I
DI KLINIK PRATAMA ARRABIH
KOTA PEKANBARU
OLEH :
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
pengarahan dan bantuan semua pihak Laporan Kasus Praktik Kebidanan dapat
pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
2. Ibu Endrawana, Amd. Keb selaku pemilik Klinik Pratama Arrabih Pekanbaru dan
3. Ibu Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan kebidanan
4. Ibu Ani Laila, SST, M.Biomed selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Riau
5. Ibu Okta Vitriani , SKM, M.Kes selaku Pembimbing Institusi yang telah
6. Semua Dosen pengajar Poltekkes Kemenkes Riau yang telah memberikan ilmu
1
7. Serta Ny.I dan keluarga yang telah bersedia bekerja sama dalam pembuatan
yang disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu , kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan tugas kasus ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 3
1.3 Manfaat 5
1.4 Ruang Lingkup 6
BAB 2 TINJAUAN TEORI 7
2.1 Konsep Masa Nifas 66
2.2 Pendokumentasian Asuhaan Kebidanan Metode SOAP 89
BAB 3 LANGKAH PENGAMBILAN KASUS 92
3.1 Lokasi dan Waktu 92
3.2 Cara Pengambilan Kasus 92
3.3 Instrumen 92
BAB 4 KAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN 93
4.1 Gambaran Lokasi 93
4.2 Kajian Kasus 93
4.3 Pembahasan 112
BAB 5 PENUTUP 123
5.1 Kesimpulan 123
5.2 Saran 124
DAFTAR PUSTAKA 126
LAMPIRAN 128
DOKUMENTASI 129
3
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam
pada waktu saluran reproduksi kembali keadaan yang normal pada saat sebelum
Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu post partum ibu mengalami
uterus setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Perubahan
adaptasi psikologis adanya rasa ketakutan dan kekhawatiran pada ibu yang baru
melahirkan. Hal ini akan berdampak kepada ibu yang berada dalam masa nifas
melahirkan. 1.400 perempuan yang meninggal lebih dari satu tahun karena
kehamilan berkisar 50.000 perempuan yang meninggal pada saat persalinan dan
nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) di negara ASEAN lainnya, seperti di Thailand
Masalah kesehatan fisik dan psikis pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan ibu
menyusui juga termasuk resiko dalam kehamilan dan persalinan yang mungkin
timbul dan mempunyai efek yang bermakna terhadap kualitas hidup ibu. Seorang
1
ibu yang mengalami kehamilan pada saat yang sudah diperkirakan akan
melelahkan secara fisik dan psikis sehingga masa post partum dapat berdampak
fungsi otot dasar panggul, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup ibu setelah
melahirkan. Ibu menjadi tidak mampu mengontrol BAK dan BAB karena
beberapa saraf atau bahkan otot yang terputus. Peregangan dan robekan yang
terjadi akibat dari episiotomi atau tidak dilakukan episiotomi pada jalan lahir
2012).
Episiotomi adalah insisi yang dibuat pada vagina dan perineum untuk
Robekan perineum atau ruptur terjadi pada hampir setiap persalinan pertama dan
tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Seorang primipara atau orang yang
baru pertama kali melahirkan terjadi ketika kepala janin keluar. Luka-luka
biasanya ringan tetapi juga terjadi luka yang luas dan berbahaya. Jahitan perineum
tadi pasti menimbulkan rasa nyeri. Nyeri dapat terjadi pada hari pertama sampai
hari ke empat post episiotomi karena proses inflamasi dan terjadi pelepasan zat-
zat kimia seperti prostaglandin yang dapat meningkatkan transmisi nyeri (Rukiyah
dkk, 2010).
Nyeri bersifat subjektif, sehingga respon setiap orang tidak sama saat
merasakan nyeri. Nyeri tidak dapat diukur secara objektif, misalnya dengan
durasinya, nyeri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu akut dan kronis
(Weatherbee, 2009). Nyeri akut (acute pain) adalah nyeri yang terjadi setelah
cedera akut, penyakit atau intervensi bedah dan memiliki proses yang cepat
dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat), dan berlangsung untuk
waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013). Nyeri akut berdurasi singkat (kurang
lebih 6 bulan) dan akan menghilang tanpa pengobatan setelah area yang rusak
pulih kembali (Prasetyo, 2012). Sedangkan nyeri kronik adalah nyeri konstan yng
intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung
lama dengan intensitas yang bervariasi dan biasanya berlangsung lebih dari 6
kebidanan pada masa nifas,maka penulis akan melakukan asuhan kebidanan pada
ibu nifas normal di Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru Tahun 2021.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas pada Ny.I P3A0H3 di
Klinik Pratama Arrabih.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data Subjektif pada Ibu nifas Ny.I di Klinik
3
c. Menegakkan Assesment data pada ibu nifas Ny.I di Klinik Pratama
d. Melakukan Plan asuhan Kebidanan masa nifas pada ibu nifas Ny.I di
Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru.
1.3 Manfaat
Ruang lingkup pada laporan kasus ini meliputi asuhan kebidanan nifas 6-8
jam post partum yang diberikan kepada Ny.I usia 28 tahun di Klinik Pratama
Arrabih Kota Pekanbaru. Pada tanggal 14 September 2021 dan diberikan asuhan
kebidanan. Asuhan yang diberikan bertujuan untuk memastikan ibu sehat selama
masa nifas dan mengurangi ketidaknyamanan pada masa nifas. Asuhan yang
diberikan kepada ibu yaitu asuhan kebidanan kepada ibu nifas 6-8 jam postpartum
TINJAUAN TEORI
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam
pada waktu saluran reproduksi kembali keadaan yang normal pada saat
sebelum hamil (Marmi, 2012). Post partum adalah waktu penyembuhan dan
terhadap hadirnya anggota keluarga baru. (Mitayani, 2011). Post Partum adalah
sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti
(Susanto,Adinda, 2018).
berikut:
5
a. Menjaga kesehatan diri ibu dan bayinya.
payudara,Konseling mengenai KB
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
7
I 6-8 jam - Mencegah perdarahan pada masa nifas
post partum karena atonia uteri
- Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk jika perdarahan
berlanjut
- Memberikan konseling pada ibu atau
salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan pada masa nifas
karena atonia uteri
- Pemberian ASI awal
- Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir
- Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermi
- Jika petugas kesehatan menolong
persalinan, ia harus tinggal dengan ibu
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran, atau sampai ibu dan
bayi dalam keadaan stabil.
b. Cairan
c. Istirahat
genetalia ini disebut involusi. Pada masa ini terjadi peru bahan penting
1. Uterus
alat-alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan
9
hingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Menurut susanto,
a) Iskemia myometrium
b) Atrofi jaringan
c) Autolysis
sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi
progesterone.
d) Efek Oksitosin
sebagai berikut :
Tabel 2.6
Tinggi fundus uteri pada masa nifas
Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus
2. Lokia
Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lokia terbagi menjadi empat jenis, yaitu : lokia
rubra lokia sanguilenta, lokia serosa dan lokia alba. Berikut ini adalah
(Saleha,2009). :
a) Lokhia rubra berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa
selama 2 hari pasca persalinan. Ini lokhia yang akan keluar selama 1-3
hari postpartum.
b) Lokhia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang
11
c) Lokhia serosa ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian
menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ketujuh sampai
d) Lokhia alba adalah lokhia yang terakhir. Dimulai dari hari keempat
belas kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali berhenti
sampai satu atau dua minggu berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih
3. Vagina
4. Payudara
1) Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari
hemoroid, laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat
cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat
ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau diberikan obat
pembuluh darah yang ada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit.
(Sulistyawati, 2009).
13
D. Perubahan Tanda-Tanda Vital
1) Suhu Badan
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2°C. Sesudah partus
dapat naik kurang lebih 0,5°C dari keadaan normal, namun tidak akan
badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38°C mungkin terjadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca
3) Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
Tekanan darah normal manusia adalah sitolik antara 90-120 mmHg dan
1) Oksitosin
2) Prolaktin
Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan
15
2.3.6 Adaptasi Psikologis Ibu pada Masa Nifas
seorang wanita dapat bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu
setelah persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk
adaptasi dan tanggung jawab ibu mulai bertambah (Yanti, 2011). Fase-fase
a) Fase Taking In
pertama sampai hari ke dua melahirkan. Pada fase ini ibu berfokus pada
dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang di alami ibu pada fase ini
seperti mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal yang perlu diperhatikan pada fase
ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
adalah :
bayinya misal jenis kelamin tertentu, warna kulit, jenis rambut dan
lainnya.
Fase ini berlangsung anatara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa
c) Fase Letting Go
barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai
17
3. Sosial. Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih, dan
4. Psikososial
Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
dan sangat memperngaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus
3) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui).
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
ibu.
B. Ambulasi
dibolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam setelah melahirkan.
(Vivian, 2011).
C. Eliminasi (BAB/BAK)
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama
gangguan pada tonus otot, ia dapat di bantu untuk duduk diatas kursi
D. Personal Hygine
19
tempat tidur maupun lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
(Saleha, 2009).
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat dignaan ulang jika telah dicuci
4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
E. Istirahat
berlebihan.
bayi tidur.
3) Kurang istirahat dapat mempengaruhi ibu dalam beberapa hal
F. Aktivitas Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jairnya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri banyak budaya dan agama yang melarang untuk
dasar panggul dan otot perut (Vivian, 2011). Tujuan senam nifas
5) Mempercepat involusi
21
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS
(PNC)
Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama : ibu mengatakan masih terasa nyeri
pada luka jahitannya, ASI yang keluar masih sedikit dan Ibu mengatakan cairan yang
keluar dari kemaluannya berwarna merah segar dan perut masih terasa mules.
2. Riwayat Perkawinan
Perkawinan Ke : 1 ( Pertama ) Usia Saat Kawin : 22 tahun
Lamanya Perkawinan : 6 tahun
23
Keluhan/Masalah : tidak ada
Psikososial : ibu mengatakan bahagia dan bersyukur karna bayinya dapat lahir
dengan selamat dan dalam keadaan sehat
B. Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
- TD : 120/70 mmHg
- S : 36,60C
- P : 21x/menit
- N : 80x/menit
d. Muka : tidak pucat,tidak ada oedema dan cloasmagravidarum
e. Mata
- Sklera : Putih
- Konjungtiva : merah muda
- Penglihatan : baik
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Payudara : bentuk simetris pada kedua payudara,papilla mammae menonjol,ASI
kolostrum
h. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat,kontraksi baik
i. Genetalia : terdapat jahitan perineum derajat II ,lochea rubra,volume ±50cc
j. Ekstremitas : tidak ada eodema dan varises
C. Asesment
P3A0H3 6 jam post partum normal
D. Plan
1) Menginforomasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan umum ibu baik dan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Ibu mengetahui kondisinya saat ini.
2) Memberikan KIE tentang mobilisasi dini, seperti miring ke kiri ke kanan, duduk ditempat
tidur, turun dari tempat tidur dan mulai berjalan-jalan untuk mempercepat pemulihan ibu
pasca melahirkan. Ibu akan melaksanakannya
3) Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi tanpa memberikan
makanan lain dan memberitahukan bahwa asi akan lancar pada 3 hari pasca persalinan
dan memberitahu ibu untuk sering menyusui bayi karena dapat merangsang proses
pengeluaran ASI,ibu mengerti dan akan melakukannya
4) Memberitahu ibu untuk mengoleskan ASI pada puting susu sebelum dan sesudah
menyusui bayi ibu agar puting susu tetap lembab dan menyendawakan bayi setelah
selesai menyusukan bayi ibu agar tidak terjadi gumoh pada bayi,ibu mengerti dan mau
melakukannya
5) Mengajarkan kepada ibu posisi menyusui yang benar,ibu mengerti cara menyusui yang
benar
6) Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan protein dengan teratur 3 kali
sehari seperti nasi, kentang,ikan, daging, telur, ayam, tahu, tempe, kacang-kacangan
ditambah dengan buah-buahan juga sayuran dan memperbanyak minum yaitu 9-10
gelas/hari agar pencernaan ibu, produksi ASI lancar serta mempercepat pemuliham. Ibu
mengatakan akan makan makanan yang bergizi.
7) Memberikan KIE tentang perawatan luka perineum dan kebersihan genetalia yaitu pada
saat ibu membersihkan perineum hanya dibersihkan dengan air biasa tanpa di beri apa-
apa pada perineum, pada saat mencebok ataupun mengganti pembalut sebaiknya
dilakukan dari arah depan kebelakang agar tidak ada bakteri yang menempel dan luka
tidak boleh dalam keadaan lembap karena akan memperlambat penyembuhan luka
perineum. Ibu akan membersihkannya.
8) Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya nifas yaitu terjadi perdarahan yang banyak,
pandangan kabur, sakit kepala hebat, demam tinggi dan lochea berbau. Bila mengalami
salah satu tanda tersebut melaporkan kepada bidan atau tenaga kesehatan terdekat.
9) Menginformasikan kepada ibu untuk mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh
bidan yaitu : Vit C, Vit A, Salfero
4.3 Pembahasan
Pelaksanaan masa nifas yang penulis lakukan pada Ny. I adalah kunjungan
sebanyak 3 kali.
Pada kunjungan nifas pertama atau KF1 pada nifas 6 jam postpartum, Ny.I
mengeluh masih terasa nyeri pada luka jahitan, ibu mengatakan ASI yang keluar
hanya sedikit. Menurut (Walyani, 2017) produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau
hari ke-3 setelah persalinan, payudara menjadi lebih besar dan keras sebagai tanda
mulainya proses laktasi. Asuhan yang diberikan kepada ibu yaitu memberikan
25
dukungan psikologi kecemasan ibu tentang luka jahitan perineum serta
memberitahu ibu bahwa luka jahitan perineum akan sembuh jika dilakukan
perawatan luka jahitan sesuai yang dianjurkan (Saleha, 2009) dan memberikan
pendidikan kesehatan bahwa ASI akan lancar pada hari ketiga pasca bersalin juga
konsumsi air minimal 3 liter perhari untuk membantu merangsang ibu buang air
besar.
Dari hasil pemeriksaan objektif tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada
kunjungan pertama 6 jam postpartum TFU 2 jari dibawah pusat.. Menurut Susanto
(2018), keadaan uterus setelah kelahiran bayi, plasenta dan selaput janin, beratnya
sekita 1000 gram dan TFU berada sekitar 2 jari dibawah pusat. Hal ini disebabkan
pusat-simfisis dengan berat uterus 750 gram, pada 2 minggu TFU tidak teraba
diatas simpisis dengan berat 500 gram dan pada akhir 6-8 minggu atau 40 hari
pertama terdapat luka laserasi masih basah pengeluaran lochea berwarna merah
(Lochea Rubra), Hasil pemeriksaan sesuai teori yaitu 1-3 hari nifas loche rubra,3-
7 hari nifas lochea sanguinolentas, pada hari 7-14 nifas lochea serosa dan setelah
mobilisasi dan senam nifas satu hari setelah persalinan sampai 42 hari selesai
masa nifas, berdasarkan anjuran yang diberikan dimana menurut teori setelah
persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ tubuh wanita, terutama pada
alat kandungan. Adapaun tujuan senam nifas adalah untuk mengurangi rasa sakit
(Bahiyatun, 2009).
BAB 5
PENUTUP
27
5.1 Kesimpulan
kali (KF1).Didapatkan masalah fisiologis yaitu ibu merasa nyeri pada luka
(Lochea Rubra), dan ASI yang keluar masih sedikit. Keadaan umum ibu baik
dan penulis sudah memberikan asuhan nifas sesuai dengan masalah dan
kebutuhan ibu.
5.2 Saran
a. Bagi Mahasiwa
pada masa nifas ,. Dan diharapkan penulis selanjutnya dapat lebih menerapkan
kebidanan
Medika
Rihama
29