Anda di halaman 1dari 160

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG


JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
KONSELING UMUM ASUHAN ANTENATAL

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. Pendahuluan
1. Mengucap salam dan perknalkan diri anda
2. Menciptakan suasana pribadi yang menyenangkan
3. Menanyakan tentang berapa kali ibu telah berkunjung
4. Menjelaskan tujuan pemberian konseling
B. Pemberian Informasi
5. Menilai pengetahuan ibu tentang proses reproduksi
6. Menjelaskan tentang proses reproduksi dan diskusikan
tentang berbagai informasi yang berbagai informasi yang
diperoleh ibu selama ini dan hilangkan kesalahfahaman
tentang reproduksi yang mungkin terjadi.
7. Bahas berbagai aspek asuhan antenatal dan factor resiko
yang mungkin terjadi.
Berikan informasi tentang :
 Proses kehamilan dan gangguan
 Pemeriksaan rutin kehamilan
 Gizi dan kebutuhan kalori selama kehamilan
 Pemeliharaan kebersihan tubuh
 Imunisai
 Factor resiko
 Gejala – gejala penting yang mengharuskan ibu untuk
memeriksakan diri :
o Hyperemesis
o Kenaikan berat badan yang berlebihan
o Edema
o Sakit kepala dan pandangan kabur
o Pecah ketuban
|1
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
o Hilangnya gerakan bayi
o Kehamilan lewat waktu
o Perdarahan
8. Membahas tentang jarak tempat dan fasilitas kesehatan serta
upaya – upaya yang memungkinkan untuk rujuk.
9. Menanyakan tentang persiapan ibu untuk menhadapi
persalinan.
10. Menanyakan pilihan ibu tempat melahirkan.
11. Memberi kesempatan untuk ibu menanyakan berbagai
informasi yanbg telah di perolehnya dan kaitannya dengan
penjelasan yang baru di berikan oleh konselor/ petugas.
12. Mengulang lagi berbagai informasi yang masih dibutuhkan
oleh ibu.
13 Memastikan bahwa ibu telah mengerti dan memahami
semua informasi yang telah di berikan.
14. Penutup
15. Mencatat semua hasil konseling dalam kartu ibu
16. Membubuhkan tanggal dan waktu konseling serta tanda
tangan konselor dan ibu
17. Mengingatkan tentang kunjungan ulang dan hal – hal harus
di perhatikan / penting selama kehamilan
18. Memberikan buku / kartu pemeriksaan kehamilan kepada
ibu
19. Mengantar ibu ke pintu keluar dan ucapkan salam

Pembimbing

( )

|2
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
BOBOT
LANGKAH / TUGAS

Biodata

|3
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Menyambut ibu dan seseorang yang
menmani ibu
2. Memperkenalkan diri pada ibu
3. Menanyakan nama dan usia ibu
Riwayat kehamilan sekarang
4. HPHT dan apakah normal TP
5. Gerakan janin
6. Tanda-tanda bahaya atau penyulit
7. Keluhan umum
8. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
9. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Riwayat kehamilan yang lalu
10. Jumlah kehamilan
11. Jumlah anak yang hidup
12. Jumlah keguguran
13. Jumlah kelahiran prematur
14. Persalinan dengan tindakan (operasi caesar,
forcep, vakum)
15. Riwayat perdarahan pada persalinan atau
pasca persalinan
16. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi
17. Berat bayi <2,5 atau 4kg
18. Masalah lain
Riwayat kesehatan/penyakit yang dideritakan
sekarang dan dulu
19. Malaria
20. Hipertensi
21. Diabetes
22. Penyakit kelamin/HIV/AIDS
23. Penyakit ginjal
24. Penyakit asma
25. Imunisasi tetanus toxoid (TT)
26. Lainnya
Riwayat sosial ekonomi
27. Status perkawinan
28. Respon ibu dan keluarga terhadap
kehamilan ini
29. Riwayat KB
30. Dukungan keluarga
31. Pengambil keputusan dalam keluarga
32. Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan
makan, vitamin A
33. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum-
minuman keras, mengkonsumsi obat
terlarang
34. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
35. Tempat dan petugas kesehatan yang
diinginkan untuk membantu persalinan

|4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pemeriksaan Fisik
36. Memperhatikan tingkat energi ibu, keadaan
umum emosi dan posturnya selama
dilakukan pemeriksaan
37. Menjelaskan seluruh prosedur sambil
melakukan pemeriksaan
38. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
klarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan
Tanda-tanda vital
39. Mengukur tinggi dan berat badan
40. Mengukur tekanan darah, nadi,suhu dan
pernafasan
41. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian
dan menawarkan kain linen untuk menutup
tubuhnya (meminta pasien untuk
melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh)
42. Membantu pasien berbaring di meja/timer/
tempat tidur pemeriksaan yang bersih
Kepala dan Leher
43. Memeriksa apakah terjadi edema pada
wajah
44. Memeriksa apakah mata :
a. Pucat pada kelopak bagian bawah
b. Berwarna kuning pada sclera
45. Memeriksa apakah rahang pucat dan
memeriksa gigi
46. Memeriksa dan meraba leher untuk
mengetahui :
a. Kelenjar tiroid membesar
b. Pembuluh limfe
Payudara
47. Dengan posisi tangan klien disamping,
memeriksa:
a. Bentuk, ukuran dan simetris atau tidak
b. Putting payudara menonjol atau masuk
kedalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
d. Adanya benjolan/moduler
e. Adanya nyeri tekan
48. Pada saat klien mengangkat tangan ke atas
kepala, memeriksa payudara untuk
mengetahui adanya retraksi atau
disampling.
49. Klien berbaring dengan tangan kiri atas,
lakuka palpasi secra sistematis pada
payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah
kanan juga) dari arah payudara,axial dan
|5
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
moduler, kalau-kalau terdapat:
a. Massa
b. Pembuluh limfe yang membesar
Abdomen
50. Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
51. Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan
jari tangan (kalau <20 minggu) atau pita
ukuran (kalau lebih > 22 minggu)
52. Melakukan palpasi pada abdomen untuk
mengetahui letak,presentasi posisi dan
penurunan kepala janin
53. Mengukur denyut jantung janin (dengan
fetoskop kalau >18 minggu)
54. Adakah kontraksi
55. Ring N.Badle
56. Tafsiran berat janin
Tangan dan kaki
57. Memeriksa apakah tangan dan kaki :
a. Edema
b. Pucat pada kuku
58. Memeriksa dan meraba kaki untuk
mengetahui adanya varises
59. Memeriksa refleks patella untuk melihat
apakah terjadi gerakan hypo atau hyper
Panggul : Genetalia luar
60. Membantu klien mengambil posisi untuk
pemeriksaan pada panggul dan
menutuptubuh
61. Penoong melepaskan perhiasan dijari dan
lengan
62. Mencuci tanngan dengan sabun, dan air
mengalir serta mengeringkannya dengan
menggunakan kain bersih
63. Memakai sarung tangan baru atau yang
bidan pakai lagi yang sudah didesinfeksi
tanpa kontaminasi
64. Menjelaskan tindakan yang dilakukan
sambil terus melakukan pemeriksaan
Panggul : Genetalia luar (lanjutan)
65. Memeriksa labia mayora dan memeriksa
labia minora, kemudian klitoris, lubang
uretra dan vagina introitus untuk melihat
adanya:
a. Tukak atau luka
b. Varises
c. Cairan (warna, konsistensi, jumlah dan
bau)
66. Mengurut uretra dan pembuluh skene untuk
mengeluarkan cairan nanah atau darah
|6
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
67. Melakukan palpasi pada kelenjar bartholin
untuk mengetahui adanya :
a. Pembengkakan
b. Massa atau kista
c. Cairan
68. Sambil melakukan pemeriksaan selalu
mengamati wajah ibu untuk mengetahui
apakah ibu merasakan sakit atau nyeri
karena tindakan ini
Panggul : Pemeriksaan Bimanual
69. Memperlihatkan speculum kepada ibu
sambil menjelaskan bahwa banda tersebut
akan dimasukkan kedalam vagina ibu dan
bagaimana hal ini terasa oleh ibu
70. Meminta ibu untuk mengatakan kalau ibu
merasa sakit atau tidak nyaman dengan
pemeriksaan yang dilakukan
71. Memasukkan dua jari kedalam vagina,
meregangkan kedua jari tersebut dan
menekan kebawah
72. Mencari letak serviks dan merasakan untuk
mengetahui :
a. Ukuran bentuk dan posisi
b. Mobilitas
c. Kelunakan ( wajah ibu )
d. Massa
73. Menggunakan dua tangan (satu tangan
diatas abdomen, 2 jari di dalam vagina)
74. Melepaskan tangan pelan-pelan,
melepaskan sarung tangan dan
memasukkannya kedalam larutan
dekontaminasi (clorin 0,5%)
75. Membantu ibu meninggalkan meja/tempat
tidur/ tikar pemeriksaan
76. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama
ibu dan meminta ibu untuk mengenakan
pakaian bersih
77. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta
mengangin-anginkan atau melapnya dengan
kai bersih
Tes Laboratorium
78. Melakukan tes laboratorium:
a. Protein urine, glukosa urine
b. Haemoglobin
Pengajaran/pendidikan kesehatan
79. Memberitahukan kepada ibu hasil temuan
dalam pemeriksaan
80. Menghitung usia kehamilan
81. Mengajarkan ibu mengenai
|7
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ketidaknyamanan yang memungkinkan
akan dialami ibu
82. Sesuai dengan usia kehamilan, ajarkan ibu
mengenai :
a. Nutrisi
b. Olahraga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan diri
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Kegiatan seks
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjaan
j. Obat-obatan, merokok dan makan sirih
k. Body mekanik
l. Pakaian
Promosi Kesehatan

83. Memberikan imunisasi TT, jika dibutuhkan

84. Memberikan tambahan zat besi/folat dan


menjelaskan bagaimana mengkonsumsi
serta kemungkinan efek samping
85. Memberikan tambahan vitamin A jika
dibutuhkan
Persiapan kelahiran/kegawat-daruratan

86. Memulai membicarakan mengenai


persiapan kelahiran
a. Siapa yang akan membantu pada waktu
melahirkan
b. Tempat melahirkan
c. Sediaan yang dibutuhkan ibu dan bayi
d. Persiapan akhir
87. Membicarakan mengenai persiapan
kegawat-daruratan
a. Sarana transportasi
b. Persiapan bahaya
c. Pembuatan keputusan dalam keluarga
d. Pendonor darah
Kesimpulan kunjungan

88. Menjadwalkan kunjungan berikutnya

89. Mencatat hasil-hasil kunjungan pada


catatan SOAP
JUMLAH

|8
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN KUNJUNGAN ULANG

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak
kunjungan terakhirnya
2. Menanyakan apakah klien memepunyai
pertanyaan atau kekhawatiran yang timbul
sejak kunjungan terakhirnya
|9
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3. Menanyakan tentang pergerakan janin dalam
24 jam terakhir ini
4. Mendapatkan informasi tentang masalah atau
tanda – tanda bahaya yang mungkin dialami
klien sejak kunjungan terkhirnya
5. mendapatkan informasi tentang keluhan –
keluhan yang biasa dialami ibu hamil
6. Mengamati penampilan ibu, suasana emosinya
dan sikap tubuhnya selama pemeriksaan
7. Pendekatan Umum untuk pemeriksaan
8. Menjelaskan semua prosedur sambil
melakukan pemeriksaan
9. Melanjutkan pertanyaan yang perlu
diklarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
10. Tes Laboratorium dan tanda – tanda bahaya
11. Meminta klien untuk buang air kecil dan
melakukan tes urin
12. Mengukur tekanan darah
14. Pemeriksaan fisik
15. Mengukur tinggi fundus uteri dengan jari
tangan (kalau > 12 minggu), dengan pita
ukuran (kalau >22 minggu).
16. Melakukan palpasi abdomen untuk kehamilan
ganda (jika > 28 minggu)
17. Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui
letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala
janin ( kalau >36 minggu )
18. Mengukur DJJ (dengan fetoskop kalau > 20
minggu )
19. Pengajaran dan persiapan kelahiran / kegawat
daruratan
20. Mengajari ibu mengenai ketidak nyamnan
normal yang dialaminya
21. Menanyakan kepada ibu mengenai kondisi
nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus
sesuai dengan usia kehamilan, ajarkan ibu
mengenai pemberian ASI, KB, latihan olah
raga ringan, istirahat, nutrisi dan perkembangan
janin
22. Diskusi mengenai rencana persiapan kelahiran /
kegawat daruratan
23. Ajari ibu mengenai tanda – tanda bahaya,

| 10
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
pastikan ibu memahami apa yang dilakukan
jika menemukan tanda – tanda bahaya
24. Jadwalkan kujungan ulang berikutnya
25. Mencatat kunjungan pada catatan SOAP
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 11
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PERSIAPAN PERSALINAN

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A Tenaga Kesehatan Terlatih


1 Bantu ibu untuk mendapatkan pertolongan
petugas kesehatan terlatih untuk proses
persalinannya
2 Pastikan ibu mengetahui cara menghubungi
petugas kesehatan terlatih atau fasilitas kesehatan
pada saat yang tepat
B Tempat Persalinan
3 Tanyakan kepada ibu dimana ia berencana
melahirkan (Rumah, RB, RS atau BPS dan lain –
lain)
C Transportasi/ Transportasi Gawat Darurat
4 Tanyakan kepada ibu bagaimana ia akan pergi ke
tempat bersalin, misalnya :
a. Perjalanan ke tempat bersalin
b. Transportasi gawat darurat ke fasilitas
kesehatan yang tepat apabila mengalami
tanda – tanda bahaya
D Biaya/ Biaya Gawat Darurat

| 12
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
5 Tanyakan kepada ibu apakah ia memiliki uang
untuk biaya persalinan dan perawatan gawat
darurat dan apabila memungkinkan untuk
mendapat bantuan dana melalui masyarakat atau
fasilitas untuk keadaan gawat darurat
E Pembuatan Keputusan
6 Tanyakan kepada ibu tentang pembuatan
keputusan yang utama dalam keluarganya apabila
:
a. Pembuatan keputusan harus dilakukan
pada saat tanda bahaya muncul
b. Bila pembuat keputusan tersebut tidak
ada, siapakah yang akan membuat
keputusan
F Dukungan
7 Tanyakan kepada ibu :
a. Siapakah yang dia pilih untuk menemani
ibu selama bersalin dan menemani ibu
selama perjalan apabila diperlukan.
b. Siapakah yang akan menjaga rumah dan
anak – anak selama ibu tidak ada
G Donor Darah
8 Tanyakan kepada ibu siapakah yang menjadi
donor darahnya dan bagaimana cara
menghubungi pada kegawat daruratan
H Barang yang dibutuhkan untuk persalinan
yang bersih dan aman
9 Tanyakan kepada ibu apakah barang – barang
yang diperlukan selama persalinan seperti :
a. Untuk persalinan : pembalut/ kain, sabun,
sprei, dll
b. Untuk bayi baru lahir : selimut, popok,
baju dll.
Disimpan oleh ibu untuk persiapan persalinan
I Tanda – tanda bahaya dan tanda persalinan
10 Pastikan ibu mengetahui tanda – tanda bahaya
untuk persiapan komplikasi, misalnya :
a. Perdarahan pervaginam
b. Demam

| 13
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
c. Nyeri abdomen yang sangat
d. Nyeri kepala yang sangat dan perubahan
penglihatan
e. Bengkak pada muka dan tangan
f. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
11 Juga pastikan ibu mengetahui tanda – tanda
persalinan untuk selanjutnya menghubungi tenaga
kesehatan terlatih dan merencanakan kesiapan
persalinan, misalnya :
a. Kontraksi yang teratur
b. Sakit punggung bagian bawah dari fundus
c. Tanda perdarahan
d. Pecah selaput ketuban
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 14
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk


melakukan imunisasi TT
Peralatan :
1. Spuit
2. Jarum suntik
3. Bak instrument
4. Lemari pendingin
5. Kapas
6. Baskom
7. Air bersih
8. Handuk
9. Bengkok
Bahan :
1. Vaksin TT
2. Phantom
3. Lemari pendingin Vaksin (suhu 1 -8oC)
2. Memberitahukan dan menjelaskan prosedur
dan maksud dilakukan imunisasi TT
3. Membawa alat – alat kedekat pasien
4. Memasang sampiran bila perlu mengatur posisi
pasien serta membebaskan daerah yang akan
disuntik dari pakaian
Tempat penyuntikan :
 Pada lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari
bahu/ tangan kiri ibu
 Pada paha sebelah luar 1/3 bagian dari sendi
| 15
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
panggul ibu
5. Mencuci tangan
6. Memasukkan vaksin kedalam spuit
7. Menghapus kulit dengan kapas dan membuang
kapas bekas kedalam bengkok
8. Mengangkat kulit sedikit dengan telunjuk dan
ibu jari dan kemudian menusuk jarum perlahan
– lahan dengan lubang jarum menghadap ke
atas jarum dan permukaan kulit membentuk 45o
9. Menarik penghisap sedikit untuk memeriksa
apakah ada darah atau tidak dan bila tidak ada
darah semprotkan cairan perlahan – lahan
10. Meletakkan kapas yang baru diatas jarum,
kemudian cabut spuit dan jarum dengan cepat
sambil memegang pangkal jarum, lalu
melakukan masase pasa bekas suntikan
11. Merapikan pasien dan alat – alat
12. Mencuci tangan
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 16
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN LEOPOLD dan AUSKULTASI
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

I Persetujuan Pemeriksaan
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan ini pada ibu
2. Menjelaskan tujuan hasil yang dihrapkan, dan pemeriksa ini
3. Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini kadang – kadang
menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak
akan membahayakan bayi yang ada dalam kandungan
4. Bila ibu telah mengerti apa yang telah disampaikan,
meminta persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
II Mempersiapkan Pemeriksaan
 Ranjang obstetric / periksa
 Selimut/ kain penutup
 Metlin
 Funanduskup/Fetoskop
III Pemeriksa
5. Mempersiapkan ibu untuk berbaring
6. Menyisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian ibu tmapak
jelas, meminta ibu meletakkan kedua telapak kakinya pada
ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha
(coxae) dan lutut (genu), untuk mengurangi ketegangan
dinding perut. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
yang sudah disiapkan
9. Mencuci tangan dengan sabun
10. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian
lateral kanan
11. Memberitahukan kepada ibu bahwa pemeriksa akan

| 17
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
memulai proses pemeriksaan
12. Leopold I :
 Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri kemudian diketengahkan dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian (bagian keras, bulat, dan hampir
homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong)
 Menentukan tinggi fundus uteri (diukur dari tepi atas
simpisis ke fundus uteri)
13. Leopold II :
 Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral
kiri ibu secara sejajar pada ketinggian yang sama
 Memulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak kiri dan kanan, kemudian
geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata
dan memanjang (punggung) atau bagian – bagian kecil
(ekstremitas)
 Tentukan puctum maksimum, letakkan funandoskop pada
daerah tersebut, hitunglah denyut jantung janin (DJJ)
selama 1 menit penuh.
14. Leopold III :
 Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral
kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut secara
bersamaan / bergantian untuk menentukan, bagian bawah
janin.(bagian keras, bulat, dan hampir homogen adalah
kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong)
15. Leopold IV :
 Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung – ujung jari
tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisis

| 18
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
 Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari – jari tangan yang berada dinding
bawah uterus
 Memperhatikan sudut yang dibentuk oleh jari – jari kiri
dan kanan (konvergen atau divergen)
 Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi bila presentasi kepala usahakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi
 Memfiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul
kemudian meletakkan jari – jari tangan kanan diantara
tanagan kiri dan simpisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah masuk pintu atas panggul
16. Meletakkan semua peralatan yang telah digunakan ketempat
semula
17. Memberitahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai,
angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu
18. Mencuci tangan dengan sabun
19. Mempersilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalam status
pasien
20 Penjelasan hasil pemeriksaan
21. Menjelaskan hasil pemeriksaan palpasi yang meliputi :
Usia kehamilan, letak janin, posisi janin, presentai
V Rencana Asuhan Antenatal
22. Menjelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu
23. Menjelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan
dengan hasil temuan tersebut
24. Mencatat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang
langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulang
25. Menjelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun
diluar jadwal yang telah ditentukan) apakah ibu merasakan
beberapa kelainan/ gangguan kehamilan
26. Menyerahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan
mengucapkan salam
JUMLAH

| 19
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

(……………………………….)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PENGKAJIAN FETAL

| 20
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

I. Persetujuan pemeriksaan
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan ini pada ibu
2. Menjelaskan tujuan hasil yang diharapkan, dari pemeriksaan
ini. Bila ibu mengerti apa yang disampaikan, memiunta
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
II. Mempersiapkan pemeriksaan
 Ranjang obstetric / periksa
 Monoaural leanec
III. Pemeriksaan
4. A. FMC (Fetal Movement Moving)
Tanyakan hitung gerak janin/ FMC (fetal movement
moving)
5. B. Hitung DJJ
Mempersiapkan ibu untuk berbaring
6. Menyisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian perut ibu
tampak jelas, kemudian meminta ibu untuk meletakkan
kedua telapak kaki pada ranjang sehingga terjadi sedikit
fleksi pada sendi paha (coxae)dan lutut (genu), untuk
mengurangi ketegangan dinding perut. Menutup paha dan
kaki ibu dengan selimut yang sudah disediakan
7. Mencuci tangan dengan sabun
8. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian
lateral kanan
9. Memberitahu kepada ibu bahwa pemeriksa akan memulai
proses pemeriksaan
10. Menentukan dimana bagian punggung anak
11. Mengambil stetoskop monoural, kemudian menempelkan
ujungnya pada diding perut ibu yang sesuai dengan posisi
punggung bayi (bagian yang memanjang atau rata)
12. Menempelkan telinga kanan pemeriksa dan mendengarkan
bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik
pertama, bunyi jantung bayi kurang jelas, mengupayakan

| 21
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
untuk mendapatkan puctum maksimum)
13. Mendengarkan dan menghitung denyut jantung bayi selama
satu menit atau setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaaan,
dengan interval 5 detik diantar masing – masing penghitung
14. Bila dihitung setiap 5 detik dengan interval 5 detik selama 3
kali maka, jumlahkan hasil perhitungan 1, 2, dan 3 kemudian
dikalikan dengan angka 4 untuk mendapatkan frekuensi
denyut jantung per menit. (memperhatikan perbedaan
masing – masing pernitungan untuk menilai irama atau
keteraturan bunyi jantung)
15. Meletakkan semua peralatan yang telah digunakan ke tempat
semula
16. Memberitahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai,
angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu
17. Mencuci tangan dengan sabun
18. Mempersilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalam status
pasien
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 22
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ TUGAS BOBOT

A SIKAP DAN PERILAKU


1. Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Teruji mempersilakan pasien duduk dan komunikatif
| 23
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
4. Teruji merespon reaksi pasien dengan tepat
5. Teruji menjelaskan makud dan tujuan
B. CONTENT/ISI
6. Teruji menanyakan alasan, mendengarkan jawaban dan
keluhan ibu
7. Teruji menjelaskan
8. Teruji menanyakan apakah klien mengalami hal yang
seperti dijelaskan
9. Teruji memberi respon terhadap jawaban klien
10. Teruji menanyakan bagaimana pola makan ibu dan
menggali pengetahuan tentang makanan bergizi pada
kehamilan
11. Teruji menjelaskan hal-hal yang belum diketahui ibu
tentang makanan bergizi selama kehamilan
12. Teruji menjelaskan cara mengurangi rasa mual
13 Teruji menanyakan bagaimana pola aktivitas dan istirahat
ibu
14 Teruji menjelaskan pola aktivitas sehari-hari dan kebutuhan
istirahat pada ibu hamil muda
15 Teruji menggali pengetahuan klien tentang cara minum
tablet besi dan pentingnya tablet besi selama kehamilan
16. Teruji menjelaskan hal-hal yang belum diketahui ibu
tentang cara minum tablet besi dan pentingnya tablet besi
17. Teruji menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan muda
18. Teruji menanyakan apakah klien mengalami hal yang
dijelaskan
19. Teruji menjelaskan jadwal periksa berikutnya dan meminta
pasien kembali bila ada masalah/keluhan
20. Teruji melakukan evaluasi terhadap apa yang telah
dijelaskan pada pasien
21. Teruji menjelaskan secara sistematis
22. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
23. Teruji memberikan perhatian terhadap setiap jawaban
24. Setiap jawaban di follow up dengan baik
25. Teruji memberi kesempatan untuk tanya jawab
JUMLAH

| 24
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MELAKUKAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI (INSPEKULO)

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan


ginekologi (inspekulo)
Peralatan perlengkapan :
1. Sarung tangan
2. Speculum sims dan speculum cocor bebek
3. Kapas lisol atau kapas sublimat
4. Lampu sorot
5. Meja ginekologik
6. Bengkok
7. Bak instrument
8. Phantom
1. Dekatkan peralatan ketempat yang mudah dijangkau
| 25
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Memberitahukan dan menjelaskan prosedur dan maksud
dilakukan pemeriksaan inspekulo
3. Atur posisi pasien dengan posisi litotomi, ibu berbaring
diatas meja ginekologik, lipatan lututnya diletakkan pada
penyangga dan tungkainya dalam keadaan fleksi santai,
seingga penderita dalam posisi mengangkang
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Pakai sarung tangan dengan benar
B. Melakukan vulva hygiene
6. Memasukkan ujung speculum agak miring ke dalam
introitus vagina, didorong kedalam sedikit, dan letakkan
melintang kedalam vagina, lalu spekulum ditekan ke
belakang dan didorong lebih dalam lagi, sehingga ujung
speculum menyentuh puncak vagina di fornik posterior.
Setelah itu speculum dikunci dengan cara memutar skrup
pada speculum
7. Pasang lampu sorot kearah vulva ibu
8. Periksa dinding vagina (rugae vaginales, karsinoma flour
albus) dan porsio vaginalis servik uteri (bulan, terbelah,
melintang, mudah berdarah, erosi, peradangan, tumor)
9. Membuka skrup spekulum kemudian diangkat secara
perlahan
10. Merapikan pasien dan alat – alat
11. Mencuci tangan
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 26
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
| 27
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENILAIAN AWAL PERSALINAN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item


BOBOT
LANGKAH / TUGAS

1. Menyambut ibu dan keluarga


2. Memperkenalkan diri
3. Meninjau / menanyakan mengenai usia kehamilan
4. Meninjau / menanyakan mengenai riwayat kehamilan terdahulu
- Peritas
- Riwayat operasi Caesar
- Berat badan bayi
- Masalah selama kehamilan dan persalinan terdahulu
5. Meninjau/menanyakan mengenai masalah - masalah dengan
kehamilannya
6. Menanyakan apa yang dirasakan ibu

7. Menanyakan mengenai kontraksi :


- Kapan mulai terasa
- Frekuensi
- Durasi
- Kekuatannya

8. Menanyakan mengenai adanya cairan vagina :


- Perdarahan vagina
- Lendir darah
- Ari ketuban (kapan, warna, bau dan jumlah)
9. Menanyakan mengenai gerakan janin
10. Menanyakan mengenai istirahat dan apa yang terakhir dimakan
11. Cacat temuan pada partograf
12. Memeriksa tanda - tanda vital
- Tekanan darah
- Suhu, nadi, pernapasan
| 28
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
13. Memeriksa adanya edema pada muka
14. Memeriksa mata : conjungtiva dan sclera

15. Melakukan pemeriksaan abdomen


- Luka bekas operasi
- Tinggi fundus uteri
- Posisi janin (Leopold I - IV)
- Kontraksi (frekuensi, durasi dan kekuatan)
- Detak jantung janin (DJJ)
16. Memeriksa reflex patella
17. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta mengeringkannya dengan
handuk bersih
18. Menggunakan sarung tangan DTT atau stern
19. Menjelaskan prosedur kepada ibu dan memberitahu kemungkinan
ketidaknyamanan selama persalinan

20. Melakukan pemeriksaan dalam


- Pengeluaran lendri dan darah dari vagina
- Kondisi porsio
- Ketuban
- Pembukaan
- Penurunan bagian terendah

21. Jangan melakukan pemeriksaan dalam jika ibu melaporkan adanya


perdarahan per vaginam pada pemeriksaan genitalia luar

22. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga


23. Mencatat hasil temuan dalam partograf
24. Pemantauan terus menerus sepanjang kala I persalinan
25. Memeriksa tekanan darah setiap 4 jam
26. Memeriksa suhu badan setiap 4 jam
27. Memeriksa denyut nadi setiap 30 menit
28. Memeriksa denyut jantung janin
- Setiap 1 jam pada fase later
- Setiap 30 menit pada fase aktif

29. Memeriksa kontraksi uterus :


- Setiap 1 jam pada fase laten
- Setiap 30 menit pada fase aktif

30. Memeriksa perubahan serviks :


- Setiap 4 jam pada fase laten
- Setiap 2- 4 jam pada fase aktif

| 29
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
31. Memeriksa penurunan bagian terendah j anin :
- Setiap 4 jam pada fase laten
- Setiap 2- 4 jam pada fase aktif
32. Memonitor produksi urin setiap 2 jam
JUMLAH

Pembimbing

(………………………..)

| 30
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309, email : poltekes_sorong@yahoo.co.id Sorong,

DAFTAR TILIK

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item


No KEGIATAN BOBOT

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Perlengkapan partus set

a. 1 buah bak instrument steril (Partus Set) berisi :


1 buah bak instrument
2 buah klem/ koher/ kelly
1 buah ½ koher
1 buah penjepit tali pusat
1 buah gunting tali pusat
1 buah gunting episiotomy
1 pasang sarung tangan DTT
1 pasang sarung tangan panjang
1 buah kateter logam
Kassa secukupnya
1 buah bola tampon
1 buah benang tali pusat/ penjepit
a. 1 buah bak instrument steril (Heacting Set) berisi :
1 buah nald vooder
1 buah jarum heacting
1 buah gunting benang
1 buah pinset anatomis
1 buah pinset cirurgis
Tampon secukupnya
Kassa secukupnya
Benang jahit : catgut dan zeide
Betadin dalam tempatnya
b. Kapas DTT dalam tempatnya

| 31
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
c. 2 buah kom + tutup berisi air DTT dan kapas DTT
d. Spuit 3 cc
Obat – obatan : 1 ampul oksitosin/ methergin, 1 ampul lidokain 2%.
f. Kapas alcohol dalam tempatnya.
Air DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) dalam tempatnya.
h. Klorin 0,5% dalam tempatnya.
i. 1 buah Leanek
j. Pemeriksaan Vital Sign : tensimeter, stetoskop, termometer
k. 1 buah korentang dalam tempatnya
l. 1 buah waskom plasenta/ plastic/ pendil untuk meletakkan plasenta.
m. Cairan infus, infus set sesuai kebutuhan
n. 1 buah bengkok/ nierbeken
Persiapan Penolong :

a. 1 buah topi/ penutup kepala


a. 1 buah kacamata pelindung
b. 1 buah masker
c. 1 buah celemek plastic
d. 1 buah sepatu boot/ sandal tertutup
e. 1buah handuk pribadi/ kain bersih untuk mengeringkan tangan
Persiapan Ibu :

a. 1 buah baju
a. 1 buah kain ibu
b. 1 buah celana dalam ibu
c. 1 buah bra ibu
d. Pembalut secukupnya
e. 1 buah underpad
f. 1 buah gurita
g. 2 buah waslap
Persiapan Bayi :

a. 1 buah baju bayi


a. 1 buah celana/ popok bayi
b. 1 pasang kaos tangan
c. 1 pasang kaos kaki
d. 1 buah topi
e. 3 buah kain bersih
f. 1 buah handuk
g. Timbangan
h. Meja resusitasi
i. Lampu sorot 60 watt
j. Ambu bag
k. Delee/ Slem seeker (penghisap lendir bayi)
l. Obat – obatan :
Salep mata antibiotic profilaksis
1 ampul Vit K1
1 buah vaksin hepatitis B
1 buah spuit 1 cc
| 32
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Perlindungan Diri (PI) :

a. 3 buah tempat sampah : basah, kering, meis


a. 3 buah waskom :
2 buah berisi larutan klorin 0,5%
1 buah berisi air DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi)
b. 1 buah wastafel + air mengalir
c. 1 botol sabun cuci tangan

1. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala dua

- Ibu merasakan ada dorongan kuat dan meneran


- Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan esensial untuk menolong


persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.

Untuk asfiksia tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih kering,
lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.

- Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi dan ganjal bahu bayi.
- Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus
set.

3. Pakai celemek plastik.

4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa dalam

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai


sarung tangan DTT dan steril ( pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik).

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan


kebelakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT

- Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan


dengan seksama dari arah depan kebelakang.
- Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang
| 33
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tersedia.
- Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminsi, lepaskan dan rendam
larutan klorin 0,5% langkah #9)
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

- Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih


memakai sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan
rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci
kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontaraksi/saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)

- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.


- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES


BIMBINGAN MENERAN

11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu
ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.

- Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase akhir) dan
dokumentasi semua temuan yang ada.
- Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagai mana peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran ( Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau
posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman ).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran :

- Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.


- Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai.
- Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya ( kecuali posisi
berbaring terlentang dalam waktu yang lama ).
| 34
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
- Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.
- Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
- Berikan cukup asupan cairan per-oral ( minum ).
- Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
- Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit ( 2
jam ) meneran ( primigravida ) atau 60 menit ( 1 jam ) meneran (multigravida)
.

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

15. Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) di perut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.

17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil
bernapas cepat dan dangkal.

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.

- Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
- Jika tali melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong
diantara dua klem tersebut.

21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan.

23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk

| 35
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).

VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25. Lakukan penilaian ( selintas ) :

- Apakah bayi menangis kuat dan/ atau bernapas tanpa kesulitan ?


- Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Jika bayi menangis, tidak bernapas atau megap-megap, segera lakukan tindakan
resusitasi ( → langkah 25 ini berlanjut ke langkah-langkah prosedur resusitasi
bayi baru lahir dengan asfiksia )

26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu

- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya ( tanpa
membersihkan verniks ) kecuali bagian tangan.
- Ganti handuk basah dengan handuk yang kering.
- Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas perut ibu.

27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus
( hamil tunggal ).

28. Beritahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin (agar uterus
berkontraksi baik).

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
( intramuskuler ) di 1/3 paha atas bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin ).

30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat ( dua menit setelah bayi lahir ) pada
sekitar 3 cm dari pusar ( umbilicus ) bayi. dari sisi luar klem penjepit, dorong isi
tali pusar kearah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari
klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat

- Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan
pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi) diantara 2 klem tersebut.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian dilingkarkan
kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan
dengan simpul kunci.

| 36
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
- Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.

32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel dengan baik di dinding dada perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu.

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang di kepala bayi.

VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF KALA TIGA

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

35. Letakkan satu tagan diatas kain pada perut ibu, diteppi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, tegangan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus kearah belakang – atas (dorsokranial) secara hati-hati
(untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 40-40 detik,
hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan ulangi prosedur diatas.

- Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
untuk melakukan stimulasi putting susu.

Mengeluarkan Plasenta

37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat kearah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas. Mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorsokranial).

- Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem berjarak 5-10 cm dari
vulva dan lahirkan plasenta.
- Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan talil pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit
IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika
| 37
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan
rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir
dalam 30 menit setelah bayi lahir
6. Bila terjadi perdarahan, lakukan
plasenta manual

38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
plasenta pada wadah yang telah disediakan.

- Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

Rangsangan Taktil ( Masase ) Uterus

39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakkan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

- Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15


detik melakukan rangsangan taktil/masase.

IX. MENILAI PERDARAHAN

40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam plastik atau tempat
khusus.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan.

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan


penjahitan.

X. MELAKUKAN ASUHAN PASCA PERSALINAN

42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.

| 38
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
43. Beri cukup waktu untuk mlakukan kontak kulit ibu (di dada ibu paling sedikit 1
jam)

- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
- Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.

44. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis,


dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu-
bayi.

45. Pemeriksaan fisik BBL.

1) Lihat postur, tonus dan aktivitas


a) Posisi tungkai dan lengan fleksi
a) Bayi sehat akan bergerak aktif
2) Lihat Kulit
Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa
adanya kemerahan atau bisul.

3) Hidung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi
sedang tidak menangis
a) Frekuensi napas normal 40 – 60 kali per menit
b) Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam
4) Hitung denyut jantung dengan melekatkan stetoskop di dada kiri setinggi
apeks kordis.
Frekuensi denyut jantung normal 120 – 160 kali per menit

5) Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan termometer. Suhu normal adalah


36,5°C - 37°C.
6) Lihat dan raba bagian kepala
a) Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses
persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam.
b) Ubun – ubun besar
7) Lihat mata
8) Lihat bagian dalam mulut (masukkan satu jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam mulut, raba langit – langit).
9) Lihat dan raba perut, lihat tali pusat.
10) Lihat punggung dan raba tulang belakang
11) Lihat lubang anus
12) Lihat dan raba alat kelamin luar (tanyakan pada ibu apakah bayi sudah
buang air kecil)
a) Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau
kemerahan
b) Bayi laki – laki terdapat lubang uretra pada ujung penis. Teraba testis di
| 39
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
skrotum
c) Pastikan bayi sudah BAB dan BAK dalam 24 jam setelah lahir
46. Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah 1 jam pemberian Vitamin K 1 ) di
paha kanan anterolateral.

- Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-aktu bisa disusukan.


- Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu
didalam 1 jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.

Evaluasi

47. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.

- 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.


- Setiap 15 menit 1 jam pertama pasca persalinan.
- Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
- Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai
untuk penatalaksanaan atonia uteri.

48. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.

49. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

50. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan .

- Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama
pascapersalinan.
- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

51. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan
baik (40-60 kali permenit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5°C).

Kebersihan dan Keamanan

52. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.

53. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

54. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
darah. Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering.

| 40
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
55. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.

56. Dekontaminasi tempat bersalin dengan klorin 0,5 %.

57. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan bagian
dalam ke luar dan remdam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.

58. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan tissu atau handuk pribadi yang kering dan bersih.

Dokumentasi

59. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan
kala IV.

JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309, email : poltekes_sorong@yahoo.co.id Sorong,
| 41
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
DAFTAR TILIK
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

No KEGIATAN BOBOT

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

1 Perlengkapan partus set


a. 1 buah bak instrument steril (Partus Set) berisi :
1 buah bak instrument
2 buah klem/ koher/ kelly
1 buah ½ koher
1 buah penjepit tali pusat
1 buah gunting tali pusat
1 buah gunting episiotomy
1 pasang sarung tangan DTT
1 pasang sarung tangan panjang
1 buah kateter logam
Kassa secukupnya
1 buah bola tampon
1 buah benang tali pusat/ penjepit
b. 1 buah bak instrument steril (Heacting Set) berisi :
1 buah nald vooder
1 buah jarum heacting
1 buah gunting benang
1 buah pinset anatomis
1 buah pinset cirurgis
Tampon secukupnya
Kassa secukupnya
Benang jahit : catgut dan zeide
Betadin dalam tempatnya
c. Kapas DTT dalam tempatnya
d. 2 buah kom + tutup berisi air DTT dan kapas DTT
e. Spuit 3 cc
f. Obat – obatan : 1 ampul oksitosin/ methergin, 1
ampul lidokain 2%.
g. Kapas alcohol dalam tempatnya.
2) h. Air DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) dalam
tempatnya.
i. Klorin 0,5% dalam tempatnya.
| 42
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
j. 1 buah Leanek
k. Pemeriksaan Vital Sign : tensimeter, stetoskop,
termometer
l. buah korentang dalam tempatnya
m. 1 buah waskom plasenta/ plastic/ pendil untuk
meletakkan plasenta.
n. Cairan infus, infus set sesuai kebutuhan
o. 1 buah bengkok/ nierbeken

2 Persiapan Penolong :
1 buah topi/ penutup kepala
1 buah kacamata pelindung
1 buah masker
1 buah celemek plastic
1 buah sepatu boot/ sandal tertutup
1buah handuk pribadi/ kain bersih untuk
mengeringkan tangan

3 Persiapan Ibu :
1 buah baju
1 buah kain ibu
1 buah celana dalam ibu
1 buah bra ibu
Pembalut secukupnya
1 buah underpad
1 buah gurita
2 buah waslap

4 Persiapan Bayi :
1 buah baju bayi
1 buah celana/ popok bayi
1 pasang kaos tangan
1 pasang kaos kaki
1 buah topi
3 buah kain bersih
1 buah handuk
Timbangan
Meja resusitasi
Lampu sorot 60 watt
Ambu bag
Delee/ Slem seeker (penghisap lendir bayi)
Obat – obatan :
 Salep mata antibiotic profilaksis
 1 ampul Vit K1
 1 buah vaksin hepatitis B
 1 buah spuit 1 cc

Perlindungan Diri (PI) :


5 3 buah tempat sampah : basah, kering, medis
(tajam)
| 43
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3 buah waskom :
 2 buah berisi larutan klorin 0,5%
 1 buah berisi air DTT (Desinfeksi Tingkat
Tinggi)
1 buah wastafel + air mengalir
1 botol sabun cuci tangan

I. MENGENALI \TANDA DAN GEJALA KALA DUA

1. Mendengar, melihat dan memeriksa tanda dan gejala


kala dua
- Ibu merasakan ada dorongan kuat dan meneran
- Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat
pada rectum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka

II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan


esensial untuk menolong persalinan dan
penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.

Untuk asfiksia tempat datar dan keras, 2 kain dan


1 handuk bersih kering, lampu sorot 60 watt dengan
jarak 60 cm dari tubuh bayi.
- Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resusitasi
dan ganjal bahu bayi.
- Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril
sekali pakai dalam partus set.

3. Pakai celemek plastik.

4. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai,


cuci tangan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan periksa


dalam

6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan


tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril
( pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik).

III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN


KEADAAN JANIN
| 44
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
BAIK

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya


dengan hati-hati dari depan kebelakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
- Jika introitus vagina, perineum atau anus
terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari
arah depan kebelakang.
- Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi)
dalam wadah yang tersedia.
- Ganti sarung tangan jika terkontaminasi
(dekontaminsi, lepaskan dan rendam larutan klorin
0,5% langkah #9)

8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan


lengkap
- Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaaan
sudah lengkap maka lakukan amniotomi

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan


tangan yang masih memakai sarung tangan dalam
larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam
dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah


kontaraksi/saat relaksasi uterus untuk memastikan
bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak
normal.
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam,
DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan
lainnya pada partograf.

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK


MEMBANTU
PROSES BIMBINGAN MENERAN

11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
- Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman penatalaksanaan fase akhir) dan
dokumentasi semua temuan yang ada.
- Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagai mana
peran mereka untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

| 45
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (
Bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman ).

13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa


ada dorongan yang kuat untuk meneran :
- Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan
efektif.
- Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan
perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai.
- Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya ( kecuali posisi berbaring terlentang
dalam waktu yang lama ).
- Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.
- Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat
untuk ibu.
- Berikan cukup asupan cairan per-oral ( minum ).
- Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
- Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera
lahir setelah 120 menit ( 2 jam ) meneran
( primigravida ) atau 60 menit ( 1 jam ) meneran
(multigravida) .

14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau


mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa
ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

15. Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) di


perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah


bokong ibu.

17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali


kelengkapan alat dan bahan.

18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

VI. PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm


membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu

| 46
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernapas
cepat dan dangkal.

20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan


ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi.
- Jika tali melilit leher secara kuat, klem tali pusat di
dua tempat dan potong diantara dua klem tersebut.

21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar


secara spontan.

Lahirnya Bahu

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang


secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kearah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan
distal untuk melahirkan.

23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah


perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan
siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.

24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan


atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya).

25. Lakukan penilaian ( selintas ) :


- Apakah bayi menangis kuat dan/ atau bernapas
tanpa kesulitan ?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Jika bayi menangis, tidak bernapas atau megap-
megap, segera lakukan tindakan resusitasi ( →
langkah 25 ini berlanjut ke langkah-langkah prosedur
resusitasi bayi baru lahir dengan asfiksia )

26. Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu


- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian

| 47
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tubuh lainnya ( tanpa membersihkan verniks )
kecuali bagian tangan.
- Ganti handuk basah dengan handuk yang kering.
- Pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas perut
ibu.

27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada


bayi lain dalam uterus ( hamil tunggal ).

28. Beritahukan pada ibu bahwa penolong akan


menyuntikkan oksitosin ( agar uterus berkontraksi
baik ).

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan


oksitosin 10 unit ( intramuskuler ) di 1/3 paha atas
bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin ).

30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat ( dua


menit setelah bayi lahir ) pada sekitar 3 cm dari pusar
( umbilicus ) bayi. dari sisi luar klem penjepit, dorong
isi tali pusar kearah distal (ibu) dan lakukan penjepitan
kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat


- Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah
dijepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat
(lindungi perut bayi) diantara 2 klem tersebut.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu
sisi kemudian dilingkarkan kembali benang ke sisi
berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan
dengan simpul kunci.
- Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang
telah disediakan.
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke
kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di
dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
dengan baik di dinding dada perut ibu. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari putting payudara ibu.

33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang di
kepala bayi.

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10


cm dari vulva.
35. Letakkan satu tagan diatas kain pada perut ibu, diteppi
atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain
menegangkan tali pusat.
| 48
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangan tali pusat kearah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus
kearah belakang – atas (dorsokranial) secara hati-hati
(untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak
lahir setelah 40-40 detik, hentikan penegangan tali
pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan ulangi prosedur diatas.
- Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu,
suami atau anggota keluarga untuk melakukan
stimulasi putting susu.

37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial


hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat kearah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas. Mengikuti poros jalan lahir
(tetap lakukan tekanan dorsokranial).
- Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem
berjarak 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
- Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan talil pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit
IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika
kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan
rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit
berikutnya
5. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir
dalam 30 menit setelah bayi lahir
6. Bila terjadi perdarahan, lakukan
plasenta manual

38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan


plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan plasenta pada wadah yang telah
disediakan.
- Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan
DTT atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa
selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem
DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput
yang tertinggal.

| 49
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di
fundus dan lakukan masase dengan gerakkan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
teraba keras).
- Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik melakukan rangsangan
taktil/masase.

40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun


bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.
Masukkan plasenta ke dalam plastik atau tempat
khusus.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan


perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif,
segera lakukan penjahitan.

42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak


terjadi perdarahan pervaginam.

43. Beri cukup waktu untuk mlakukan kontak kulit ibu (di
dada ibu paling sedikit 1 jam)
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit.
Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-
15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
- Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu.

44. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes


mata antibiotic profilaksis, dan vitamin K1 1 mg IM di
paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu-
bayi.
45. Pemeriksaan fisik BBL.
a. Lihat postur, tonus dan aktivitas
a) Posisi tungkai dan lengan fleksi
b) Bayi sehat akan bergerak aktif
b. Lihat Kulit
Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus
berwarna merah muda, tanpa adanya kemerahan
atau bisul.
Hidung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada
bawah ketika bayi sedang tidak menangis
a) Frekuensi napas normal 40 – 60 kali per
menit
b) Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang

| 50
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
dalam
c. Hitung denyut jantung dengan melekatkan
stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis.
Frekuensi denyut jantung normal 120 – 160 kali
per menit
d. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan
termometer. Suhu normal adalah 36,5°C -
37°C.
e. Lihat dan raba bagian kepala
a) Bentuk kepala terkadang asimetris karena
penyesuaian pada saat proses persalinan,
umumnya hilang dalam 48 jam.
b) Ubun – ubun besar
f. Lihat mata
g. Lihat bagian dalam mulut (masukkan satu jari
yang menggunakan sarung tangan ke dalam
mulut, raba langit – langit).
h. Lihat dan raba perut, lihat tali pusat.
i. Lihat punggung dan raba tulang belakang
j. Lihat lubang anus
k. Lihat dan raba alat kelamin luar (tanyakan pada
ibu apakah bayi sudah buang air kecil)
a) Bayi perempuan kadang terlihat cairan
vagina berwarna putih atau kemerahan
b) Bayi laki – laki terdapat lubang uretra
pada ujung penis. Teraba testis di skrotum
c) Pastikan bayi sudah BAB dan BAK
dalam 24 jam setelah lahir

46. Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah 1 jam


pemberian Vitamin K1 ) di paha kanan anterolateral.
- Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-
aktu bisa disusukan.
- Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi
belum berhasil menyusu didalam 1 jam pertama dan
biarkan sampai bayi berhasil menyusu.

47. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah


perdarahan pervaginam.
- 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
- Setiap 15 menit 1 jam pertama pasca persalinan.
- Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
- Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,
melakukan asuhan yang sesuai untuk
penatalaksanaan atonia uteri.

48. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus


dan menilai kontraksi.

| 51
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
49. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

50. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih


setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pascapersalinan .
- Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam
selama 2 jam pertama pascapersalinan.
- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
yang tidak normal.

51. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan


bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60 kali
permenit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5°C).

52. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam


larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit).
Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.

53. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat


sampah yang sesuai.
54. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT.
Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu
ibu memakai pakaian bersih dan kering.

55. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan


ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman
dan makanan yang diinginkannya.

56. Dekontaminasi tempat bersalin dengan klorin 0,5 %.

57. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan


klorin 0,5 %, balikkan bagian dalam ke luar dan
remdam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.

58. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih


mengalir kemudian keringkan dengan tissu atau
handuk pribadi yang kering dan bersih.

59. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),


periksa tanda vital dan asuhan kala IV.

JUMLAH

| 52
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

( )

| 53
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
AMNIOTOMI

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

LANGKAH / TUGAS BOBOT


1. Membahas prosedur bersama ibu dan keluarganya dan jawab
pertanyaan apapun yang mereka ajukan
2. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan catat pada partograf
3. Cuci kedua tangan
4. Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril
5. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam hati-hati raba
dengan hati - hati selaput ketuban untuk memastikan bahwa tali pusat
dan/atau bagian - bagian tubuh yang kecil dari bayi (misalnya tangan
tidak bisa di palpasi, jika tali pusat umbilicus atau bagian- bagian
yang kecil dan bayi bisa dipalpasi, jangan pecahkan selaput ketuban
rujuk ibu segera. Catatan pemeriksaan dalam yang dilakukan di
antara kontraksi seringkali lebih nyaman untuk ibu. Tapi jika selaput
ketuban tidak dapat diraba diantara kontraksi, tunggu sampai
kekuatan kontraksi berikutnya mendorong cairan ketuban menekan
selaput ketuban dan membuatnya lebih mudah untuk dipalpasi di
pecahkan.

6. Dengan menggunakan tangan yang lain, tempatkan klem setengah


kocher atau setengah Kelly disinfeksi tingkat tinggi atau steril
dengan jari dari tangan yang digunakan untuk memeriksa hingga
mencapai selaput ketuban.
7. Pegang ujung klem diantara ujung jari pemeriksaan, gerakkan jari
dan dengan lembut gosokan klem pada selaput ketuban dan
pecahkan.
Catatan : sering kali lebih mudah untuk memecahkan selaput
ketuban diantara kontraksi ketika selaput ketuban tidak tegang. Hal
ini juga akan mencegah air ketuban pada saat air ketuban
dipecahkan.
8. Biarkan air ketuban membasahi jari yang digunakan untuk
pemeriksaan.

| 54
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
9. Gunakan tangan yang lain mengambil klem dan menempatkannya
ke dalam larutan klorin 0,5% untuk didekontaminasikan. Biarkan jari
tangan pemeriksaan tetap di dalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian
kecil dari janin tidak teraba. Setelah memastikan penurunan kepala
dan tidak ada tali pusat dan bagian – bagian tubuh bayi yang kecil,
10. keluarkanwarna
Evaluasi tangancairan
pemeriksaan
ketuban,dengan lembut
periksa dariada
apakah dalam vagina. atau
meconium
darah (lebih banyak dari bercak darah yang normal)
11. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, lalu lepaskan sarung tangan dan biarkan
terendam di larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
12. Cuci kedua tangan

13. Segera periksa ulang DJJ

14. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban,


warna air ketuban, dll
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 55
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PERIKSA DALAM (VAGINA TOUCHER) PADA IBU BERSALIN

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Menutup badan ibu sebanyak mungkin dengan selimut

2. Minta ibu berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan paha


dibentangkan (mugkin akan membantu jika ibu
menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain)

3. Mencuci tangan

4. Menggunakan sarung tangan DT atau sterill pada saat


melakukan pemeriksaan

5. Menggunakan kassa atau gulungan kapas DTT yang


dicelupkanke air DTT atau larutan antiseptic. Membasuh
labia secara hati – hati, seka dari depan kebelakang untuk
menghindari kontaminasi feses (tinja)

6. Memeriksa genitalia eksterna, apakah terdapat luka atau


massa (termasuk kondilomata), varikosita vulva atau rectum,
atau luka parut di perineum

B. Menilai cairan vagina dan tentukan apakah terdapat bercak


darah, perdarahan pervaginam atau meconium :

a. Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan


pemeriksaan dalam
b. Jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air
ketuban. Jika meconium ditemukan,lihat apakah kental
| 56
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
atau encer dan periksa DJJ :
1) Jika meconium encer dan DJJ normal, teruskan
memantau DJJ secara seksama menurut petunjuk pada
partograf. Jika ada tanda akan terjadinya gawat janin.
2) Jika meconium kental, nilai DJJ dan rujuk segera
3) Jika bau busuk, ibu mungkin mengalami infeksi
6. Dengan hati – hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu
jari tangan (gunakan sarung tangan pemeriksa). Masukkan
jari telunjuk dengan hati – hati, diikuti oleh jari tengah. Pada
saat kedua jari berada didalam vagina, jangan
mengeluarkannya sebelum pemeriksaan selesai. Jika ketuban
belum pecah, jangan lakukan amniotomi (memecahkannya)

7. Menilai vagina. Luka parut lama di vagina bias memberikan


indikasi luka atau episiotomy sebelumnya, hal ini mungkin
menjadi informasi penting pada saat kelahiran bayi.

8. Menilai penipisan dan pembukaan serviks

9. Memastikan tali pusat umbilicus dan atau bagian – bagian


kecil (tangan dan kaki bayi) tidak teraba pada saat
melakukan pervaginam. Jika teraba, ikuti langkah – langkah
kedaruratan dan segera rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang
sesuai.

10. Menilai penurunan janin dan tentukan apakah kepala telah


masuk kedalam panggul. Bandingkan penurunan kepala
dengan temuan – temuan dari pemeriksaan abdomen untuk
menentukan kemajuan persalinan.

11. Jika kepala dapat dipalpasi, raba fontanela dan sutura


sagitalis untuk menilai penyusupan tulang kepala dan atau
tumpang tindihnya, dan apakah kepala janin sesuai dengan
diameter jalan lahir

12. Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan kedua jari


pemeriksa dengan hati – hati, celupkan sarung tangan
kedalam larutan dekontaminasi, lepaskan sarung tnagan
secra terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminasi

| 57
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
selama 10 menit.

13. Mencuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk


bersih dan kering

14. Membantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman

15. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

16. Menjelaskan hasil – hasil pemeriksaan pada ibu dan


keluarga.

JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

CARA MENGGUNAKAN PARTOGRAF

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

| 58
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Menyiapkan Alat Dan Bahan Untuk Pengisian Partograf,


seperti pulpen atau pensil dan penghapus

2. Catat semua temuan informasi dan pemeriksaan pada lembar


bagian depan partograf secar teliti sewaktu memulai
melaksanakan asuhan persalinan :

 Nama dan umur pasien


 Gravida, Para, Abortus
 Nomor catatan medis dan nomor puskesmas
 Tanggal dan waktu mulai dirawat dan dating mungkin
saja ibu dating masih dalam persalinan fase laten
 Waktu precahnya selaput ketuban dan waktu mulainya
ibu merasa mules – mules
3. Catat semua hasil pemeriksaan kesehatn dan kesejahteraan
janin, bagian atas grafiknya pada patograf adalah untuk
pencatatan denyut jantung janin (DJJ) :

 Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada
tanda – tanda gawat janin)
 Catat DJJ dengan memberikan tanda titik pada garis
yang berkaitan dengan DJJ dan hubungkan titik –
titiktersebut dengan garis tidak terputus. (setiap kotak
dibagian partograf mempresentasikan waktu 30 menit,
angka di sebelah kiri grafik terhubungkan dengan DJJ)
Nilai dan catat adanya air ketuban dan warnanya :

 Nilai air ketuban setiap kali pemeriksaan dalam


dilakukan dan dinilai air ketuban ketika ketuban pecah
 Catat temuan – temuan dalam kotak yang sesuai
dibawah DJJ dengan menggunakan lambang – lambang
berikut :
 U : ketuban utuh (belum pecah)
 J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
 M : ketuban sudah pecah bercampur meconium
 D : Ketuban sudah pecah adanya air ketuban bercampur
| 59
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
darah
 K : ketuban sudah pecah tapi tidak ada air ketuban
(kering)
 Mekonium dalam cairan ketuban tidak selalu
menyatakan terjadinya gawat janin
4. Moulage (penyusupan kepala janin)

 Penyusupan adalah indicator penting tentang seberapa


jauh kepala janin dapat menyesuaikan diri dengan
panggul ibu
 Tulang yang tumpang tindih menunjukan indicator
kemungkinan adanya disproporsi cephalopelvic (CPD),
hal ini akakn benar – benar terjadi jika tulang tidak
dapat dipisahkan
 Setipa pemeriksaan dalam dilakukan, carilah
penyusupan kepala janin. Catat temuan dikotak yang
sesuai di bawah kolom air ketuban dengan
menggunakan lambang – lambang sebagai berikut :
 0 : tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan
mudah dapat dipalpasi
 1 : tulang – tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan
 2 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang, tapi
masih dapat dipisahkan
 3 : tulang – tulanng kepala janin tumpang tindih dan
tidak dapat dipisahkan
6. Pembukaan serviks :

 Bagian grafik yang kedua pada patograf adalah untuk


pencatatn kemajuan persalinan. Angka 0 sampai 10
yang tertera dibagian kiri grafik berkaitan dengan
jumlah kotak.
 Setiap angka dan kotak menyatakn pembukaan serviks
setiap 4 jam (lebih sering dilakukan jika ada tanda –
tanda penyulit). Saat ibu berada dalam persalinan aktif,
catat semua dari setiap pemeriksaan patograf
 Tanda “X” harus ditulis digaris waktu yang sesuai yang
menyatakan pembukaan serviks. Hubungkan tanda “X”
| 60
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak
terputus)
 Contoh patograf untuk ibu Rohati
 Pada pukul 17.00 pembukaan serviks 5cm dan ibu ada
dalam fase aktif. Pembukaan serviks dicatat di “Garis
Waspada” dan waktu pemeriksaan ditulis dibawahnya.
7. Nilai dan catat turunnya kepal janin setiap kali melakukan
pemeriksaan dalam (tiap 4 jam) atau lebih sering jika ad
tanda – tanda penyulit :

 Kata – kata “Turunnya Kepala Janin” dan garis tidak


terputus dari 0- 5 tertera disisi kiri bagian yang smam
untuk pembukaan serviks.
 Beri tanda “O” yang ditulis di garis waktu yang sesuai
 Sebagai contoh, jika kepala tidak dipalpasi 4/5, tuliskan
tanda “O” di nomor 4. Dan hubungkan tanda “O” pada
setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus
 Contoh : kaji contoh patograf pada ibu Rohati
 Pada pukul 17.00 penurunan kepala 5/3
 Pada pukul 21.00 penurunan kepal 1/5
8. Garis waspada dimulai dari 4cm dan berakhir dititik dimana
pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan
1 cm perjam. Pencatatan selama fase aktiv harus dimulai
digaris waspada. Garis bertindak tertera sejajar dengan garis
waspada, dipisahkan oleh 8 kotak atau 4 jalur kesisi kanan

9. Dibawah bagian partograf untuk mencatat pembukaan


serviks dan penurunan kepala, tertera kotak-kotak yang
diberi angka 1-16 setiap kotak menyatakan 1 jam sejak
dimlainya fase aktif persalinan

10. Dibawah bagian jam tertera kotak-kotak untuk mencatat


waktu yang sebenarnya dimana pemeriksaan dilakukan.
Setiap kotak menyatakan 1 jam penuh dan berkaitan
denmgan 2 bagian masing-masing 30 menit digrafik diatas
atau dibawahnya. Saat ibu masuk persalinan aktif, catatlah
pembukaan serviks digaris waspada. Kemudian catatlah
waktu yang sebenarnya pemeriksaan ini dikotak waktu yang

| 61
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
sesuai. Sebagai contoh : jika pemeriksaan dalam
menunjukan ibu mengalami pembukaan 6 cm pda pukul
15.00 tuliskan tanda “X” di garis waspada yang sesuai
dengan angka 6 disisi grafik dan catat waktu yang sesuai
dikotak bawahnya.

11. Setiap 30 menit, raba dan catatjumlah kontraksi dalam 10


menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Dibawah
kolom waktu pada pertograf ada 5 kotak pararel dengan
tulisan “kontraksi per 10 menit” diaseblah kiri kotak-kotak
tersebut:

 Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu


10 menit dengan mengisi angka pada kotak yang
sesuai.
 Sebagai contoh jika ibu mengalami kontraksi dalam
waktu 1x10 menit, isi 3 kotak.
 Nyatakan lamanya kontraksi dengan lambang sebgai
berikut :
Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk
menyatakan kontraksi yang lamanya dari 20 detik.
Bri garis-garis di kotak yang sesuai untuk
menyatakan kontraksi yang lamnya 20-40.
Isi penuh kotak yang sesuia untuk menyatkan
kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik.
Dibawah partograf untuk mendokumentasikan
kontraksi uterus tertera kotak untuk mencatat
oksitosin, obat-obatan lainya dan cairan IV .
 Oksitosin : bila memakai oksitosin, catatlah
banyaknya oksitosin pervolume cairan infus dan
dalam tetesan permenit
Obat-obatan dan cairanIV : catat semua obat-obatan
tambahan dan cairan IV yang diberikan pada kotak
yang sesuai dengan garis waktunya

13  Nadi : catatlah setiap 30-60 menit dan tandai dengan 


sebuah titik besar (*)
 Tekanan darah : catatlah setiapyhh 4 jam dan tandai

| 62
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
dengan anak panah ( )
 Suhu badan : catatlah setiap 2 jam catat dikotak yang
sesuai.
 Protein, aseton dan volume urine: catatlah setiapkali
ibu berkemih. Jika memungkinkan, periksa urine ibu
apakah ada aseton dan protein saat berkemih.
14. Pencatatan pada lembar belakang partograf.

Berbeda dengan pengisian bagian depan yang harus diisi


pada akhir setiap pemeriksaan yang dilakukan, lembar
belakang partograf ini diisi setelah seluruh proses persalinan
selesai.

A. Data dasar : data dasar terdiri dari tanggal, tempat


persalinan, alamat persalinan, catatan, alas an merujuk,
tempat rujukan, dan pendamping pada saat merujuk. Isi
data pada masing – masing tempat yang telah
disediakan atau dengan cara memberi tnada pada kotak
disamping jawaban yang sesuai.
B. Kala I : terdiri dari pertanyaan tentang partograf pada
saat melewati garis waspada, masalah – masalah lain
yang timbul, penatalaksanaannya, dan hasil dari
penatalaksanaannya.
C. Kala II : terdiri dari episiotomy, pendampingan, gawat
janin, distorsia bahu, masalah lain, penatalaksanaan dan
hasil. Beri tanda “V” pada kotak disamping jawaban
yang sesuai.
D. Kala III : terdiri dari lama kala II, pemberian oksitosin,
peregangan tali pusat terkendali, massase fundus,
plasenta lahir lengkap, plasenta lahir >30menit, laserasi,
atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah lain,
penatalaksanaan dan hasil. Isi jawaban pada tempat
yang telah disediakan dan beri tanda pada kotak
disamping jawaban yang sesuai
E. Kala IV : terdiri dari data tentang tekanan darah, nadi,
suhu, tinggi fundus uteri, kandung kemih dan
perdarahan. Pengisian pemantauan kala IV dilakukan
| 63
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
setiap 15 menit pada 1 jam berikutnya.

Isi setiap kolom dengan hasil pemeriksaan dan jawab


pertanyaan mengenai masalah kala IV pada tempat yang
disediakan. Bagian yang diarsir tidak usah di isi.
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 64
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
ANESTESI LOKAL SEBELUM EPISIOTOMI

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS

1 Masukkan satu jarum ukuran 22 dengan panjang 3-4 cm pada alat


suntik 10 cc. Jarum yang lebih panjang dan alat suntik yang lebih
besar bisa dipakai. Lidocain hydrokloride 1% adalah anestesi yang
dianjurkan.
2 Jelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan bantulah ia untuk
rileks.
3 Isilah alat suntik dengan anestesi
4 Tempatkan dua jari anda diantara kepala janin dan perineum ibu.
Sangat penting agar jari tangan anda berfungsi sebagai pelindung di
depan kepala janin. Menginjeksikan anestesi ke dalam kepala bayi
bisa mematikannya.
5 Masukkan seluruh panjang jarum yang mulai dari fourchette,
menembus persis di bawah kulit, sepanjang garis episiotomy. Tarik
sedikit torak penghisap dari alat suntik untuk memeriksa aspirasi
darah. Jika anda menginjeksikan anestesi lokal langsung ke dalam
pembuluh darah, hal itu bisa menyebabkan kerja jantung menjadi tidak
teratur. Injeksikan secara merata sambil anda menarik jarumnya
keluar.
6 Sekarang miringkan arah tusukan jarum ke sisi lain dari garis tengah
| 65
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
lalu ulangi langkah 5. Ulangi pada sisi lain dari tengahnya.
7 Rubah posisi dari jarum sekali lagi dan ulangi, injeksi ke bagian
tengah dari dinding belakang vagina. Ingat untuk melindungi kepala
bayi dari jarum. Hingga saat ini anda seharusnya telah menginjeksi 10
cc dari anestesi tersebut.
8 Jika masih ada waktu, tunggu satu atau dua menit sebelum melakukan
episiotomy. Kalu tidak, ingat bahwa penipisan dan pemelaran
perineum akan memberikan anestesi alamiah. Bahan anestesi
seharusnya sudah mulai bekerja pada saat anda melakukan penjahitan
kembali.
9 Pada saat melakukan penjahitan, jika wanita tersebut masih tidak
nyaman, injeksi 10 cc lebih di daerah dimana wanita tersebut masih
merasa sakit. Selalu berupaya untuk menginjeksikan secara merata
sambil anda menarik kembali jarumnya, untuk mencegah larutan.
Jumlah

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

| 66
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN VAGINA DAN JALAN LAHIR SETELAH PERSALINAN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS

1 Menjelaskan kepada ibu apa yang anda lakukan. Beritahu ibu bahwa
prosedur ini mungkin akan sedikit membuatnya tidak nyaman, tetapi
anda akan melakukannya secepat mungkin dan selembut mungkin.
Beritahu ibu bahwa hal ini adalah sangat penting untuk memastikan
agar ia tidak mengalami robekan yang dapat membuatnya mengalami
perdarahan.
2 Sebelum anda memulainya, periksalah uterus untuk memastikan
bahwa uterus tersebut telah berkontraksi dengan baik.
3 Lihat dan rabalah sambil anda memisahkan labia dengan tangan anda
yang mengenakan sarung tangan.
4 Suruh asisten anda meneranginya dengan menyorotkan lampu ke
vagina ibu.
5 Periksa dengan cermat apakah ada robekan atau hematoma
6 Tekanlah dengan kuat dinding belakang vagina ibu dengan jari anda.
Jika terdapat banyak darah, hapuslah atau diserap dengan kain kasa
agar supaya anda bisa melihat dinding vagina.
7 Lihat sampai jauh ke dalam vagina. Perdarahan dari laserasi mungkin
saja berupa cucuran perlahan atau semburan deras arteri yang
berdenyut.
8 Dengan perlahan tekanlah, dinding vagina satu persatu. Lihat dan raba
apakah permukaannya rata/ licin.
Jumlah

| 67
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
MANAJEMEN AKTIF KALA III

| 68
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal penilaian :

Nama Mahasiswa :

Berilan bobot nilai pada masing-masing item

LANGKAH/ Tugas BOBOT

1 Mendorong assiten atau anggota keluarga


untuk membantu ibu memposisikan bayi ke
payudara ibu sementara anda memulai
penatalaksaan aktif kala III
2 Rabalah abdomen ibu untuk memastikan
bahwa tidak ada janin kedua
3 Menjelaskan pada ibu apa yang diharapkan
termasuk pemberian injeksi
4 Memberikan injeksi oksitosin 10 IU IM pada
bagian lateral dari paha ibu kira- kira 1-2 lebar
tangan diatas dengkul (1/3 paha atas)
5 Menempatkan klem tali pusat dari ujung bayi
Kira- kira 5 cm dari vulva
6 Secara terus – menerus pantaulah tanda- tanda
pelepsan plasenta (pemanjangan tali pusat,
semburan darah, uterus menjadi globular
bentuknya dan naik di dalam abdomen)
letakan satu tangan secara perlahan di atas
abdomen untuk meraba apakah sudah ada
kontraksi atau perubahan pada uterus, tetapi
jangan melakukan masase atau memanipulir
uterus. Jika tidak ada tanada- tanda pelepasan
plasenta, jangan tarik tali pusat. Secara
perlahan dan lembut peganglah tali pusat
tersebut dan coba lagi pada kontraksi
berikutnya. Jika tidak ada tanda- tanda
pelepasan plasenta 15 menit setelah anda
memberikan injeksi oksitosin, anda boleh
menginjeksikan 10 IU IM sekali lagi
| 69
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
7 Bantulah atau suruh anggota keluarga
membantu ibu untuk mengambil posisi tegak,
setengah duduk, atau berjongkok untuk
melahirkan plasenta
8 Letakan satu tangan pada abdomen ibu diatas
simfisis pubisnya untuk menompang bagian
bawah dari uterus sementara tangan lainnya
dengan lembut memegang klem yang terdekat
dengan vulva
9 Segera setelah tanda- tanda pelepasan terlihat
uterus mulai berkontraksi , doronglah ibu
untuk meneran, sementara anda membantu
dengan melakukan perenggangan yang
terkendali dan terus- menerus pada tali pusat
dengan tangan kanan anda sambil menompang
uterus dengan perenggangan melawan dengan
tangan anda yang ada di abdomen. Jika uterus
tidak berkontraksi, mintalah ibu atau anggota
keluarga untuk melakukan perangsang puting
susu
10 Membantu plasenta dengan peregangan yang
lembut bergerak sepanjang kurva (lengkung)
alamiah dari panggul dengan sedikit ke arah
posterior dan kemudian menuju anterior ibu
11 Ketika plasenta muncul keluar dari dalam
vulva, pegang plasenta dengan tangan sambil
dengan menuntunnya keluar dari introitus dan
memutarnya untuk mencegah perobekan
membran. Jika membran robek sebelum
seluruhnya dkeluarkan dari uterus. lilitakanlah
kassa steril/ HLD ) sekeliling jari telunjuk
anda
Seka (genggam) tampak membran melintasi
serviks untuk melepaskannya dari mulut
rahim
| 70
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12 Segera setelah plasenta dan membran
dilahirkan dengan perlahan tetapi kokoh
melakukan masase uterus dengan gerakan
melingkar hingga fundus menjadi kejang
(keras)
13 Sementara tangan kiri melakukan masase
uterus, periksalah plasenta dengan tangan
kanan untuk memastikan bahwa kotiledon dan
membran sudah lengkap tempatkanlah
plasenta yang sudah diperiksa kedalam
kantong plastik atau pot tanah
14 Periksa vagina dan perinium untuk
memastikan tidak ada laserasi yang masih
mengeluarkan darah
15 Bersihkanlah tangan anda dalam larutan klorin
dengan sarung tangan masih terpakai, lalu
buka dan tinggalkan dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
16 Periksa kembali uterus untuk memastikan
bahwa uterus tersebut masih berkontraksi
dengan baik
17 Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir
lalu keringakan dengan handuk
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 71
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMBERIAN INJEKSI ANASTESI LOKAL SEBELUM PENJAHITAN PERINEUM
DAN JALAN LAHIR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS

| 72
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1 Jelaskan pada ibu apa yang akan anda lakukan dan bantu ibu merasa
santai
2 Hisap 10 ml larutan lidokain 1% dalam alat suntik sekali pakai ukuran
10 ml (tabung suntik yang lebih besar digunakan jika diperlukan). Jika
lidokain 1% tidak tersedia larutkan 1 bagian lidokain 2% dengan 1
bagian normal salin atau air steril yang sudah disuling.
3 Tempelkan jarum ukuran 22 sepanjang 4 cm ke tabung suntik tersebut
4 Tusukkan jarum ke ujung atau pojok lalu tarik jarum sepanjang tepi
luka (kearah bawah diantara mukosa dan kulit perineum
5 Aspirasi (tarik pendorong tabung suntik) untuk memastikan bahwa
jarum tidak berada didalam pembuluh darah. Jika darah masuk ke
tabung suntik, jangan suntikkan lidokain dan tarik jarum seluruhnya
pindahkan posisi jarum dan suntikkan kembali
6 Suntikkan anastesi sejajar dengan permukaan luka pada saat jarum
suntik ditarik perlahan-lahan
7 Tarik jarum hingga sampai ke bawah tempat dimana jarum tersebut
disuntikkan
8 Arahkan lagi jarum suntik ke daerah diatas tengah luka dan ulangi
langkah ke 4 tusukkan jarum untuk ketiga kalinya dan sekali lagi
ulangi langkah ke 4 sehingga tiga garis di satu sisi luka mendapatkan
anastesi local. Ulangi proses ini disisi lain dari luka tersebut. Setiap
sisi luka akan memerlukan kurang lebih 5 ml lidokain 1% untuk
mendapatkan anastesi yang cukup
9 Tunggu selama 2 menit dan biarkan anastesi tersebut bekerja dan
kemudian uji daerah yang dianastesi dengan cara dicubit
menggunakan fordeps atau disentuh menggunakan jarum yang tajam.
Jika ibu merasakan jarum atau cubitan tersebut. Tunggu 2 menit dan
kemudian uji kembali sebelum mulai menjahit luka
Jumlah

Pembimbing

( )

| 73
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENJAHITAN LUKA LASERASI PADA PERINEUM DAN JALAN LAHIR

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT
No
LANGKAH/TUGAS

Persiapan

1 Mencuci tangan dengan seksama dan menggunakan sarung tangan


desinfektan tingkat tinggi atau steril
2 Mengganti sarung tangan jika sudah terkontaminasi, atau jika tertusuk
jarum maupun peralatan tajam lainnya
3 Memastika peralatan dan bahan yang digunakan untuk penjahitan
sudah didesinfektan tingkat tinggi atu steril
Injeksi perineum dan jalan lahir

| 74
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
4 Setelah memberikan anastesi local, memastikan bahwa daerah tersebut
sudah dianastesi, dan menelusuri dengan hati-hati menggunakan satu
jari untuk mengetahui secara jelas menentukan batas-batas luka
5 Mebuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi
dibagian dalam vagina
6 Setelah membuat tusukan pertama, membuat ikatan dan potong
pendek benang yang lebih pendek dari ikatan
7 Menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, menjahit ke arah
hymen
8 Tepat sebelum cincin hymen, memasukkan jarum ke arah mukosa
vagina lalu ke bawah cincin hymen sampai jarum berada dibawah
laserasi
9 Memperhatikan seberapa dekat jarum ke puncak luka

10 Meneruskan ke arah bawah tepi tetap pada luka, menggunaka jahitan


jelujur, hingga mencapai bagian bawah laserasi
11 Memastika bahwa jarak setiap jahitan sam dan otot yang terluka telah
dijahit
12 Jika laserasi meluas ke dalam otot, mungkin perlu untuk melakukan
satu atau dua lapis jahitan terputus-putus untuk menghentikan
perdarahan atau mendekatkan jaringan tubuh secara efektif
13 Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum ke atas dan
meneruskan penjahitan menggunakan jahitan jelujur untuk menutupi
lapisan subkutikuler, jahitan ini akan menjadi jahitan lapis kedua
14 Menusukka jarum dari robekan perineum ke dalam vagina, diman
ajarum harus keluar dari belakang cincin hymen
15 Mengikat benang dengan membuat simpul didalam vagina

16 Memotong ujung benang dan menyisakan sekitar 1,5 cm jika ujung


benang dipotong terlalu pendek, maka simpul laserasi akan membuka
Melakukan prosedur pasca penjahitan
17 Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan
bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal didalam
18 Memasukkan jari paling kecil ke dalam anus dengan lembut

19 Jika ada jahitan yang teraba, mengulangi pemeriksaan rectum enam


minggu pasca persalinan
20 Jika penyembuha belum sempurna (misalnya jika ada fistula
rektovaginal atau jika ibu melaporkan inkontinensia alvi atau fese)
merujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan rujukan

| 75
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
21 Mencuci daerah genital dengan lembut dengan air desinfektan tingkat
tinggi
22 Mengeringkan daerah genital

23 Membantu ibu mencari posisi

Konseling
24 Menasehati ibu untuk :
a. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. Menghindari ibu menggunaka obat tradisional pada perineumPembimbing
c. Mencuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4
kali perhari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan
( )
lukanya. Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam
atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya
atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri
Jumlah

| 76
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilan bobot nilai pada masing-masing item

| 77
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
No
LANGKAH/TUGAS

Riwayat dari ibu/status ibu


1 Faktor lingkungan

2 Faktor genetic

3 Faktor social

4 Faktor ibu dan perinatal

5 Faktor neonatal

Keadaan umum
6 Ukuran keseluruhan

7 Kepala, badan, ekstremitas

8 Tonus, otot, tingkat aktivitas

9 Warna kulit dan bibir

10 Tangis bayi

Tanda-tanda vital
11 Laju nafas 40-60 / menit periksa kesulitan bernafas

12 Laju jantung 120-160 / menit

13 Suhu normal 36,5-37,2 0c

Badan
14 Kisaran badan normal 45-53 cm

Kepala
15 Ubun-ubun

16 Sutura, molase

17 Penonjolan atau daerah yang mencekung

18 Ukuran lingkar kepala

Telinga
19 Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala

Mata
20 Tanda-tanda infeksi, yakni pus

Hidung dan mulut


21 Bibir dan langit-langit

22 Periksa adanya sumbing

23 Reflex hisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusui

Leher
24 Pembengkakan
| 78
Jurusan
25 Kebidanan
Gumpalan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015

26 Bentuk

27 Putting
Ketika memeriksa bayi baru lahir ingat butir-butir penting berikut :
1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan gunakan sarung tangan dan
bertindak lembut pada saat menangani bayi.
3. Lihat, dengarkan dan rasakan masing-masing daerah dibawah ini dimulai dari
kepala dan berlanjut secara sistematis menuju ke kaki.
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut jika
memang diperlukan.
5. Rekam hasil pengamatan (setiap tindakan yang diperlukan bantuan lebih lanjut)

Pembimbing

( )

| 79
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
ANAMNESE PADA IBU NIFAS

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

PERSETUJUAN TINDAKAN/ KEGIATAN


1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang akan menolong
pasien
2. Jelaskan diagnose dan penatalaksanaan, misal :anamneses
pada ibu nifas
3. Jelaskan kemungkinan timbulnya rasa khawatir atau tidak
enak
4. Minta persetujuan lisan tindakan
A. PERSIAPAN
1. Tempat pemeriksaan
a. Aman
b. Nyaman
c. Bersih
d. Tenang
2. Alat – alat :
a. lembar status ibu
b. alat tulis
c. register ibu nifas
B.PELAKSANAAN
Melakukan anamneses tentang : identitas, meliputi nama,
agama, suku/ bangs, pendidikan, pekerjaan dan alamat
Data khusus meliputi :
| 80
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Keluhan utama/ alasan datang
2. Riwayat perkawinan
a. Kawin ….. kali
b. Kawin pertama kali usia ….. tahun
c. Dengan suami sekarang sudah berapa tahun
3. Riwayat haid
a. Menarche, cyclus
b. Teratur/ tidak, sakit/ tidak, dan lamanya ……. Hari
c. Sifat darah : encer / beku
4. Riwyat obstetri
G…P…Ab……
a. Sudah berapa kali ibu hamil
b. Apakah ibu pernah mengalami keguguran
sebelumnya
c. Pada umur kehamilan berapa minggu atau bulan anak
terakhir ibu lahir
d. Bagaiman proses persalinannya, apakah spontan atau
tidak
e. Siapa penolong persalinan
5. Riwayat KB
a. Jenis/cara
b. Milai pakai : tanggal/ bulan/ tahun, dimana
mandapatkan, siapa yang memberikan
c. Mulai lepas: tgl/bln/tahun, alas an berhenti
6. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit yang pernah diderita ibu selama ini
7. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada penyakit yang menurun dan menular
8. Riwayat kehamilan terakhir
a. Periksa hamil berapa kali dan dimana
b. Keluhan selama hamil, teratasi/ tidak
c. Adakah patologi kehamilan
d. Riwayat minum jamu/ obat – obatan tertentu
9. Riwayat persalinan terakhir
a. Kala I : lama, vital sign, kejadian / indicator,
tindakan
b. Kala II : lama, vital sign, kejadian/ indicator,
tindakan
c. Kala III : lama, vital sign, kejadian/ indicator,

| 81
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tindakan
d. Kala IV : lama, vital sign, kejadian / indicator,
tindakan
10. Keadaan bayi
a. Kapan lahir ( tanggal/jam )
b. Rawat gabung/ tidak
11. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari, terdiri dari :
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Aktivitas
e. Personal hygiene
f. Adakah keluhan dengan pemenuhan kebutuhan
tersebut
12. Riwayat psikososial
a. Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayinya
b. Tanggapan keluarga maupun suami, tentang
kelahiran bayinya
c. Rencana merawat bayi setelah dirumah
d. Rencana menyusui
e. Jumlah keluarga yang tinggal di rumah
f. Bagaimana cara menyelesaikan masalah
g. Hubungan ibu dengan lingkungan sekitar ( suami,
orang tua, mertua, keluarga lain )
13. Data pengetahuan ibu tentang nifas
JUMLAH

Pembimbing

( )

| 82
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN RIWAYAT KESEHATAN IBU PADA KUNJUNGAN PASCA
SALIN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

| 83
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
BOBOT
LANGKAH/TUGAS

1. Menyambut ibu dan memperkenalkan diri


2. Menanyakan apa yang dirasakan ibu
3. Menanyakan keluhan- keluhan ibu dan atau pertanyaan yang ingin
di keahui
4. Menanyakan tentang persalinan :
- Siapa yang menolong (penolong persalinan)
- Dimana ia melahirkan
- Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan sesudah
bersalin
- Jenis persalinan (spontan, vacuum, section caesarea)
- Robekan jalan lahir atau episiotomy
5. Menanyakan apakah ibu mengkonsumsi zat besi
6. Menanyakan apakah ibu mengkonsumsi obat-obat lain
7. Mengambil riwayat diet
- Apa saja yang dimakan
- Berapa sering ia makan (frekuensi)
- Apakah ia mengkonsumsi non makan
8. Apakah ia lelah, mengantuk, sakit kepala, kehilangan nafsu
makan, mual dan muntah.
9. Menanyakan tentang pemberian ASI :
- Frekuensi
- Laman
10. Menanyakan mengenai hubungan seksual ibu :
- Kenyamanan fisik
- Kenyamanan emosi
11. Menanyakan tentang pengguna kontrasepsi
12. Menanyakan tentang tanda – tanda bahaya
- Kelelahan, sulit tidur
- Demam
- Nyeri atau merasa panas pada waktu buang air kecil
- Sembelit, hemorrhoid
- Nyeri abdomen
- Cairan vagina/lokhia yang berbau busuk
- Pembengkakan payudara dan berat, pembesaran putting atau
putting yang pecah-pecah atau terbelah
- Perasaan sedih
- Merasa kurang mampu merawat bayi secara memadai
- Rabun senja
JUMLAH

| 84
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
PEMBIMBING

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PENILAIAN KEADAAN IBU NIFAS 2-6 JAM PASCA SALIN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT

LANGKAH/TUGAS
1. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan
perdarahan yang menjadi setiap 15 menit dalam 1 jam dan setiap 30
menit dalam 1 jam kedua kala IV. Jika temuan ang tidak normal,
lakukan observasi dan penilaian secara lebih sering.
2. Pemijatan uterus untuk memastikan terus menjadi keras setiap 15
menit dalam dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam
kedua kala IV. Jika ada temuan yang tidak normal, tingkat frekuensi
observasi dan penilaian.
| 85
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3. Pantau temperatur tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan. Jika temperatur tubuh meningkat, pantau
lebih sering.
4. Nilai perdarahan periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalma
1 jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua pada kala IV.
5. Anjurkan ibu dan keluarganya bagaimana cara menilai tonus dan
perdarahan uterus, juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus
menjadi lembek.
6. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu
ibu untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur
posisi ibuagar nyaman, apakah duduk bersandarkan bantal atau
berbaring miring. Jaga agar tubuh dan kepala bayi diselimuti dengan

baik, berikan bayi kepada ibu dan anjurkan untuk dipeluk dan diberi
ASI.
7. Lengkapi sengan asuhan esensial bagi bayi baru lahir
JUMLAH

PEMBIMBING

( )

| 86
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN IBU NIFAS
(2-6 HARI DAN 2-6 MINGGU PASCA SALIN)

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT
LANGKAH/TUGAS
1. Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu pada waktu
kunjunan
2. Periksa tanda – tanda vital (TD, nadi, suhu)
3. Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan lembut dan
sempurna kemudian dikeringakan dengan handuk yang bersih
5. Melakukan pemeriksaan payudara :
- Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri di atas kepala secara
sistematis lakukan perabaan/raba payudara sampai axial bagian
kiri, perhatiakan apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar atau
abses
- Ulangi dengan prosedur yang sama pada payudara sampai axial
bagian kanan
6. Melakukan pemeriksaan abdomen
- Lihat apakah ada luka bekas operasi (jika baru)
| 87
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
- Palpasi untuk menilai/mendeteksi apakah ada uterus di atas pubis
atau tidak
- Palpasi untuk mendeteksi apakah ada massa atau konsistensi otot
perut
7. Memeriksa kaki untuk melihat apakah :
- Ada varises
- Ada warna kemerahan pada betis
- Tulang kering, kaki, kaki untuk melihat edema (perhatikan
tingkat/derajat edema jika ada
8. Menekukkan kedua kaki untuk menilai adanya nyeri beris (tanda
homan)
9. Membantu ibu mengatur posisi untuk pemeriksaan perineum
10. Mengenakan sarung tangan pemeriksaan yang bersih
11. Memberikan kepada ibu tentang prosedur pemeriksaan tersebut
12. Memeriksa perineum untuk menilai penyembuhan luka laserasi atau
penjahitan perineum
13. Perhatikan warna, konsistensi dan bau lokhia
14. Meletakan sarung tangan pada tempat yang telah disediakan/larutan
chlorine 0,5%
15. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan dengan
handuk yang bersih
JUMLAH

PEMBIMBING

( )

| 88
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
MENSTIMULASI REFLEKS OKSITOSIN

Nama Mahasiswa :
Nim :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/TUGAS BOBOT

PERSETUJUAN TINDAKAN/ KEGIATAN


1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang
akan menolong pasien
2. Jelaskan diagnosis dan penatalaksanaan,
misal : MENSTIMULASI REFLEKS
OKSITOSIN
3. Jelaskan kemungkinan timbulnya rasa
khawaatir atau tidak enak
4. Minta persetujuan lisan tindakan
A.BANTU IBU SECARA PSIKOLOGI
1 Bangkitkan rasa percaya diri
2 Cobalah mengurangi sumber rasa sakit dan rsa
takut
3 Bantu dia agar mempunyai pikiran dan perasaan
baik tentang bayinya
B.BANTU IBU MEMPRAKTEKKANNYA.
BANTULAH ATU NASIHATI DIA UNTUK :
1 Duduk dengan diam dan sendirian atau dengan
teman yang mendukung. Beberapa ibu dapat
memeras dengan mudah dalam kelompok ibu-
ibu lain. Yang juga memberi ASI untuk
| 89
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
bayinya
2 Pengang bayi dengan kontak kulit dengan kulit
jika memungkinkan
Ibu dapat memegang bayi diatas pangkuannya
selama si ibu memeras ASInya. Jika hal ini
tidak mungkin,ia dapat memandang pada
bayinya
Bila hal ini tidak mungkin, kadang-kadang
hanya memandang foto bayinya, dapat
menolong
3 Minum-muniman hangat yang mengentengkan
Minum juga kopi
4 Menghangatkan payudara
Sebagai contoh : ia dapat meletakkan kompres
hangat, mandi air hangat
5 Menstimulasi puting susunya
Ia dapat menarik dengan pelan-pelan dan
memutar puting susu dengan jari-jarinya
6 Mengurut atau mengusap ringan payudaranya
beberapa wanita merasa tertolong bila mereka
mengusap dengan hati-hati dengan ujung-
ujung jari atau dengan sisir
7 Meminta seorang penolong untuk menggosok
punggungnya.
Ibu duduk bersandar kedepan, melihat lengan
diatas meja didepannya dan meletakkan
kepalanya diatas lengannya. Payudara
tergantung lepas, tanpa baju. Penolong
menggosoki kedua sisi tulang belakang dengan
mengguankan kepala tinju kedua tangan dan
ibu jari menghadap kearah atas/ bawah. Ia
menekan dengan kuat, membentuk gerakan
lingkaran kecil dengan kedua ibu jarinya. Ia
menggosok kearah bawah dikedua sisi tulang
belakang dan leher kearah tulang belikat

| 90
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
selama 2 atau 3 menit
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

| 91
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
DAFTAR TILIK

PERAWATAN PAYUDARA MASA NIFAS (BREAST CARE)

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

No LANGKAH/ TUGAS BOBOT

A SIKAP DAN PERILAKU


1. Memperkenalkan diri
2. Teruji bersikap sopan dan menjaga privacy pasien
3. Teruji menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan
memposisikan pasien dengan tepat
4. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
5. Teruji sabar dan teliti
B. CONTENT/ISI
6. Teruji mendekatkan alat-alat
7. Mencuci tangan
8. Menyiapkan klien dengan melepas pakaian atas dan BH klien
9. Memasang handuk besar untuk menutupi tubuh bagian atas klien
10. Mengompres kedua puting susu dengan menggunakan kapas
yang telah dibasahi dngan minyak kelapa.
11. Memberi penjelasan kepada klien tentang cara pengurutan
perawatan payudara masa nifas
12. Basahi kedua telapak tanagn dengan minyak kelapa
13. Pengurutan pertama dilakukan dengan menggunakan telapak
tangan diposisikan di tengah kedua payudara kemudian
dilakukan pengurutan dari arah tengah ke atas kemudian ke
samping dan ke bawah kemudian sanggah payudara dimana
tangan kanan menyanggah payudara kanan dan tangan kiri
menyanggah payudara kiri kemudian dilepaskan. Gerakan ini
dilakukan dengan teratur minimal 20-30 kali
14. Pengurutan kedua dengan menggunakan sisi kelingking. Gerakan
dimulai dari arah atas kemudian ke samping dan ke bawah secara
sirkuler atau melingkar. Gerakan ini dilakukan minimal 20-30
kali
| 92
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
15. Pengurutan ketiga dengan menggunakan buku jari tangan.
Gerakan dimulai dari bagian atas kemudian ke samping dan
kebawah secara sirkuler. Kerjakan secara teratur minimal 20-30
kali
Lakukan penyiraman kedua payudara, mula-mula dengan disiram
air hangat kemudian dilanjutkan air dingin sebanyak 10 kali
secara bergantian
Mengeringkan payudara dengan menggunakan handuk besar
Merapikan klien dengan memakaikan baju dan BH klien
Menjelaskan kepada klien bahwa telah dilakukan perawatan
payudara masa nifas dan menganjurkan ke klien untuk
melakukan perawatan payudara di rumah secara teratur
Membereskan alat dan mencuci tangan
21. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
22. Teruji melakukan tindakan secara sistematis
23. Teruji memberikan perhatian terhadap setiap jawaban
24. Setiap jawaban di follow up dengan baik
25. Teruji mendokumentasikan
JUMLAH

Pembimbing

( )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PERAWATAN LUKA DAN HEACTING AFF

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

| 93
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO URAIAN BOBOT

PERSETUJUAN TINDAKAN/ KEGIATAN


1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang
akan menolong pasien
2. Jelaskan diagnosis dan penatalaksanaan,
misal : PERAWAT LUKA & HEACTING
AFF
3. Jelaskan kemungkinan timbulnya rasa
khawaatir atau tidak enak
4. Minta persetujuan lisan tindakan
PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN
1 Sarung tangan 1 pasang
2 Kapas detol dengan tempatnya
3 Pispot
4 Bethadine
5 Bak instrumen (gunting heacting aff, pinset
anatomis dan cirurgis)
6 Perlak dan pengalas
7 Kom kecil dan kasa steril dalam tempatnya
beserta lidi kapas
8 Pembalut wanita
9 Bengkok/ ember sampah tertutup
B.PERSIAPAN TEMPAT
1 Jaga privacy klien
2 Lampu penerangan yang cukup
C.PERSIAPAN IBU
1. Ibu diberitahu tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
D.LANGKAH-LANGKAH
1 Mencuci tangan
2 Berilah waktu apabila ibu ingin BAB/BAK
3 Pakaian bawah dilepaskan, badan bagian
bawah diberi selimut
4 Perlak dan pengalas dipasang dibawah
bokong ibu
5 Memakai sarung tangan kemudian
dilakaukan vulva hygiene
6 Amati keadaan luka jahitan (basah/ kering,
bengkak PUS tanda-tanda infeksi)
7 Ambil kassa dengan pinset anatomis dan
| 94
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
obati dengan betadine
8 Rapikan pasien dan bereskan alat-alat (bila
tidak ada indikasi untuk heacting aff)
9 Bila ada indikasi lakukan heacting aff
10 Dari langkah 7 kemudian ambil gunting
heacting aff dan pinset cirurgis, letakkan kasa
steril didekat luka
11 Pengangkatan jahitan mulai dari tepi dengan
menarik simpul jahitan hingga benang yang
didalam nampak kemudian gunting dan tarik
perlahan, lakukan sampai jahitan habis,
letakkan benang diatas kasa steril
12 Buang benang bekas jahitan dalam bengkok/
ember sampah
13 Lakukan penekanan dengan kasa yang
dipegang dengan pinset anatomis untuk
mengetahui adanya PUS/ cairan lain
14 Obati luka bekas jahitan dengan betadine
15 Pakaikan pembalut dan rapikan pasien
16 Beri penyuluhan tentang personal hygiene
17 Bereskan alat-alat
18 Cuci tangan

Pembimbing

( )

| 95
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SENAM NIFAS

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

No
LANGKAH/ TUGAS BOBOT

A. SIKAP DAN PERILAKU


1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Teruji bersikap sopan.
3. Teruji memposisikan pasien dengan tepat.
4. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien.
5. Teruji sabar dan teliti

B. CONTENT / ISI
Mengajarkan pasien gerakan senam nifas :
6. Menggunakan visualisasi : bayangkan sedang buang air kecil,
tiba-tiba berhenti di tengah-tengah, angkatlah dan tariklah
masuk, tekan dan tahan, kemudian perlahan turunkan dan
| 96
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
lepaskan.
7. Berbaring dengan lutut ditekuk, tangan di bagian perut. Pada
saat menghembuskan nafas, tariklah otot abdominal ke dalam
hingga paru-paru kosong. Hitung sebanyak 3x hitungan
panjang, kemudian lepaskan.
8. Berbaring dengan lutut ditekuk. Putarlah panggul dengan
jalan meratakan punggung bagian bawah sampai ke lantai,
dengan meniadakan bagian yang berongga. Kontraksikan otot
abdominal pada waktu menghembuskan nafas dan
kencangkan pantat. Biarkan panggul miring naik ke atas.
Tahan selama 3 hitungan panjang, kemudian lepaskan.
9. Kaki dinaikkan /telapak kaki di atas lutut. Bengkokkan
pergelangan kaki sedapat mungkin, jari mendongak ke atas,
kemudian menunjuk ke bawah, sambil melekukkan kaki,
kemudian lakukan gerakan pergelangan kaki yang melingkar
besar, perlahan, mula-mula dalam 1 arah, kemudian
sebaliknya.
10. Sambil duduk/berdiri, angkat lengan sampai setinggi bahu,
siku dibengkokkan, tangan di atas bahu. Putarlah ke kedua
arah.
11. Sambil duduk /berdiri, angkat kedua lengan tinggi di atas
kepala, secara bergantian angkat salah satunya lebih tinggi
dari yang lain.
12. Berbaring dengan kaki dinaikkan sedikit di atas bangku
pendek atau lutut ditekuk. Secara perlahan naikkan pinggul
menjauh dari lantai hingga tubuh dan kaki berada dalam satu
garis lurus.
13. Berbaring lutut ditekuk. Sambil menahan agar punggung tetap
rata, luncurkan kaki hilir mudik, bergantian dari kaki satu ke
kaki yang lain.
14. Berbaring, lutut ditekuk. Tangan bersilang pada perut,
berpegang pada sisi masing-masing. Tarik dagu ke dada,
buang nafas, lipat ke depan.
15. Berbaring lutut ditekuk, melengkung ke depan, angkat posisi

| 97
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
miring dengan tangan direntangkan ke arah lutut yang
berlawanan.

