DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada Neonatus Cukup Bulan Sesuai
masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat dan menggunakan manajemen
Varney secara komprehensif
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dengan benar kepada Neonatus Cukup
Bulan Sesuai masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
b. Mampu menginterpretasi data untuk menegakkan diagnosa kepada Neonatus
Cukup Bulan Sesuai masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial kepada Neonatus
Cukup Bulan Sesuai masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
d. Mampu mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera kepada Neonatus Cukup Bulan Sesuai masa Kehamilan
usia 1 jam dengan asfiksia berat.
e. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh kepada Neonatus Cukup
Bulan Sesuai masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
f. Mampu melaksanakan asuhan sesuai perencanaan kepada bayi Neonatus
Cukup Bulan Sesuai masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan kepada Neonatus Cukup Bulan Sesuai
masa Kehamilan usia 1 jam dengan asfiksia berat.
1.3 Metode Pengumpulan Data
1.3.1 Anamnesa
1.3.2 Pengamatan
Semua bahan yang dalam pembahasan disini telah dilakukan pengamatan secara
langsung.
Semua bahan dalam pembahasan disini berdasarkan kasus yang benar-benar ada
dan benar-benar terjadi.
Semua bahan yang digunakan dalam pembahasan ini diambil dari beberapa
referensi/buku yang berhubungan dengan kasus dalam masalah ini.
1.2 Tujuan
3.7 Evaluasi
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB 2
KONSEP TEORI DAN KONSEP MANAJEMEN KASUS
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan antara 2500
gram sampai 4000 gram nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan
9. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
16. Reflek sucking (isap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik
17. Reflek moro ( gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan
baik
19. Genitalia
a. Pada laki- laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
1. Tahap I :
2. Tahap II :
3. Tahap III :
diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi ditempat yang
memungkinkan).
2. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
3. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira- kira 3 cm dari pusat bayi,
melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan
4. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
a. Pengertian
yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir,
sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan
1. Faktor Ibu
Preeklamsia dan eklamsia.
Perdarahan abnormal (plasenta prervia atau plasenta).
Partus lama atau partus macet.
Demam selama persalinan.
Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV).
Kehamilan post matur.
Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Faktor Bayi
Bayi Prematur (Sebelum 37 minggu kehamilan).
Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ektraksi
vakum, forsef).
Kelainan kongenital.
Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).
3. Faktor Tali Pusat
Lilitan tali pusat.
Tali pusat pendek.
Simpul tali pusat.
Prolapsus tali pusat.
c. Komplikasi
Komplikasi ini meliputi beberapa organ:
1. Otak: hipokstik iskemik ensefalopati, edeme serebri, palsi selebralis
2. Jantung dan paru: hipertensi pulmonal persisten pada neonatorum,
pendarahan paru, edema paru.
3. Gastrointestinal: enterokolitis nekotrikans
4. Ginjal : tubular nekrosis akut
5. Hematologi
d. Diagnosis
3) Pernapasan
dijalan lahir, atau bila paru tidak mengembang karena suatu hal, aktivitas
singkat ini akan diikuti oleh henti napas komplet. Kejadian ini disebut
apnue primer
4) Usia Ibu
Umur ibu pada waktu hamil sangat berpengaruh pada kesiapan ibu
terhadap kehamilan dan persalinan, hal ini dikarenakan pada usia tersebut
ibu mungkin belum siap untuk mempunyai anak dan alat-alat reproduksi
ibu belum siap untuk hamil. Begitu juga kehamilan di usia tua (diatas 35
yang kuat terhadap mortalitas asfiksia, sedangkan umur tua (> 35 tahun),
5) Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang telah dilakukan ibu. Paritas 2-3
Paritas 1 dan paritas lebih dari 4 mempunyai angka kematian maternal yang
Paritas 1 beresiko karena ibu belum siap secara medis (organ reproduksi)
6) Lama persalinan
Menurut tinjauan teori beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan
janin berkurang yang dapat menyebabkan terjadi asfiksia pada bayi baru
lahir yaitu partus lama atau partus macet dan persalinan sulit, seperti letak
setiap fasenya. Kala 1 selesai apabila pembukaan servik telah lengkap, pada
kira-kira 7 jam.
gejala yang yang muncul pada asfiksiam berat adalah sebagai berikut:
Pada asfiksia sedang, tanda gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
Pada asfiksia ringan, tanda dan gejala yang sering muncul adalah sebagai
berikut:
3) Bayi merintih
1. Penilaian Awal
penilaian pada semua bayi dengan cara petugas bertanya pada dirinya
Bila semua jawaban Ya, berarti bayi baik dan tidak memerlukan
tindakan resusitasi. Pada bayi ini segera dilakukan asuhan pada bayi
normal. Bila salah satu atau lebih jawaban Tidak, bayi memerlukan
Aspek yang sangat penting dari resusitasi BBL adalah menilai bayi,
memulai suatu tindakan anda harus menilai dampaknya pada bayi dan
setelah bayi lahir, akan tetapi penilaian bayi harus dimulai segera setelah
denyut jantung, atau warna bayi, maka penilaian ini harus dilakukan
bayi dan penilaian efektivitas upaya resusitasi. Jadi nilai APGAR perlu
dinilai dalam 1 menit dan 5 menit. Apabila nilai apgar <7 penilaian
1). Pernapasan
mendengur.
tidak adekuat (lambat dan tidak teratur), atau tidak ada sama sekali.
3). Warna
Kaji bibir dan lidah bayi yang dapat berwarna biru atau merah muda.
Aspek Skor
pengamatan
bayi baru
lahir
0 1 2
g. Penatalaksanaan Asfiksia
a) Persiapan keluarga
Gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata,
keras, bersih dan kering. Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi
: lampu sorot) dan tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang
terbuka). Biasanya digunakan lampu sorot atau bohlam berdaya 60 watt atau
bayi
2 helai kain/handuk
Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos,
2) Penilaian segera
Segera setelah lahir, letakkan bayi di perut bawah ibu atau dekat perineum
(harud bersih dan kering). Cegah kehilangan panas dengan menutupi tubuh
Setelah melakukan penilaian dan memutuskan bahwa bayi baru lahir perlu
dapat membahayakan keselamatan bayi. Jepit dan potong tali pusat dan
lahir yang mengalami asfiksia dan terrselamatkan hidupnya tanpa gejala sisa
mulai bernapas
Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik). Secara
umum, 6 langkah awal di bawah ini cukup untuk merangsang bayi baru lahir
- Letakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat
perineum
Isap lendir
hidung
memasukkannya)
- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
- Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru
- Selimuti bayi dengan kain terrsebut, jangan tutupi bagian mukan dan
Letakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk menjaga
ventilasi
b) Ventilasi
udara ke dalam paru dengan tekanan positif yang memadai untuk membuka
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi
ini sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa
bebas.
tindakan
Lakukan penilaian
4) Asuhan pascaresusitasi
a) Resusitasi berhasil
normal yang kemudian diikuti dengan perbaikan tonus otot atau bergerak
Konseling :
Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil resusitasi yang telah
pertama :
Pantau juga bayi yang tampak pucat walaupun tampak bernapas normal
kesehatan
Bila bayi gagal bernapas setelah 20 menit tindakan resusitasi maka hentikan
upaya tersebut. Biasanya bayi akan mengalami gangguan yang berat pada
susunan syaraf pusat dan kemudian meninggal. Ibu dan keluarga memerlukan
dukungan moral yang adekuat secara hati-hati dan bijaksana, ajak ibu dan
keluarga untuk memahami masalah dan musibah yang terjadi serta berikan
I. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
1. Biodata
Berisi nama BBL dan ibu, yang terdiri dari :
- Usia BBL, dikatakan BBL/neonatus jika usianya 0-28 hari
- Usia ibu, usia ibu yang beresiko terjadinya komplikasi yaitu <20 tahun atau
>35 tahun
- Alamat, mempengaruhi jauh dekatnya pasien dengan fasilitas kesehatan,
karena semakin jauh fasilitas kesehatan ditambah dengan alat transportasi
yang tidak memadai, membuat ibu malas melakukan ANC sehingga
kemungkinan terdeteksinya masalah menjadi kecil
2. Keluhan utama
Berisi apa yang dikeluhkan oleh pasien sampai datang ke fasilitas kesehatan
3. Riwayat kesehatan ibu
a. Penyakit yang lalu
Berisi semua penyakit yang ibu pernah derita yang dapat mempengaruhi
kejadian asfiksia pada bayinya
b. Penyakit sekarang
Berisi semua penyakit yang sedang diderita oleh ibu yang dapat
mempengaruhi kejadian asfiksia pada bayinya
c. Penyakit keluarga
Berisi semua penyakit yang pernah diderita oleh keluarag ibu yang dapat
mempengaruhi kejadian asfiksia pada bayi ibu
d. Riwayat pranatal, natal dan postnatal yang lalu
- Pranatal
Berisi keadaan ibu pada saat hamil yang lalu
- Natal
Berisi keadaan ibu saat persalinan yang lalu
- Postnatal
Berisi keadaan ibu saat nifas yang lalu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Respirasi : ... kali/menit, irama : teratur/tidak (respirasi normal BBL
40-60x/menit dengan irama teratur)
Denyut jantung : ada/tidak ......x/menit (BBL normal 120-160x/menit)
APGAR score
Aspek Skor
pengamatan
bayi baru
lahir
0 1 2
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala : Yang dinilai adalah caput succedaneum, molase
b. Wajah : Yang dinilai adalah warna kulit wajah apakah
merah/pucat/kebiruan
c. Hidung : Yang dinilai adalah pernafasan dengan cuping hidung
d. Mulut :Yang dinilai adalah warna bibir, adanya lendir
e. Dada : Yang dinilai adalah retraksi dada
f. Ekstermitas : Yang dinilai adalah gerakan bayi
g. Warna kulit : Yang dinilai adalah apakah merah atau pucat atau kebiruan
h. Reflek : Yang dinilai adalah reflek moro, grasping dan babinski (yang
cukup mewakili reflek-reflek lain dan dapat ikut membantu
diagnosa asfiksia secara cepat)
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah oxymeter untuk mengetahui
jumlah kadar 02 dalam tubuh bayi, normalnya 90 mmHg
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia .... dengan ...
C. Kebutuhan :
Kebutuhan sesuai dengan masalah yang telah ditentukan dari diagnosa
V. INTERVENSI
Berisi tindakan, tujuan tindakan, kriteria hasil dan prosedur penanganan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : Pukul :
(Sesuai intervensi)
VII. EVALUASI
Tanggal : Pukul :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
a. Biodata
Bayi
Nama : Bayi Ny. M
Umur : 0 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Ibu Ayah
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan baru saja melahirkan dan mendengar bayinya tidak menangis
namun merintih, bayinya berwarna kebiruan, belum sempat memeluk dan
memberikan ASI pada bayinya
c. Riwayat kesehatan ibu
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun sejak lahir
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun
c. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah dan tidak sedang mednerita penyakit
apapun
d. Riwayat prenatal, natal dan postnatal sekarang
- Prenatal
Ibu mengatakan selama hamil tidak adan penyulit atau komplikasi pada
bayinya
ANC TM 1 : 2 kali
Keluhan mual muntah
Terapi vitamin B6, kalk
Penyuluhan yang didapatkan tentang nutrisi, personal
hygiene, pentingnya ANC
Hasil pemeriksaan yang dilakukan bahwa kondisi ibu dan
janin baik
ANC TM 2 : 1 kali
Tidak ada keluhan
Terapi Fe, vitamin C, kalk
Penyuluhan yang didapatkan tentang personal hygiene, gizi
ibu hamil
Hasil pemeriksaan yang dilakukan bahwa kondisi ibu dan
janin baik
ANC TM 3 : 2 kali
Tidak ada keluhan
Terapi Fe, kalk, vitamin C
Penyuluhan yang didapatkan tentang tanda-tanda
persalinan, persiapan persalinan, senam hamil
Hasil pemeriksaan yang dilakukan bahwa kondisi ibu dan
janin baik
- Natal
Ibu mengatakan keluar air dari jalan lahir berwarna kehijauan, ini adalah
persalinan anak pertama, dengan usia kehamilan 40 minggu dan lahir
spontan. Ibu datang langsung dipimpin bersalin dan 15 menit kemudian
bayi lahir
- Postnatal
Bayi belum mendapatkan nutrisi apapun
4. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Belum
5. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan bahwa keluarga sangat senang dengan kehamilan, persalinan serta
kelahiran bayi
6. Riwayat imunisasi dan vit K1
Belum
7. Pola kebiasaan sehari- hari
Belum
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Letargis
Tanda-tanda vital : R frek.20x/menit, irama tidak teratur (megap-megap)
DJ ada, frek. 80x/menit
A-S : 2 (1 menit pertama)
2. Pemeriksaan khusus
Kepala : Tidak ada caput succedaneum, molase derajat 2
Wajah : Kulit wajah berwarna kebiruan
Hidung : Terdapat pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir berwarna kebiruan, terlihat banyak lendir
di dalam mulut bayi
Dada : Terdapat retraksi dada
Ekstermitas atas dan bawah : Tonus otot lemah
Kulit : Seluruh tubuh berwarna kebiruan
Reflek : Morro (-), grasping (-), babynski (-)
3. Pemeriksaan penunjang
Oxymeter : 02 dalam tubuh bayi 70 mmHg
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
Dasar subjektif :
- Ibu mengatakan baru saja melahirkan dan mendengar bayinya tidak menangis
namun merintih, bayinya berwarna kebiruan
- Ibu mengatakan keluar air dari jalan lahir berwarna kehijauan
- Ibu mengatakan usia kehamilannya saat persalinan 40 minggu
Dasar objektif :
- K/u : Letargis
- TTV : R frek. 20x/menit, irama tidak teratur (megap-megap)
DJ frek. 80x/menit
- A-S : 2 (1 menit pertama)
- Pemeriksaan khusus
Dada : Terdapat retraksi dada
Ekstermitas atas dan bawah : Tonus otot lemah
Kulit : Seluruh tubuh berwarna kebiruan
B. Masalah :
- Gangguan pemberian nutrisi
DS : Ibu mengatakan belum sempat memberikan ASI kepada bayinya
DO : - bayi tampak lemah
- Tonus otot lemah
- Reflek rooting belum
- Reflek sucking belum
- Reflek swallowing belum
- Tertundanya bounding attachment
DS : Ibu mengatakan belum sempat memeluk bayinya
DO : ?
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
V. INTERVENSI
1. Tindakan : Lakukan Resusitasi
Tujuan : Untuk memulihkan fungsi pernapasan BBL yang mengalami
asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa gejala sisa
dikemudian hari
Kriteria hasil : Penilaian menggunakan tabel APGAR Skor, a-s > 7
Prosedur penanganan :
b. Jaga bayi tetap hangat
c. Atur posisi bayi
d. Isap lendir
b. Keringkan dan rangsang bayi
c. Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi
d. Lakukan penilaian bayi
e. Pasang sungkup
f. Lakukan ventilasi percobaan
g. Lakukan ventilasi definitif
h. Lakukan penilaian
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan resusitasi
a. Menjaga bayi tetap hangat. Meletakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu,
kemudian menyelimuti bayi dengan kain tersebut dan memotong tali pusat lalu
memindahkan bayi ke atas kain di tempat resusitasi. Sambil melakukan hal tersebut
beritahu ibu dan keluarga bahwa bayinya memerlukan tindakan bantuan untuk
memulai bernapas serta meminta keluarga untuk mendampingi ibu
b. Mengatur posisi bayi dengan membaringkannya terlentang dengan kepala di dekat
penolong, kemudian ganjal bahu bayi agar kepala sedikit ekstensi
c. Mengisap lendir menggunakan DeeLee pada mulut tidak lebih dari 5 cm dan
dihidung tidak lebih dari 3 cm
d. Mengeringkan dan merangsang bayi dengan cara menyentil telapak kaki
e. Mengatur kembali posisi kepala agar tetap ekstensi dan menyelimuti bayi dengan
kain yang baru
f. Melakukan penilaian kepada bayi dan ternyata bayi masih bernapas megap-megap
g. Memasang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi
h. Melakukan ventilasi percobaan sebanyak 2 kali dengan tekanan 30 cm air, dan dada
mengembang
i. Melakukan ventilasi definitif sebanyak 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20
cm air
j. Melakukan penilaian kembali dan ternyata bayi sudah bernapas normal
VII. EVALUASI
O (objektif) :
- K/u baik
- Tanda-tanda vital : R 42x/menit irama teratur, tidak ada retraksi dada
DJ 120x/menit
S 37,50C
- Wajah meringis saat diberi stimulasi
- A-S : 8 (5 menit pertama)
- Reflek moro (+), grasping (+), babynski (+)
A (assesment) :
NCB SMK usia 5 menit
DS :
Ibu mengatakan bayinya masih sedikit lemas tapi kaki dan tangannya sering
bergerak
Ibu mengatakan kulit bayi berangsur kemerahan
Ibu mengatakan tangisan bayinya kuat, tidak merintih lagi
DO:
- k/u baik
- Tanda-tanda vital : R 42x/menit irama teratur, tidak ada retraksi dada
DJ 120x/menit
- A-S : 8 (5 menit pertama)
P (planning) :
1. Memberikan konseling tentang cara menyusui yang benar dan menganjurkan ibu
untuk segera memberikan ASI kepada bayinya, kemudian menjelaskan tanda-
tanda bahaya pada bayi, menjaga kehangatan bayi.
2. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal (vit.K, antibiotik mata, imunisasi
hepatitis B, pemeriksaan fisik lengkap, pengukuran antropometri)
3. Melakukan pemantauan seksama selama 2 jam pertama setelah resusitasi
4. Menjaga bayi agar tetap hangat dan kering
BAB 4
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan kepada bayi Ny M neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
usia 0 hari dengan asfiksia berat telah dilakukan. Pada pengkajian tidak ditemukan adanya
kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena semua pertanyaan yang
diajukan sudah sesuai. Pada interpretasi data tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena diagnosa sudah sesuai dengan data subjektif dan
objektif. Pada intervensi tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus karena semua yang di intervensikan sesuai dengan teori. Pada implementasi juga tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena sudah
dilaksanakan sesuai dengan intervensi.Pada evaluasi ditemukan kesenjangan antara tinjauan
pustaka dan tinjauan kasus, di mana pada teori untuk asuhan pasca resusitasi mengenai
asuhan bayi baru lahir normal tidak dikatakan adanya pemeriksaan fisik lengkap dan
pengukuran antropometri, hal ini dilakukan RSUD Gambiran Kota Kediri karena bayi dirasa
sudah cukup fit setelah diberikan ASI oleh ibunya, sehingga tidak masalah untuk dilakukan
pemeriksaan fisik lengkap dan pengukuran antropometri setelah diberikan vitamin K,
antibiotik salep mata dan imunisasi hepatitis B
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada asuhan kebidanan ini memiliki diagnosa NCB SMK usia 0 hari dengan asfiksia
berat, sudah ditangani dengan hasil bayi dalam keadaan baik. Dalam pemberian asuhan
terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan teori pada bagian evaluasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi RSUD Gambiran Kota Kediri
Kami berharap rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan kebidanan terutama
dalam penanganan asfiksia, sehingga AKI dapat ditekan sekecil mungkin
5.2.2 Bagi institusi pendidikan
Kami berharap Universitas Kadiri khususnya fakultas ilmu kesehatan prodi DIV
Kebidanan lebih memacu semangat belajar mahasiswa dan memperbanyak praktik
penanganan masalah patologi pada bayi baru lahir khususnya masalah asfiksia
5.2.4 Bagi mahasiswa
Kami berharap mahasiswa semakin aktif dalam mencari ilmu baik di institusi
pendidikan maupun di lahan praktik guna memperbanyak pengetahuannya
terutama masalah-masalah patologi yang sering terjadi pada bayi baru lahir seperti
asfiksia