Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sebagai penyusun sehingga berhasil
menyelesaikan makalah tentang “PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
(CBT) PADA IBU NIFAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEPRESI POST
PARTUM” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas Askeb Pasca Persalinan
dari ibu Etika Khoiriyah, SST, M.Keb., selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
Askeb Pasca Persalinan ini. Dalam penyusunan makalah ini saya penyusun
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi teknis penulisan maupun
segi materi. Untuk itu dengan hati tebuka kami penyusun menerima teguran dan kritik
yang ikhlas serta membangun dari semua pihak dalam penyempurnaan makalah yang
akan datang.
Akhirnya penyusun berharap semoga Allah SWT, memberilan imbalan yang
setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan semoga bantuan itu dapat
dijadikan ibadah Aamiin Yaa Robbal 'Alamin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3
2.1 Pengertian Cognitive Behavior Teraphy (CBT)...................................................3
2.2 Manfaat Cognitive Behavior Teraphy (CBT).......................................................3
2.3 Cara Kerja Cognitive Behavior Teraphy (CBT)...................................................4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................6
BAB IV PENUTUP..........................................................................................8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Depresi postpartum bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu, anak dan
keluarga. Pada ibu dapat menurunkan kemampuan dalam mengasuh anak,
ketertarikan terhadap bayinya kurang, tidak berrespon positif terhadap bayinya dan
malas menyusui. Sehingga akan mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan sang bayi.(Fitelson.et al,2011)
Upaya penanganan Depresi Postpartum meliputi pengobatan medis, terapi
psikologi, psikososial dan penanganan tanpa obat seperti latihan, akupunktur dan
massage terapi (Fitelson.et al,2011). Program nasional kunjungan ulang masa nifas
dilakukan minimal 3 kali meliputi deteksi dini, pencegahan dan menangani
komplikasi (Muchtar,A. Sursilah, I. Isir, M. Dkk., 2014). Kunjungan ini dinilai belum
menyentuh aspek psikologis, padahal ibu nifas mengalami perubahan tidak hanya
fisik namun juga psikologis dan sosial.
Demikian juga dukungan keluarga dan tenaga kesehatan yang baik terbukti
berpengaruh terhadap depresi postpartum (Wahyuni, Murwati, & Supiati, 2014).
Model kunjungan rumah oleh professional dengan intervensi pencegahan DPP yang
terstruktur berhasil meningkatkan kesehatan ibu dan anak (Barnes, Senior, &
MacPherson, 2009). Hasil penelitian lain menyatakan bahwa terapi kognitif dapat
menurunkan depresi pasca salin (Haerani dan Moordiningsih, 2009).
Untuk itu diperlukan suatu bentuk intervensi kognitif yang dapat mengatasi
perubahan suasana hati dan perasaan tidak mampu pada ibu post partum yang gagal
beradaptasi sehingga tidak berlanjut menjadi DPP dan malas menyusui (Diaz, V. A.,
& Carolyn, C. 2012)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Cognitive Behavior Teraphy (CBT)?
2. Bagaimana penerapan Cognitive Behavior Teraphy (CBT) pada ibu nifas
untuk mencegah depresi post partum?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu Cognitive Behavior Teraphy (CBT).
2. Untuk mengetahui penerapan Cognitive Behavior Teraphy (CBT) pada ibu
nifas untuk mencegah depresi post partum
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Selain gangguan kesehatan mental, penyakit fisik yang terkait dengan tingkat
stres atau kondisi psikologis, seperti depresi post partum juga bisa menggunakan
terapi kognitif perilaku sebagai salah satu metode pengobatannya.
4
itu, Anda juga akan dibantu untuk fokus pada masalah yang ada sekarang, bukan
yang ada di masa lalu ataupun yang mungkin ada di masa depan.
4. Mendorong Anda melatih dan mempraktikkan kebiasaan positif
Jika Anda sudah mampu menyadari, menerima, menyederhanakan, dan
memahami masalah Anda secara menyeluruh, tahap selanjutnya adalah
menghilangkan cara lama Anda yang destruktif dalam merespons masalah tersebut.
Terapis akan membantu Anda mempelajari dan mempraktikkan langkah dalam
merespons suatu masalah dengan positif dan tidak membebani diri Anda.
Setelah beberapa sesi, terapis akan membahas kembali langkah-langkah yang
telah dilakukan dalam terapi kognitif perilaku. Tujuannya adalah untuk melihat
apakah metode yang telah dijalankan bisa memberikan manfaat bagi Anda. Hal ini
dilakukan untuk menemukan cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam hidup
Anda.Terapi kognitif perilaku memang bisa digunakan untuk mengelola masalah
yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, dan tindakan Anda. Namun, terapi ini
belum tentu cocok untuk semua orang.
Selain itu, terapi ini memerlukan kerja sama yang bagus dengan terapis dan
komitmen yang kuat dari penderita untuk bisa mencapai hasil terbaik. Jika ini terjaga,
periode terapi bisa lebih singkat. Selama menjalani terapi ini, Anda dianjurkan untuk
bersikap terbuka dan jujur, terutama ketika melakukan konsultasi pertama, agar
terapis dapat menemukan pendekatan dan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
CBT telah diterapkan untuk mengobati berbagai gangguan kejiawaan
termasuk depresi, kecemasan dan gangguan makan, dengan tingkat keberhasilan yang
dilaporkan antara 52% menjadi 97% (Misri,S & Kendrick, K, 2007).
Untuk kedepannya diharapkan upaya penanganan Depresi Postpartum tidak
hanya dengan pengobatan, tetapi juga dikombinasikan dengan metode terapi
psikologi, psikososial, dukungan suami dan keluiarga, serta penanganan tanpa obat
seperti latihan, akupunktur dan massage terapi.
7
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
CBT terbukti secara ilmiah untuk pengobatan pasien dengan depresi, dan
dalam pelaksanaanya harus memahami sifat dan penerapan CBT; akses sumber daya
profesional yang mendukung kolaborasi efektif dengan pasien dan konsultan. CBT
dikembangkan oleh Aaron Beck, yang beralasan bahwa beberapa orang belajar
memandang diri, dunia, dan masa depan dipengaruhi oleh berbagai bias.
Kesalahan kognitif membuat seseorang dapat mengembangkan keyakinan
disfungsional yang menyebabkan perilaku tidak efektif (coping), perasaan depresi
dan gejala fisik yang tidak menyenangkan. CBT berfokus pada hubungan antara
pikiran, sikap, perilaku, reaksi fisik dan lingkungan; memberikan pendidikan tentang
keterkaitan antara masing-masing domain; dan termasuk strategi yang menargetkan
perubahan positif di setiap domain.
Selain itu, terapi ini memerlukan kerja sama yang bagus dengan terapis dan
komitmen yang kuat dari penderita untuk bisa mencapai hasil terbaik. Jika ini terjaga,
periode terapi bisa lebih singkat. Selama menjalani terapi ini, ibu nifas dianjurkan
untuk bersikap terbuka dan jujur, terutama ketika melakukan konsultasi pertama, agar
terapis dapat menemukan pendekatan dan terapi yang sesuai dengan kondisi ibu nifas.
3.2 Saran
Untuk kedepannya diharapkan upaya penanganan Depresi Postpartum tidak
hanya dengan pengobatan, tetapi juga dikombinasikan dengan metode terapi
psikologi, psikososial, dukungan suami dan keluiarga, serta penanganan tanpa obat
seperti latihan, akupunktur dan massage terapi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, J., Senior, R., & MacPherson, K. (2009). The utility of volunteer home-visiting
support to prevent maternal depression in the first year of life. Child: Care, Health
Research,Geneva, 2011.
Dahlan.M. (2010). Besar Sampel dan cara Pengambilan Sampel (dalam penelitian
Dahlan, M. . (2014b). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Deskriptif, Bivariat dan
Indonesia.
Diaz, V. A., & Carolyn, C. (2012). Integrating Cognitive Behavioral Therapy into the
Haerani dan Moordiningsih. (2009). Terapi Kognitif dan Depresi Pasca Melahirkan. Jurnal