
9 Tunggu selama 2 menit dan biarkan anastesi tersebut bekerja dan
kemudian uji daerah yang dianastesi dengan cara dicubit
menggunakan fordeps atau disentuh menggunakan jarum yang tajam.
Jika ibu merasakan jarum atau cubitan tersebut. Tunggu 2 menit dan
kemudian uji kembali sebelum mulai menjahit luka
Jumlah
Pembimbing
( )
| 73
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PENJAHITAN LUKA LASERASI PADA PERINEUM DAN JALAN LAHIR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS
Persiapan
| 74
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
4 Setelah memberikan anastesi local, memastikan bahwa daerah tersebut
sudah dianastesi, dan menelusuri dengan hati-hati menggunakan satu
jari untuk mengetahui secara jelas menentukan batas-batas luka
5 Mebuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi
dibagian dalam vagina
6 Setelah membuat tusukan pertama, membuat ikatan dan potong
pendek benang yang lebih pendek dari ikatan
7 Menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, menjahit ke arah
hymen
8 Tepat sebelum cincin hymen, memasukkan jarum ke arah mukosa
vagina lalu ke bawah cincin hymen sampai jarum berada dibawah
laserasi
9 Memperhatikan seberapa dekat jarum ke puncak luka
| 75
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
21 Mencuci daerah genital dengan lembut dengan air desinfektan tingkat
tinggi
22 Mengeringkan daerah genital
Konseling
24 Menasehati ibu untuk :
a. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. Menghindari ibu menggunaka obat tradisional pada perineumPembimbing
c. Mencuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4
kali perhari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan
( )
lukanya. Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam
atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya
atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri
Jumlah
| 76
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item
| 77
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
No
LANGKAH/TUGAS
2 Faktor genetic
3 Faktor social
5 Faktor neonatal
Keadaan umum
6 Ukuran keseluruhan
10 Tangis bayi
Tanda-tanda vital
11 Laju nafas 40-60 / menit periksa kesulitan bernafas
Badan
14 Kisaran badan normal 45-53 cm
Kepala
15 Ubun-ubun
16 Sutura, molase
Telinga
19 Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala
Mata
20 Tanda-tanda infeksi, yakni pus
Leher
24 Pembengkakan
| 78
Jurusan
25 Kebidanan
Gumpalan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
26 Bentuk
27 Putting
Ketika memeriksa bayi baru lahir ingat butir-butir penting berikut :
1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan gunakan sarung tangan dan
bertindak lembut pada saat menangani bayi.
3. Lihat, dengarkan dan rasakan masing-masing daerah dibawah ini dimulai dari
kepala dan berlanjut secara sistematis menuju ke kaki.
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut jika
memang diperlukan.
5. Rekam hasil pengamatan (setiap tindakan yang diperlukan bantuan lebih lanjut)
Pembimbing
( )
| 79
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
ANAMNESE PADA IBU NIFAS
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 81
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tindakan
d. Kala IV : lama, vital sign, kejadian / indicator,
tindakan
10. Keadaan bayi
a. Kapan lahir ( tanggal/jam )
b. Rawat gabung/ tidak
11. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari, terdiri dari :
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Aktivitas
e. Personal hygiene
f. Adakah keluhan dengan pemenuhan kebutuhan
tersebut
12. Riwayat psikososial
a. Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayinya
b. Tanggapan keluarga maupun suami, tentang
kelahiran bayinya
c. Rencana merawat bayi setelah dirumah
d. Rencana menyusui
e. Jumlah keluarga yang tinggal di rumah
f. Bagaimana cara menyelesaikan masalah
g. Hubungan ibu dengan lingkungan sekitar ( suami,
orang tua, mertua, keluarga lain )
13. Data pengetahuan ibu tentang nifas
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 82
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN RIWAYAT KESEHATAN IBU PADA KUNJUNGAN PASCA
SALIN
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
| 83
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
BOBOT
LANGKAH/TUGAS
| 84
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
PEMBIMBING
( )
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
BOBOT
LANGKAH/TUGAS
1. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan
perdarahan yang menjadi setiap 15 menit dalam 1 jam dan setiap 30
menit dalam 1 jam kedua kala IV. Jika temuan ang tidak normal,
lakukan observasi dan penilaian secara lebih sering.
2. Pemijatan uterus untuk memastikan terus menjadi keras setiap 15
menit dalam dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam
kedua kala IV. Jika ada temuan yang tidak normal, tingkat frekuensi
observasi dan penilaian.
| 85
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3. Pantau temperatur tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan. Jika temperatur tubuh meningkat, pantau
lebih sering.
4. Nilai perdarahan periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalma
1 jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua pada kala IV.
5. Anjurkan ibu dan keluarganya bagaimana cara menilai tonus dan
perdarahan uterus, juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus
menjadi lembek.
6. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu
ibu untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur
posisi ibuagar nyaman, apakah duduk bersandarkan bantal atau
berbaring miring. Jaga agar tubuh dan kepala bayi diselimuti dengan
baik, berikan bayi kepada ibu dan anjurkan untuk dipeluk dan diberi
ASI.
7. Lengkapi sengan asuhan esensial bagi bayi baru lahir
JUMLAH
PEMBIMBING
( )
| 86
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN IBU NIFAS
(2-6 HARI DAN 2-6 MINGGU PASCA SALIN)
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
BOBOT
LANGKAH/TUGAS
1. Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu pada waktu
kunjunan
2. Periksa tanda – tanda vital (TD, nadi, suhu)
3. Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan lembut dan
sempurna kemudian dikeringakan dengan handuk yang bersih
5. Melakukan pemeriksaan payudara :
- Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri di atas kepala secara
sistematis lakukan perabaan/raba payudara sampai axial bagian
kiri, perhatiakan apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar atau
abses
- Ulangi dengan prosedur yang sama pada payudara sampai axial
bagian kanan
6. Melakukan pemeriksaan abdomen
- Lihat apakah ada luka bekas operasi (jika baru)
| 87
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
- Palpasi untuk menilai/mendeteksi apakah ada uterus di atas pubis
atau tidak
- Palpasi untuk mendeteksi apakah ada massa atau konsistensi otot
perut
7. Memeriksa kaki untuk melihat apakah :
- Ada varises
- Ada warna kemerahan pada betis
- Tulang kering, kaki, kaki untuk melihat edema (perhatikan
tingkat/derajat edema jika ada
8. Menekukkan kedua kaki untuk menilai adanya nyeri beris (tanda
homan)
9. Membantu ibu mengatur posisi untuk pemeriksaan perineum
10. Mengenakan sarung tangan pemeriksaan yang bersih
11. Memberikan kepada ibu tentang prosedur pemeriksaan tersebut
12. Memeriksa perineum untuk menilai penyembuhan luka laserasi atau
penjahitan perineum
13. Perhatikan warna, konsistensi dan bau lokhia
14. Meletakan sarung tangan pada tempat yang telah disediakan/larutan
chlorine 0,5%
15. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan dengan
handuk yang bersih
JUMLAH
PEMBIMBING
( )
| 88
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
MENSTIMULASI REFLEKS OKSITOSIN
Nama Mahasiswa :
Nim :
NO LANGKAH/TUGAS BOBOT
| 90
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
selama 2 atau 3 menit
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 91
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Pembimbing
( )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PERAWATAN LUKA DAN HEACTING AFF
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
| 93
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO URAIAN BOBOT
Pembimbing
( )
| 95
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
SENAM NIFAS
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
No
LANGKAH/ TUGAS BOBOT
B. CONTENT / ISI
Mengajarkan pasien gerakan senam nifas :
6. Menggunakan visualisasi : bayangkan sedang buang air kecil,
tiba-tiba berhenti di tengah-tengah, angkatlah dan tariklah
masuk, tekan dan tahan, kemudian perlahan turunkan dan
| 96
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
lepaskan.
7. Berbaring dengan lutut ditekuk, tangan di bagian perut. Pada
saat menghembuskan nafas, tariklah otot abdominal ke dalam
hingga paru-paru kosong. Hitung sebanyak 3x hitungan
panjang, kemudian lepaskan.
8. Berbaring dengan lutut ditekuk. Putarlah panggul dengan
jalan meratakan punggung bagian bawah sampai ke lantai,
dengan meniadakan bagian yang berongga. Kontraksikan otot
abdominal pada waktu menghembuskan nafas dan
kencangkan pantat. Biarkan panggul miring naik ke atas.
Tahan selama 3 hitungan panjang, kemudian lepaskan.
9. Kaki dinaikkan /telapak kaki di atas lutut. Bengkokkan
pergelangan kaki sedapat mungkin, jari mendongak ke atas,
kemudian menunjuk ke bawah, sambil melekukkan kaki,
kemudian lakukan gerakan pergelangan kaki yang melingkar
besar, perlahan, mula-mula dalam 1 arah, kemudian
sebaliknya.
10. Sambil duduk/berdiri, angkat lengan sampai setinggi bahu,
siku dibengkokkan, tangan di atas bahu. Putarlah ke kedua
arah.
11. Sambil duduk /berdiri, angkat kedua lengan tinggi di atas
kepala, secara bergantian angkat salah satunya lebih tinggi
dari yang lain.
12. Berbaring dengan kaki dinaikkan sedikit di atas bangku
pendek atau lutut ditekuk. Secara perlahan naikkan pinggul
menjauh dari lantai hingga tubuh dan kaki berada dalam satu
garis lurus.
13. Berbaring lutut ditekuk. Sambil menahan agar punggung tetap
rata, luncurkan kaki hilir mudik, bergantian dari kaki satu ke
kaki yang lain.
14. Berbaring, lutut ditekuk. Tangan bersilang pada perut,
berpegang pada sisi masing-masing. Tarik dagu ke dada,
buang nafas, lipat ke depan.
15. Berbaring lutut ditekuk, melengkung ke depan, angkat posisi
| 97
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
miring dengan tangan direntangkan ke arah lutut yang
berlawanan.
C. TEHNIK
16. Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan.
17. Teruji memperbaiki gerakan pasien jika kurang tepat.
18. Teruji menginstruksikan dengan jelas (komunikasi)
19. Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien.
20. Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak
ragu-ragu.
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 98
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
Pembimbing
(……………………………….)
| 100
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 101
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
(……………………………….)
| 102
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A. Persiapan
1. Menyiapkan alat :
a. Kursi
b. Bantal atau selimut
c. Kapas basah air hangat
d. Air DTT dalam kom kecil
e. Handuk kecil
f. Sabun kecil
g. Bengkok
2. Menginformasikan kepada ibu tindakan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan di air yang mengalir dengan sabun dan
mengeringkan dengan lap kering
4. Menyiapkan ibu atau pasien
5. Mengatur posisi ibu duduk dikursi dengan santai dan tegap
B. Pelaksanaan
6. Membersihkan putting susu dan sekitarnya dan dibersihkan
dengan kapas basah. Tangan kiri menyanggah payudara,
tangan kanan membersihkan payudara dengan kapas.
7. Menggunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi.
Menidurkan bayi di atas pangkuan dengan cara kepala bayi
berda pada bagian dalam lengan kiri, menghadapkan bayi
kearah payudara, meletakkan lengan kanan bayi diseputar
punggung dan tangan kiri memegang bokong bayi.
8. Menyentuh mulut bayi dengan putting payudara, menunggu
sampai mulut bayi membuka lebar. Memasukkan secapatnya
| 103
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
seluruh putting payudara sampai aerola kedalam mulut bayi
hingga diantara lidah dan langit – langit.
9. Mendekapkan bayi ketubuh dengan lengan kiri sehingga
ujung hidung bayi menyentuh payudara bagian atas dengan
tangan kanan sehingga hidung bayi tidak tertutup dan bayi
dapat bernafas dengan baik
Bila bayi selesai menyusu, untuk melepaskan jangan sekali –
kali menarik putting susu begitu saja tetapi dengan cara
menekan dagu bayi atau pijitlah hidungnya dan paling baik
dengan memasukkan kelingking ibu jari yang bersih
kedalam sudut mulut bayi
10. Sebelum disusui pada payudara sebelah lagi,
menyendawakan dahulu bayi agar tidak muntah :
Bayi digendong agak tinggi, bersandar dipundak ibu,
perut bayi dirapatkan kedada kiri ibu, sedangkan
dagunya menempel di bahu punggung bayi ditepuk –
tepuk perlahan smapai bayi bersendawa
Setiap kali menyusui sebaiknya disusui pada kedua
payudara ibu secara bergantian. Mulailah menyusui
dengan payudara yang terkhir diberikan ASI,
lamanya menyusukan untuk payudara pertama kira –
kira selama 10 menit dan payudara kedua selama 20
menit
11. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,keringkan
tangan dengan handuk bersih dan kering
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 104
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
IMUNISASI BCG
| 105
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A. Persiapan
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin BCG
b. aquades tilata atau pelarut vaksin
c. dispo 5ml
d. spuit 1ml atau spuit insulin
e. gregaji ampul
f. bak spuit
g. pinset
h. bengkok
i. tempat tidur yang hangat
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan bayi/ pasien dengan jari telunjuk, ibu jari dan
jari tengah
4. Menyiapkan bayi tidur telentang posisi melintang dan
membungkus bayi dengan satu lengan kiri bayi dikeluarkan
B. Persiapan Vaksin BCG
5. Memegang ampul vaksin BCG antara ibu jari dan jari tengah
6. Mempergunakan telunjuk untuk menyangga ujung leher
ampul
7. Mengambil gergaji ampul dan menggergaji lehernya hingga
ampul tergores melingkar
8. Membersihkan bagian luar ampul dengan kapas basah untuk
membersihkan serbuk gelas dan mencegah serbuk agar tidak
masuk kedalam vaksin
9. Mengetuk – ngetuk ampul terlebih dahulu agar semua serbuk
turun
10. Melilitkan sehelai plastic melingkar leher ampul dengan erat
untuk mencegah masuknya udara secara sekonyong –
konyong ke dalam ampul waktu ampul di patahkan.
Mematahkan ampul vaksin pada lehernya dengan hati – hati.
Melarutkan vaksin :
a. Menyiapkan sempritt dan jarum yang steril
b. Menghisap pelarut udara kedalam semprit sebanyak
| 106
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
larutan yang hendak dihisap ±4cc dengan cara :
- Memgang botol dan bagian ujung barel.
- Menarik pangkal piston dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kanan kearah bawah.
c. Memasukkan pe;arut dlam ampul vaksin dengan cara
:
- Memgang barel diantara telunjuk dan jari tengah
tangan kanan
- Mendorong pangkal kebawah
d. Vaksin dilarutkan / diratakan dengan cara menghisap
vaksin dan pelarut pelan – pelan kedalam semprit dan
suntikan kembali kedalam ampul beberapa kali
sampai tercampur
C. Penatalaksanaan Penyuntikan
12. Membuka tutup bak spuit dengan meletakkan tutup bak spuit
disebelahnya dengan menghadap keatas
13. Mengambil pinset dengan tangan kanan, ujung pinset tidak
boleh tersentuh tangan
14. Mengambil spuit sterill dengan pinset
15. Memasukkan jarum kedalam ampul yang telah dibuka. Hati
– hati dalam memiringkan ampul waktu mengambil cairan
terakhir atau jarum pendek
16. Mengisi spuit dengan vaksin sebanyak 0,05 ml dan tanpa
udara
17. Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas
basah.
18. Melakukan penyuntikan di 1/3 bagian lengan atas (mertio
musculus deltoideus) secar intracutan
19. Terjadi pembengkakan kecil yang nantinya sembuh sendiri
dan meninggalkan luka parut (benjolan di kulit yang
mendatar bening, pucat dengan pori – pori yang jelas).
Bekas suntikan terjadi pembengkakan jangan ditekan
20. Membersihkan daerah sekitar jika ada bercak darah yang ada
dengan kapas basah
21. Memberrskan dan merapikan alat –alat yang telah digunakan
22. Mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkannya
dengan lap kering
23 Lakukan pendokumentasian tentan
JUMLAH
| 107
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
(……………………………….)
| 108
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
IMUNISASI POLIO
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A. PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin polio tetes
b. Pipet ( penetes ) vaksin polio
c. Bengkok
d. Kursi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan bayi/ pasien
4. Mengatur posisi bayi terlentang dipangkuan ibunya dan
memegangnya erat-erat
B. PERSIAPAN VAKSIN POLIO
5. Membuka tutup metal
6. Membuka tutup karet
7. Mengambil pipet ( penetes ) dari kantong dan memasang
pipet ke flacon, usahakan tangan jangan menyuntuh ujung
flacon
8. Sisa vaksin harus di buang dan tidak boleh dipakai untuk
hari berikutnya
C. PELAKSANAAN PENETESAN
9. Membuka mulut anak, dengan cara :
a. Menggunakan 2 jari tekanlah pipi anak sehingga
mulutnya terbuka
b. Atau dengan cara memencet hidung anak maka
mulutnya akan terbuka
10. Meneteskan langsung dari penates diatas lidah anak
sebanyak 2 tetes
11. Membereskan dan merapikan alat –alat yang telah
| 109
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
digunakan
12. Mencuci tangan di air mengalir dengan sabun dan
mengeringkan dengan lap kering
13. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah
dilakukan kedalam status pasien
JUMLAH
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
IMUNISASI HEPATITIS
| 110
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A. IMUNUSASI HEPATITIS
1. PERSIAPAN
a. Vaksin hepatitis dalam kemasan siap pakai
b. Kapas alcohol
c. Bengkok
d. Kursi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan anak / pasien
4. Mengatur posisi anak dengan cara :
Dudukkan anak dipangkuan ibu
Lengan kanan bayi dikempit di ketiak ibunya
Ibu menopang kepala bayi
Tangan kiri ibu memegang pundak kiri bayi
Tangan kanan ibu memegang kedua paha bayi
B. PERSIAPAN VAKSIN HEPATITIS
5. Menyiapkan vaksin hepatitis yang tesedia dalam bentuk siap
pakai, dengan dosis 0,5 ml. perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin tersebut
6. Menyatukan antara pangkal jarum dengan lubang yang
menghubungkan ke cairan vaksin sampai terdengar bunyi
untuk memastikan bahwa jarum sudah menembus batas
vaksin
7. Jangan membuka tutup jarum dan memencet bagian vaksin
sebelum disuntikan ke pasien.biarkan saja setelah jarum
menembus batas vaksin.
C. PELAKSANAAN PENYUNTIKAN
8. Membuka tutup jarum yang ada pada vaksin
9. Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas
basah dengan memegang paha yang akan di suntik dengan
jari-jari tangan kiri bidan
10. Melakukan penyuntikan di 1/3 luar bagian paha bayi secara
intra muscular
11. Memasukkan pelan-pelan vaksin dengan memencet bagian
| 111
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
vaksin sampai benar-benmar habis, lalu mencabut jarum dan
mengusap bekas suntikan dengan kapas alkhol untuk
membersihkan kulit
12. Membereskan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan.
Vaksin yang telah digunakan di buang ke bengkok
13. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan
mengeringkan dengan lap kering
14. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah
dilakukan di status pasien
JUMLAH
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
IMUNISASI DPT
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 112
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT
A. PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin DPT
b. Spoit 3 ml
c. Jarum suntik
d. Kapas alcohol
e. Bak spoit
f. Pinset
g. Gergaji ampul
h. Bengkok
i. Kursi
2. Mencuci tangan
| 113
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ada udara di keluarkan
9. Meletakkan ibu jari dan jari telunjuk pada sisi yang akan
disuntik
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 114
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
IMUNISASI CAMPAK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A. PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin campak
b. Aquadestilata / pelarut vaksin
c. Spuit 5 ml
d. Spuit 3 ml
e. Gergaji ampul
f. Kapas alcohol
g. Bak spuit
h. Pinset
i. Bengkok
j. Kursi
2. Mencuci tangan
| 115
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3. Menyiapkan anak/pasien
C. PELAKSANAAN PENYUNTIKAN
| 116
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
15. Mencabut jarum dari flakon. Gelembung udara diketok-
ketok pelan sehingga gelembung naik keatas, lalu dorong
piston agar udara keluar sampai vaksin sesuai dengan
ukurannya
JUMLAH
| 117
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
( )
| 118
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
METODE KANGURU
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 119
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
4. Menggunakan baju biasa :
Selama pelaksanaan metode kangguru ibu tidak memakai
bh dan baju dalam
Pakai baju yang dapat renggang
Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju/ tali
pinggang/ kain
Kain baju dihangatkan (dijemur, disinarkan matahari,
memakai setrika)
Pakaian metode kangguru sepanjang hari, baik pada waktu
istirahat/ waktu tidur
Lepaskan baju bayi hanya untuk membersihkan popok dan
mengganti baju kangguru ibu
5. Memposisikan bayi :
Letakkan bayi dalam posisi vertical, letaknya dapat
ditengah payudara/ sedikit kesamping kanan/ kiri sesuai
dengan kenyamanan bayi serta ibu
Saat ibu dudu/ tidur, posisi bayi tetap tegak mendekap ibu
Setelah bayi dimasukkan kedalam baju, ikat kain
selendang disekeliling/ mengelilingi ibu dan bayi
Ushakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya
terus – menerus
6. Memonitor bayi :
Meberikan informasi pada ibu tentang tanda – tanda :
Pernafasan bayi jika terlalu pelan/ sulit/ kurang teratur
Panas bayi dan jika menjadi dingin sedikit/ panas
Gerakan bayi dan jika dia lesu gemetar
Apakah berat badan bayi naik terus
Setiap popok bayi yang basah akibat BAB/BAk segera
diganti
7. Perawatan bayi oleh bidan :
Bidan mengunjungi rumah pasien tiap hari untuk
melakukan observasi bayi
Mengobservasi bayi :
o Tanda – tanda vital :
Nadi meningkat 12x menit
Suhu tubuh ketiak selama 5 menit
Pernafasan 40 sampai 60x per menit
o Mengobervasi kondisi kesehatan secra umum :
Gerakan spontan
Warna kulit
| 120
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pernafasan normal dan teratur
Tonus otot
Reaksi manupulasi
BB tetap naik
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 121
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
Pembimbing
(……………………………….)
| 123
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 124
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
7. Membuka pakaian bayi
8. Membersihkan tinja dari daerah pantat sebelum dimandikan
agar air mandi tetap segar
9. Meletakkan bayi diatas handuk kering diatas permukaan
datar (perlak) dan ditutupi tubuh bayi sampai kepala, kecuali
wajah, bersihkan dahulu muka, mata dari kantus dalam ke
kantus luar dan telinga kapas
10. Membersihkan dengan lembut muka bayi dengan waslap
11. Memegang bayi dalam posisi aman, basahi rambut, usapkan
shampoo bayi dengan kassa dan bilas rambut dan keringkan
kulit kepala dengan cepat
12. Membersihkan dengan waslap leher, dada, lengan, punggung
dan kaki. Membersihkan genitalia pada daerah labia secara
perlahan dengan arah dari depan kebelakang utnutk bayi
perempuan dan untuk bayi laki – lakitril kulup (preputim)
dengan lembut kebelakang dan cucilah lipatan – lipatan pada
penis
13. Membilas sabun dengan hati – hati dan cepat dalam Waskom
mandi
14. Mengeringkan bayi dengan handuk kering dan hangat
15. Merawat tali pusat
16. Massase tubuh bayi dengan baby oil . minyak telon
17. Menempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan
kering
18. Mengenakan bayi :
1) Kenakan popok dengan pas, tiak terlalu ketat
2) Jika menggukan pentiti, tusukkan jauh dari perut
utnutk menghindari terbuka sendiri
3) Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di bawah
sisa tali pusat
4) Kenakan celana plastik jika tidak terdapat ruam atau
gangguan kulit
5) Kenakan pakaian yang bersih dan kering
6) Bungkuslah dalam selimut yang kering dan bersih
19. Merawat tali pusat :
1) Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
2) Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan
keringkan.
3) Mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan
| 125
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
terbuka agar terkena udara dan ditutupi dengan kassa
steril.
4) Melipat popok di bawah tali pusat.
5) Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan
sabun dan air bersih dan keringkan.
6) Cuci tangan.
20. Menyelimuti bayi dengan rapid an letakkan pada tempat
yang aman.
21. Meletakkan pakaian kotor kedlam ember tertutup.
22. Membereskan alat – alat
23. Mencuci tangan
24. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 126
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
Pembimbing
(……………………………….)
| 127
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi bayi
3. Mengeringkan dan memebersihkan badan bayi
4. Menghitung APGAR menit 1 sampai 5/ sigutuna
5. Membersihkan lender bayi, penghisap lender
6. Mengikat tali pusat dan mendesinfektan pada tali pusat.
7. Merawat tali pusat dan membungkus tali pusat dengan kassa
steril kering
8. Mengenalkan bayi pada ibunya dan memberikan ASI secara
dini
9. Memberi tanda pengenal bayi
10. Memeberikan rasa nyaman atau mengahangatkan bayi
11. Menimbang berat badan bayi
12. Mengukur panjang bayi
13. Mengukur lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan
14. Memeriksa fisik atau kelainan kengonital
15. Menghitung APGAr menit ke-10
16. Memberi tetes mata :
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Menjelaskan pada keluarga tentang apa yang akan
dilakuakan, yakinkan bahwa obat tersebut akan
sangat menguntungkan bayi
Memberikan salep atau tetes mata eritromicin dalam
satu garis lurus,mulai dari bagian mata dalam ke
bagian luar ( jangan buarkan ujung tabung salep atau
tabung penates menyentuh mata bayi)
Mencuci tangan
Memberikan informasi pada keluarga agar jangan
| 128
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
menghapus salep atau tetes mata dari mata bayi
17. Menidurkan bayi pada tempatnya.
18. Mengobservasikan keadaan umum bayi.
19. Membereskan alat – alat
20. Mencuci tangan
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 129
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
A Menyiapkan alat
1. Timbangan bayi dengan alasnya
2. Alat pengukur panjang badan
3. Alat tulis
4 Mencuci tangan
B Pelaksanaan menimbang berat badan
5. Menyetel timbangan skala pada angka 0
6. Memasang alas dan melihat skala jarum
7. Melepaskan pakaian bayi
8. Meletakkan bayi diatas timbangan
9. Melihat skala jarum menunjukan angka sebagai berat badan
bayi.
10. Mencatat hasil pada status
D. Mengukur panjang badan
11. Menidurkan bayi telentang dengan posisi terlentang kaki
bayi lurus
12. Mengukur dari puncak kepala bayi sampai ketelapak kaki
secara lurus.
13. Skala pengukur dibaca hasilnya di catat dalam status
E. Mengukur lingkar kepala
14. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi melintang
15. Pita ukur dilihat / di baca hasilnya dicatat dalam status
16. Skala pita ukur dilihat / dibaca hasilnya dicatat dalam status
F. Mengukur lingkar dada
17. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi dengan posisi
terlentang
18. Meletakkan pita ukur didada melewati putting susu bayi
kemudian dilingkarkan ke punggung dan kembali
19. Sakala pita ukur dilihat / dibaca hasilnya dicatat dalam status
G. Mengukur lingkar lengan atas
| 130
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
20. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi melintang
21. Meletakkan pita ukuran pada 1/3 atas lengan kiri bayi
kemudian dilingkarkan
22. Skala pita ukur dilihat/ dibaca hasilnya dicatat dalam status
23. Memakai pakaian bayi (popok, baju)
24. Meletakkan bayi ditempat tidur yang sesuai dengan namanya
25. Membereskan alat
26. Mencuci tangan
Pembimbing
(……………………………….)
| 131
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
| 132
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Bobot
Langkah / Tugas
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
| 133
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
diri anda
2. Tanyakan tujuan dari kunjungan
3. Berikan informasi umum tentang keluarga
berencana
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari
kunjungannya
5. Tanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi
(apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran
atau untuk membatasi jumlah anaknya)
6. Tanyakan sikap atau agama yang dianutnya
yang dapat mendukung atau menolak salah
satu atau lebih dari metode kontrasepsi yang
ada.
7. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang
diperlukan klien
8. Kumpulkan data – data pribadi klien (nama,
alamat, dsb)
9. Berikan informasi tentang pilihan kontrasepsi
yang tersedia dan resiko serta keuntungan
dari masing – masing kontrasepsi :
- Tunjukkan dimana dan bagaimana AKDR
dipasang
- Jelaskan bagaimana proses kerja AKDR
dan efektivitasnya
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan
masalah kesehatan lain yang mungkin
dialami
- Jelaskan efek samping yang umumnya
sering dialami oleh klien
10. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran klien dengan sikap yang
simpatik
11. Bantu klien untuk memilih metode yang tepat
12. Telitilah dengan seksama untuk meyakinkan
bahwa klien tidak memiliki kondisi kesehatan
yang menimbulkan masalah
13. Jelaskan kemungkinan – kemungkinan efek
samping, sampai benar – benar dimengerti
| 134
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
oleh klien.
14. Perisa kembali rekam medic untuk
memastikan apakah klien cocok
menggunakan AKDR dan apakah ada
masalah yang harus terus diawasi selama
pemasangan AKDR
15. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan
fisik dan panggul
16. Singkirkan kemungkinan hamil :
- Tidak senggama sejak haid terakhir
- Sedang memakai metode efektif secara
baik dan benar
- Sekarang dalam 7 hari pertama haid
terakhi
- Dalam masa 4 minggu pasca salin
- Dalam masa 7 hari pasca keguguran
- Menyusui dan tidak haid
17. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa
yang akan klien rasakan pada satu proses
pemasangan dan setelah pemasangan
18. Lengkapi rekam medic
19. Ajarkan pada klien bagaimana cara
memeriksa sendiri dengan benar AKDR dan
kapan harus dilakukan
20. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan
bila mengalami efek samping
21. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke
klinik untuk kontrol
22. Ingatkan ke pemakai AKDR Cu 380 A adalah
10 tahun
23. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang
ke klinik setiap saat bila memerlukan
konsultasi, pemeriksaan medic atau bila
menginginkan mencabut kembali AKDR
tersebut
24. Meminta klien untuk mengulangi kembali
penjelasan yang telah diberikan
25. Jawab semua pertanyaan klien
26. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
| 135
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kekhawatiran klien dengan sikap yang
simpatik
27. Bantu klien memilih metode yang tepat
JUMLAH
Pembimbing
DAFTAR TILIK
DASAR KETRAMPILAN KLINIK PRA PEMASANGAN AKDR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Bobot
Langkah / Tugas
1. Tanyakan dengan seksama apakah klien
telah mendapatkan konseling tentang prosedur
pemasangan AKDR
2. Tanya mengenai HPHT, lama haid dan pola
perdarahan haid
3. Paritas dan riwayat persalinan terakhir
4. Riwayat kehamilan ektopik
5. Nyeri yang hebat setiap haid
6. Anemia berat (Hb < 9gr% atau hematokrit
< 30)
7. Riwayat infeksi system genital, PMS atau
infeksi panggul
8. Berganti – ganti pasangan
9. Kanker serviks
10. Tanyakan pada klien apakah sudah
mengosongkan kandung kencingnya
11. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
| 136
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12. Cuci tangan dengan air dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
13. Lakukan pemeriksaan payudara
14. Ajarkan cara memeriksa payudara sendiri
15. Palpasi daerah perut dan periksa apakah
ada nyeri, tumor atau kelainan lainnya di
daerah supra pubik.
16. Kenakan kain penutup pada klien untuk
pemeriksaan panggul
17. Pakai sarung tangan baru (sekali pakai)
atau sarung tangan (pakai ulang) yang steril /
DTT
18. Atur peralatan dan bahan – bahan yang
akan dipakai di dalam tempat (container) steril/
DTT
19. Siapkan lampu yang terang untuk melihat
serviks
20. Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
21. Masukkan speculum vagina
22. Lakukan pemeriksaan speculum :
- Periksa adanya lesi atau keputihan pada
vagina
- Inspeksi serviks dan uretra
- Ambil bahan dari vagina dan serviks untuk
pemeriksaan mikroskopik bila ada indikasi
(dan bila ada fasilitas pemeriksaan)
23. Keluarkan speculum dengan hati – hati dan
letakkan kembali pada tempat semula
24. Lakukan pemeriksaan bimanual :
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak ada kehamilan
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
25. Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada
indikasi :
- Kesulitan menntukan besar uterus
retroversi
- Adanya tumor pada kavum douglas
26. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang
ke tempat sampah
| 137
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
27. Untuk sarung tangan pakai ulang, rendam
dalam larutan klorin 0,5%
Pemeriksaan Mikroskopik ( Bila ada
indikasi dan tersedia)
1. Lakukan pemeriksaan dengan kertas Ph
2. Lakukan pemeriksaan dengan larutan
saline dan KOH
3. Identifikasi :
- Sel epitel vagian
- Trichomoniasis (bila ada)
- Monlia (bila ada)
- Clue cells (bila ada)
4. Lakukan pemeriksaan dengan pengecatan
fram dan identifikasi :
- Leukosit (sel PMN)
- Gram negative diplokokus intraseluler
JUMLAH
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
PEMASANGAN AKDR COOPER T 380 A
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Bobot
Langkah / Tugas
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
| 138
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
3. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di
dalam kemasan sterilnya :
- Buka sebagian plastic penutupnya dan
lipat ke belakang
- Masukkan pendorong ke dalam inserter
dan dorong hati – hati sampai menyentuh
ujung batang AKDR
- Letakkan kemasan dalam tempat yang
datar
- Selipkan kertas pengukur di bawah lengan
AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan
dorong tabung inserter sampai ke pangkal
lengan sehingga lengan akan melipat
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh
tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong
dan putar untuk memasukkan lengan
AKDR yang sudah terlihat tersebut ke
dalam tabung inserter.
1. Pakai sarung tangan steril / DTT
2. Pasang speculum vagina untuk melihat
serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptic 2 sampai 3 kali
4. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati
– hati
5. Masukkan sonde uterus dengan teknik
“tidak menyentuh” (no touch technique)
yaitu secara hati – hati memasukkan sonde
ke dalam kavum uteri dengan sekali
masuk tanpa menyentuh dinding vagina
atau bibir speculum.
6. Tentukan posisi dan dalaman kavum uteri
| 139
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
7. Keluarkan sonde dan ukur kedalaman
kavum uteri pada tabung inserter yang
masih berada di dalam kemasan sterilnya
dengan memegang leher biru dan
mendorong tabung insereter sampai jarak
antara ujung lengan yang terlipat dengan
ujung leher biru bagian depan sama
panjangnya dengan kedalaman kavum
uteri, kemudian buka seluruh plastic
penutup kemasan.
8. Keluarkan inserter dari kemasannya tanpa
menyentuh permukaan yang tidak steril,
hati – hati jangan sampai pendorongnya
terdorong
9. Pegang leher biru dalam posisi horizontal
(sejajar lengan AKDR) kemudian
masukkan tabung inserter secara hati –
hati ke dalam uterus sampai leher biru
tersebut menyentuh serviks atau sampai
terasa adanya tahanan
10. Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu tangan
11. Lepaskan lengan AKDR dengan
menggunakan teknik withdrawal yaitu
mearik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
12. Keluarkan pendorong dan tabung inserter
di dorong kembali ke serviks sampai leher
biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter
dan gunting benang AKDR kurang lebih 3
– 4cm
14. Keluarkan seluruh tabung inserter
15. Lepaskan tenakulum dengan hati – hati
| 140
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan
dari tempat bekas jepitan tenakulum tekan
dengan kasa selama 30 – 60 detik
17. Keluarkan speculum dengan hati – hati
18. Rendam seluruh peralatan yang sudah di
pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit untuk dekontaminasi
19. Buang bahan – bahan yang sudah tidak di
pakai lagi (kasa, sarung tangan sekali
pakai) ke tempat yang sudah disediakan
20. Untuk sarung tangan pakai ulang,
celupkan kedua tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5% kemudian lepaskan dengan
cara membalikan dan rendam dalam
larutan tersebut.
21. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
22. Buat pendokumentasian asuhan
JUMLAH
Pembimbing
( )
| 141
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Bobot
Langkah / Tugas
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang
2. Jelaskan penatalaksanaan tindakan
3. Pastikan ibu mengerti berbagai aspek tersebut
4. Persetujuan tindakan
PERSIAPAN
A. PASIEN
1. Akseptor diberitahu tindakan yang akan dilakukan
2. Akseptor dipersilahkan mencuci tangan dengan sabun di
bawah air yang mengalir serta membilas
3. Akseptor dianjurkan berbaring dan lengan yang lebih jarang
digunakan diletakkan pada penyangga atau meja samping
4. Lingkungan dan sekitarnya ditutup dengan sampiran
B. PENOLONG
1. Memakai baju plastik/skort/celemek, masker, alas kaki kamar
| 142
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tindakan
2. Sarung tangan steril
C. ALAT DAN OBAT – OBATAN
Alat Steril
1. Batang implant
2. Doek steril (Bolong tengah) : 1
3. Mangkuk :1
4. Plunger : 1
5. Trokar 10 dan mandarin 11
6. Batang implant dalam kantong
7. Skapel 11 atau 15 : 1
8. Bisturi : 1
9. Kapas pembalut dan plester
10. Kasa steril
11. Klem penjepit : 1
12. Bak instrument tertutup
Alat On Steril
1. Alat penyangga lengan
2. Nierbeken : 2
3. Status akseptor KB
4. Kartu kunjungan klinik
5. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
6. Tempat sampah basah dan kering
7. Handuk bersih
8. Meja periksa berbaring
Obat – Obatan
1. Betadin
2. Lidokain
3. Epinefrin
4. Spuit 5 ml : 1
PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
1. Cuci tangan sampai batas lengan di bawah keran air
mengalir, lalu keringkan dengan handuk bersih
2. Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
TINDAKAN
1. Meja instrument diatas dengan doek steril dan alat – alat
diletakkan di atasnya
2. Lakukan desinfeksi dengan betadin pada lengan yang akan
di insisi dengan menggunakan klem
3. Tutup lengan yang akan di insisi dengan doek yang
berlubang
4. Lakukan anestesi pada bagian yang akan di insisi (masukkan
jarum tepat di bawah kulit)
5. Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke
dalam pembuluh darah
6. Injeksi obat anestesi sebanyak 1 ml diantara tempat untuk
| 143
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
memasang kapsul pertama dan kedua selanjutnya
7. Lakukan pemijatan pada lengan agar penyebaran obat
anestesi merata
8. Sentuh tempat insisi dengan ujung jarung atau skapel untuk
memastikan obat anestesi telah bekerja
9. Pegang skapel dengan sudut 45° dan buat insisi dengan
dangkal
10. Masukkan trokar di bawah kulit sampai batasan trokar
11. Masukkan kapsul pertama ke dalam trocar kemudian di
dorong sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar
12. Masukkan pendorong untuk kapsul kea rah ujung trocar
sampai merasa ada tahanan
13. Tarik trokar perlahan – lahan sampai batas ke dalam ujung
trokar
14. Raba ujung kapsul dengan jari, pastikan kapsul sudah keluar
seluruhnya dari trokar
15. Geser trokar 15° mengikuti pola seperti kipas yang terdapat
pada lengan
16. Masukkan trocar kembali, masukkan kapsul berikutnya
seperti sebelumnya sampai seluruh kapsul terpasang sampai
membentuk kipas
17. Pastikan seluruh kapsul terpasang dengan baik
18. Trokar dicabut, tekan tempat insisi dengan jari
menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan
DEKONTAMINASI
1. Lepaskan penopang lengan dan masukkan ke dalam wadah
yang berisi larutan klorin 0,5%
2. Bersihkan lengan dengan kapas dan larutan antiseptik
3. Kumpulkan instrument, masukkan dalam wadah yang
berisi klorin 0,5%
4. Masukkan sampah bahan habis pakai pada tempatnya
5. Benda yang terkena cairan tubuh, direndam dalam larutan
klorin 0,5%
6. Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5%
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
1. Cuci tangan dan lengan hingga siku
2. Keringkan dengan handuk bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1. Periksa tanda vital, catat dan buat laporan tindakan
| 144
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan
pasca tindakan
