BAB I
PENDAHULUAN
angka kematian bayi merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya
kematian neonatus di provinsi Riau pada tahun 2012 adalah 24/1000 kelahiran
Setiap bayi memiliki resiko kematian yang tinggi dan berbagai penyakit
komplikasi pada minggu pertama, maka setiap bayi baru lahir harus mendapatkan
adalah KN lengkap dimana setiap bayi baru lahir harus memperoleh pelayanan
kunjungan neonatal sebanyak 3 kali, KN 1 pada 6-48 jam, KN 2 pada 3-7 hari,
suhu tubuh bayi tetap stabil, pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting dalam
terhadap infeksi.
2
asuhan kebidanan mengenai bayi baru lahir untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas pada bayi baru lahir. Pelayanan kebidanan yang diberikan harus
lahir.
pada bayi baru lahir, maka penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan
Tahun 2018
1.2 Tujuan
g. Melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan akhir pada bayi
baru lahir
saat usia bayi 12 jam hingga usia bayi 23 hari yang dilakukan di BPM Jusniati
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang dilahirkan dengan presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai afgar diatas 7 dan
Menurut Sarwono, (2005) dalam Jenny Sondakh, (2013) bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lair pada usia kehamilan 37-42 minggu dengan berat
lahir antara 2500-4000 gram. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup
bulan, 38-42 minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 dan panjang badan
Tanda- tanda bayi baru lahir normal (Tando, 2016) adalah sebagai berikut:
10. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora telah
12. Eliminasi, urine, dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam pertama.
Kebutuhan bayi baru lahir menurut rukiyah, (2010) adalah sebagai berikut:
1. Pemberian minum Salah satu dan yang pokok minuman yang boleh
dikonsumsi oleh bayi baru lahir dan diberikan secara cepat/dini adalah
ASI (Air Susu Ibu), karena ASI merupakan makanan yang terbaik bagi
demand) atau sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai
kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan
ASI dari salah satu sebelahnya. Berikan ASI saja (ASI eksklusif)
sekitar 16 jam sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada
usia 3 bulan. Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring dengan
Tabel 2.5
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam
Sumber: Rukiyah, 2010. Asuhan neonatus bayi dan balita, Jakarta timur, hal, 71.
dimandikan periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu aksila antara
36,5°C-37,5°C), jika suhu tubuh bayi masih di bawah batas normal maka
suhu tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Tunda juga untuk memandikan
pemberian apapun kemulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak.
Keadaan yang harus dilakukan penanganan segera pada bayi baru lahir dan perlu
f. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK selama 24 jam, tinja cair, sering,
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
membersikan saluran napas (hanya jika perlu), mengeringkan tubuh bayi (kecuali
telapak tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat tali pusat,
memberi salep mata antibiotik pada kedua mata, memberi imunisasi Hepatitis B,
Menurut Lockhart, (2014) tujuan Asuhan Bayi Baru Lahir adalah untuk
Langkah awal dalam menjaga bayi tetap hangat adalah dengan menyelimuti
bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda memandikan bayi selama 6 jam
Saluran napas dibersihkan dengan cara mengisap lendir yang ada di mulut
dan hidung (jika diperlukan). Tindakan ini juga dilakukan sekaligus dengan
penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, jalan napas
segera dibersihkan.
Tubuh bayi dikeringkan dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau
handuk yang kering, bersih, dan halus.Tubuh bayi dikeringkan mulai dari
muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan
bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari puting
Ketika memotong dan mengikat tali pusat, teknik aseptik dan antiseptik
harus diperhatikan. Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit
kelima. Cara pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
a. Klem, potong, dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
(oksitosin IU intramuskular).
b. Lakukan penjepitan ke-1 tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari
dinding perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan, tekan tali pusat
dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu (agar darah
penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong
DTT (steril).
d. Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian lingkarkan
kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
e. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%.
10
f. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisiasi menyusui dini.
Beberapa nasehat perlu diberikan kepada ibu dan keluarganya dalam hal
- Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih sampai sisa tali
pusat mengering dan terlepas sendiri. Sisa tali pusat yang masih
biasanya akan terlepas sendiri dalam satu minggu setelah lahir dan
luka akan sembuh dalam 15 hari (Meiliya & Karyuni, 2008, p.165).
- Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
kemerahan pada kulit sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau.
fasilitas kesehatan.
usia 6 bulan. Pemberian ASI pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat
tali pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
a. Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu
jam.
6. Memberikan Identitas Diri Segera setelah IMD, bayi baru lahir di fasilitas
kepada bayi dan ibunya untuk menghindari tertukar nya bayi. Gelang
pengenal tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan
bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami
imunisasi Hepatitis B.
8. Memberi Salep Mata Antibiotik pada Kedua Mata Salep mata diberikan
kepada bayi untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata. Salep ini
sebaiknya diberikan 1 jam setelah lahir. Salep mata yang biasa digunakan
adalah tetrasiklin 1 %.
jalur penularan ibu-bayi. Imunisai Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia
0-7 hari .
10. Melakukan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi
baru lahir dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kelainan yang perlu
d) Memeriksa secara sistematis head to toe (dari kepala hingga jari kaki)
g) Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP),
lingkar lengan atas (LILA), dan panjang badan, serta menimbang berat
badan.
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI tanpa diberi tambahan
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu. Pemberian ASI
secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan,
adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman
hingga usia empat bulan.Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6
bulan tanpa tambahan makanan/ cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk,
air putih atau makanan padat seperti pisang ,pepaya,bubur susu,biskuit ,nasi tim,
BAB III
DI KOTA PEKANBARU
NIM : P031815301019
1. DATA SUBJEKTIF
2. Riwayat Kelahiran
UK : 37 Minggu
Kala II : 20 menit
DATA OBJEKTIF
B.
Pemeriksaan Fisik
1.
Kesadaran : Kompos Mentis
TTV :P : 40x/m
N : 140x/m
S : 36,8oC
BB : 3,0 kg
PB : 50 cm
LD : 34 cm
LK : 33 cm
LILA :11,5 cm
Kepala : UUB : Datar
UUK : Menutup
Chepal Hematom : Tidak ada
Caput Suksedaneum : Tidak Ada
Luka : Tidak ada
Kelainan/Cacat Bawaan : Tidak ada
Wajah : Simetris : Ya
Kotoran Mata : Tidak ada
Strabismus : Tidak ada
Pupil mata Jernih : Ya
Sklera mata : Putih
Perdarahan SubKonjungtiva/Retina : Tidak Ada
Kelainan/cacat Bawaan : Tidak ada
Hidung : Simetris : Ya
16
Analisis
C.
Dx : Bayi baru lahir normal usia 12 jam, keadaan umum bayi baik
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Menjaga kehangatan tubuh bayi, ASI on demand
D. Penatalaksanaan
CATATAN PERKEMBANGAN
30-12-2018 S: Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah puput, ibu mengatakan bayi
15.30 WIB tidur dengan nyenyak, menyusui puas dan jarang menangis, dan tidak
terdapat kesulitan saat menyusui
O : P: 40 x/m, N : 120 x/m, S : 36,6 ºC, BB : 3000 g, PB : 50 cm,
Lingkar Dada : 34 cm, Lingkar Kepala 33 cm, LILA : 11,5 cm,
BAK : 7-8x/hari, BAB : 2x/hari, UUB : datar, turgor kulit : baik,
warna kulit : kemerahan,
tali pusat : sudah puput dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi,
genital : normal, terdapat refleks moro; sucking; rooting; babinski;
palmar graps; glabela.
A : Dx. Ibu : Bayi Baru Lahir normal 5 hari
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Pukul Uraian
17-01-2019 S: Ibu mengatakan bayi tidur dengan nyenyak, menyusui puas dan
17.30 WIB jarang menangis, dan tidak terdapat kesulitan saat menyusui
O : P: 46 x/m, N : 138 x/m, S : 37ºC, BB : 4000 g, PB : 51 cm, Lingkar
Dada : 34,5 cm, Lingkar Kepala 33 cm, LILA : 12 cm, UUB : datar,
turgor kulit : baik, warna kulit : kemerahan, pusat : tidak terdapat
tanda-tanda infeksi, genital : normal, terdapat refleks moro;
sucking; rooting; babinski; palmar graps; glabela.
A : Dx : Bayi Baru Lahir normal usia 23 hari
BAB IV
KAJIAN KASUS
pelayanan medik dasar. Praktek Bidan Mandiri Jusniati adalah fasilitas pelayanan
penyelenggaraan praktek.
pelayanan kesehatan namun juga sebagai lahan praktek bagi para mahasiswa dari
Pengambilan kasus ini dilakukan di Rumah Ny.M yang berada di Jalan Agus
salim Pekanbaru. Rumah ini ditempati oleh Ny. M bersama suami dan anaknya.
Didalam rumah terdapat ruangan sekaligus kamar , dapur, dan kamar mandi. Bayi
tidur bersama orang tua didalam kamar. Cahaya matahari masuk ke dalam rumah
hanya dari pintu depan, ventilasi udara kurang memadai. Jarak rumah Ny.M ke
Pada tinjauan kasus akan membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
sebanyak 3 kali yakni KN1 bayi usia 12 jam, KN2 pada hari ke-5, dan KN3 pada
hari ke 23. Kunjungan pada bayi baru lahir, KN1 dilaksanakan Praktek Bidan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, menjaga suhu tubuh bayi, perawatan tali pusat
pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bayi baru lahir pada
Kasus bayi baru lahir yang diambil adalah Bayi Ny M, Ny M. umur ibu 34
tahun, ibu beragama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan jualan makanan,
dan beralamat di Jl. Agus Salim Pekanbaru, melahirkan anak keempat pada
Kunjungan pada bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3 kali yaitu sebagai
berikut:
kematian bayi baru lahir (Depkes RI, 2009) Kunjungan yang dilakukan pada bayi
(KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir, Kunjungan Neonatal II
(KN2) pada hari ke 3 sampai dengan 7 hari, dan Kunjungan Neonatal III (KN3)
pada hari ke 8 sampai dengan 28 hari sesuai teori (Depkes RI, 2010).
bertujuan untuk menilai dan memeriksa kondisi bayi secara umum segera setelah
adanya kelainan serta tanda bahaya pada bayi baru lahir sehingga dapat dirujuk
tepat waktu (Rosita A, 2012). Kunjungan pertama bayi baru lahir 6-48 jam
kehangatan bayi, perawatan tali pusat, pemberian ASI. Nutrisi yang diberikan
pada bayi baru lahir adalah ASI (Air Susu Ibu), karena ASI merupakan makanan
yang terbaik bagi bayi. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi (on
demand) atau sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai kebutuhan
bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan ASI dari salah satu
sebelahnya. Berikan ASI saja (ASI eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan.
baik, bayi sudah BAK, mekonium sudah keluar, tidak ada tanda infeksi pada tali
pusat, mata tidak ikterik. Tanda- tanda bayi baru lahir normal (Maryunani,A,
Nurhayati, 2008) adalah Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram, Panjang
24
badan bayi 48-53 cm, Lingkar dada bayi 30,5-33 cm , Lingkar kepala bayi 31-
35,5 cm, Bunyi jantung dalam menit pertama 100-180 x/menit, kemudian turun
sampai 120-140 kali/menit, Refleks isap, menelan, dan moro telah terbentuk ,
Dari hasil pengkajian data subjektif kunjungan bayi baru lahir kedua yang
dilakukan pada tanggal 30 Desember 2018 ibu mengatakan bayinya sehat, tali
pusat sudah putus, bayi tidur nyenyak, bayi menyusu dengan baik dan tidak ada
kesulitan saat menyusui. Tujuan pada kunjungan ini yaitu menjaga personal
hygiene pada bayi, memastikan tidak adanya infeksi tali pusat pemberian ASI.
Dari data objektif didapatkan hasil BB: 3000 gr, tali pusat sudah putus, dan mata
tidak ikterik. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical
stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam satu minggu
setelah lahir dan luka akan sembuh dalam 15 hari (Setiani, E, 2018). Dari hasil
pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda infeksi pada bayi. Pemberian ASI
eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan
makanan/ cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih atau makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi tim, dan sebagainya
(Roesli, 2000). ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung
nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi.
Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan (Hubertin, 2004).
Selama asuhan kebidanan bayi baru lahir dilakukan, ibu selalu diberitahu
unuk memberikan ASI kepada bayinya, ASI mengandung semua nutrien yang
25
dibutuhkan bayi dalam jumlah yang benar dan tidak pernah “basi”. Manfaat
paling penting dalam menyusui adalah perlindungan terhadap infeksi seperti diare,
secara intim dengan bayi dan mengembangkan relasi penuh kasih sayang dalam
jangka panjang. Bayi juga akan berkembang menjadi anak yang aman secara
emosi karena bayi mulai mengenalisentuhan ibu dalam waktu beberapa hari
setelah lahir. Kontak fisik yang teratur dan berlangsung terus dengan ibu akan
saat usia bayi 23 hari, Diana Beck dkk dalam care of the Newborn (2004
)kunjungan ini berfokus pada pemberian ASI eklusif, kenaikan berat badan
bayi,mengenal tanda – tanda infeksi pada bayi dan imunisasi. Pada bayi ny. M
sudah terdapat kenaikan BB menjadi 4000 gr, dan tidak terdapat tanda infeksi.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ditetapkan diagnosa, masalah serta kebutuhan. Pada kasus ini secara umum, bidan
telah memberikan asuhan pada neonatus dengan baik. Setelah didapatkan dignosa/
masalah, penulis telah merencanakan asuhan keidanan bayi baru ahir yang
diberikan kepada bayi Ny. M. dalam memberikan asuhan kebidanan bayi baru
lahir pada bayi Ny. M telah dilakukan sesuai dengan standar pelayanan asuhan
B. Saran
mahasiswa.
3. Untuk mahasiswa
ilmu pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dan menjadi