Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. A USIA 3 BULAN


DI PUSKESMAS WELAHAN II KOTA JEPARA

Disusun Oleh:

SEVILLA AULIA PUTRI


NIM: P1337424120017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas Laporan Praktik Kerja
Lapangan dengan judul “Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. A usia 3 bulan di Puskesmas
Welahan II Kota Jepara”.
Dalam pelaksanaan laporan praktik kerja lapangan ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Marsum, BE.S.Pd, MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang;
2. Sri Rahayu, SKp.Ns, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang;
3. Umaroh, SKM, S.Tr.Keb.M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang;
4. Ulfah Musdalifah S.Kep. Ns.S.Tr.Keb.M.Kes selaku pelaksana bagian praktik yang telah
membantu dalam pelaksanaan praktik lahan;
5. Ulfah Musdalifah S.Kep. Ns.S.Tr.Keb.M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi
Kebidanan Semarang;
6. Noor Laily Adkhiyati, Amd.Keb. selaku Pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan;
7. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan Neonatus ini
masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan untuk bahan perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata semoga Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan Neonatus ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Jepara, 14 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1
D. Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................ 3
A. Imunisasi.................................................................................................................. 3
1. Pengertian............................................................................................................ 3
2. Tujuan Imunisasi................................................................................................. 3
3. Imunisasi DPT-HB-Hib...................................................................................... 3
4. Imunisasi Polio.................................................................................................... 3
5. Waktu Pemberian Imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio........................................ 4
B. Konsep Dasar Bayi Sehat........................................................................................ 4
1. Pengertian.......................................................................................................... 4
2. Pertumbuhan Pada Bayi..................................................................................... 4
3. Perkembangan Bayi........................................................................................... 5
4. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi.......................................... 7
5. Kebutuhan Perkembangan pada Bayi................................................................ 7
6. Kebutuhan nutrisi pada bayi.............................................................................. 7
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................... 15
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Millennium Development Goals (MDGs) merupakan rencana pembangunan global yang
disetujui oleh 191 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ditandatangani
pada tahun 2000. Rencana pembangunan global ini dideklarasikan untuk mencapai 8 tujuan
MDGs yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2015. Delapan tujuan MDGs tersebut
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan.
Salah satunya pada tujuan MDGs keempat yaitu menurunkan angka kematian pada anak
yaitu dengan pemberian imunisasi. Diperkirakan 2-3 juta kematian per tahun secara global
berhasil dicegah dari penyakit difteri, campak, pertussis, pneumonia, polio, rotavirus diare,
rubella, dan tetanus melalui imunisasi. Namun, data WHO tahun 2013 menyebutkan bahwa
1,5 juta anak meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31).
Sebagai upaya yang paling efektif, imunisasi seharusnya dapat menekan angka kematian
pada anak akibat PD31 melalui peningkatan cakupan imunisasi lengkap.
Upaya imunisasi di Indonesia sudah diselenggarakan sejak tahun 1956. Mulai tahun
1977, upaya imunisasi diperluas dan dikembangkan menjadi Program Pengembangan
Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap PD31 yaitu tuberculosis,
difteri, campak, pertussis, polio, tetanus, dan hepatitis B. Pada umumnya, masyarakat
Indonesia menyebut PPI sebagai imunisasi dasar yang meliputi satu kali imunisasi Hepatitis
B (HB-0), satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio,
dan satu kali imunisasi campak. Sejak tahun 2013, imunisasi Hib masuk dalam PPI.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dapat diketahui bagaimana asuhan kebidanan bayi sehat
pada By. A usia 3 bulan dengan kebutuhan imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2 dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman nyata
penulis untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi sehat.
2. Tujuan Khusus

1
2

Mahasiswa mampu
-melakukan pengkajian data dasar secara lengkap pada bayi sehat.
-menginterprestasi data serta menemukan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan
pada bayi sehat.
-merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada bayi sehat.
-mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek pada bayi sehat.
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis serta menerapkan teori dan praktik
kebidanan tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi sehat.
2. Institusi
Dapat menambah buku referensi dan sumber bacaan diperpustakaan, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pemberian asuhan pada bayi sehat.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Imunisasi
1. Pengertian
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) diantaranya
tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak, dan hepatitis B.
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan pelaksanaan imunisasi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Imunisasi yaitu untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan,
dan kematian akibat PD31. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila seluruh desa atau
kelurahan mencapai UCI dengan kriteria minimal 80% bayi usia 0-11 bulan
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun.
3. Imunisasi DPT-HB-Hib
Imunisasi DPT-HB-Hib merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya
penyakit difteri, pertussis, tetanus, pneumonia (radang paru), dan meningitis (radang
selaput otak). Efek samping biasanya berupa bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan disertai demam dapat timbul. Kontraindikasi imunisasi yaitu tidak dapat
diberikan pada anak yang mempunyai penyakit atau kelainan saraf baik bersifat
keturunan atau bukan, seperti epilepsi, menderita kelainan saraf, anak yang sedang
demam/sakit keras dan yang mudah mendapatkan kejang dan mempunyai sifat alergi,
seperti eksim atau asma. Cara penyuntikan imunisasi DPT-HB-Hib yaitu dengan cara
injeksi intramuscular di bagian paha kiri.
4. Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap
penyakit poliomyelitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat
mengakibatkan lumpuh. Kontraindikasi polio tidak dapat diberikan apabila anak sedang
mengalami diare, demam, atau sakit parah dan tidak diberikan pada anak yang menderita
penyakit gangguan kekebalan, HIV/AIDS, penyakit kanker atau keganasan, serta pada

3
4

anak yang sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum. Cara
pemberian imunisasi polio yaitu dengan cara peroral, diteteskan sebanyak 2 tetes.
5. Waktu pemberian Imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio
Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib dilakukan 3 kali saat usia anak 2,3,4 bulan dengan
interval minimal 4 minggu. Untuk polio diberikan sebanyak 4 kali saat usia anak 1,2,3,4
bulan dengan jarak interval 4 minggu.
B. Konsep Dasar Bayi Sehat
1. Pengertian
Bayi adalah individu yang berusia antara 0-12 bulan atau dibawah 1 tahun. Bayi adalah
individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Bayi harus dapat melakukan 4
penyesuaian agar dapat tetap hidup yaitu penyesuaian perubahan suhu, menghisap dan
menelan, bernafas dan pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian atau adaptasi akan
menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan
bahkan bisa sampai meninggal dunia.
2. Pertumbuhan pada bayi
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada
tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif dapat diukur
dengan satuan BB (gr, Kg), satuan panjang (cm, m), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Pertumbuhan (growth) perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
ukuran dan struktur organ-organ tubuh otak (Soetjiningsih, 2013).
a. Berat Badan
Berat bayi normal saat usia 4-5 bulan yaitu 2x BB lahir, saat usia 8 bulan, dan 4x
setelah lahir saat usia 2 tahun.
b. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. pada umur 1 tahun: 1,5x
panjang badan lahir (75 cm).
c. Kepala
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak. Waktu lahir berat otak
bayi sudah ¼ berat otak dewasa, jumlah selnya mencapai 2/3 jumlah sel otak orang

4
5

dewasa. Lingkar kepala waktu lahir rata-rata adalah 34-35 cm dan lingkar kepala ini
lebih besar daripada lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan, lingkar kepala rata-rata
adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm dan 2 tahun 49 cm.
d. Gigi
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan. Pada umur 1 tahun, sebagian besar anak
mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh 8 buah lagi, sehingga
jumlah seluruhnya adalah 14-16 gigi.
e. Jaringan lemak
Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai
pertengahan masa bayi.
f. Pertumbuhan bayi usia 1-6 bulan
- Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu.
- Panjang badan rata-rata bertambah 2,5cm/bulan.
- Lingkar kepala rata-rata betambah 1,5 cm/bulan.
g. Pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan
- Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan rata-rata
pertambahan adalah 90-150 gram/minggu.
- Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25-30 cm. Pada usia bayi
ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada batang tubuh/badan
daripada kaki.
- Lingkar kepala rata-rata bertambah 0,5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan lingkar
kepala akan mencapai 46-47 cm.
- Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6 bulan dan
akan menutup pada usia 12-18 bulan. Fontanel posterior (ubun-ubun belakang)
menutup pada usia 6-8 minggu).
- Pertumbuhan gigi susu pertama kali terjadi pada usia 6-8 bulan dengan diawali
keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berusia 12 bulan anak memiliki
6-8 gigi.
3. Perkembangan Bayi
a. Usia 0-3 bulan
- Belajar mengangkat kepala

5
6

- Belajar mengikuti objek dengan matanya


- Melihat kemuka orang dengan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenal Ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kotak
- Menahan barang yang dipegangnya
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. Usia 3-6 bulan
- Mengangkat kepala 90° dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
- Menaruh benda-benda dimulutnya
- Berusaha memperluas lapangan pandangan
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Usia 6-9 bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Bergembira dengan melempar benda-benda
- Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
- Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang lain/asing
- Mulai berpartisipasi dalam permainan bertepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. Usia 9-12 bulan
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
- Dapat berjalan dengan dituntun
- Menirukan suara
- Mengulang bunyi yang didengarnya
- Belajar menyatakan satu atau dua kata
- Mengerti perintah sederhana atau larangan

6
7

- Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin


menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
- Berpartisipasi dalam permainan
4. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
a. Genetik
Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi,
dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan
kecepatan pembelahan, derajat sensivitas jaringan terhadap rangsangan, umur
pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Faktor prenatal
Faktor saat sebelum kelahiran, terdiri dari gizi, faktor mekanis, paparan radiasi, dan
hormonal.
c. Faktor postnatal
Dipengaruhi oleh faktor biologis, lingkungan, fisik, psikososial, dan adat istiadat.
5. Kebutuhan perkembangan pada bayi
a. Asuh
Asuh menunjukkan kebutuhan bayi dalam mendukung pertumbuhan otak dan
jaringan tubuh, sehingga bayi membutuhkan nutrisi yang penuh dengan makanan
bergizi. Kebutuhan asuh merupakan kebutuhan fisik dan biologis yang meliputi
kebutuhan nutrisi, imunisasi, kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal,
pengobatan, bergerak dan bermain.
b. Asah
Kebutuhan rangsangan atau stimulasi yang dapat meningkatkan perkembangan
kecerdasan anak secara optimal. Kebutuhan asah berhubungan dengan
perkembangan psikomotor anak.
c. Asih
Kebutuhan yang dipenuhi dari rasa kasih sayang dan luapan emosi. Orang tua
terkadang melupakan pentingnya binaan tali kasih sayang (asih) antara anak dan
orang tua dibentuk sejak anak masih di dalam kandungan hal ini akan dapat
dirasakan juga oleh anak.
6. Kebutuhan nutrisi pada bayi

7
8

a. Usia 0-6 bulan


Nutrisi untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI merupakan makanan yang
terbaik untuk bayi oleh karena dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi
sampai usia 6 bulan, sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah,
dan bersih.
b. Usia 6-24 bulan
Anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar
terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif, kebutuhan terhadap zat gizi harus
terpenuhi dengan memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar
mencapai gizi seimbang maka perlu ditambah dengan makanan pendamping ASI
atau MPASI, sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia
6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk
lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi
berusia 1 tahun.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

Bayi A yang lahir pada 14 Februari 2022 pukul 22.45 WIB sudah berumur 3
bulan dan sekarang saatnya mendapatkan imunisai DPT-Hb-Hib 2 dan Polio 3 serta tidak
memiliki keluhan. Berdasarkan Riwayat tumbuh kembang, pertumbuhan berat badan
baik, bertambah sesuai umurnya, perkembangan anak baik, berkembang sesuai umurnya
dan tidak ditemukan kelainan bawaan. Riwayat Imunisasi yang telah dilakukan sudah
rutin dan sesuai dengan jadwal imunisasi.

Berdasarkan Pemeriksaan Umum, Keadaan umum: Baik, Kesadaran: Composmentis, N =


128x/mnt, RR = 36x/mnt, T = 36,7 °c. Pada saat kunjungan tidak ditemukan kelainan pada saat
pemeriksaan fisik oleh bidan.

Penatalaksanaan yang dilakukan bidan yaitu Memberikan pertanyaan kepada ibu


terkait identitas dan data-data subyektif, Memberikan penjelasan mengenai tindakan yang
akan dilakukan dan memberikan inform consent kepada ibu sebelum melakukan tindakan
sebagai bukti persetujuan, Melakukan tindakan pemeriksaan pada bayi dan
memberitahukan ibu hasil pemeriksaan. BB: 4,8 Kg, PB: 56 cm, T: 36,7°C, Memberikan
imunisasi Dpt-Hb-Hib 2 secara IM di paha kiri dengan dosis 0,5 cc dan Polio 3 secara
oral sebanyak 2 tetes, Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin untuk
mencegah kenaikan suhu dan mengompres dengan air hangat saat mulai demam,
Memberikan paracetamol 3x sehari dan menjelaskan kepada ibu agar diberikan saat
suhunya tinggi.

Berdasarkan data tersebut maka Bayi A merupakan Bayi Sehat dan normal, telah
diberikan imunisasi Dpt-Hb-Hib 2 dan polio 3.

9
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Bayi harus dapat
melakukan 4 penyesuaian agar dapat tetap hidup yaitu penyesuaian perubahan suhu,
menghisap dan menelan, bernafas dan pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian atau
adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan
perkembangan bahkan bisa sampai meniggal dunia (Mansur, 2009). Sedangkan menurut Rusli
(2013) bayi adalah anak usia 0 sampai 12 bulan.

 Masa bayi / infancy (umur 0-12 bulan)


Masa bayi terbagi menjadi 2 yaitu:

1) Masa neonatal usia 0--28 hari, terbagi menjadi: Neonatal dini (perinatal) : 0-7 hari dan
Neonatal lanjut: 8-28 hari.

2) Masa post (pasca) neonatal umur 29 hari sampai 12 bulan. Menurut pedoman SDIDTK
Depkes (2012).

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada bayi A dapat disimpulkan dalam
kondisi normal dan fisiologis. Tidak ada masalah, tidak mengarah ke abnormal dan telah
dilakukan imunisasi Dpt-Hb-Hib 2 dan polio 3.

Bidan telah menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin untuk mencegah
kenaikan suhu dan mengompres dengan air hangat saat mulai demam, memberikan
paracetamol 3x sehari dan menjelaskan kepada ibu agar diberikan saat suhunya tinggi.

B. Saran
1. Mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan untuk melakukan imunisasi secara rutin sesuai
jadwal.
2. Ibu sebaiknya memberikan ASI sesering mungkin untuk mencegah kenaikan suhu dan
mengompres dengan air hangat saat mulai demam.
3. Ibu sebaiknya memberikan paracetamol 3x sehari dan diberikan saat suhunya tinggi.
4. Selalu memantau kondisi bayi dan segera membawa ke faskes terdekat apabila ada keluhan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Lusiana El Sinta B, Feni Andriani, Yulizawati, Aldina Ayunda Insani. (2019) Buku Ajar
Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-
Kebidanan-Neonatus-Bayi-Balita-dan-Apras-Komprehensif.pdf

Mulyanti, D. N. H. et al. (2014) Buku Ajar Imunisasi. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan


Tega.

11
12

Anda mungkin juga menyukai