C. TEHNIK
16. Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan.
17. Teruji memperbaiki gerakan pasien jika kurang tepat.
18. Teruji menginstruksikan dengan jelas (komunikasi)
19. Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien.
20. Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak
ragu-ragu.

JUMLAH

Pembimbing

( )

| 98
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PENYULUHAN CARA PEMBERIAN ASI

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Menyiapkan alat (gambar – gambar contoh posisi ibu dan


bayi posisi puting dimulut) dan membawanya kedekat pasien
2. Menjelaskan pada ibu tentang posisi ibu / bayi (sambil
memperlihatkan gambar)
a. Posisi bayi
 Kepala bayi berada disiku ibu sebelah dalam
 Tangan bayi berada pada ketiak ibu atau melingkar
pada punggung ibu
 Perut menempel pada perut ibu
b. Posisi ibu
 Ibu duduk dalam keadaan punggung yang lurus
 Kaki diusahakan tidak menggantung/ di taruh di atas
dingklik
3. Mengarahkan pada ibu agar bibir bayi disentuhkan dengan
jari kelingking atau putting susu agar mulut bayi terbuka
lebar
4. Mengarahkan pada ibu agar ibu bayi ditempatkan diatas
payudara dan empat jari menopang payudara ( sambil
| 99
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
memperlihatkan gambar)
5. Mengarahkan agar ibu memasukan putting susu sampai
aerola mammae kedalam mulut bayi, aerola mammae
diantara gusi atas dan bawah,, (sambil memperlihatkan
gambar)
6. Menjelaskan pada ibu cara melepas hisapan bayi dengan
memasukan jari kelingking ibu kemulut bayi melalui sudut
mulut bayi atau dengan menekan dagu bayi kebawah
7. Mengarahkan ibu agar menyendawakan bayi setelah
menyusui, dengan mendekapkan bayi kedada ibu dan
menepuk – nepuk punggungnya, atau dengan
menelungkupkan bayi diatas pangkuan ibu lalu menepuk
punggungnya. (sambil memperlihatkan gambar)
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 100
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MENGAWASI DAN MENILAI UTERUS DALAM PROSES INVOLUSI

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Memberitahukan pasien tentang tujuan dan prosedur


2. Mengatur posisi ibu (tidur terlentang)
3. Memeriksa keadaan umum ibu
4. Memeriksa buah dada dan laktasi
5. Memeriksa dan mengukur tinggi fundus uteri
6. Memeriksa kontraksi uterus
7. Mengosongkan kandung kemih bila perlu
8. Memeriksa keadaan lochea
9. Membersihkan genitalia pasien
10. Memeriksa luka jahitan perineum dan memberi obat yang
sesuai
11. Memberi nasehat pemeriksaan pada kartu ibu
12. Merapihkan pasien dan membereskan alat
13. Mencuci tangan
JUMLAH

| 101
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

(……………………………….)

| 102
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MANAJEMEN LAKTASI YANG BAIK

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. Persiapan
1. Menyiapkan alat :
a. Kursi
b. Bantal atau selimut
c. Kapas basah air hangat
d. Air DTT dalam kom kecil
e. Handuk kecil
f. Sabun kecil
g. Bengkok
2. Menginformasikan kepada ibu tindakan yang akan dilakukan
3. Mencuci tangan di air yang mengalir dengan sabun dan
mengeringkan dengan lap kering
4. Menyiapkan ibu atau pasien
5. Mengatur posisi ibu duduk dikursi dengan santai dan tegap
B. Pelaksanaan
6. Membersihkan putting susu dan sekitarnya dan dibersihkan
dengan kapas basah. Tangan kiri menyanggah payudara,
tangan kanan membersihkan payudara dengan kapas.
7. Menggunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi.
Menidurkan bayi di atas pangkuan dengan cara kepala bayi
berda pada bagian dalam lengan kiri, menghadapkan bayi
kearah payudara, meletakkan lengan kanan bayi diseputar
punggung dan tangan kiri memegang bokong bayi.
8. Menyentuh mulut bayi dengan putting payudara, menunggu
sampai mulut bayi membuka lebar. Memasukkan secapatnya
| 103
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
seluruh putting payudara sampai aerola kedalam mulut bayi
hingga diantara lidah dan langit – langit.
9. Mendekapkan bayi ketubuh dengan lengan kiri sehingga
ujung hidung bayi menyentuh payudara bagian atas dengan
tangan kanan sehingga hidung bayi tidak tertutup dan bayi
dapat bernafas dengan baik
Bila bayi selesai menyusu, untuk melepaskan jangan sekali –
kali menarik putting susu begitu saja tetapi dengan cara
menekan dagu bayi atau pijitlah hidungnya dan paling baik
dengan memasukkan kelingking ibu jari yang bersih
kedalam sudut mulut bayi
10. Sebelum disusui pada payudara sebelah lagi,
menyendawakan dahulu bayi agar tidak muntah :
 Bayi digendong agak tinggi, bersandar dipundak ibu,
perut bayi dirapatkan kedada kiri ibu, sedangkan
dagunya menempel di bahu punggung bayi ditepuk –
tepuk perlahan smapai bayi bersendawa
 Setiap kali menyusui sebaiknya disusui pada kedua
payudara ibu secara bergantian. Mulailah menyusui
dengan payudara yang terkhir diberikan ASI,
lamanya menyusukan untuk payudara pertama kira –
kira selama 10 menit dan payudara kedua selama 20
menit
11. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,keringkan
tangan dengan handuk bersih dan kering
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 104
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

IMUNISASI BCG

| 105
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. Persiapan
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin BCG
b. aquades tilata atau pelarut vaksin
c. dispo 5ml
d. spuit 1ml atau spuit insulin
e. gregaji ampul
f. bak spuit
g. pinset
h. bengkok
i. tempat tidur yang hangat
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan bayi/ pasien dengan jari telunjuk, ibu jari dan
jari tengah
4. Menyiapkan bayi tidur telentang posisi melintang dan
membungkus bayi dengan satu lengan kiri bayi dikeluarkan
B. Persiapan Vaksin BCG
5. Memegang ampul vaksin BCG antara ibu jari dan jari tengah
6. Mempergunakan telunjuk untuk menyangga ujung leher
ampul
7. Mengambil gergaji ampul dan menggergaji lehernya hingga
ampul tergores melingkar
8. Membersihkan bagian luar ampul dengan kapas basah untuk
membersihkan serbuk gelas dan mencegah serbuk agar tidak
masuk kedalam vaksin
9. Mengetuk – ngetuk ampul terlebih dahulu agar semua serbuk
turun
10. Melilitkan sehelai plastic melingkar leher ampul dengan erat
untuk mencegah masuknya udara secara sekonyong –
konyong ke dalam ampul waktu ampul di patahkan.
Mematahkan ampul vaksin pada lehernya dengan hati – hati.
Melarutkan vaksin :
a. Menyiapkan sempritt dan jarum yang steril
b. Menghisap pelarut udara kedalam semprit sebanyak

| 106
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
larutan yang hendak dihisap ±4cc dengan cara :
- Memgang botol dan bagian ujung barel.
- Menarik pangkal piston dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kanan kearah bawah.
c. Memasukkan pe;arut dlam ampul vaksin dengan cara
:
- Memgang barel diantara telunjuk dan jari tengah
tangan kanan
- Mendorong pangkal kebawah
d. Vaksin dilarutkan / diratakan dengan cara menghisap
vaksin dan pelarut pelan – pelan kedalam semprit dan
suntikan kembali kedalam ampul beberapa kali
sampai tercampur
C. Penatalaksanaan Penyuntikan
12. Membuka tutup bak spuit dengan meletakkan tutup bak spuit
disebelahnya dengan menghadap keatas
13. Mengambil pinset dengan tangan kanan, ujung pinset tidak
boleh tersentuh tangan
14. Mengambil spuit sterill dengan pinset
15. Memasukkan jarum kedalam ampul yang telah dibuka. Hati
– hati dalam memiringkan ampul waktu mengambil cairan
terakhir atau jarum pendek
16. Mengisi spuit dengan vaksin sebanyak 0,05 ml dan tanpa
udara
17. Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas
basah.
18. Melakukan penyuntikan di 1/3 bagian lengan atas (mertio
musculus deltoideus) secar intracutan
19. Terjadi pembengkakan kecil yang nantinya sembuh sendiri
dan meninggalkan luka parut (benjolan di kulit yang
mendatar bening, pucat dengan pori – pori yang jelas).
Bekas suntikan terjadi pembengkakan jangan ditekan
20. Membersihkan daerah sekitar jika ada bercak darah yang ada
dengan kapas basah
21. Memberrskan dan merapikan alat –alat yang telah digunakan
22. Mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkannya
dengan lap kering
23 Lakukan pendokumentasian tentan
JUMLAH

| 107
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

(……………………………….)

| 108
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
IMUNISASI POLIO

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat :
a. Vaksin polio tetes
b. Pipet ( penetes ) vaksin polio
c. Bengkok
d. Kursi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan bayi/ pasien
4. Mengatur posisi bayi terlentang dipangkuan ibunya dan
memegangnya erat-erat
B. PERSIAPAN VAKSIN POLIO
5. Membuka tutup metal
6. Membuka tutup karet
7. Mengambil pipet ( penetes ) dari kantong dan memasang
pipet ke flacon, usahakan tangan jangan menyuntuh ujung
flacon
8. Sisa vaksin harus di buang dan tidak boleh dipakai untuk
hari berikutnya
C. PELAKSANAAN PENETESAN
9. Membuka mulut anak, dengan cara :
a. Menggunakan 2 jari tekanlah pipi anak sehingga
mulutnya terbuka
b. Atau dengan cara memencet hidung anak maka
mulutnya akan terbuka
10. Meneteskan langsung dari penates diatas lidah anak
sebanyak 2 tetes
11. Membereskan dan merapikan alat –alat yang telah
| 109
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
digunakan
12. Mencuci tangan di air mengalir dengan sabun dan
mengeringkan dengan lap kering
13. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah
dilakukan kedalam status pasien
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
IMUNISASI HEPATITIS

| 110
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. IMUNUSASI HEPATITIS
1. PERSIAPAN
a. Vaksin hepatitis dalam kemasan siap pakai
b. Kapas alcohol
c. Bengkok
d. Kursi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan anak / pasien
4. Mengatur posisi anak dengan cara :
 Dudukkan anak dipangkuan ibu
 Lengan kanan bayi dikempit di ketiak ibunya
 Ibu menopang kepala bayi
 Tangan kiri ibu memegang pundak kiri bayi
 Tangan kanan ibu memegang kedua paha bayi
B. PERSIAPAN VAKSIN HEPATITIS
5. Menyiapkan vaksin hepatitis yang tesedia dalam bentuk siap
pakai, dengan dosis 0,5 ml. perhatikan tanggal kadaluarsa
vaksin tersebut
6. Menyatukan antara pangkal jarum dengan lubang yang
menghubungkan ke cairan vaksin sampai terdengar bunyi
untuk memastikan bahwa jarum sudah menembus batas
vaksin
7. Jangan membuka tutup jarum dan memencet bagian vaksin
sebelum disuntikan ke pasien.biarkan saja setelah jarum
menembus batas vaksin.
C. PELAKSANAAN PENYUNTIKAN
8. Membuka tutup jarum yang ada pada vaksin
9. Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas
basah dengan memegang paha yang akan di suntik dengan
jari-jari tangan kiri bidan
10. Melakukan penyuntikan di 1/3 luar bagian paha bayi secara
intra muscular
11. Memasukkan pelan-pelan vaksin dengan memencet bagian
| 111
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
vaksin sampai benar-benmar habis, lalu mencabut jarum dan
mengusap bekas suntikan dengan kapas alkhol untuk
membersihkan kulit
12. Membereskan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan.
Vaksin yang telah digunakan di buang ke bengkok
13. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan
mengeringkan dengan lap kering
14. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah
dilakukan di status pasien
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
IMUNISASI DPT

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

| 112
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. PERSIAPAN

1. Menyiapkan alat :

a. Vaksin DPT
b. Spoit 3 ml
c. Jarum suntik
d. Kapas alcohol
e. Bak spoit
f. Pinset
g. Gergaji ampul
h. Bengkok
i. Kursi
2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan bayi/ pasien

4. Mengatur bayi dengan cara :

 Bayi dipangku ibunya


 Tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga
kepala,bahu dan memegang sisi luar tangan kiri
 Tangan kanan bayi melingkar kebadan ibu
 Tangan kanan ibu memegang kaki bayi kuat-kuat
B. PENATALAKSAAN

1. Melihat label untuk memastikan tanggal kadaluarsa

2. Mengocok flacon sehingga endapan faksin tercampur


dengan sempurna

3. Membuka tutup mental dengan gergaji ampul

4. Mengambil pinset dengan tangan kanan, ujung pinset tidak


menyentuh tangan

5. Mengambil spoit dengan pinset

6. Menyusap penutup flacon dengan kapas yang telah dibasahi


dengan air hangat dan memasukan udara kedalam flacon
sebanyak 0,5 ml lalu menyedot 0,5 ml faksin kedalam spoit

7. Mencabut jarum dalam flacon spoit tegak lurus keatas bila

| 113
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ada udara di keluarkan

8. Mengganti jarum dan melakukan penyuntikan secara IM/ SC


dalam 1/3 bagian luar

9. Meletakkan ibu jari dan jari telunjuk pada sisi yang akan
disuntik

10. Mengumpulkan kulit di antara jari telunjuk dan ibu jari


untuk mengurangi rasa sakit

11. Memasukkan jarum kebawah melalui kulit dengan sudut 45˚


- 60 ˚

12. Menarik piston sedikit untuk meyakinkan bahwa jarum tidak


mengenai pembuluh darah

13. Mendorong pangkal piston dengan ibu jari untuk


menyuntukan faksin

14. Mencabut jarum. Menggunakan 1 spoit dan jarum untuk


1kali penguntikkan

15. Menekan bekas tusukan jarum hingga perdarahan berhenti

16. Membereskan dan merapikan alat- alat yang telah digunakan

17. Mencuci tangan di air mengalir dan kerigkan dengan lap


kering

18. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah


dilakukan di status pasien

JUMLAH

Pembimbing

( )

| 114
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
IMUNISASI CAMPAK

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. PERSIAPAN

1. Menyiapkan alat :

a. Vaksin campak
b. Aquadestilata / pelarut vaksin
c. Spuit 5 ml
d. Spuit 3 ml
e. Gergaji ampul
f. Kapas alcohol
g. Bak spuit
h. Pinset
i. Bengkok
j. Kursi
2. Mencuci tangan

| 115
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
3. Menyiapkan anak/pasien

4. Mengatur posisi anak dengn cara :

 Dudukan anak dipangkuan ibu


 Lengan kanan bayi dikempit diketiak ibunya
 Ibu menoopang kepala bayi
 Tangan kiri ibu memegang pundak kiri bayi
 Tangan kanan ibu memegang tangan kiri bayi
B. PERSIAPAN VAKSIN CAMPAK

5. Menyiapkan vaksin campak dan pelarutnya, sebelumnya cek


label flakon vaksin, berapa ml yang dibutuhkan untuk
melarutkan vaksin

6. Membuka tutup metal dan ampul dengan menggunakan


gergaji ampul

7. Melarutkan vaksin dengan cara mengambil spuit 5 ml dan


jarum steril.spuit dan jarumnya hanya digunakan untuk
mencampur vaksin bukan untuk menyuntik

8. Bersihkan tutup flakon dengan kapas basah DTT dan


memasukkan pelarut kedalam faksin campak

9. Mengocok dan pastikan sampai vaksin benar-benar


tercampur

C. PELAKSANAAN PENYUNTIKAN

10. Membuka tutup sterilisator/ bak spit dan meletakkan bak


spuit disebelahnya dengan menghadap keatas

11. Mengambil pinset dengan tangan kanan, ujung pinset tidak


boleh menyentuh tangan

12. Mengambil spuit steril dengan pinset

13. Membersihkan tutup karet flakon yang akan digunakan


dengan kapas DTT dan menusukkan jarum kedalam flakon
melalui tutup karet flakon

14. Menghisap faksin dengan spuit 2 ml sebanyak 0,5 ml


kedalam spuit dan ditegak luruskan untuk melihat
gelembung udara

| 116
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
15. Mencabut jarum dari flakon. Gelembung udara diketok-
ketok pelan sehingga gelembung naik keatas, lalu dorong
piston agar udara keluar sampai vaksin sesuai dengan
ukurannya

16. Meyakinkan gelembung udara tidak ada di spuit dan


menggunakan 1 spuit steril dan 1 jarum untuk 1
suntikandalam mencegah infeksi dan penyakit sekunder

17. Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas


basah dengan memegang lengan yang akan disuntik dengan
jari – jari tangan kiri bidan

18. Melakukan penyuntikan di 1/3 bagian lengan kanan atas


(mertio musculus deltoideus ) secara subcutan dengan
membentuk sudut 50-60

19. Mengontrol jarum dengan cara menarik pistonnya untuk


memastikan jarum tidak mengenai pembuluh darah

20. Memasukkan pelan – pelan vaksin, lalu mencabut jarum dan


mengusap bekas suntikan dengan kapas basah untuk
membersihkan kulit

21. Membersihkan dan membereskan alat – alat yang telah


digunakan

22. Mencuci tangan dengan sabun diair mengalir dan


mengeringkan dengan lap kering

23. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah


dilakukan di status pasien

JUMLAH

| 117
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

( )

| 118
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

METODE KANGURU

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Mempersiapkan alat, perlengkapan :


 Baju bersih
 Selendang
 Pemotong kuku
 Perlengkapan bayi (popok, topi/ tutup kepala)
 Handuk kecil
 Timbangan bayi
 Thermometer
 Stetoskop
 Tempat pakaian kotor
2. Memberitahu ibu dan keluarga tentang manfaat dan cara
melakukan metode kanguru :
 Bidan harus memahami lingkungan keluarga, siapa yang
paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan
 Menjelaskan pada keluarga mengapa bayi harus dirawat
3. Mempersiapkan ibu :
 Membersikan daerah dada dan perut dengan cara mandi
dengan sabun mandi 2 – 3 kali sehari
 Kuku dan tangan harus bersih
 Baju ibu/ baju kanguru harus bersih dan hangat yaitu
dangan mencuci baju dan menghangatkannya setiap kali
sebelum dipakai
Mempersiapkan bayi :
 Bayi perlu emakai penutup kepala atau topi dan popok
selama penggunaan metode kangguru
 Setiap popok yang basah akibat BAB/ BAK segera diganti
 Bayi tidak dimandikan, cukup dibersihkan dengan kain
bersih dan hangat

| 119
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
4. Menggunakan baju biasa :
 Selama pelaksanaan metode kangguru ibu tidak memakai
bh dan baju dalam
 Pakai baju yang dapat renggang
 Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju/ tali
pinggang/ kain
 Kain baju dihangatkan (dijemur, disinarkan matahari,
memakai setrika)
 Pakaian metode kangguru sepanjang hari, baik pada waktu
istirahat/ waktu tidur
 Lepaskan baju bayi hanya untuk membersihkan popok dan
mengganti baju kangguru ibu
5. Memposisikan bayi :
 Letakkan bayi dalam posisi vertical, letaknya dapat
ditengah payudara/ sedikit kesamping kanan/ kiri sesuai
dengan kenyamanan bayi serta ibu
 Saat ibu dudu/ tidur, posisi bayi tetap tegak mendekap ibu
 Setelah bayi dimasukkan kedalam baju, ikat kain
selendang disekeliling/ mengelilingi ibu dan bayi
 Ushakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya
terus – menerus
6. Memonitor bayi :
Meberikan informasi pada ibu tentang tanda – tanda :
 Pernafasan bayi jika terlalu pelan/ sulit/ kurang teratur
 Panas bayi dan jika menjadi dingin sedikit/ panas
 Gerakan bayi dan jika dia lesu gemetar
 Apakah berat badan bayi naik terus
 Setiap popok bayi yang basah akibat BAB/BAk segera
diganti
7. Perawatan bayi oleh bidan :
 Bidan mengunjungi rumah pasien tiap hari untuk
melakukan observasi bayi
 Mengobservasi bayi :
o Tanda – tanda vital :
 Nadi meningkat 12x menit
 Suhu tubuh ketiak selama 5 menit
 Pernafasan 40 sampai 60x per menit
o Mengobervasi kondisi kesehatan secra umum :
 Gerakan spontan
 Warna kulit
| 120
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
 Pernafasan normal dan teratur
 Tonus otot
 Reaksi manupulasi
 BB tetap naik
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 121
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MEMBERSIHKAN LENDIR PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Mempersiapkan alat, perlengkapan :


 Penghisap lender (slim sueger/ suction)
 Bak instrument : kassa steril, handscone
 Bengkok
2. Mencuci tangan
3. Memakai handscone
4. Mempersilahkan bayi dalam posisi ekstensil
5. Membersihkan muka bayi dengan kassa steril
6. Membungkus pangkal penghisap dengan kassa dan
memasukkan kedalam mulut penolong
7. Ujung penghisap lender dimasukan kedalam hidung bayi
lalu dihisap dan dikeluarkan, kotoran ditampung dalam kassa
dan di buang kedalam bengkok
8. Memebersihkan lender di mulut bayi :
a. Mulut bayi di buka dengan menahan lidah bayi, jari
telunjuk tangan kanan memasukkan selang penghisap
lendir sejajar dengan jari telunjuk
b. Lender dihisap sampai bersih
c. Lender di buang kedalam bengkok
9. Membersihkan lender di hidung kemudian dihisap
10. Setelah selesai bayi dibungkus dan perhatikan reaksi bayi/
keadaan umum dan warna lender yang keluar dan
mencatatnya
11. Penghisap lender di cuci di air mengalir, setelah bersih di
rendam air selama 1 jam, kemudian dibilas dengan air bersih
lalu sterilkan
| 122
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12. Mencuci tangan
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 123
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MEMANDIKAN DAN MERAWAT TALI PUSAT

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Menyiapkan alat dan tempat


Menyiapkan alat untuk mandi
 Schort
 Handscone
 Handuk
 Waslap
 Sabun mandi
 Kapas lembab dan kering pada tempatnya
 Baby oil pada tempatnya
 Bengkok
 Air hangat
 Pakaian bayi
 Waskom besar
 Sisir
 Kain flannel
 Shampoo
 Ember tertutup
 Perlak
 selimut
 menyiapkan alat untuk perawatan tali pusat :
 bak instrument : kassa steril, lidi kapas
 menyiapkan tempat :
 meja mandi yang dialasi dengan perlak
2. Mencuci tangan
3. Memastikan suhu ruang dalam keadaan normal
4. Menuangkan air dingin kedalam waskom mandi,
tambahakan air hangat secukupnya
5. Mengecek temperature air Waskom dengan menggunakan
sikut
6. Membawa dan meletakkan bayi diatas meja mandi

| 124
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
7. Membuka pakaian bayi
8. Membersihkan tinja dari daerah pantat sebelum dimandikan
agar air mandi tetap segar
9. Meletakkan bayi diatas handuk kering diatas permukaan
datar (perlak) dan ditutupi tubuh bayi sampai kepala, kecuali
wajah, bersihkan dahulu muka, mata dari kantus dalam ke
kantus luar dan telinga kapas
10. Membersihkan dengan lembut muka bayi dengan waslap
11. Memegang bayi dalam posisi aman, basahi rambut, usapkan
shampoo bayi dengan kassa dan bilas rambut dan keringkan
kulit kepala dengan cepat
12. Membersihkan dengan waslap leher, dada, lengan, punggung
dan kaki. Membersihkan genitalia pada daerah labia secara
perlahan dengan arah dari depan kebelakang utnutk bayi
perempuan dan untuk bayi laki – lakitril kulup (preputim)
dengan lembut kebelakang dan cucilah lipatan – lipatan pada
penis
13. Membilas sabun dengan hati – hati dan cepat dalam Waskom
mandi
14. Mengeringkan bayi dengan handuk kering dan hangat
15. Merawat tali pusat
16. Massase tubuh bayi dengan baby oil . minyak telon
17. Menempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan
kering
18. Mengenakan bayi :
1) Kenakan popok dengan pas, tiak terlalu ketat
2) Jika menggukan pentiti, tusukkan jauh dari perut
utnutk menghindari terbuka sendiri
3) Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di bawah
sisa tali pusat
4) Kenakan celana plastik jika tidak terdapat ruam atau
gangguan kulit
5) Kenakan pakaian yang bersih dan kering
6) Bungkuslah dalam selimut yang kering dan bersih
19. Merawat tali pusat :
1) Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
2) Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan
keringkan.
3) Mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan

| 125
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
terbuka agar terkena udara dan ditutupi dengan kassa
steril.
4) Melipat popok di bawah tali pusat.
5) Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan
sabun dan air bersih dan keringkan.
6) Cuci tangan.
20. Menyelimuti bayi dengan rapid an letakkan pada tempat
yang aman.
21. Meletakkan pakaian kotor kedlam ember tertutup.
22. Membereskan alat – alat
23. Mencuci tangan
24. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 126
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PERAWATAN TALI PUSAT

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Menyiapkan alat utntuk perawatan tali pusat :


 Bak instrument : kassa steril, lidi kapas
 Bengkok
2. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
3.  Cuci tali pusatdengan air bersih dan sabun, bilas dan
keringkan
 Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan
sabun dan air bersih dan keringkan
 Mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan
terbuka agar terkena udara dan ditutupi dengan kassa
steril.
4. Melipat popok di bawah tali pusat
5. Cuci tangan
6. Melakukan pendokumentasian
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 127
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

MERAWAT BAYI SEGERA SETELAH LAHIR NORMAL

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi bayi
3. Mengeringkan dan memebersihkan badan bayi
4. Menghitung APGAR menit 1 sampai 5/ sigutuna
5. Membersihkan lender bayi, penghisap lender
6. Mengikat tali pusat dan mendesinfektan pada tali pusat.
7. Merawat tali pusat dan membungkus tali pusat dengan kassa
steril kering
8. Mengenalkan bayi pada ibunya dan memberikan ASI secara
dini
9. Memberi tanda pengenal bayi
10. Memeberikan rasa nyaman atau mengahangatkan bayi
11. Menimbang berat badan bayi
12. Mengukur panjang bayi
13. Mengukur lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan
14. Memeriksa fisik atau kelainan kengonital
15. Menghitung APGAr menit ke-10
16. Memberi tetes mata :
 Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
 Menjelaskan pada keluarga tentang apa yang akan
dilakuakan, yakinkan bahwa obat tersebut akan
sangat menguntungkan bayi
 Memberikan salep atau tetes mata eritromicin dalam
satu garis lurus,mulai dari bagian mata dalam ke
bagian luar ( jangan buarkan ujung tabung salep atau
tabung penates menyentuh mata bayi)
 Mencuci tangan
 Memberikan informasi pada keluarga agar jangan

| 128
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
menghapus salep atau tetes mata dari mata bayi
17. Menidurkan bayi pada tempatnya.
18. Mengobservasikan keadaan umum bayi.
19. Membereskan alat – alat
20. Mencuci tangan
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 129
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI (DETEKSI PERTUMBUHAN BAYI)

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A Menyiapkan alat
1. Timbangan bayi dengan alasnya
2. Alat pengukur panjang badan
3. Alat tulis
4 Mencuci tangan
B Pelaksanaan menimbang berat badan
5. Menyetel timbangan skala pada angka 0
6. Memasang alas dan melihat skala jarum
7. Melepaskan pakaian bayi
8. Meletakkan bayi diatas timbangan
9. Melihat skala jarum menunjukan angka sebagai berat badan
bayi.
10. Mencatat hasil pada status
D. Mengukur panjang badan
11. Menidurkan bayi telentang dengan posisi terlentang kaki
bayi lurus
12. Mengukur dari puncak kepala bayi sampai ketelapak kaki
secara lurus.
13. Skala pengukur dibaca hasilnya di catat dalam status
E. Mengukur lingkar kepala
14. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi melintang
15. Pita ukur dilihat / di baca hasilnya dicatat dalam status
16. Skala pita ukur dilihat / dibaca hasilnya dicatat dalam status
F. Mengukur lingkar dada
17. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi dengan posisi
terlentang
18. Meletakkan pita ukur didada melewati putting susu bayi
kemudian dilingkarkan ke punggung dan kembali
19. Sakala pita ukur dilihat / dibaca hasilnya dicatat dalam status
G. Mengukur lingkar lengan atas
| 130
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
20. Menidurkan bayi terlentang dengan posisi melintang
21. Meletakkan pita ukuran pada 1/3 atas lengan kiri bayi
kemudian dilingkarkan
22. Skala pita ukur dilihat/ dibaca hasilnya dicatat dalam status
23. Memakai pakaian bayi (popok, baju)
24. Meletakkan bayi ditempat tidur yang sesuai dengan namanya
25. Membereskan alat
26. Mencuci tangan

Pembimbing

(……………………………….)

| 131
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
| 132
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

DASAR KETRAMPILAN KONSELING AKDR

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

Bobot
Langkah / Tugas
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
| 133
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
diri anda
2. Tanyakan tujuan dari kunjungan
3. Berikan informasi umum tentang keluarga
berencana
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari
kunjungannya
5. Tanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi
(apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran
atau untuk membatasi jumlah anaknya)
6. Tanyakan sikap atau agama yang dianutnya
yang dapat mendukung atau menolak salah
satu atau lebih dari metode kontrasepsi yang
ada.
7. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang
diperlukan klien
8. Kumpulkan data – data pribadi klien (nama,
alamat, dsb)
9. Berikan informasi tentang pilihan kontrasepsi
yang tersedia dan resiko serta keuntungan
dari masing – masing kontrasepsi :
- Tunjukkan dimana dan bagaimana AKDR
dipasang
- Jelaskan bagaimana proses kerja AKDR
dan efektivitasnya
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan
masalah kesehatan lain yang mungkin
dialami
- Jelaskan efek samping yang umumnya
sering dialami oleh klien
10. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran klien dengan sikap yang
simpatik
11. Bantu klien untuk memilih metode yang tepat
12. Telitilah dengan seksama untuk meyakinkan
bahwa klien tidak memiliki kondisi kesehatan
yang menimbulkan masalah
13. Jelaskan kemungkinan – kemungkinan efek
samping, sampai benar – benar dimengerti

| 134
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
oleh klien.
14. Perisa kembali rekam medic untuk
memastikan apakah klien cocok
menggunakan AKDR dan apakah ada
masalah yang harus terus diawasi selama
pemasangan AKDR
15. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan
fisik dan panggul
16. Singkirkan kemungkinan hamil :
- Tidak senggama sejak haid terakhir
- Sedang memakai metode efektif secara
baik dan benar
- Sekarang dalam 7 hari pertama haid
terakhi
- Dalam masa 4 minggu pasca salin
- Dalam masa 7 hari pasca keguguran
- Menyusui dan tidak haid
17. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa
yang akan klien rasakan pada satu proses
pemasangan dan setelah pemasangan
18. Lengkapi rekam medic
19. Ajarkan pada klien bagaimana cara
memeriksa sendiri dengan benar AKDR dan
kapan harus dilakukan
20. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan
bila mengalami efek samping
21. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke
klinik untuk kontrol
22. Ingatkan ke pemakai AKDR Cu 380 A adalah
10 tahun
23. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang
ke klinik setiap saat bila memerlukan
konsultasi, pemeriksaan medic atau bila
menginginkan mencabut kembali AKDR
tersebut
24. Meminta klien untuk mengulangi kembali
penjelasan yang telah diberikan
25. Jawab semua pertanyaan klien
26. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan

| 135
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kekhawatiran klien dengan sikap yang
simpatik
27. Bantu klien memilih metode yang tepat
JUMLAH

Pembimbing

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


( INDONESIA )
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
DASAR KETRAMPILAN KLINIK PRA PEMASANGAN AKDR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

Bobot

Langkah / Tugas
1. Tanyakan dengan seksama apakah klien
telah mendapatkan konseling tentang prosedur
pemasangan AKDR
2. Tanya mengenai HPHT, lama haid dan pola
perdarahan haid
3. Paritas dan riwayat persalinan terakhir
4. Riwayat kehamilan ektopik
5. Nyeri yang hebat setiap haid
6. Anemia berat (Hb < 9gr% atau hematokrit
< 30)
7. Riwayat infeksi system genital, PMS atau
infeksi panggul
8. Berganti – ganti pasangan
9. Kanker serviks
10. Tanyakan pada klien apakah sudah
mengosongkan kandung kencingnya
11. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan

| 136
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
12. Cuci tangan dengan air dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
13. Lakukan pemeriksaan payudara
14. Ajarkan cara memeriksa payudara sendiri
15. Palpasi daerah perut dan periksa apakah
ada nyeri, tumor atau kelainan lainnya di
daerah supra pubik.
16. Kenakan kain penutup pada klien untuk
pemeriksaan panggul
17. Pakai sarung tangan baru (sekali pakai)
atau sarung tangan (pakai ulang) yang steril /
DTT
18. Atur peralatan dan bahan – bahan yang
akan dipakai di dalam tempat (container) steril/
DTT
19. Siapkan lampu yang terang untuk melihat
serviks
20. Lakukan inspeksi pada genetalia eksterna
21. Masukkan speculum vagina
22. Lakukan pemeriksaan speculum :
- Periksa adanya lesi atau keputihan pada
vagina
- Inspeksi serviks dan uretra
- Ambil bahan dari vagina dan serviks untuk
pemeriksaan mikroskopik bila ada indikasi
(dan bila ada fasilitas pemeriksaan)
23. Keluarkan speculum dengan hati – hati dan
letakkan kembali pada tempat semula
24. Lakukan pemeriksaan bimanual :
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak ada kehamilan
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
25. Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada
indikasi :
- Kesulitan menntukan besar uterus
retroversi
- Adanya tumor pada kavum douglas
26. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang
ke tempat sampah
| 137
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
27. Untuk sarung tangan pakai ulang, rendam
dalam larutan klorin 0,5%
Pemeriksaan Mikroskopik ( Bila ada
indikasi dan tersedia)
1. Lakukan pemeriksaan dengan kertas Ph
2. Lakukan pemeriksaan dengan larutan
saline dan KOH
3. Identifikasi :
- Sel epitel vagian
- Trichomoniasis (bila ada)
- Monlia (bila ada)
- Clue cells (bila ada)
4. Lakukan pemeriksaan dengan pengecatan
fram dan identifikasi :
- Leukosit (sel PMN)
- Gram negative diplokokus intraseluler
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMASANGAN AKDR COOPER T 380 A
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

Bobot

Langkah / Tugas
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

| 138
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
3. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di
dalam kemasan sterilnya :
- Buka sebagian plastic penutupnya dan
lipat ke belakang
- Masukkan pendorong ke dalam inserter
dan dorong hati – hati sampai menyentuh
ujung batang AKDR
- Letakkan kemasan dalam tempat yang
datar
- Selipkan kertas pengukur di bawah lengan
AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan
dorong tabung inserter sampai ke pangkal
lengan sehingga lengan akan melipat
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh
tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong
dan putar untuk memasukkan lengan
AKDR yang sudah terlihat tersebut ke
dalam tabung inserter.
1. Pakai sarung tangan steril / DTT
2. Pasang speculum vagina untuk melihat
serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptic 2 sampai 3 kali
4. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati
– hati
5. Masukkan sonde uterus dengan teknik
“tidak menyentuh” (no touch technique)
yaitu secara hati – hati memasukkan sonde
ke dalam kavum uteri dengan sekali
masuk tanpa menyentuh dinding vagina
atau bibir speculum.
6. Tentukan posisi dan dalaman kavum uteri
| 139
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
7. Keluarkan sonde dan ukur kedalaman
kavum uteri pada tabung inserter yang
masih berada di dalam kemasan sterilnya
dengan memegang leher biru dan
mendorong tabung insereter sampai jarak
antara ujung lengan yang terlipat dengan
ujung leher biru bagian depan sama
panjangnya dengan kedalaman kavum
uteri, kemudian buka seluruh plastic
penutup kemasan.
8. Keluarkan inserter dari kemasannya tanpa
menyentuh permukaan yang tidak steril,
hati – hati jangan sampai pendorongnya
terdorong
9. Pegang leher biru dalam posisi horizontal
(sejajar lengan AKDR) kemudian
masukkan tabung inserter secara hati –
hati ke dalam uterus sampai leher biru
tersebut menyentuh serviks atau sampai
terasa adanya tahanan
10. Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu tangan
11. Lepaskan lengan AKDR dengan
menggunakan teknik withdrawal yaitu
mearik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
12. Keluarkan pendorong dan tabung inserter
di dorong kembali ke serviks sampai leher
biru menyentuh serviks atau terasa adanya
tahanan
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter
dan gunting benang AKDR kurang lebih 3
– 4cm
14. Keluarkan seluruh tabung inserter
15. Lepaskan tenakulum dengan hati – hati
| 140
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan
dari tempat bekas jepitan tenakulum tekan
dengan kasa selama 30 – 60 detik
17. Keluarkan speculum dengan hati – hati
18. Rendam seluruh peralatan yang sudah di
pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit untuk dekontaminasi
19. Buang bahan – bahan yang sudah tidak di
pakai lagi (kasa, sarung tangan sekali
pakai) ke tempat yang sudah disediakan
20. Untuk sarung tangan pakai ulang,
celupkan kedua tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5% kemudian lepaskan dengan
cara membalikan dan rendam dalam
larutan tersebut.
21. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
22. Buat pendokumentasian asuhan
JUMLAH


Pembimbing

( )

| 141
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK)

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

Berilah bobot nilai pada masing-masing item

Bobot
Langkah / Tugas
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
1. Perkenalkan diri anda selaku petugas yang
2. Jelaskan penatalaksanaan tindakan
3. Pastikan ibu mengerti berbagai aspek tersebut
4. Persetujuan tindakan
PERSIAPAN
A. PASIEN
1. Akseptor diberitahu tindakan yang akan dilakukan
2. Akseptor dipersilahkan mencuci tangan dengan sabun di
bawah air yang mengalir serta membilas
3. Akseptor dianjurkan berbaring dan lengan yang lebih jarang
digunakan diletakkan pada penyangga atau meja samping
4. Lingkungan dan sekitarnya ditutup dengan sampiran
B. PENOLONG
1. Memakai baju plastik/skort/celemek, masker, alas kaki kamar
| 142
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
tindakan
2. Sarung tangan steril
C. ALAT DAN OBAT – OBATAN
Alat Steril
1. Batang implant
2. Doek steril (Bolong tengah) : 1
3. Mangkuk :1
4. Plunger : 1
5. Trokar 10 dan mandarin 11
6. Batang implant dalam kantong
7. Skapel 11 atau 15 : 1
8. Bisturi : 1
9. Kapas pembalut dan plester
10. Kasa steril
11. Klem penjepit : 1
12. Bak instrument tertutup
Alat On Steril
1. Alat penyangga lengan
2. Nierbeken : 2
3. Status akseptor KB
4. Kartu kunjungan klinik
5. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
6. Tempat sampah basah dan kering
7. Handuk bersih
8. Meja periksa berbaring
Obat – Obatan
1. Betadin
2. Lidokain
3. Epinefrin
4. Spuit 5 ml : 1
PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
1. Cuci tangan sampai batas lengan di bawah keran air
mengalir, lalu keringkan dengan handuk bersih
2. Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
TINDAKAN
1. Meja instrument diatas dengan doek steril dan alat – alat
diletakkan di atasnya
2. Lakukan desinfeksi dengan betadin pada lengan yang akan
di insisi dengan menggunakan klem
3. Tutup lengan yang akan di insisi dengan doek yang
berlubang
4. Lakukan anestesi pada bagian yang akan di insisi (masukkan
jarum tepat di bawah kulit)
5. Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke
dalam pembuluh darah
6. Injeksi obat anestesi sebanyak 1 ml diantara tempat untuk
| 143
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
memasang kapsul pertama dan kedua selanjutnya
7. Lakukan pemijatan pada lengan agar penyebaran obat
anestesi merata
8. Sentuh tempat insisi dengan ujung jarung atau skapel untuk
memastikan obat anestesi telah bekerja
9. Pegang skapel dengan sudut 45° dan buat insisi dengan
dangkal
10. Masukkan trokar di bawah kulit sampai batasan trokar
11. Masukkan kapsul pertama ke dalam trocar kemudian di
dorong sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar
12. Masukkan pendorong untuk kapsul kea rah ujung trocar
sampai merasa ada tahanan
13. Tarik trokar perlahan – lahan sampai batas ke dalam ujung
trokar
14. Raba ujung kapsul dengan jari, pastikan kapsul sudah keluar
seluruhnya dari trokar
15. Geser trokar 15° mengikuti pola seperti kipas yang terdapat
pada lengan
16. Masukkan trocar kembali, masukkan kapsul berikutnya
seperti sebelumnya sampai seluruh kapsul terpasang sampai
membentuk kipas
17. Pastikan seluruh kapsul terpasang dengan baik
18. Trokar dicabut, tekan tempat insisi dengan jari
menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan
DEKONTAMINASI
1. Lepaskan penopang lengan dan masukkan ke dalam wadah
yang berisi larutan klorin 0,5%
2. Bersihkan lengan dengan kapas dan larutan antiseptik
3. Kumpulkan instrument, masukkan dalam wadah yang
berisi klorin 0,5%
4. Masukkan sampah bahan habis pakai pada tempatnya
5. Benda yang terkena cairan tubuh, direndam dalam larutan
klorin 0,5%
6. Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5%
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
1. Cuci tangan dan lengan hingga siku
2. Keringkan dengan handuk bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1. Periksa tanda vital, catat dan buat laporan tindakan
| 144
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan
pasca tindakan
3. Beritahu pada ibu bahwa tindakan telah selesai dan pasien
masih memerlukan perawatan dan pengobatan lanjutan
4. Menjelaskan efek samping setelah pemasangan AKBK
5. Menjelaskan tanggal kontrol atau kembali berkunjung ke
klinik
6. Mencatat tindakan pada status akseptor dan buku register
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


(
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG )
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENCABUTAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK)

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


1 Perkenalkan diri anda selaku petugas yang
akan menolong pasien
2 Jelaskan penatalaksanaan tindakan
3 Pastikan ibu mengerti berbagai aspek
tersebut di atas
4 Persetujuan tindakan
PERSIAPAN
| 145
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
A PASIEN
1 Akseptor diberitahu tindakan yang akan
dilakukan
2 Akseptor dipersilahkan mencuci semua
lengan sabun
3 Akseptor dianjurkan berbaring dan lengan
yang terpasang implant diletakkan pada
penyangga atau meja samping
4 Lingkungan dan sekitarnya ditutup dengan
tabir
B ALAT DAN OBAT - OBATAN
Alat Steril
1. Klem lengkung/ mosquito
2. Sarung tangan steril 1 pasang
3. Doek steril (bolong tengah) : 1
4. Skapel 11 atau 15 : 1
5. Klem penjepit implant : 1
6. Bisturi : 1
7. Kapas pembalut dan plester
8. Kasa steril
9. Bak instrument tertutup
Alat On Steril
1. Alat penyangga lengan
2. Nierbeken
3. Status Akseptor KB
4. Kartu kunjungan klinik
5. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
6. Tempat sampah basah dan kering
7. Celemek, topi, masker, alas kaki
8. Handuk bersih
9. Meja periksa berbaring
10. Gunting verban/ plester
Obat - obatan
1. Providun/ Betadin
2. Lidokain
Epinefrin
Spuit 5/10 ml
C PENOLONG
PENCEGAHAN INFEKSI
1 Cuci tangan sampai batas lengan di
bawahkeran air mengalir, lalu
keringkan dengan handuk bersih
2 Pakai perlengkapan kamar tindakan
dan sarung tangan
TINDAKAN
1. Meja instrument dialas dengan
doek steril dan alat – alat
dletakkan diatasnya
| 146
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
2. Lakukan desinfeksi dengan
betadin pada lengan yang akan
diinsis
3. Tutup lengan yang akan di insisi
dengan doek yang berlubang
4. Raba seluruh kapsul untuk
menentukan lokasi sayatan
5. Lakukan aspirasi untuk
memastikan jarum tidak masuk ke
dalam pembuluh darah
6. Injeksi sedikit obat anestesi untuk
membuat sedikit gelembung
kemudian masukkan jarum hati –
hati di bawah ujung kapsul, tarik
pelan – pelan sambil injeksi obat
anestesi tanpa mencabut jarum
7. Geser ujung jarum dan masukkan
ke bawah kapsul berikutnya dan
seterusnya sampai seluruh ujung
kapsul terangkat
8. Sentuh tempat yang akan di insisi
dengan ujung jarum atau skapel
untuk memastikan obat anestesi
telah bekerja
9. Tentukan lokasi insisi yang
mempunyai jarak sama dari ujung
bawah semua kapsul
10. Lakukan insisi kurang lebih 4 mm
11. Dorong ujung kapsul kearah insisi
12. Masukkan klem lengkung dengan
lengkung jepitan mengarah keatas
13. Bersihkan dan buka jaringan ikat
yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok – gosok pakai
kasa steril/ skapel untuk
memaparkan ujung bawah kapsul
14. Jepit kapsul yang sudah terpapar
dengan klem kedua
15. Lepaskan klem pertama dan cabut
kapsul secara perlahan – lahan dan

| 147
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
hati – hati dengan klem kedua
16. Pilih kapsul berikutnya yang
tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama sampai
seluruh kapsul dicabut
17. Hitung kapsul untuk memastikan
seluruh kapsul sudah dicabut dan
tunjukkan pada pasien
18. Desinfeksi te,pat insisi selama 10
– 15 detik untuk menghentikan
perdarahan
19. Jepit kedua tepi luka insisi selama
10 – 15 detik untuk menghentikan
perdarahan
20. Tutup luka insisi dengan band aid
atau plester dan kasa steril
DEKONTAMINASI
1. Lepaskan penopang lengan dan
masukkan ke dalam wadah yang
berisi larutan klorin 0,5%
2. Bersihkan lengan dengan kapas
dan larutan antiseptic
3. Kumpulkan instrument, masukkan
dalam wadah yang berisi klorin
0,5%
4. Masukkan sampah bahan habis
pakai pada tempatnya
5. Benda yang terkena cairan tubuh
direndam dalam larutan klorin
0,5%
6. Bersihkan sarung tangan, lepaskan
dan rendam dalam larutan klorin
0,5%
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
1. Cuci tangan dan lengan hingga siku
2. Keringkan dengan handuk bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1. Periksa tanda vital, catat dan buat
laporan tindakan
2. Buat instruksi perawatan,
pengobatan dan pemantauan
3. Beritahu pada ibu bahwa tindakan

| 148
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
telah selesai dan pasien masih
memerlukan perawatan dan
pengobatan lanjutan
4. Menjelaskan efek samping setelah
pencabutan AKBK
5. Menjelaskan tanggal control atau
kembali berkunjung ke klinik
6. Mencatat tindakan pada status
akseptor dan buku register
JUMLAH

Pembimbing

( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENAPISAN KLIEN UNTUK METODE REVERSIBLE

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

| 149
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
BOBOT
Langkah/Tugas

Penapisan klien untuk metode hormonal (Pil


kombinasi, Pil Progestin, suntikan dan susuk)
1. Hari Pertama haid terakhir 7 hari yang lalu
atau lebih
2. Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca
persalinan
Cat :
Apabila klien menyusui dan kurang dari 6
minggu pasca persalinan maka pil kombinasi
adalah metode pilihan terakhir dan tidak
cocok untuk pil progestin (mini pil, suntikan
(DMPA atau NET-EN) atau susuk
3. Perdarahan/persaahan bercak antara haid atau
setelah senggama
4. Ikterus pada kulit atau mata
5. Nyeri kepala hebat atau gangguan visual
6. Nyeri hebat pada betis, paha atau tungkai
bengkak (edema)
7. Tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik)
atau 90 mmHg (diastolic)
8. Massa atau benjolan pada payudara
9. Sedang meminum obat-obatan anti kejang
(epilepsy)
Cat : tidak cocok untuk suntikan
progestin(DMPA atau NET-EN)
Penapisan klien untuk AKDR (Semua jenis
pelepas tembaga dan progestin)
10. Hari Pertama Haid Terakhir 7 hari yang lalu
11. Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan
seks lain
12. Infeksi menular seksual
13. Penyakit radang panggul atau kehamilan
ektopik
14. Haid banyak (lebih 1-2 pembalut setiap 4 jam)
Catt: tidak cocok untuk AKDR pelepas
progestin
15. Haid lama (lebih dari 8 hari)
| 150
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PUS DENGAN INFERTILITAS

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

NO LANGKAH/ KEGIATAN BOBOT

A. Sikap dan perilaku mahasiswa


| 151
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan
3. Tanggap terhadap reaksi pasien
4. Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
B. Isi
5. Menanyakan pengetahuan umum mengenai infertilitas
6. Menanyakan jenis infertilitas
 Infertilitas primer
 Infertilitas sekunder
7. Menjelaskan factor penyebab infertile pada wanita
 Umur
 Kelainan reproduksi internal
 Gangguan ovulasi
 Malnutrisi berat
 Problem lender serviks
 Pengaruh alcohol
8. Menjelaskan faktor penyebab infertile pada laki-laki
 Umur
 Sistem reproduksi yang tidak normal (jumlah sperma,
daya tahan tubuh, dan keaktivan)
9. Menjelaskan factor lain dalam infertilitas
 Stress
 Riwayat PHS
 Frekuensi senggama
10. Menjelaskan masa subur uuntuk wanita
11. Menjelaskan waktu senggama yang tepat
12. Melakukan penyuluhan gizi yang adekuat
13. Menjelaskan alternative pemecahan masalah
14. Mengelola masalah psikologis yang dihadapi dengan baik
C. Teknik
15. Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
16. Memberikan perhatian terhadap respon pasien
17. Melaksanakan tindakan denghan percaya diri dan tidak ragu-
ragu
18. Mendokumentasikan hasil tindakan
JUMLAH

| 152
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Pembimbing

(……………………………….)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN METODE SUNTIK

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT

NO LANGKAH / TUGAS

1. Menyiapkan alat-alat
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi
mengenai prosedur yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka
| 153
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan
4. Ambil spuit isi dengan obat yang akan
disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial
yang menutupi karet, apus karet yang ada
pada atas vial
b. Buka bungkus spuit
c. Jika jarum suntik terpisah gabungkan jarum
dengan pipa suntik
d. Balikkan vial dengan mulut ke bawah,
masukkan cairan suntik ke dalam spuit,
masukkan semua obat ke dalam spuit jangan
ada
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan
udara dari pipa suntik, jangan sampai terdapat
udara dalam pipa spuit pada saat penyuntikan
5. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat,
klien bisa duduk atau berbaring
6. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan
kapas alkohol atau air steril
7. Suntikkan jarum di daerah penyuntikan
dengan arah tegak lurus hingga mencapai
daerah otot. Apabila daerah penyuntikan
terlalu dangkal maka penyerapan obat akan
lambat dan tidak bekerja segera dan efektif
8. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan
tarik sedikit pompa, bila ada darah masuk ke
dalam pipa suntik, tarik keluar jarum dan
suntikkan di tempat lain/bagian otot di
dekatnya
| 154
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
9. Lakukan kembali aspirasi, apabila tidak
terdapat darah, masukkan obat secara
perlahan-lahan
10. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan
kulit sekali lagi dengan kapas alkohol atau air
steril
11. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat
sampah khusus
12. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,
lalu mengeringkannya
13. Menulis di buku catatan mengenai tindakan
yang telah dilakukan dan merencanakan
tanggal penyuntikan berikutnya
JUMLAH

Pembimbing

(……………………………….)

| 155
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
JL. Basuki Rahmat KM 11 Klasaman Sorong. Telp.(0951) 324309,email: poltekkes_sorong@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SENAM HAMIL

Tanggal Penilaian :
Nama mahasiswa :
Berilah bobot nilai pada masing-masing item

BOBOT

NO LANGKAH / TUGAS

1. Menyiapkan alat-alat
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara
ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka
ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum
melaksanakan tindakan

| 156
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan
GERAKAN PEMANASAN

4 Duduk bersila, kedua tangan pada lutut


kemudian gerakan kepala menengok ke kanan
sambil menarik nafas dan kepala kembali
menemgok ke depan sambil menghembuskan
nafas, kemudian kepala menengok ke kiri
sambil menarik nafas dan kembali ke depan
sambil menembuskan nafas. Dilakukan
gerakan 8x hitungan.

5 kepala ke bawah (tundukkan kepala) sambil


tarik nafas dan tegak kepala sambil
menghembuskan nafas, kemudian kepala
ekstensi sambil menarik nafas dan kepala
tegak sambil menghembuskan nafas.
Gerakkan 8x hitungan.

6. Gerakan menaikkan bahu sambil menarik


nafas dan menurunkan bahu sambil
menghembuskan nafas. Gerakan 8x hitungan.

7 Gerak kedua ujung jari tangan diletakkan


pada kedua bahu dan kedua siku tangan di
turunkan di samping badan, kemudian ke
depan menyokong payudara ke atas dengan
ke dua siku tersebut kemudian kembali ke
posisi semula. Gerakan 8x hitungan.

GERAKAN RELAKSASI

8 Posisi tidur miring ke kanan, dengann kepala


di topang tangan atau bantal. Kaki atas lurus
kaki bawah ditekuk lakukan gerakan dengan
mengangkat kaki atas setinggi panggul

| 157
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
kemudian diturunkan. Gerakan 8x hitungan.

9 Posisi tidur miring ke kanan dengan kepala di


topang tangan atau bantal kemudian kaki atas
diangkat ditekuk kearah perut kemudian
luruskan dan kembali ke posisi semula.
Gerakan 8x hitungan.

10 Posisi badan terlengtang kemudian ke dua


kaki diangkat dan lakukan gerakan
menganyuh gerakan 8x hitungan.

11 Posisi tidur terlentang dengan kedua kaki


ditekuk. Kedua tangan diletakkan sejajar
disamping badan untuk menahan badan
sambil pinggul diangkat tahan beberapa detik
sambil menarik nafas dan turunkan pinggul
perlahan-;ahan sambil menghembuskan nafas.
Gerakan 8x hitungan.

12 Tidur miring ke kanan, tangan kiri sampai


batas siku merangkul paha kiri sambil kepala
diangkat. Gerakan 8x hitungan.

13 Tidur terlentang kedua lutut dilakukan, kedua


tangan merangkul kedua paha sambil kepala
diangkat dan pandangan kearah perut.
Gerakan 8x hitungan.

14 Tidur terlentang kedua lutut di tekukkan,


kedua tangan merangkul pergelangan kaki
dan kepala diangkat seakan melihat ke atas
perut. Gerakan 8x hitungan.

15 Posisi merangkak bahu sejajar dengan lengan


kedua kaki di buka, angkat punggung. Kepala
ditundukkan sambil menarik nafas tahan
beberapa detik kemudian kembali ke posisi
semula sambil menghembuskan nafas.

| 158
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
Gerakan 8x hitungan.

16 Gerakan anti sungsang posisi knee-chest


kedua tangan di samping badan, kedua kaki
terbuka, turunkan dada perlahan-lahan sampai
menyentuh kasur, kepala menoleh ke
samping. Gerakan 8x hitungan.

| 159
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015
1. Duduk bersila, kedua tangan pada lutut kemudian gerakan kepala menengok ke
kanan sambil menarik nafas dan kepala kembali menemgok ke depan sambil
menghembuskan nafas, kemudian kepala menengok ke kiri sambil menarik nafas
dan kembali ke depan sambil menembuskan nafas. Dilakukan gerakan 8x hitungan.
2. Gerakan kepala ke bawah (tundukkan kepala) sambil tarik nafas dan tegak kepala
sambil menghembuskan nafas, kemudian kepala ekstensi sambil menarik nafas dan
kepala tegak sambil menghembuskan nafas. Gerakkan 8x hitungan.
3. Gerakan menaikkan bahu sambil menarik nafas dan menurunkan bahu sambil
menghembuskan nafas. Gerakan 8x hitungan.
4. Gerak kedua ujung jari tangan diletakkan pada kedua bahu dan kedua siku tangan
di turunkan di samping badan, kemudian ke depan menyokong payudara ke atas
dengan ke dua siku tersebut kemudian kembali ke posisi semula. Gerakan 8x
hitungan.

| 160
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong_2015

Anda mungkin juga menyukai