MATA KULIAH
KONSEP KEBIDANAN
SEMESTER I
Minarti
Rubel.,SST.,M.Kes
...................................................................................................25
DAFTAR PUSKATA
PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim!
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, dan
karena izin-Nyalah saya dapat menyelesaikan bahan ajar Konsep Kebidanan mengenai filosofi dan
definisi bidan,Praktek Kebidanan, profesi, pelayanan dan pendidikan bidan secara nasional dan
profesi.Tak lupa shalawat serta salam kepada Rasul akhir zaman, panutan dalam segala hal, Nabi
Muhammad SAW.
Sejarah menunjukkan bahwa bidan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu melahirkan. Peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, dan mendampingi, serta
menolong ibu melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Dalam naskah kuno pada zaman prasejarah tercatat bahwa bidan dari mesir (Shiprhah dan
Poah) berani mengambil resiko menyelamatkan bayi laki laki bangsa yahudi (orang orang yang di
jajah bangsa Mesir) yang di perintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menujukkan sikap
etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada pada
posisi lemah yang pada zaman modern ini kita sebut peran advokasi. Dalam menjalankan tugas dan
praktiknya, bidan bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja,
Mudah-mudahan Anda dapat mempelajari modul ini dan mendapatkan hasil yang
maksimal. Selamat belajar, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan meridhai upaya kita
semua ,amiin.
( Minarti Rubel.,SST.,M.Ke)
PERTEMUAN PERTAMA
Mata Kuliah : Konsep Kebidanan
Tujuan Perkuliahan :
kebidanan.
kebidanan.
Pokok Bahasan :
3. Definisi bidan
4. Pelayanan kebidanan
Pertemuan : Pertama
Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saat melahirkan. Bidan merupakan salah satu profesi tertua
terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan
posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang
menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan
yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk
menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi,
asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa
hamil, persalinan dan masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin
persalinan atas tanggung jawanya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan
bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat
darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting
dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi
antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit,
masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan
Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan
bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang
1.2.1 Filosofi
Pengertian filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang akal
budi mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya (Harun
Nasution, 1979). Menurut bahasa Yunani philosophy berasal dari dua kata
intelegensi).
1993).
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam
kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh ICM, FIGO dan
WHO.
b. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
pemeliharaan kesehatannya.
adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi
medic.
e. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
f. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
h. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan
pelayanan kesehatan.
interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi
disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi
ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu
kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru
lahir.
aksiology. Ontology merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup ujud yang
menjadi objek penelaahan ( objek ontology atau objek formall pengetahahuan) dan
penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika) dari objek antologis atau objek formall
merupakan asas dalam mengunakan pengetahuan yang diperoleh dan di susun dalam
oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah berkembang, sehingga dalam perjalananya
mulai dipertanyakan indetitas dirinya sebagai suatu disiplin keilmuan yang mandiri.
untuk eksistensi sebagai suatu disiplin keilmuwan yang mandiri. Lebih lanjut, sering
jenis pengetahun dibedakan dari jenis penegtahaun lainya bedasarkan apa yang
epistemology, dan aksiology yang spesifik dan bersifat ilmiah. Artinya suatu
aksiology keilmuam.
Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
karakteristik, yaitu :
a. Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh disiplin yang bersifat keilmuan
c. Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang
yang lainya.
formal maupun objek material. Objek formal disiplin keilmuwan kebidanan adalah cara
pandang yang tertentu. Objek formasl dari disiplin keilmuan kebidanan adalah
lahir sampai masa tuanya (Late menopause )n termasuk berbagai im plikasi dalam
siklus kehidupanya.
kebidanan adalah janin, bayi baru lahir, bayi dan anak di bawah lima tahun (Balita)
dan wanita secara utuh atau holistic dalam siklus kehidupanya (Kanak-kanak, Pra
remaja, remaja, dewasa muda, dewasa lansia dini dan lansia lanjut) yang berfokus
yaitu :
dan biokimia.
2. Ilmu social : pancasila dan wawasan nusantara, bahasa Indonesia, bahasa inggris,
dasar (TKD)/ Keperawatan dasar, paradigma sehat, ilmu gizi, hokum kesehatan,
4. Ilmu kebidanan
Adapun wujud yang hakiki dari objek ilmu kebidanan adalah sebagai berikut :
1) Wanita
perkembanganya. Wanita atau ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa
sehingga keberadaanya wanita yang sehat jasmani dan rohani serta social sanggat
diperlukan.wanita atau ibu adalah pendidikan pertama dan utama dalam keluarga.
Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan dan kondisi dari wanita atau iby
dama keluarga.
2) Reproduksi
Reproduksi adalah suatu fungsi pada manusia yang sangat penting untuk
mempertahankan diri dari kepunahan. Proses reproduksi mulai dari saat pembuah,
melalui masa kehamilan dan akhirnya mencapai titik kulminasi berupa persalinan, maka
3) Keluarga
Keluarga adalah suami, istri disertai anak dari suami istri tersebut dan juga
individu yang mempuyai hubungan kekeluargaan yang tinggal di bawah satu atap.
Indonesia.
4) Persalinan
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak kelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Setiap individu berhak
untuk dilahirkan secara sehat. Untuk itu, maka setiap wanita usia subur, ibu hamil,
yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberikan asuhan kepada klien.
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan
suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena kondisi yang semula normal
2) Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
membawa suatu arti yang bermakna untuk perempuan tersebut, keluarga dan
komunitasnya.
ibu maupun janin sesuai dengan keadaan. Berdasarkan atas keaadaan itu,
hindari intervensi yang tidak perlu pada pertolongan persalinan. Misalnya tidak
1) Perempuan dan keluarga merupakan pusat dari asuhan kebidanan dan pilihan
serta hal yang dianggap penting oleh para perempuan harus disertakan dalam
2) Setiap perempuan adalah pribadi yang unik yang memputai hak, kebutuhan
dan harapan serta keinginanya, oleh karena itu dia harus berpartisifasi secara
aktif dalam asuhanya selama kehamilan, persalinan, nifas dan membuat pilihan
serta keputusan tentang bayi cara asuhan yang diberikan. Masalah kebutuhan
3) Keunikan fisik, emosional, kehususan social dan budaya dari setiap perempuan
Bidan yakin bahwa perempuan meupakan pribadi yang unik, mempunyai hak
patut dihormati.
yang memberi asuhan, dimana tepat melahirkan apakah dirumahnya atau dirumah
sakit.
Dalam setiap asuhan asuhan, wanita juga terlibat dalam membuat suatu
keputusan yang terkait dengan dirinya setelah mendapatkan informasi yang jelas
dari bidan.
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan kebidanan patut
relevan dan objektif, konseling dan menfasilitasi klien yang menjadi tanggung
dan pemberdayaan wanita serta tim kesehatan yang lainnya selama pemberian
Ilmu atau science adalah suatu studi atau pengetahuan yang sistematik
untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya melalui
dan penafsiran tentang hakikat realitas (Metafisika) dari objek ontologis atau
keilmuan.
ilmiah.
3) Bersifik spesifik artinya memilki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu
maupun objek material. Objek forma disiplin keilmuan kebidanan adalah cara
padang yang berfokus pada objek penelaahan dalam batas ruang lingkup
sejak lahir sampai masa tuanya ( Late menopause) termasuk berbagai implikasi
Seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
(FIGO) tahun 1973, World Health Organisation (WHO) dan badan lainnya. Pada
midwifery.
She must be able to give the necessary supervision, care and advice to
women during pregnancy, labor and postpartum, to conduct deliveries on her own
responsibility and to care for the newborn and the infant.this care includes
preventive measures, the detection of abnormal condition in mother and child. The
She has important task in counseling and education, nor onlu for patients,
extends to certain areas of gynecology, family planning and child care. She may
practise in hospital, clinics, health units, domiciliary conditions or any other service.
Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk
selama mada hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum periode),
memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru
lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi
abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan
tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.
Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya.
Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal, persiapan untuk menjadi orang tua,
dan meluar ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan
anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuia kewenangan
yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat (mis : bidan, dokter atau
jawab kepada dokter, ahli dan / atau tenaga kesehatan professional lainnya untuk
Contoh: Pelayanan yang dilakukan bidan ketika menerima rujukan dari dukun,
remaja putri, dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan sesudahnya.
Praktik kebidanan dilakukan dalam system pelayanaan kesehatan yang berorientasi
LATIHAN
1. Jelaskan Pengertian filosofi dan definisi bidan ?
4. Pelayanan kebidanan ?
Selamat mengerjakan...!!!^_^
PERTEMUAN KE-II
Kosep Dasar : Praktek kebidanan
Tujuan Perkuliahan :
Pokok Bahasan :
1. Praktek kebidanan
2. Asuhan kebidanan
BAB II
Praktek Kebidanan
Kerangka kerja bidan adalah suatu system kerja dalam memberi asuhan
kebidanan kepada klien untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Kerangka kerja bidan terdiri atas determinan ( Faktor penentu ) asuhan, proses
asuhan dan hasil yang diharapkan, determinan memberi arah dan tehnik asuhan
dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan
persalinan adalah suatu proses fisiologi normal dan bukan merupakan penyakit,
walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak awal karena kondisi
tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi kebidanan adalah untuk
Praktek Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri
baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan
janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktek kebidanan juga termasuk
pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.
sesuai dengan wewenang dalam lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat
emosional, spiritual, fisik, etika dan kode etik serta hubungan interpersonal dan hak
mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan penolong serta kepuasan perempuan
bela rasa, kompetensi, suara hati, saling percaya dan komitment untuk memelihara
bidan.wordpress.com
praktek kebidanan meliputi asuhan mandiri atau otonomi pada anak perempuan,
remaja putri, dan wanita dewasa, sebelum selama kehamilan dan sesudahnya.
bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau
masalah kebidanan ( kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir BBL, keluarga
Tujuan asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan
percaya diri.
Keberhasilan tujuan asuhan kebidanan antara lain dipengaruhi oleh adanya
keberhasilan tujuan asuhan, baik dari pemberi asuhan maupun menerima asuhan.
dipengaruhi oleh :
a. Kemampuan wanita untuk beradaptasi
b. Kemampuan mengambil keputusan
c. Imformasi dan konseling yang diterimanya
d. Dukungan yang diterimanya
3) Proses asuhan. Proses asuhan yang digambarkan dalam manajemen proses
menjelaskan tentang apa yang dilakukan bidan dan lingkup kompetensi yang
faktor berikut :
Keputusan berlandasan pemikiran kritis
Praktek asuhan berdasarkan fakta (Eviden Based )
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Pemakaian teknologi secara etis
Menghormati perbedaan budaya dan etik
Mengoptimalkan atau mengajarkan klien tentang promosi kesehatan,
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi
dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan kesehatan
keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia ( SDM ) yang berkualitas di masa
depan.
2.5 Pelayan kebidanan di bedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu:
1) Pelayanan kebidanan primer / mandiri
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan sepenuhnya
melibatkan klien/keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi yang baru lahir.
Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
keluarga.
2) Pelayanan kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung
jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat. Missal : bidan, dokter, dan
pertama
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan pertama
jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya untuk
melibatkan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu
dan rujukan pada kehamilan resiko tinggi dan kegawatan darurat dan
1) PERMENKES No 1464/MENKES/SK/II/2010
4) Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007
2.7 Lingkup Praktek Kebidanan Meliputi Pemberian Asuhan Pada :
kesehatan masyarakat.
623/1989, wewenang bidan dibagi menjadi dua yaitu Permenkes khusus. Dalam
mandiri.
darurat nidan juga diberi wewenang pelayanan kebidanan yaitu yang ditunjukkan
untuk menyelamatkan jiwa.
a. Remaja Putri
b. Wanita Pranikah
c. Ibu Hamil
Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu
hamil utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan
d. Ibu Bersalin
Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi
pada Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.
e. Ibu Nifas
Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu
Nifas. Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan
ini Bidan memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI,
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan
pada bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta,
Bidan pada Neunatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan,
informasi tentang Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.
h. Menopause
Asuhan yang diberikan Bidan kepada wanita yang Ibu-ibu yang sudah berhenti
masa suburnya.
yang di berikan Bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan
reproduksi yang sering muncul pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang
tidak teratur.
Merurut SKP organisasi IBI , bidan praktik swasta adalah bidan yang diberi izin untuk
dalam (IBI,1997:15)
Visi bidan praktik swasta adalah meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberi
yang terbaik, agar dapat memenuhi keinginan masyarakat.Misi bidan praktik swasta
a. Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui
oleh negara tempat dia tinggal dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
penampilan minimal yang ditetapkan sehingga secara fisik dan mental mampu
oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan
f. Kelengkapan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi:
bidan
berlaku
i. SIPB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui serta merupakan dasar
5) Memiliki tempat dan peralatan praktik yang standar, memiliki alat bantu seperti
poster,signage,leaflet.
1) Memiliki rasa peduli yang tinggi dan kasih sayang terhadap pasien.
6) Merasa senang untuk berbicara dengan pasien, mau memberi pendapat dan
7) Memiliki sikap yang bersahabat, memiliki rasa positif, murah senyum, dan
2) Memberi pelayan yang kompeten dan efektif dan memberi saran kepada
pasien.
waktu kewaktu.
undangan yang berlaku, baik dari dinas maupun dari profesi (IBI).
Pelayanan kebidanan
puskesmas.
8) Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin Praktik Bidan
atau fotokopi izin praktik diruang praktik atau tempat yang mudah dilihat.
b. Peringatan lisan atau tertulis diberikan paling banyak 3 kali dan bila
pelanggaran tersebut tidak diindahkan maka Kepada Dinas Kesehatan
2.11Pelayanan Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerja sama) dengan
rekan sejawat/ tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dalam
dapat saling berkonsultasi dengan tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi
lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang
penatalaksanaan asuhan.
a. Harus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlian yang berbeda, yang dapat
dibawah ini, yang menekankan komunikasi satu arah, kontak terbatas antara pasien
menekankan komunikasi dua arah, tetapi tetap menempatkan dokter pada posisi
utama dan membatasi hubungan antara dokter dan pasien. Pola yang ketiga lebih
berpusat kepada pasien. Sesama pemberi pelayanan harus dapat bekerja sama,
begitu juga dengan pasien. Model ini berbentuk melingkar. Menekankan kontinuitas
dan kondisi timbal balik satu sama lain. Tidak ada satu pemberi pelayanan yang
layanan kolaborasi adalah suatu asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
dengan beban tanggung jawab semua pemberi pelayanan yang terlibat. Mereka
penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi. Rujukan yang efektif
dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang
kemampuannya.
LATIHAN
EVALUA
EVALU
Selamat mengerjakan...!!!^_^
PEMBELAJARAN KE-III
Konsep Dasar : Perkembangan Profesi, Pelayanan dan Pendidikan Bidan secara
kebidanan.
Pokok Bahasan :
BAB III
Perkembangan Profesi, Pelayanan dan
Pendidikan bidan Secara National dan
International
membandingkan jaman sekarang, memilih dari praktek dan pengalaman masa lampau
apa yang baik dan membuang yang kurang baik mengetahui perkembangan praktek
Jaman dahulu persalinan dan wanita menstruasi dianggap kotor dan menjijikan sehingga
cara-cara persalinan terkesan tidak manusiawi.tidak ada yang mencatat kapan mulainya
persalinan dilakukan oleh bidan. Kelahiran anak dikaitkan dengan ibu pertiwi (tepat anak
dilahirkan ) dan misteri wanita yang hanya dipahami oleh wanita itu sendiri.
Dalam sejarah wanita dalam proses melahirkan dapat dilakukan sendiri atau
dapat dibantu suami mereka. Ketika manusia tidak lagi berpindah-pindah dan
sebagai kinswoman yang dianggap mampu yaitu seorang wanita setengah baya telah
Terdapat cacatan yang menunjukan tindakan yang dilakukan bidan terdapat pada
panting Mochicha (500M), Lukisan Papyri dan Tomb dalam Old Testament (Chamberlein,
internasional terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan
dan pendidikan kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami
oleh petugas kesehatan khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun
bidan di pelayanan.
pendidikan kebidanan adalah masih tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita
hamil dan bersalin, khususnya di negara berkembang dan di negara miskin yaitu sekitar
25-50%.
Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah
terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan
melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan jenjang
Tenaga yang sejak dulu hingga saat ini memegang peranan penting dalam
perkembangan kebidanan adalah dukun bayi. Dukun diminta pertimbangan pada masa
kehamilan, mendampingi persalinan hingga selesai dan mengurus ibu serta bayinya
Dukun bayi biasanya seorang wanita, umumnya berumur diatas 30 tahun dan buta
huruf. Dukun adalah pekerjaan turun temurun di keluarga, ia mendapat pelatihan dari
dukun yang elbih tua yang kelak akan digantikan. Pengetahuan mereka tentang fisiologi
dan patologi kehamilan, persalinan dan nifas sangat terbatas hingga timbul komplikasi, ia
tidak mampu mengatasi dan tidak menyadari akibatnya, meski demikian dukun dalam
masyarakat mempunyai pengaruh yang besar, tidak hanya memberi pertolongan tapi
juga emosional kepada wanita yang sedang bersalin serta keluarganya karena ia dapat
Praktek kebidanan modern dibawa masuk ke Indonesia oleh dokter Belanda yang
bekerja pada pemerintahan Hindia Belanda. Tahun 1850 dibuka kursus kebidanan yang
pertama, tapi kemudian ditutup pada tahun 1873, kemudian pada tahun 1879 dibuka
kembali.
Pendidikan dokter secara sederhana dimulai pada tahun 1815 dengan didirikannya
Sekolah Dokter Jawa. Berkat peningkatan di segala bidang pendidikan termasuk tenaga
kesehatan hingga pada pertengahan tahun 1979 telah ada 8000 dokter dan lebih dari
16.888 tenaga bidan. Khusus pelayanan kebidanan untuk masyarakat desa sebagian
besar masih di dominasi tenaga-tenaga tradisional. Pada tahun 1978 kira-kira 90%
persalinan masih ditangani dukun, 6% oleh bidan dan hanya 1 % yang ditangani dokter.
Pada tahun 1950 dilaksanakan Program Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang pada
umumnya dipimpin oleh bidan. Pada BKIA itu diselenggarakan pemeriksaan antenatal,
post natal, KB, pemeriksaan dan pengawasan penyuluhan gizi pada anak dibawah umur
Bidan juga dapat dipanggil ke rumah jika dapat kesulitan dalam persalinan. Di
BKIA juga diadakan persalinan dukun bayi karena pada waktu itu tenaga dukun masih
sangat diperlukan sehingga mereka dapat lebih cepat mengenal tanda-tanda bahaya
yang dapat timbul dalam kehamilan dan persalinan dan segera minta pertolongan pada
bidan.
Demikian pula dari BKIA inilah yang akhirnya menjadi suatu peragaan terintegrasi
tahun 1957 puskesmas memberikan pelayanan didalam gedung dan diluar gedung dan
berorientasi di wilayah kerja. Pelayanan kebidanan yang diberikan diluar gedung adalah
posyandu mencakup empat kegiatan yaitu pemeriksaan hamil, KB, imunisasi, gizi dan
kesehatan lingkungan.
Mulai tahun 1990 pelaksanaan kebidanan diberikan secara merata dan dekat
tahun 1992 yaitu penempatan bidan di desa sebagai pelaksana kesehatan KIA
khususnya pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan kesehatan
bayi baru lahir termasuk pembinaan dukun bayi. Serta mengembangkan pondok bersalin
sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Bidan yang di rumah sakit memberikan poliklinik
antenatal, senam hamil, kamar bersalin, ruang nifas, dan ruang perinatal kamar opersai
kebidanan.
umum dan khusus dalam hal ini bidan melaksanakan tindakan dibawah
pengawasan doker
melaksanakan tindakan
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
perempuan khususnya ibu dana anak. Layanan kebidanan yang tepat akan menigkatkan
jawab bidan.
Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
kesehatan.
oleh bidan kepada sistem layanan yang lebih tinggi atau yang lebih kompeten
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, angka kematian ibu dan anak sangat
tinggi. Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807 (zaman Gubernur
Jenderal Hendrik William Deandels) para dukun dilatih dalam pertolongan persalinan, tetapi
keadaan ini tidak tidak berlangsung lama karena tidak adanya pelatih kebidanan. Adapun
Indonesia.
Tahun 1849 di buka pendidikan Dokter Jawa di Batavia (Di Rumah Sakit Militer
Belanda sekarang RSPAD Gatot Subroto). Saat itu ilmu kebidanan belum merupakan
pelajaran, baru tahun 1889 oleh Straat, Obstetrikus Austria dan Masland, Ilmu kebidanan
diberikan sukarela. Seiring dengan dibukanya pendidikan dokter tersebut, pada tahun 1851,
dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang dokter militer Belanda
(dr. W. Bosch). Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun dan
bidan. Pada tahun 1952 mulai diadakan pelatihan bidan secara formal agar dapat
anak secara menyeluruh di masyarakat dilakukan melalui kursus tambahan yang dikenal
dengan istilah Kursus Tambahan Bidan (KTB) pada tahun 1953 di Yogyakarta yang akhirnya
Seiring dengan pelatihan tersebut didirikanlah Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA). Dari BKIA inilah yang akhirnya menjadi suatu pelayanan terintegrasi kepada
masyarakat yang dinamakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada tahun 1957.
kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan keluarga berencana. Mulai tahun 1990
pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat. Kebijakan ini
melalui Instruksi Presiden secara lisan pada Sidang Kabinet Tahun 1992 tentang perlunya
Adapun tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksana kesehatan KIA,
khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan
kesehatan bayi baru lahir, termasuk. Pembinaan dukun bayi. Dalam melaksanakan tugas
pokoknya bidan di desa melaksanakan kunjungan rumah pada ibu dan anak yang
Hal tersebut di atas adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan di desa.
Pelayanan yang diberikan berorientasi pada kesehatan masyarakat berbeda halnya dengan
bidan yang bekerja di rumah sakit, dimana pelayanan yang diberikan berorientasi pada
kamar bersalin, kamar operasi kebidanan, ruang nifas dan ruang perinatal.
Titik tolak dari Konferensi Kependudukan Dunia di Kairo pada tahun 1994 yang
2. Family Planning
kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui Peraturan
wewenang bidan dibagi menjadi dua yaitu wewenang umum dan khusus ditetapkan bila
dokter.
c. Permenkes No. 572/VI/1996, wewenang ini mengatur tentang registrasi dan praktek
d. Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan revisi dari
kolaborasi, konsultasi dan merujuk sesuai dengan kondisi pasien, kewenangan dan
kemampuannya.
Dalam keadaan darurat bidan juga diberi wewenang pelayanan kebidanan yang
ditujukan untuk penyelamatan jiwa. Dalam aturan tersebut juga ditegaskan bahwa bidan
dengan Kepmenkes No. 900/2002 tidaklah mudah, karena kewenangan yang diberikan
oleh Departemen Kesehatan ini mengandung tuntutan akan kemampuan bidan sebagai
Perawatan zaman dahulu atau sekarang dilakukan oleh dukun pria atau dukun
rumah dukunnya sendiri. Cara-cara mengobati penderita itu sendiri antara lain:
4. Penderita harus melakukan pantangan atau diet yang oleh dukun itu pula.
1. Kehamilan
Semua wanita hamil diadakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun
bayi. Dukun tersebut bisa menetapkan wanita itu hamil atau tidak, letak anak, kapan
bayi akan lahir, mengetahui letak yang salah tapi tidak bias diperbaiki, dan dukun
a. Melakukan pantangan :
b. Kenduri
Kenduri pertama kali dilakukan pada waktu hamil 3 bulan sebagai tanda wanita itu
2. Persalinan
mengurut-ngurut perut ibu. Menekannya serta menarik anak apabila anak telah
3. Nifas
Setelah bersalin ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu sudah harus bisa
merawat dirinya sendiri lalu ibu di berikan juga jamu untuk peredaran darah dan untuk
laktasi.
Sejak dulu sampai sekarang tenaga yang memegang peranan dalam pelayanan
terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi, kehamilan , persalinan dan
nifas. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, angka kematian ibu dan anak sangat
tinggi. Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807 (zaman Gubernur
jenderal Hendrik William Deandels) para dukun dilatih dalam pertolongan persalinan, tetapi
keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak adanya pelatih kebidanan.
orang Belanda yang ada di Indonesia. Kemudian pada tahun 1849 dibuka pendidikan
Dokter Jawa di Batavia (Di RS Milliter Belanda, sekarang RSPAD Gatot Subroto). Seiring
dengan dibukanya pendidikan dokter tersebut, pada tahun 1851 di buka pendidikan Bidan
bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang Dokter milliter Belanda (Dr. W. Bosch).
Lulusan ini kemudian bekerja di Rumah Sakit juga di masyarakat. Mulai saat itu pelayan
kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun dan Bidan. Kursus bidan yang pertama ini
Tahun 1950 , setelah kemerdekaan, jumlah paramedis kurang lebih 4000 orang
dan dokter umum kurang lebih 475 orang dan dokter dalam bidang obsgyn hanya 6 orang,
pada tahun 1952, mulai diadakan pelatihan Bidan secara formal agar dapat meningkatkan
kualitas pertolonga persalinan. Kursus untuk dukun masih berlangsung samapai dengan
anak secara menyeluruh di masyarakat dilakukan melalui kursus tambahan yang dikenala
dengan istilah Kursus tambahan Bidan (KTB) pada tahun 1953 di Jogjakarta yang akhirnya
dilakukan pula di kota-kota besar lain di Nusantara ini. Seiring dengan pelatihan tersebut
didirikan balai kesehatan ibu dan anak (BKIA) dimana bidan sebagi penanggung jawab
pelayanana kepada masyarakat. Dari BKIA inilah akhirnya mnejadi suatu pelayanan
1) Pemeriksaan Antenatal
4) Kleuarga Berencana
5) Penyuluhan Kesehatan
meningkatnya pendidikan tenaga kesehatan maka, pada tahun 1979 jumlah dokter
kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan KB. Mulai tahun 1990 pelayan kebidanan
diberikan secara merata sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini melalaui
instruksi presiden secara lisan pada tahun 1992 tentang perlunya mendidik bidan untuk
penempatan di desa. tugas pokoknya adalah pelaksanan pelayanan KIA khususnya
pelayanan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta pelayana BBL. Bidan di puskesmas
pada individu.
masyarakat akan pelayanan kebidanan. Yang dimaksud dalam pendidikan ini adalah,
Pendidikan bidan dimulai pada masa penjajahan Hindia Belanda. Pada tahun
1851 seorang dokter militer Belanda (Dr. W. Bosch) membuka pendidikan bidan bagi
wanita pribumi di Batavia. Pendidikan ini tidak berlangsung lama karena kurangnyah
peserta didik yang disebabkan karena adanya larangan ataupun pembatasan bagi wanita
Pada tahunan 1902 pendidikan bidan dibuka kembali bagi wanita pribumi di
rumah sakit militer di batavia dan pada tahun 1904 pendidikan bidan bagi wanita indo
dibuka di Makasar. Luluasan dari pendidikan ini harus bersedia untuk ditempatkan
dimana saja tenaganya dibutuhkan dan mau menolong masyarakat yang tidak/kurang
mampu secara cuma-cuma. Lulusan ini mendapat tunjangan dari pemerintah kurang
lebih 15-25 Gulden per bulan. Kemudian dinaikkan menjadi 40 Gulden per bulan (tahun
1922).
CBZ (RSUP) Semarang dan Batavia. Calon yang diterima dari HIS (SD 7 tahun) dengan
pendidikan keperawatan 4 tahun dan pada awalnya hanya menerima peserta didik pria.
Pada tahun 1914 telah diterima juga peserta didik wanita pertama dan bagi perawat
wanita yang luluas dapat meneruskan kependidikan kebidanan selama dua tahun. Untuk
perawat pria dapat meneruskan ke pendidikan keperawatan lanjutan selama dua tahun
juga.
lulusan Mulo (Setingkat SLTP bagian B) dan hampir bersamaan dibuka sekolah bidan di
beberapa kota besar antara lain Jakarta di RSB Budi Kemuliaan, RSB Palang Dua dan
RSB Mardi Waluyo di Semarang. DI tahun yang sama dikeluarkan sebuah peraturan
yang membedakan lulusan bidan berdasarkan latar belakang pendidikan. Bidan dengan
dasar pendidikannya Mulo dan pendidikan Kebidanan selama tiga tahun tersebut Bidan
Kelas Satu (Vreodrouweerste Klas) dan bidan dari lulusan perawat (mantri) di sebut
Perbedaan ini menyangkut ketentuan gaji pokok dan tunjangan bagi bidan.
Pada zaman penjajahan Jepang, pemerintah mendirikan sekolah perawat atau sekolah
bidan dengan nama dan dasar yang berbeda, namun memiliki persyaratan yang sama
dengan zaman penjajahan Belanda. Peserta didik kurang berminat memasuki sekolah
tersebut dan mereka mendaftar karena terpaksa, karena tidak ada pendidikan lain. Pada
tahun 1950-1953 dibuka sekolah bidan dari lulusan SMP dengan batasan usia minimal
17 tahun dan lama pendidikan tiga tahun. Mengingat kebutuhan tenaga untuk menolong
persalinan cukup banyak, maka dibuka pendidikan pembantu bidan yang disebut
Penjenjang Kesehatan E atau Pembantu Bidan. Pendidikan ini dilanjutkan sampai tahun
1976 dan setelah itu ditutup. Peserta didik PK/E adalah lulusan SMP ditambah 2 tahun
kebidanan dasar. Lulusan dari PK/E sebagian besar melanjutkan pendidikan bidan
kursus antara 7 sampai dengan 12 minggu. Pada tahun 1960 KTB dipindahkan ke
Jakarta. Tujuan dari KTB ini adalah untuk memperkenalkan kepada lulusan bidan
guru perawat dan perawat kesehatan masyarakat di Bandung. Pada awalnya pendidikan
ini berlangsung satu tahun, kemudian menjadi dua tahun dan terakhir berkembang
menjadi tiga tahun. Pada awal tahun 1972 institusi pendidikan ini dilebur menjadi Sekolah
Pendidikan ini menerima calon dari lulusan sekolah perawat dan sekolah
bidan. Pada tahun 1970 dibuka program pendidikan bidan yang menerima lulusan dari
Sekolah Pengatur Rawat (SPR) ditambah dua tahun pendidikan bidan yang disebut
Pada tahun 1974 mengingat jenis tenaga kesehatan menengah dan bawah
pendidikan tenaga kesehatan non sarjana. Sekolah bidan ditutup dan dibuka Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK) dengan tujuan adanya tenaga multi purpose di lapangan
dimana salah satu tugasnya adalah menolong persalinan normal. Namun karena adanya
perbedaan falsafah dan kurikulum terutama yang berkaitan dengan kemampuan seorang
bidan, maka tujuan pemerintah agar SPK dapat menolong persalinan tidak tercapai atau
Pada tahun 1975 sampai 1984 institusi pendidikan bidan ditutup, sehingga
selama 10 tahun tidak menghasilkan bidan. Namun organisasi profesi bidan (IBI) tetap
dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk kebidanan, dibuka pendidikan
Diploma I Kesehatan Ibu dan Anak. Pendidikan ini hanya berlangsung satu tahun dan
Pada tahun 1985 dibuka lagi program pendidikan bidan yang disebut (PPB)
yang menerima lulusan SPR dan SPK. Lama pendidikan satu tahun dan lulusannya
dikembalikan kepada institusi yang mengirim. Tahun 1989 dibuka crash program
pendidikan bidan secara nasional yang memperbolehkan lulusan SPK untuk langsung
pendidikan satu tahun dan lulusannya ditempatkan di desa-desa. Untuk itu pemerintah
menempatkan seorang bidan di tiap desa sebagai pegawai negeri sipil (PNS Golongan
II). Mulai tahun 1996 status bidan di desa sebagai pegawai tidak tetap (Bidan PTT)
dengan kontrak selama tiga tahun dengan pemerintah, yang kemudian dapat
kemampuan klinik, sebagai bidan tapi juga kemampuan untuk berkomunikasi, konseling
kesehatan ibu dan anak. Program Pendidikan Bidan (A) diselenggarakan dengan peserta
didik cukup besar. Diharapkan pada tahun 1996 sebagian besar desa sudah memiliki
keterampilan seperti yang diharapkan sebagai seorang bidan profesional, karena lama
pendidikan yang terlalu singkat dan jumlah peserta didik terlalu besar dalam kurun waktu
satu tahun akademik, sehingga kesempatan peserta didik untuk praktek klinik kebidanan
sangat kurang, sehingga tingkat kemampuan yang dimiliki sebagai seorang bidan juga
kurang. Pada tahun 1993 dibuka Program Pendidikan Bidan Program B yang peserta
didiknya dari lulusan Akademi Perawat (Akper) dengan lama pendidikan satu tahun.
Tujuan program ini adalah untuk mempersiapkan tenaga pengajar pada Program
Pendidikan Bidan A.
lulusan ini tidak menunjukkan kompetensi yang diharapkan karena lama pendidikan yang
terlalu singkat yaitu hanya setahun. Pendidikan ini hanya berlangsung selama dua
angkatan (1995 dan 1996) kemudian ditutup. Pada tahun 1993 juga dibuka pendidikan
bidan Program C (PPB C), yang menerima masukan dari lulusan SMP. Pendidikan ini
dilakukan di 11 Propinsi yaitu : Aceh, Bengkulu, Lampung dan Riau (Wilayah Sumatera),
Pendidikan ini memerlukan kurikulum 3700 jam dan dapat diselesaikan dalam
waktu enam semster. Selain program pendidikan bidan di atas, sejak tahun 1994-1995
pemerintah juga menyelenggarakan uji coba Pendidikan Bidan Jarak Jauh (Distance
learning) di tiga propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebijakan ini
1247/Menkes/SK/XII/1994 Diklat Jarak Jauh Bidan (DJJ) adalah DJJ Kesehatan yang
ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan bidan agar mampu
melaksanakan tugasnya dan diharapkan berdampak pada penurunan AKI dan AKI. DJJ
dikoordinasikan oleh Pusdiklat Depkes dan dilaksanakan oleh Bapelkes di Propinsi. DJJ
Secara kumulatif pada tahap I-III telah diikuti oleh 6.306 orang bidan dan sejumlah 3.439
tiap propinsinya adalah 60 orang, kecuali Propinsi Maluku, Irian Jaya dan Sulawesi
Tengah masing-masing hanya 40 orang dan Propinsi Jambi 50 orang. Dari 1490 peserta
belum diketahui berapa jumlah yang lulus karena laporan belum masuk. Selain pelatihan
DJJ tersebut pada tahun 1994 juga dilaksanakan pelatihan pelayanan kegawat daruratan
maternal dan neonatal (LSS = Life Saving Skill) dengan materi pembelajaran berbentuk
10 modul.
Penyelenggara ini dinilai tidak efektif ditinjau dari proses. Pada tahun 1996, IBI bekerja
sama dengan Departemen Kesehatan dan American College of Nurse Midwive (ANCM)
dan rumah sakit swasta mengadakan Training of Trainer kepada anggota IBI sebanyak 8
orang untuk LSS, yang kemudian menjadi tim pelatih LSS inti di PPIBI. Tim pelatih LSS
ini mengadakan TOT dan pelatihan baik untuk bidan di desa maupun bidan praktek
praktek swasta secara swadaya, begitu juga guru/dosen dari D3 Kebidanan. 1995-1998,
IBI bekerja sama langsung dengan Mother Care melakukan pelatihan dan peer review
bagi bidan rumah sakit, bidan Puskesmas dan bidan di desa di Propinsi Kalimantan
Selatan.
Pada tahun 2000 telah ada tim pelatih Asuhan Persalinan Normal (APN) yang
dikoordinasikan oleh Maternal Neonatal health (MNH) yang sampai saat ini telah melatih
APN di beberapa propinsi/kabupaten. Pelatihan LSS dan APN tidak hanya untuk
pelatihan pelayanan tetapi juga guru, dosen-dosen dari Akademi Kebidanan. Selain
melalui pendidikan formal dan pelatihan, utnuk meningkatkan kualitas pelayanan juga
sebanyak dau kali mulai tahun 1996 sampai 2000 dengan biaya dari UNICEP.
kurva pelvik seperti kurva shepalik. Dia memperkenalkan cara pengukuran konjungata
kepala pada presentasi bokong dan penganangan resusitasi bayi aspiksi dengan
seorang dokter dari Hungaria (1818 1865) pengenalan Semmelweiss tentang cuci
tangan yang bersih mengacu pada pengendalian sepsis puerperium. James Young
arastesi umum, tahun 1807, Ergot sejenis cendawan yang tumbuh pada sejenis
Hal ini merupakan permulaan pengguguran. Tahun 1824 Jamess Blundell dari
Inggris yang menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum
kepercayaan Rene Laenec, penemu Stetoskop pada tahun 1819) pertama kali
mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada tahun 1819) pertama kali
mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada tahun 1920. Jhon Charles
Weaven dari Inggris (1811 1859) adalah. Pada tahun 1843, pertama yang yang
melakukan test urine pada wanita hamil untuk pemeriksaan dan menghubungkan
kerjanya pada palpasi abdominal Carl Crede dari Jerman (1819 1892)
mengeluarkan placenta Juduig Badl, dokter obstetri dari Jerman (1842-1992), pada
tahun 1875, menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan
segment atas rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan macet/sulit. Daunce
dari Bordeauz. Pada tahun 1857, memperkenalkan pengguran inkubator dalam
b. Abad 20
dari perpanjangan masa rawatan sampai 10 hari, ke trend Modern ambulasi diri.
Yang pada kenyataannya, suatu pengembalian pada cara yang lebih alami. Selama
beberapa tahun, pemisahan ibu dan bayi merupakan praktek yang dapat diterima di
banyak rumah sakit, dan alat menyusui bayi buatan menjadi dapat diterima, dan
bahkan oleh norma! Bagaimanapun, alami sekali lagi membuktikan dirinya rooing-in
dipraktekan dan menyusui dipromosikan menyusui disemua rumah sakit yang sudah
mendapat penerangan.
cardiotocografi, dan telah merubah prognosis bagi bayi prematur secara dramatis
ketika dirawat di neonatal intersive acara urits, hal ini juga memungkinkan
para bidan yang dapat diterpkan di semenannjung tersebut. Tapi mereka tidak
menunjuk bidan pemerintah atau bidany ang sudah diangkat sumpah selama
beberapa tahun peraturan-peraturan tersebut menetapkan bahwa para bidan
harus diuji dan dan diberi lisensi/izin, dan mereka harus memanggil pertolongan
oleh wanita yang lebih tua belum dilathi dari masyarakat. Bidan pemerintah
memperoleh penghargaan yang tinggi salah satu dari mereka. Alkta Kaisters,
ditunjuk pada tahun 1687 sebagai kepala keperawatan di rumah sakit persahaan,
masyarakat pedesaan dilayani oleh wanita penuh baya yang belum terlatih dengan
dan bahkan pelayanan untuk hewan peliharaan juga dalam beberapa hal/keadaan.
tersebut.
apoteker dan menemukan bahwa enam bidan yang sudah mempunyai lisensi tidak
memenuhi kriteria mereka. Ide pendirian sekolah kebidanan baru terlaksana pada
tahun 1808, saat seirang dokter bedah dari pemerintah batavia terdahulu. Dr
Johann Hunrich frederich carel leopold wehr, mengajukan permohonan oada
tertarik pada kebidanan, dan dia mengungkapkan perhatian yang besar pada
kurangnya bidan yang berkualitas bagi Cape town dan daerah-daerahnya, dan
standart asuhan kebidanan yang jelek yang di berikan oleh orang-orang yang tidak
mempunyai lisensi/izin.
melatih sejumlah besar bidan untuk melayani masyarakat. Dia akan membantu
para bidan yang bekerja diantara orang miskin, tanpa bayarannya, tapi dia
pada tahun 1813 merupakan profesional pertama yang terlatih dan terkualifikasi di
Afrika Selatan. Kode etik yang diikrarkan dipegang rteguh saat mereka melakukan
Sumpah Jabatan yang mencakup banyak elemen yang terwujud dalam kode
etik/sikap saat ini. Kode ini meliputi persyaratan untuk ; prilaku pribadi/perorangan,
hubungan dengan bidan yang lain, dengan dokter dan utusan agama, rahasia
selama periode ini. Kiira-kira pada tahun 1809. Seorang utusan medis dari
Misionary Society London, Dr. Van der kemp, menulis sebuah buku saku tentang
yang ditulis di Afrika Selatan. Pada tahun 1816, operasi seksio caesarea pertama
dilakukan pada isteri Mr. Thomas Munnik oleh Dr. James Barry. Anak tersebut
diberi nama James Barry Munnik. Permulaan dan Pelatihan Modern Saudari
Henrietha Stockdale.
selatan, yang pada tahun 1867 dikirim oleh komunitasnya ke rumah sakit
Ella Ruth terdaftar sebagai perawat umum pada tahun 1919 dan sebagai seorang
bidan pada tahun 1920, sehingga menjadi wanita kulit berwarna pertama yang
pada tahun 1927. dirumah sakit Mc card zulu di Duban, Beatrice Msimang menjadi
wanita kulit hitam pertama yang menjadi perawat dan bidan yang terdaftar.
penentuan batas usia. Beberapa sekolah menetapkan bahwa para siswa harus
bulan merupakan profesi yang diinginkan bagi gadis-gadis yang belum menikah.
Kemudian, siswa perawat dan siswa bidan tidak diizinkan untuk menikah dan
siapapun yang memnutuskan untuk menikah harus berhenti dari pelatihan. Pada
menikah diizinkan untuk melanjutkan pelatiha tahun 1923, sertifikat standar enam
telah dapat diterima, kemudian muncul standart tujuh pada tahun 1929, kemudian
standart delapan pada tahun 1949 dan pada tahun 1960, standart sepuluh
standar enam telah dapat diterima, kemudian muncul standart tujuh pada tahun
1929, kemudian standart delapan pada tahun 1949 dan pada tahun 1960, standart
lamanya pelatihan.
bagain Cape, natal, transual dan orange free) setelah dimulai di Cape pada tahun
1892, dan siswa harus menolong minimal 12 persalinan dan merawat 12 wanita
pendek, dan pada tahun 1917, Asosiasi Perawat terlatih Afrika Selatan juga
terlalu sedikit, dan kurangnya bed yang tersedia bagi pasien kebidanan. Asosiasi
pemerintah yang lebih banyak untuk digunakan sebagai sekolah pelatihan; dimana
ketentuan tersebut harus meliputi pelatihan teorituis dan praktek di lapangan dan
di ruang perawatan.
rumah Pal Kruger, dimana masa pelatihan 12 bulan jika siswanya belum menjadi
pelatihan kebidanan pada tahun 1945, dan pada tahun 1949, masa pengajaran
lebih lanjut meningkat menjadi 18 bulan bagi perawat yang belum terdaftar, dan 9
asuhan postnatal. Perawat yang belum terdaftar mengikuti ujian awal umum
yang menuntun pada registrasi bagi seorang perawat (umum, psikiatrik dan
untuk pertama kalinya di Afrika Selatan. Bidan yang sudah terdaftar juga bisa
intensive, Pelatihan ADM diadakan di Rumah Sakit Mowbray pada tahun 1976,
Selatan pada bulan Agustus 1979. Kebidanan sebagai jurusan Kuliah di tingkat
awal abad ke 20. Kebidanan, sementara itu dianggap menjadi tidak diakui dalam
akhirnya padam, profesi bidan hampir mati. Sekitar tahun 1700, para ahli sejarah
pasien dokter untuk kematian demam nifas atau infeksi puerperalis, sebagian
besar penting karena kesakitan maternal dan kematian saat itu. Tahun 1765
pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad ke 18 banyak
kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita
profesional. Pada pertengahan abad antara tahun 1770 dan 1820, para wanita
golongan atas di kota-kota di Amerika, mulai meminta bantuan para bidan pria
hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu membayar dokter. Dengan
adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran di dalamnya, dan
pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasi memberikan ether pada kala
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 30-50% wanita
Pada waktu yang sama karena pelatihan para medis yang terbatas bagi
para pria, para wanita kehilangan posisinya sebagai pembantu pada persalinan,
dan suatu peristiwa yang dilaksanakan secara tradisional oleh suatu komunitas
wanita menjadi sebuah pengalaman utama oleh seorang wanita dan dokternya.
tahun 1971 seorang bidan di Tennesse mulai menolong persalinan secara mandiri
mengatakan bahwa ibu bersalin yang menerima anasthesi dalam dosisi tinggi telah
perkembangan psikomotor.
alamiah, persalinan di rumah dan memacu peran bidan. Pada era 1980-an ACNM
membuat pedoman alternatif lain dalam homebirth. Pada tahun yang sama dibuat
sebuah profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan membutuhkan organisasi
selanjutnya seperti merawat bayi, memberi injeksi bukan lagi tugas bidan, dia
hanya melakukan jika diperlukan namun jarang terjadi. Bidan menangani 1,1%
Penggunaan forcep menurun dari 5,5% (1989) menjadi 3,8% (1994). Dunia
kebidanan berkembang saat ini sesuai peningkatan permintaan untuk itu profesi
banyak membaca dan pendekatan tradisional dan mengurangi teknik invasif untuk
antara lain:
nasional sehingga tidak ada definisi yang jelas tentang bidan sebagai
sama. Sedikit sekali data yang akurat tentang direct entry midwives
Kritik tajam dari profesi medis kepada diret entry midwives ditambah
dimulai dengan tradisi dan latihan-latihan pada abad 19. Tahun 1824 kebidanan
masih belum di kenal sebagai bagian dari pendidikan medis di Inggris dan Australia
Diploma Kebidanan dimulai tahun 1893, dan sejak tahun 1899 hanya bidan
sekaligus perawat yang terlatih yang boleh bekerja di rumah sakit. Sebagian besar
Hal ini menyebabkan banyak wanita hamil di luar nikah dan jarang mereka
dapat memperoleh pelayanan dari bidan atau dokter karena pengaruh social mereka
atau pada komunitas tyang terbatas, meskipun demikian di Australi bidan tidak
Pendapat bahwa seseorang bidan haru reflek menjadi seorang perawat dan
pada rumah sakit. Kurikulum pendidikan disusun oleh staf akademik berdasarkan
yang berbeda tergantung pada institusi pendidikannya. Hal ini ditambah dengan
National Review of Nurse Education 1994, tidak ada direct entry. Pada tahun 1913
antara tahun 1900 sampai 1940, tidak ada penurunan yang berarti pada angka
kematian ibu dan bidanlah yang selalu disalahkan akan hal itu. Kenyataannya
wanita jelas menengah ke atas yang ditangani oleh dokter dalam persalinannya
mempunyai resiko infeksi yang lebih besar daripada wanita miskin yang ditangani
oleh Bidan.
nama bidan itu sendiri, itu tidak sama dengan ketika latihan dalam praktek
kebidanan. Bidan sangat penting di pelayanan kesehatan sejak Perang Dunia II dan
proporsi yang besar di rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan utnuk
kebidanan. Tapi situasi itu berakhir pada saat Amerika Utara menilai kepemimpinan
perawat dan kepemimpinan bidan yang memutuskan bahwa bidan berhak mendapat
Penghargaan itu sangat penting untuk peningkatan profesi kebidanan. Kita tahu di
tenaga kesehatan, hal itu terjadi di pulau kecil dan pelatihan klinik sekarang semakin
baik menuju standar internasional sedikit lebih baik daripada masa yang lalu.
asuhan yang bermanfaat. Shearman Report (NSWI, 1989) telah menemukan cara
Viktoria yang dibutuhkan pada orientasi pelayanan kesehatan pada wanita dan
pada kelahiran CNH dan MRC, 1996 menyimpulkan bahwa perawatan yang
4) Di Jepang
hospitalisasi. Bidan berasal dari perawat jurusan kebidanan dan perawat kesehatan
menata dan merubah situasi. Pada tahun 1987 peran bidan kembali dan tahun 1989
berorientasi pada siklus kehidupan wanita mulai dari pubertas sampai klimaktelium
Bagi orang jepang melahirkan adalah suatu hal yang kotor dan tidak
diinginkan oleh banyak wanita yang akan melahirkan diasingkan dan saat persalinan
tahun 1868. Dokumen ini resmi menjadi dasar untuk peraturan-peraturan hukum
utama untuk profesi medis Jepang. Tahun 1899 izin kerja kebidanan diluar untuk
pada tahun 1912 didirikan oleh Obgyn, dan baru mendapatkan lisensi pada tahun
1974. Kemudian pada tahun 1899 lisensi dan peraturan-peraturan untuk seleksi
baru terbentuk.
dari ilmu fisika, biologi, ilmu sosial, dan psikologi. Ternyata hasil yang diharapkan
dari pendidikan bidan tidak sesuai dengan harapan. Bidan-bidan tersebut banyak
yang bersifat tidak ramah dan tidak banyak menolong persalinan dan pelayanan
kebidanan.
Yang mengikuti pendidikan bidan yaitu para perawat yang masuk pendidikan
kurangnya tenaga bidan dan kualitas bidan yang masih belum memuaskan.
Saat ini pendidikan bidan di Jepang bisa setelah lulus dari sekolah perawat
atau perguruan tinggi 2 tahun atau melalui program kebidanan yang ditawarkan oleh
5) DI AUSTRALIA
yang dipelopori oleh Florence Nightingale pada abad ke-19. Pada tahun 1824
kebidanan masih belum dikenal sebagai bagian dari pendidikan medis di Inggris dan
Sebagian besar wanita yang melahirkan tidak dirawat dengan selayaknya oleh
prostitusi berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan penduduk wanita banyak
yang hamil dan jarang dari mereka yang dapat memperoleh pelayanan dari bidan
Pendidikan Bidan yang pertama kali di Australia dimulai pada tahun 1862.
lulusan waktu itu telah dibekali dengan pengetahuan teori dan praktik. Pendidikan
diploma kebidanan dimulai pada tahun 1893 dan mulai tahun 1899 hanya bidan yang
sekaligus perawat yang telah terlatih yang boleh bekerja di rumah sakit.
Pada tahun 1913 sebanyak 30% persalinan ditolong oleh bidan. Meskipun ada
peningkatan jumlah dokter yang menangani persalinan antara tahun 1900 sampai
1940, tidak ada penurunan yang berarti pada angka kematian ibu. Bidan terus
disalahkan akan hal itu. Kenyataannya, wanita kelas menengah keatas yang ditangani
oleh dokter dalam persalinannya mempunyai resiko infeksi yang lebih besar daripada
tahun terakhir. Dasar pendidikan telah berubah dari tradisional hospital based
lulusan bidan mempunyai kompetensi klinik yang berbeda tergantung dari institusi
pendidikannya. Hal ini ditambah dengan kurangnya kebijakan formal dan tidak adanya
standar nasional. Menurut national review of nurse education 1994, tidak ada direct
anak, kesehatan anak dan keluarga, serta kesehatan neonatus dan remaja. Adanya
yang ada sekarang ini dirasakan hanya sesuai untuk mahasiswa pemula saja atau
keperawatan kebidanan diberi porsi yang sama seperti pemula atau sebaliknya.
6) DI AMERIKA SERIKAT
Pada sekitar tahun 1700, para ahli sejarah memperhitungkan bahwa angka
kematian ibu di amerika serikat adalah sebanyak 95%. Wanita menjalani persalinan
tidak dengan rasa bahagia, tetapi dengan perasaan takut pada kematian meskipun
beberapa diantara mereka sudah ditolong oleh dokter. Salah satu alasan kenapa
dokter banyak terlibat dalam persalinan adalah untuk mengikis praktik sihir yang
yang alami, dimana dokter memegang kendali. Dokter banyak memberikan obat
Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Filofofi bahwa
kelahiran bayi adalah sesuatu hal yang normal dan tidak dapat dipisahkan oleh kodrat
wanita, mulai dibangun oleh bidan. Pada akhir abad ke 18, banyak kalangan medis
yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan
sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, tidak mempunyai banyak uang, tidak
terorganisir, tidak melihat diri mereka sebagai seorang yang profesional. Sejak awal
1900 setengah persalinan di amerika serikat ditangani oleh dokter, bidan hanya
Tahun 1915 dokter joseph de lee menyatakan bahwa kelahiran bayi adalah
protap pertolongan persalinan di amerika serikat yaitu : memberikan sedatif pada awal
inpartu, membiarkan serviks berdilatasi, memberikan ether pada kala II, melakukan
angka 600 700 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900 1930 dan
sebanyak 30 50 % wanita melahirkan dirumah sakit. Tahun 1940 dokter Grantly Dick
meluncurkan buku tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialist
tahun 1971 seorang bidan di Tennesche mulai menolong persalinan secara mandiri di
sebuah institusi kesehatan. Pada tahun 1979 badan pengawasan obat Amerika
menyatakan bahwa ibu bersalin yang menerima anastesi dalam dosis tinggi telah
ini membuat masyarakat tertarik pada proses persalinan alamiah, persalinan dirumah
dan memacu peran bidan. Pada era 1980-an, ANCM membuat pedoman alternatif lain
dalam pelayanan persalinan dan mengubah pernyataah yang negatif tentang home
birth.
Pada tahun 1980-an, dibuat legalisasi tentang praktek profesional bidan. Hal
ini membuat bidan menjadi sebuah profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan
maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara industri yang paling
buruk dalam hasil perawatan antenatal diantara negara negara industri lainnya.
Bidan menangani 1,1% persalinan di tahun 1980, 5,5% di tahun 1994. Angka sectio
secaria menurun dari 25% di tahun 1988 menjadi 21% di tahun 1995. penggunaan
forcep menurun dari 5,5% ditahun 1989 menjadi 3,8% ditahun 1994.
7) DI SELANDIA BARU
sejak 1904 tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik bidan telah berubah
secara berarti sebagai akibat dari meningkatnya hospitalisasi dan medikalisasi dalam
persalinan. Dari tenaga yang bekerja dengan otonomipenuh dalam persalinan normal
di awal tahun 1900, secara perlahan bidan menjadi asisten dokter. Dari bekerja di
masyarakat bidan sebagian besar mulai bekerja di Rumah sakit area tertentu, seperti
klinik antenatal, ruang bersalin dan ruang nifas. Kehamilan dan persalinan menjadi
terpisah. Dalam hal ini bidan kehilangan pandangannya bahwa persalinan adalah
kejadian normal dalam kehidupan dan peran mereka sebagai pendamping kejadian
tersebut. Selain itu bidan menjadi ahli dalam memberikan intervensi dan asuhan
yang berada disamping mereka dalam melalui kehamilan sampai 6 minggu setelah
kelahiran bayi. Mereka menginginkan bidan yang percaya pada kemampuannya untuk
persalinan adalah proses yang normal. Wanita wanita di selandia baru ingin
mengembalikan kontrol dalam diri mereka, dan menempatkan diri mereka sebagai
Pada era 1980-an bidan bekerja sama dengan wanita untuk menegaskan
kembali otonomi bidan dan sama sama sebagai rekanan. Mereka telah membawa
bidan. Sebagian besar bidan di selandia baru mulai memilih untuk bekerja secara
independen dengan tanggungjawab yang penuh pada klien dan asuhannya dalam
lingkup yang normal. Lebih dari 10 tahun yang lalu pelayanan maternitas telah
berubah secara dramatis. Saat ini 86% wanita mendapat pelayanan dari bidan dari
kehamilan sampai nifas dan asuhan berkelanjutan yang hanya dapat dilaksanakan
pada persalinan di rumah. Sekarang disamping dokter, 63% wanita memilih bidan
sebagai salah satunya perawat maternitas, dan hal ini terus meningkat. Ada suatu
keinginan dari para wanita agar dirinya menjadi pusat dari pelayanan maternitas.
keluarganya serta harapan harapan terhadap kehamilan dan persalinan. Dasar dari
8) DI CANADA
tentang kebidanan setelah sejarah panjang tentang kebidanan yang ilegal dan
berakibat pada meningkatnya praktik bidan yang tidak berijin. Seperti selandia baru,
wanitalah yang menginginkan perubahan, mereka bicara tentang pilihan asuhan dan
tentang Bidan yaitu seorang tenaga yang mempunyai otonomi dalam lingkup
persalinan yang normal. Bidan mempunyai akses kepada rumah sakit maternitas dan
wanita mempunyai pilihan atas persalinan dirumah atau dirumah sakit. Selandia baru
dan canada sama sama menerapkan model partnersip dalam asuhan kebidanan.
kebidanan, informed choise, informed chonsent, praktik bidan yang memiliki otonomi
Dalam membangun dunia profesi kebidanan yang baru, selandia baru dan
canada membuat suatu sistem baru dalam mempersiapkan bidan bidan untuk
dibutuhkan dalam perawatan maternitas. Ruang ligkup praktik bidan di kedua negara
tersebut tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan ICM. Yaitu bidan yang bekerja
dengan otonomi penuh dalam lingkup persalinan normal, atau pelayanan maternitas
primer. Bidan bekerja dan berkonsultasi dengan ahli obstetri bila terjadi komplikasi
pada ibu serta bayi memerlukan bantuan dari pelayanan maternitas sekunder. Bidan
di kedua negara tersebut mempunyai akses fasilitas rumah sakit tanpa harus bekerja
Selandia baru dan canada menerapkan program direct entry selama 3 tahun
sedangkan di canada tidak ada. Bagaimanapun kedua negara tersebut yakin bahwa
untuk mempersiapkan bidan yang dapat bekerja secara otonom dan dapat
Penting untuk mendidik wanita yang sebelumnya belum pernah berkecimpung dalam
sistem kesehatan yang menempatkan kekuatan dan kontrol medis. Karena itu
pembelajaran teori dan magang. Pembelajaran teori dikelas difokuskan pada teori
dasar yaitu pembelajaran teori dan magang. Pembelajarn teori di kelas difokuskan
pada teori dasar, yang akan melahirkan bidan bidan yang dapat mengartikulasikan
teorinya sendiri dalam praktik, memanfaatkan penelitian dalam praktik mereka dan
berfikir kritis tentang praktik. Dilengkapi dengan belajar magang, dimana mahasiswa
bekerja dengan bimbingan dan pengawasan bidan yang berpraktik dalam waktu yang
cukup lama. Bidan tersebut memberikan role model yang penting untuk proses
pembelajaran. Satu mahasiswa akan bekerja dengan 1 bidan, sehingga mereka tidak
akan dikacaukan dengan bermacam macam model praktik. Mahasiswa bidan juga
akan mulai belajar tentang model partnership. Model ini terdiri dari : partnership antara
wanita dan mahasiswa bidan, mahasiswa bidan dengan bidan, mahasiswa bidan
dengan guru bidan, guru bidan dengan bidan, partnership antara program kebidanan
utamanya, yaitu mencetak bidan bidan yang dapat bekerja secara otonom sebagai
pemberi asuhan maternitas primer. Selandia baru dan canada telah sukses dalam
pendidikan bidan dan ruang lingkup praktik kebidanan adalah bagian penting dari
sukses tersebu
yang dimaksud dengan pendidikan kebidanan adalah pendidikan formal dan non
formal.
1) Pendidikan bidan dimulai pada masa penjajahan hindia belanda, tahun 1851
dokter militer belanda membuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di batavia.
2) Tahun 1904 mulai diibuka pendidikan bidan di rumah sakit militer di batavia.
SMP) dan dibuka sekolah bidan di RSB Budi Kemuliaan Jakarta, RSB Palang Dua
5) Tahun 1950-1953 dibuka sekolah bidan dari lulusan SMP dengan batasan usia
6) Tahun 1953 dibuka kursus tambahan bidan (KTB) di yogaykarta lamanya kursus
bandung, dan awal 1972 institusi pendidikan dilebur menjadi Sekolah Guru
Perawat (SGP), dan pendidikan ini menerima calon dari lulusan sekolah perawat
dan bidan.
8) Tahun 1970 dibuka program pendididkan yang menerima lulusan sekolah pengatur
lanjutan jurusan kebidanan dan ini tidak dilaksanakan secara merata dari seluruh
provinsi.
9) Tahun 1974 dibuka Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dengan tujuan adanya
normal.
11) Tahun 1981 dibuka pandidikan D, kesehatan ibu dan anak, yang berlangsung
12) Tahun 1985 dibuka program pendidikan bidan lulusan SPB dan SPK, lamanya
13) Tahun 1989 dibuka Cresh program pendidikan bidan secara normal yang lulusan
SPK untuk langsung masuk program pendidikan bidan (PPB/A), lama pendidikan 1
pelajaran kesehatan terutama ibu dan anak di daerah pedesaan dalam rangka
anak. Mulai tahun 1996 status bidan di desa sebgaai pegawai tidak tetap (PTT).
14) Tahun 1993 dibuka PPB program bidan yang peserta didukungnya dari lulusan
15) Tahun 1993 dibuak PPB program C yang menerima lulusan SMP dilakukan di 11
provinsi di wilayah sumatera, kalimantan, sulawesi selatan, NTT, maluku dan irian.
16) Tahun 1994-1995 pemerintah menyelenggarakan uji coba pendidikan PPB jarak
neonatal LLSS.
18) Tahun 1996 Ibi bekerja sama dengan depkes dan American College of Nurse
Midwife (ACNM) dan RS swasta menjadikan training kepada anggota IBI sebanyak
8 orang untuk LSS yang kemudian menjadi tim pelatih LSS inti di PP IBI.
19) Tahun 1995-1998 IBI bekerja sama dengan mother care melakukan pelatihan dan
peer review bagi bidan RS, bidan puskesmas dan bidan desa di provinsi
kalimantan selatan.
20) Tahun 2000 ada pelatihan APN yang dikoordinasikan untuk maternal neonatal
health (MNH) sampai saat ini telah melalui APN di beberapa provinsi
Tujuan Perkulihan :
Manusia
Lingkungan
Kesehatan
Kebidanan
Pokok Bahasan :
2. Pengertian paradigm
Manusia
Lingkungan
Kesehatan
Kebidanan
Pertemuan : II (Dua)
BAB IV
Paradigma Asuhan Kebidanan
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian
yang paling utama bagi bidan. Bidan, dalam memberikan pelayanan kesehatan,
pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita,
pandang bidan dalam memberikan pelayanan. (Mustika Syofyan, et al, 2004; 18)
Kebidanan dalam bekerja memberi pelayanan profesi berpegang pada paradigma berupa
keturunan.
terhadap suatu objek. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam
objek berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan suatu tindakan. Begitu
keputusan dan tindakan seorang bidan. Paradigma kebidanan sangat penting untuk
diketahui agar para bidan mempunyai pandangan yang sama terhadap individu dan
kesehatan dan cara pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan,
1) Wanita
wanita yang sehat secara jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Ibu
adalah pendidik pertama utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan
2) Lingkungan
Lingkungan merupakan semua aspek yang terlibat dalam interaksi individu ketika
3) Perilaku
1. Berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan aspek legal dalam melaksanakan
tugasnya.
dibuatnya.
secara berkala.
4. Menggunakan tindakan kewaspadaan universal untuk mencegah penularan
kebidanan.
balita.
aspek asuhan. Meminta persetujuan secara tertulis agar klien juga bertanggung
4) Pelayanan Kebidanan
dengan beban tanggung jawab bersama dari semua pemberi layanan yang terlibat
tanggung jawab kepada dokter, ahli dan/atau tenaga kesehatan profesional lainya
untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka
5) Keturunan
ibu yang sehat. Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah proses fisiologis,
namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar keadaan fisiologis dapat menjadi
patologis, sehingga berpengaruh pada bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu,
serta memiliki keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan semua ini
pengambilan keputusan dan pelaksanaan suatu tindakan, begitu juga dalam kebidanan,
paradigm seorang bidan. Paradigm kebidanan yang sangat penting untuk diketahui
agar para bidan mempuyai pandangan yang sama terhadap individu mempengaruhi
pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbale-balik antara manusia atau
1) Manusia
Wanita atau manusia adalah makhluk bio-psiko-spsial-kultural dan spiritual
yang utuh dan unik, mempuyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai
Bio adalah wanita yang artinya wanita adalah biologis yang memerlukan
Sosio artinya adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain
kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Spiritual artinya adalah wanita makhluk yang secara fitrah akan selalu
membutuhkan.
Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio-
di pandang dari segi biologisnya saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut
Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan
yang lain, lain dari segi bio, psiko,sosio, kultural maupun psiritualnya.
Wanita atau inu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga
keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta social sanggat diperlukan.
keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan social sangat diperlukan.
dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan
atau kondisi perempuan atau ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat
1. Sebagai pendamping
2. Sebagai pengelola
lingkungan.
2. Mendorong bidan untuk mulai dari diri sendiri untuk peka dan
kepentingan keluarganya.
4. Mengharuskan para bidan dalam bekerja sama dengan wanita,
HAM, dan itu adalah sebuah kerja keras dalam jangka panjang serta
2) Lingkungan
dan masyarakat.
dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan social yang terdiri dari individu,
3) Perilaku
kesehatannya sendiri.
pelayanan.
dan janin yang dilahirkan, demikian juga perilaku ibu pada masa nifas akan
dan janinnya.
4) Pelayanan Kebidanan
yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
dan pemulihan.
5) Keturunan
Kualitas manusia, di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia
yang sehat akan dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan
mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua
EVALUA
EVALUASI
LATIHAN
1.
Kebidanan ?
Selamat mengerjakan...!!!^_^
PERTEMUAN KE -V
Kosep Dasar : Asuhan Kebidanan
Tujuan Perkuliahan :
kebidanan.
Pokok Bahasan :
Pertemuan : V (lima)
kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. (Varney, 2006)
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan
yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang
dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. OIeh
karena itu, kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh
petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
khusus karena menyangkut kehidupan ibu dan janin, agar dapat melewati masa
Antenatal care merupakan salah satu wujud yang dapat dilakukan untuk
melakukan perawatan khusus tersebut. Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu
upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan dengan tujuan untuk mendeteksi
dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. (Resky Maharani S.1, Veni
Hadju1, Zakaria2, 2013). Sesuai dengan peran seorang bidan yaitu sebagai
standar.
pertolongan persalinannya.
psikis ibu. Secara fisiologis, ibu menjelang persalinan harus berada dalam keadaan
cukup gizi dan bebas dari penyakit infeksi dan penyakit - penyakit lain yang
menjelang persalinan menunjukkan suasana hati yang tenang, damai, dan memiliki
sikap / persepsi yang positip dalam menghadapi persalinan, sehingga hal tersebut
cemas yang sering dirasakan ibu-ibu menjelang persalinan. (Sulami, 2012). Terdapat
lima kebutuhan dasar bagi wanita yang sedang mengalami proses persalinan. Lima
kebutuhan dasar tersebut adalah: Asuhan fisik dan psikologis, Kehadiran seorang
pendamping secara terus menerus, Pengurangan rasa sakit, Penerimaan atas sikap
dan perilakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman. Salah
satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami dan keluarga
Berat badan bayi lahir normal harus mencapai minimal 2.500 gram. Bayi
dengan berat lahir < 2500 gram tergolong bayi dengan resiko tinggi karena angka
kesakitan dan kematiannya tinggi, oleh karena itu pencegahan kelainan BB bayi lahir
sangat penting, yaitu dengan pemeriksaan prenatal yang baik dan memperhatikan
gizi ibu. Pada keadaan bayi lahir dengan berat lahir dan usia gestasi yang normal
maka pertumbuhan organ internal termasuk otak telah mencapai tahap kematangan
Masa nifas merupakan masa setelah ibu melahirkan bayi yang digunakan
perubahan pada waktu hamil maupun bersalin. Untuk itu ibu dianjurkan melakukan
lingkungan. Mobilisasi ini melibatkan antara lain sistem integumen dan sistem
neuromuskuler. Tujuan dari mobilisasi adalah sebagai ekspresi emosi dalam bentuk
non verbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas sehari-hari dan
aktivitas rekreasi.
fisik akan mempengaruhi kebutuhan otot terhadap oksigen, yang kebutuhannya akan
meningkat berarti memerlukan aliran darah yang kuat, seperti halnya otot rahim, lalu
dirangsang kontraksinya dengan aktivitas fisik maka aliran darah akan meningkat dan
lancar, kontraksi uterus semakin baik pengeluaran lochea menjadi lancar sehingga
dipengaruhi oleh kesediaan ibu untuk menyusui. Isapan anak akan merangsang otot
kelenjar.
sehingga kadar hormon estrogen dan progesteron yang masih ada menjadi lebih
kuatnya kontraksi otot-otot polos payudara dan uterus. Kontraksi otot-otot polos
payudara berguna untuk mempercepat involus . (Dwi Purwanti dan Riska Dwi
Kristanti, 2011). Setelah masa nifas selesai segera beri konseling pada ibu mengenai
jumlah anak yang diinginkan. Agar mencapai hal tersebut maka ada beberapa seperti
bertujuan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (Ari Sulistyawati,
2011)
masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah
diantaranya :
1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi
2. Asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi
3. Asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi
Untuk bias melaksanakan asuhan kebidanan di atas, diperlukan bidan yang memiliki
ilmu social, kesehatan masyarakat dan etik u=yang membentuk dasar dari asuhan yang
bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
4) Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi
di masyarakat
kesehatan
dibuatnya
pengendalian infeksi
kebidanan.
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan bayi baru lahir dan anak.
yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
a. Pengetahuan Dasar
2) Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan
reproduksi
bereproduksi
4) Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang relevan
sehat
6) Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang
7) Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek il, suntikan, AKDR, Alat
kontasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, Tablet Vagina dan tisu Vagina.
10) Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim
terjadi
b. Pengetahuan Tambahan
3) Indicator penyakit akut dan kronis yang kronis yang dipengaruhi oleh kondisi
personal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (Seks, Fisik dan
emosi )
d. Keterampilan dasar
trepat.
masyarakat
kebutuhan
Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu hamil
utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara
i. Tujuan umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis bagi ibu
hamil. Perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak nafsu
makan, BB bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu
hamil diantaranya; ibu menjadi mudah tersinggung, bangga dan bergairah dengan
Adapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan :(a) mampu
melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala bentuk
pelayanan kebidanan ibu hamil; (b) dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat
meredam permasalahan psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan; (c) membantu
ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk menerima
a. Pengetahuan dasar
5) Mendiagnosis kehamilan
9) Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan atau tinggi
fundus uteri
10) Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis gravidarum,
kehamilan ektopik tergangu, abortus imminen, molla hydatidosa dan kom plikasinya
11) Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti haemglobin dalam darah test gula,
12) Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidaknyamanan yang
13) Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap
keluarga
Hamil )
22) Tehnik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan
kelahiran
25) Pengunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidakyaman
selama kehamilan
26) Akibat yang ditimbulkan dari merokok, pengunaan alcohol dan obat terlarang bagi
28) Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa, seperti pre
b. pengetahuan tambahan
1) Tanda, gejala dan indikasi rujukan komplikasi tertentu dalam kehamilan seperti asma,
postmatur/serotinus.
2) Akibat dari penyakit akut da kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya
c. keterampilan dasar
uteri/posisi/presentasi
5) menilai keadaan janin selama kehamilan dan menentukan detak jantung janin dangan
7) mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubunganya dengan pertumbuhan janin
8) mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubunganya dengan komplikasi kehamilan
kekurangan gizi
perdarahan pervaginam
kematian janin
adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, ganguan pandangan,
persangkaan polyhydramnion
DM
Infeksi pada ibu hamil seperti :PMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan dan
saluran nafas
14) Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, dan menjadi orang tua
d. Keterampilan tambahan
Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi
pada Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.
2) mendengarkan denyut jantung janin setiap jam pada fase laten dan 30 menit pada fase
aktif.
3) palpasi kontraksi uterus setiap jam setiap fase laten dan 30 menit pada fase aktif.
4) memonitoring pembukaan servik penurunan bagian daerah terendah pada fase laten dan
6) menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau
8) mengatur aktifitas dan posisi dan membimbing relaksasi sewaktu ada his.
9) menjaga privasi ibu.
11) memberi rasa aman dan menghindari rasa panas, mengurangi rasa nyeri ketika his
14) menciptakan rasa kedekatan antara bidan dan ibu misalnya dengan sentuhan.
6) melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung bayi terus menerus
7) melakukan amniotomi
10) melonggarkan atau melepaskannya, bila ada lilitan tali pusat pada kepala dan badan
bayi.
12) nilai tanda-tanda kehidupan bayi minimal 3 aspek adalah asuhan bernafas , denyut
13) klem/jepit tali pusat didua tempat dan potong dengan gunting steril/DTT
o melakukan palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi laindalam 2menit
o segera diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi, jika bayi tunggal
belum lahir
o jika oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu dan susuk bayi
4) setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, plasenta dilahirkan dengan perasat brandt
Andrew.
o meletakkan bayi segera mungkin, kurang dari 30 menit setelah lahir bila
Memungkinkan.
o jika uters tidak berkontraksi dengan baik, lakukan masase fundus dan berikan
memasasenya.
a. Pengetahuan dasar
1) Fisiologi persalinan
ganda
tampa obat
12) Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan
13) Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan
antara lain kontak kulit lansung, kontak mata antara bayinya dan ibu bila
memungkinkan
sendative
17) Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal,
18) Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPADA
eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi,
distosia karena inersia uteri primer, post aterm dan preterm serta tali pusat
menumbung
b. Pengetahuan tambahan
c. Keterampilan dasar
1) Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda tanda vital
penurunan janin
4) Mencatat waktu dan mengkaji kontaksi uterus (lama, kekuatan, dan frekuensi)
10) Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan
indikasi
15) Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan sedative
16) Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan haemoglobin (HB) dan
hematocrit (HT)
17) Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversion uteri dalam kala III
19) Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar
kepala di dasar pangggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre
term
kasih ibu dan bayi baru lahir dengan inisiasi menyusui dini
27) Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI ekslusif
28) Mendokumentasikan temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan
d. Kereampilan tambahan
yang tepat
3) Melakukan ekstraksi forsep rendah dan vacuum jika diperlukan sesuai dengan
kewenangan
7) Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika
8) Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan
Kompetensi ke 5 : bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang
Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas.
Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan ini Bidan
memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan Kondisi Ibu
dan Anak.
Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga
karena itu, diperlukan juga komunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada ibu
nifas meliputi: proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochea, dsb. Sedangkan
bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi yang membuat ibu sedih
saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb).
Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus memperhatikan
kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan kelahiran bayi,
penyampaian informasi jelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan keluarga, dsb.
a. Pengetahuan dasar
1) Fisiologi nifas
yang lazim terjadi termasuk pembekakan payudara, abses, mastitis, putting susu
4) Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainya
7) Bonding dan attachment orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan
hubungan positif
11) Indicator pada komplikasi tertentu dalam pariode post partum seperti anamia
b. keterampilan dasar
5) Menyusun perencanaan
10) Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta , rejatan dan infeksi
ringan
11) Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan
12) Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca aborsi
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada bayi
baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta, memandikan,
mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan dsb dan memakaikan pakaian
Komunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran sejak bayi mulai menangis sampai lancar
berbicara. Fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi bayi meliputi : (1) fase
prelinguistic; (2) kata pertama; (3) kalimat pertama; (4) kemampuan bicara egosentris
Suara pertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangisan. Hal tersebut
sebagai reaksi perubahan tekanan udara dan suhu luar uterin. Bayi menangis
dikarenakan lapar, tidak nyaman oleh karena basah, kesakitan atau minta perhatian.
Bunyi refleksi (reflek vocal) juga termasuk dalam fase prelinguistic, yang meliputi : (a)
Babling (meraban), fase ini dimulai ketika bayi tahu suaranya, senang mendengar
suaranya dan kemudian diulang seperti berbicara sendiri. (b) Echolalia, mengulang gema
a. Pengetahuan dasar
2) Kebutuhan dasar bayi baru lahir : kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat,
5) Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan
6) Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal sperti caput, molding,
7) Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti:
11) Komplikasi tertentu pada BBL seperti: trauma cranial, fraktur clavikula, kemantian
c. keterampilan dasar
5) Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada BBL dan scaraeening untuk
menemukan adanya tanda kelainan pada BBL yang tidak memungkinkan untuk
hidup
8) Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus
dimungkinkan
d. Keterampilan tambahan
2) Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
3) Membantu orang tua dan keluarga untuk mermperoleh sumber daya yang
tersedia di masyarakat
4) Memberikan dukungan pada orang tua selama masa berduka cita yang sebagai
a. Pengetahuan dasar
1) Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia meliputi angka kesakitan, angka
2) Peran dan penanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak
3) Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta factor-faktor yang
mempengaruhinya
8) Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anank misanya pemberian imunisasi
12) Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan di luar
b. keterampilan dasar
4) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang
9) Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi sesuai standar yang berlaku
10) Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi dan anak
Kompetensi ke 8: bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
a. Pengetahuan dasar
6) Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam kelurga dan
masyarakat
b. Pengetahuan tambahan
2) Pemasaran social
6) Program program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak (Safe
c. Keterampilan dasar
1) Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di
Masyarakat
5) Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, laktasi bayi dan balita
d. Keterampilan tambahan
system reproduksi
a. Pengetahuan dasar
(PMS),HIV/AIDS
2) Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit menural seksual
3) Tanda, gejala dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan,
b. Pengetahuan tambahan
c. Keterampilan dasar
reproduksi
3) Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara cepat dan tepat pada
d. Keterampilan tambahan
belum sempurna)
3) Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada wanita/ibu dengan
penundaan haid
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,
yakni saling melengkapi dangan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah
praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan
terhadap kasus gangguan system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak
balita sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar
Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau
asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya, pelayanan kebidanan
atau asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia
dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan atau asuhan pada kasus-
kasus patologis.
mengobati serta memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kewenangannya,
Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang dimiliki
oleh seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam
kegiatan kebidanan sesuai dengan kewenangan yang ditujukan pada calon ibu, ibu, dan
anak balita. Kebidanan merupaka sistesis berbagai ilmu dan pengetahuan, mencakup ilmu
obstetric, ilmu perilaku, ilmu mengenai kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan
Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan
bayi yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinyaa konsepsi bayi. Balita
yang sehat menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas,
dan produktif di masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi
yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita,
ibu juga bisa berperan di berbagai sector. Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang
sehat, mau dan mampu memanfaatkan pelayanan atau asuhan kebidanan yang tersedia
Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan indikator
dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku
masyarakat, keturunan serta lingkungan, yag mencakup linkungan sosian dan ekonomi.
EVALUASI
LATIHAN
a.
1. Menjelaskan macam macam asuhan kebidanan
2. Menjelaskan paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
Selamat mengerjakan...!!!^_^
PERTEMUAN KE -VI
Konsep Dasar : Bidan sebagai profesi
Tujuan Perkuliahan :
1. Pengertian profesi
4. Jabatan professional
12. Profesionalisme
Sub topik :
1. Pengertian profesi
3. Profesionalisme bidan
4. Jabatan professional
Pertemuan : II (Dua)
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat
sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat,
membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat
Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang
berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang
diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral
yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam
posisi yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi.
bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar
Pengertian Bidan Dalam bahasa inggris, kata Midwife (Bidan) berarti with
woman(bersama wanita, mid = together, wife = a woman. Dalam bahasa Perancis, sage
Menurut churchill, bidan adalah a health worker who may or may not
formally trained and is a physician, that delivers babies and provides associated
maternal care (seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun tidak
dan bukan seorang dokter, yang membantu pelahiran bayi serta memberi perawatan
maternal terkait).
Definisi Bidan (ICM) : bidan adalah seorang yang telah menjalani program
pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil
menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau
memiliki izin formal untuk praktek bidan. Bidan merupakan salah satu profesi tertua
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan, yang
terakreditasi, memenuhi kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk praktek kebidanan. Yang diakui sebagai seorang profesional
asuhan dan nasehat yang diperlukan selama kehamilan, persalinan dan nifas,
adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian
Menurut WHO bidan adalah seseorang yang telah diakui secara regular
dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang telah diakui skala yuridis,
yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin untuk melaksanakan praktek kebidanan di negara itu.
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, dan teknik.
begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran,
sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran
untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya
Secara populer, seseorang yang bekerja dibidang apapun sering diberi predikat
( melalui magang/ keterlibatan langsung dalam situasi kerja tertentu dan mendapatkan
Seorang pekerja profesional perlu dibedakan dari seorang teknisi. Baik pekerja
profesional maupun teknisi dapat saja terampil dalam unjuk kerja (misalnya menguasai
teknik kerja yang sama, dapat memecahkan masalah teknis dalam bidang kerjanya).
Akan tetapi, seorang pekerja profesional dituntut menguasai visi yang mendasari
memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya.
C.V Good menjelaskan bahwa jenis pekerjaan profesional memiliki ciri-ciri tertentu,
dan pemerintah), serta jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan
negaranya.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
10. Layanan publik dan altruisme : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
11. Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
masyarakat.
Profesional juga dapat diartikan sebagai pemberi pelayanan sesuai dengan ilmu
Setiap anggota profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama melalui
wadah organisasi dapat belajar, yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang
disandangnya dan dan belajar dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka
saat ini dan saat yang akan dating sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan
semakin meningkat.
dan pemerintah)
a. Bagi pelakunya secara nyata dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan
pembiasaan atau latihan rutin, tetap perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang
terprogram secara relevan dan berbobot, terselenggara secara efektif, efisien dan
jabatan serta kerjanya di dasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif
terhadap jabatan dan peranya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya
sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerjaan professional yang bersangkutan untuk
negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus
dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya sekaligus merupakan
aspek , yaitu :
a. Jabatan structural adalah jabatan yang secara tugas ada dan diatur berjenjang
b. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya
kualitatif.
kompetensi.
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagaii
pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan
b. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan
bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu
jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang
secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan
fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital
Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan
fungsional juga berorientasi kwalitatif. Dalam konteks inilah jabatan bidan adalah
jabatan fungsional profesional, dan wajarlah apabila bidan tersebut mendapat
tunjangan profesional.
2) Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu
5) Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
7) Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyarakat
8) Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.
Bidan yang prfesional merupakan idaman bagi seluruh perempuan yang sudah
1) Pedoman organisasi
3) Standar profesi (standar kompetensi, standar pelayanan, kode etik dan etika
kebidanan )
formal, rencana pendidikan bidan harni kusno dalam makalah profesionalisme bidan
Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan praktik
dengan cara:
dan non klinik, serta penerapan model sebagai contoh : bidan delima, bidan
2002 tentang standar profesi bidan, jabatan funsional bidan, tunjukan jabatan
fungsional bidan.
Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai sejak dalam
proses pendidikan bidan, setiap calon bidan sudah diwajibkan untuk mengenal,
mengetahui, memahami tentang peran, fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus
dapat mencapai kompetensi personal dan universal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
tidak perna selesai, belajar sepanjang hayat/life long learning dalam dunia yang
bertanggung jawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan kepercayaan diri
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakanya akan selalu
berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip yang hakikatnya berarti
1) Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu pada
masyarakat.
3) Bersifat jujur
6) Mengembangkan kemitraan
7) Terampil berkomunikasi
sebagai hari lahir IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil
kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu: mendirikan
sebuah organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berbentuk kesatuan,
bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. IBI yang
seluruh anggotanya terdiri dari wanita telah diterima menjadi anggota Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951, hingga saat ini IBI tetap aktif mendukung
organisasi kemasyarakatan, maka IBI dengan nomor 133 terdaftar sebagai salah satu
Lembaga Sosial Masyarakat di Indonesia. Gerak dan langkah IBI di semua tingkatan
dapat dikatakan semakin maju dan berkembang dengan baik. Sampai dengan tahun
2003, IBI telah memiliki 30 pengurus daerah, 342 cabang IBI (di tingkat Kabupaten /
Kodya) dan 1,703 ranting IBI (di tingkat kecamatan) dengan jumlah anggota sebanyak
68,772 orang.
di Indonesia.
berada
3) Meniadakan bidan kelas satu maupun bidan kelas dua, yang ada hanya bidan
perkumpulan yang bersifat lokal yang ada sebelum konferensi ini semuanya
5) Bidan harus bekerja sesuai dengan profesi, apabila bekerja dibidang perawatan
tahun.
ICM merupakan organisasi kebidanan dari berbagai negara (60 negara) yang
markas besarnya berada di London Inggris. Tujuan umum dari ICM yaitu memperbaiki
standar pelayanan kebidanan pada ibu bayi dan keluarga dan pendidikan yang berguna
1. Memperbaiki standar asuhan kepada ibu, bayi, dan keluarga diseluruh dunia.
haknya sendiri.
4. Meningkatkan secara global potensi dan nilai kebidanan untuk menurunkan
Tujuan dari ARM adalah agar dapat melakukan tukar wawasan, pendapat,
keterampilan dan informasi dengan kolega dan pasien untuk membantu bidan
aktif dalam pelayanan maternitas selain itu ARM juga memberikan dukungan
praktek kebidanan.
EVALUASI
LATIHAN
a.
Selamat mengerjakan...!!!^_^
DAFTAR PUSTAKA