Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN LETAK SUNGSANG

PADA NY “K” DENGAN KEHAMILAN 36 – 38 MINGGU


DI BPS TITIEK MARKARMAH
TANGGAL 15 SEPTEMBER 2019

No. Register :
Tanggal Kunjungan : 15 September 2019
Tanggal Pengkajian : 15 September 2019

I. IDENTITAS DATA DASAR


Identitas Istri / Suami
1. Nama : Ny “K” / Tn “A”
2. Umur : 32 Tahun / 32 Tahun
3. Agama : Islam / Islam
4. Suku : Bugis / Makassar
5. Pendidikan : SMA / SMA
6. Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
7. Alamat : Jl. Baramaja

Data Subjektif
A. Keluhan Utama : Ibu mengatakan ini hamil yang pertama dan ingin
memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan dada ibu merasa menyesak.
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
1. GIII PII AO.
2. Menurut ibu umur kehamilannya kurang lebih 9 ban.
3. HPHT 01 januari 2019.
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat d ibagian bawah perut sebelah
kiri.
5. Ibu mengeluh merasa sesak sejak 1 minggu yang lalu.
6. Ibu merasakan adanya tekanan diagfragma bila duduk.
7. Ibu khawatir tentang posisi anaknya, kehamilan sekarang berbeda
dengan kehamilan yang lalu.
8. Hasil USG menyatakan letak sungsang.
9. Janin bergerak kuat 1 – 2 kali dalam 1 jam dan tidak nyeri perut.
10. Ibu mendapatkan TT 2 kali.
C. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas Lalu.
1. Kehamilan I
Persalinan berlangsung dengan normal posisi sungsang di tolong oleh
bidan si RSB. Bunda dengan BBL 2800 gr, PBL 48 cm, JK laki-laki.
2. Kehamilan II
Persalinan berlangsung normal di tolong oleh bidan di RS. Fatimah
dengan BBL 300 gr, PBL 50 cm, JK perempuan.
D. Riwayat Kesehatan Lalu.
1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi dan DM.
2. Ibu tidak pernah operasi.
3. Tidak ada alergi makanan.
4. Ibu tidak pernah di rawat di rumah sakit.
5. Ibu tidak pernah minum alkohol, merokok dan mengkonsumsi obat-
obatan.
6. Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB alasannya ingin punya anak.
E. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pola nutrisi
a. Selama hamil.
Makan :
- Frekwensi 3 – 4 kali sehari dan 1 porsi.
- Jenis makanan nasi, sayur, tempe, telur dan buah-buahan.
- Ibu tidak mempunyai makanan pantangan
Minum :
- Frekwensi minum 4 – 5 gelas sehari.
-Jenis air putih yaitu air putih dan susu.
b. Sebelum hamil.
BAK
- Frekwensi 3 – 4 kali sehari.
- Warna, kuning muda.
- Bau : Amoniak
BAB
- Frekwensi 1 kali sehari.
- Warna : Kekuning-kuningan
Selama hamil
BAK
- Frekwensi 4 – 5 kali sehari
- Warna kuning muda
- Bau amoniak
BAB
- Frekwensi 1 kali
- Warna kuning-kuningan.
F. Riwayat Sosial Ekonomi.
1. Menikah pertama kali dengan suami sekarang sudah 3 tahun
2. Menikah pada umur 20 tahun
3. Keluarga senang dengan kehamilan ibu
4. Ibu mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Ibu dan keluarga ingin di tolong oleh dokter dan bidan, serta
berlangsung secara normal di BPS Titiek Markarmah.

Data Objektif
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital.
- Penampilan ibu nampak sehat (composmentis)
- TB : 150 cm.
- BB sebelum hamil : 49 kg.
- BB sekarang : 56 kg.
- Lila : 24 cm.
- Keadaan emosi stabil.
- TTV :
TD : 120 / 70 mmHg. P : 23 x / menit.
N : 80 x / menit. S : 36,5 OC.
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Inspeksi : rambut dan kulit kepala bersih, rambut lurus dan hitam,
tidak mudah rontok
Palpasi : tidak ada massa atau benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan, tidak ada oedema
c. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera
putih
d. Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
e. Mulut
Inspeksi : mulut bersih, gigi bersih, tidak ada sariawan, bibir merah dan
lembab, tidak ada caries dan gigi berlubang, gusi merah muda dan lidah
tidak kotor
f. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak ada serumen
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h. Dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : pernapasan normal
i. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tampak
hiperpigmentasi pada areola mammae, tonus otot payudara
tampak kencang, tidak ada pengeluaran colostrum saat
puting susu dipencet
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
j. Abdomen
Inspeksi : Abdomen tegang tidak ada striae albican, tonus otot perut
kendor tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi
 Leopold I : TFU 2 jrbpx (34 cm).
 Leopold II : PUKA.
 Leopold III : Presentase bokong.
 Leopold IV : Bergerak atas panggul / convergen.
Auskultasi : DJJ 134 x / menit, terdengar jelas di sebelah kiri setinggi
pusat, dan teratur.
k. Genetalia
Inspeksi : tidak ada varices, tidak ada hemoroid, tidak ada
pengeluaran pervaginam
Palpasi : tidak ada oedema
l. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : refleks patella +/+

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


seorang perempuan umur 32 tqhun GIII PII AO, gestasi 36 – 38 minggu,
punggung kanan, presentasi bokong, BAP, intra uteri, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik dengan masalah kecemasan.

1. GIIIPIIA0
DS : - Ibu mengatakan bahwa ini kehamilannya yang ke tiga

DO : - Tampak striae albicans.


- Tonus otot agak longgar
Analisa dan interpretasi
- Ibu mengatakan hamil ketiga kalinya, pernah melahirkan satu
kali pemeriksaan fisik tonus otot perut agak kendor oleh karena
pembesaran perut dan regangan yang sudah berulang kali.
- Diagnostik pasti hamil dapat dibuat jika ibu merasakan
pergerakan janinnya, terdengar DJJ dan juga teraba bagian janin.
(Harif Wiknjosastro, Ilmu kebidanan ED. III, hal 192)
2. Umur kehamilan 36 – 38 minggu.
DS : - Ibu mengatakan HPHT 01 januari 2012
- Ibu mengatakan umur kehamilannya kurang lebih 9 bulan
DO : - TFU 2 jbpx (34 cm)
- Tanggal pengkajian 15 November 2012.

Analisa dan interpretasi


- Dari HPHT tanggal 01 januari 2012sampai tanggal 15
November 2012 kehamilan ibu adalah 37 minggu 1 hari.
(Obstetri Fisiologi UNPAD hal 127)
TFU 2 jbpx (34 cm) sama dengan umur kehamilan 36 – 38 minggu.
3. Punggung kanan.
DS : - Ibu mengatakan pergerakan janin lebih sering pada bagian
bawah sebelah kiri.
DO : - Leopold I : 2 jrbpx (34cm)
- Leopold II: PUKA
- leolpold III: bokong
- lepolod IV : BDP

Analisa dan interpretasi


- Auskultasi terbayar jelas di sebelah kanan dan palpasi leopold II
teraba seperti papan keras di sebelah kiri abdomen yaitu
punggung janin (sebelah kiri abdomen bagian-bagian kecil
janin).
4. Presentase bokong
DS : -
DO : - Palpasi leopold III teraba bokong.

Analisis dan interpretasi data.


- Palpasi leopold III teraba bagian datar dan kurang melenting dan
pada fundus uteri teraba bagian keras bulat dan melenting.
- Karena anggota gerak berada bagian bawah maka pergerakan
janin lebih di rasakan pada daerah perut bagian bawah.
5. BDP
DS : -
DO : - Leopold I : 2 jrbpx (34cm)
- Leopold II: PUKA
- leolpold III: bokong
- lepolod IV : BDP

Analisis dan interpretasi data


- Pada palpasi leopold IV diketahui bagian bokong sudah tidak
dapat digoyangkan dan kedua tangan sudah tidak dapat bertemuh.
6. Intra uterin.
DS : Ibu mengatakan janinnya kuat bergerak dan tidak nyeri perut.
DO : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

Analisis dan interpretasi.


Bagian dari uterus merupakan tempat pertumbuhan dan
perkembangan janin adalah cavum uteri dimana hasil konsepsi
dapat tumbuh dan berkembang hingga aterm tanpa menyebabkan
adanya rasa nyeri. (Perawatan Kebidanan Jilid 1 Hal 70)
7. Tunggal
DS : - Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama sebelah
kiri.
DO : -Leopold I : 2 jrbpx (34cm)
- Leopold II: PUKA
- leolpold III: bokong
- lepolod IV : BDP
- djj terdengar jelas dan teratur pada satu tempat ykni
kuadran kanan bawah abdomen ibu dengan frekuensi 134
x/menit
Analisis dan interpretasi
- Pada anak tunggal, DJJ terdengar hanya satu tempat (Obstetri
Fisiologi, UNPAD, hal 170)
- Pada kehamilan tuunggal teraba 2 bagian besar yaitu bokong dan
kepala.
8. Hidup.
DS : - Ibu mengatakan janinnya bergerak 1 – 2 kali perjam.
DO : - Auskultasi 134 kali per menit.
Analisa dan interpretasi
- Dengan pergerakan janin dan terdengarnya DJJ, hal ini
menunjukkan tanda janin hidup. (Sinopsis Obstetri Fisiologi,
Patologii hal 50-54).
9. Keadaan janin baik.
DS : - Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat.
DO : - Pada auskultasi DJJ terdengar 134 x / menit teratur.
Analisis dan interpretasi
- Janin bergerak kuat dan DJJ yang normal 120 – 160 x / menit,
teratur menandakan bahwa janin dalam keadaan sehat.
10. Masalah kecemasan.
DS : - Ibu mengatakan khawatir tentang posisi anaknya saat ini
berada dengan kehamilan yang lalu.
DO : - Ekspresi ibu tampak cemas.
Analisis dan interpretasi
- Kurangnya informasi dan pengetahuan ibu tentang kelainan
letak pada kehamilan menyebabkan ibu merasa khawatir.
III. ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya persalinan letak sungsang
Dasar data pendukung
DS : - Menurut ibu umur kehamilannya mencapai 9 bulan.
DO : - Umur kehamilan 36 – 38 minggu
- Pada palpasi leopold III teraba bokong.
Analisis dan interpretasi
Pada kehamilan 36 – 38 minggu jumlah air ketuban sudah berkurang
untuk sementara janin semakin bertambah besar sehingga janin akan
sulit berputar menjadi letak kepala akibatnya kehamilan sungsang
dapat berlanjut menjadi persalinan sungsang.
IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi untuk pemeriksaan USG
V. RENCANA TINDAKAN KEBIDANAN
Diagnosa : Seorang perempuan umur 32 tahun GIII PII AO, gestasi 36 –
38 minggu, punggung kanan, presentasi bokong, BAP,
intra uteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik
dengan masalah kecemasan.
Masalah potensial : terjadinya persalinan letak sungsang.
Tujuan :
1. Proses kehamilan perlangsungan normal.
2. Posisi janin berubah menjadi letak kepala.
3. Kecemasan teratasi.
4. Keadaan ibu dan janin baik.
Kriteria :
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sesuai
umur kehamilan.
2. Posisi janin menjadi letak kepala.
3. Tanda-tanda vital batas normal.
4. Ekspresi wajah ibu ceria.
Rencana tindakan
Rencana tindakan pada tanggal 15 September 2012
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Rasional : Dengan menjelaskan mengenai keadaan yang di
alaminya maka ibu akan mengerti dan kecemasannya dapat
teratasi sehingga ibu dapat bersikap kooperatif terhadap tindakan
atau anjuran petugas kesehatan.
2. Memberi penjelasan kepada ibu untuk sering nungging.
Rasional : Agar posisi janin berubah menjadi letak kepala.
3. Anjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman (posisi
fowler)
Rasional : Dengan posisi fowler (setengah duduk) dapat
mengurangi tekanan diafragma sehingga pernapasan tidak
terganggu (lancar).
4. Beri HE pada ibu tentang :
a. Gizi ibu hamil.
Rasional : Kebutuhan gizi pada ibu hamil lebih dari biasanya
karena di gunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, organ-organ dalam kehamilan dan persiapan masa
laktasi.
b. Hygiene dalam kehamilan.
Rasional : Hygiene sangat penting untuk memberi rasa
nyaman pada ibu, juga mencegah terjadinya infeksi
c. Istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban
jantung yang mengalami peningkatan karena kehamilannya.
d. 9 tanda bahaya kehamilan.
Rasional : Dengan memberi tahu ibu tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan ibu dapat mengerti dan melaksanakan
anjuran bidan jika mengalami bahaya kehamilan
e. Ajarkan pada ibu untuk menghitung gerakan janinnya
Rasional : Ibu dapat memantau kondisi kesejahteraan janinnya
secara obyektif.
f. Diskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan dan
kelahiran
Rasional : Dengan diskusi, persiapan ibu lebih baik, meliput
fisikis, dan finansial.
g. Memberikan support mental dan spiritual pada ibu.
Rasional : Ibu dapat optimal menghadapi segala masalah
kehamilannya dan lebih berserah diri kepada Tuhan.
Masalah Kecemasan
Tujuan : Ibu menerima kehamilannya dan berfikir positif.
Kriteria : Ibu dapat melaksanakan aktifitas seperti biasa tanpa rasa
takut dan cemas berlebihan.
Rencana tindakan
Atas kecemasan ibu dengan penjelasan tentang :
- Keadaan letak janin dengan persentase bokong.
Rasional : Penjelasan mengenai keadaan janin dengan letak
sungsang akan mengurangi kecemasan yang di alami oleh ibu.
- Persalinan letak sungsang.
Rasional : Penjelasan mengenai persalinan letak sungsang dapat
berlangsung secara per vagina hanya berbeda dengan letak kepala
sehingga rasa cemas yang di alami dapat di atasi atau berkurang
Potensial terjadinya persalinan letak sungsang
Tujuan : Memantau perubahan letak janin dari persentase bokong
menjadi persentase kepala.
Kriteria : Persentase bokong berubah menjadi kepala pada
kunjungan berikutnya.
Rencana tindakan
Anjurkan ibu untuk melakukan posisi nungging di rumah
Rasional : Gerakan yang di lakukan ibu hamil dengan posisi badan
lebih rendah dari bokong atau posisi sujud, di tambah gaya
gravitasi akan menyebabkan kepala janin lebih fleksi
sehingga dagu menyentuh dadanya, penekanan dapat
menyebabkan putaran presentase bokong menjadi
presentase kepala.
VI. IMPLEMENTASI RENCANA TINDAKAN KEBIDANA
Tanggal 15 September 2019 pukul 10.30 – 11.15.
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang di alaminya, ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada ibu untuk nungging, ibu melakukannya.
3. Ajarkan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman (posisi
fowler), ibu bersedia melakukannya.
4. Beri HE pada ibu tentang
a. gizi ibu hamil.
b. Hygiene dalam kehamilan.
c. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup.
d. Jelaskan 9 tanda bahaya kehamilan.
e. Ajarkan pada ibu untuk menghitung gerakan janinnya.
f. Diskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan dan
kehamilan.
g. Beri support mental dan spiritual pada ibu
h. Ibu mengerti dengan apa yang di sampaikan.
VII. EVALUASI TINDAKAN
Tanggal 15 September 2019
1. Proses kehamilan berlangsung normal ditandai dengan tidak ada
oedema pada tungkai dan pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis.
2. Posisi janin menjadi letak kepala belum dapat di evaluasi.
3. Kecemasan ibu berkurang.
4. Keadaan ibu dan janinya baik, ditandai dengar
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/ i
S : 36,5 0C
P : 22x / i
DJJ terdengar jelas di sebelah kanan dengan frekuensi 134 x /
menit.

Anda mungkin juga menyukai