Anda di halaman 1dari 18

Aspek sosial budaya yang berhubungan

dengan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi


baru lahir

Di
Di Susun
Susun oleh:
oleh:

Ani
Ani Nurani
Nurani
AyunisaKhofifah
AyunisaKhofifah T T
Dini
Dini Pitrianti
Pitrianti
Fitri
Fitri Hadiyanti
Hadiyanti H
H
Jihaan
Jihaan Nuur
Nuur A
A
Marien
Marien Wulan
Wulan AA
Noni
Noni Tia
Tia Putriani
Putriani
Retna
Retna Hermawati
Hermawati
Susi
Susi serliyani
serliyani
Tsania
Tsania Rahmaya
Rahmaya
Apa Sih itu Aspek Sosial Budaya ?

Aspek sosial budaya adalah segala sesuatu


yang di ciptakan oleh manusia dengan
pemikiran dan akal budinya serta hati
nuraninya dalam kehidupan
bermasyarakat serta aspek tersebut telah
melekat dalam diri manusia.
Apa Yang Dimaksud Aspek Sosial Budaya
Yang Berkaitan Dengan Kehamilan ?

Perawatan kehamilan merupakan salah satu


faktor yang amat perlu di perhatikan untuk
mencegah terjadinya komplikasi dan kematian
ketika persalinan, di samping itu juga untuk
menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin.
Namun pada kenyataan nya masayarakat masih
mempercayai mitos-mitos yang kebenaranya
kadang tidak masuk akal bahkan ada yang
berbahaya bagi kesehatan ibu dan anak. Hal ini
di sebabkan karena kurang nya pengetahuan
masyarakat tentang perawatan pada kehamilan.
Lalu Apa Saja Sih Mitos-Mitos Kehamilan Yang
Terdapat Di Beberapa Daerah ?

1. Daerah Banten
• Tidak boleh melilitkan handuk ke atas kepala di
takutkan bayinya terlilit tali pusat
• Tidak boleh duduk ditengah pintu, ditakutkan
susah untuk melahirkan
2. Daerah Subang
• Ibu Hamil Wajib Membawa Gunting
• Ibu hamil harus mandi malam saat gerhana
3.Daerah
3.Daerah Cianjur
Cianjur
•• Minum
Minum air
air kelapa
kelapa muda
muda pas
pas hamil
hamil bisa
bisa bikin
bikin bayi
bayi lahir
lahir putih
putih bersih.
bersih.
•• Dilarang
Dilarang makan
makan nanas
nanas karena
karena nanas
nanas dipercaya
dipercaya dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan
janin
janin dalam
dalam kandungan
kandungan gugur.
gugur.

 4.Daerah
 4.Daerah Sumedang
Sumedang
•• Tidak
Tidak boleh
boleh keluar
keluar malam
malam ditakutkan
ditakutkan anak
anak nya
nya diculik
diculik oleh
oleh hantu
hantu
•• Tidak
Tidak boleh
boleh menyilangkan
menyilangkan / / menyampaikan
menyampaikan handuk
handuk di
di leher
leher
ditakutkan
ditakutkan terlilit
terlilit tali
tali pusat
pusat
•• Tidak
Tidak boleh
boleh menjahit
menjahit kain,
kain, ditakutkan
ditakutkan bayi
bayi mengalami
mengalami bibir
bibir sumbing
sumbing
•• Ibu
Ibu hamil
hamil atau
atau pun
pun suaminya
suaminya dilarang
dilarang membunuh
membunuh atau
atau memburu
memburu
hewan,
hewan, ditakutkan
ditakutkan anaknya
anaknya mengalami
mengalami kecacatan.
kecacatan.
  
Apa Saja Mitos-mitos Yang Berkaitan Dengan
Persalinan Yang Ada Di Beberapa Daerah ?

1. Daerah Banten
• Meminum minyak kelapa agar persalinan nya
lancar
• Jangan melahirkan didekat jendela karena bayi
akan diambil makhluk halus
 
2. Daerah subang
• Makanan pedas dapat melancarkan kelahiran
• Ibu hamil jalan santai di pagi hari tidak
menggunakan sandal agar persalinan lancar
3.Daerah Cianjur
• Menutup lubang semut akan mengakibatkan susah
melahirkan
• Duduk di depan pintu akan melahirkan secara
spontan
 
4.Daerah Bandung
• Banyak memakan buah pepaya agar kelahirannya
lancer
 
Apa Yang Dimaksud Aspek Sosial Budaya Yang
Berkaitan Dengan Nifas ?

Masa nifas yaitu masa sesudah persalinan yang


diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan
yang lamaya 6 minggu (secara teori). Jadi masa nifas
adalah suatu hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia untuk mencapai tujuan bersama pada
masa sesudah persalinan. Namun pada kenyataan nya
masayarakat masih mempercayai mitos-mitos yang
kebenaranya kadang tidak masuk akal bahkan ada
yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan anak. Hal ini
di sebabkan karena kurang nya pengetahuan
masyarakat tentang perawatan pada nifas.
Apa Saja Mitos Tentang Nifas Yang Ada Di
Bebera Daerah ?

1. Daerah Banten
• Tidak boleh tidur siang karena darah akan naik ke
mata
• Tidak boleh menggunting kuku dan memotong
rambut sampai 40 hari

2. Daerah subang
• Tidak boleh memakan ikan, ditakutkan mengalami
perdarahan
• Tidak boleh tidur siang ,ditakutkan terkena
anemia
3.Daerah Ciajur
• Tidak boleh makan ikan dan telur agar
jahitannya cepat kering
• Tidak boleh keluar selama 40 hari
4.Daerah Bandung
• Memakai korset atau stagen agar tidak turun
peranakan (rahim)
5.Daerah tasik
• Jangan makan ikan,telur dan daging agar
jaitan cepat sembuh
• Tidak boleh makan salak dan sirsak agar tidak
pendarahan
Apa Itu Aspek Sosial Budaya Yang Berkaitan Dengan
BBL ( Bayi Baru Lahir) ?

Perawatan pada bayi baru lahir merupakan faktor


yang menentukan tingkat kesehatan bayi tersebut,
terutama perkembangan dan pertumbuhan bayi.
Perawatan yang benar serta sesuai standar
kesehatan pada dasarnya sangat diperlukan. Namun
pada kenyataan nya masayarakat masih
mempercayai mitos-mitos yang kebenaranya kadang
tidak masuk akal bahkan ada yang berbahaya bagi
kesehatan ibu dan anak. Hal ini di sebabkan karena
kurang nya pengetahuan masyarakat tentang
perawatan pada BBL.
Apa Saja Mitos-mitos BBL Yang Ada Di Beberapa
Daerah ?

1.Daerah Banten
• Memakaikan koin di pusar agar tidak menonjol
• Bibir bayi dikasih cabe merah supaya bibirnya
menjadi merah
2.Daerah subang
• Bayi harus dibedong agar kakinya tidak bengkok
• Tidak boleh membelakangi bayi saat tidur karena
takut diganggu mahkluk halus
3.Daerah Cianjur
• Bayi dilarang keluar rumah selama 40 hari
• Dipakaikan gurita pada perut bayi agar tidak
buncit
4.Daerah Kuningan
• Bayi di bedong dengan kain agar kakinya lurus
• Sebelum 40 hari bayi tidak boleh keluar karena
akan diganggu dan di culik makhluk halus
5.Daerah Garut
• Tidak boleh membawa bayi keluar rumah pada
malam hari ditakutkan dibawa makhluk halus
• Bbl harus didekatkan dengan gunting kecil,
bawah putih, kunyit dan peniti
6.Daerah Bandung
• Bayi harus dipakaikan gelang kain agar tidak diganggu
mahkluk halus
7.Daerah tasik
• Bayi jangan diajak keluar rumah sebelum 40 hari
• Bayi jangan diajak keluar rumah saat magrib karena
akan diganggu makhluk halus
 Perkembangan Aspek Sosial Budaya Pada
Masa Sekarang

Aspek sosial budaya pada kehamilan, persalinan,


nifas, dan BBL tersebut merupakan kebudayaan
yang turun temurun. Budaya tersebut masih
berlangsung hingga saat ini, tetapi hanya
sebagian orang yang melakukannya tergantung
pada permintaan keluarga. Hal tersebut karena
masyarakat telah mengikuti perkembangan
zaman.
  
  
KESIMPULAN

Antara kesehatan dan tradisional tidak dapat


dipisahkan, karena masyarakat sudah memiliki
keyakinan terhadap dirinya maupun keluarganya.
Namun demikian yang perlu diperhatikan adalah
keselarasan dan keharmonisan di antara kelompok
masyarakat yang memiliki keyakinan budaya tertentu
dengan landasan kesehatan yang tidak merugikan atau
bahkan membahayakan kesehatan ibu maupun
janinnya.
Bidan sebagai salah satu praktisi kesehatan di
masyarakat, harus memiliki kemampuan mengelola
masyarakat, mulai dari mengidentifikasi kondisi
masyarakat, menggali potensi dan sumberdaya
yang ada ditengah masyarakat dan lingkungannya,
mampu menganalisis kebutuhan masyarakat dan
mampu melakukan edukasi dan tindakan yang
akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat secara
umum dan meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak khususnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai