BALITA”
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 9
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah NEONATUS dengan judul “ PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG
NEONATUS,BAYI DAN BALITA ” ini dapat terselesaiakan semaksimal mungkin,
walaupun mengalami berbagai kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku penulis
makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami
selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan
dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut terdapat berbagai kriteria yang
harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah faktor
keturunan atau genetika. Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kualitas seorang anak.
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang
merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik/keturunan
adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor
lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial.
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu
dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden
age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak
secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu,
penanganan kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat
dicegah. Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi,
dan sosial. Pemantauan tersebut harus
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan
oleh orang tua. Selain itu pemantauan juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan
posyandu. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan
anak perlu dimiliki oleh orang tua dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak, yaitu
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak dan merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi
ciri khasnya.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan dan disebut juga milleu merupakan tempat anak tersebut hidup dan berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya.
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir antara lain:
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan,
hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah
terkena infeksi, dan abortus,
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan
bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis atau kronio
tabes.
c) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti
kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
d) Endokrin
e) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian
janin , kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi
pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin infeksi intrauterin yang sering
menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga
dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan
lain-lain.
g) Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang
janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
h) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus hidrops fetalis, kern
ikterus atau lahir mati.
i) Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,
menyebabkan BBLR.
2) Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang pada anak setelah lahir(faktor
postnatal).
Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat
digolongkan menjadi:
a) Lingkungan biologis
Lingkungan biologis yang di maksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur,
gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakitkronis, fungsi
metabolisme dan hormon.
b) Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu; cuaca, musim, keadaan
geografis suatu daerah, sanitasi keadaan rumah baik dan struktur bangunan, ventilasi,
cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.
c) Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal kembang anak, selain itu motivasi belajar dapat di timbulkan
penting sejak dini, dengan memberikan lingkingan yang kondusif untuk belajar,
ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi
yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, dalam
proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga
sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas
interaksi anak orang tua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel
menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan
dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelahiran perkembangan anak, tes ini
bukan tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang di perlukan untuk
metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15- 20 menit), dapat di andalkan dan
menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan teryata
DDST secara efektif dapat mengidentifikasihkan antara 85 – 100% bayi dan anak-anak
prasekola yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya
ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahuan
kemudian.
Keuntungan dari pemeriksaan DDST II ini adalah, DDST II mampu menilai perkembangan
anak sesuai usia, mampu memantau perkembangan anak usia 0-6 tahun, mampu memonitor
anak dengan risiko perkembangan, mampu menjaring adanya kelainan perkembangan pada
anak dan mampu memastikan apakah anak yang di duga ada kelainan perkembangan benar-
benar mengalami kelainan. Prinsip pemeriksaan DDST II adalah bertahap dan berkelanjutan,
di mulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak,alat bantu stimulasi yang
sederhana, suasana nyaman dan bervariasi, memperhatikan gerakan spontan anak, dilakukan
dengan wajar tanpa paksaan dan tidak menghukum, ada pujian untuk anak yang dapat
melakukan, alat yang di perlukan disiapkan dan saat tes hanya menggunakan satu alat saja.
Alat yang perluh digunakan untuk pemeriksaan DDS II ini antara lain: lembar formulir DDST
II, benang sulaman merah, kismis atau manik-manik, kerincing dengan peganggan, kubus
kayu berwarna ukuran dimensi 1 inci 10 buah, lonceng kecil, bolah tenis, boneka plastik kecil
dengan dot, cangkir plastic dengan peganggan, pensil merah, kertas kosong, botol kacah
bening yang dapat dibuka. Peralatan lain yang juga diperlukan antara lain: meja dan kursi
untuk pemeriksa, ibu atau pengasuh dan anak, ruangan cukup luas untuk mengujiitem motoric
kasar tempat tidur lengkap dendan perlak dan sprei
Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicuriga adanya hambatan perkembangan pada
tahap I. kemudian dilanjutkan pada evaluasi diagnostic yang lengkap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Masa Pranatal
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
Teori Perkembangan Anak
B. Saran
Demikian makalah ini kami selesaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar dikemudian hari kami
dapat meningkatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Lia Yulianti (2016) Asuhan Neonatus, bayi dan balita. Jakarta trans info media