3. Beritahu pada ibu bahwa tindakan telah selesai dan pasien
masih memerlukan perawatan dan pengobatan lanjutan
4. Menjelaskan efek samping setelah pemasangan AKBK
5. Menjelaskan tanggal kontrol atau kembali berkunjung ke
klinik
6. Mencatat tindakan pada status akseptor dan buku register
JUMLAH
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
PENCABUTAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK)
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 147
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
hati – hati dengan klem kedua
16. Pilih kapsul berikutnya yang
tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama sampai
seluruh kapsul dicabut
17. Hitung kapsul untuk memastikan
seluruh kapsul sudah dicabut dan
tunjukkan pada pasien
18. Desinfeksi te,pat insisi selama 10
– 15 detik untuk menghentikan
perdarahan
19. Jepit kedua tepi luka insisi selama
10 – 15 detik untuk menghentikan
perdarahan
20. Tutup luka insisi dengan band aid
atau plester dan kasa steril
DEKONTAMINASI
1. Lepaskan penopang lengan dan
masukkan ke dalam wadah yang
berisi larutan klorin 0,5%
2. Bersihkan lengan dengan kapas
dan larutan antiseptic
3. Kumpulkan instrument, masukkan
dalam wadah yang berisi klorin
0,5%
4. Masukkan sampah bahan habis
pakai pada tempatnya
5. Benda yang terkena cairan tubuh
direndam dalam larutan klorin
0,5%
6. Bersihkan sarung tangan, lepaskan
dan rendam dalam larutan klorin
0,5%
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
1. Cuci tangan dan lengan hingga siku
2. Keringkan dengan handuk bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1. Periksa tanda vital, catat dan buat
laporan tindakan
2. Buat instruksi perawatan,
pengobatan dan pemantauan
3. Beritahu pada ibu bahwa tindakan
| 148
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
telah selesai dan pasien masih
memerlukan perawatan dan
pengobatan lanjutan
4. Menjelaskan efek samping setelah
pencabutan AKBK
5. Menjelaskan tanggal control atau
kembali berkunjung ke klinik
6. Mencatat tindakan pada status
akseptor dan buku register
JUMLAH
Pembimbing
( )
DAFTAR TILIK
PENAPISAN KLIEN UNTUK METODE REVERSIBLE
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 149
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
BOBOT
Langkah/Tugas
Pembimbing
(……………………………….)
DAFTAR TILIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
| 152
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing
(……………………………….)
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN METODE SUNTIK
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
NO LANGKAH / TUGAS
1. Menyiapkan alat-alat
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka
| 153
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan
4. Ambil spuit isi dengan obat yang akan
disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial
yang menutupi karet, apus karet yang ada
pada atas vial
b. Buka bungkus spuit
c. Jika jarum suntik terpisah gabungkan jarum
dengan pipa suntik
d. Balikkan vial dengan mulut ke bawah,
masukkan cairan suntik ke dalam spuit,
masukkan semua obat ke dalam spuit jangan
ada
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan
udara dari pipa suntik, jangan sampai terdapat
udara dalam pipa spuit pada saat penyuntikan
5. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat,
klien bisa duduk atau berbaring
6. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan
kapas alkohol atau air steril
7. Suntikkan jarum di daerah penyuntikan
dengan arah tegak lurus hingga mencapai
daerah otot. Apabila daerah penyuntikan
terlalu dangkal maka penyerapan obat akan
lambat dan tidak bekerja segera dan efektif
8. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan
tarik sedikit pompa, bila ada darah masuk ke
dalam pipa suntik, tarik keluar jarum dan
suntikkan di tempat lain/bagian otot di
dekatnya
| 154
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
9. Lakukan kembali aspirasi, apabila tidak
terdapat darah, masukkan obat secara
perlahan-lahan
10. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan
kulit sekali lagi dengan kapas alkohol atau air
steril
11. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat
sampah khusus
12. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,
lalu mengeringkannya
13. Menulis di buku catatan mengenai tindakan
yang telah dilakukan dan merencanakan
tanggal penyuntikan berikutnya
JUMLAH
Pembimbing
(……………………………….)
| 155
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
SENAM HAMIL
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
NO LANGKAH / TUGAS
1. Menyiapkan alat-alat
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka
ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan
| 156
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan
GERAKAN PEMANASAN
GERAKAN RELAKSASI
| 157
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kemudian diturunkan. Gerakan 8x hitungan.
| 158
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Gerakan 8x hitungan.
| 159
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Duduk bersila, kedua tangan pada lutut kemudian gerakan kepala menengok ke
kanan sambil menarik nafas dan kepala kembali menemgok ke depan sambil
menghembuskan nafas, kemudian kepala menengok ke kiri sambil menarik nafas
dan kembali ke depan sambil menembuskan nafas. Dilakukan gerakan 8x hitungan.
2. Gerakan kepala ke bawah (tundukkan kepala) sambil tarik nafas dan tegak kepala
sambil menghembuskan nafas, kemudian kepala ekstensi sambil menarik nafas dan
kepala tegak sambil menghembuskan nafas. Gerakkan 8x hitungan.
3. Gerakan menaikkan bahu sambil menarik nafas dan menurunkan bahu sambil
menghembuskan nafas. Gerakan 8x hitungan.
4. Gerak kedua ujung jari tangan diletakkan pada kedua bahu dan kedua siku tangan
di turunkan di samping badan, kemudian ke depan menyokong payudara ke atas
dengan ke dua siku tersebut kemudian kembali ke posisi semula. Gerakan 8x
hitungan.
| 160
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015