Anda di halaman 1dari 23

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. APGAR SKOR

a. Pengertian Apgar Skor

Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat
setelah kelahiran (Prawirohardjo : 2002).

Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah
frekuensi jantung (Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit
(colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke lubang
hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo : 2002).

Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal
(vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3)
(Prawirohardjo : 2002).

b. Kriteria Apgar Skor

Tabel 2.1 Kriteria Apgar Skor

Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim

Warna Kulit Seluruh

Badan warna kulit ,warna kulit Appearance

biru atau tubuh normal tubuh, tangan,

pucst merah muda, dan kaki

tetapi tangan normal merah

dan kaki muda, tidak

kebiruan ada sianosis

Denyut Jantung

tidak ada

<100 kali atau menit

>100 kali atau menit

Pulse
Respon

Reflek tidak ada meringis atau meringis atau Grimace

responsmenangis bersin atau batuk

terhadap lemah ketika saat stimulasi

stimulasi distimulasi saluran napas

Tonus Otot

lemah atau tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif Activity

Pernafasan

tidak ada lemah atau tidak teratur menangis kuat, pernapasan baik dan teraturRespiration

Sumber : Prawirohardjo : 2002

c. Interpretasi Skor

Tabel 2.2. Interpretasi Skor

Jumlah Skor Interpretasi Catatan

7-10 Normal

4-6 Asfiksia Ringan Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat
jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas

0-3 Asfiksia Berat Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

Sumber : Prawirohardjo : 2002


2. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Saudara mahasiswa yang saya cintai, mungkin saudara bertanya apakah pentingya

mempelajari pemeriksaan fisik bayi baru. Praktik ini sangat penting dipelajari mahasiswa

sebelum praktik ke pasien. Materi kegiatan belajar ini berfokus pada pemeriksaan fisik bayi

baru lahir. Meliputi pemeriksaan mulai kepala sampai dengan kaki bayi, sehingga didapatkan

data yang obyektif terkait kondisi bayi. Kemampuan akhir yang diharapkan setelah

menempuh kegiatan belajar ini adalah mahasiswa mampu mempraktikkan pemeriksaan fisik

bayi baru lahir.

A. PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah langkah yang harus dilalui seorang bidan

dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi

pemeriksaan kepala, mata, hidung, mulut, leher, klavikula, tangan, dada, genetalia,

abdomen, tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir.

TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara pemeriksaan fisik bayi baru lahir dari

kepala hingga kaki sesuai daftar tilik yang diberikan.

PERSIAPAN

1. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan secara individu.

2. Baca dan pelajari lembar kerja yang ada.

3. Apabila belum jelas ulangi lagi membaca, sampai benar-benar memahami semua

tindakan yang akan dilakukan.

Keselamatan Kerja:

1. Perhatikan keadaan umum bayi dan cegah hipotermia.

2. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati dan perhatikan keamanan dan keselamatan

bayi selama melakukan tindakan.

Peralatan:

1. Kapas cebok.

2. Bengkok.

3. Phantom bayi.
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

NO. PROSEDUR GAMBAR

1 Siapkan alat yang diperlukan

a. Phantoom bayi.

b. Bengkok.

c. Stetoscope.

d. Lampu senter.

e. Kapas pada tempatnya.

f. Lampu penghangat.

2 Dekatkan alat dan nyalakan lampu penghangat

3 Cuci tangan 7 langkah

4 Gunakan sarung tangan bersih

5 Tidurkan bayi telentang dan jaga kehangatannya

6 Periksa kepala:

a. Bentuk kepala simetris/asimetris.

b. Adanya caput succedaneum.

c. Adanya cephal haematoom.

d. Tanda Moulding.

7 Periksa mata:

a. Bentuk mata.

b. Katarak congenital.

c. Strabismus.

d. Perdarahan konjungtiva.

e. Pus (tanda gonoblenorrhoe).

8 Pemeriksaan hidung:

a. Pemeriksaan cuping hidung.

b. Epikantus.

c. Septumnasi.
9 Pemeriksaan mulut:

a. Inspeksi simetris atau tidak.

b. Inspeksi adanya labiopalatoskizis.

10 Pemeriksaan telinga:

a. Inspeksi bentuk telinga.

b. Posisi telinga dengan menarik garis khayal dari bagian luar sudut mata secara horizontal ke arah
ujung atas daun telinga.

11 Pemeriksaan leher: Lakukan palpasi pada

sekeliling leher.

leher

dengan

menggerakkan

jari

ke

12 Pemeriksaan klavikula:

Dengan jari telunjuk, raba seluruh klavikula untuk memastikan adranya fraktur.

NO. PROSEDUR GAMBAR

13 Pemeriksaan tangan:

a. Periksa kedua tangan dan bandingkan

b. Periksa adanya sindaktili dan polidaktili

14 Pemeriksaan dada :

a. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas

b. Lihat adanya retraksi interkostal

c. Inspeksi putting susu dan areola, transparan atau tidak

15 Pemeriksaan abdomen:
a. Hernia umbilicalis

b. Perdarahan tali pusat

16 Pemeriksaan genetalia:

Bayi Laki-laki:

a. Ukur panjang penis (± 3 cm)

b. Pastikan adanya lubang uretra

c. Periksa adanya tanda fimosis

d. Palpasi skrotum, apakah testis sudah masuk dalam skrotum

e. Bayi perempuan:

f. Periksa vulva dengan cara membuka labia secara perlahan

untuk memastikan adanya orifisium uretra dan lubang vagina.

17 Pemeriksaan tungkai:

a. Periksa kesimetrisan

b. Periksa panjang kedua tungkai dengan cara meluruskan kemudian membandingkan.

c. Periksa adanya fraktur dengan melakukan tes ortolani :

1) Buka pakaian bayi

2) Periksa panggul dengan cara memegang masing-masing kaki, letakkan ibu jari pada bagian
dalam femur, sedang jari tangan dan telunjuk diatas trokanter mayor.

3) Tekuk lutut 90 derajat dan abduksikan kedua tungkai

secara perlahan (ada tanda “klek” pada femur yang mengalami dislokasi asetabulum)

18 Pemeriksaan spinal :

a. Telungkupkan bayi, cari tanda abnormalitas, seperti spina bifida

b. Pastikan adanya sfingter ani

19 Periksa kulit :

Warna kulit, adanya ruam dan bercak lahir dan memar

20 Periksa reflex primitive bayi baru lahir :

a. Refleks moro

b. Refleks rooting

c. Refleks sucking dan swallowing


NO. PROSEDUR GAMBAR

d. Refleks Babinski

e. Refleks palmar

f. Refleks plantar Graff

21 Bereskan alat

22 Cuci tangan

23 Dokumentasi hasil pemeriksaan

Selanjutnya saya persilakan anda belajar tentang pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan menggunakan
penuntun belajar ini.

B. PENUNTUN BELAJAR

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Penilaian

Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan member tanda silang (X) pada skala dengan kriteria
sebagai berikut:

1 Perlu perbaikan : Langkah dan tugas tidak dikerjakan dengan benar dan ada.

2 Mampu: Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi kurang tepat dan atau pelatih
perlu membantu/mengingatkan hal-hal yang tidak terlalu berarti.

3 Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan, tepat tanpa ragu-ragu atau
tidak perlu bantuan.

NO. Langkah/Tugas Nilai


1 2 3

1 Menyiapkan alat dan bahan

2 Mendekatkan alat dan menyalakan lampu penghangat

3 Mencuci tangan 7 langkah

4 Menggunakan sarung tangan bersih

5 Menidurkan bayi telentang dan menjaga kehangatannya

6 Memeriksa kepala :

a. Bentuk kepala simetris/asimetris

b. Adanya caput succedaneum

c. Adanya cephal haematoom

d. Tanda Moulding

7 Memeriksa mata :

a. Bentuk mata

b. Katarak congenital

c. Strabismus

d. Perdarahan konjungtiva

NO. Langkah/Tugas Nilai

1 2 3

e. Pus (tanda gonoblenorrhoe)

8 Mememeriksa hidung :

a. Pemeriksaan cuping hidung

b. Epikantus

c. Septumnasi

9 Memeriksa mulut :

a. Inspeksi simetris atau tidak


b. Inspeksi adanya labiopalatoskizis

10 Memeriksa telinga :

a. Inspeksi bentuk telinga

b. Posisi telinga dengan menarik garis khayal dari bagian luar sudut mata secara horizontal ke arah
ujung atas daun telinga

11 Memeriksa leher :

Melakukan palpasi pada leher dengan menggerakkan jari ke sekeliling leher

12 Memeriksa klavikula :

Menggunakan jari telunjuk, meraba seluruh klavikula untuk memastikan adranya fraktur

13 Memeriksa tangan :

a. Memeriksa kedua tangan dan membandingkan

b. Memeriksa adanya sindaktili dan polidaktili

14 Memeriksa dada :

a. Memeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas

b. Melihat adanya retraksi interkostal

c. Melakukan Inspeksi putting susu dan areola, transparan atau tidak

Memeriksa abdomen :

a. Hernia umbilicalis

b. Perdarahan tali pusat

15 Memeriksa genetalia :

a. Bayi Laki-laki :

1) Mengukur panjang penis (± 3 cm)

2) Memastikan adanya lubang uretra

3) Memeriksa adanya tanda fimosis

4) Melakukan palpasi skrotum, apakah testis sudah masuk dalam skrotum

b. Bayi perempuan :

Memeriksa vulva dengan cara membuka labia secara perlahan

untuk memastikan adanya orifisium uretra dan lubang vagina.


16 Memeriksa tungkai :

a. Memeriksa kesimetrisan

b. Memeriksa panjang kedua tungkai dengan cara meluruskan kemudian membandingkan.

NO. Langkah/Tugas Nilai

1 2 3

c. Memeriksa adanya fraktur dengan melakukan tes ortolani :

1) Membuka pakaian bayi

2) Memeriksa panggul dengan cara memegang masing- masing kaki, letakkan ibu jari pada bagian
dalam femur, sedang jari tangan dan telunjuk diatas trokanter mayor.

3) Menekuk lutut 90 derajat dan abduksikan kedua tungkai secara perlahan (ada tanda “klek” pada
femur yang

mengalami dislokasi asetabulum)

17 Memeriksa spinal :

a. Menelungkupkan bayi, cari tanda abnormalitas, seperti spina bifida

b. Memastikan adanya sfingter ani

18 Memeriksa kulit :

Warna kulit, adanya ruam dan bercak lahir dan memar

19 Memeriksa reflex primitive bayi baru lahir :

a. Refleks moro

b. Refleks rooting

c. Refleks sucking dan swallowing

d. Refleks Babinski

e. Refleks palmar

f. Refleks plantar Graff

20 Membereskan alat
21 Mencuci tangan

22 Menodokumentasi hasil pemeriksaan

SKORE AKHIR =

E. PELAPORAN

Langkah selanjutnya, silakan latihan bersama teman dengan menggunakan penuntun belajar mencuci
tangan. Anda saling bergantian 1 orang melakukan teman yang lain mengamati menggunakan penuntun
belajar. Selanjutnya lihatlah perolehan nilai anda, apabila kurang dari 80%, maka pelajari lagi penuntun
belajar yang terkait, selanjutnya ulangi lagi mengerjakan perasat menggunakan penuntun belajar.

CONTOH FORMAT PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

DATA SUBJEKTIF (S)

A. IDENTITAS BAYI

I. Nama : Tanggal lahir : Jam : Jenis kelamin : Berat


badan : Panjang badan : Lingkar kepala : Lingkar dada :

II. Nama ibu : Umur : Alamat :

B. RIWAYAT KEHAMILAN

Keadaan kesehatan ibu selama hamil:

Kunjungan selama hamil:

Pengobatan yang sedang dijalani:


Diet yang dilakukan:

ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA

Infeksi yang diderita:

Penyakit lair yang diderita:

Apakah pernah dilakukan foto ronsen selama hamil? Apakah ada tanda-tanda preeklampsia/eklamsia?

Tempat pemeriksaan kehamilan:

Apakah mengalami ketergantungan obat? Imunisasi yang diberikan:

C. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG GPA

1. Lama (usia kehamilan)

Kala I :

Kala II : jam

jam menit

menit

Lamanya jam menit

2. Keadaan air ketuban :

3. Waktu pecahnya air ketuban :

4. Persalinan : Spontan/Induksi/Tindakan

5. Lilitan tali pusat : Ada/Tidak

6. Ditolong oleh :
1. Skor Apgar

DATA OBJEKTIF (O)

Keadaan fisik bayi saat lahir

YANG DINILAI NILAI

0 1 2 1 5

Frekuensi jantung Usaha napas Tonus otot Warna kulit Reaksi terhadap

rangsangan

Pada menit pertama beri tanda :

Pada menit kelima beri tanda :

2. Kepala

a. Ubun-ubun besar

b. Ubun-ubun kecil :

c. Bentuk kepala :

d. Kaput suksedaneum :

e. Sefalo hematoma :

f. Sutura sagitalis :

g. Luka :

3. Mata

a. Simetris ka/ki :

b. Bentuk mata :
c. Kotoran mata :

d. Strabismus :

e. Pupil mata jernih : Ya/Tidak

f. Sklera mata : Putih/Pucat/Merah

g. Bulu mata : Ada/Tidak

4. Hidung

a. Lubang hidung :

b. Cuping hidung simetri :

c. Gerakan normal :

d. Silia :

5. Mulut dan dagu

a. Simetris : Ya/Tidak

b. Saliva : Ada/Tidak

c. Palatum : Normal/Tidak

d. Lidah bintik putih : Ada/Tidak

e. Gusi : Merah/Putih/Bening

f. Refleksi menghiap : Ada/Tidak

6. Telinga

a. Simetris Ka/Ki : Ya/Tidak

b. Lekuk telinga : Ada/Tidak

c. Daun telinga : Ada/Tidak

d. Ada cairan yang keluar : Ya/Tidak

e. Cairan : Darah/Pus/Bening
f. Tinggi telinga bagian ujung : Ya/Tidak atas sejarjar dengan mata

agak turun

7. Leher

Pendek/panjang

8. Dada

a. Frekuensi napas : Normal/Tidak

b. Suara napas : Bersih/Berbunyi

c. Tonjolan dada : Besar/Kecil

d. Gerakan dada simetris : Ya/Tidak

e. Denyut Jantung Anak : Lambat/Cepat

f. Murmur : Ada/Tidak

g. Tulang rusuk terlihat : Infeksi/Tidak

9. Perut

a. Bentuk : Bulat/Penuh/Cekung/Lembek/Keras

b. Pembesaran ginjal : Ya/Tidak

c. Pembesaran hati : Ya/Tidak

d. Bising usus : Ada/Tidak

e. Tali pusat : Infeksi/Tidak

10. Punggung, panggul, Bokong

a. Tonjolan punggung : Ada/Tidak

b. Sikap bungkuk : Ya/Tidak


c. Lipatan bokong simetris : Ya/Tidak

d. Warna kulit bokong : Merah/Biru/Pucat

e. Anus : Ada/Tidak

f. BAB : Ya/Tidak

Kapan Warna

11. Genitalia

I. Laki-laki

Ujung penis : Terbuka/Tertutup

Letaknya : Tengah/Pinggir

Lubang penis : Di atas/ Di bawah

Skrotum : Ya/Tidak

Ruga : Ya/Tidak

BAK : Ya/Tidak

Kapan Warna

II. Wanita

Klitoris : Ada/Tidak

Ada mukus/sekret : Ya/Tidak dan Vagina

Labia mayora menutupi : Dara/Lendir Labila minora : Ya/Tidak

BAK : Ya/Tidak

Kapan Warna

12. Tangan

a. Pergerakan : Baik/Kaku/Lemah

b. Jari tangan Kanan/Kiri lengkap : Ya/Tidak

c. Refleks menggenggam : Ya/Tidak

13. Kaki
a. Pergerakannya : Baik/Kaku/Lemah

b. Refleks menggenggam : Ada/Tidak

c. Refleks babinski: Ada/Tidak

d. Jari kaki Ka/Ki Lengkap : Ya/Tidak

PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

PEMERIKSAAN FOTO RONSEN :

PEMERIKSAAN LAIN-LAIN :

ANALISIS / INTERPRETASI DATA (A)

Diagnosis/masalah/Kebutuhan

NO. DIAGNOSIS DASAR

1.

2.

3.

4.

Dst.

Identifikasi Faktor Risiko,Prioritas dan Prognosis


No. Risiko

Faktor Prioritas Prognosis

1.

2.

3.

4.

Dst.

PERENCANAAN (P)

Perencanaan berdasarkan pada interpretasi data dan masalah/kebutuhan yang diantisipasi.


Perencanaan disusun untuk setiap permasalahan sesuai kebutuhan serta tindakan yang spesifik.

Perencanaan/Intervensi

No. Diagnosis/Masalah/Kebutuhan Perencanaan

1.

2.

3.

4.

Dst.

Ringkasan

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan mulai pemeriksaan fisik kepala sampai dengan ekstremitas
dan pemeriksaan reflex bayi. Pemeriksaan kepala meliputi bentuk kepala simetris/asimetris, adanya
caput succedaneum,adanya cephal haematoom dan tanda molding. Pemeriksaan hidung, mulut, dada,
telinga, leher, klavikula, abdomen, genetalia, tingkai, spinal, kulit reflek.
3.

MACAM-MACAM REFLEKS PADA BAYI BARU LAHIR

1. REFLEKS MORO

Jika bayi dikagetkan oleh suara keras, gerakan mendadak atau seperti memeluk bila ada rangsangan,
cahaya atau posisi secara mendadak, seluruh tubuhnya bereaksi dengan gerakan kaget, yaitu gerakan
mengayunkan/merentangkan lengan dan kaki seolah ia akan meraih sesuatu dan menariknya dengan
cepat kearah dada dengan posisi tubuh meringkuk seperti berpegangan dengan erat, mendorong kepala
ke belakang, membuka mata dan mungkin menangis.

Terjadi pada usia 1-2 minggu dan akan menghilang ketika berusia 6 bulan.

2. REFLEKS ROOTING

Jika seseorang mengusapkan sesuatu di pipi bayi, ia akan memutar kepala ke arah benda itu dan
membuka mulutnya. Reflex ini terus berlangsung selama bayi menyusu.

3. REFLEKS MENGISAP (SUCKING)

Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.

4. REFLEKS SWALLOWING

Muncul ketika benda-benda yang dimasukkan kedalam mulut, seperti puting susu ibu dan bayi akan
berusaha menghisap lalu menelan. Proses menelan ini yang disebut reflex swallowing. Reflex ini tidak
akan hilang.

5. REFLEKS BERKEDIP (REFLEKS CORNEAL)

Bayi berkedip pada permunculan sinar yang tiba-tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus
menetap sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.

6. REFLEKS PUPIL

Pupil kontriksi jika sinar terang diarahkan padanya, reflex ini ada sepanjang hidup.

7. REFLEKS GLABELA

Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.

8. REFLEKS TONIC NECK

Ketika kedua tangan bayi diangkat, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya. Jika bayi baru lahir tidak
mampu untuk melakukan posisi ini, atau jika refleks ini terus menetap hingga lewat usia 6 bulan,
kemungkinan bayi mengalami gangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, refleks tonic
neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk
mencapai gerak sadar.

9. REFLEKS TONIC LABYRINTHINE / LABIRIN


Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan mengangkat tungkai bayi beberapa saat lalu
dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat, kemudian jatuh. Reflek ini akan hilang pada
usia 6 bulan.

10. REFLEKS PALMAR GRASPING

Bayi baru lahir menggenggam atau merenggut jari ibu jika ibu menyentuh telapak tangannya.
Genggaman tangan ini sangat kuat hingga ia bisa menopang seluruh berat badan jika ibu
mengangkatnya dengan satu jari tergenggam dalam setiap tangannya. Gerakan refleks ini juga terdapat
di telapak kaki yang melengkung saat disentuh. Gerakan refleks ini hilang setelah beberapa bulan. Ia
harus belajar menggenggam dengan sengaja. Menurun setelah 10 hari dan biasanya menghilang setelah
1 bulan. Untuk gerakan kaki berlanjut hingga 8 bulan.

11. REFLEKS CRAWLING

Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi yang baru lahir, ia membentuk posisi merangkak karena
saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.

12. REFLEKS STEPPING (BERJALAN & MELANGKAH)

Jika bayi digendong dengan posisi bediri dan telapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, akan
ada refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan
hilang dan berbeda dengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya.

Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan.

Jari-jari mencengkeram/hyperekstensi ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi saraf berkembang
dengan normal.

Hilang di usia 4 bulan.

14. REFLEKS BLINKING

Jika bayi terkena sinar atau hembusan angin matanya akan menutup atau bayi akan mengerjapkan
matanya.

15. REFLEKS YAWNING

Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanya kemudian disertai dengan tangisan.

16. REFLEKS PLANTAR (PLANTAR GRASP)

Muncul sejak lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Refleks plantar ini dapat
diperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapak kakinya, maka jari-jari kakinya akan melekuk secara
erat.

17. REFLEK SWIMMING


Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan
menendang seperti gerakan berenang. Reflek ini akan menghilang pada usia 4-6 bulan.

18. REFLEK EKSTRUSI

Bila lidah bayi disentuh atau ditekan, bayi merespon dengan mendorongnya keluar. Akan menghilang
pada usia 4 bulan.

19. REFLEK STARTLE

Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam.

20. INKURVASI BATANG TUBUH (GALLANT)

Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak ke arah sisi
yang terstimulasi.

Anda mungkin juga menyukai