Anda di halaman 1dari 27

KONSEP KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

AVILDA MIFTA HULZANA NH0418006

DEBYULVA LAI LEMBANG NH0418008

HELMIDAH MAKMUR NH0418018

YULIANTI BINE’ NH0418051

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah “Konsep Kependudukan dan
Keluarga Berencana”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 14 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Konsep Kependudukan.................................................................................3

B. Sejarah Keluarga Berencana.......................................................................11

C. Konsep Keluarga Berencana.......................................................................14

BAB III..................................................................................................................23

PENUTUP..............................................................................................................23

A. Kesimpulan.................................................................................................23

B. Saran............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk
terbanyak di dunia. Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi. Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang
berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan yang
besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi tersebut menyebabkan
beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban negara juga
menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak
disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung
seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas,
yang bersinggungan pula dengan rusaknya moralitas masyarakat.
Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk
memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya,
maka pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih
besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
menggalakkan program KB (Keluarga Berencana). Program KB pertama
kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat Orde Baru.
Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran
anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Tidak tanggung-
tanggung, KB diberlakukan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari
lapisan bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat. Oleh sebab itu
makalah ini disusun untuk mengetahui seluk beluk mengenai
penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah, proses pelaksanaan,
kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif maupun dampak
negatf dari pelaksanaan KB.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kependudukan?
2. Bagaimana sejarah keluarga berencana?
3. Bagaimana konsep keluarga berencana?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kependudukan.
2. Untuk mengetahui sejarah keluarga berencana.
3. Untuk mengetahui konsep keluarga berencana.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Kependudukan
Menurut UU. RI.No. 10 tahun 1992, penduduk yaitu orang dalam
matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
Negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat
dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Republik Indonesia selama 6 bulan tetapi bertujuan menetap. (PBS, 2015).
Konsep penduduk menurut Badan Kependudukan dan catatan sipil
penduduk adalah orang yang mempunyai KTP dan atau mempunyai KK
(beredentitas).
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa mendatang. Misalnya
suatu Negara terdapat penduduk umur tua lebih banyak, maka dapat
diharapkan Negara tersebut mempunyai angkah kelahiran yang rendah dan
angkah kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan
penduduk yang rendah.
Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan, bisa mengakibatkan rendah-nya fertilitas dan rendahnya
angkah pertumbuhan ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pola
keadaan sosial, ekonomi dan keluarga.
Pengelolah penduduk berdasarkan cirri-ciri tertentu dapat
dikflasifikasikan sebagai berikut:
1. Biologi : umur dan jenis kelamin
2. Sosial : pendidikan dan status
3. Ekonomi : jenis pekerjaan, lapangangan pekerjaan, tingkat
pendapatan,
4. Geografi : tempat tinggal, serta

3
5. Budaya : agama dan adat istiadat.
6. Tempat tinggal :
a. Menurut UU No.5 Tahun 1979
Desa adalah suatu wilyah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat dan hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kota, suatu perwujudangeografis yang ditimbulkan oleh
unsure-unsur fisiologis, sosial, ekonomi, politis, dan budaya
yang terdapat disitu dalam hubunganya dan pengaruh timbale
balik denga daerah lain.

Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah


Thomas Robert Melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi
pertamanya Essay on population tahun 1789 Melthus mengemukakakan
dua pokok pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah
penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan
dan tidak terbatas atas dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya
bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan
makanan.

Dalil yang di kemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat


secara geografis (deret ukur) sedangkan kebutuhan kian meningkat secara
alat arimatika (deret hitung), akibatnya pada suatu saat akan terjadi
perbedaan yang besar antara antara jumlah penduduk dan kebutuhan
hidup.

Sementara pertumbuhan penduduk diindonesia berkisar antara 2,15%


pertahun sehingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk
seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: Kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

4
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah
dan kommposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat
menambah maupun mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah.
Mengurangi bagi yang ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang
didatangi. Selain penyebab langsung seperti kelahiran, keadaan sosial,
ekonomi, budaya, lingkungan, politik dan sebagainya.

Pertumbuhan penduduk seperti dikemukakan atas dapat dikatakan


terlalu tinggi karna dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jadi
pertumbuhan penduduk diindonesia pada tahun 1990 sebesar 2,15%
pertahun diperlukan investasi sebesar 2,15 kali 4 sama dengan 8,6%
pertahun. Sedangkan tingkat pertumbuhan GNP diindonesia pada tahun
yang sama hanya mencapai 4% pertahun. Defisit antara kemampuan dan
kebutuhan sebesar 8,6%-4%=4% ditutup pinjaman di luar negeri.

Di Indonesia sensus penduduk diadahkan 10 tahun sekali oleh


pemerintah, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga
mendata tentang umur penduduk jenis kelamin penduduk, tingkat
pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebagainya.
Kesemuanya ini menunjukkan susunan penduduk atau komposisi
penduduk di Negara kita pada tahun tersebut. Komposisi penduduk suatu
Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi
penduduk menurut umur, menurut tingkat pendudukan, menurut
pekerjaan dan sebagainya. (BPS,2015).

Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis


kelamin, dapat disusun/di buat apa yang disebut pyramid. Golongan laki-
laki ada disebelah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya
(vertical) menunjukkan interval umur dan garis horizontalnya
menunujukna jumlah atau prosentasi.

Berdasarkan komposisinya piramida peduduk dibedahkan atas:

5
1. Penduduk mudah yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasan
lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih dari
jumlah kematian.
2. Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia
mudah, usia dewasa dan dan lanjut usia seimbang, pyramid
penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk
suatu Negara.
3. Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang
menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini
menunjukkan bahwa penduduk usia mudah jumlahnya lebih
kecil dibandingakan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi
masalah karna jika ini berjalan terus menerus memungkinkan
penduduk akan menjadi musna mereka hkehabisan. Disini
angkah kelahiran lebih kecil dibandingkan angkah kematian.

Manusia dalam kehidupanya terikat dengan alam atau daerah dimana


mereka hidup. Oleh karna itu penduduk dunia itu bertambah karna
kelahiran lebih besar dari kematian. Hal ini disebabkan karna manusia
sebagai makhluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan
dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang dan ini sering
dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk


tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Maka
itulah sejak masak purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan
manusia, sehingga tidak sala lagi bahwa daerah yang subur ini
kemungkinan besar terjadi kepedatan penduduk. Sudah barang tentu hal
semacam ini terjadi di daerah/Negara yang pola hidup penduduknya
masih bertani.

Daerah semacam inilah kemudian berkembang menjadi daerah


perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdangangan dan

6
sebagainya. Prinsip tempat tinggak mendekati tempat bekerja yang secara
langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk di tiap
daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip
itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah
lain.

Seiring dengan hal tersebut persebaran penduduk diindonesia lebih


banyak terjadi urbanisasi dari pada transmigrasi. Hal itu dikarenakan
masih tertanamnya pola pikir masyarakat bahwa di daerah perkotaan lebih
menjanjikan kehidupan yang layak dan lapangan pekerjaan serta nilai
ketertarikan lainya yang ada di kawasan perkotaan.

1. Dinamika kependudukan
a. Pengertian
Dinamika penduduk adalah suatu proses perubahan penduduk
secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah.
Dinamika kependuduk merupakan perubahan kependudukan untuk
suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
b. Penyebab perubahan penduduk
Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa faktor yaitu
kelahiran,kematian,berpindah penduduk serta kondisi sosial ekonomi
dan budaya yang berkembang di masyarakat.Dari berbagai penyebab
tersebut dapat di golongkan menjadi 2 yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung.
1) Penyebab langsung
Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan
penduduk adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk secara langsung tampa melaui variabel
antara lain kelahiran,kematian, dan perpindahan penduduk.
Hubungan kelahiran,kematian dan migrasi dengan jumlah
penduduk

7
Berdasarkan faktor-faktor di atas,maka pertambahan
penduduk secara sederhana terbagi menjadi:
a) Pertumbuhan pendududk alami yaitu pertambahan
penduduk karena adanya selisih antara kelahiran dan
kematian
b) Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan
penduduk disebabkan selisih antara kelahiran ,kematian
dan migrasi
2) Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk serta tidak
langsung melelui variabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi
dan budaya. Menurut king sley davis dan judith blake,variabel
antara yang dapat mempertinggi/menekan fasilitas suatu
masyarakat yaitu:
a) Faktor-faktor yang mempengaruhi kenungkinan oleh
hubungan kelamin (inter couse variabel)
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan
untuk konsepsi (conception variabel)
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan
kelahiran selamat (gestation variabel)

Usia perkawinan juga akan berpengaruh pada dinamika


penduduk,jika perkawinan terjadi pada usia muda maka usia
reprodutif yang dialami oleh pasangan usia muda tersebut akan
lebih panjang dari pada pasangan usia lanjut akibatnya
kemungkinan jumlah anaj yang dihasilkan oleh pasangan muda
akan lebih banyak dari pada pasangan usia lanjut.

Satus sosial, pekerja dan latar belakang pendididkan sedikit


banyak berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas mampu

8
mortalitas dalam suatu masyarakat.Tingkat fertilitas umue
lebih rendah pada wanita yang berusia lebih tua yang
mempunyai penghasilan lebih rendah. Ini karena tingat
ekonomi masyarakat rendah sehingga secara tidak langsung
status sosial ekonomi berpengaruh pada dinamika penduduk.

2. Masalah kependudukan di indonesia


Masalah kependududkan di indonesia antara lain:
a. Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai pendududk
adalah thomas robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824
dalam edisi pertamanya essay onpopulation tahun1798 melthus
mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu penduduk seperti
bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu
manusia tidak dapattertahan dan tidak terbatas atas dua hal tersebut
dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk
jauh lebih cepat dari pada pertumbuhanbahan makanan. Dalil yang
dikemukakan malthus yaitu jumlah penduduk menikat secara
geografis (deret ukur) sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat
secara alat arit matika (deret hitung),akibatnya pada suatu saat akan
terjadi perbedaan yang besar antara jumlah penduduk dan kebutuhan
hidup.
Sementara pertumbuhan penduduk di indonesia berkisar antara
2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan
penduduk seperti itu di pengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
kelahiran (fertilitas),kematian (mortalitas), dan berpindahan
penduduk (migrasi).
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan
jumlah dan komposisi penduduk,sedangkan peristiwa kematian dapat
menambah maupun mengurangi jumlah penduduk suatu daerah.
Mengurangi bagi yang di tinggalkan dan menambah bagi daerah

9
yang datangi. Selain penyebab langsung seperti kelahiran,kematian
dan migrasi terdapat penyebab tidak langsung seperti keadaan sosial,
ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb. pertumbuhan penduduk
seperti di kemukakan di atas dapat dikatakan terlalu tinggi karena
dapat menimbulkan berbagai persoalan.jadi apabila pertumbuhan
penduduk di indonesia tahun 1990 sebesar 2,15% pertahun
diperlukan investasi sebesar 2,15 kali 4 sama dengan 8,6%
pertahun.sedangkan tingkat pertumbuhan GNP di indonesia pada
tahun yang sama hanya mencapai 4% pertahun.defisit antara
kemampuan dan kebutuhan sebesar 8,6%-4%=4% ditutup pinjaman
dari luar negeri.,
b. Pembesaran dan kepadatan penduduk
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan
pendududk antara daerah di indonesia,secara ekonomis permasalah
yang muncul dari kondisi ini adalah rendahnya produktifitasnya
daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah.
1) Stuktur umur penduduk
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk
utama,pengelompokan penduduk berdasarkan dua karekteristik
tersebut selalu di perlukan dalam menganalisi data melelui
analisa komponen penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin siduatu daerah atau negara dapat dihitung berbagai
perbandingan atau rasio antara lainrasio jenis kelamin waktu
lahir atau sex rasio birth,rasio ibu dan anak (wild women
ration). Komposisi penduduk di indonesia termaksud dalam
model ekposive atau umur muda mengandung masalah
penyediaan lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok
produktif.
2) Kelahiran dan kematian
Kelahiran dan kematian adalah ukuran tingkat kelahiran yang
digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah kelahiran total

10
atau total fertility rate (TFR) dan angka kelahiran menurut
umur atau age specificity fertility rate(ASFR).

Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan


dalam perhitungan proyeksi adalah angka kematian bayi atau
infant mortality rate (IMR), karena IMR merupakan salah satu
indikator yang penting yang mencerminkan derajat kesehatan
masyarakat. Di samping itu IMR dapat dipakai sebagai alat
monitoring situasi kependudukan sekarang maupun sebagai
alat untuk mengindentifikasi kelompok umur penduduk
tertentu yang mempunyai resiko kematian tinggi

B. Sejarah Keluarga Berencana


Kontrasepsi terdiri dari dua kata, yaitu kontra (menolak) dan
konsepsi (pertemuan antara sel telur yang telah matang dengan sel
sperma), maka kontrasepsi dapat diartikan sebagai cara untuk mencegah
pertemuan antara sel telur dan sel sperma sehingga tidak terjadi pembuhan
dan kehamilan. Sebelum abad ke-20 konsep pengaturan kehamilan sudah
dilakukan dengan metode yang beragam dan unik. Misalnya, perempuan
China meminum timbal dan merkuri untuk mengontrol fertilitasnya yang
sering berujung pada kejadian infestilitas ( kemandulan) bahkan kematian.
Di abad pertegahan, di Eropa pengendalian kelahiran dilakukan
dengan menggantungkan testis musang dipaha perempuan atau memotong
kaki musang tersebut dan menggantungkan di leher wanita. Di Canada,
diyakini minum ramuan testis beaver kering dengan cairan alcohol
berkadar tinggi mampu mencegah pembuhan.
Di Indonesia, sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu
tertentu untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya, telah lama dikenal
ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan.
Dalam masyarakat Hindu Bali, hanya ada nama untuk empat orang anak

11
sebagai suatu cara agar pasang suami istri mengatur kelahiran anaknya
sampai empat saja.
Keluarga berencana modern di Indonesia, mulai dikenal pada tahun
1953. Sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah penduduk
pada tanggal 23 desember 1957, mereka mendirikan wadah dengan nama
perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan bergerak secaras
silent operation membantu masyarakat memerlukan bantuan secara
sukarela. Jadi, PKBI adalah pelapor pergerakan Keluarga Berencana
Nasional.
Berdasarkan hasil penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB
1967 oleh beberapa kepala Negara, maka dibentuklah suatu lembaga
program keluarga berencana dan dimasukkan dalam program pemerintah
sejak pelita 1 berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 26 Tahun1968 yang
dinamakan lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) sebagai
lembaga semi pemerintah.
Pada tahun 1970, melalu kepres No. 8 tahun 1970 diubah menjadi
Badan Pemerintah dengan nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) yang bertanggung jawab kepada presiden dan
bertugas mengoordinasikan perencanaan,pengawasan, dan penilaian
pelaksanaan program Keluarga Berencana.
1. Peristiwa bersejarah dalam perkembangan KB di indonesia
a. Pada bulan januari 1967 diadakann simposium kontrasepsi di
bandung yang diikuti oleh masyarakat luas melalui media
massa.
b. Pada bulan februari 1967 diadakan kongres PKBI pertama yang
mengharapkan agar keluarga berencana sebagai program
pemerintah segera di laksanakn
c. Pada bulan april 1967,Gubernur DKI jakarta Ali sadikin
mengganggap bahwa sudah waktunya kegiatan KB

12
dilaksanankan secara resmi di jakarta dengan menyelanggarakan
proyek keluarga berencana DKI jakarta raya\
d. Tanggal 16 Agustus 1967 gerakan kelarga berencana di
indonesia memasuki era peralihan pidato pemimpin negara
selama orde lama organisasi pergerakan dilakukan oleh tenaga
sukarela dan beroperasi secara diam-diam karena kepala negara
waktu itu anti terhadap keluarga berencana di akui dan di
masukan dalam program pemerintahan.
e. Bulan oktober 1968 berdiri lembaga keluarga berencana
nasional(LKBN) yang siftanya semi pemerintah yang dalam
tugas diawasi dan dibimbing oleh mentri negara kesejahtraan
rakyat,merupakan kristalisasi dan kesungguhan pemerintah
dalam kebijakan keluarga berencana.

Peristiwa-peristiwa bersejarah di dalam perkembangan di negara


indonesia adalah masuknya program keluarga berencana itu kedalam
repelita1 adanya KUHP pasal 283 yang melarang menyebarluaskan
gagasan keluarga berencana sehingga kegiatan penerangan dan
pelayanan masih dilakukan secara terbatas.

2. Tahap-tahap program KB nasional


Adapun tahap kebijakan pemerintah dalam penyelanggaran
program KB nasional di indonesia di indonesia adalah
a. Tahun 1970-1980 dikenal dengan MANAG EMENT FOR THE
PEOPLE
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokrasi
4) Ada unsur pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1989-1990 terjadi perubahan pola menjadi
MANAGEMENT WITH THE PEOPLE

13
1) Pemasaan di kurangi
2) Dimulainya program safari KB pada awal 1980
c. Tahun 1985-1988 pemerintah menetapkan program KB
lingkaran bitu,dengan kebijakan
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang ingin di
pakainya,mesklipun tetap masih dipulihkan jenis
kontrasepsi.
2) Dari jenis kontrasepsi,dipilihkan satu setiap jenisnya
d. Tahun 1988 terjadi perkembangan kebijakan, pemerintah
menerapkan program KB lingkaran emas,yaitu :
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya di serahkan kepada
peserta,asal jenis kontrasepsi sudah terdaftar di
dapartemen kesehatan
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk alat
kontrasepsi
e. Tahun 1990 terjadi peningkatan kesejahtraan keluarga melalui
peningkatan pendapatan keluarga (income generating). Pada
tanggal 29 juni 1994 presiden suharto di sidoarjo melaksanakan
plesterisasi/lantaniasi rumah-rumah secara gotong royong di
seluruh indonesia untuk keluarga prasejarah.
C. Konsep Keluarga Berencana
1. Pengertian
Keluarga berencana merupakan usaha suami-istri untuk mengukur
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan keluarga
perencanaan. Prinsip dasar metode kontrasepsi adalah mencegah
sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau
mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan
berkembang dalam rahim.
Pengertian program keluarga berencana menurut UU no 10 tahun
1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan

14
keluarga sejahtra) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP)
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (intergal) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahtraan
ekonomi,spiritual dan sosial budaya penduduk indonesia agar dapat
dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi
nasional (depkes 1999).
Sejak pelita V,program KB nasional berubah menjadi gerakan KB
nasional yaitu gerakan masyarakat yangmenghimpun dan mengajak
segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka
meningkatkan mutu sumber daya manusia indonesia.(sarwono,1999).
Program keluarga berencana itu ditetapkan oleh pemerintah
mengingat beberapa faktor yang melandasinya yaitu:
a. Pembangunan sosial ekonomi
Ciri-ciri khas ekonomi indonesia adalah sedang
membangun pendapatan, perkapita penduduk masih sangat
rendah modal dan keterampilan masih terbatas struktur ekonomi
agraris, dan pertumbuhan penduduk yang relatif cepat. Untuk
mengatasinya harus segera dilaksanankan penurunan fertilitas.
b. Kesehatan
Dalam hal ini adalah kesehatan ibu, ayah, dan anak-anak.
Untuk kesehatan ibu telah dibuktikan bahwa makin tua umur,
banyaknya anak yang dilahirkan; makin kecil atau pendek jarak
waktu antara kelahiran anak, makin banyak dan timggi konplikasi
kesakitan dan kematian yang timbul pada ibu dan anak.
c. Pendidikan
Bila pertumbuhan penduduk makin tinggi maka setiap
tahun akan bertambah pula jumlah anak sekolah yang tidak dapat

15
ditampung, karena fasilitas pendidikan yang ada tidak memadai.
Hal ini akan menyebabkan naiknya jumlah mereka yang buta
huruf dan putus sekolah.

d. Pangan-bahan makanan
Bila pertumbuhan penduduk yang cepat dapat diikuti
pertambahan produksi pangan dan akan timbul malapetaka
kelaparan dan kekurangan bahan makanan (malnutrisi). Juga
dapat dipahami bahwa angkatan kerja yang kurang gizi, tidak
akan menghasilkan produktifitas dan efisiensi kerja yang tinggi.
e. Perumahan dan sanitasi lingkungan
Kurangnya perumahan yang layak akibat pertumbuhan
penduduk yang cepat akan menimbulkan implikasi-implikasi
sosial yang serius dan rumit. Kepadatan penduduk juga
membawah dampak buruk pada sanitasi dan lingkungan seperti
bertumpuknya sampah, dan sebagainya.
f. Kesempatan kerja dan pengangguran
Struktur piramida kependudukan mudah berarti usia angkatan
kerja sangat bertambah. Jika kesempatan kerja tidak dapat
menampung mereka, akibatnya jumlah pengangguran akan
bertambah besar yang juga memberikan dampak buruk dalam
kehidupan sosial dan masyarakat, bahkan menimbulkan
tinggimya angka kriminalitas.
2. Tujuan KB
a. Tujuan umum: Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam
rangkah mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahaya
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.

16
b. Tujuan khusus: Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan
kesehatan keluarga berencana dengan cara pengaturan jarak
kelahiran.
3. Sasaran Program KB
Untuk mencapai tujuan program KB maka penggarapan program
nasional Keluarga Berencana diarahkan pada 2 bentuk sasaran yaitu:
a. Sasaran langsung yaitu : Pasangan Usia Subur (PUS) agar
mereka menjadi peserta KB lestari sehingga memberikan efek
langsung pada penuruna fertilitas.
b. Sasaran tidak langsung, yaitu : organisasi-organisasi dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi pemerintah
maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (wanita dan pemuda)
yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap proses
pembentukan sistem nilai di kalangan masyarakat yang dapat
mendukung usaha pelembagaan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dam Sejahtera (NKKBS).
4. Ruang lingkup program KB
Ruang lingkup KB meliputi:
a. Komunikasi informasi dan edukasi
b. Konseling
c. Pelayanan kontrasepsi
d. Pelayanan infertilitas
e. Pendidikan sex(sex education)
f. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
g. Konsultasi genetik
5. Strategi pendekatan dan cara operasional program pelayanan KB
Strategi pendekatan program keluarga berencana antara lain:
a. Pendekatan kemasyarakatan (cummunity approach)
b. Diarahkan untuk mrningkatkan dan menggalakkan peran serta
masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara
berkelanjutan

17
c. Pendekatan kordinasi aktif (active coordinative approach)
d. Mengkordinasikan berbagai pelaksanaan program KB
pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling
menunjang dam mempunyai kekuatan yang sinergik dalam
mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.
e. Pendekatan intergrative (integrative approach)
f. Memandukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat
mendorong dan mengerakkan potensial yang dimiliki oleh semua
masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberikan
manfaat pada semua pihak
g. Pendekatan kualitas (quality approach)
h. Menungkatkan kualiatas pelayanan (provider) dan penerima
pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.
i. Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
j. Memberikan peluang kepada sektor pembengunan lainnya dan
masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran
dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
k. Pendekatan tiga dimensi (three dimension approach)
l. Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan program
KB nasional,dimana program tersebut atas dasar survery
pasangan usia subur di indinesia terhadap ajakan KIE yang
terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1) 15%PUS langsung merespon’’ya’’ untuk ber-KB
2) 15-55%PUS merespon ragu-ragu’’untuk ber-KB
3) 30%PUS merespon ‘’tidak’’ untuk ber-KB
6. Kebijaksanaan program KB
Pola dasar kebijaksanaan program KB saat ini adalah:
a. Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-kurangnya sampai
berusia 20 tahun.
b. Menjarangkan kelahiran dengan perpedoman pada caturwarga,
yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang anak.

18
c. Hendaknya besarnya keluarga dicapai selama dalam usia
reproduksi sehat, yaitu yaitu sewaktu ibu 20-30 tahun
d. Mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.
7. Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran
a. Untuk ibu,dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran
maka manfaatnya.
1) Perbaikan kesehatan bada karena terceganya kehamilan yang
berulang,kali dalam, jangka waktu yang terlalu pendek
2) Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan
oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak,
beristirahat dan meknikmati waktu luang serta melakukan
kegiatan lainnya
b. Untuk anak –anak yang dilahirkan,manfaatnya:
1) Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya dalam keadaan sehat
2) Sesudah lahir, anak mendapat perhatian,pemeliharaan dan
makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang
diinginkan dan direncanakan.
c. Untuk anak-anak yang lain,manfaatnya;
1) Memberikan kesempatan kepada anak agar perkembangan
fisik lebih baik karemna setiap anak memperoleh makanan
yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
2) Perkembangan mental dan sosialnya labih sempurnah karena
dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
3) Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena
sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk
mempertahankan hidup semata-mata
d. Untuk ayah,memberikan kesempatan kepadanya agar dapat
1) Memperbaiki kesehatan fisiknya
2) Memperbaiki kesehatan mental dan sisoal karena kecemasan
berkurang serta lebih banyak waktu terulang untuk keluarga

19
e. Untuk seluruh keluarga,manfaatnya:
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga
tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota
keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh pendidikan
8. Macam-macam metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di
Indonesia
a. Metode kontrsepsi sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode
kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan
alat:
Mertode kontrasepsi tanpa alat antara lain: metode amenorhoe
laktasi (MAL),coitus interupus,metode kelender,metode lendir
servik(MOB), metode suhu basal badan,dansimptotermal yaitu
perpanduan antara suhu basal dan lendir servik.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhanadengan alat yaitu
kondom,diafragma,cup serviks danspermisida.
b. Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya di bagi menjadi
2yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen
sintetik)dan yang hanya berisi progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kobinasi terdapat padapil dan
suntikan/ijeksi.sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi
progesteron terdapat pada puntik dan implan.
c. Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
AKDR yang mengandung hormon (sintentikprogesteron) dan
yang tidak mengandung hormon.
d. Metode kontrasepsi mantap
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
metode operatif wanita (MOW) dan metode operatif pria (MOP).
MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini

20
adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopi sehingga
mencegah pertemuan antara ovum dan sperma.sedangkan MOP
sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan

e. Metode kontrasepsi darurat


Metode kontrasepsi yang di pakai dalam kondisi darurat ada dua
macam yaitu pil dan AKDR
9. Organisasi-organisasi KB di Indonesia
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI (perkumpulan keluarga
berencana indonesia).
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri dari
berbagai golongan,khusus dari kalangan kesehatan memulai
prakasa kegiatan KB .kegiatan kelompokmini berkembang hingga
berdirilah perkumpulan keluarga berencana
indonesia(PKBI).pada tahun1957 tepatnya pada tanggal 23
desember 1957 dengan Dr.Rseoharto sebagai ketua PKBI adalah
pelopor pergerakan keluarga berencana yang membantu
masyarkat yang memerlukan bantuan secara sukarela.
Tujuan dari PKNI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga
sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu:
1) Mengatur kehamilan
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada tahun 1970 dibubarkan oleh pemerintah dan kemudian di
bentuk badan koordinasi keluarga berencana nasional (BKKBN).
b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN (badan kordinasi keluarga
berencana nasional).
Keputusan presiden RI nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN
yaitu depkes sebagai unit pelaksana program KB. BKKBN yaitu
badan resmi pemerintah yang bertanggung jawab penuh mengenai

21
pelaksanaanprogram KB di indonesia. Keuntungan dari BKKBN
adalah:
1) Memungkinkan program-program melepaskan diri
pendekatan klinis yang jangkauanya terbatas.
2) Memugkinkan besarnya peranan pakar-pakar non medis
dalam bentuk mensukseskan program keluarga berencana di
indonesia melalui pendekatan ke masyarakat.

Sedangkan fungsi BKKBN adalah


mengkoordinasi,perencana,perumusan kebijakan,pengawas
pelaksana dan evaluasi, pada waktu itu tujuan program keluarga
berecana adalah:

1) Memperbaiki kesehatan dan kesejahtraan ibu,anak keluarga


dan bangsa
2) Mengurangi angka kematian untuk menikan taraf hidup
rakyat dan bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan


lagi kegiatanya menjadi program nasional kependudukan dan
KB (KKB) yang pada waktu ini mempunyai 2 tujua:

1) Tujuan demografis yaitu mengendalikan tingkat


pertumbuhan penduduk berupa penurunan angka fertilitas
dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22 permil pada
tahun 1990 atau 50% dari keadaan pada tahun 1971
2) Tujuan noematif,yaitu dapat dihayati norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan
menjadi falsafah hidup masyarakat dan bangsa indonesia.

22
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam
suatu waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu
kependudukan, fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta
komposisi dan distribusi pendukung.
Perkembangan KB, Di Indonesia kb modern mulai dikenal pada
tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan
tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23
Desember 1957 mereka mendirikan wadah PKBI secara sukarela. Pada
tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui Keppres No. 8
tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN ). Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan
penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN.
Organisasi Kb di Indonesia yaitu: PKBI dan BKKBN yang mana
memiliki Filisofi, misi, nilai, struktur, tujuan dan fungsi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi
para pembaca, masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa kebidanan dan
dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik kebidanan.
Untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih
jauh memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.

23
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.

Mega. (2017). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info


Media.

Melani, N. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Citramaya.

Purwoastuti, E. (2015). Panduan Materi Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga


Berencana. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Sibagariang, E. E. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info


Media.

Yuhedi, L. T. (2014). Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta:


EGC.

24

Anda mungkin juga menyukai