Anda di halaman 1dari 49

Konsep Dasar Ilmu Gizi

Marianawati Saragih, M. Gizi


Jurusan Gizi Poltekkes Tasikmalaya
Sejarah Perkembangan Gizi

 Sejarah adalah informasi dan kesaksian tentang kejadian atau


realitas masa lalu dan perkembangannya, yang bermanfaat
sebagai ingatan, petunjuk, dan pengalaman berharga bagi
kehidupan masa kini dan masa datang yang lebih baik.
 Ilmu atau sains adalah serangkaian pengetahuan dan aktivitas
intelektual serta praktik manusia yang teratur dan taat azas
(sistematis) tentang materi, struktur, perilaku dan fenomena di
alam semesta melalui observasi dan eksperimen.
 Lahirnya inovasi pengawetan makanan dalam kaleng pertama
kali oleh Nicolas Appert, tidak terlepas dari peran penguasa
dan komandan perang Napoleon Bonaparte pada awal abad
ke-19.

 Lahirnya factor Atwater, yaitu angka 4, 9, 4 yang merupakan


factor konversi energi (kalori) dari satu gram karbohidrat,
protein, lemak berasal dari alat calorimeter yang dibuat oleh
Wilbur Olin Atwater.
• 1 gram KH = 4 kalori
• 1 gram Protein = 4 kalori
• 1 gram Lemak = 9 Kalori
Ruang Lingkup Gizi

 Bila dikaji pengertian ilmu gizi lebih dalam, dapat


disimpulkan bahwa ruang lingkup cukup luas.
 Dimulai dari cara produksi pangan (agronomi dan
peternakan), perubahan yg terjadi pada pasca
panen dari mulai penyediaan, distribusi dan
pengolan pangan : konsumsi makanan dan cara-
cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam
keadaan sehat dan sakit.
 oleh karena itu ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan
ilmu-ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan,
mikrobiologi, biokimia faal, biologi molekuler dan
kedokteran

 Konsumsi makanan dipengaruhi oleh oleh kebiasaan


makanan, prilaku makan, dan keadaan ekonomi

 Maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-ilmu social


seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi
Gizi dan Ilmu Gizi

 Gizi merupakan bagian dari substansi pangan dan


bagian dari substansi tubuh manusia. Istilah gizi
atau nutrition berasal dari bahasa latin “ nutr “ yang
berarti “ to nurture “ yaitu memberi makan dengan
baik.
 Gizi dapat bermakna zat gizi (nutrient), pengaturan
gizi makanan dan minuman (diet), dan status gizi
(nutritional status)
Beberapa Pengertian

1. Ilmu gizi adalah (Nutrition Science) adalah ilmu


yang mempelajari sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal.

 Kata gizi berasal dari bahasa arab “ghidza” yang


berarti makanan

 Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan


dan di sisi lain berkaitan dengan tubuh manusia
2. Zat Gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan
3. Makanan adalah bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke
dalam tubuh
4. Pangan : istilah umum untuk semua bahan
makanan yang dapat dijadikan makanan
5. Bahan makanan: makanan dalam keadaan
mentah.

6. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai


akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi. Dibedakan status gizi buruk,
kurang, baik dan lebih.
3 (tiga) Fungsi Utama Zat Gizi dalam Tubuh

1. Sumber energi

Karbohidrat, lemak, protein. Oksidasi zat-zat gizi ini


dapat menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Ketiga zat gizi
termasuk ikatan organik yang mengandung karbon
yang dapat dibakar. Ketiga zat gzi tersebut
dinamakan zat pembakar.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan

Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan


tubuh. Sehingga sangat diperlukan untuk
pembentukan sel-sel baru, memelihara, dan
mengganti sel-sel yang rusak, sehingga zat gizi
tersebut dinamakan disebut sebagai zat pembangun
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur)

Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk


mengatur proses tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi
sebagai penangkal organisme bahan-bahan asing yg
masuk dalam tubuh
 Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam
proses- proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot
serta masih banyak lagi proses yang lain.

 Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam


tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan,
jaringan, dan mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
pembuangan sisa-sisa ekskresi dll.
Akibat gangguan gizi

 Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status


gizi seseorang
 Status gizi yang baik bila tubuh memperoleh cukup
zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan
otak, kemampuan kerja dan kesehatan optimal
 Gangguan gizi disebabkan oleh factor primer atau
sekunder
Penyebab Gangguan Gizi

1. Faktor Primer

Gangguan gizi karena kurangnya kuantitas dan


kualitas makanan yang disebabkan oleh
kurangnya penyediaan makanan, kurang baiknya
distribusi pangan, kemiskinan, kurangnya
pengetahuan, kebiasaan makan yg salah, dsb
2. Faktor Sekunder

adalah faktor-faktor yang menyebabkan gangguan


pencernaan, seperti gigi geligi yang tidak baik,
kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan
enzim
Menurut WHO pengelompokan masa reproduksi
(remaja) berdasarkan kondisi fisik, psikologi dan
sosial

 Remaja awal 10 – 14 tahun


 Remaja tengah 14 – 17 tahun
 Remaja akhir 17 – 21 tahun
Pemenuhan kebutuhan zat gizi pada
masa reproduksi
 Terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikis
 Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang
mempengaruhi kebutuhan dan asupan zat gizi
 Kebutuhan zat gizi khusus perlu diperhatikan
dengan aktivitas olahraga yg tinggi, kehamilan, diet
ketat, konsumsi alcohol dan obat-obatan
 Antara 10-12 tahun, pertumbuhan anak
perempuan mengalami percepatan lebih
dahulu karena tubuhnya memerlukan
persiapan menjelang usia reproduksi,
sementara pria baru dapat menyusul 2 tahun
kemudian.
 Puncak pertambahan BB dan TB wanita
tercapai pada usia masing – masing 13
tahun sementara pria pada 14 tahun.
 Perubahan gaya hidup dan kebiasaan
makan mempengaruhi baik asupan maupun
kebutuhan gizinya
Kebiasaan makan pada masa
reproduksi
 Pola makan khusus

1. Sering mengonsumsi junk food


2. Sering jajan baik di sekolah maupun
diluar sekolah
3. Jarang atau tidak suka mengonsumsi
sayur
 Makan tidak teratur

Waktu makan yang dilewatkan dan makan di luar


rumah meningkat dari awal hingga akhir masa
reproduksi. Hal ini merefleksikan peningkatan
kebutuhan untuk tidak tergantung pada keluarga
dan peningkatan penggunaan waktu di luar rumah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan

 Iklan

 walaupun dasar kebiasaan makan diperoleh dari keluarga,


namun pengaruh perilaku makan di luar rumah cukup
besar. Sekarang ini banyak iklan yg ditayangkan berupa
makanan tinggi karbohidrat dan lemak.

 Kemudahan memperoleh makanan siap saji (fast food) juga


mempengaruhi kebiasaan makan
Pesan Umum Gizi Seimbang

1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan


2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

4. Biasakan mengonsumsi anekaragam  makanan pokok

5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak


6. Biasakan sarapan

7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan

9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih


mengalir

10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan


pertahankan berat badan normal
Pengukuran Antropometri
 IMT dewasa
 Rasio lingkar pinggang-Panggul
 BBI
Rumus IMT
Berat Badan (kg)
IMT =

Tinggi Badan (m)2


Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)
(Waist-hip Circumference Ratio)
RLPP

• Rasio pinggal/panggul merupakan salah satu cara untuk


menentukan apakah tebal lemak perut berlebihan.
Kegemukan pada bagian perut lebih berbahaya karena
dihubungkan dengan peningkatan resiko komplikasi
penyakit jantung coroner dan kematian.
Rumus

Lingkar Perut (melalui


pusat)
Rasio pinggang/panggul =
Lingkar Pinggul

Sumber: Depkes RI, 2006,Pedoman Praktis Terapi

Medis,Ditjen Binkesmas, Dir.BGM,Jakarta


 Normal rasio pria < 1 Wanita < 0,85

 Rasio > 1 untuk laki-laki dan wanita > 0,85 mempunyai resiko besar
untuk menderita jantung koroner

Cara pengukuran:

 Memakai pita meta dari bahan polytelin, kemudian ukur lingkaran


perut dari titik pusar dan lingkar panggul pada titik terbesar dekat
pantat.
Pemberian Makanan
 Jalur pemberian makanan untuk pasien dapat dilakukan
secara oral, enteral dan parenteral.

 Jalur Pemberian diet secara oral biasa diberikan dalam


bentuk lunak atau biasa, lauk cincang atau blenderized,
maupun dalam bentuk cair dan saring

 Jalur pemberian diet secara enteral diberikan dalam


bentuk makanan cair atau formula peroral, diberikan
apabila makanan peroral tidak adekuat atau ditujukan
sebagai suplemen atau pengganti makanan.
 Makanan enteral adalah makanan berkonsistensi cair
yang diberikan melalui alat pencernaan pasien, baik
secara oral maupun dengan bantuan tabung (tube).

 Makanan enteral diperuntukkan bagi pasien yang


kesadarannya menurun dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
 Jalur Pemberian diet secara parenteral biasanya
mengandung dekstrosa 10% hingga sekitar 25% dari total
kebutuhan.

 Sumber protein pada formula parenteral terdapat dalam


bentuk campuran asam amino esensial dan non esensial
yang konsentrasinya berkisar dari 5% hingga 15% dari
total kebutuhan, dan mengandung lemak 30% dari total
kebutuhan
Interaksi Obat dan
Makanan
 Interaksi obat dan makanan dapat mengurangi manfaat
obat bahkan dapat menimbulkan efek yang merugikan
pasien

 Interaksi obat merupakan perubahan efek suatu obat


akibat pemakaian obat lain (interaksi obat dengan obat
atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia
lain).
 Beberapa jenis makanan dan minuman berpotensi
menyebabkan interaksi dengan obat yang dikonsumsi.

 Sebaiknya obat diminum dengan air putih, kecuali untuk


obat-obatan tertentu.

 Meskipun beberapa interaksi obat mungkin berbahaya


bahkan fatal, interaksi yang lain bisa bermanfaat untuk
kesehatan tubuh.

 Terdapat pula obat-obatan yang lebih mudah ditoleransi


oleh tubuh bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
 Salah satucara yang paling umum makanan mempengaruhi
efek obat adalah dengan mengubah cara obat-obat
tersebut diuraikan ( dimetabolisme ) oleh tubuh.

 Jika makanan mempercepat enzim pencernaan, maka


obat akan lebih singkat berada di dalam tubuh dan
menjadi kurang efektif.

 Jika makanan memperlambat enzim, obat akan berada


lebih lama dalam tubuh dan menyebabkan efek samping
yang tidak dikehendaki
Contoh Interaksi Obat Dengan Makanan

 Meminum kopi bersamaan dengan obat pemacu susunan


syaraf pusat misalnya Metilfenidat akan meningkatkan
denyut jantung, menimbulkan rasa cemas dan gangguan
tidur.

 Konsumsi obat lambung Antasida bersamaan dengan


makanan yang mengandung vitamin A dan B akan
menurunkan penyerapan vitamin.
 Kandungan zat tanin dalam teh akan menghambat
penyerapan obat yang mengandung zat besi maupun
senyawa aktif lainnya.

 Jangan minum Alkohol bila sedang mengonsumsi obat


penurun panas seperti Paracetamol karena dapat
mengakibatkan kerusakan hati dan perdarahan saluran
cerna.
 Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) bila
berinteraksi dengan makanan berlemak tinggi dapat
meningkatkan kadar obat dalam darah sehingga efek
samping yang timbul semakin besar.

 Konsumsi bawang dan makanan bervitamin E bersamaan


dengan obat Warfarin dapat menimbulkan efek
pengenceran darah yang berlebihan.
 Makanan atau minuman yang mengandung tiramin
seperti alkohol, keju dan daging olahan tidak boleh
dikonsumsi bersama-sama dengan obat antidepresan,
karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah
Sumber Pustaka
 Hardinsyah dan Supariasa, 2016. Ilmu Gizi Teori
dan Aplikasi. Buku kedokteran EGC
 Sharlin dan Edelstein, 2014. Gizi Dalam daur
Kehidupan. Buku kedokteran EGC
 Adriani dan Wirjatmadi, 2012. Peranan Gizi Dalam
Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Group
 Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur
Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama
 Almatsier, S. 2002. Prinsip dasar Ilmu Gizi. PT
Gramedia Pustaka Utama
Penugasan

 Mandiri

 Mencari berbagai sumber tentang Konsep dasar


gizi dalam kesehatan reproduksi dalam bentuk
makalah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai