Saudara mahasiswa yang saya cintai, mungkin saudara bertanya apakah pentingya
mempelajari pemeriksaan fisik bayi baru. Praktik ini sangat penting dipelajari mahasiswa
sebelum praktik ke pasien. Materi kegiatan belajar ini berfokus pada pemeriksaan fisik bayi
baru lahir. Meliputi pemeriksaan mulai kepala sampai dengan kaki bayi, sehingga didapatkan
data yang obyektif terkait kondisi bayi. Kemampuan akhir yang diharapkan setelah
menempuh kegiatan belajar ini adalah mahasiswa mampu mempraktikkan pemeriksaan fisik
bayi baru lahir.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah langkah yang harus dilalui seorang bidan
dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi
pemeriksaan kepala, mata, hidung, mulut, leher, klavikula, tangan, dada, genetalia, abdomen,
tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir.
TUJUAN
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara pemeriksaan fisik bayi baru lahir dari
kepala hingga kaki sesuai daftar tilik yang diberikan.
MANFAAT
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Selanjutnya saya persilakan anda belajar tentang pemeriksaan fisik bayi baru lahir
dengan menggunakan penuntun belajar ini.
A. PENUNTUN BELAJAR
Penilaian
Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan member tanda silang (X) pada skala
dengan kriteria sebagai berikut:
1 Perlu perbaikan : Langkah dan tugas tidak dikerjakan dengan benar dan ada.
2 Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi kurang
tepat dan atau pelatih perlu membantu/mengingatkan hal-hal yang
tidak terlalu berarti.
3 Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan, tepat
tanpa ragu-ragu atau tidak perlu bantuan.
Nilai
NO. Langkah/Tugas
1 2 3
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Mendekatkan alat dan menyalakan lampu penghangat
3 Mencuci tangan 7 langkah
4 Menggunakan sarung tangan bersih
5 Menidurkan bayi telentang dan menjaga kehangatannya
6 Memeriksa kepala :
a. Bentuk kepala simetris/asimetris
b. Adanya caput succedaneum
c. Adanya cephal haematoom
d. Tanda Moulding
7 Memeriksa mata :
a. Bentuk mata
b. Katarak congenital
c. Strabismus
d. Perdarahan konjungtiva
Nilai
NO. Langkah/Tugas
1 2 3
e. Pus (tanda gonoblenorrhoe)
8 Mememeriksa hidung :
a. Pemeriksaan cuping hidung
b. Epikantus
c. Septumnasi
9 Memeriksa mulut :
a. Inspeksi simetris atau tidak
b. Inspeksi adanya labiopalatoskizis
10 Memeriksa telinga :
a. Inspeksi bentuk telinga
b. Posisi telinga dengan menarik garis khayal dari bagian luar
sudut mata secara horizontal ke arah ujung atas daun telinga
11 Memeriksa leher :
Melakukan palpasi pada leher dengan menggerakkan jari ke
sekeliling leher
12 Memeriksa klavikula :
Menggunakan jari telunjuk, meraba seluruh klavikula untuk
memastikan adranya fraktur
13 Memeriksa tangan :
a. Memeriksa kedua tangan dan membandingkan
b. Memeriksa adanya sindaktili dan polidaktili
14 Memeriksa dada :
a. Memeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas
b. Melihat adanya retraksi interkostal
c. Melakukan Inspeksi putting susu dan areola, transparan atau
tidak
Memeriksa abdomen :
a. Hernia umbilicalis
b. Perdarahan tali pusat
15 Memeriksa genetalia :
a. Bayi Laki-laki :
1) Mengukur panjang penis (± 3 cm)
2) Memastikan adanya lubang uretra
3) Memeriksa adanya tanda fimosis
4) Melakukan palpasi skrotum, apakah testis sudah masuk
dalam skrotum
b. Bayi perempuan :
Memeriksa vulva dengan cara membuka labia secara perlahan
untuk memastikan adanya orifisium uretra dan lubang vagina.
16 Memeriksa tungkai :
a. Memeriksa kesimetrisan
b. Memeriksa panjang kedua tungkai dengan cara meluruskan
kemudian membandingkan.
Nilai
NO. Langkah/Tugas
1 2 3
c. Memeriksa adanya fraktur dengan melakukan tes ortolani :
1) Membuka pakaian bayi
2) Memeriksa panggul dengan cara memegang masing-
masing kaki, letakkan ibu jari pada bagian dalam femur,
sedang jari tangan dan telunjuk diatas trokanter mayor.
3) Menekuk lutut 90 derajat dan abduksikan kedua tungkai
secara perlahan (ada tanda “klek” pada femur yang
mengalami dislokasi asetabulum)
17 Memeriksa spinal :
a. Menelungkupkan bayi, cari tanda abnormalitas, seperti spina
bifida
b. Memastikan adanya sfingter ani
18 Memeriksa kulit :
Warna kulit, adanya ruam dan bercak lahir dan memar
19 Memeriksa reflex primitive bayi baru lahir :
a. Refleks moro
b. Refleks rooting
c. Refleks sucking dan swallowing
d. Refleks Babinski
e. Refleks palmar
f. Refleks plantar Graff
20 Membereskan alat
21 Mencuci tangan
22 Menodokumentasi hasil pemeriksaan
E. PELAPORAN
B. RIWAYAT KEHAMILAN
Keadaan kesehatan ibu selama hamil:
Kunjungan selama hamil:
Pengobatan yang sedang dijalani:
Diet yang dilakukan:
NILAI
YANG DINILAI
0 1 2 1 5
Frekuensi jantung
Usaha napas
Tonus otot
Warna kulit
Reaksi terhadap
rangsangan
2. Kepala
a. Ubun-ubun besar :
b. Ubun-ubun kecil :
c. Bentuk kepala :
d. Kaput suksedaneum :
e. Sefalo hematoma :
f. Sutura sagitalis :
g. Luka :
3. Mata
a. Simetris ka/ki :
b. Bentuk mata :
c. Kotoran mata :
d. Strabismus :
e. Pupil mata jernih : Ya/Tidak
f. Sklera mata : Putih/Pucat/Merah
g. Bulu mata : Ada/Tidak
4. Hidung
a. Lubang hidung :
b. Cuping hidung simetri :
c. Gerakan normal :
d. Silia :
6. Telinga
a. Simetris Ka/Ki : Ya/Tidak
b. Lekuk telinga : Ada/Tidak
c. Daun telinga : Ada/Tidak
d. Ada cairan yang keluar : Ya/Tidak
e. Cairan : Darah/Pus/Bening
f. Tinggi telinga bagian ujung : Ya/Tidak
atas sejarjar dengan mata
agak turun
7. Leher
Pendek/panjang
8. Dada
a. Frekuensi napas : Normal/Tidak
b. Suara napas : Bersih/Berbunyi
c. Tonjolan dada : Besar/Kecil
d. Gerakan dada simetris : Ya/Tidak
e. Denyut Jantung Anak : Lambat/Cepat
f. Murmur : Ada/Tidak
g. Tulang rusuk terlihat : Infeksi/Tidak
9. Perut
a. Bentuk : Bulat/Penuh/Cekung/Lembek/Keras
b. Pembesaran ginjal : Ya/Tidak
c. Pembesaran hati : Ya/Tidak
d. Bising usus : Ada/Tidak
e. Tali pusat : Infeksi/Tidak
13. Kaki
a. Pergerakannya : Baik/Kaku/Lemah
b. Refleks menggenggam : Ada/Tidak
c. Refleks babinski : Ada/Tidak
d. Jari kaki Ka/Ki Lengkap : Ya/Tidak
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
PEMERIKSAAN LAIN-LAIN :
Diagnosis/masalah/Kebutuhan
No. Risiko
Prioritas Prognosis
Faktor
1.
2.
3.
4.
Dst.
PERENCANAAN (P)
Ringkasan
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan mulai pemeriksaan fisik kepala sampai
dengan ekstremitas dan pemeriksaan reflex bayi. Pemeriksaan kepala meliputi bentuk
kepala simetris/asimetris, adanya caput succedaneum,adanya cephal haematoom dan tanda
molding. Pemeriksaan hidung, mulut, dada, telinga, leher, klavikula, abdomen, genetalia,
tingkai, spinal, kulit reflek.
Tes 2
2. Hal yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan kepala bayi adalah ....
A. Apakah terdapat caput succedaneum/chepal haematoom ?
B. Bentuk kepala bulat / lonjong ?
C. Apakah rambut tumbuh subur?
D. Apakah kepala bayi terdapat tonjolan tulang tengkorak?