Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

konsep dasar asuhan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah

DISUSUN OLEH
NAMA :
NIM:
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“konsep dasar asuhan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah“ ini dengan baik.

saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga
saya dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.

Kendari, 19 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Neonatus dan bayi
B. Balita
C. Anak prasekolah
D. Pencegahan infeksi
E. Rawat gabung
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapaipertumbuhan
dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetikyang ada pada anak
tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasaranak terpenuhi. Kebutuhan
dasar ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhandasar tersebut harus dipenuhi
sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalamkandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi
olehseorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor
eksternalmenyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran
bidan.Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak
yangsecara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnyapengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus
dipenuhianak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal
iniadalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhandasar
yang harus dipenuhi

B. Tujuan
Tujuan dari maklah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu neonatus dan bayi
2. Untuk mengetahui apa itu balita
3. Untuk mengetahui apa itu anak prasekolah
4. Untuk mengetahui apa itu pencegahan infeksi
5. Untuk mengetahui apa itu rawat gabung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Neonatus Dan Bayi


1. Definisi neonatus
Menurut kamus kedokteran Dorland (2003), djelaskan bahwa
neonataladalah jabang bayi baru lahir hingga berumur empat minggu. Menurut
Jumiarni(1995) neonatus adalah bayi yang baru mengalamiproses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine kekehidupan ekstrauterin.
Bayi baru lahir adalah bagian dari neonatus yaitu suatu organisme
yangsedang bertumbuh yang baru mengalami trauma kelahiran dan
harusmenyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra
uterin(Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak III oleh Staff Pengajar Ilmu Kesehatan
AnakFakultas Kedokteran Unifersitas Indonesia tahun 1985)Menurut Ibrahim
(1984) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir darikehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan 2500 – 4000 gram.
2. Kebutuhan dasar beonatus dan bayi
a. Kebutuhan fisik pada neonatus dan bayi
Kebutuhan Fisik-Biologis meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan
seperti:nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian,
pelayanan/pemeriksaankesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain dan
beristirahat.
 Nutrisi :Harus dipenuhi sejak anak di dalam rahim. Ibu perlu memberikan
nutrisiseimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu
seimbang. AirSusu Ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling lengkap
dan seimbang bagibayi terutama pada 6 bulan pertama (ASI Eksklusif).
 Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung
daripenyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 Kebersihan :meliputi kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian,
rumah,sekolah, tempat bermain dan transportasi.
 Bermain, aktivitas fisik, tidur :anak perlu bermain, melakukan aktivitas
fisik dantidur karena hal ini dapat merangsang hormon pertumbuhan, nafsu
makan,merangsang metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
merangsangpertumbuhan otot dan tulang merangsang perkembangan.
 Pelayanan Kesehatan :anak perlu dipantau / diperiksa kesehatannya
secarateratur. Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan
SDIDTK minimal 2 kali setahun. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi
setiap bulanFebruari dan bulan Agustus
 Tujuanpemantauan yang teraturuntuk : mendeteksi secara dini
danmenanggulangi bila ada penyakit dan gangguan tumbuh-
kembang, mencegahpenyakit serta memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak.
 Memandikan Neonatus: Neonatus harus selalu dijaga agar tetap bersih,
hangat,dan kering. Beberapa cara untuk menjaga agar kulit neonatus
bersih adalahmemandikan neonatus, mengganti popok atau pakaian
neonatus sesuaikeperluan, pastikan bahwa neonatus tidak terlalu
panas/dingin, dan menjagakebersihan pakaian dan hal – hal yang
bersentuhan dengan neonatus.Memandikan neonatus sebaiknya ditunda
sampai 6 jam kelahiran. Hal inidimaksudkan agar neonatus tidak
hipotermi. Selain itu juga meminimalkanresiko infeksi. Prinsip yang perlu
diperhatikan pada saat memandikan neonatusantara lain :
 Menjaga neonatus agar tetap hangat
 Menjaga neonatus agar tetap aman dan selamat
 Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.Memandikan
neonatus dianjurkan memakai sabun dengan pH netral
dengansedikit bahkan tanpa parfum atau pewarna (jangan gunakan
sabun mandidewasa). Permukaan kulit yang asam (acid mantle)
memberi perlindungankepada neonatus terhadap infeksi, sedangkan
pH kulit yang kurang dari 5,0bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir
kulit neonatus tidak begitu asam (pH6,34) kemudian menurun
sampai 4,95 dalam 4 hari. Memandikan neonatusdengan sabun
alkalin (sabun dewasa) akan meningkatkan pH kulit
sehinggakeasaman kulit menurun (dapat menimbulkan infeksi pada
neonatus).Memandikan neonatus juga memiliki beberapa maanfaat
diantaranya yaituuntuk menjaga kebersihan tubuh neonatus, tali
pusat, dan memberikan rasanyaman pada neonatus.
 Memberi Minum/Menyusuipada Neonatus : BBL normal dapat segera
disusuihanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Neonatus
baru lahir segeramungkin dilakukan IMD. Proses ini berlangsung
minimal 1 jam pertama setelahneonatus lahir. IMD sangatlah baik
kegunaannya, selain sebagai pengerathubungan batin ibu dan anak
IMD juga memiliki keuntungan lainnya, yaitumempercepat keluarnya
kolostrum. Pada waktu IMD neonatus mendapatkolostrum yang
penting untuk kelangsungan hidupnya.Kebutuhan minum pada
neonatus yaitu :
 Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
 Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
 Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
 Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari
Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari.
Dalam menyusui juga hrus diperhatikan tentang cara menyusui yang
benar,karena menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat
mengakibatkan putingsusu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal
sehingga mempengaruhi produksiASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu.Apabila bayi telah menyusuidengan benar maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
 Bayi tampak tenang.
 Badan bayi menempel pada perut ibu.
 Mulut bayi terbuka lebar.
 Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
 Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah
lebih banyak yang
 masuk.
 Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
 Puting susu tidak terasa nyeri.
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
 Kepala bayi agak menengadah.
 Menyendawakan Neonatus: Menyendawakan neonatus penting
dilakukan danberfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam
perut neonatus atauagar tidak kembung.Biasanya udara masuk ke perut
neonatus bersamaanketika neonatus menyusu.Makin banyak udara
yang masuk, semakinkembunglah perut neonatus. Akibatnya neonatus
merasa tidak nyaman danakan menyebabkan rewel.
 Hygiene diri dan lingkunganKebersihan badan dan lingkungan yang
terjaga berarti sudah mengurangi resikotertularnya berbagai penyakit
infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akanmemberikan
kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara
aman. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga
kebersihanbalita oleh orang tua, adalah sebagai berikut :
 Mencuci tangan
 Memotong kuku
 Mandi teratur
 Bersihkan mainannya
 Buang air besar ( BAB )Kotoran yang dikeluarkan bayi baru lahir, pada
hari-hari pertama disebutmekonium. Mekonium adalah ekskresi
gastrointestinal bayi yang diakumulasidalam usus sejak masa janin,
yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. Warnamekonium adalah hijau
kehitaman, lengket dan bertekstur lembut, terdiri atasmulkus, sel epitel,
cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pibmenempedu.
Mekonium dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelah lahir.
Kemudianfeses bayi yang diberi ASI akan berubah warnanya menjadi
hijau-emas danterlihat seperti bibit. Bayi yang diberi susu formula
memiliki feses yangberwarna coklat gelap, seperti pasta atau padat.
Bayi akan berdefekasi 5-6 kalitiap hari dan akan berkurang pada
minggu ke 2. Apabila bayi tidak defekasiselama lebih dari dua hari
segera hubungi tenaga kesehatan.
 Buang air kecil ( BAK ) Bayi berkemih sebanyak 4-8 kali sehari. Pada
awalnya volume urin sebanyak20-30 ml/ hari, meningkat menjadi 100-
200 ml/ hari pada akhir pertama. Warnaurin keruh/ merah muda dan
berangsur-angsur jernih karena intake cairanmeningkat
 Tidur, Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir
menghabiskan waktunyauntuk tidur, sediakan lingkungan yang
nyaman, atur posisi dan minimalkangangguan agar bayi dapat tidur saat
ibu ingin tidur. Lama tidur BBL antara 16-20 jam sehari dengan
masing-masing periode antara 1,5 jam-5/ 6 jam

b. Peran Bidan Pada Bayi Sehat


Beberapa prinsip pedekatan asuhan terhadap anak (termasuk
didalamnya bayidan balita) yang dipegang oleh bidan yaitu:
 Anak bukanlah miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok
individu yang unikyang mempunyai kebutuhan khusus sesuai
dengan tahapan perkembangan danpertumbuhannya.
 Berdasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak
sehinggapermasalahan asuhan terhadap klien sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
 Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
 Selain memenuhi keutuhan fisik, juga harus memperhatikan keutuhan
psikologisdan sosial.
Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian
baikuntuk orang tua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus bisa
memfasilitasi prosestersebut. Semua bayi lahir harus menjalani minimal 2 kali
pemeriksaan fisik sebelumdipulangkan dari rumah bersalin atau rumah sakit.
Pemeriksaan pertama adalahpemeriksaan screening/ penapisan yang dilakukan
saat kelahiran. Pemeriksaankedua lebih komprehensif

B. Balita
1. Definisi Balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun ataulebih
popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H,
2006).Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah
umum bagianak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia
batita, anakmasih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan
penting,seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudahbertambah baik. Namun
kemampuan lain masih terbatas. Masa balita merupakanperiode penting dalam
proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan danpertumbuhan di masa itu
menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan danperkembangan anak di periode
selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia inimerupakan masa yang berlangsung
cepat dan tidak akan pernah terulang, karenaitu sering disebut golden age atau
masa keemasan.

2. Kebutuhan dasar pada balita


a. Kebutuhan fisik pada balita
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam
menunjangkeberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi
yang mencukupipada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu
dengan pemberian nutrisiyang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir,
harus diupayakan pemberian ASIsecara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja
sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejakberumur 6 bulan, sudah waktunya anak
diberikan makanan tambahan atau makananpendamping ASI. Pemberian
makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaanmakan yang baik dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkatpada masa balita dan
prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan danperkembangan yang terjadi
adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.Kebutuhan gizi yang harus
dipenuhi pada masa balita diantaranya energi danprotein.
Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-
120kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan
energi turunkurang lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh
diperoleh terutama dari zatgizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein
dalam tubuh merupakan sumberasam amino esensial yang diperlukan sebagai
zat pembangun, yaitu untukpertumbuhan dan pembentukan protein dalam
serum, mengganti sel-sel yang rusak,memelihara keseimbangan asam basa
cairan tubuh, serta sebagai sumber energi.
 Lemakmerupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu
lemak jugamempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak
esensial, sebagai zatpelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat
memberi rasa sedap dalam makanan.Kebutuhan karbohidrat yang
dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber
 karbohidratdapat diperoleh dari beras, jagung, singkong, tepung-
tepungan, gula,dan serat makanan. Serat makanan sangat penting
untuk menjaga kesehatan alatpencernaan.
 Vitamin dan mineralpada masa balita sangat diperlukan
untukmengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara
keseluruhan. Kebutuhanakan vitamin dan mineral jauh lebih kecil
dari pada protein, lemak, dan karbohidrat

Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai


berikut.
 Balita usia 1-3 tahun : Jenis makanan yang paling disukai anak
balita di usia inibiasanya adalah makanan yang manis-manis,
seperti cokelat, permen, es krim,dll.Pada anak usia ini sebaiknya
makanan yang banyak mengandung guladibatasi, agar gigi susunya
tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia ini,biasanya anak
sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekuranganvitamin
A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A
dapatmengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan
kekurangan kalori danprotein dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan kecerdasan anak.
 Anak usia 4-6 tahun:Pada usia ini, anak-anak masih rentan
terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian
makanan yang bergizi tetapmenjadi perhatian orang tua, para
pembimbing dan pendidik di sekolah.Pendidikan tentang nilai gizi
makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan padamereka. Dan ini
saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada
anak,karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang
dilihat dandidengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Sehingga akhirnya anakdapat memilih menyukai makanan yang
bergizi
b. Kebutuhan psikologi
Untuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak
kita, berikut ini adabeberapa hal yang dapat dijadikan pedoman bagi
orangtua atau orang yang dekatdengan anak dalam melakukan interaksi
dengan balita: Berikan rangsangan positif kepada balita.
 Misalnya dengan belaian/ sentuhan/pijatan–pijatan lembut, ucapan-
ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yangmenenangkan
 Tanggap terhadap kebutuhan balita.
 Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa.
Misalnyadengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali,
memainkan boneka dengansuara-suara lucu atau menunjukkan wajah-
wajah ganjil (memasang ekspresi lucu),membadut (bicara dengan cara
yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalahbersama anak. Pada
umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorangyang tertawa
bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.
 Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan
kualitaspengasuhan yang baik.Jangan menghadapi anak dengan
terpaksa atau hanyahadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak
dengan menghadirkan “hati” juga.
 Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat
atau tidaksesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak,
menyebabkanhubungan orangtua-anak menjadi tegang dan
menghalangi orangtua untukmemberikan kasih sayangnya.
 Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap
balita karenabalita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan
merekamnya dalamingatannya sehingga membuat orangtua menjadi
“jauh” terhadap anak.
 Toleransi: Bertoleransi terhadap kesalahan anak, bukan kebalikan dari
disiplin.Kesalahan yang dilakukan anak sering kali hanya karena
perbedaan pandang kitasebagai orang tua atau orang dewasa dengan
cara pandang anak. Menghargaiperbedaan perlu dikenalkan pada saat
anak mulai dapat berbicara dan bermaindengan teman sebayanya.
Konflik yang sering terjadi karena kita tidak bisamenghargai
perbedaan. Hal terkecil tetapi penting untuk dilakukan orangtuaadalah
mendengarkan dan menghargai pendapat anak.
 Menjadi Motivator: Anak tidak sekedar mencontoh dan anak tidak
hanyamembutuhkan keteladanan orangtua. Dorongan atau motivasi
sering lebih pentingdaripada ajakan. Terlebih pada usia setahun, saat
anak memerlukan kemampuanuntuk mengontrol dirinya, motivasi
berperan penting agar kelak tidak menjadianak yang pemalu atau
peragu. Dorongan orang tua akan muncul dengansendirinya jika
orangtua atau pengasuh sering mendampingi atau
memfasilitasikegiatan bermain anak. Tentu saja dorongan untuk
mendikte yang sering muncultanpa kita sadari harus benar-benar kita
hindari.
3. Asuhan kebidanan pada balita
Bidan berperan dalam asuhan terhadap balita terutama dalam hal :
 Melakukan pengkajian atau pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangananak, meliputi:–Pemeriksaan fisik–Pemeriksaan tanda-
tanda vital–Penampilan umum–Perkembangan psikologis
 Penyuluhan kesehatan kepada keluarga :–Pemberian makanan bergizi
pada bayi dan balita– pemberian ASI–pola pemberian makanan balita–
hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI–saat penggantian ASI
dengan susu buatan–menghentikan pemberian ASI– mengatur
makanan anak usia 1-5 tahun–Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi
dan balita, imunisasi,pencegahan kecelakaan, kesehatan gigi,
peningkatan kesehatan polatidur, bermain

C. Anak prasekolah
1. Definisi anak prasekolah
menurut Joyce Engel (1999) Anak usia prasekolah adalah mereka yang
berusiaantara 3-6 tahun. Menurut Biechler dan Snowman (1993), mereka
biasanyamengikuti program prasekolah baik di taman kanak-kanak, kelompok
bermainmaupun tempat penitipan anak dan menurut Elizabeth dalam buku
psikologiperkembangan, usia prasekolah adalah usia mainan, karena pada masa
itu anakmenghabiskan sebagian besar waktunya untuk untuk bermain dengan
mainannya.(Dalam Bambang, 2005)
Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak.Pada usia ini
anakmempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah
dilihatnya.Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah orang tua.
Keluargamerupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak yang mempunyai
pengaruhsangat besar.Haryoko (1997) berpendapat bahwa lingkungan sangat
besarpengaruhnya sebagai stimulans dalam perkembangan anak.
Pada usia prasekolahanak-anak akan mengalami perkembangan sangat cepat
dari segi fisik, kognitif,emosi maupun sosial. Hal ini akan sangat berpengaruh
pada masa depan anak kelak. Taman kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan
formal pertama merupakan salahsatu sarana untuk membantu memberi
rangsangan dan dukungan dalam masapertumbuhan dan perkembangn anak.
Faktor-faktor yang berperan dalammenunjang perkembangan anak di taman
kanak-kanak adalah kulitas guru, programkegiatan dan lingkungan fisik.
(Sujiono, 2003)Pada usia ini berkembang rasa inisiatif anak. prilaku yang nampak
adalah anakbanyak bertanya, banyak meniru aktivitas orang lain dan mencoba
melakukan tugastertentu. Anak mulai menunjukkan inisiatif misalnya mandi,
membereskanmainannya sendiri, membantu adiknya dan sebagainya. Pada usia
ini anak jugamulai melibatkan diri dalam aktivitas bersama.Anak pada usia ini
juga mulaimenghadapi tuntutan oleh lingkungannya untuk berprilaku dalam batas
tertentu. Inidapat menimbulkan krisis, sehingga anak dapat mengalami
kekecewaan. Bersamamunculnya inisiatif, anak juga mulai merasakan rasa
bersalah yang dapatmengahambatnya untuk maju. Bila lingkungan tidak kondusif
terhadap inisiatif anakmaka rasa bersalah akan menjadi lebih dominan dalam
kehidupan anak selanjutnya. (Sulistiawati, 2005)Menurut Jean piaget, bahwa
perkembangan intelektual anak usia 5-6 tahuntermasuk fase praoperasional, yaitu
masa prasekolah. Pada masa ini anak belumbisa membedakan dengan tegas
antara perasaan dan motif pribadinya denganrealita dunia luar, sehingga pada
taraf ini kemungkinan untuk menyampaikankonsep-konsep tertentu kepada anak
masih terbatas ( Nasution dalam Nurlindah2009)

2. Kebutuhan dasar anak prasekolah


Anak usia Pra Sekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat.
Kebutuhankalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Penurunan normal dalam nafsu makan
di usia inisering menimbulkan kecemasan tentang nutrisi. Sebagian terbesar,
orang tua dapatdiyakinkan bahwa jika pertumbuhan normal, masukan anak adalah
cukup. Biasanya,orang tua bertanggung jawab untuk memberi kesehatan,
makanan pada usia yangcocok dan penentuan waktu dan tempat; anak
bertanggung jawab menentukan jumlah masukan makanan.
Anak – anak biasanya mengatur jumlah makanannyauntuk menyesuaikan
kebutuhan tubuhnya menurut rasa lapar atau kenyang.Masukan setiap hari
bervariasi, kadang – kadan luas, akan tetapi masukan selamaperiode 1 minggu
relative stabil. Upaya orang tua untuk mengatur masukan anakmengganggu
mekanisme pengaturan diri ini karena anak harus menyetujui atauberontak
melawan tekanan. Akibatnya adalah kelebihan atau kekurangan
makanan.Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi

3. Kebutuhan psikologi pada anak prasekolah


Ikatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlahpenting,
karena berguna untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari,merangsang
perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadapdunia
luar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :
 Kasih sayang orangtuaOrangtua yang harmonis akan mendidik dan
membimbing anak dengan penuhkasih sayang. Kasih sayang tidak
berarti memanjakan atau tidak pernahmemarahi, tetapi bagaimana
menciptakan hubungan yang hangat dengan anak,sehingga anak
merasa aman dan senang.
 Rasa amanAdanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak
akan memberikan rasaaman bagi anak untuk melakukan aktivitas
sehari-harinya.
 Harga DiriSetiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya.
Apabila anak diacuhkan,maka hal ini akan menyebabkan frustasi
 Dukungan/doronganDalam melakukan aktivitas, anak perlu
memperoleh dukungan darilingkungannya. Apabila orangtua sering
melarang aktivitas yang akan dilakukan,maka hal tersebut dapat
menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiapaktivitasnya.
Selain itu, orangtua perlu memberikan dukungan agar anak
dapatmengatasi stressor atau masalah yang dihadapi

4. Asuhan kebidanan pada anak prasekolah


Deteksi dini tumbuh kembang adalah langkah antisipasi yang dilakukanuntuk
menemukan kasus penyimpangan tumbuh kembang sejak dini danmengetahui
serta mengenali faktor risiko penyimpangan tersebut. Penyimpangantumbuh
kembang dapat bersifat positif, misalnya anak mempunyai tingkatkecerdasan di
atas rata-rata, atau negatif, misalnya balita yang mengalamiketerlambatan
perkembangan
Tujuan umum deteksi dini tumbuh kembang bayi atau balita
adalahtercapainya tumbuh kembang bailita dan anak prasekolah yang optimal
dalamrangka menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan
khususnyaadalah mengupayakan terselenggaranya kegiatan deteksi dan intervensi
tumbuhkembang balita dan anak prasekolah di tingkat pelayanan dasar dan
rujukan,serta terlaksananya pembinaan keluarga, kader dan masyarakat dalam
kegiatanstimulasi, pemantauan, dan perujukan kasus penyimpangan tumbuh
kembangpada balita dan anak prasekolah.Kegiatan deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang yang mencakuppemeriksaan kesehatan, pemantauan berat
badan sekaligus deteksi danintervensi dini tumbuh kembangdi tingkat pelayanan
dasar akan memerlukanwaktu lebih lama dibandingkan pemeriksaan kesehatan
dan pemantauan beratbadan biasa. Dengan demikian, untuk memberikan
pelayanan KIA yangberkualitas dan komprehensif serta mempertimbangkan
kemudahan petugaspuskesmas dan kenyamanan ibu anak, kegiatan deteksi
tumbuh kembang balitadapat dilakukan saat anak bertemu dengan petugas
kesehatan baik dipuskesmas, posyandu, polindes maupun fasilitas layanan swasta
seperti bidanpraktik.
Deteksi dini pada anak dilanjutkan secara terus menerus dengan
melakukanpemeriksaan fisik seperti penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggibadan. Pemeriksaan gigi dan mulut, dan sebagainya.Apabila ditemukan
suatu penyimpangan, bidan sebagai tenaga kesehatandapat mendeteksi dini dan
melakukan rujukan ke spesialis anak gunamendapatkan pelayanan kesehatan yang
lebih optimal
D. Pencegahan infeksi
1. Definisi pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi Pada
saat penanganan bayi baru lahir, pastikan penolong untuk melakukan
tindakan pen'egahan infeksi Tindakan pencegahan infeksi pada bayi baru lahir
meliputi : sarung tangan serta sekasama sebelum dan sesudah melakukan kontak
dengan bayi Memakai sarung tangan bersih saat melayani bayi yang belum
dimandikan Memastikan semua peralatan telah disterilkan dan Memastikan
semua perlengkapan bayi dalam keadaan bersih.

2. Prinsip dasar pencegahan infeksi


Prinsip dasar dalam penegahan infeksi adalah sebagai berikut : Setiap orang
pasien dan petugas pelayanan kesehatan harus dianggap berpotensi
menularkan tangan adalah prosedur yang paling praktis dalam men'egah
kontaminasisilang. Pakailah sarung tangan sebelum menyentuh setiap
kulit yang luka, selaput lendir )mukosa darah, dan cairan tubuh lainnya )

3. Upayah pencegahan infeksi


 Pencegahan infeksi pada tali pusat
 Pencegahan infeksi pada kulit
 Pencegahan infeksi pada mata
 Imunisasi

E. Rawat gabung (rooming in/bedding in)


1. Definisi rawat gabung
Rawat gbung ialah suatu sistem perawatan di mana bayi serta ibu dirawat dalam
satu unit. Rawat gabung merupakan sistem perawatan dimana ibu dan bayi sama
sama pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu,
setiap saat ibu dapat menyusui bayinya. Rawat gabung dalah satu cara perawatan
dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan
ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24
jam penuh, dimana merupakan waktu yang baik bagi ibu dan bayi saling
berhubungan dan dapat memberikan kesempatan bagi keduanya untuk pemberian
ASI.
Ada 2 jenis rawat gabung yaitu :
a. Rooming in continue : dimana bayi tetap berada di samping ibu selama 24 jam
b. Rooming in partial : dimana ibu dan bayi bersama-sama hanya dalam
beberapa jam seharinya.
2. Tujuan rawat gabung
ada beberapa tujuan dari rawat gabung antara lain :
 bantuan emosional
 penggunaan asi
 pencegahan infeksi
 pendidikan kesehatan
3. manfaat rawat gabung
a. bagi ibu adalah dapat memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat
bayinya.
b. Bagi bayi adalah sentuhan badan antara ibu dan bayi akan berpengaruh
terhadap perkembangan psikologi bayi.
c. Bagi keluarga, rawat gabung memberikan peluang begi keluarga untuk
memberikan support pada ibu untuk memberikan ASI pada bayi
d. Bagi petugas, bayi jarnag menangis sehingga petugas di ruang perawatan
tenang dan dapat melakukan pekerjaan lainnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut kamus kedokteran Dorland (2003), djelaskan bahwa neonatal
adalah jabang bayi baru lahir hingga berumur empat minggu. Kebutuhan Fisik-
Biologisneonatal meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi,
imunisasi,kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan
danpengobatan, olahraga, bermain dan beristirahat.Kebutuhan psikologi
neonatalmeliputi kebutuhan asih (kebutuhan emosional), kebutuhan asah
(kebutuhanstimulasi).
Asuhan kebidanan pada neonatus segera lakukan penilaian (selintas)berikut :–
Apakah bayi menangis kuat dan/ atau bernafas tanpa kesulitan?–Apakah bayi
bergerak dengan aktif atau lemas? Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau
megap-megap lakukan resusitasi.Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia
di atas satu tahun ataulebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
(Muaris.H,2006).Kebutuhan Fisik pada balita meliputi kebutuhan nutrisi, imunisasi,
kebersihan,bermain, aktivitas fisik, tidur. Kebutuhan psikologi pada balita dengan
memberikanrangsangan positif kepada balita, Ajak anak bermain yang dapat
membuatnyagembira atau tertawa,tanggap terhadap kebutuhan balita, dan lain- lain.
Asuhankebidanan pada balita meliputi: Melakukan pengkajian atau pemeriksaan
pertumbuhan dan perkembangan anak
Penyuluhan kesehatan kepada keluarga :Pemeriksaan rutin/berkala terhadap
bayidan balita, imunisasi, pencegahan kecelakaan, kesehatan gigi,
peningkatankesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual dimulai
sejakbalita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)
Menurut Joyce Engel (1999) Anak usia prasekolah adalah mereka yang
berusiaantara 3-6 tahun.Kebutuhan fisik-biologis pada anak pra sekolah meliputi
nutrisi,imunisasi, kebersihan, bermain, aktivitas fisik, tidur.Kebutuhan psikologis
anak prasekolah meliputi Kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri,
dukungan/dorongan,mandiri, rasa memiliki, kebutuhan akan sukses, mendapatkan
kesempatan, danpengalaman. Asuhan kebidanan pada anak pra sekolah yaitu dengan
mendeteksitumbuh kembang pada anak.
B. Saran
Dengan ini diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan dasar pada
neonatus,balita dan anak pra sekolah untuk kelangsungan pertumbuhan dan
perkembangan.   Bidan harus dapat memberikan asuhan yang sesuai pada masing-
masing tahapperkembangan meliputi asuhan terhadap kebutuhan dasar neonatus,
balita dan anakpra sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.RISaifuddin, abdul Bari. 2002.

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan MaternalDan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jumiarni, dkk 1995. Asuhan Perawatan Perinatal.
Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC) ( Ibrahim, Kristiana. 1984.

Perawatan Kebidanan jilid II. Bandung : Bhratara )(Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak III
oleh Staff Pengajar Ilmu Kesehatan AnakFakultas Kedokteran Unifersitas Indonesia
tahun 1985)Mirriamstoppard, complete baby and child care, 1995Varney, H. 1997.

Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk PendidikanKebidanan Jakarta : Salemba Medika.


2012

Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan


Neonatal.

Jakarta : Yayasan Bina PustakaPurnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda
agar Cerdas dan Sehat 

Yogyakarta: Pustaka SalomonPutri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita
Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita.

Yogyakarta: Brilliant OffsetMuaris.H. (2006). Sarapan Sehat Untuk Anak Balita


. Jakarta : PT Gramedia PustakaUtamaAnggraini dan Sutomo

Anda mungkin juga menyukai