Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASKEB NEONATUS DAN BAYI

Kebutuhan dasar Neonatus, Reflex Premitif

Dosen Pengampu : Ibu Arfiana S.Kep.Ns,M. Kes

Kelompok 1

1. Rahmi Ginata Putri P1337424218042


2. Damara Nathania Lalitasari P1337424218024
3. Zherlina Linda Musta’ibah P1337424218003

PRODI DIII KEBIDANAN MAGELANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karna atas limpahan berkah dan
hidayahnya kami kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah Askeb Neonatus dan Bayi ini
dengan judul Kebutuhan dasar Neonatus, Reflex Premitif

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak
yang tulus memberikan doa, Saran, dan kritik sehigga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnan
dikarenakan terbatasnya pengalman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan duia pendidikan.

Magelang, 6 Agustus 2019

Penulis

II
DAFTAR ISI

Contents
Judul Halaman ............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2
A. Kebutuhan Dasar Neonatus ....................................................................................................... 2
B. Refleks Premitif ............................................................................................................................... 6
BAB III....................................................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................................................. 15
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 16

III
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,menangis kuat,nafas secara
spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram. Neonatus (BBL) adalah masa
kehidupan pertama diluar rahim smapai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan
yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini
terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem.
Neonatus (BBL) bukanlah miniatur orang, bahkan bukan pula miniatur anak. Neonatus
mengalami masa perubahan dari kehidupan di dalam lahir yang serba tergantung pada ibu
menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar
terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir meliputi semua sistem organ.
Tapi yang terpenting bagi anastesi adalah sistem pernafasan,sirkulasi ginjal dan hepar.
Maka dari itu sangatlah diiperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk
melakukan suatu anastesi terhadap neonatus (BBL).
Setiap bayi normal memiliki reflek saat lahir yang membantunya untuk menyesuaikan
diri hidup diluar rahim. Reflek tersebut biasa disebut dengan reflek primitif. Reflek
primitif merupakan pola-pola gerakan otomatis kompleks dengan mediator dengan
batang otak, berkembang selama dalam kandungan dan nampak pada bayi baru lahir.
Reflek primitif pada dasarnya terdapat pada pertumbuhan yang normal. Dan reflek-reflek
ini melatarbelakangi perkembangan motorik pada anak kelak seperti
berguling,duduk,merangkak,berdiri,dan lain-lain. Reflek pada bayi baru lahir beraneka
ragam, bukan hanya satu atau dua saja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan dasar neonatus?
2. Apa saja refleks primitif?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar neonatus
2. Untuk mengetahui apa saja refleks primitif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Dasar Neonatus


1. ASUH (Kebutuhan Biomedis)
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat
tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi dan intervensi
dini akan timbulnya gejala penyakit.
"Fisis biomedis atau ‘ASUH' yang meliputi nutrisi dengan gizi seimbang, perawatan kesehatan
dasar, sandang, pangan, dan papan, dan sebagainya," kata Dr. Jeanne.
2. ASIH (Kebutuhan emosianal)
Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini
mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman
baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan.
"Kebutuhan emosi dan kasih sayang atau ‘ASIH’ seperti hubungan yang erat dan rasa saling
percaya antara orang tua dengan anak, dan kebutuhan stimulasi mental-bermain-latihan," jelas
dokter anak ini.
3. ASAH ( kebutuhan akan stimulasi mental dini)
Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai
mungkin.Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden year) sehingga akan terwujud etika,
kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik.

1. KEBUTUHAN FISIK
Setiap manusia pasti membutuhkan kebutuhan baik itu nutrisi, cairan dan personal hhygiene
dirinya. Kebutuhan fisik ini termasukkedalam kebutuhan primer artinya kebutuhan yang harus
terpenuhi atau kebutuhan pertama yang tidak akan pernah tertinggal. Semua orang pasti
membutuhkannya tetapi berbeda pada tingkat kebutuhannya, tergantung dengan usia.
2. KEBUTUHAN NUTRISI
1. Neonatus 0 – 28 hari
Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir dapat dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang mengandung
komponen paling seimbang. Pemberian ASI eksklusif berlangsung hingga enam bulan tanpa
adanya makanan pendamping lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
oleh bayi. Selain itu sistem pencernaan bayi usia 0-6 bulan belum mampu mencerna makanan
padat.
Komposisi ASI berbeda dengan susu sapi. Perbedaan yang penting terdapat pada konsentrasi
protein dan mineral yang lebih rendah dan laktosa yang lebih tinggi. Lagi pula rasio antara

2
protein whey dan kasein pada ASI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rasio tersebut pada
susu sapi. Kasein di bawah pengaruh asam lambung menggumpal hingga lebih sukar dicerna
oleh enzim-enzim. Protein pada ASI juga mempunyai nilai biologi tinggi sehingga hamper
semuanya digunakan tubuh.
Dalam komposisi lemak, ASI mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh yang esensiil
dan mudah dicerna, dengan daya serap lemak ASI mencapai 85-90 %. Asam lemak susu sapi
yang tidak diserap mengikat kalsium dan trace elemen lain hingga dapat menghalangi masuknya
zat-zat tadi.
Keuntungan lain ASI ialah murah, tersedia pada suhu yang ideal, selalu segar dan bebas
pencemaran kuman, menjalin kasih saying antar ibu dan bayinya serta mempercepat
pengembalian besarnya rahim ke bentuk sebelum hamil. Zat anti infeksi dalam ASI antara lain :
· Imunoglobulin : Ig A, Ig G, Ig A, Ig M, Ig D dan Ig E
· Lisozim adalah enzim yang berfungsi bakteriolitik dan pelindung terhadap virus
· Laktoperoksidase suatu enzim yang bersama peroksidase hydrogen dan tiosianat
membantu membunuh streptokokus
· Faktor bifidus adalah karbohidrat berisi N berfungsi mencegah pertumbuhan Escherichia
coli pathogen dan enterobacteriaceae, dll
· Faktor anti stafilokokus merupakan asam lemak anti stafilokokus
· Laktoferin dan transferin mengikat zat besi sehingga mencegah pertumbuhan kuman
· Sel-sel makrofag dan netrofil dapat melakukan fagositosis
· Lipase adalah antivirus
Tabel 8 Komposisi ASI, susu sapi dan formula adaptasi
Zat gizi ASI Susu sapi Formula adaptasi

Energi (Kkal) 67-75 65-70 67


Protein (g) 1,1-1,4 3,1 1,5-1,6
Karbohidrat (g) 6,6-7,1 4,4 7,2-7,4
Lemak (g) 3,0-5,5 3,2 3,4-3,6
Mineral (g) 0,2 0,8 0,2-0,3
Natrium (mg) 10 50 15-24
Kalium (mg) 40 150 55-72
Kalsium (mg) 30 114 44-60

3
Phosphor (mg) 10 90 28-34
Chlor (mg) 30 102 37-41

Magnesium (mg) 4 12 4,6-5,3


Ferrum (mg) 0,2 0,1 0,5-1,3
Sumber : Pudjiadi, 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak, hal. 58
3. KEBUTUHAN CAIRAN
1. Neonatus (0 - 28 hari)
Bayi cukup bulan, mempunyai cairan di dalam paru – parunya.Pada saat bayi melalui jalan lahir
selama persalinan, 1/3 cairan ini diperas keluar dari paru – paru. Seorang bayi yang dilahirkan
melalui seksio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi dada ini dan dapat menderita paru –
paru basah dalam jangka waktu lebih lama (Varney’s halaman 551). Dengan beberapa kali
tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir.Dengan sisa
cairan di dalam paru – paru dikeluarkan dari paru dan diserap oleh pembuluh limfe darah. Semua
alveolus paru – paru akan berkembang terisi udara sesuai dengan perjalanan waktu.
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air
merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif
tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Bayi
baru lahir memenuhi kebutuhan cairannya melalui ASI. Segala kebutuhan nutrisi dan cairan
didapat dari ASI.
4. KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
1. Neonatus (0 – 28 hari)
Dalam menjaga kebersihan bayi baru lahir sebenarnya tidak perlu dengan langsung di mandikan,
karena sebaiknya bagi bayi baru lahir di anjurkan untuk memandikan bayi setelah 6 jam bayi
dilahirkan. Hal ini dilakukan agar bayi tidak kehilangan panas yang berlebihan, tujuannya agar
bayi tidak hipotermi. Karena sebelum 6 jam pasca kelahiran suhhu tubuh bayi sangatlah labil.
Bayi masih perlu beradaptasi dengan suhu di sekitarnya.
Setelah 6 jam kelahiran bayi di mandikan agar terlihat labih bersih dan segar. Sebanyak 2 kali
dalam sehari bayi di mandikan dengan air hangat dan ruangan yang hangat agar suhu tubuh bayi
tidak hilang dengan sendirinya. Diusahakan bagi orangtua untuk selalu menjaga keutuhan suhu
tubuh dan kestabilan suhu bayi agar bayi selalu merasa nyaman, hangat dan terhindar dari
hipotermi.
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana kehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu
warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya feces akan
berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agarbtidak terjadi iritasi
didaerah genetalia.

4
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8
kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok supaya tidak
terjadi ritasi didaerah genetalia.
5. KEBUTUHAN TINDAKAN DASAR
PAKAIAN
1. Neonatus (0 – 28 hari)
Seorang bayi yang berumur usia 0 – 28 hari memiliki kebutuhan tersendiri seperti pakaian yang
berupa popok, kain bedong, dan baju bayi. Semua ini harus di dapat oleh seorang bayi.
Kebutuhan ini bisa termasuk kebutuhan primer karena setiap orang harus mendapatkannya.
Perbedaan antara bayi yang masih berumur di bawah 28 hari adalah bayi ini perlu banyak
pakaian cadangan karna bayi perlu mengganti pakaiannya tidak tergantung waktu.
Suasana yang nyaman, aman, tentram dan rumah yang harus di dapat bayi dari orang tua juga
termasuk kebutuhan terpenting bagi bayi itu sendiri. Saat dingin bayi akan mendapatkan
kehangatan dari rumah yang terpunuhi kebutuhannya. Lingkungan yang baik juga tidak kalah
terpenting. Karena dari lingkunganlah seorang anak dapat tumbuh dengan baik dan dari
lingkungan yang baiklah seorang anak bisa membangun karakter yang baik pula.
PERUMAHAN
Secara keseluruhan bagi Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
Suasana yang nyaman, aman, tentram dan rumah yang harus di dapat bayi dari orang tua juga
termasuk kebutuhan terpenting bagi bayi itu sendiri. Saat dingin bayi akan mendapatkan
kehangatan dari rumah yang terpunuhi kebutuhannya. Kebersihan rumah juga tidak kalah
terpenting. Karena di rumah seorang anak dapat berkembang sesuai keadaan rumah itu.
Bayi harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik). Pada saat bayi
dibawak keluar rumah, gunakan pakaian secukupnya tidak perlu terlalu tebal atau tipis. Bayi
harus terbiasa denngan seinar matahari namun hindari dengan pancaran langsung sinar v
matahari dipandangan matanya.yang paling utama keadaan rumah bisa di jadikan sebagai tempat
bermain yang aman dan menyenangkan untuk anak.
LINGKUNGAN BAIK
Secara keseluruhan bagi Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
Terhidar dari pencemaran udara seperti asap rokok, debu, sampah adalah hal yang harus dijaga
dan diperhatikan. Lingkungan yang baik akan membawa sisi yang positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Karena pada lingkungna yang buruk terdapat zat-zat kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan mulai dari neonatus, bayi, balita, dan anak
prasekolah.
Iklim dan cuaca yang baik juga akan mempengaruhi system kekebalan tubuh anak. Apalagi saat
musim hujan ataupun saat peralihan musim, anak akan sering sakit baik itu pilek, batuk, maupun

5
demam. Karena system kekebalan tubuh dan kesehatan anak akan di pengaruhi oleh lingkungan
sekitar baik itu cuaca maupun iklim.
SANITASI
1. Neonatus (0 – 28 hari)
Bayi masih memerlukan bantuan orang tua dalam mengkontrol kebutuhan sanitasitasinya seperti
kebersihan air yang digunakan untuk memandikan bayi, kebersihan udara yang segar dan sehat
untuk asupan oksigen yang maksimal.

B. Refleks Premitif

REFLEKS PRIMITIF PADA BAYI


1. Refleks Moro
refleks ini timbul ketika si kecil terkejut, umumnya karena ia merasa akan jatuh atau
karena ada suara yang sangat keras. Reaksi yang timbul setelah terkejut adalah membuka
kedua lengan dan tungkainya dan kepala bergerak ke belakang. Terkadang tangannya
menggapai benda-benda yang ada di dekatnya. Biasanya akan menangis terlebih dahulu
saat dikejutkan. Refleks ini mulai menghilang antara usia 3-6 bulan.

 Cara pemeriksaan : letakkan bayi di tempat tidur, fisioterapis lalu bertepuk tangan
dengan suara yg sedikit keras, lalu perhatikan reaksi bayi, apakah reaksi moro
muncul/tidak.

 Interpretasi :
1. Reaksi positif adalah normal pada usia bayi 3-6 bulan
2. Reaksi positif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi ketelambatan
refleksif kematangan.
3. Reaksi negative adalah normal setelah usia 6 bulan

 Cara pemeriksaan: Refleks galant ditimbulkan dengan menggosok satu sisi punggung
sepanjang garis paravertebral 2-3 cm dari garis tengah mulai dari bahu hingga bokong.
 Interpretasi: Respons normal adalah perlengkungan lateral dari badan ke arah sisi
yang distimulisasi dengan bahu dan sendi panggul bergerak ke arah sisi
yang digosok.Refleks galant secara normal hilang setelah 2-3 bulan. Jika reflek
ini menetap hingga lewat 6 bulan, dimungkinkan ada patologis.

6
3. Asimetric Tonic Neck Reflex (ATNR)

Merupakan refleks mempertahankan posisi leher / kepala. Timbul bila kita


membaringkan bayi secara terlentang.
Ketika dibaringkan dan wajahnya dipaling ke salah satu arah, misalnya kanan, tangannya
akan membentuk posisi seperti pemain anggar dalam posisi siap, tangan kanannya lurus
dan tangan kiri ditekuk.

Menghilang saat bayi berusia 3-4 bulan.


 Cara pemeriksaan:
Pasien terlentang , kepala dalam mid-posisi dan kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi.
Kemudian palingkan kepala ke salah satu sisi
 Interpretasi :

a. Reaksi negatif
- Tidak ada reaksi dari anggota badan pada salah satu sisi
b. Reaksi positif
Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi pada arah sisi wajah, atau peningkatan
Tonus ekstensor, fleksi lengan dan tungkai sisi yang berlawanan, atau
peningkatan tonus fleksor
Bila tak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. Sebaliknya bila
gerak refleks itu menetap kemungkunan ada kelainan otak.

4. Refleks Primary Standing (Positive Supporting Reaction)

Reflex ini merupakan reaksi yang muncul saat bayi di pegang vertical dan kakinya
dibiarkan menyentuh lantai atau permukaan lainnya. Maka bayi akan langsung berposisi
seperti berdiri dengan sedikit fleksi hip dan knee. Pada posisi ini bayi akan berdiri
dengan jari kakinyaatau menyilangkan kedua kakinya. Akan muncul selama 4 bulan

7
pertama kehidupannya secara involunter sampai mereka bisa menyanggah sendiri
proporsi berat badannya saat umur 10 bulan secara sadar.

 Cara pemeriksaan :
pegang bayi pada kedua ketiaknya dan menghadap ke depan. Lalu perlahan
letakkan ujung jari kakinya ke lantai dan perhatikan posisi kedua kakinya.
 Interpretasi :
reflex ini muncul involunter saat berumur 4 bulan dan bertahap akan
berkembang hingga usia 10 bulan ke atas. jika reaksi positif, maka dicurigai ada
gangguan perkembangan motorik bayi.

5. Refleks Automatic Walking (Stepping Reflex)

Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan sedikit menekan. Bayi akan
mengangkat kakinya secara bergantian seakan -akan berjalan. Refleks ini mulai
berkurang setelah 1 minggu dan akan menghilang setelah 2 bulan.

 Cara pemeriksaan:
pegangi bayi di ketiak/dibawah lengannya. Biarkan jari-jari kakinya menyentuh lantai.
Lalu perhatikan reaksinya.

 Interpretasi :
Bila tidak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada motorik kasar, cidera perifer
(semua saraf selaian otak dan saraf tulang belakang) atau kemungkinan ada retak pada
tulang atau tulang di betis.

6. Refleks Grasp (Hand And Feet)

Reflex ini muncul Ketika telapak tangannya disentuh atau meletakkan benda
seperti jari Ibunya atau pensil, jari-jari menutup dan menggenggam benda yang
menyentuh telapak tangannya. Ia akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat
ketika benda tersebut ditarik keluar. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 5 bulan.
 Cara pemeriksaan :
letakkan jari atau pensil ke telapak tangan si bayi, lalu perhatikan apa yang terjadi
 Interpretasi :
bayi akan menggenggam benda yang kita letakkan di telapak tangannya .Bila tak
ada respons atau respons menetap, menunjukkan kelainan saraf otak. Refleks ini juga
kurang terlihat pada bayi prematur.

8
7. Refleks Hisap ( Sucking Refleks )

Merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup. Reflex ini menjamin bayi
untuk mendapatkan makanan hingga ia secara sadar mampu menghisap sendiri. Reflex
ini ditimbulkan oleh rangasangan pada daerah mulut atau pipi bayi dengan puting /
tangan. Bibir bayi akan maju ke depan dan lidah melingkar ke dalam untuk
menyedot Menghilang saat bayi berusia 2-3 bulan.

 Cara pemeriksaan:
letakkan bayi di tempat tidur atau tempat yang nyaman. Fisioterapis lalu meletakkan jari
tangannya di sekitar bibir bayi, lalu perhatikan reaksinya
 Interpretasi :
bayi akan langsung menghisap jari fisioterapis. Bila taka ada respons, menunjukkan ada
kelainan pada susunan saraf. Bayi prematur yang lahir sebelum usia kandungan 34
minggu
belum memiliki reflek menghisap

8. Neck Righting Reflex

Yaitu reflex yang alamiah muncul setelah reflex ATNR menghilang. Reflex ini
timbul karena rotasi pasif atau aktif dari kepala ke satu sisi yang kemudian akan diikuti
oleh rotasi shoulders, trunk, dan pelvis ke arah yang sama. Pada neck righting yang
sebenarnya, aka nada jeda antara rotasi kepala yang diikuti oleh shoulder.
 Cara pemeriksaan :
Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi. Rotasi
kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif
- Badan tidak akan berputar
b. Reaksi positif
- Badan berputar secara keseluruhan mengikuti arah kepala.

9
Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan. Reaksi positif setelah usia 6 bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan reaksi negatif di atas usia
satu tahun adalah suatu indikasi dari keterlambatan refleksif kematangan. Juga akan
hilang atau berkurang pada bayi dengan spastisitas

9. Body Righting On The Body


Mirip dengan neck righting reflex, tapi perbedaannya, tubuh berputar mengikuti kepala
secara segmental/perbagian, tidak bersamaan pertama kepala berputar lalu satu persatu
diikuti shoulder, trunk dan pelvis serta anggota gerak bawah.
 Cara pemeriksaan :
Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi. Rotasi
kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif
- Badan berputar mengikuti (neck righting), dan tidak berdiri atas beberapa bagian
b. Reaksi positif
- Rotasi beberapa bagian dari trunk diantara kedua bahu dan pinggul diikuti kepala,
kemudian kedua bahu, yang berakhir pada kedua pinggul Reaksi positif muncul sekitar
usia 6 bulan. Reaksi negatif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.

10. Labyrinthine righting reflex plus optical righting


Adalah reflex yang diinisiasi setelah organ vestibular telah merasakan bahwa tubuh
sedang tidak tegak. Reflex ini muncul sebagai reaksi untuk mengembalikan tubuh ke
posisi berdiri.
 Cara pemeriksaan :
Pegang pasien dalam ruangan dengan posisi tengkurap
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif
- Kepala tidak terangkat secara otomatis ke posisi normal
b. Reaksi positif
- Kepala terngakat ke posisi normal, wajah vertikal, mulut horizontal
Reaksi positif adalah normal jika muncul setelah labyrin-thine righting acting
pada kepala (1-2 bulan) dan berlangsung selama hidupnya. Reaksi negatif setelah mesin
ini merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.

11. Reflex Landau


Landau reflex (land-ow) adalah reflex yang terlihat pada bayi normal dari 3 bulan hingga
1 tahun ketika ia mulai hilang. Jika bayi dipegang horizontal dengan wajahnya ke bawah,
ia akan meluruskan kedua kaki dan punggungnya dan mencoba untuk mengangkat
kepalanya.

10
 Cara pemeriksaan:
Pegang pasien pada bagian depan untuk menyanggan thorax. Posisi tengkurap. Angkat
kepala secara aktif atau pasif
 Interpretasi :
Reaksi Negatif :
Punggung dan kedua tungkai tetap dalam posisi fleksi.
Reaksi Positif :
Punggung dan kedua tungkai (jika kepala ventrofleksi/fleksi ke depan, punggung dan
kedua tungkai fleksi)
1. Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan kedua dan usia satu setengah tahun
kedua
2. Reaksi negative setelah usia satu setengah tahun kedua merupakan suatu indikasi
keterlambatan refleksif kematangan
3. Reaksi negative adalah normal dari lahir sampai usia 6 bulan dan usia saru setengah
tahun kedua yang berlangsung selama hidupnya.

12. Reflex parachute (protective extension) downward, forward, sideward, backward


Merupakan reflex protektif alamiah yang dimiliki bayi untuk melindungi kepalanya ketika akan
terjatuh. Bentuknya adalah lengan bayi akan memanjang jika dia akan jatuh ke depan, sehingga
dapat melindungi saat dia sedang belajar berjalan. Muncul usia 4-9 bulam dan menetap. Muncul
karena adanya rangsangan visual dan saraf keseimbangan pada telinga.
 Cara melakukan:
(downward) bayi ditelungkup sambil diangkat, dibuat seolah-olah akan jatuh.
(forward) telungkup dalam gendongan dan di arahkan ke depan, seolah-olah akan jatuh
(sideward) bayi duduk dan perlahan di dorong ke satu sisi
(backward) seperti side ward, tapi di dorong ke belakang
Perhatikan bagaimana reaksi dari kedua lengannya.
 Interpretasi:
Untuk bayi yang normal dengan berbagai kondisi yang diberikan, kedua lengan akan berusaha
menyeimbangkan badannya agar tidak terjatuh. Hal ini akan menetap sebagi bentuk mekanisme
pertahanan diri seseorang.
· Downward mulai umur 4 bulan
· Sideward mulai umur 6 bulan
· Forward mulai umur 7 bulan
· Backward sitting mulai umur 9 bulan

13. Equilibrium reaction

Merupakan sebuah reaksi alamiah yang harus muncul pada setiap individu untuk menyesuaikan
posisi kepala dan tubuhnya dalam berbagai kondisi.

11
a. Supine (terlentang)
 Cara pemeriksaan :
Pasien terlentang di atas papan miring. Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi. Miringkan
papan ke salah satu sisi
 Interpretasi :
· Reaksi negative
Kepala dan thoraks tidak ke arah kanan dengan sendirinya, tidak ada keseimbangan atau reaksi
perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif pada beberapa bagian badan tetapi tidak yang
lainnya)
- Reaksi positif
Kepala dan thoraks ke arah kanan, abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai atau diangkat
ke arah samping (reaksi keseimbangan), reaksi perlindungan pada bagian bawah samping
papan.
- Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif
kematangan.

b. Prone (tengkurap)
 Cara pemeriksaan :
Pasien tengkurap di atas papan miring. Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi. Miringkan
papan ke salah satu sisi
 Interpretasi :
- Reaksi negative
Kepala dan thoraks tidak tegak sendiri, tidak ada keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini
sebagai reaksi positif dari beberapa bagian tubuh tetapi tidak yang lainnya)
- Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai ke arah samping (reaksi
keseimbangan), reaksi perlindungan pada bagian bawah samping papan. Reaksi positif normal
sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya. Reaksi negative setelah usia 6 bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
c. Quadripedal (merangkak)
 Cara pemeriksaan :
Pasien posisi merangkak (quadriped) kemudian miringkan ke salah satu sisi

 Interpretasi :
- Reaksi negative
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada keseimbangan atau reaksi
perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari beberapa bagian badan tetapi tidak pada
bagian lainnya)

12
- Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan tungkai ke arah samping (reaksi
keseimbangan), dan reaksi perlindungan pada bagian samping bawah. Reaksi positif
normal sekitar usia 8 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
- Reaksi negative setelah usia 8 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif
kematangan.

d. Sitting (duduk)
 Cara pemeriksaan :
Pasien duduk di atas kursi, tarik atau miringkan pasien ke salah satu sisi
 Interpretasi :
- Reaksi negative
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada keseimbangan atau reaksi
perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari beberapa bagian badan tetapi tidak pada
bagian lainnya)
- Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan tungkai ke arah samping (reaksi
keseimbangan), dan reaksi perlindungan pada bagian samping bawah.
- Reaksi positif normal sekitar usia 10 sampai 12 bulan dan berlangsung
selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 12 bulan merupakan suatu indikasi
keterlambatan refleksif kematangan.

e. Standing (berdiri)
 Cara pemeriksaan :
Pasien posisi berdiri, pegang pada dibawah ketiak. Miringkan badannya ke
belakang
 Interpretasi :
- Reaksi negative
Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada dorsifleksi dari kedua kaki
- Reaksi positif
Kepala dan thoraks tegak, dorsifleksi kedua kaki
- Reaksi positif normal sekitar usia 5 belas sampai 8 belas bulan dan berlangsung selama
hidupnya.
- Reaksi negative setelah usia 8 belas bulan merupakan suatu indikasi keter-
lambatan refleksif kematangan.

13
14. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang
disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan
otomatis menggenggam jari etika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya.
Reflek menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons
dengan cara menggenggamnya kuat kuat.
Pada akhir bulan, ketika refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu
genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya, ketika
bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih dan mencoba
menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam
benda- benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda tersebut
menggenggam benda- benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda
tersebut.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan dasar neonatus itu ada 3 yaitu ASAH,ASIH,ASUH. ASAH yaitu kebutuhan akan
stimulasi mental dini atau disebut cikal bakal pembelajaran, ASIH yaitu kebutuhan emosional
penting menimbulkan rasa aman dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu,
ASUH yaitu kebutuhan biomedis menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan
sesudahnya.
Refleks Premitif setelah lahir bayi umumnya tidur sepanjang waktunya. Pada saat bangun
biasanya menangis ia tidak mempunyai perasaan senang,ia tidak menyukai cahaya langsung ke
matanya dan bereaksi dengan menutup matanya.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://neonatus-dinda-akjms.blogspot.com/2015/05/kebutuhan-dasar-neonatus.html

http://himafisiofk-uh.blogspot.com/2013/01/refleks-primitif-pada-bayi.html

16

Anda mungkin juga menyukai