(MTS)
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Pendidikan Tinggi,
Pendidikan
tinggi
merupakan
jenjang
pendidikan
setelah
i. Pasal 36
Pengembangan kurikulum.
j. Pasal 37
Kurikulum pendidikan tinggi.
k. Pasal 39
Tugas dari pendidik.
l. Pasal 40
Hak pendidik dan tenagan kependidikan.
m. Pasal 41
Fasilitas dari pemerintah untuk pendidik dan tenaga kependidikan.
n. Pasal 42
Jenjang pendidikan formal.
o. Pasal 57, 58 dan 59
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan.
p. Pasal 60
Akreditasi pada jenjang dan jenis pendidikan.
q. Pasal 61
Ijazah dan Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan.
BAB V
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 15 dan 16
Membahas tentang : ujian untuk menilai setiap kemampuan mahasiswa.
BAB VI
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN
Pasal 16-20
Membahas tentang :Bagaimana Kebebasan akademik dapat diwujudkan dan di
selenggarakan karena merupakan kebebasan setiap anngota.
BAB VII
GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI
Pasal 21-26
BAB X
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 108-112
Membahas tentang : syarat untuk menjadi mahasiswa, kewajibab mahasiswa,
keorganisasian kemahasiswaan dan organisasi alumni.
BAB XI
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 113
Membahas tentang : Pengelolaan dana dan tata cara penggunaan dalam perguruan
tinggi.
BAB XII
PEMBIAYAAN
Pasal 114-117
pengelolaannya.
BAB XIII
SYARAT DAN TATA CARA PENDIRIAN
Pasal 118-127
Persyaratan, tata cara dan hal-hal apa saya yang dapat memberhentikan Pendirian,
perubahan dan penambahan unsur pelaksanaan akademik perguruan tinggi yang
dapat dilakukan oleh menteri.
BAB XIV
PENGAWASAN DAN AKREDITASI
Pasal 128
Menteri menetapkan Tata cara pengawasan mutu dan efesiensi semua perguruan
tinggi.
BAB XV
KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
Pasal 129-130
membahas tentang hal-hal apa saja yang menjadi syarat dan pemberhentian
kerjasama antar perguruan tinggi.
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 131
Semua peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan mengenai
pendidikan tinggi yang telah ada pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini
masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan
Peraturan Pemerintah ini.
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 132-133
BAB II
TUJUAN DAN ARAH PENDIDIKAN
Pasal 2-4
Membahas tentang : tujuan dari macam-macam pendidikan dan penjelasan tentang
program diploma
BAB III
BEBAN DAN MASA STUDI
Pasal 5
Membahas tentang :
a. Beban studi program sarjana 144 sampai 16.
b. Beban studi program magister 36 sampai 50.
Pasal 7-11
Kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas:
a. Kurikulum inti.
b. Kurikulum institusional
Dan membahas tentang masing-masing tugas kelompok
BABV
PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
Pasal 12-16
Membahas
tentang
Bagaimana
cara
menentukan
penilaian
terhadap
pembelajaran mahasiswa.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
Membahas Tentang :Dengan berlakunya Keputusan ini, kurikulum yang berlaku
secara nasional program pendidikan tetap berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18-19
Membahas tentang : Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri
Pendidikan dan pemberlakuannya.
4. KURIKULUM PROGRAM DIPLOMA
1.
2.
3.
4.
Madya/A.Md. (D3).
Program Sarjana
Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
Mendapatkan pendalaman teori yang kuat.
Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam.
Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas.
5. KURIKULUM INTI
1. Pengertian Kurikulum Inti
That part of the curriculum, which takes is its major job, is the
development of personal social responsibility and competency needed
by all youth to serve the needs of a democratic society.
Berdasarkan definisi di atas, cirri-ciri kurikulum inti adalah:
a.
Merupakan rangkaian pengalaman yang saling berkaitan.
b.
Direncanakan secara terus-menerus sebelum dan selama
c.
d.
dijalankan.
Berdasarkan pada masalah.
Diperuntukkan bagi semua
siswa,
karenanya
termasuk
pendidikan umum.
2. Kurikulum inti/pokok nasional adalah isi dari pelajaran yang akan
diajarkan atau dipelajari peserta didik (Anshari, 1989). Kurikulum inti
dapat juga disebut rencana pengajaran, bagaimana rencana itu dibuat
ruang lingkupnya, urutan dari bahan pelajarannya, serta metode dan
teknik apa yang digunakan untuk mencapai kurikulum itu.
3. Pada umumnya, dalam penyusunan kurikulum mempunyai dasar atau
landasan sebagai berikut :
a. landasan Ideal
Yaitu UUD 1945, Pancasila dan Tap MPR Nomor II/1989 tentang
GBHN.
b. landasan hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1990.
c. landasan teori