Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

1. Tanda-tanda vital
a. Periksa frekuensi napas dihitung selama satu menit penuh dengan mengamati
naik/turun perut bayi. Bayi dalam keadaan tenang, laju napas normalnya 40-60 kali
permenit.
b. Periksa frekuensi jantung dengan menggunakan stetoskop dan dihitung selama satu
menit. Laju jantung normal 120-160 denyut per menit.
c. Suhu tubuh bayi baru lahir normalnya 36,5-37,2 ˚ Cdiukur menggunakan
thermometer
TTV Bayi Menurut Kasus :
Nadi 134 x/menit
RR 34x/menit
Suhu 36,6℃.
Tanda TTV bayi dalam rentang normal

2. Berat badan dan pengukuran panjang badan


a. Berat badan. Berat badan bayi baru lahir yang normal, yaitu berkisar antara 2500-
4000 gram. Diukur dengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan
pemeriksaan berat badan bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasilnya
dikurangkan dari berat bungkus bayi. Contoh: Berat bayi dengan bungkus : 3,50 kg
Berat bungkus : 0,25 kg Berat bayi : 3,25 kg
b. Panjang badan. Rentangkan bayi dengan lembut, dengan pita pengukur, ukurlah dari
ujung kepala sampai ujung tumitnya, normal panjang bayi baru lahir berkisar antara
45-53 cm.

3. Kepala
a. Ubun-ubun. Ukuran bervariasi dan tidak ada standar. Ubun-ubun merupakan titik
lembut pada bagian atas kepala bayi ditempat tulang tengkorak yang belum
sepenuhnya bertemu.
b. Sutura, molase. Perubahan bentuk kepala janin (molding/molase)
0 : sutura terpisah
1 : Sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang tepat/ bersesuaian.
2 : Sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
3 : Sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki.
c. Penonjolan atau daerah cekung. Periksa adanya kelainan baik karena trauma
persalinan (kaput suksadaneum, sefalo hematom) atau adanya cacat kongenital
(hidrosefalus)
d. Ukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran frontal oksipitalis kepala bayi.
4. Telinga. Untuk memeriksa telinga bayi, tatap wajah bayi. Bayangkan sebuah garis
melintasi kedua matanya, normalnya beberapa bagian telinga harus berada diatas garis
ini.

5. Mata. Lihat kedua mata bayi, perhatikan apakah kedua matanya tampak normal dan
apakah bergerak bersama, lakukan pemeriksaan dengan 6 melakukan penyinaran pada
pupil bayi. Normlanya, jika disinari pupil akan mengecil

6. Hidung dan mulut. Yang pertama kita lihat apakah bayi dapat bernapas dengan mudah
melalui hidung atau ada hambatan, kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langit-
langit, refleks isap, dinilai dengan mengamati pada saat bayi menyusu atau dengan cara
menekan sedikit pipi bayi untuk membuka mulut bayi kemudian masukkan jari tangan
Anda untuk merasakan isapan bayi. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti
labiopalatoskizis.

7. Leher. Periksa lehernya apakah pembengkakan dan benjolan. Pastikan untuk melihat
tiroid (gumpalan didepan tenggorok bengkak). Hal ini merupakan masalah pada bayi baru
lahir.

8. Dada. Pada daerah yang dipeiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi napas, bunyi
napas, bunyi jantung (dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop)

9. Bahu, lengan dan tangan. Yang dilakukan adalah melihat gerakan bayi apakah aktif atau
tidak kemudian menghitung jumlah jari bayi.

10. Perut. Pada perut yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu bentuk perut bayi, lingkar
perut, penonjolan sekitar tali pusat, kenudian saat bayi menangis, perdarahan pada tali
pusat, dinding perut lembek (pada saat bayi tidak menangis) dan benjolan yang terdapat
pada perut bayi.

11. Alat kelamin. Hal yang perlu diperhatikan:


a. Bayi laki-laki, normalnya ada dua testis dalam skrotum. Kemudian pada ujung penis
terdapat lubang.
b. Bayi perempuan, normalnya labia mayora menutupi labia minora, pada vagina
terdapat lubang, pada uretra terdapat lubang dan mempunyai klitoris.

12. Pinggul, tungkai dan kaki. Untuk memeriksa pinggul, pegang tungkai kaki bayi. Tekan
pangkal paha dengan lembut ke sisi luar, dengarkan atau rasakan adakah bunyi “Klik”
ketika anda menggerakkan kakinya. Jika mendengan bunyi “klik” segera laporkan ke
dokter anak untuk dilakukan pemeriksaan 7 lanjutan. Selanjutnya, lakukan gerakan
dengan lembut setiap kaki naik dan turun, kembali dengarkan dan rasakan suara “klik”
ketika anda menggerakkannya. Pada pemeriksaan pinggul dan kaki yang perlu diperiksa
adalah gerakan, bentuk simetris, dan panjang kedua kaki harus sama, serta jumlah jari

13. Punggung dan anus. Pada bagian ini yang diperiksa adalah pembengkkan ataupu ada
cekungan pada punggung bayi dengan cara membalikkan badan bayi dan melihat
punggungnya, kemudian jari anda menuruni punggung bayi untuk merasakan benjolan
pada tulang punggungnya. Pada anus diperiksa lubangnya apakah telah mengeluarkan
mekonium/cairan

14. Kulit. Pada kulit yang perlu diperhatikan verniks (cairan keputih-putihan, keabu-abuan,
kekuning-kuningan, berminyak, dan berlendir yang berfungsi melindungi kulit bayi agar
tidak tenggelam oleh air ketuban selama ia berada di dalam rahim), warna,
pembengkakan atau bercak hitam, dan tanda lahir.

Anda mungkin juga menyukai