Anda di halaman 1dari 16

PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN

KESEHATAN PRIMER

SRI BURHANI PUTRI


Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program
pendidikan kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang
diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan
untuk melakukan praktik Kebidanan.

-UU Kebidanan No.4 Th


2019 - KEPMENKES NOMOR
HK.01.07 / MENKES/320/2020 Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
TENTANG STANDAR PROFESI
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
BIDAN mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
TUGAS DAN WEWENANG
BIDAN

Dilakukan di:
a. Tempat Praktik
Mandiri Bidan dan
atau;
b. Fasilitas
Pelayanan Pelayanan Pelayanan kesehatan Pelayanan
kesehatan anak reproduksi perempuan dan KB harus
Kesehatan dilakukan
lainnya.
kesehatan sesuai
ibu kompetensi dengan dan
kewenangan
mematuhi kode serta
etik,
standar profesi,
Pelaksanaan tugas Pelaksanaan tugas standar
berdasarkan dalam keadaan
dan pelayanan
pelimpahan keterbatasan
tertentu prosedur standar
wewenang
operasional

UU Kebidanan No.4 Th 2019


9

Tempat persalinan
 69% di PMB
 31% di Polindes
Peran Bidan dalam PHC
Lima prinsip dasar Primary Health Care :
1. Pemerataan upaya kesehatan;
2. Penekanan pada upaya preventif;
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam
upaya kesehatan;
4. Peran serta masyarakat dalam semangat
kemandirian;
5. Kerjasama lintas sektoral dalam
membangun kesehatan
Primary Health Care
Menggambarkan keadaan sosial ekonomi,
budaya dan politik masyarakat dan
berdasarkan penerapan hasil penelitian
kesehatan-sosial-biomedis dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
CON’T
Ditujukan untuk
mengatasi masalah
utama kesehatan
masyarakat dengan
upaya preventif,
promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
CON’T
PREVENTIF DAN PROMOTIF  PERAN
BIDAN

meliputi penyuluhan kesehatan utama dan


cara pencegahan dan pengendaliannya,
penyediaan makanan dan peningkatan gizi.
CONTINUITY OF CARE

 kontinuitas telah dianggap sebagai faktor kuat


mempengaruhi hasil dan kualitas pelayanan,
seperti pencegahan atau pengurangan cacat
fisik, mental, dan sosial, peningkatan kepuasan
pasien
 Meningkatkan kualitas perawatan untuk pasien
dengan kondisi kronis, seperti hipertensi dan
diabetes

Oman Medical
journal.2008
ANALISIS CONTINUITY OF CARE PADA
PELAYANAN KEBIDANAN

1. Tenaga Profesional/Penolong Yang Terampil


Tindakan bidan saat kunjuan ANC :
 Membina hubungan kepercayaan
 Membantu membuat rencana persalinan,
persiapan komplikasi.
 Penapisan, mendeteksi komplikasi dan
konseling
 Memberikan suplemen
2. Asuhan Antenatal Terfokus
 Peningkatan kesehatan dan kelangsungan
hidup
 Pendidikan dan konseling kesehatan,
pembuatan rencana persalinan, penyediaan
TT, suplemen, dan nutrisi.
 Deteksi dini penyakit yang mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin anemia, proteinurea,
hipertensi, PMS, DLL.
 Intervensi yang tepat waktu untuk
penatalaksanaan suatu penyakit atau
komplikasi
 Peningkatan kesehatan dan komunikasi
 Kesiapan Kelahiran
3. Peran dan TJ Bidan dalam ANC

 Rumah dan masyarakat


 Jaringan promosi kesehatan, membangun
kepercayaan masyarakat
 Pusat Kesehatan atau rumah bersalin
 Primer : unit bersalin umum, klinik bersalin  ANC-
PNC
 Sekunder : mengembangkan komplikasi dan
memerlukan transfer lebih spesialis
 Tersier : perawatan spesialis multidisiplin untuk wanita
dan bayi dengan kebutuhan langka.
 Rumah Sakit
 Penatalaksanaan Komplikasi, : vacum ekstraksi,
antibiotik IV, plasenta manual, tranfusi darah dan SC
4. Persalinan
 Satu bidan pada saat kelahiran ibu.
 bertanggung jawab memberikan perawatan bagi
ibu selama dan setelah persalinan dan perawatan
BBL.
 Jika tidak ada bidan, bidan lain dari klinik akan
memberikan perawatan pada saat kelahiran ibu 
Situasi ini jarang terjadi.
5. Setelah Bersalin/Nifas
 Bidan akan berkunjung dirumah/ ibu akan pergi ke klinik
untuk pemeriksaan nifas dan BBL.
 Bidan memberikan perawatan bagi ibu dan bayi sampai
enam minggu PP.
 Bidan dapat membantu ibu untuk perawatan ibu dan BBL.

Praktek-Praktek Terbaik Masa Nifas


• Pemantauan ketat dan pengamatan terus menerus selama 6 jam
pertama masa nifas
• Parameter: Tekanan darah, nadi, perdarahan pervaginam,
kontraksi uterus Waktu: Setiap 15 menit selama 2 jam
pertama .Setiap 30 menit selama 1 jam berikutnya Setiap jam
selama 3 jam terakhir
6. Praktek Yang Tidak Benar
• Pembatasan makanan dan minuman selama
persalinan
• Pemberian cairan infus intravena secara rutin pada
persalinan
• Pemeriksaan vagina yang berulangkali
• Memindahkan ibu yang akan bersalin secara rutin ke
tempat lain
• Menganjurkan ibu untuk meneran padahal ibu belum
merasa ingin meneran
• Kepatuhan yang kaku terhadap lamanya persalinan
kala dua yang telah ditentukan
• Penggunaan episiotomi secara bebas atau rutin
• Penggunaan amniotomi secara bebas atau rutin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai