Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Saat ini masyarakat sering kali merasakan ketidakpuasan terhadap
pelayanan kesehatan, bahkan tidak menutup kemungkinan mengajukan
tuntutan kemuka pengadilan. Apabila seorang bidan merugikan pasien dan
kemudian pasien tersebut menuntutnya maka media massa dan media cetak
akan menjadikannya berita yang menarik dan tersebar luas dimasyarakat.
Hal tersebut tentu saja merupakan masalah yang perlu diperhatikan untuk
menjaga kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada pasien. Dalam
menjamin kualitas, efektifitas, dan efisiensi pelayanan kebidanan masingmasing bidan diharapkan memahami filosofi dan tinjauan tentang keilmuan
kebidanan (body of knowledge).
Dari pernyataan di atas terlihat bahwa bidan mempunyai tugas penting
dalam memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil,
persalinan, nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya
sendiri serta memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Oleh karena itu setiap
tugas yang dilakukan bidan harus berpegang pada keyakinan / pandangan
hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berfikir dalam memberikan
asuhan kepada klien termasuk filosofi dan tinjauan keilmuan dalam
kebidanan.

B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Filosofi ?
2. Apa yang di maksud dengan Filosofi Kebidanan ?
3. Apa yang di maksud dengan Filosofi Asuhan Kebidanan ?
4. Apa yang di maksud dengan Filosofi dalam Ilmu Kebidanan ?
5. Apa yang di maksud dengan Body Of Knowledge ?

C.

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian filosofi
2. Untuk mengetahui filosofi kebidanan
3. Untuk mengetahui filosofi asuhan kebidanan

4. Untuk mengetahui filosofi dalam ilmu kebidanan


5. Untuk mengetahui Body of knowledge

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Filosofi Bidan

1.

Tinjauan Tentang Filosofi


Filosofi berkaitan dengan filsafah dan falsafah yang berarti sebagai berikut :

1) Filsafat
a. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
b. Teori yang mendasar dan pikiran/suatu kegiatan
c. Ilmu yang bearti logika, estetika, metafisika,

episomologi

( Aticeh,2014)
2) Falsafah
Anggapan gagasan dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh
orang atau masyarakat, pandangan hidup (Aticeh,2014)
Menurut pendapat para ahli, pengertian filosofi adalah sebagai berikut
(Aticeh,2014) :
1.

Filosofi adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai penyelidikan

2.

dan postulat yang nyata (Chin dan Kramer,1991)


Filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan meliputi tradusi
agama, marsisme, eksistensialisme dan fenomena yang berhubungan
dengan

kesehata

Rhodes,1988).

masyarakat

Diinterprestasikan

(Pearson
seperti

dan

Vaughan,1986;

kebijaksanaan

atau

pengetahuan tentang sekeliling kita dan apa oenyebabnya. filosofi


merupakan kalimat eksplist tentang kepercayaan tentang nilai apa
yang memengaruhi.
2.

Filosofi Kebidanan
Nilai-nilai penting dan keyakinan yang didirikan terkait erat dengan
filosofi dari asuhan kebidanan. Salah satunya filosofi yang diyakini adalah
pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, kebutuhan sosial dan spiritual.
Bidan harus berkomitmen untuk dapat berperan dalam memberikan asuhan
yang komprehensif (IBI,2012).

Mempunyai bayi secara filosofis adalah peristiwa besar bagi seorang


ibu. Kehamilan dan persalinan bukan sekedar peristiwa klinis tetapi juga
peristiwa transisi sosial dan psikologis yang amat kritis bagi seorang
perempuan, maka pelayanan kebidanan harus terpusat pada kebutuhan
perempuan yang unik dan individual dalam memasuki transisi ini . Dengan
dasar itu, seorang Bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan (IBI,2012)

Filosofi Kebidanan menurut Kemenkes 369/Menkes/SK.III/2007


Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan
panduan

dalam

memberikan

asuhan. Keyakinan

tersebut

meliputi

(http://www.slideshare.net) :
a) Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit
b) Keyakinan tentang perempuan
Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan,
keinginan masing-masing, karena itu perempuan harus berpartisipasi
aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya. penerapannya dalam
praktek bidan sehari-hari adalah bidan melayani kliennya/perempuan
sesuai sengan karakter masing-masing klien
c) Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya
Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan
bayinya proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan.
Bila timbul penyulit dapat menggunakan teknologi tepat guna dan
rujukan yang efektif untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan
janin atau bayinya. Artinya hak bagi klien untuk mendapatkan layanan
yang terbaik dan kewajiban bagi bidan untuk melakukan tujukan atau
melanjutkan pelayanan ke tingkat yang lebih tinggi.
d) Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan
tanggungjawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi
asuhan.
e) Keyakinan tentang tujuan Asuhan
Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada
pencegahan, promosi, kesehatan yang bersifat holistic. Asuhan diberikan
dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli, bimbingan ,
monitor serta pendidikan yang berpusat pada perempuan. asuhan

berkesinambungan

sesuai

keinginan

dan

tidak

otoriter

serta

mengohormati pilihan perempuan


f) Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai
partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu
kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya, spritual serta
pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam
praktenya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
g) Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila
Seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan di dalam
dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural
dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani
yang utuh an tidak ada individu yang sama. Di Indonesia seorang bidan
juga dituntut untuk memiliki pandangan hidup bangsa Indonesia. Krena
itu pandangan makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual harus
disesuaikan dengan nillai-nilai yang terdapat pada Pancasila.
h) Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu nberhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan kebudayaan
Filsafah atau keyakinan setiap bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berpusat pada nilai, sikap dan kepercayaan tentang konsep
yang didasari kehidupan dan pelayanan. Berdasarkan pengertian diatas,
terdapat tiga unsur dalam filosofi kebidanan yaitu nilai, sikap dan
kepercayaan. kepribadian. Kepribadian filosofi kebidanan dapat dilihat
dalam Royal College of midwifery (1992) yang berisi tentang nilai dan
kepercayaan tentang bidan, antara lain sebagai berikut (Aticeh,2014).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Respek terhadap individu dan kehidupannya


Pada perempuan dalam proses kelahiran
Kejujuran menggambarkan kemuliaan dan prinsip moral
Prinsip dan kebenaran
Prinsip demokrasi
Perkembangan dapat dari pengalaman hidup dari proses pendidikan
Pendidikan kebidanan adalah akar dalam praktik kebidanan

Sedangkan, keyakinan atau kepercayaan dalam proses kebidanan adalah


sebagai berikut (Aticeh,2014):
1) Ibu ingin mendapatkan perlakuan yang benar dan berharap yang terbaik
bagi dirinya
2) Proses kebidanan mempunyai kekuatan atau pengaruh yang alami dalam
pelayanan persalinan bagi reproduksi perempuan dan keluarga
3) Harapan kesehatan nasional untuk meningkatkan kualitas dalam
memberikan pelayanan yang optimal pada orang tua, ibu dan bayi
Karakteristik bidan yang baik adalah bidan yang mempunyai
kemampuan klinik kebidanan, mampu memberdayakan perempuan dan
sensitif gender, mempunyai jiwa kebidanan , berpenampilan, berpenampilan
prima, cerdas, dapat memecahkan masalah, memberikan pelyanan sepenuh
hati dan selalu mau mengembangkan diri (Aticeh, 2014).

Filosofi Kebidanan menurut ICM, Durban 2011dalam buku Aticeh,dkk.2014


1) Melahirkan adalah pengalaman yang sangat bermakna yang membawa
arti yang signifikan terhadap perempuan, keluarga dan masyarakat
2) Proses kelahiran adalah proses fisiologi normal
3) Bidan adalah pemberi asuhan yang paling tepat untuk mendampingi
perempuan selama kehamilan, persalinan, kelahiran dan periode pasca
melahirkan
4) Asuhan kebidanan dilakukan dengan memberdayakan perempuan untuk
bertanggung jawab atas kesehatan mereka dan untuk kesehatan keluarga
mereka
5) Asuhan kebidanan dilakukan terjadi dengan adanya kemitraan antara
bidan dan perempuan yang menghormati kerahasiaan, dilakukan secara
terus menerus dan tidak otoriter
6) Asuhan kebidanan menggabungkan seni dan pengetahuan. asuhan
kebidanan adalah holistik secara alamiah, didasarkan pada pemahaman
tentang sosial emosional pengalaman budaya, spritual , psikologis dan
fisik perempuan, serta berdasarkan bukti terbaik yang tersedia

7) Bidan memiliki keyakinan dan kepercayaan dan penghormatan terhadap


perempuan dan kemampuan mereka saat melahirkan
8) Perempuan adalah pengambil keputusan utama dalam setiap asuhan dan
dia memiliki hak atas informasi yang akan meningkatkan kemampuan
dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk mencapai filosofi tersebut, hal yang dapat dilakukan bidan adalah
sebagai berikut :
1. Mempromosikan, melindungi dan mendukung hak-hak reproduksi
perempuan dan menghormati keragaman etnis dan budaya dalam setiap
asuhan kebidanan
2. Mempromosikan dan mengadvokasi untuk tidak melakukan intervensi
dalam setiap persalinan normal pada pelayanan kebidanan
3. Membangun rasa percaya diri perempuan dalam pertolongan persalinan
4. Menggunakan teknologi secara tepat dan rujukan yang efektif pada
waktu yang tepat ketika permasalahan timbul
5. Menawarkan asuhan yang antisipatif dan fleksibel
3.

Filosofi Asuhan Kebidanan


Filosofi asuhan kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup
bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan
kebidanan (www.slideshare.net).
Filosofi asuhan kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut
oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan definisi bidan yang telah
dirumuskan dan telah disepakati secara internasional. Filosofi dan model
asuhan kebidanan, serta kompetensi esensial bidan akan menyediakan
tidak hanya kerangka kerja, tetapi juga sebuah pondasi yang kuat dalam
mengevaluasi efektivitas asuhan kebidanan guna meningkatkan kesehatan
para perempuan dan bayi baru lahir (Aticeh.dkk,2014).
Tabel
Perbandingan Antara Model-Model
Model Kebidanan
Model Medis
Orientasi pada klien
Orientasi pada petugas
Fokus pada keseluruhan/ manusia Fokus pada gejala

secara utuh
Pendampingan
Berpusat pada perempuan
Alami
Teknologi rendah
Kelahiran adalah sesuatu

Ahli dalam penyembuhan


Berpusat pada institusi
Allopatic
Teknologi tinggi
yang Kelahiran adalah suatu proses yang

aman/normal

berisiko

Filosofi asuhan kebidanan menjelaskan tentang beberapa keyakinan yang


akan mewarnai dan memberikan arah asuhan bidan, di antaranya sebagai
berikut (Aticeh,2014):
1) Kehamilan dan persalinan
Persalinan tentang asuhan kebidanan didasari bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan proses alamiah/fisiologis, normal, bukan
penyakit. dalam beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak
awal karena kondisi tertentu atau komplikasi tersebut terjadi
kemudian. kehamilan dan persalinan merupakan pengalamanpengalaman yang sangat bermaknabagi perempuan, keluarga dan
masyarakat. Pengalaman tersebut merupakan suatu hal yang
spektakular bagi perempuan. Proses tersebuut akan membawa resiko
bagi kehidupan ibu dan bayi bila di awali dengan kesalahan atau
terjadi

kesalahan

dalam

bagian

dari

proses.

Bidan

harus

memperhatikan keuntungan-keuntungan bagi ibu dan janin sebagai


suatu kesatuan yang harmonis
2) Perempuan
Setiap perempuan adalah pribadi yang memiliki hak, kebutuhan dan
harapan. Oleh sebab itu, mereka harus berprestasi aktif dalam
pelayanan yang diperolehnya selama kehamilan, kelahiran dan masa
nifas serta membuat pilihan dan keputusan mengenai cara pelayanan
yang disediakan untuknya. Ibu dan bayi penting dan harus dihargai.
Keunikan secara fisik, emosional, sosial dan budaya bearti mereka
diperhatikan

dan

dihargai

selama

kehamilan,

kelahiran

dan

pascakelahiran. Ibu dan keluarga adalah pusat asuhan kebidanan dan


merupaka hal penting baginya. Asuhan kebidana yang diterimanya

selama proses persalinan merupakan pilihannya. Konsep ini


mengaharuskan bidan bersama perempuan dan keluarganya, bekerja,
memberdayakan dirinya dan perempuan lainnya dengan dasar HAM,
serta

mempertanggungjawabkan

keputusan

dan

tindakannya.

Pemberdayakan perempuan berarti sebagai berikut:


a. Memberikan hak dan juga pilihan kepada perempuan yang secara
sigifikan dapat memengaruhi kesehatan mereka dan kesehatan
keluarganya dengan dengan cara positif
b. Mendorong bidan mulai dari diri sendiri untuk peka dan mengatasi
masalah kemasyarakatan, budaya dan tradisi keluarga, seperti
kekerasan dalam rumah tangga yang merugikan anak perempuan
dan perempuan. Bidan harus mendidik dan membiasakan dirinya
sendiri dengan konsep dasar HAM, serta mengaktualisasikan
dalam kehidupannya sehari-hari.
c. Mengaharuskan para bidan dan perempuan belajar pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai otonomi/
kemandirian dalam pengambilan keputusan yang vital untuk
dirinya sendiri dan kepentingan keluarganya.
d.
Mengaruskan
para
bidan
dalam

bekerja

bersana

perempuan,keluarga dan kelompok advokasi lainnya untuk


menyediakan dukungan, serta pemberian informasi sesuai yang
dibutuhkan oleh seorang perempuan guna membuat keputusan.
3) Fungsi profesi dan manfaatnya
Fungsi utama profesi kebidanan adlah untuk mengupayakan
kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan mempunyai POWER untuk
memengaruhi/memberikan asuhan kebidanan (kepada ibu dan
keluarganya) proses yang fisiologis harus dihargai, didukung dan
dipertahankan. Namun, bila muncul penyulit, harus digunakan
teknologi yang referal yang aktif untuk memperoleh outcomes (ibu
dan bayinya yang sehat)
4) Pemberdayaan dan pengambilan keputusan
perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui KIE dan konseling.
Pengambilan keputusan merupakan kesepakatan bersama antara

10

ibu/perempuan, keluarganya dan bidan tetapi ibu sebagai penentu


utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak
untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya termasuk bersalin di rumah.
5) Tentang asuhan
Tujuan utama pelayanan kebidanan ialah untuk mengurangi kematian
dan kesakitan ibu dan bayi. Asuhan kebidanan berdasarkan ilmu
pengethauan (body of knowledge) yang unik. Asuhan kebidanan
difokuskan pada aspek preventif dan promosi kesehatan, serta
kealamiahannya. Asuhan kebidanan harus dilaksanankan secara
kreatif, fleksibel, mendukung, melayani, membimbing, memonitoring
dan mendidik yang terpusat pada kebutuhan personal yang unik pada
perempuan selama masa kehamilan mereka. Semua perempuan berhak
akan pelayanan yang komprehensif yang disediakan dengan
menghormati kehidupan individual mereka. Di banyak Negara
tergantung dari kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan bagi ibu
dan bayinya.
6) Kolaborasi dan partnership
praktik kebidanan dilakukan sengan menempatkan perempuan/ibu
sebagai partner dengan pemahaman kompetensi terhadap perempuan
baik aspek sosial, emosi, budaya, spiritual, psikologi dan fisik, serta
pengalaman

reproduksinya.

Bidan

adalah

pemberi

pelayanan

kesehatan yang mempunyai otonomi penuh dalam praktinya yang juga


berkolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya.
4.

Filosofi Dalam Ilmu Kebidanan


Ilmu atau science adalah suatu studi atau pengetahuan yang sistematik
untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya
melalui metode ilmiah.setiap pengetahuan menpunyai tiga kompenen yang
merupakan tiang pengetahuan yang disusun.kompenen tersebut adalah
ontology,epostemologi,dan aksiolog (purwoastuti,2014).
Ontology merupakan azas dalam menetapkan ruang lingkup ujud yang
menjadi objek penelaahan(objek ontology atau objek formal

11

pengetahuan) dan pnafsiran tentang hakekat realitas(metafisika) dari

objek ontologis formal tersebut.


Epistemology merupakan asas

mengenai cara bagaimana materi

pengetahuan di peroleh dan disusun menjadi suatuh tubuh

pengetahuan.
Aksiologi merupakan suatu azas dalam mengunakan pengetahuan
yang diperoleh dan disusun dalam tubuh penegtahuan tersebut.

a.

Pendekatan ontologis
Secara ontologis

ilmu

menbatasi

lingkup

penelaahan

kemuliaannya hanya berada pada daerah-daerah dalam jangkauan


pengalaman manusia.objek penelaahan yanag berada dalam batas pra
pengalaman(penciptaan manusia) dan pasca pengalaman (surge dan
neraka)

diserahkan

ilmunya

kepengetahuan

lain.

Ilmu

yang

merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak penegtahuan


yang mencobah menelaah kehidupan dalam batas-batas

ontologis

tertentu yaitu penemuan dan penyusupan pernyataan yang bersifat


benar secara ilmiah.
Aspek kedua

dari pendaktan ontologis

adalah penafsiran

hakekat realitas dari objek ontologis pengetahuan. Penafsiran


metafisik keiluman harus didasarkan pafda karakteristik

ojek

ontologis sebagaimna adanya dengan dedukis-deduksi yang dapat


divertifikasi secara fisik yaitu suatu pernyatan dapat diterimah sebagai
primis dalam argumentasi imilah setelah melalui pengkajian/penelitian
b.

befdasarkan epistemologis keilmuan (purwoastuti,2014).


Pendekatan epitemologis
Landasan epitemologis ilmu tercermin secara operasional dalam
metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu
memperoleh

dan

menyusun

tubuh

pengetahuan

berdasarkan

(purwoastuti,2014).
a)
kerangka pemikiran,yang bersifat logis dengan arumentasi yang
bersifat konsistensi dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasi disusun

12

b)

menjabarkan hipotesis yang merupakan dedukasi dari kerangka

c)

pemikiran tersebut.
Melakukan verifikasi terhadap hipotsesis termasu untuk menguji
kebenaran pernyataan secara faktua. Secara akronim metode
ilmiah

terkena;

logica-hypotetico-verifikatif

atau

deduct-

hypotetico-verifikatif
Kerangka pemerikranyang bersifat logis dalah argumentasi yang
bersifat rasional dlama mengembangkan

penjelasan terhadap

fenomenah alam. Verifikasih secara empiris berarti evaluasi secara


objektif dari suatu pernyataan.hipotesis terhadap kenyataan.faktual.
verikisai ini menyatak bahwa ilmu terbuka untuk kebenran lain selain
yang terkandung hipotesis (mungkin fakta menolak pernyataan
hipotesis).kebenaran ilmuah denganketerbukaan terhadap kebenaran
baru mempunyai sifat pragmatis yang prosesnya secara berulang
(siklus) berdasarkan berfikir kritis.
Disamping sikap moral yang secara implisit terkait dengan
pores logico-hypotetico-verifikatif tersebut terdapat azas moral yang
secara eksplisit merupakan yang bersifat seharusnya dalam porses
kegiatan epistomologis keilmuan. Azas tersebut menyatakan bahwa
dalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya ilmia harus ditujukan
untuk menenmukaan proses kebenaran yang dilakukan dengan penuh
kejujuran, tanpa mempunyai kepetingan langsung tertentu dan hak
c.

hidup yang berdasarkan argumentasi secara indufidual.


Pendekatan aksiologiis
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan
dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal,eksternal maupun
sosiaol. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah
dalam memperoleh

pengetahuan tanpa mengesampinkan

fitra

manuisa. Nilai eksternal menyankut nilai-nilai yang berkaitan dengan


penggunaan pengetahuan ilmia. Niali social menyankut pandangan
masyarakat yang menilai keberadan suatu pengetahuan dan profesi
tertentu. Oleh karna itu, kode etik profesi merupakan suatu
persyaratan mutlak bagi keberadaan suatu profesi. Kode etik ini pada

13

hakekatnya bersumber dari dari nilai internal dan eksternal dari suatu
disiplin keilmuan. Bangsa Indonesia berbahgia karna bidanan sebagi
suatu profesii
mutlakdi

dibidang kesehatan telah memikili kode etik yang

diaplikasikan

kedalam

praktik

klinik

kebidanan

(purwoastuti,2014).
Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk
keuntungan/berfedah bagi manusia. Dalam hal ini ilmu dapat
dimanfatakn sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup
manusia dengan menperhatikan kodrat manusia, martabat manusia dan
kelestarian/keseimbangan alam. Unutk kepentingan manusia tersebut
maka penegtahuan ilmiah yang diperoleh dan di susun merupakn
milik bersma,dimana setiap orang berhak memanfatkan ilmu menurut
kebutuhannya. Universal

berarti ilmu tidak mempunyai konotasi

parokial seperti ras,idelogi atau agama (purwoastuti,2014).


B.

Tinjauan Tentang Keilmuan Kebidanan (Body Of Knowledge)


Salah satu ciri profesi mandiri adalah adanya sebuah pengetahuan
teoritis yang jelas. Kebidanan sebagai profesi memerlukan suatu
pengetahuan teoretis yang jelas, spesifik, dan memenuhi karakteristik
keilmuan.
Keberadaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan
lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh
berkembang sehingga dalam perjalanannya mulai dipertanyakan identitas
dirinya sebagai suatu disiplin keilmuan yang mandiri. Yang sering
dipertanyaakan pada pengetahuan kebidanan (midwifery knowledge),
terutama terfokus pada tubuh pengetahuan kebidanan kebidanan (body of
midwifery knowledge) untuk berek sistensi sebagai suatu disiplin keilmuan
yang mandiri. Lebih lanjut, yang sering dipertanyakan adalah ciri-ciri atau
karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan (midwifery
knowledge) dengan ilmu yang lain.

14

Dari segi keilmuan, tinjauan keilmuan kebidanan perlu dirumuskan


dengan berpedoman kepada filsafat ilmu sehingga dapat memenuhi cirri
atau karakteristik dan spesifikasi pengetahuan yang berdimensi dan
bersifatilmiah. Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi
3 tingkatan karakteristik, yaitu:
a. Bersifat universal, artinya berlaku untuk seluruh disiplin yang bersifat
keilmuan
b. Bersifat generic,

artinya

mencirikan

segolongan

tertentu

dari

pengetahuan ilmiah, contoh : ilmu-ilmusosial


c. Bersifat spesifik, artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah
disiplin ilmu, yang membedakannya dari keilmuan lain.
Secara khusus, setiap disiplin keilmuan memiliki objek forma dan
material mengenai wujud yang menjadi focus penelaahnya. Objek forma
merupakan cara pandang terhadap sesuatu, sedangkan objek material
merupakan substansi dari objek tertentu. Setiap disiplin keilmuan yang
mandiri mempunyai objek forma dan objek mandiri yang berbeda dengan
disiplin keilmuan yang lain. Oleh karena itu, objek forma dan objek material
merupakan ciri yang spesifik dari suatu disiplin keilmuan.
Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik danspesifikasi
baik objek forma dan objek materi ilmu kebidanan. Objek forma ilmu
kebidanan adalah cara pandang yang berfokus pada objek penelaahan dalam
batas ruang lingkup kebidanan yaitu keamanan, keselamatan, dan kesehatan
perempuan (ibu pre konsepsi, kehamilan, melahirkan, nifas/menyusui, bayi
baru lahir, dan masa interval) sehingga tercapai kondisi yang sejahtera pada
ibu dan anak, yang selanjtnya ibu tersebut dapat memelihara dirinya, anak,
dan keluarganya secara optimal. Objek materia ilmu kebidanan adalah
manusia (perempuan) dalam masa reproduksi terutama pada masa
prakonsepsi, kehamilan, melahirkan, nifas/menyusui, bayi baru lahir, dan
masa interval yang berfokus kepada kesehatan reproduksi.

15

Batang tubuh keilmuan adalah ilmu terapan dan bersifat multi disiplin.
Secara umum ilmu kebidanan didukung oleh ilmu-ilmu alam, social, dan
humaniora. Dengan berkembangnya ilmu-ilmu secara dinamis khususnya
dalam kaitan dengan kegunannya, ilmu kebidanan juga menggunakan ilmuilmu lain yang mendukung. Tubuh pengetahuan kebidanan terdiri 4
kelompok, yaitu :
1. Ilmu Dasar
Anatomi
Psikologi
Mikrobiologi dan parasitology
Patofisiologi
Fisika
Biokimia
2. Ilmu Sosial
Pancasila dan Wawasan nusantara
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Sosiologi
Antropologi
Psikologi
Administrasi dan kepemimpinan
Ilmu komunikasi
Humaniora
Pendidikan (prinsipbelajardanmangajar)
3. Ilmu Terapan
Kedokteran
Paradigma sehat
Farmakologi
Ilmu gizi
Epidemiologi
Hokum kesehatan
Statistik
Kesehatan masyarakat
Teknik kesehatan dasar
Metoderiset
4. Ilmu Kebidanan
Dasar-dasar kebidanan (perkembangan kebidanan registrasi dan
organisasi, organisasi profesi dan peranserta fungsi bidan)

16

Teoridan model konseptual kebidanan


Siklus kehidupan perempuan
Etika dan etiket kebidanan
Pengantar kehidupan professional (konsep kebidanan, defenisi,

lingkup kebidanan, dan manajemen kebidanan)


Teknik dan prosedur kebidanan
Asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi (berdasarkan

siklus kehidupan manusia dan perempuan)


Tingkat dan jenis pelayanan kebidanan
Lagislasi kebidanan
Praktik klinik kebidanan

Body of Midwifery Knowledge

Pengetahuan teoritis yang jelas

Profesi Mandiri

Cara pandang

Universal
Generik
Profesi Mandiri
Spesifik

Kebidanan adalah profesi


mandiri

Karakteristik Kebidanan
Ciri yang spesifik

Profesi Mandiri

Forma
Materia

Subtansi
Batang Tubuh Keilmuan

17

Multi Disiplin Keilmuan

Ilmu dasar

Ilmu sosial

Ilmu terapan

Ilmu Kebidanan

Gambar : Body of Midwifery Knowledge

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan meliputi tradusi
agama, marsisme, eksistensialisme dan fenomena yang berhubungan dengan
kesehata

masyarakat

(Pearson

dan

Vaughan,1986;

Rhodes,1988)..

Diinterprestasikan seperti kebijaksanaan atau pengetahuan tentang sekeliling


kita dan apa oenyebabnya. filosofi merupakan kalimat eksplist tentang
kepercayaan tentang nilai apa yang memengaruhi (Aticeh,2014).
Nilai-nilai penting dan keyakinan yang didirikan terkait erat dengan
filosofi dari asuhan kebidanan. Salah satunya filosofi yang diyakini adalah
pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, kebutuhan sosial dan spiritual.
Bidan harus berkomitmen untuk dapat berperan dalam memberikan asuhan
yang komprehensif (IBI,2012).
Filosofi dan model asuhan kebidanan, serta kompetensi esensial bidan
akan menyediakan tidak hanya kerangka kerja, tetapi juga sebuah pondasi
yang kuat dalam mengevaluasi efektivitas asuhan kebidanan guna

18

meningkatkan

kesehatan

para

perempuan

dan

bayi

baru

lahir

(Aticeh.dkk,2014).
Ilmu atau science adalah suatu studi atau pengetahuan yang sistematik
untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya

B.

melalui metode ilmiah. (purwoastuti,2014)


.
Saran
Bagi Mahasiswa Diharapkan makalah ini menjadi referensi bacaan
untuk menambah pengetahuan mengenai filosofi bidan dan body of
knowledge

DAFTAR PUSTAKA
18

http://www.kmshpeq.net/doc/komp1/1_04/17_4_00_2012-05 15_ draf _ naskah _


akademik _ pendidikan_kebidanan.pdf
http://www.slideshare.net/bettykurniawati33/filosofi-kebidanan
http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/filosofi-dan-paradigma-kebidanan
Purwoastuti ending,dkk.2014 .konsep kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baruppress
Sari aticeh,dkk.2014.Konsep Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai