A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Tanda Bahaya Nifas diharapkan ibu
nifas/masyarakat dapat memahami tentang pengertian dan jenis tanda bahaya nifas
serta pencegahan dan penatalaksanaan tanda bahaya nifas.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tanda bahaya di masa nifas
2. Menyebutkan secara dini tanda dan gejala bahaya masa nifas
3. Menyebutkan pencegahan bahaya yang mungkin terjadi di masa nifas
4. Menjelaskan penatalaksanaan tanda bahaya masa nifas
C. MATERI
1. Pengertian Tanda Bahaya Nifas
2. Jenis-jenis Tanda Bahaya Nifas beserta Penjelasan
3. Pencegahan dan Penatalaksanaan Tanda Bahaya Nifas
D. METODE
1) Ceramah
2) Diskusi
E. MEDIA
Poster
1
menit Memperkenalkan diri Bertanya
Menyapa dan menyatakan mengenai
tentang tujuan pokok perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
Sambutan 5 Mempersilahkan Mendengarkan -
menit penyampaian sambutan oleh sambutan
Ibu Kepala Desa dan Ibu
Bidan
Penyajian 15 Menyajikan materi berupa Mendengarkan Poster
menit Pengertian Tanda Bahaya dengan seksama
Nifas secara Umum, Jenis- Bertanya
Bahaya Nifas
Penutup 10 Melakukan evaluasi dengan Peserta dapat -
menit memberikan pertanyaan menjelaskan
sederhana kembali poin-poin
Menyampaikan ringkasan materi yang telah
materi dan simpulan dijelaskan
Mengakhiri pertemuan dan Mendengarkan
mengucapkan terima kasih
atas perhatian para peserta
G. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Tertulis
Butir Soal : 10 soal multiple choice
2
Lampiran 1
TANDA BAHAYA MASA NIFAS
Tanda Bahaya Nifas adalah tanda-tanda bahaya yang terjadi pada masa nifas yang perlu
diketahui oleh ibu post partum terutama yang dapat mengancam keselamatan ibu.
Pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas adalah pengetahuan ibu tentang tanda
bahaya yang terjadi pada masa nifas yang perlu diketahui karena dapat mengancam
keselamatan ibu.(Rustam Mochtar , 2002).
Menurut Bahiyatun, (2009) perdarahan per vaginam yang melebihi 500 ml setelah
bersalin didefinisikan sebagai perdarahan parca persalinan.Terdapat beberapa masalah
mengenai perdarahan per vaginam, antara lain :
a. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-
kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur cairan amnion
atau urine. Darah tersebar pada spon, handuk, dan kain di dalam ember dan lantai.
b. Volume darah yang hilang juga bervariasi. Kekuatan darah dapat diketahui dari
kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar hb normal dapat menyesuaikan
3
diri terhadap kehilangan darah yang mungkin dapat menyebabkan anemia.
Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari
kehilangan darah.
c. Perdarahan postpartum dapat terjadi secara lambat dalam jangka waktu beberapa
jam dan kondisi ini mungkin tidak dikenali hingga terjadi syok.
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa
nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir
waktu menstruasi dan berbau anyir (cairan ini berasal dari bekas melekatnya
placenta).
Menurut Rustam Mochtar (2012),Lochea dibagi dalam beberapa jenis,:
a. Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan.
4
b. Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7
pasca persalinan.
c. Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
d. Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.
e. Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f. Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.
Apabila pengeluaran lochea lebih lama dari pada yang disebutkan di atas
kemungkinan adanya :
a. Tertinggalnya placenta atau selaput janin karena kontraksi uterus yang kurang
baik.
b. Ibu yang tidak menyusui anaknya, pengeluaran lochea rubra lebih banyak karena
kontraksi uterus dengan cepat.
c. Infeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurang baik sehingga lebih lama
mengeluarkan lochea dan lochea berbau anyir atau amis.
Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut bagian bawah
kemungkinan diagnosisnya adalah metritis.Metritis adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.Bila
pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis,
syok septik (Mochtar, 2012).
3. Sub Involusi
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim
dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila
pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Mochtar, 2012).Sub
involusi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemunduran yang
terjadi pada setiap organ dan saluran reproduktif,kadang lebih banyak mengarah
secara spesifik pada kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya (Varney, 2007).
Faktor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus,
endometritis, adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2010).
Tanda dan gejala
a. Letak fundus uteri tetap tinggi atau penurunan fundus uteri lambat
b. Pengeluaran lochea seringkali gagal berubah
c. Terdapat bekuan darah
5
d. Lochea berbau menyengat
e. Uterus tidak berkontraksi
f. Terlihat pucat
g. Tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi
h. lemah
6
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar vitamin
kepada bayinya
f. Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan berlebih
g. Kurang istirahat akan mempengaruhi produksi asi dan memperlambat proses
involusi uterus
7. Sakit kepala
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan
kabur. Penanganan terhadap gangguan ini meliputi:
a. Jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah, dan pernapasan.
b. Jika ibu tidak bernapas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker dan balon.
Lakukan intubasi jika perlu. Dan jika pernapasan dangkal, periksa dan bebaskan
jalana napas serta beri oksigen 4-6 liter per menit.
c. Jika pasien tidak sadar atau koma, bebaskan jalan napas, baringkan miring, ukur
suhu tubuh, periksa apakah ada kaku tengkuk (Bahiyatun, 2009).
Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala preeklampsia, jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,koagulopati dan kematian.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
a. Sakit kepala hebat
b. Sakit kepala yang menetap
c. Tidak hilang dengan istirahat
d. Depresi post partum
Kadang - kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang
hebat disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak
yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.
a. Gejala :
1) Tekanan darah naik atau turun
2) Lemah
3) Anemia
4) Napas pendek atau cepat
5) Nafsu makan turun
6) Kemampuan berkonsentrasi kurang
7) Tujuan dan minat terdahulu hilang; merasa kosong
8) Kesepian yang tidak dapat digambarkan; merasa bahwa tidak seorang pun
mengerti
9) Serangan cemas
10) Merasa takut
11) Berpikir obsesif
12) Hilangnya rasa takut
13) Control terhadap emosi hilang
14) Berpikir tentang kematian
b. Penanganan
1) Informed consent
8
2) Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan umum sambil mencari riwayat
penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarga
3) Pemberian Parasetamol dan Vit B Complek 2x/hari, Tablet zat besi 1x/hari
4) Jika tekanan diastol >110mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan
diastolik
5) Pasang infus RL dengan jarum besar no.16 atau lebih
6) Ukur keseimbangan cairan
7) Persiapan rujukan
8) Periksa Hb
9) Periksa protein urine
10) Observasi tanda-tanda vital
11) Lebih banyak istirahat
9. Payudara bengkak
Menurut Bahiyatun (2009) payudara bengkak yang tidak disusu secara
adekuat dapat menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, dan
akhirnya terjadi mastitis. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan
terjadinya payudara bengkak. BH/bra yang terlalu ketat mengakibatkan engorgement
9
segmental. Bila payudara ini tidak disusukan dengan adekuat, dapat terjadi mastitis.
Kelainan pada payudara pada masa nifas diantaranya:
a. Bendungan ASI
Disebabkan oleh pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi
atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosngkan secara sempurna atau karena
kelainan pada putting susu. Keluhan mamae bengkak, keras, dan terasa panas
sampai suhu badan meningkat. Penanganan sebaiknya dimulai sejak hamil dengan
perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelianan-kelainan. Bila terjadi
juga berikan terapi simtomatis untuk sakitnya (analgetika), sebelum menyusukan
pengurutan dahulu atau dipompa sehingga sumbatan hilang.
b. Mastitis dan abses mamae
Adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan kuman, terutama
staphylococcus aureus melalui luka pada puttimng susu, atau melalui peredaran
darah. Mastitis yang tidak segera diobati akan menyebabkan abses payudara yang
bisa pecah ke permukaan kulit dan menimbulkan borok yang besar. Keluhannya
adalah payudara membesar, keras, nyeri kulit memerah, dan membisul (abses),
dan akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur dengan
air susu.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami
infeksi. Gejala gangguan ini meliputi :
a. Bengkak dan nyeri pada seluruh payudara atau lokal
b. Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal
c. Payudara keras dan berbenjol-benjol
d. Panas badan dan rasa sakit umum
Gangguan ini dapat diatasi dengan :
a. Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit
selama dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar payudara
kosong.selanjutnya, susukan bayi pada payudara yang normal.
b. Beri kompres panas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan shower hangat
atau lap basah panas pada payudara yang terkena.
c. Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi berbaring, duduk,
atau posisi memegang bola (football position).
d. Pakai BH longgar.
e. Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi.
f. Banyak minum (2 liter per hari).
Dengan penatalaksanaan tersebut, biasanya peradangan akan menghilang setelah
48 jam, dan jarang sekali yang menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara tersebut
tidak ada perbaikan setelah 12 jam, ibu perlu diberi antibiotik selama 5-10 hari dan
analgesik (Bahiyatun, 2009).
10
10. Nyeri berkemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran
kemih. Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal
inidihubungkan dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih
waktupersalinan, pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari perineum,
ataukaterisasi yang sering (sulaiman,2004).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering dijumpai pada
perempuan setelah infeksi saluran nafas. Dalam setiap tahun, 15% perempuan
mengalami ISK. Kejadian ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan
mekanis dan hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan risiko keadaan
yang membuat urin tertahan di saluran kencing. Juga adanya peningkatan hormon
progesterone pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta
mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.
Perubahan-perubahan tersebut mencapai puncak pada akhir trimester dua dan awal
trimester tiga yang merupakan factor yang memudahkan terjangkitnya ISK pada
kehamilan. Saluran kencing yang pendek pada perempuan dan kebersihan daerah
sekitar kelamin luar yang menjadi bagian yang sulit dipantau pada perempuan hamil
akan mempermudah ISK.
ISK postpartum adalah infeksi bakteri pada traktus urinarius, terjadi sesudah
melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 derajat celcius atau lebih selama 2 hari
dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.
(Sulaiman,2004)
11
1) ISK bagian bawah: biasanya ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa panas
saat kencing, kencing sedikit-sedikit dan sering, rasa tidak nyaman di atas
tulang kemaluan.
2) ISK bagian atas: ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di
pinggang, mual, muntah, lemah, demam, menggigil, sakit kepala.
(Sarwono,2007)
b. Etiologi
Etiologi ISK sebagian besar didominasi bakteri gram negatif, seperti E. coli
(pada hampir 80% kasus), sedangkan bakteri gram positif lebih jarang
menyebabkan ISK. Berdasarkan Toronto Notes 2008, kelompok bakteri yang
dapat menyebabkan ISK adalah bakteri-bakteri KEEPS, yaitu : K = Klebsiella, E
= E. Coli, E = Enterobacter, P = Pseudomonas, S = S. aureus. Namun secara garis
besar Organisme yang menyerang traktus urinarius akibat persalinan adalah
penghuni normal dari area perineum, mungkin juga dari luar.
Menurut Sarwono (2007) Faktor predisposisi infeksi saluran kemih postpartum
yaitu:
1) Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti perdarahan,
dan kurang gizi atau malnutrisi
2) Adanya hambatan pada aliran urin
c. Patofisiologi
Menurut Sarwono (2007) Terdapat 2 hal utama mengapa ISK dapat terjadi:
1) Rute infeksi
12
a) Ascending route. Bakteri periurethral melalui uretra bermigrasi ke atas
menuju vesika urinaria yang jika terus berlanjut dapat mencapai ureter
hingga ginjal. Dapat pula terjadi akibat aktivitas seksual atau pada
pemasangan kateter yang tidak higienis.
b) Hematogenik. Sering kali disebabkan oleh Staphylococcus aureus;
Sering ditemukan pada pasien immunocompromised Lymphogenic.
Rute infeksi ini masih memiliki bukti scientific yang minimal.
2) Host-defence
c) Limfogen.
1) Tangan penderita atau penolong yang tetutup sarung tangan pada pemeriksaan
dalam atau operasi membawa bakteri ke traktus urinarius. Kemungkinan lain
ialah bahwa sarung tangan atau alat-alat yang dimasukkan ke dalam jalan lahir
tidak sepenuhnya bebas dari kuman-kuman.(Nugroho,2007)
13
2) Peralatan tidak steril, missal sarung tangan, gunting epis, hingga kateter
sehingga terkontaminasi bakteri dan invasi ke traktus urinarius.
(Nugroho,2007)
14
kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui
infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal.
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya
dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks
vesikoureter.
1) Masa kehamilan
b) Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu.
c) Koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan dilakukan
hati-hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban. Kalau ini terjadi
infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir.(Nugroho,2010)
2) Selama persalinan
15
3) Selama nifas
a) Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula
alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandungan
harus steril.
1) Penanganan umum
a) Antisipasi setiap kondisi (faktor predisposisi dan masalah dalam proses
persalinan) yang dapat berlanjut menjadi penyulit/komplikasi dalam masa
nifas.
b) Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami
infeksi nifas.
c) Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang
dikenali pada saat kehamilan ataupun persalinan.
d) Jangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui.
e) Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan
gejala-gejala yang harus diwaspadai dan harus mendapat pertolongan
dengan segera.
f) Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu
yang mengalami infeksi pada saat persalinan. Dan Berikan hidrasi oral/IV
secukupnya. (pernoll,2009)
16
dijumpai.
(Pernoll,2009)
3) Penanganan infeksi postpartum :
a) Suhu harus diukur dari mulut sedikitnya 4 kali sehari.
b) Berikan terapi antibiotic (kolaborasi dengan dokter), Perhatikan diet.
Lakukan transfusi darah bila perlu, Hati-hati bila ada abses, jaga supaya
nanah tidak masuk ke dalam rongga perineum. (Pernoll,2009)
a. Makan sumber protein nabati dan hewani, seperti : daging, telur, kacang-kacangan
dan ayam.
17
d. Anjurkan ibu untuk makan pil penambah darah, vitamin yang diberikan dari
rumah sakit (Sunarsih,2011)
12. Merasa Sedih atau Tidak Mampu Mengasuh Sendiri Bayinya dan Diri Sendiri
Pada minggu-minggu awal setelah persalinan kurang lebih 1 tahun ibu post
partum cenderung akan mengalami perasaan-perasaan yang tidak pada umumnya
seperti merasa sedih, tidak mampu mengasuh dirinya sendiri dan bayinya.
Faktor penyebab :
a. Kekecewaan emosional yang mengikuti kegiatan bercampur rasa takut yang di
alami kebanyakan wanita selama hamil dan melahirkan.
b. Rasa nyeri pada awal masa nifas
c. Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan telah melahirkan kebanyakan
di rumah sakit
d. Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan
rumah sakit
e. Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi (Bahiyatun, 2009)
13. Sesak nafas/ terengah-engah
Nafas yang pendek selama kehamilan memiliki dua kunci penyebab. Di awal
kehamilan, tingkat hormon progesteron yang lebih tinggi akan menghabiskan
18
kapasitas paru-paru Anda, membuat Anda bernafas lebih sering supaya dapat
menyalurkan sejumlah besar oksigen untuk bayi Anda. Bukan berarti benar-benar
kehabisan nafas, tapi rasanya seperti itu. Saat kehamilan Anda mengalami kemajuan,
rahim yang berkembang mendorong organ-organ lain dan kemudian semakin
menekan sekat rongga badan (diafrakma) antara dada dan perut, membuat paru-paru
Anda lebih berat untuk mengembang secara penuh ketika Anda bernafas.
(Ambarawati,2009)
a. Duduk tegak/ lurus akan memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk
mengembang.
b. Bergerak perlahan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada jantung dan paru-
paru Anda.
c. Tidur dengan kepala Anda tersangga juga memberikan lebih sedikit tekanan pada
paru-paru Anda. (Ambarawati,2009)
14. Kelelahan
Merasa lelah adalah bagian dan paket dari kehamilan karena terjadinya
serentetan perubahan hormon dan fisik. Tubuh Anda memproduksi progesteron, yang
bisa membuat Anda merasa lemas dan volume darah Anda meningkat, memberikan
beban tambahan pada jantung Anda. Kemungkinan juga Anda mengalami stres secara
mental atau emosional seolah tanggung jawab masa depan mulai tenggelam. Ini
merupakan masalah lain tambahan diluar yang disebutkan di atas, bisa juga
kemungkinan kurang tidur. Tapi meskipun itu normal, kelelahan tidak seharusnya
dianggap remeh. Mungkin masih ada yang lain, penyebab-penyebab yang kurang
tampak jelas seperti anemia, jadi bicarakan dengan dokter jika Anda selalu merasa
lelah berlebihan.(Bahiyatun,2009)
19
c. Latihan sedikitnya 30 menit sehari untuk meningkatkan level energi Anda.
g. Konsumsi suplemen zat besi atau makan makanan yang kaya zat besi seperti
makanan laut, unggas dan sereal yang mengandung zat besi. Kekurangan zat
besi bisa mengakibatkan anemia.
20
Lampiran 2
Jenis pertanyaan:
1. Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada masa nifas atau pada ibu setelah
melahirkan adalah pengertian dari.....
a. Tanda tanda kehamilan
b. Tanda bahaya nifas
c. Tanda tanda melahirkan
d. Tanda bahaya melahirkan
2. Tanda tanda bahaya yang dapat terjadi pada masa nifas adalah, kecuali.....
a. Perdarahan post partum
b. Darah yg berbau busuk
c. Subinvolusi uterus
d. Nyeri pada dada
3. Yang bukan masalah saat perdarahan setelah melahirkan adalah....
a. kehilangan banyak darah.
b. volume darah berkurang
c. perdarahan post partum secara lambat
d. perdarahan post partum secara cepat
4. Cairan yang keluar dan mengandung darah mengalir dari rahim dan keluar dari vagina
adalah....
a. lochea
b. keputihan
c. cairan amnion
d. urine
5. Tanda dan gejala yang dapat ditimbulkan akibat dari anemia aadalah.....
a. pusing dan lemas
b. suhu tinggi dan gelisah
c. demam dan muntah muntah
d. pusing dan gatal gatal
6. Tanda dan gejala yang ditandai dengan peningkatan suhu diatas normal 38,50 adalah
ciri ciri terjandinya....
a. komplikasi
b. perdarahan
c. infeksi
d. pembengkakan
7. Wanita setelah melahirkan biasanya mengalami sakit kepala yang disebabkan karena
21
kekurangan oksigen, berapa banyak oksigen yang diperlukan sat ibu nifas adalah....
a. 2 liter/menit
b. 3 liter/menit
c. 4-6 liter/menit
d. 7 liter/menit
8. Hal yang tidak dilakukan bila terjadi pembengkakan pada payudara pada ibu nifas apa
yang akan dilakukan.....
a. mengkompres payudara
b. memakai BH yang longgar
c. minum yang cukup
d. melakukan aktivitas yang berlebih
9. Rasa nyeri saat berkemih karena terjandinya infeksi pada ibu nifas biasanya
disebabkan karena, kecuali.....
a. adanya sumbatan pada saluran berkemih
b. adanya pembedahan
c. tidak ada luka
d. perdarahan
10. ibu setelah melahirkan membutukan vit C, yang termasuk contok vit C adalah.....
a. daging, hati, kerang, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan
b. buah jeruk, melon, semangka, bayam, brokoli, tomat
c. biji-bijian, kacang-kacangan, kacang merah, tofu, tuna, ikan salmon, sayuran.
d. sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, susu,
daging
Lampiran 3
Kunci Jawaban:
1. b
2. d
3. d
4. a
22
5. a
6. c
7. c
8. d
9. c
10. b
23
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Krisnadi, Sofie. 2005. Obstetri Patologi ilmu kesehatan Reproduksi Edisi 2 FK Universitas
Padjadjaran. Jakarta: EGC.
Ambarwati, R. E., & Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta: Mitra Cendikia
Offset
Sulaiman, Sastrawinata, 2004. Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi. Edisi 2 .Jakarta :
EGC
Nurdiansyah,Erin.Satuan Penyuluan Acara “Tanda Bahaya
Nifas”.https://www.academia.edu/9670821/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_TANDA_
BAHAYA_NIFAS_?auto=download.Diakses pada tanggal 13 September 2017
24