Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN BERKELANJUTAN

PADA IBU BERKEBUTUHAN


KHUSUS
DISUSUN OLEH :
CINDY LUSIANA
HANA FARIDATUL SITI AFIFAH
UKTIYAH DIEN KHAIRUNISYAH
GHINA MUTIARA HANUM
TABLE OF CONTENTS

01 03
Ibu atau Individu Asuhan Berkelanjutan
Berkebutuhan Khusus Pada Ibu Berkebutuhan
(IBK) Khusus

02 04 KESIMPULAN
Konsep Dasar Continuity
of Care
Ibu atau Individu Berkebutuhan Khusus (IBK)

Istilah Ibu atau Individu Berkebutuhan Khusus (IBK) tersebut merupakan


terjemahan dari Individual with Special Needs. Hallahan (2009) menjelaskan semua
disabilitas adalah inabilitas (ketidakmampuan) dalam melakukan sesuatu, tetapi
tidak semua inabilitas (ketidakmampuan) tersebut termasuk disabilitas.

Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,


mental, dan/atau sensoris dalam jangka waktu lama dalam berinteraksi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara
penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
KLASIFIKASI DISABILITAS

Individuals with Disabilities Education Act Amandements (IDEA) 1997 yang ditinjau
kembali 2004 secara umum mengklasifikasikan disabilitas menjadi 3, yaitu disabilitas
fisik, disabilitas emosi dan perilaku serta disablitas intelektual.
1. disabilitas fisik, yaitu: tunarungu (Tuli), tunanetra (Buta) dan tunadaksa (disablitas
fisik).
2. emosi dan perilaku, yaitu: tunalaras (disablitas laras), gangguan komunikasi dan
hiperaktif.
3. disabilitas intelektual, yaitu: tunagrahita (disabilitas grahita), slow learner, kesulitan
belajar khusus, anak berbakat (gifted), autisme dan indigo.
Asas dan Hak Penyandang
Disabilitas/Individu Berkebutuhan Khusus

Dalam UU No 8 Tahun 2016, Penyandang disabilitas memiliki beberapa hak yaitu : Hak
pendidikan; Hak pekerjaan; Hak kesehatan; Hak keagaamaan; Hak keolahragaan; Hak
kebudayaan dan pariwisata; Hak kesejahteraan sosial; Hak aksesibilitas; Hak
pelayanan publik; Hak perlindungan dari bencana; Hak habilitasi dan rehabilitasi; Hak
hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam masyarakat; Hak berekspresi,
berkomunikasi, dan memperoleh informasi; Hak kewarganegaraan; Hak bebas dari
diskriminasi, penelantaran, penyiksaan, dan eksploitasi; Hak keadilan dan
perlindungan hukum.
02
Konsep Dasar
Continuity of
Care
PENGERTIAN

Continuity of care merupakan hal yang mendasar dalam model praktik kebidanan untuk
memberikan asuhan yang holistik, membangun kemitraan yang berkelanjutan untuk
memberikan dukungan, dan membina hubungan saling percaya antara bidan dengan klien
(Astuti, dkk, 2017). Menurut Reproductive, Maternal, Newborn, And Child Health (RMNCH).

“Continuity Of Care” meliputi pelayanan terpadu bagi ibu dan anak dari prakehamilan
hingga persalinan, periode postnatal dan masa kanak-kanak. Asuhan disediakan oleh
keluarga dan masyarakat melalui layanan rawat jalan, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya
(Astuti, dkk, 2017).
TUJUAN

Memantau kemajuan Meningkatkan dan Mempersiapkan


kehamilan untuk persalinan cukup bulan,
mempertahankan melahirkan dengan
memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi. kesehatan fisik, mental, selamat ibu maupun
dan sosial ibu dan bayi. bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
Mempersiapkan ibu agar Mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam Menurunkan angka
masa nifas berjalan kesakitan dan kematian
normal dan pemberian menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh ibu dan perinatal.
ASI eksklusif.
kembang secara
optimal.
Continuity of care dapat diberikan melalui
tim bidan yang berbagi beban kasus, yang
bertujuan untuk memastikan bahwa ibu
menerima semua asuhannya dari satu
bidan atau tim praktiknya. bidan dapat
bekerja sama secara multi disiplin dalam

MANFAAT
melakukan konsultasi dan rujukan dengan
tenaga kesehatan lainnya (Astuti, dkk,
2017)
Dampak Tidak Dilakukannya Asuhan
Berkesinambungan

Dampak yang akan timbul jika tidak dilakukan asuhan kebidanan yang
berkesinambungan adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada
ibu yang tidak ditangani sehingga menyebabkan penanganan yang terlambat
terhadap komplikasi dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Komplikasi
yang dapat timbul pada kehamilan diantaranya meliputi anemia, hipertensi,
perdarahan, aborsi, oedema apda wajah dan kaki, dan lain-lain. Komplikasi yang
mungkin timbul pada persalinan meliputi distosia, inersia uteri, presentasi bukan
belakang kepala, prolap tali pusat, ketuban pecah dini (KPD), dan lain-lain.
Komplikasi yang mungkin timbul pada masa nifas meliputi, bendungan ASI, dan
lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada bayi baru lahir meliputi berat badan
lahir rendah (BBLR), asfiksia, kelainan kongenital, tetanus neonatorum, dan lain-lain
(Saifuddin, 2014).
Asuhan Berkelanjutan (Continuity of Care)
Pada Ibu Berkebutuhan Khusus

Asuhan kebidanan komprehensif/berkelanjutan adalah salah


satu bentuk penatalaksanaan untuk penanggulangan deteksi dini
risiko ibu hamil, sehingga dapat menurunkan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Asuhan tersebut
meliputi pengawasan, perawatan dan penatalaksanaan ibu hamil,
bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (Varney,
2010).
04 Conclusion
Continuity of care merupakan hal yang mendasar dalam model praktik
kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistik, membangun kemitraan
yang berkelanjutan untuk memberikan dukungan, dan membina hubungan
saling percaya antara bidan dengan klien
THANKS CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai